QUALITY OF LIFE
Oleh
Kelompok A2
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya laporan yang membahas tentang Quality of Life.
Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan yang membahas tentang uji
validitas dan reliabilitas ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kualitas hidup atau Quality of life adalah istilah yang digunakan untuk
mengukur kesejahteraan. Kesejahteraan menggambarkan seberapa baik perasaan
seseorang terhadap lingkungan mereka, dan secara kolektif perasaan ini dapat
dianggap sebagai quality of life. Istilah quality of life digunakan untuk
mengevaluasi kesejahteraan individu dan masyarakat secara umum. Istilah ini
digunakan dalam berbagai konteks termasuk bidang pembangunan internasional,
kesehatan, dan ilmu politik. Kualitas hidup tidak sama dengan konsep standar
hidup, yang didasarkan terutama pada pendapatan. Sebaliknya, indikator standar
kualitas hidup meliputi tidak hanya kekayaan dan lapangan kerja, tetapi juga
membangun lingkungan, kesehatan fisik, kesehatan psikologis/mental, pendidikan,
rekreasi dan waktu senggang, dan hubungan bersosial. (Laksmi, 2012)
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dalam makalah ini akan dibahas
tentang “Kualitas Hidup” serta aspek dan faktor yang memengaruhinya.
Hidup
III. Tujuan
a. Kesehatan Fisik
Kesehatan fisik, seperti nyeri dan ketidaknyamanan, tidur dan
beristirahat, tingkat energi dan kelelahan, mobilitas, aktivitas
sehari-hari, kapasitas dalam bekerja, dan ketergantungan pada
obat dan perawatan medis. Kesehatan fisik dapat mempengaruhi
kemampuan individu untuk melakukan aktivitas. Aktivitas yang
dilakukan individu akan memberikan pengalaman-pengalaman
baru yang merupakan modal perkembangan ke tahap
selanjutnya.
b. Kesehatan Psikologis
Kesehatan psikologis, seperti, berfikir; belajar; mengingat; dan
konsentrasi, harga diri, penampilan dan citra tubuh, perasaan
negatif, perasaan positif serta spiritualitas. Aspek psikologis
terkait dengan keadaan mental individu. Keadaan mental
mengarah pada mampu atau tidaknya individu menyesuaikan
diri terhadap berbagai tuntutan perkembangan sesuai dengan
kemampuannya, baik tuntutan dari dalam diri, maupun dari luar
dirinya.
c. Hubungan Sosial
Hubungan sosial, seperti hubungan pribadi, aktivitas seksual dan
dukungan sosial. Aspek hubungan sosial yaitu hubungan antara
dua individu atau lebih dimana tingkah laku individu tersebut
akan saling mempengaruhi. Mengingat manusia adalah mahluk
sosial maka dalam hubungan sosial ini, manusia dapat
merealisasikan kehidupan serta dapat berkembang menjadi
manusia seutuhnya.
d. Lingkungan
Lingkungan, seperti kebebasan; keselamatan fisik dan
keamanan, lingkungan rumah, sumber keuangan, kesehatan dan
kepedulian sosial, peluang untuk memperoleh keterampilan dan
informasi baru, keikutsertaan dan peluang untuk berekreasi,
aktivitas di lingkungan, transportasi. Aspek lingkungan yaitu
tempat tinggal individu, termasuk di dalamnya keadaan,
ketersediaan tempat tinggal untuk melakukan segala aktivitas
kehidupan, termasuk didalamnya adalah saran dan prasarana
yang dapat menunjang kehidupan.
D. Contoh Kasus Kesehatan yang Mempengaruhi Kualitas Hidup
(Quality of Life)
Kualitas hidup merupakan persepsi penilaian atau penilaian sujektif
dari individu yang mencakup beberapa aspek sekaligus, yang meliputi
kondisi fisik, psikologis, sosial dan lingkungan dalam kehidupan sehari-
hari. Menurut Urifah (2012) kualitas hidup merupakan persepsi subjektif
dari individu terhadap kondisi fisik, psikologis, sosial, dan lingkungan
dalam kehidupan sehari – hari yang dialaminya. Sedangkan menurut
Chipper (dalam Ware, 1992) mengemukakan kualitas hidup sebagai
kemampuan fungsional akibat penyakit dan pengobatan yang diberikan
menurut pandangan atau perasaan pasien.
Contoh kasus yang kami ambil adalah diabetes mellitus (DM). DM
adalah suatu penyakit atau gangguan metabolism kronis dengan banyak
etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat
insufisiensi fungsi insulin.
Kualitas hidup dipengaruhi oleh berbagai faktor secara medis,
maupun psikologis. Dilihat dari faktor psikologis fakta yang ada sekarang
adalah seperti stress yang dapat menyebabkan kadar gula menjadi tidak
terkontrol sehingga dapat memunculkan gejala – gejala DM. Selain itu, dari
beberapa studi juga menjelaskan faktor – faktor psikologis berhubungan erat
dengan kontrol darah, seperti kejadian sehari – hari, ada tidaknya stres,
dukungan sosial efikasi diri (Melina, 2011).
Menurut Salmon (dalam Melina, 2011) seseorang yang mengalami
penyakit kronis seperti diabetes mellitus tersebut maka akan melakukan
adaptasi terhadap penyakitnya. Adaptasi penyakit kronis memiliki tiga
tahap yaitu 1) Shock. Tahap ini akan muncul pada saat seseorang
mengetahui diagnosis yang tidak diharapkannya, 2) Encounter Reaction.
Tahap ini merupakan reaksi terhadap tekanan emosional dan perasaan
kehilangan, 3) Retreat. Merupakan tahap penyangkalan pada kenyataan
yang dihadapinya atau menyangkal pada keseriusan masalah penyakitnya,
4) Reoriented. Pada tahap ini seseorang akan melihat kembali kenyataan
yang dihadapi dan dampak yang ditimbulkan dari penyakitnya sehingga
menyadari realitas, merubah tuntutan dalam kehidupannya dan mulai
mencoba hidup dengan cara yang baru. Menurut teori ini penyesuaian
psikologis terhadap penyakit kronis bersifat dinamis. Proses adaptasi ini
jarang terjadi pada satu tahap.
KESIMPULAN
Diener, E., & Chan, M. 2010. Happy people live longer: Subjective well-being
contributes to health and longevity. Running head: Health benefits of
Happiness
Laksmi, Nimas Ayu Putri. (2012). Jurnal : Hubungan Antara Konflik Peran Ganda
Silitonga R., 2007. Faktor associate with Quality of Life on Parkinson Disease
in Neurology Out Patient Department of Dr Kariadi Hospital. Ilmu
Penyakit Saraf Universitas Diponegoro. Tesis