Anda di halaman 1dari 20

Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

Bashori
Dosen STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian, Riau
Pos-el: bashoribashori@gmail.com

Abstrak:
Maraknya pertumbuhan lembaga pendidikan dalam tahun terakhir ini menunjukkan
dinamisnya perkembangan sektor pendidikan. Meningkatnya kesadaran akan
pendidikan menjadi salah satu unsur yang mendorong tumbuh dan berkembangnya
berbagai lembaga pendidikan. Namun demikian, kompetisi kualitas pendidikan
menjadi penilaian utama dalam mengembangkan lembaga pendidikan yang semakin
menjamur di lingkungan kita. Lembaga pendidikan yang berhasil tumbuh dengan baik
yaitu lembaga pendidikan yang mampu mengembangkan strategi kompetitif dengan
cara melihat peluang yang ada, selain selalu melakukan pengembangan secara
berkelanjutan. Dalam mencapai semua keinginan tersebut, diperlukan beberapa
strategi. Keunggulan kompetitif adalah salah satu kemampuan untuk memformulasi
strategi pencapaian peluang dan minat konsumen melalui maksimisasi penerimaan
dari investasi yang dilakukan. Sehingga strategi kompetitif menjadi salah satu solusi
utama dalam melihat persaingan lembaga pendidikan.

Abstract:
The rise of educational institutions in recent years shows the dynamic development of
the education sector. Increased awareness of education becomes one of the elements
that encourage the growth and development of various educational institutions.
Nevertheless, the competition of quality education becomes the main assessment in
developing educational institutions that are increasingly mushrooming in our
environment. Successful educational institutions that grow well are educational
institutions that are able to develop competitive strategies by looking at opportunities
that exist, in addition to always doing sustainable development. In reaching all these
desires, some strategies are needed. Competitive advantage is one of the ability to
formulate strategies to achieve opportunities and interests of consumers through the
maximization of receipts from investments made. So that competitive strategy becomes
one of the main solutions in seeing the competition of educational institution.

Kata Kunci: Strategi, Kompetitif, Lembaga Pendidikan

Pendahuluan dalam mengembangkan kebutuhan pasar


dunia kerja sehingga outcome pendidikan
Pendidikan adalah proses pendewa- yang dibutuhkan akan mampu tercapai
saan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk sesuai harapan kerja. Untuk mencapai
mengembangkan ide-ide kreativitas skill kesuksesan tersebut diperlukan berbagai
yang dimiliki para peserta didik. Kompo- langkah untuk menempuhnya. Inovasi,
nen pendidikan sendiri memiliki peranan kreativitas, dan ide yang selalu update di-
penting dalam mengembangkan kreativi- perlukan dalam keberlangsungan kepen-
tas tersebut. Namun demikian, lembaga didikan agar mampu bersaing seiring
pendidikan dituntut mampu berinovasi dengan era-global yang begitu massif.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Bashori

Dalam mencapai semua keinginan kuat pula. Selain sebagai pergeseran era
itu, diperlukan beberapa strategi. Keung- globalisasi, persaingan dalam semua sisi
gulan kompetitif adalah kemampuan un- menjadi keniscayaan yang tidak bisa tere-
tuk memformulasi strategi pencapaian lakkan. Guna memenangkan persaingan
peluang dan minat konsumen melalui dalam bisnis pendidikan memerlukan
maksimisasi penerimaan dari investasi strategi khusus dan inovatif sehingga
yang dilakukan. Sekurang-kurangnya ada mampu mengikuti tantangan zaman. Jika
dua prinsip pokok yang perlu dimiliki tidak, jelas ketertinggalan akan menjadi
lembaga pendidikan untuk meraih pilihan utama bagi lembaga pendidikan
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai yang enggan merencanakan strategi
pandang pelanggan dan keunikan pro- kompetitif secara baik da tepat.
duk. Strategi kompetitif dalam pendidi- Sejalan dengan landasan tersebut,
kan adalah adanya inovasi, kreativitas maka islam melihat bersaing atau ber-
dan ide yang baru. kompetisi dalam kebaikan menjadi hal
Maraknya pertumbuhan lembaga yang mesti diupayakan demi meraih sua-
pendidikan dalam beberapa tahun terak- tu tujuan yang kita inginkan. Sebagiama-
hir menunjukkan dinamisnya perkem- na dijelaskan dalam ayat:
bangan sektor pendidikan. Meningkatnya ‫ﺕ َﺃ ْﻳ َﻦ ﻣَﺎ‬
ِ ‫ﺨ ْﻴﺮَﺍ‬
َ ْ‫َﻭِﻟ ُﻜ ٍﻞّ ِﻭ ْﺟﻬَ ٌﺔ ُﻫ َﻮ ُﻣ َﻮِﻟّﻴﻬَﺎ ﻓَﺎ ْﺳَﺘِﺒﻘُﻮْﺍ ﺍﻟ‬
kesadaran akan pendidikan menjadi sa-
lah satu unsur yang mendorong tumbuh ‫ﺕ ِﺑ ُﻜ ُﻢ ﺍﻟﻠّ ُﻪ ﺟَﻤِﻴﻌًﺎ ِﺇ َﻥّ ﺍﻟﻠّﻪَ َﻋﻠَﻰ ُﻛ ِﻞّ ﺷَ ْﻲ ٍﺀ‬
ِ ‫َﺗﻜُﻮﻧُﻮْﺍ َﻳ ْﺄ‬
dan berkembangnya berbagai lembaga
pendidikan. Namun demikian, kompetisi ‫َﻗﺪِﻳ ٌﺮ‬
kualitas pendidikan menjadi penilaian Atinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada
utama dalam mengembangkan lembaga kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
pendidikan yang semakin menjamur di kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
lingkungan kita. Lembaga pendidikan (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu
yang berhasil tumbuh dengan baik saat berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
ini adalah pada lembaga pendidikan sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
yang mampu mengembangkan strategi Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (Q.S
kompetitif melihat peluang yang ada se- Al- Baqarah: 148 )
lain selalu melakukan pengembangan se- Ayat tersebut sejatinya memberikan
cara terus menerus. Persaingan lembaga gambaran kepada kita bagaimana pen-
pendidikan seyogyanya bisa dilihat seba- tingnya dalam meraih kopetisi dalam ba-
gai sebuah motivasi dalam mengem- nyak hal. Selain capaian dalam sebuah
bangkan kualitas pendidikan agar pendi- kebaikan, strategi kompetitif juga mampu
dikan yang tercipta mampu menjadi lem- menjadikan segala organisasi semakin
baga pendidikan yang berkualitas. Stra- hidup dan mampu berinovasi ke-arah
tegi daya saing dan inovatif adalah salah yang labih baik.
satu unsur terpenting agar dapat melihat Munculnya persaingan dalam dunia
perkembangan pendidikan secara baik. pendidikan merupakan hal yang tidak
Inovasi adalah salah satu bagian dapat dihindari. Dengan adanya persain-
terpenting dalam mendayagunakan per- gan, maka pendidikan dihadapkan pada
saingan yang begitu luas. Suburnya per- berbagai peluang dan ancaman baik yang
tumbuhan lembaga pendidikan perlu di- berasal dari luar maupun dari dalam
barengi kompetensi atau daya saing yang lembaga pendidikan yang akan membe-

162 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

rikan pengaruh yang cukup besar terha- sebut. Keberhasilan suatu lembaga pen-
dap kelangsungan hidup lembaga pendi- didikan sangat ditentukan oleh ketepatan
dikan tersebut. Untuk itu, setiap lembaga produsen yakni lembaga pendidikan da-
pendidikan dituntut untuk selalu men- lam memberikan kepuasan kepada sasa-
gerti dan memahami apa yang terjadi di ran stakeholder konsumen yang ditentu-
pasar dan apa yang menjadi keinginan kannya, dimana usaha-usaha pengguna
konsumen, serta berbagai perubahan jasa alumni diarahkan kepada konsumen
yang ada di lingkungan pendidikan se- yang ditujukan sebagai sasaran pasarnya.
hingga mampu bersaing dengan dunia Dalam hal tersebut nilai jual alumni me-
bisnis lainnya dan berupaya untuk me- nunjang lembaga pendidikan didasarkan
minimalisasi kelemahan-kelemahan dan pada konsep pemasaran untuk dapat
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. menentukan strategi nilai jual lembaga
Berdasarkan konsepsi tersebut, ma- pendidikan yang mengarahkan kepada
ka lembaga pendidikan dituntut mampu sasaran pasar yang sebenarnya.
memilih dan menetapkan strategi yang Kata strategi berasal dari bahasa
dapat digunakan untuk menghadapi per- Yunani “strategos” yang berasal dari “stra-
saingan. Dengan adanya tekanan per- tos” yang berarti militer dan ‘ag’ yang be-
saingan yang begitu ketat baik secara rarti memimpin. Strategi dalam konteks
langsung atau tidak langsung, maka hal awalnya diartikan sebagai generalship atau
tersebut sangat mempengaruhi kinerja sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral
segala organisasi bisnis, pendidikan, dan dalam membuat rencana untuk menak-
sosial baik dalam hal teknologi, kebutu- lukkan dan memenangkan perang.1 Hal
han pelanggan dan juga siklus peruba- senada juga disampaikan oleh seorang
han. Pada saat kondisi seperti itulah san- ahli bernama Clauswitz yang menyata-
gat diperlukan strategi yang tepat dalam kan bahwa strategi merupakan seni per-
mengambil keputusan maupun langkah- tempuran untuk memenangkan perang.
langkah tertentu untuk mempertahankan Strategi secara umum didefinisikan seba-
usaha tersebut. Dengan demikian, strategi gai cara mencapai tujuan. Strategi terdiri
kompetitif diperlukan guna melihat sega- dari aktivitas-aktivitas penting yang di-
la perubahan yang memungkinkan terja- perlukan untuk mencapai tujuan.2
di di lembaga pendidikan maupun lem- Definisi lain pengertian strategi
baga lain selain pendidikan. menurut David Hunger dan Thomas
Wheleen adalah rumusan perencanaan
Strategi Kompetitif komprehensif tentang bagaimana
Setiap lembaga pendidikan menga- perusahaan akan mencapai misi dan
rahkan kegiatan pembelajaran untuk da- tujuannya. Strategi akan memaksimalkan
pat menghasilkan output Sumber Daya keunggulan kompetitif dan
Manusia (SDM) yang dapat memberikan meminimalkan keterbatasan bersaing.3
kepuasan kepada stakeholder sehingga da-
1 Husni Mubarok, Manajemen Strategi, STAIN Ku-
lam jangka waktu dan jumlah lulusan ter-
tentu dapat diperoleh kepuasan seperti dus, Kudua, 2009, hlm. 10.
2 Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Strategi Bisnis dan
yang diharapkan. Melalui SDM lulusan Kewirausahaan (Bandung: Kencana, 2016, hlm. 25.
yang dihasilkannya, perusahaan mencip- 3 David Hunger dan Thomas Wheleen, Manajemen

takan, membina dan mempertahankan Strategis (Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2003), hlm.
kepercayaan langganan akan lulusan ter- 16.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |163


Bashori

Menurut Pearce dan Robinson Strategi puncak yang berfokus pada tujuan jangka
adalah rencana yang berskala besar dan panjang organisasi disertai penyusunan
berorientasi kepada masa depan untuk suatu cara atau bagaimana agar tujuan
berinteraksi dengan lingkungan guna tersebut dapat dicapai.7
mencapai sasaran–sasaran yang akan Menurut Stoner Freeman dan Gil-
dicapai perusahaan.4 bert yang mendefinisikan Strategi yaitu
Sementara Barry Render dan Jay Perspektif pertama, strategi dapat didefini-
Heizer mendeskripsikan pengertian stra- sikan sebagai program untuk menentu-
tegi sebagai yaitu sebagai rencana aksi kan dan mencapai tujuan organisasi dan
organisasi untuk mencapai misi. Setiap mengimplementasikan misinya. Perspektif
bidang fungsional memiliki strategi un- kedua, strategi didefinisikan sebagai pola
tuk mencapai misinya dan untuk mem- tanggapan atau respon organisasi terha-
bantu organisasi dalam mencapai keselu- dap lingkungannya sepanjang waktu.8
ruhan misinya.5 Dalam pengertiannya, Strategi adalah penentuan tujuan dan sa-
strategi seringkali terkandung perenca- saran jangka panjang sebuah organisasi,
naan yang merupakan proses yang ber- diterapkannya aksi dan alokasi sumber
langsung secara terus-menerus dalam su- daya yang dibutuhkan untuk mencapai
atu perusahaan. Oleh sebab itu strategi tujuan yang telah diterapkan.
pemasaran dari setiap perusahaan meru- Berdasarkan pernyataan di atas da-
pakan rencana yang menyeluruh dimana pat penulis simpulkan bahwa pengertian
perusahaan berharap mencapai sasaran strategi yang dimaksud dalam pembaha-
yang telah ditentukan, yang pada akhir- san ini yaitu kesatuan keputusan yang
nya untuk merealisasikan tujuan dari pe- dirumuskan berdasarkan tinjauan terha-
rusahaan yang bersangkutan. Menurut dap faktor internal maupun eksternal un-
Sofjan Assauri menyatakan bahwa pe- tuk mencapai tujuan suatu organisasi
nyusunan strategi pada dasarnya berkai- termasuk di dalamnya lembaga pendidi-
tan dengan penetapan keputusan yang kan.
harus diambil dalam menghadapi para Selain itu, bisa penulis jabarkan be-
pesaing di dalam lingkungan kehidupan berapa macam-macam strategi. Diantara
yang saling memiliki ketergantungan, se- macam-macam strategi yang dapat penu-
hingga perlu ada kegiatan yang diarah- lis jabarkan yaitu sebagai berikut:
kan, terutama dalam mempkirakan peri- 1) Strategi Diversifikasi
laku satu dengan yang lainnya.6 Strategi diversifikasi merupakan
Lebih lanjut menurut Husein Umar, strategi yang paling tepat digunakan
Strategi didefinisikan sebagai suatu pros- bila peluang yang baik dapat diperoleh
es penentuan rencana para pemimpin di luar kegiatan usaha yang ada seka-
rang, peluang dimana industri yang
4 Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik, bersangkutan berdaya tarik tinggi dan
Formulasi, Implementasi dan Pemgemdalian (Jakarta: perusahaan mempunyai bauran kekua-
Binarupa Aksara, 1997), hlm. 20.
5 Barry Render, Jay Heizer, Prinsip-Prinsip Ma-
7 Husein Umar, Strategik Manajemen In Action
najemen Operasi, Salemba Empat, Jakarta, 2008,
hlm. 28. (Jakarta: PT. Gramedia Pustakama, 2003), hlm. 31.
8 Husein Umar, Strategik Manajemen In Action
6 Sofjan Assauri, Strategic Marketing: Sustaining

Lifetime Customer Value, Rajawali Pers, Jakarta, (Jakarta: PT. Gramedia Pustakama, 2003), hlm. 31.
2013, hlm. 75.

164 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

tan bisnis yang dibutuhkan untuk da- antar berbagai bisnis perusahaan. Si-
pat berhasil.9 nergi pada dasarnya dapat memberi-
2) Strategi Korporasi kan keunggulan bersaing untuk suatu
Strategi korporasi merupakaan perusahaan yang mempunyai bisnis
perencanaan jangka panjang secara yang terkait dengan berbagai investasi
menyeluruh mengenai bisnis apa yang riset dan pengembangan, teknologi
hendak dimasuki oleh perusahaan produksi dan produk, saluran dan ja-
yang mempunyai beragam bisnis dan ringan distribusi serta tenaga penjua-
apa yang diinginkan dalam bisnis ter- lan dan promosi bersama.11
sebut sebagai bagian dari korporat ser- 3) Strategi Tingkat Bisnis
ta bagaimana cara perusahaan mencip- Strategi tingkat bisnis yaitu stra-
takan nilai konfigurasi dan koordinasi tegi yang dirumuskan dan dijalankan
dari aktivitas multi bisnis pada multi untuk mencapai tujuan bisnis yang di-
pasarnya.10 Strategi korporasi pada da- harapkan oleh suatu perusahaan. Tu-
sarnya mempunyai dua fokus strategi juan bisnis perusahaan pada umumnya
yaitu penspesifikasian industri dimana adalah untuk dapat berperan secara
divisi bisnis dari organisasi perusa- domain dalam posisi persaingan peru-
haan akan bersaing pengalokasian sahaan di pasar. Strategi tingkat bisnis
sumber-sumber daya perushaan untuk merupakan keputusan unuk menga-
divisi bisnis itu. Strategi korporasi rahkan agar bisnis perusahaan dapat
membuat bidang yang luas dengan dipertahankan dan ditingkatkan posisi
keputusankeputuan pendanaan untuk bersaingnya. Upaya ini dilakukan
selalu portofolio dari unit-unit bisnis- dengan terus melaksanakan perbaikan
nya. De ngan strategi korporasi ini, or- efesiensi dan mengembangkan tekno-
ganisasi perusahaan akan lebih dapat logi yang digunakan dalam operasi
menentukan arah untuk jenis-jenis pe- agar dapat mencapai biaya rendah dan
saing mana yang akan siap dihadapi harga murah. Unit bisnis bersaing
oleh divisi bisnis dan sumber-sumber dengan industri merupakan fokus dari
daya yang tesedia untuk menghadapi strategi tingkat bisnis. Masalah utama
persaingan dengan lawan-lawan terse- dalam suatu strategi tingat bisnis ada-
but. lah menciptakan keunggulan bersaing
Upaya dalam mengembangakan yang berkelanjutan. Untuk mencapai
dan pemeliharaan unggulan yang te- tujuan dan sasaran tersebut, maka sua-
dapat pada tingkat korporasi haruslah tu unit bisnis haruslah mempunyai
difokuskan pada upaya menghasilkan kompetensi yang sangat gemilag atau
sumber-sumber daya manusia yang terbaik.
superior, keuangan dan sumber- 4) Strategi Fungsional dalam Bidang Pe-
sumber daya teknologi serta rancangan masaran
selektif dari struktur dan proses orga- Strategi fungsional merupakan
nisasi, dan upaya melakukan sinergi strategi yang berorientasi pada opera-
sional dalam kegiatan bagi pencapai-
9 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Pe-
rencanaan Dan Pengendalian, Jilid 1 (Jakarta: Er- 11 Sofjan Assauri, Strategic Marketing: Sustaining

langga, 1989), hlm. 75. Lifetime Customer Value (Jakarta: Rajawali Pers,
10 Husni Mubarok, Manajemen Strategi (STAIN
2013), hlm. 78-80.
Kudus: Kudua, 2009), hlm. 103.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |165


Bashori

nan tujuan dan sasaran bisnis suatu gan cara yang sama secara terus mene-
perusahaan. Strategi fungsional ini di- rus, namun mereka memiliki ragam pi-
koordinasikan oleh strategi tingkat lihan tindakan strategis.12
bisnis. Strategi fungsional merupakan 6) Strategi Pengembangan Pasar
strategi bisnis yang terdapat dalam be- Strategi pengembangan pasar
berapa bidang seperti bidang teknologi merupakan strategi yang memasarkan
informasi, hubungan manusia, riset produk atau jasa saati ini kepada kon-
dan pengembangan serta pemasaran. sumen di segmen pasar yang baru
Fokus utama strategi fungsional pema- maupun di wilayah area geografis pa-
saran yaitu untuk mengalokasikan se- sar yang baru. Perusahaan berusaha
cara efektif dan mengkoordinasikan mengembangkan perusahaannya den-
sumber-sumber daya pemasaran dan gan cara memperluas pasar dan me-
kegiatan-kegiatan yang diarahkan un- masuki pasar baru dengan mengguna-
tuk untuk pencapaian tujuan dan sasa- kan produk atau jasa yang saat ini di-
rana perusahaan dalam suatu produk miliki.
pasar tertentu. Oelh karena itu hal 7) Strategi Pengembangan Produk
yang kritis bagi pencapaian tujuan ter- Perusahaan yang menggunakan
sebut adalah penetapan cakupan atau pilihan pengembangan produk secara
lingkup strategi pemasaran khususnya substansial untuk menarik pelanggan
yang berkaitan dengan sasaran yang di pasar yang telah ada maupun yang
ditetapkan untuk suatu produk atau dimiliki oleh pesaing. Pengembangan
lini produk tertentu. produk baru yang masih terkait den-
5) Strategi Konsentrasi atau Penetrasi Pa- gan lini produk yang selama ini telah
sar dimiliki. Pengembangan produk bukan
Strategi konsentrasi atau penetra- sekedar perubahan tampilan, tetapi
si pasar adalah jenis strategi pertum- menyangkut fitur, karakter, ciri serta
buhan dan merupakan strategi yang atribut-atribut produk. Pengembangan
paling umum dijumpai pada berbagai produk sering dikaitkan dengan usaha
perusahaan dimana perusahaan hanya memperpanjang daur hidup produk,
memfokuskan pada satu lini bisnis khususnya produk yang memiliki re-
utamanya dengan menonjolkan prinsip putasi yang tinggi dan citra merek
melakukan satu hal dengan sangat yang handal.
baik’. Perusahaan dalam mencapai sa- 8) Strategi Inovasi
saran pertumbuhan melalui peningka- Strategi inovasi merupakan stra-
tan level operasi dalam bisnis uta- tegi untuk meraih margin premium
manya dengan tetap focus pada bisnis yang berkaitan dengan penciptaan dan
intinya. Strategi ini digunakan bagi pe- penerimaan pelanggan atas suatu pro-
rusahaan yang memiliki bisnis tunggal duk atau jasa baru. Inovasi tersebut
untuk mengejar pertumbuhannya. Fo- merupakan cara yang digunakan peru-
cus strategi konsentrasi adalah bagai- sahaan untuk menciptakan sumber
mana meningkatkan pertumbuhan pe- daya baru, memproduksi keunggulan
rusahaan dengan mengkonsentrasikan kompetitif atau mendayagunakan
pada bisnis intinya. Dalam strategi
konsentrasi perusahaan tidak berarti 12Husni Mubarok, Manajemen Strategi (STAIN
hanya melakukan hal yang sama den- Kudus: Kudua, 2009), hlm. 109-116.

166 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

sumber daya yang sudah ada dengan untuk meningkatkan pengendalian


meningkatkan potensinya untuk terhadap distribusi output maupun
menghasilkan keuntungan diatas rata- terhadap pengecer atas produk atau
rata. Alasan utama yang mendasari di- jasa yang dihasilkan perusahaan den-
terapkannya strategi inovasi yaitu gan menjadi distributor bagi dirinya
menciptakan suatu daur hidup produk sendiri. Ini terjadi karena perusahaan
baru meskipun membuat using produk menguasai atau membeli perusahaan
yang sudah ada. Dengan demikian, yang lebih dekat dengan konsumen
strategi inovasi membuat berbeda seperti distributor pedagang besar, pe-
dengan strategi pengembangan pro- dagang eceran dan konsumsi industri.
duk yang memperlama siklus hidup 10) Strategi Integrasi Horizontal
dari produk yang telah ada. Hanya saja Strategi integrasi horizontal ada-
masih sedikit perusahaan yang menja- lah strategi yang digunakan untuk
dikan inovasi sebagai cara yang men- memperluas operasi perusahaan den-
dasar untuk membuat relasi dengan gan mengkombinasikan perusahannya
pasarnya. dengan perusahan yang lain dalam in-
9) Strategi Integrasi Vertical dustry yang sama jenis dengan operasi
Strategi integrasi vertical meru- yang sama. Strategi ini menghasilkan
pakan startegi pertumbuhan karena pertumbuhan melalui akuisisi atau
melakukan perluasan usaha dengan marger bisnis pesaing, yang mempu-
menambah bidang usaha dari perusa- nyai lini bisnis yang sama dengan tu-
haan pemasok atau bidang usaha dari juan meniadakan pesaing dan membe-
perusahaan distributornya. Strategi ini rikan perusahaan akses pasar dan
dalam menghasilkan pertumbuhan teknologi yang baru.13
melalui pertumbuhan internal atau Setelah kita memahami term istilah
mengakuisisi bisnis lain dengan pen- tentang strategi secara baik. Lebih lanjut,
guasaan tahap-tahap proses produksi penulis akan menguraikan beberapa teori
konsumsi dari hulu ke hilir. Terdapat tentang kompetitif atau persaingan dan
dua jenis integrasi vertical, yaitu seba- keunggulan bersaing yang dikemukakan
gai berikut: a) Integrasi Vertical ke Bela- oleh beberapa tokoh. Adapun teori-teori
kang, integrasi vertical ke belakang tersebut antara lain:
atau kearah hulu merupakan stategi a. Pengertian Pesaing (Competitor)
yang digunakan untuk meningkatkan Menurut Boyd, Walker dan
pengendalian atas pasokan bahan ba- Larreche dalam buku Manajemen
ku, sumber daya atau jasa. Ini terjadi Pemasaran menyatakan bahwa pesaing
karena perusahaan menguasai atau (Competitor) adalah struktur industri,
membeli perusahaan pemasoknya sepak terjang berbagai kekuatan
dengan menjadi pemasoknya sendiri. persaingan yang mempengaruhi
Dikatakan integrasi vertical ke bela- kemampuan suatu industri.14
kang atau ke hulu karena perusahaan Menurut David Cravens dalam
yang diakuisisi berada pada tahapan buku Pemasaran Strategis menyatakan
yang lebih awal dari proses produksi
13Ibid., hlm. 117-124.
pemasaran; dan b) Integarsi Vertical ke
14 Boyd, Walker dan Larreche, Manajemen
Depan, strategi integrasi vertical ke de-
Pemasaran; Suatu Pendekatan Strategis dengan
pan atau ke hilir meruapakan strategi Orientasi Global (Jakarta: Erlangga, 2000), hlm. 248.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |167


Bashori

bahwa pesaing memberikan pemahaman David Hunger dan Thomas


pada posisi pasar, kepemimpinan harga Wheelen menyatakan bahwa keunggulan
dalam industri, teknologi industri, bersaing merupakan kumpulan strategi
produk pasar, pangsa pasar yang bisa untuk menentukan keunggulan suatu
diandalkan bahkan pada tingkat segmen perusahaan dari persaingan diantara
agar usaha lebih berhasil jika hanya perusahaan lain. Strategi bersaing
ditujukan pada konsumen tertentu saja.15 meliputi biaya rendah (low cost) dan
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diferensiasi. Selanjutnya dikombinasikan
di atas maka dapat penyusun simpulkan kedua strategi tersebut disebut fokus.17
bahwa pengertian persaingan yang Meskipun dalam pembahasan identik
dimaksud dalam pembahasan ini adalah dengan kajian perusahaan, namun tidak
lembaga pendidikan yang menjalankan menyalahi aturan jika hakikat kopetitif
kegiatan usaha, sama dalam sistem pendidikan juga sejalan dengan maksud
pelayanan pendidikan, kepemimpinan kompetitif dalam lembaga persaingan
lembaga pendidikan, output pendidikan, perusahan. Hanya saja persaingan yang
outcome pendidikan, jangkauan bersaing dimaksudkan tentu meliputi pembahasan
luas, dan mampu bersaing di dunia capaian dari lembaga pendidikan itu
global. Dengan kata lain, persaingan yang sendiri.
dimaksud adalah kompetisi dalam segala Lebih lanjut, Husein Umar juga
aspek. Untuk itu, meskipun dalam menyatakan bahwa strategi bersaing
konsepsi definisi istilah yang digunakan adalah perumusan untuk meningkatkan
adalah dalam lingkup perusahanan, daya saing perusahaan di mata
namun persaingan hakikatnya memiliki pelanggan atau calon pelanggan. Strategi
ranah yang sama baik dalam lingkup bersaing memberikan keunggulan
industri, perusahaan maupun lembaga sehingga membedakannya dengan
organisas pendidikan. Hanya saja yang perusahaan lain dan menimbulkan
membedakan pada tatanan objek persaingan sehat dengan pelanggan
persaingangannya. tersegmentasi.18 Sedangkan Suwarsono
b. Pengertian Keunggulan Bersaing Muhammad menyatakan bahwa
(Competitive Advantage) perusahaan berusaha memproduksi dan
Robert Grant menyatakan definisi memasarkan barang dan jasa dengan
keunggulan bersaing bahwa ketika dua strategi bersaing yang menjadikan
perusahaan bersaing (pada pasar dan keunggulan dari perusahaan lain.19
pelanggan yang sama), satu perusahaan Berdasarkan pernyataan-pernyataan
memiliki keunggulan bersaing atas di atas dapat penulis simpulkan bahwa
perusahaan lainnya terjadi ketika pengertian dari keunggulan bersaing
perusahaan tersebut mendapatkan yang dimaksud dalam pembahasan yaitu
tingkat keuntungan dan memiliki potensi usaha untuk meningkatkan kualitas daya
mendapatkan laba lebih tinggi.16
17 David Hunger dan Thomas Wheelen,
15 David Craven, Pemasaran Strategis (Jakarta: Manajemen Strategis..., 245.
18 Husein Umar, Strategik Manajemen In Action
Erlangga, 1998), hlm. 248.
16 http://www.google.com/search.doc+literatur+ …,34.
19 Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik;
keunggulan kompetitif akses pada 27 maret 2014
pukul 21.31 WIB Konsep dan Kasus (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
2004), hlm. 258.

168 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

saing lembaga pendidikan sehingga tuk bersaing secara sukses dan menye-
mampu menjadi lembaga pendidikan diakan nilai superior kepada pelanggan.
yang berkualitas dan diminati oleh para Perhatian strategi bisnis tidak hanya
peserta didik. mengenai bagaimana bersaing tetatapi
Lebih spesifik lagi, dari pemaparan bagaimna manajeman bermaksud untuk
strategi dan bersaing (competitive) memusatkan perhatiannya pada seluruh
sebagaimana telah penulis jelaskan di isu strategi yang dihadapi oleh bisnis ter-
atas tadi, maka dapat ditarik kesimpulan sebut.21
bahwa pengertian strategi kompetitif yaitu Selanjutnya, bisa dipahami bahwa
kemampuan sebuah organisasi atau keunggulan bersaing adalah menciptakan
lembaga pendidikan untuk nilai pelanggan yang lebih baik dengan
memformulasi strategi pencapaian biaya yang sama atau lebih rendah di-
peluang melalui maksimisasi peminat bandingkan pesaing atau menciptakan
para siswa terhadap lembaga tersebut. nilai yang setara dengan biaya yang lebih
Selain itu, strategi bersaing juga bisa rendah dibandingkan pesaing.22
dipahami yaitu rencana mengenai bagai- Suatu perusahaan dikatakan mem-
mana bisnis akan bersaing, apa yang se- punyai keunggulan kompetitif ketika pe-
harusnya menjadi tujuannya dan kebija- rusahaan tersebut memiliki sesuatu yang
kan apa yang diperlukan untuk mencapai tidak dimiliki oleh pesaing, melakukan
tujuan tersebut. Tujuan strategi bersaing sesuatu yang lebih baik dari perusahaan
untuk suatu unit usaha dalam dalam se- lain, atau mampu melakukan sesuatu
buah industri salah satunya menemukan yang tidak mampu dilakukan perusahaan
posisi dalam industri tersebut di mana lain. Keungggulan kompetitif menjadi
perusahaan dapat melindungi diri sendiri suatu kebutuhan penting bagi kesuksesan
dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan perusahaan di masa mendatang. Sejalan
daya persaingan atau dapat mempenga- dengan hal tersebut, juga berlaku bagi
ruhi tekanan tersebut secara positif.20 lembaga pendidikan yang harus memiliki
Sementara itu, strategi bersaing pe- diferensiasi, keunikan, keterbedaan den-
rusahaan pada perinsipnya terdapat dua gan lembaga pendidikan yang lain seba-
tipe, yaitu menyerang dan bertahan. Se- gai lembaga pendidikan yang unggul.
bagian tindakannya adalah agresif dan Keunggulan kompetitif sangat pent-
langsung menantang posisi pasar pe- ing untuk didapatkan, dimiliki, dijaga
saing. Tindakan yang lain adalah mena- dan dipertahankan demi keberhasilan
han tekanan dan serangan pesaing. Stra- jangka panjang dari suatu perusahaan
tegi bersaing perusahaan terdiri dari mengejar keunggulan kompetitif akan
pendekatan bisnis yang dipakai, intensif mengarahkan perusahaan kepada ke-
dalam memenuhi harapan konsumen dan suksesan persaingan. Perusahaan tidak
mengambil ketertarikannya, menahan te- cukup hanya memiliki keunggulan kom-
kanan persaingan dan memperkuat posisi petitif, karena pada umumnya keunggu-
pasarnya. Strategi bersaing berkaitan lan kompetitif hanya bertahan untuk pe-
dengan rencana tindakan manajemen un-
21Ibid.
20 22 Don R.Hansen, Maryanne M. Mowen, Manaj
Michael Porter, Strategi Bersaing : Teknik Menga-
nalisis Industri dan Pesaing (Jakarta: Erlangga, men Biaya: Akuntansi dan Pengendalian Cost Man-
2001), hlm. 35. agement: Accounting and Control (Jakarta: Salemba
Empat, 2000), hlm. 368.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |169


Bashori

riode tertentu diakibatkan karena ditiru b. Perusahaan memahami dengan baik


oleh pesaing atau melemahnya keunggu- apa yang diinginkan konsumen, me-
lan tersebut. mahami harapan konsumen dengan
Perusahaaan harus mencapai melakukan riset pasar.
keunggulan kompetitif berkelanjutan c. Perusahaan menghargai sikap karya-
yang berarti menunjukkan upaya perusa- wan yang berani menganbil risiko dan
haan dalam jangka panjang yang mampu mandiri dalam melaksanakan tugas.
memepertahankan posisi keunggulan d. Perusahaan menilai karyawan sebagai
kompetitif dalam industri. Keunggulan aset terpenting yang bisa dipercaya
kompetitif yang berkelanjutan dapat di- dan memiliki kreatifitas yang unik.
lakukan dengan cara terus menerus bera- e. Perusahaan menyaimpaikan kepada
daptasi dengan mengikuti trend yang ada karyawan bahwa mereka bekerja un-
di pasar, menyesuaikan isu persaingan tuk mencapai tujuan jangka panjang
serta meningkatkan kapabilitas, kompe- perusahaan.
tensi inti, dan sumber daya internal. Pe- f. Perusahaan belajar dari pengalaman
rusahaan dapat merumuskan dan men- untuk memiliki bisnis inti yang jelas
gembangkan strategi dimana pesaing ti- dan tidak tergoda melakukan diserfi-
dak mampu mengimplementasikannya, kasi yang tidak dikuasinya yang bisa
melakukan sesuatu yang tidak dapat di- berakibat menurunnya nilai perusa-
lakukan oleh pesaing dalam jangka pan- haan.
jang. g. Perusahaan memiliki struktur organi-
Keunggulan kompetitif berkelanju- sasi sederhana dengan jumlah staf
tan dilakukan untuk memperoleh keun- yang ramping untuk menjaga perusa-
tungan di atas rata-rata. Keuntungan di- haan agar tetap cepat dan lincah dalam
atas rata-rata tersebut merupakan keun- mengambil keputusan.
tungan yang diperoeh melibihi apa yang h. Perusahaan mampu menyeimbangkan
diharapkan akan diperoleh investor di- prinsip sentralisasi dan desentralisasi
bandingkan investasi lain dengan risiko dengan baik.
yang sama. Keuntungan diatas rata-rata Sumber utama yang menjadi
menunjukkan keuntungan yang dihasil- keunggulan kompetitif, diantaranya ada-
kan dengan komparasi kinerja yang meli- lah kecepatan berbagi teknologi dan in-
bihi perusahaan lain dalam industri yang formasi yang menjadi dasar bagi pen-
sama.23 gambilan keputusan, tindakan, dan akti-
Menurut Thomas Peters Dan Robert vitas pendukung yang dilakukan pelang-
Watermen (1982) bahwa perusahaan yang gan, pemasok, atau rekanan melalui tele-
mempunyai keunggulan bersaing mem- komunikasi, internet maupun jaringan.
punyai kriteria sebagai berikut: Penciptaan keunggulan kompetitif mela-
a. Perusahaan lebih menghargai tindakan lui kapabilitas dilakukanuntuk mengu-
yang nyata dari pada ambisi yang ab- rangi persaingan karena kapabilitas ter-
strak. sebut mengandungketersediaan atas se-
suatu yang tidak dimiliki oleh pesaing.24
23 Muhammad H. Mubarok, Strategi Korporat & Keunggulan bersaing tidak akan
Persaingan Bisnis dalam Meraih Keunggulan Kompe- muncul jika perhatian manajemen di-
titif (Kudus: STAIN Kudus, 2009), hlm. 11-12.
24 Ibid., 19.

170 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

arahkan pada semua jenis aktifitas yang


ada dengan harapan perusahaan akan Perubahan sebagai Orientasi Strategi
dapat menjalankan semua fungsinya Kompetitif
dengan kualitas nomor satu. Hal ini tidak Segala sesuatu yang ada di dunia ini
mungkin terjadi karena keterbatasan setiap saat selalu mengalami perubahan.
daya dan dana yang dimiliki. Jika dipak- Jadi tidak ada yang bersifat permanen.26
sakan yang terjadi justru sebaliknya, yak- Perubahan, dalam bahasa Inggris disebut
ni semua fungsi berjalan hanya pada level change atau taghyir dalam bahasa arab.
sedang-sedang saja (medicore).25 Perubahan juga dapat dimaknai sebagai
Berdasarkan urain tersebut sesung- beralihnya keadaan sebelumnya (the
guhnya strategi kompetitif yang ada da- before condition) menjadi keadaan
27
setelahnya (the after condition). Definisi
lam lembaga pendidikan telah sejalan
bahkan mungkin saja teradopsi dari pe- lainya menyebutkan bahwa perubahan
rusahaan-perusahaan dalam mengelua- yaitu membuat atau menjadikan berbeda,
rkan produk unggulan agar diminati oleh berbeda dengan sebelumnya, dan
bervariasi. 28 Penekannya adalah
para konsumennya. Selain itu, asumsi
strategi kompetitif juga bisa ditafsirkan membuat sesuatu yang berbeda.
bagaimana lembaga pendidikan mampu Jika kita pahami secara mendalam
menarik daya minat konsumen pendidi- perubahan merujuk pada sebuah sesuatu
kan agar lembaga pendidikan yang ada yang berbeda dengan sebelumnya.
mampu menjadi lembaga pendidikan Perubahan bisa juga bermakna yaitu
yang diminati oleh khalayak umum. Ten- melakukan sesuatu hal dengan cara baru,
tu saja kualitas lembaga pendidikan akan mengikuti jalur baru, mengadopsi
menjadi acuan strategi kompetitif utama teknologi baru, memasang sistem baru,
dalam menjaring konsumen secara baik mengikuti prosedur-prosedur manajemen
dan benar. baru, penggabungan (merging), atau
Selain itu, sekurang-kurangnya ada melakukan reorganisasi.29 Pengertian lain
dua prinsip pokok yang perlu dimiliki tentang perubahan adalah making things
organisas / lembaga pendidikan untuk different yakni membuat sesuatu menjadi
meraih keunggulan kompetitif yaitu berbeda atau beralih baik dari sisi tempat,
adanya nilai pandang pelanggan dan ukuran sifat dan sebagainya,30 maka
keunikan layanan pendidikan. praktislah perubahan akan menghasilkan
Keunggulan kompetitif dalam lembaga perbedaan-perbedaan baru.
pendidikan adalah adanya inovasi,
26 Deddy Mulyadi, Perilaku Organisasi dan
kretifitas, kualitas pendidikan, dan
Kepemimpinan Pelayanan (Bandung: Alfabeta,
menjadi rujukan peminat para siswa
2015), hlm. 7.
selain lembaga tersebut juga memiliki 27 Winardi, Manajemen Perubahan (Jakarta:
diferensiasi program unggulan sehingga Kencana, 2006), hlm. 1
mampu memberikan daya tarik bagi 28 Neil Russell-Jones, The Managing Change
mereka yang menginginkan pendidikan Pocketbook (Inggris: U.K Management Pocketbooks
Ltd, 2000), hlm. 6.
yang berbeda dan berkualitas. 29 Jeff Davidson, Change Management, terj. Dudy

Priatna (Jakarta: Prenada Media, 2005), hlm. 3.


25 Suwarsosno, Mnajeman Strategik Konsep, Alat
30 Muhammad Fathurrahman dan Sulistyorini,
Analisa dan Konteks (Yogyakarta: Akademi Mana- Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam
jeme Perusahaan YKPN, 1994), hlm. 93. (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 301.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |171


Bashori

Menurut Wibowo dalam bukunya baik berorientasi bisnis (profit), nirlaba


yang berjudul Manajemen Perubahan maupun organisasi publik seperti
mendefinisikan bahwa perubahan adalah pendidikan kesehatan dan sosial lainnya
bisa juga dipahami sebagai sesuatu yang dituntut untuk melakukan perubahan
berbeda. Selanjutnya, menurut Potts dan secara efektif sesuai dengan dinamika
LaMarsh yang juga dikutip oleh Wibowo perubahan lingkungan tersebut.
perubahan merupakan pergeseran dari Bahaudin menyebutkan: “Sifat
keadaan sekarang suatu organisasi persaingan berubah mendasar dari
menuju pada keadaan yang diinginkan di berkompetisi (competition) menjadi
masa depan.31 Perubahan yang dimaksud berlawan (adversary). Oleh karena itu
adalah perubahan yang akan membawa persaingan dalam dekade 1990-an
kemajuan dan kemaslahatan hidup. dikatakan merupakan gambaran awal
Perubahan sesungguhnya menjadi cermin abad XXI”.33 Persaingan global yang
kehidupan yaitu sebagai tanda adanya makin tajam ini hanya akan dimenangkan
proses kehidupan yang terjadi. oleh organisasi yang dimiliki daya saing
Perubahan dalam arti yang lebih yag tinggi dan berkelanjutan. Daya saing
luas adalah respon terencana atau tidak yang dimaksud adalah kemampuan
terencana terhadap tekanan-tekanan atau bersaing dalam kecepatan, produktivitas,
kekuatan-kekuatan dan desakan-desakan kualitas dan inovasi. Salah satu indikator
yang ada. Kekuatan dan desakan utama adalah Sumber Daya Manusia
teknologi, ekonomi, sosial, politik, (SDM) yang dimiliki, sehingga
persaingan, dan aturan serta hukum persaiangan dewasa ini lebih fokus pada
membuat banyak organisasi dan institusi SDM atau bukan lagi sekedar persaingan
perlu berubah karena adaptasi teknologi. Teknologi relatif mudah
diperlukan untuk dapat “survive”; dperoleh dan dapat dibeli tetapi
meskipun didasari bahwa tekanan dan membangun SDM yang mampu
desakan yang memprovokasikan memanfaatkan dan bahkan
perubahan dapat dianggap tantangan, mengembangkan teknologi tersebut
rintangan, ancaman atau peluang, yang memerlukan usaha yang sistematis.
jelas reaksi tetap ada.32 Oleh karena itu, Inti persaingan global adalah
bisa disimpulkan bahwa perubahan persaingan SDM atau pergeseran dari
merupakan proses alamiah yang harus keunggulan komperatif (comperative
terjadi karena merupakan sebuah advantage) menjadi keunggulan
dinamika kehidupan. kompetitif (competitive advantage). Hal ini
Perubahan yang terjadi dalam era sesuai dengan pendapat Partowidagdo
milineum atau abad ke-21 saat ini sebagai berikut:
memiliki karakteristik cepat, sulit diduga, Keunggulan komperatif (comperative
kompleks, dan memicu timbulnya advantage) bergantung pada faktor-
berbagai konflik dalam suatu organisasi. faktor sumber daya alam, tenaga
Ini mengakibatkan situasi persaingan kerja, kapital dan iptek. Abad 21
global. Oleh karena setiap organisasi, dan globalisasi ditandai dengan
makin berkurangnnya keunggulan
31 Wibowo, Manajemen Perubahan (Jakarta:
Rajawali, 2011), hlm. 105. 33 Taufik Bahaudin, Azaz-Azaz Manajemen
32 Azhar Arsyad, Pokok-Pokok Manajemen (Bandung: Kaifa, 2003), hlm. xii
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), hlm. 147.

172 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

komperatif dari Negara yang hanya Perusahaan berusaha untuk menunju-


memiliki sumber daya utama kan suatu image atau citra tersendiri
keunggulan komperatif sampai mengenai perusahaan kepada pelang-
akhir zaman dan sering disebut gan atau pasar sasaran.
keunggulan kompetitif. Keunggulan 2. Mempertahankan pelanggan yang setia
kompetitif (competitive advintage) Pelanggan yang setia bagaikan ke-
dihasilkan oleh mereka yang paling kayan untuk masa depan, yang jika di-
efisien, kreatif, dan berpotensi kelola dengan baik akan memberikan
dalam penguasaan pengetahuan aliran pemasukan seumur hidup yang
dan teknologi untuk berinovasi.34 baik kepada perusahaan.
Ketika segala sektor pertumbuhan 3. Mendapatkan pangsa pasar baru
berkembang dan mengalami perubahan Perusahaan berusaha untuk
secara signifikan dan kompleks, maka mendapatkan dan memperluas pangsa
tantangan menyediakan SDM yang tepat pasar dengan menggunakan strategi
dan baik akan menjadi semakin penting. bersaing mereka masing-masing untuk
Juga ketika segala teknologi berkembang meraih pasar seluas-luasnya
semakin cepat dan kompetitif, maka 4. Memaksimalkan penjualan
spesialisasi dan juga ciri khas akan Proses untuk memaksimalkan laba
memegang peranan penting dalam atau keuntungan tergantung dari efek-
menunjang sukses berkompetisi. tifitas strategi bersaingnya, selain itu
Fenomena tersebut akan berlaku bagi juga tergantung pada seluruh system
semua Negara yang saat ini sedang yang ada dalam perusahaan serta unit-
berkompetisi karena mengalami unit fungsional lainya.
perubahan global, termasuk di dalamnya 5. Menciptakan kinerja bisnis yang efektif
peranan lembaga pendidikan yang ada di Perusahaan harus menciptakan kinerja
Indonesia. bisnis yang efektif, agar bisnis mereka
Melihat peranan segala perubahan- dapat dikelola secara strategis, yaitu
perubahan yang muncul dilingkungan dengan mendefinisikan : kelompok pe-
kita, maka mau tidak mau kesiapan langgan yang akan dilayani, kebutu-
untuk terus berkompetisi bahkan han pelanggan yang akan dipenuhi,
orientasi perubahan seyogyanya menjadi serta teknologi yang akan digunakan
pemicu utama untuk mempersiapkan untuk memenuhi kebutuhan-
segala strategi kompetitif dalam kebutuhan tersebut.
mempersiapkan ke arah masa depan Jika kita hubungkan dengan kelem-
yang lebih baik. bagaan pendidikan, maka kebijakan lem-
baga pendidikan yang dilakukan dalam
Tujuan Pelaksanaan Strategi Kompetitif mencermati komponen strategi bersaing
Menurut Kotler dan Amstrong ter- yaitu:
dapat lima tujuan pelaksanaan strategi a) Membentuk suatu positioning yang
kompetitif yaitu:35 tepat, lembaga pendidikan berusaha
1. Membentuk suatu positioning yang tepat untuk menunjukan suatu image atau
citra tersendiri mengenai lembaga
34 Partowidagdo, Mengenal Pembangunan dan pendidikan kepada pelanggan atau pa-
Analisis Kebijakan (Jakarta: UI, 2004), hlm. 218.
35 Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran
sar sasaran.
(Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 230.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |173


Bashori

b) Memaksimalkan daya jual lembaga rancangan strategi yang baik dan agar
pendidikan, proses untuk memaksi- dapat menduduki posisi yang kompetitif
malkan brand dari efektifitas strategi dalam industrinya maka perusahaan
bersaingnya, selain itu juga tergantung harus dapat meminimumkan dampak
pada seluruh sistem yang ada dalam kelima kekuatan tersebut.
lembaga pendidikan serta unit-unit Selaras dengan itu, maka konsep 5
fungsional lainya. kekuatan tersebut juga bisa diadopsi
Tujuan utama dalam lembaga pen- dalam penerapan lingkup lembaga
didikan selanjutnya adalah mendapatkan pendidikan dalam melihat persaingan
peminat siswa secara maksimal. Selain pendidikan yang semakin nyata.
itu, kebijakan yang bisa dilakukan pada Situasi persaingan dalam suatu
lembaga pendidikan adalah melakukan industry atau organisasi pendidikan
pelayanan pendidikan yang berkualitas,
serta memberikan penawaran berupa
berbagai peluang beasiswa yang bera-
gam.

Faktor Kekuatan Bersaing


Lima kekuatan Porter adalah
kerangka untuk menganalisis industri
dan pengembangan strategi bisnis yang
dikembangkan oleh Michael Porter.
Menggunakan konsep-konsep
pengembangan, organisasi industri ditentukan oleh lima kekuatan
ekonomi untuk menurunkan lima persaingan seperti yang terlihat dalam
kekuatan yang menentukan intensitas gambar berikut:
kompetitif dan karena itu daya tarik dari Gambar: Lima Michael E. Porter (2003:177)
pasar. Porter menyatakan bahwa kelima
kekuatan bersaing tersebut dapat Kelima kekuatan persaingan
mengembangkan strategi persaingan tersebut secara bersama-sama
dengan mempengaruhi atau mengubah menentukan intensitas persaingan dan
kekuatan tersebut agar dapat kemampuan dalam industri termasuk
memberikan situasi yang lembaga pndidikan. Kekuatan persaingan
menguntungkan bagi perusahaan. akan menjadi dasar bagi penyusun
Menurut Porter, ada 5 kekuatan strategi dalam perumusan strategi
yang menpengaruhi persaingan dalam perusahaan yang tujuannya adalah agar
suatu industri: (1) ancaman masuknya perusahaan atau lembaga pendidikan
pendatang baru, (2) kekuatan tawar dapat survive.
menawar produsen, (3) kekuatan tawar
menawar pembeli, (4) Ancaman produk Analisis Strategi Bersaing
substitusi (pengganti), dan (5) persaingan Menurut Suwarsono dalam
dalam industri.36 Untuk menyusun mengembangkan posisi kompetitif yang
dapat bertahan, setiap perusahaan
36Porter, M.E, Competitive Advantage of Nations
(Harvard: Business School, 2003), hlm. 109.

174 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

bertujuan untuk mencapai satu dari tiga Diferensiasi adalah strategi dengan
strategi kompetitif37, yaitu: tujuan membuat produk yang
1. Keunggulan Biaya menyediakan jasa yang dianggap unik di
Keunggulan biaya menekankan seluruh layanan pendidikan dan
pada pembuatan produk standar dengan ditujukan kepada konsumen yang tidak
biaya per unit sangat rendah untuk terlalu peduli dengan perubahan harga.39
konsumen yang peka terhadap Dalam strategi deferensiasi, lembaga
perubahan harga.38 Strategi keunggulan pendidikan berusaha memproduksi dan
biaya memiliki pengertian dimana memasarkan jasa pendidikan dengan
lembaga pendidikan berusaha karakteristik tertentu yang khas yang
menawarkan pelayanan pendidikan pada akhirnya mengakibatkan layanan
dengan harga yang relatif lebih rendah pendidikan tersebut dianggap unik atau
dibandingkan dengan lembaga berkuaitas. Lembaga pendidikan
pendidikan lain sejenis yang berada berusaha memilih salah satu atau
dalam kelompok lembaga pendidikan beberapa pelayanan yang dianggap
tertentu. Untuk itu, lembaga pendidikan penting oleh konsumen.
harus mampu menghasilkan layanan Strategi diferensiasi baru berhasil
pendidikan dengan tingkat biaya yang diterapkan jika manajemen mampu
rendah namun berkualitas sehingga memenuhi persyaratan organisasi,
dapat bersaing dengan pesaing, dengan sumber daya manusia, dan sumber dana
lembaga pendidikan yang lain. yang diperlukan. Lembaga pendidikan
Strategi keunggulan biaya sangat hendaknya memiliki keunggulan
tepat diterapkan jika pasar yang dituju penelitian dasar dan kepemimpinan
relatif besar dan tumbuh. Apalagi jika teknologi yang ada pada gilirannya
kebutuhan konsumen cenderung mampu menghasilkan (merekayasa)
seragam, yang pada ujungnya layana baru yang berkualitas dan dinilai
memungkinkan terjadinya standarisasi unik oleh konsumen pendidikan.
jasa. Akibatnya biaya perpindahan Strategi diferensisi juga tepat
penggunaan layanan jasa pendidikan diterapkan jika hanya tersedia
relatif rendah. Dalam keadaan demikian, kemungkinan yang kecil bagi pesaing
konsumen memiliki posisi tawar- untuk segera mengikuti. Pendekatan dan
menawar yang cukup tinggi dihadapan teknik deferensiasi yang digunakan tidak
penyelenggara pendidikan, yang begitu saja dapat ditiru oleh pesaing
akhirnya mengakibatkan adanya desakan dengan mudah dan cepat, jika diukur
penurunan biaya yang lebih dari sekedar dengan besaran investasi dan waktu yang
cukup. Lembaga pendidikan dan pesaing, diperlukan, imitasi tidak akan segera
dengan demikian tidak memiliki pilihan terjadi. Akibatnya, deferensiasi dapat
lain, kecuali bersaing dengan strategi berjalan dalam waktu yang relatif
harga. panjang. Lamanya waktu tersebut dapat
2. Deferensiasi berakibat pada peningkatan reputasi
lembaga pendidikan.
37 Suwarsono Muhammad, Manajemen Strategik; 3. Fokus
Konsep dan Kasus (Yogyakarta: UPP AMP YKPN,
2008), hlm. 260. 39 David Craven, Pemasaran Strategis (Jakarta:
38 David Craven, Pemasaran Strategis (Jakarta:
Erlangga, 1998), hlm. 249.
Erlangga, 1998), hlm. 249.

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |175


Bashori

Fokus berarti membuat produk dan dipahami sebagai alat untuk


menyediakan jasa yang memenuhi mengevaluasi dari dua faktor, yaitu
keperluan sejumlah kelompok kecil faktor internal dan faktor eksternal.42
konsumen.40 Menurut Pearce and Robinson 2003,
Strategi fokus berusaha analisis SWOT perlu dilakukan karena
memusatkan perhatian lembaga analisa SWOT untuk mencocokkan “fit”
pendidikan untuk melayani satu atau antara sumber daya internal dan situasi
beberapa segmen pasar tertentu saja. eksternal perusahaan.43 Pencocokkan
Pilihan segmen pasar tersebut dapat yang baik akan memaksimalkan
didasarkan pada keunikan karakteristik kekuatan dan peluang perusahaan dan
wilayah layanan jasa pendidikan segmen meminimumkan kelemahan dan
pasar tersebut. ancamannya. Asumsi sederhana ini
Strategi fokus sangat tepat mempunyai implikasi yang kuat untuk
diterapkan jika pasar terdiri dari berbagai design strategi yang sukses.
segmen yang memiliki kebutuhan yang Lebih lanjut, menurut Fred David,
beragam, dan oleh karena itu hampir analisa SWOT adalah metode
mustahil dapat diperlakukan sebagai satu perencanaan strategis yang berfungsi
kesatuan pasar yang utuh. Jika untuk mengevaluasi kekuatan,
dipaksakan, diperlukan biaya yang kelemahan, peluang, dan ancaman suatu
mahal. Peluang bisnis ini semakin perusahaan.44 Proses ini melibatkan
transparan, jika segmen pasar pilihan penentuan tujuan yang spesifik dari
cukup besar, akan tetapi disisi lain, spekulasi layanan pendidikan dan
segmen pasar tersebut dinilai relatif kecil mengidentifikasi faktor internal dan
bagi pesaing besar sehingga bukan eksternal yang mendukung dan yang
merupakan bagian pasar yang amat tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
signifikan bagi perusahaan besar tersebut. Para analisis SWOT memberikan
Kesempatan tersebut semakin nyata jika informasi untuk membantu dalam hal
segmen pasar tersebut secara potensial mencocokan lembaga atau organisasi
diharapkan dapat bekembang di masa sumber daya dan kemampuan untuk
yang akan datang. Apalagi jika segmen menganalisa kompetitif lingkungan di
pasar tersebut tidak segera dimasuki oleh mana bidang perusahaan atau lembaga
pesaing. pendidikan itu bergerak. Informasi
tersebut dibuat berdasarkan perumusan
Analisis SWOT strategi dan seleksi.
Menurut Kurtz, SWOT analisis SWOT merupakan akronim dari
adalah suatu alat perencanaan strategik Strengh (kekuatan) dan Weakness
yang penting untuk membantu perencana (kelemahan) serta Opportuniies (peluang)
untuk membandingkan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi dengan 42 Ara Hidayat & Imam Machali, Pengelolaan
kesempatan dan ancaman dari external.41 Pendidikan Konsep, dan Aplikasi dalam Mengelola
Sekolah dan Madrasah (Yogyakarta: Kaukaba, 2012),
Selain itu, analisis SWOT juga bisa hlm. 166.
43 Pearce and Robinson, Manajemen Strategi
40 David Craven, Pemasaran Strategis (Jakarta: (Jakarta: Salemba, 2003), hlm. 134.
Erlangga, 1998), hlm. 249. 44 Fred David, Manajemen Strategis (Yogyakarta:
41 Kurtz, Pengantar Bisnis Kontemporer (Jakarta:
Andi, 2001), hlm. 134.
Salemba, 2008), hlm. 45.

176 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

dan Threath (ancaman) lingkungan yang dapat menjadi peluang bagi lembaga
dihadapi. Analisis SWOT digunakan pendidikan.
untuk mendorong diri dan diskusi 2. Ancaman (Threath)
sekelompok tentang bagaimana Ancaman (threat) merupakan situasi
mengembangkan lembaga pendidikan utama yang tidak menguntungkan
dan posisinya untuk mencapai lingkungan suatu lembaga pendidikan.
kesuksesan. Dalam memudahkan Ancaman merupakan penghalang
melaksanakan analisis SWOT diperlukan utama bagi lembaga dalam mencapai
metrics SWOT. Matriks SWOT akan akan posisi saat ini yang diinginkan.
mempermudah merumuskan berbagai Masuknya pesaing baru, pertumbuhan
strategi yang perlu dijalankan pasar yang lamban, meningkatkan
kedepannya. Matriks SWOT tersebut kekuatan tawar menawar dari pembeli
dibuat dengan cara mengelompokkan pemasok utama, perubahan teknologi
masing-masing problem unsure SWOT ke dan direvisinya atau pembaharuan
dalam model matriks SWOT. Gambaran peraturan dapat menjadi penghalang
matriks tersebut dapat digambarkan bagi keberhasilab suatu perusahaan.
sebagai berikut: 3. Kekuatan (Strength)
STRENGTH WEAKNESS Kekuatan (strength) merupakan
SW sumber daya atau kapabilitas yang
(S) (W)
OT
Strategi SO Strategi WO
dikendalikan oleh atau tersedia bagi
Gunakan Atasi semua lembaga pendidikan yang membuat
semua kelemahan lembaga lebih unggul dibandingkan
OPPORTINITIES kekuatan yang
yang
(0) dimiliki untuk dengan pesaingnya dalam memenuhi
dimiliki pelanggan yang dilayani.
memanfaatkan
peluang yang 4. Kelemahan (Weaknes)
ada
Strategi ST Strategi WT
Kelemahan (weaknes) merupakan
Gunakan Tekan semua keterbatasan atau kekurangan dalam
semua kelemahan suatu atau lebih sumber daya atau
kekuatan dan cegah kapabilitas suatu lembaga relative
TREATHS (T)
untuk semua terhadap persaingannya, yang menjadi
menghindari ancaman
dari semua
hambatan dalammemenuhi kebutuhan
ancaman pelanggan secara efektif.
Sumber: Kuncoro & Suharjono dalam
Dalam proses pembelajaran di
kharitsel (2009)
sekolah atau perguruan tinggi, guru dan
dosen merupakan sumber daya edukatif
1. Peluang (Opportunity)
dan aktor utama dalam proses
Peluang (opportunity) merupakan
pembelajaran yang tidak akan pernah
situasi utama yang menguntungkan
tergantikan walaupun perkembangan
dalam lingkungan suatu lembaga
ilmu pengetahuan teknologi
pendidikan. Tren merupakan salah
pembelajaran mengalami perkembangan
satu sumber peluang. Identifikasi atas
sangat pesat. Perkembangan ilmu
segmen pasar sebelum terlewatkan,
pengetahuan dan teknologi tidak menjadi
perubahan dalam kondiai persaingan
penghalang bagi seorang guru atau dosen
atau regulasi, perubahan teknologi
melainkan tantangan menutut

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |177


Bashori

kompetensi professional guru dan dosen Pendidikan lanjutan dalam


yang lebih tinggi. Di bawah ini akan jabatan
penulis analogikan beberapa contoh poin- Kemantapan kerja guru (PKG)
poin analisis SWOT sebagai berikut: c. Pengembangan karier karyawan
POTENSI KEKUATAN INTERNAL dan SDM dosen
(STRENGTH) yaitu Dengan cara mengadakan
a. Memiliki tenaga yang berkualitas, pelatihan, workshop dan
sehingga mampu bersaing dalam memberikan penghargaan bagi
memajukan mutu pendidikan. guru yang berprestasi.
b. Menggunakan kurikulum dan POTENSI ANCAMAN
metode pengajaran yang inovatif, EKSTERNAL(THREAT)
sehingga para siswa/mahasiswa a. Banyak perguruan tinggi lain yang
tidak bosan. memilliki tenaga pengajar yang
c. Tenaga pengajar yang mempunyai lebih berkualitas dan memiliki
dedikasi tinggi terhadap sarana dan prasaraan yang lebih
pendidikan, sehingga dalam lengkap.
menjalankan tugas mempunyai b. Kurangnya kepercayaan
rasa tanggung jawab untuk masyarakat terhadap mutu
mencerdaskan anak didiknya pendidikan di perguruan tinggi
POTENSI KELEMAHAN INTERNAL tersebut.
(WEAKNESS) c. Banyak orang tua yang memilih
a. Kurang disiplin dalam menguliahkan anaknya di
melaksanakan tugas dan sering perguruan tinggi yang berbasis
datang terlambat. islam seperti IAIN atau UIN.
b. Kurangnya sarana dan prasarana
pendidikan seperti ruang kelas, Penutup
sarana olah raga dan perlengkapan
pembelajaran lainnya. Persaingan antar lembaga
c. Rendahnya semangat tenaga pendidikan semakin ketat sehingga
pengajar yang disebabkan oleh membutuhkan perhatian serius jika
rendahnya prestasi mahasiswa. mereka ingin bertahan, bersaing, dan
POTENSI KESEMPATAN EKSTERNAL unggul. Keunggulan tiap lembaga relatif
(OPPORTUNITY) spesifik sehingga mereka mampu
a. Banyak banya memperoleh berkembang dengan baik. Jika mereka
mahasiswa baru tanpa harus tidak mampu mengikuti dan bersaing
melaksanakan pendekatan dengan dalam perkembangan lembaga
masyarakat karena lokasi lembaga pendidikan secara kompleks maka akan
pendidikan mudah dijangkau kalah bersaing dan tidak menuntut
(pusat kota). kemungkinan akan gulung tikar.
b. Perlu mengadakan peningkatan Selanjutnya karena sebagian besar
kemampuan para dosen. lembaga pendidikan dikelola oleh
Peningkatan kemampuan dosen masyarakat, maka membutuhkan inovasi
dapat dilakukan dengan berbagai sehingga membutuhkan kreatifitas dan
cara, antara lain: kepekaan membaca kebutuhan
masyarakat di tengah harapan dan

178 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017


Strategi Kompetitif Dalam Lembaga Pendidikan

kemampuan lembaga pendidikan di Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan


dalam melayani. Kebutuhan masyarakat Madrasah. Yogyakarta: Kaukaba,
yang semakin berkembang mau tidak 2012.
mau harus disikapi sebagai tantangan, Http://www.google.com/search.doc+lit
bukan hambatan. Marak tumbuhnya eratur+keunggulan kompetitif akses
lembaga pendidikan harus disikapi pada 27 maret 2017.
sebagai upaya peningkatan kualitas Hunger, David dan Thomas Wheleen.
melalui persaingan profesional. Hal Manajemen Strategis. Yogyakarta:
demikian itu menuntut segala aspek Penerbit ANDI, 2003.
harus mampu mempersiapkan untuk Husni Mubarok. Manajemen Strategi.
mampu kompetitif dalam STAIN Kudus, Kudua, 2009.
mengembangkan segala capaiaan yang Husni Mubarok. Manajemen Strategi.
diinginkannya guna mencapai sebuah STAIN Kudus: Kudua, 2009.
tujuan. Husni Mubarok. Manajemen Strategi.
STAIN Kudus: Kudua, 2009.
Daftar Pustaka Kotler dan Amstrong, Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Jakarta: Erlangga, 2001.
Arif Yusuf Hamali. Pemahaman Strategi Kurtz. Pengantar Bisnis Kontemporer.
Bisnis dan Kewirausahaan. Bandung Jakarta: Salemba, 2008.
Kencana, Bandung, 2016. Michael Porter. Strategi Bersaing : Teknik
Arsyad, Azhar. Pokok-Pokok Manajemen. Menganalisis Industri dan Pesaing. Ja-
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003. karta: Erlangga, 2001.
Bahauddin, Taufik. Azaz-Azaz Manajemen. Michael Porter. Strategi Bersaing : Teknik
Bandung: Kaifa, 2003. Menganalisis Industri dan Pesaing. Ja-
Barry Render, Jay Heizer. Prinsip-Prinsip karta: Erlangga, 2001.
Manajemen Operasi, Salemba Empat. Muhammad H. Mubarok. Strategi Korpo-
Jakarta, 2008. rat & Persaingan Bisnis dalam Meraih
Craven, David. Pemasaran Strategis. Keunggulan Kompetitif. Kudus:
Jakarta: Erlangga, 1998. STAIN Kudus, 2009.
David, Fred David. Manajemen Strategis. Muhammad, Suwarsono. Manajemen
Yogyakarta: Andi, 2001. Strategik; Konsep dan Kasus.
Davidson, Jeff. Change Management, terj. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004.
Dudy Priatna. Jakarta: Prenada Media, Muhammad, Suwarsono. Manajemen
2005. Strategik; Konsep dan Kasus.
Don R.Hansen. Maryanne M. Mowen, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2008.
Manaj men Biaya: Akuntansi dan Pen- Mulyadi, Deddy. Perilaku Organisasi dan
gendalian Cost Management: Account- Kepemimpinan Pelayanan (Bandung:
ing and Control. Jakarta: Salemba Alfabeta, 2015.
Empat, 2000. Partowidagdo. Mengenal Pembangunan
Fathurrahman, Muhammad dan dan Analisis Kebijakan. Jakarta: UI,
Sulistyorini. Implementasi Manajemen 2004.
Mutu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pearce and Robinson. Manajemen Strategi.
Teras, 2012. Jakarta: Salemba, 2003.
Hidayat, Ara & Imam Machali. Pearce dan Robinson. Manajemen
Pengelolaan Pendidikan Konsep, dan Strategik, Formulasi, Implementasi dan

Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017 |179


Bashori

Pemgendalian. Jakarta: Binarupa Umar, Husein. Strategik Manajemen In


Aksara, 1997. Action. Jakarta: PT. Gramedia
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran Anali- Pustakama, 2003.
sis, Perencanaan Dan Pengendalian, Ji- Walker, Boyd dan Larreche. Manajemen
lid 1. Jakarta: Erlangga, 1989. Pemasaran; Suatu Pendekatan Strategis
Porter, M.E. Competitive Advantage of dengan Orientasi Global. Jakarta:
Nations. Harvard: Business School, Erlangga, 2000.
2003. Wibowo. Manajemen Perubahan. Jakarta:
Russell-Jones, Neil. The Managing Change Rajawali, 2011.
Pocketbook. Inggris: U.K Winardi. Manajemen Perubahan. Jakarta:
Management Pocketbooks Ltd, 2000. Kencana, 2006.
Sofjan Assauri, Strategic Marketing: Sus-
taining Lifetime Customer Value. Ra-
jawali Pers, Jakarta, 2013.
Sofjan Assauri. Strategic Marketing: Sus-
taining Lifetime Customer Value. Ja-
karta: Rajawali Pers, 2013.
Suwarsosno. Mnajeman Strategik Konsep,
Alat Analisa dan Konteks. Yogyakarta:
Akademi Manajeme Perusahaan
YKPN, Yogyakarta, 1994.
Umar, Husein. Strategik Manajemen In
Action. Jakarta: PT. Gramedia
Pustakama, 2003.

180 | Tadris, Volume. 12, Nomor 2, Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai