Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Bacteria
Filum: Proteobacteria
Ordo: Burkholderiales
Keluarga: Alcaligenaceae
Genus: Bordetella
Spesies: B. pertussis
Karakteristik Umum
Ciri organisme ini : pendek, gram negative, dan dengan pewarnaan toluidin biru dapat
terlihat granula bipolar metakromatik. Bakteri ini aerob murni dan membentuk asam tapi tidak
membentuk gas dari glukosa dan laktosa.
Batuk rejan disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis dan kadang-kadang oleh
Bordetella parapertussis atau Bordetella bronchiseptica. Penularannya melalui batuk atau bersin
yang dihamburkan ke udara oleh penderita yang terinfeksi. Secara tipikal, serangan batuk rejan
terjadi secara mendadak, terutama pada malam hari. Gejala atau tanda pertama dari batuk rejan
muncul sesudah 7-14 hari terinfeksi oleh bakteri Bordetella pertussis. Batuk rejan berlangsung
dalam 3 stadium dengan masing-masing stadium berakhir 2 minggu.
Pencegahan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain :
lakukan vaksinasi pada bayi untuk mencegah terserangnya penyakit ini. Vaksinasi tidak
boleh diberikan kepada anak-anak berumur 6 tahun ke atas karena dapat menyebabkan
demam yang parah.
Tempatkan penderita dalam ruang terpisah dengan anak – anak lainnya kira- kira 6
minggu untuk menghindari penularan.
Pengobatan
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Bacteria
Division : Firmicutes
Kelas : Clostridia
Ordo : Clostridiales
Keluarga : Clostridiaceae
Genus : Clostridium
Spesies : Clostridium
Karakteristik Umum
Clostridium tetani adalah bakteri berbentuk batang lurus, langsing, berukuran panjang 2-
5 mikron dan lebar 0,4-0,5 mikron. Bakteri ini membentuk eksotoksin yang disebut
tetanospasmin. Kuman ini terdapat di tanah terutama tanah yang tercemar tinja manusia dan
binatang. Clostridium tetani termasuk bakteri gram positif anaerobic berspora, mengeluarkan
eksotoksin. Costridium tetani menghasilkan 2 eksotosin yaitu tetanospamin dan tetanolisin.
Tetanospaminlah yang dapat menyebabkan penyakit tetanus. Perkiraan dosis mematikan minimal
dari kadar toksin (tenospamin) adalah 2,5 nanogram per kilogram berat badan atau 175
nanogram untuk 70 kilogram (154lb) manusia.
Clostridium Tetani adalah salah satu penyebab penyakit Tetanus. Tetanus sendiri sudah
dikenal oleh orang-orang yang dimasa lalu, yang dikenal karena hubungan antara luka-luka dan
kekejangan-kekejangan otot fatal.
3. Haemophilus influenzae
Klasifikasi
Divisi : Bakteri
Kelas : Schizomicetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Haemophilunaceae
Genus : Haemophilus
Karakteristik
H. influenzae sangat peka terhadap disinfektan dan kekeringan. Kuman ini tumbuh
optimum pada suhu 37°C dan pH 7,4-7,8 dalam suasana CO2 10%. Kuman ini juga tumbuh
subur sebagai satelit Stafilokokus karena Stafilokokus menghasilkan faktor V.
Penyeberan
Infeksi oleh H. influenzae terjadi setelah mengisap droplet yang berasal dari penderita
baru sembuh, atau carrier, yang biasanya menyebar secara langsung saat bersin atau batuk. H.
influenzae menyebabkan sejumlah infeksi pada saluran pernafasan bagian atas seperti faringitis,
otitis media, dan sinusitis yang terutama penting pada penyakit paru kronik. Meningitis karena
H. influenzae jarang terjadi pada bayi berumur kurang dari 3 bulan dan tidak umum dijumpai
pada anak-anak diatas umur 6 tahun. Pada anak-anak, selain meningitis, H. influenzae tipe b juga
menyebabkan penyakit bacterial epiglottitis akut.
Pengobatan
Pemilihan antibiotika yang akan digunakan dapat ditentukan dengan tes kepekaan secara
in vitro. Kebanyakan H. influenzae peka terhadap ampisilin, khloramfenikol, tetrasiklin,
sulfonamida dan kotrimoksasol, dan terapi dengan salah satu atau kombinasi obat-obat ini,
namun kepekaan kumannya sendiri dan hasil suatu terapi tidak dapat diperkirakan. Terapi untuk
anak atau bayi yang terinfeksi meningitis karena Hbi dapat diberikan dexamethasone atau
campuran dari cefotaxime sodium/ceftriaxone sodium/ampicillin dengan chloramphenicol.
Klasifikasi
Kingdom : Bakteri
Filum : Frimicutes
Kelas : Cocci
Ordo : Lactobacillales
Genus : Streptococcus
Kuman ini merupakan positif Gram berbentuk diplokokus dan seperti lanset. Namun pada
perbenihan tua dapat nampak sebagai negatif Gram, tidak membentuk spora, tidak bergerak
(tidak berflagel). S. pneunomiae adalah anaerob fakultatif, larut dalam empedu dan merupakan
alfa hemolitis. Selubungnya terutama dibuat oleh jenis yang virulen.
S. pneunomiae tumbuh pada pH normal, yaitu 7,6-7,8, dan jarang terlihat tumbuh pada
suhu di bawah 25°C dan di atas 41°C, melainkan tumbuh dengan suhu optimum 37,5°C. Glukosa
dan gliserin meningkatkan perkembangbiakannya, tapi bertambahnya pembentukan asam laktat
dapat menghambat dan membunuhnya, kecuali jika ditambahkan kalsium karbonat 1% untuk
menetralkannya.
Pneumokokus tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Penyimpanan bakteri ini
adalah baik jika dalam keadaan liofil. Kuman ini lebih mudah mati dengan fenol, HgCl2, kalium
permanganat dan antiseptikum lainnya daripada Mikrokokus dan Streptokokus lain.
Pneumokokus juga rentan terhadap sabun, empedu, natrium oleat, zat warna dan derivat kuinin.
Sulfadiazin juga dapat menghambatnya, namun sering terjadi resistensi sesudah beberapa hari.
Patologi
Angka kematian pada pneumonia tergantung pada ras, seks, umur dan keadaan umum
penderita, tipe kumannya, luasnya bagian paru-paru yang terkena, ada tidaknya septikemia, ada
tidaknya komplikasi, pemberian terapi spesifik, dan faktor-faktor lainnya.
Pengobatan
Penisilin merupakan obat yang sangat efektif. Yang berbahaya bila terjadi infeksi
sekunder oleh Stafilokokus yang resisten terhadap penisilin dan antibiotika lainnya. Dosis yang
lebih tinggi diperlukan untuk mengobati meningitis agar dapat mencapai selaput otak. Namun,
akhir-akhir ini pneumokokus sudah resisten terhadap banyak preparat antibiotika, misalnya
tetrasiklin, eritromisin, dan linkonmisin. Peningkatan resistensi terhadap penisilin juga terlihat
pada Pneumokokus yang diisolasi dari New Guinea.
5. Legionella pneumophila
Klasifikasi
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Ordo : Legionellales
Famili : Legionellaceae
Genus : Legionella
Legionella adalah bakteri tipis, pleomorfik, berflagel dan merupakan bakteri gram
negative. Bakteri yang berasal dari genus legionella ini merupakan bakteri yang menyebabkan
penyakit legionellosis. Legionellosis adalah suatu penyakit infeksi bakteri akut yang bersifat
new emerging disease. Secara keseluruhan baru dikenal 20 spesies.
Patogenesis