Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2015 tentang Kesehatan.
Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya diatur dalam
pasal 22 ayat (2) dan ayat (3)Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ,
yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat
tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari faktor
risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi serta tempat dan
fasilitas umum. Sampai saat ini penyakit yang terkait kualitas lingkungan masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko
Lingkungan, Pemerintah telah menetapkan Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan
kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah
kerjanya.
Dalam pengaturan Puskesmas ditegaskan bahwa salah satu upaya kesehatan
masyarakat yang bersifat esensial adalah berupa Pelayanan Kesehatan Lingkungan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial tersebut harus diselenggarakan oleh puskesmas.
Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu pelayanan wajib puskesmas
termasuk di Puskesmas Dataran Bulan yang mempunyai peranan strategis mendukung
peningkatan pencapaian target lintas program dan diharapkan berdampak pada
peningkatan kinerja puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mewujudkan visi Puskesmas yaitu
“Terwujudnya Masyarakat Dataran Bulan Yang Sehat” dengan misi sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan yang optimal dan bermutu secara merata dan
berkesinambungan; 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat;
3. Meningkatkan Kerjasama Lintas Sektor;. Dalam melakukan kegiatan pengelola program
kesehatan lingkungan selalu membudayakan tata nilai BERSINAR yaitu Bersih dalam
artian bahwa puskesmas dikelola secara bersih dari segi individu, staf, alat, tempat, dan
lingkungan dalam mendorong upaya penyehatan lingkungan, Sehat bahwa pengelola
program kesehatan lingkungan senantiasa memiliki jiwa, mental dan fisik yang sehat,
Inovatif dalam artian bahwa pengelola program kesehatan lingkungan senantiasa
menciptakan inovasi dalam pengembangan program dan pemberdayaan masyarakat,
Ramah dalam artian bahwa pengelola program memiliki kemampuan untuk berinteraksi
dengan prinsip 3S (Senyum, Salam, Sapa) dalam memberikan pelayanan untuk
masyarakat.
C. Sasaran
1. Penanggungjawab UKM Puskesmas
2. Pengelola program Kesehatan Lingkungan
3. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
E. Batasan Operasional
Pelayanan Kesehatan Lingkungan merupakan upaya untuk meningkatkan
kesehatan yang dilakukan melalui penyehatan dan peningkatan kualitas lingkungan. Upaya
– upaya kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di Puskesmas Dataran Bulan meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
2. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatan untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung di Puskesmas.
3. Faktor Risiko Lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan dengan
kualitas media lingkungan yang mempengaruhi atau berkontribusi terhadap terjadinya
penyakit dan/atau gangguan kesehatan.
F. Landasan Hukum
B. Distribusi Ketenagaan
Pengelola kegiatan program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Dataran
Bulan berprofesi Sanitarian.
Pengaturan dan penjadualan pengelola program puskesmas dalam upaya
kesehatan Lingkungan dilaksanakan lintas program dan dikoordinir oleh Pengelola Promkes
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
Jumlah
No Jenis Tenaga Pola Distribusi
Tenaga
1 Kesehatan 2 (dua) - Terdiri dari 1 orang Pengelola Program dan 1 Orang
Lingkungan Orang Pengelola Kegiatan
- Kegiatan dalam gedung :
Terdiri dari 1 (satu) orang tenaga sanitarian yang
melaksanakan konseling kesling dan pengawasan
internal kesling puskesmas
- Kegiatan Luar Gedung :
Terdiri dari 1 (satu) orang tenaga sanitarian yang
melaksanakan kegiatan Inspeksi dan Intervensi
Kesling di Masyarakat
- Shift Dinas dilakukan secara bergantian disesuaikan
dengan jadwal kegiatan
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan kesehatan lingkungan dilakukan bersama para pengelola program
dalam kegiatan lokmin bulanan/ tri bulanan/lintas sektor, dengan persetujuan kepala
puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan lingkungan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan
di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan pada akhir bulan
berjalan
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan kesehatan lingkungan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Dataran Bulan.
A. Denah Ruang
PASIEN/KLIEN RUANG
PENDAFTARAN RUANG KESLING
DATANG
RUANG
PEMERIKSAAN
UMUM
PASIEN/KLIEN APOTEK
PULANG
B. Standar Fasilitas
Untuk mendukung pengelolaan kegiatan pelayanan Kesehatan Lingkungan
Puskesmas Datarn Bulan memiliki sarana penunjang antara lain :
PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN SARANA PRASANA
Meja
( Dalam Gedung ) Kursi
Konseling Alat peraga Percontohan
Pengawasan Media informasi cetak atau
elektronik
Buku panduan
Buku catatan kegiatan
Senter
( Luar Gedung ) Alat pembasmi nyamuk
Inspeksi Sanitasi Leaflet
Intervensi / Tindakan Form check
Buku catatan kegiatan.
A. Lingkup Kegiatan
Kegiatan Kesehatan Lingkungan yang dilakukan meliputi :
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Konseling dilakukan oleh pengelola program kesehatan lingkungan
2) Konseling terhadap pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan perawatan pengobatan.
3) Dalam hal Pasien yang menderita penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh Faktor Risiko Lingkungan tidak memungkinkan untuk menerima
Konseling. Maka, dapat dilakukan terhadap keluarga yang mendampingi.
4) Konseling dapat menggunakan alat peraga, percontohan, media cetak atau
elektronik.
b. Pengawasan kebersihan / sampah / IPAL
1) Kegiatan pengawasan kebersihan lingkungan puskesmas
2) Kegiatan pengawasan pembakaran sampah
3) Kegiatan pengawasan pengelolaan limbah cair puskesmas
2) Kegiatan Luar Gedung
a. Inspeksi Kesehatan Lingkungan
1) Inspeksi Kesehatan Lingkungan dilaksanakan oleh Pengelola program Kesehatan
Lingkungan (sanitarian, entomolog dan mikrobiolog) yang membawa surat tugas
dari Kepala Puskesmas dengan rincian tugas yang lengkap.
2) Dalam pengelolaan Inspeksi Kesehatan Lingkungan Pengelola program
Kesehatan Lingkungan sedapat mungkin mengikutsertakan pengelola Puskesmas
yang menangani program terkait atau mengajak serta pengelola dari Puskesmas
Pembantu, Poskesdes, atau Bidan di desa.
3) Kegiatan meliputi Perumahan (termasuk hasil konseling ), TFU, TPM,
Pengawasan Air Minum Masyarakat.
b. Intervensi/ tindakan kesehatan lingkungan.
Intervensi Kesehatan Lingkungan adalah tindakan penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial.
B. Strategi / Metode
1. Metode Konseling
a. Identifikasi prilaku/kebiasaan;
b. Identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
c. Dugaan penyebab;
d. Saran dan rencana tindak lanjut
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan di Dalam Gedung
a. Konseling
1) Perencanaan (P1)
a) Membuat Jadwal
b) Persiapan
Menyiapkan ruangan;
Menyiapkan daftar pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan;
Menyiapkan media informasi dan alat peraga bila diperlukan seperti
poster, lembar balik, leaflet, maket (rumah sehat, jamban sehat, dan lain-
lain) serta alat peraga lainnya.
2) Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)
Dalam pengelolaan, Pengelola program Kesehatan Lingkungan menggali
data/informasi kepada Pasien atau keluarganya, sebagai berikut:
a) Umum, berupa data individu/keluarga dan data lingkungan;
b) Khusus, meliputi:
Identifikasi perilaku/kebiasaan;
Identifikasi kondisi kualitas kesehatan lingkungan;
Dugaan penyebab; dan
Saran dan rencana tindak lanjut.
Ada enam langkah dalam melaksanakan Konseling yang biasa disingkat
dengan "SATU TUJU" yaitu :
SA = Salam, Sambut:
Beri salam, sambut Pasien dengan hangat.
Tunjukkan bahwa Anda memperhatikannya, mengerti keadaan dan
keperluannya, bersedia menolongnya dan mau meluangkan waktu.
Tunjukkan sikap ramah.
Perkenalkan diri dan tugas Anda.
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak, baik resiko
yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko yang terjadi pada
pengelola sebagai pengelola kegiatan. Keselamatan pada sasaran harus diperhatikan karena
masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja melainkan menjadi sasaran banyak
program kesehatan lainnya. Tahapan – tahapan dalam mengelola keselamatan sasaran antara
lain :
A. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus
mengidentifikasi resiko terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat
pengelolaan kegiatan. Identifikasi resiko atau dampak dari pengelolaan kegiatan dimulai
sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang
ditimbulkan dari pengelolaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus
dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
B. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah pengelola melakukan analisis terhadap resiko atau
dampak dari pengelolaan kegiatan yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk
menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam menangani resiko yang terjadi.
1. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah
menentukan rencana yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau
dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah atau
meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
2. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
mengatasi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini
perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat dalam mengatasi resiko atau
dampak yang terjadi.
3. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pengelolaan kegiatan
sedang berjalan. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah kegiatan sudah
berjalan sesuai dengan perencanaan, apakah ada kesenjangan atau ketidaksesuaian
pengelolaan dengan perencanaan. sehingga dengan segera dapat direncanakan tindak
lanjutnya. Tahap yang terakhir adalah melakukan Evaluasi kegiatan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui apakah tujuan sudah tercapai.
Dalam perencanaan sampai pengelolaan kegiatan kesehatan lingkungan perlu
diperhatikan keselamatan sasaran dengan melakukan identifikasi resiko terhadap
segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pengelolaan kegiatan.Upaya
pencegahan resiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan. Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan
aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya untuk menjaga
agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pengelolaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut:
1. Ketepatan pengelolaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian pengelola yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator Kesling
Hasil pengelolaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan
dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP