Kepemimpinan
Kepemimpinan
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti kepemimpinan
2. Untuk mengetahui resiko kepemimpinan
3. Untuk mengetahui konsep Plato
4. Untuk mengetahui kepemimpinan dalam islam
5. Utnuk mengetahui kepemimpinan dalam fenomenologi islam
6. Untuk mengetahui arti pemimpin berdasarkan bahasa arab
7. Untuk mengetahui analogi kepemimpinan laba-laba
8. Untuk mengetahui analogi kepemimpinan versus putaran waktu sholat
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.5. Kepemimpinan Dalam Fenomenologi Islam
Pemimpin adalah “Roin” dalam bahasa arab. Ra (10) + alif (1) + ain (18) = 29
yang menggambarkan gejolak atau strategi (seorang pemimpin akan selalu
berhadapan dengan gejolak terhadap diri sendiri dan orang lain). Gejolak itu
harus dikendalikan untuk menghasilkan hal-hal positif. Gejolak erat kaitannya
dengan pengendalian diri, sadar diri, dan sadar posisi diri.
3
2.8. Analogi Kepemimpinan Versus Putaran Waktu Sholat
Sholat dalam 24 jam ada 8 macam : subuh, dzuhur, ashar, maghrib, isya,
sunnah lail, sunnah fajar, sunnah dhuha. Dari struktur ain, angka 8 sama dengan
abjad dal yang artinya darah atau jantung. Sifat hakiki darah sirkulatif dan atau
mengalir, sebagaimana kehidupan dan waktu yang juga mengalir atau berputar.
Maksudnya adalah:
Pemimpin harus mampu berperan mengalirkan/menyalurkan berbagai ide,
gagasan, minat orang yang dipimpinnya secara demokratis, sehingga
kehidupan terasa nyaman dan bermakna, baik bagi diri orang lain maupun
bagi diri sendiri.
Kepemimpinan yang tepat dan benar menimbulkan kecintaan bawahan
terhadap pemimpin
Cinta sesuatu yang abstrak, namun bisa dirasakan keberadaan/kehadirannya
4
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan
adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan
pengikut (bawahan) yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan
tujuan bersamannya.
Setiap pemimpin suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban tentang
kepemimpinannya. Sejak awal, kita sudah belajar untuk menjadi pemimpin,
yaitu dengan memimpin diri sendiri.
Setiap orang yang menjadi pemimpin akan memiliki tanggung jawab yang
berat sebagai resiko kepemimpinan. Karena resiko merupakan akibat logis dari
keberhasilan atau kegagalan.
Pemimpin harus mampu berperan mengalirkan/menyalurkan berbagai ide,
gagasan, minat orang yang dipimpinnya secara demokratis, sehingga kehidupan
terasa nyaman dan bermakna, baik bagi diri orang lain maupun bagi diri sendiri.
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman agar dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.