HKSR Adalah Hak Kesehatan Seksual Dan Reproduksi
HKSR Adalah Hak Kesehatan Seksual Dan Reproduksi
Pengalaman menarik saya adalah ikut sosialisasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi saat
sekolah menengah atas dan semester lalu, saya juga mengikuti sosialisasi besar tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
Pelayanan akses kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting, terutama bagi remaja. Karena
remaja berada dalam usia yang produktif. Hal ini penting untuk mencegah hal-hal negatif terjadi
kepada mereka. Namun, menurut saya, pelayanan akses kesehatan seksual dan reproduksi masih
belum sepenuhnya terimplementasi secara merata di Indonesia. KKR atau PKPR sudah ada sejak
lama, tapi program ini tidak berjalan efektif. Karena masih banyak kasus-kasus yang terjadi seperti
kehamilan muda/di luar nikah. Sebab remaja sulit mengakses layanan ini, dikarenakan stigma yang
yang berkembang, yaitu “hanya remaja yang sudah menikah yang bisa mengakses layanan ini”
padahal tidak. Sebaliknya, program ini sangat dikhususkan bagi remaja yang belum menikah.
Sangat penting bagi remaja untuk mencegah perilaku negatif terhadap kehidupan seksual dan
reproduksinya. Tetap terjaga kesehatan seksual dan kesehatan reproduksi mereka. Karena di dalam
HKSR memberikan pemahaman kepada remaja tentang kesehatan seksual, remaja, cara bersikap
dengan teman, atau di dalam lingkungan sosial, dan ada juga pengetahuan terkait gender.
Saya mendengar bahwa salah satu kriteria peserta Aceh Educamp adalah tertarik pada HKSR,
berwawasan luas, dan siap menerima perbedaaan. Saya sangat berminat mempelajari HKSR secara
lebih detail dan mendalam. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi bisa berbagi dengan orang lain. Lalu
saya sebagai mahasiswa, saya dituntut memiliki wawasan yang luas dan juga kritis. Dengan
pengetahuan yang saya miliki tentanG HKSR dan adanya berbagai masukan nantinya, saya mampu
untuk berkontribusi dalam kegiatan ini. Saya juga mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Sehingga bagi saya perbedaan itu adalah hal yang umum dan harus kita terima, bukan untuk
diperdebatkan. Bahkan perbedaan itu bisa dijadikan sebagai kekuatan untuk mendorong semua
pihak ke arah yang lebih baik.