Skala
No Jenis Variabel Definisi Operasional Nilai
Nilai 0 Nilai 4 Nilai 7 Nilai 10
2. RUK Tahun RUK (Rencana Usulan Tidak ada Ada , tidak Ada, sesuai Ada , sesuai .....
(N+1) Kegiatan) Puskesmas untuk sesuai visi, visi, misi, visi, misi, tugas
tahun yad ( N+1) dibuat misi, tugas tugas pokok pokok dan
berdasarkan analisa situasi, pokok dan dan fungsi fungsi
kebutuhan dan harapan fungsi Puskesmas, Puskesmas,
masyarakat dan hasil Puskesmas,tid tidak bedasarkan
capaian kinerja, prioritas ak berdasarkan berdasarkan pada analisis
serta data 2 ( dua) tahun pada analisis pada analisis kebutuhan
yang lalu dan data survei, kebutuhan kebutuhan masyarakat dan
disahkan oleh Kepala masyarakat masyarakat kinerja , ada
Puskesmas dan kinerja dan kinerja pengesahan
kepala
Puskesmas
3.RPK/POA Dokumen Rencana Tidak ada dokumen RPK dokumen RPK dokumen RPK .....
bulanan/tahunan Pelaksanaan Kegiatan Ada tidak sesuai sesuai RUK, sesuai RUK,
(RPK), sebagai acuan dokumen RUK, Tidak tidak ada ada
pelaksanaan kegiatan yang RPK ada pembahasan pembahasan
akan dijadwalkan selama 1 pembahasan dengan LP dengan LP
(satu) tahun dengan dengan LP maupun LS maupun LS
memperhatikan visi misi maupun LS, dalam dalam
dan tata nilai Puskesmas dalam penentuan penentuan
penentuan jadwal jadwal
jadwal
4.Lokakarya Mini Rapat Lintas Program (LP) Tidak ada Ada, dokumen Ada, dokumen Ada, dokumen .....
bulanan (lokmin membahas review kegiatan, dokumen tidak memuat corrective yang
bulanan) permasalahan LP,rencana evaluasi action,dafar menindaklanjut
tindak lanjut (corrective bulanan hadir, notulen i hasil lokmin
action) , beserta tindak pelaksanaan hasil bulan
lanjutnyasecara lengkap. kegiatan dan lokmin,undang sebelumnya
Dokumen lokmin awal langkah an rapat
tahun memuat penyusunan koreksi lokmin tiap
POA, briefing penjelasan bulan lengkap
program dari Kapus dan
detail pelaksanaan program
(target, strategi pelaksana)
dan kesepakatan pegawai
Puskesmas. Notulen
memuat evaluasi bulanan
pelaksanaan kegiatan dan
langkah koreksi.
5.Lokakarya Mini Rapat lintas program dan Tidak ada Ada, dokumen Ada Dokumen Ada, dokumen .....
tribulanan (lokmin Lintas Sektor (LS) dokumen tidak memuat corrective yang
tribulanan) membahas review kegiatan, evaluasi action,dafar menindaklanjut
permasalahan LP, corrective bulanan hadir, notulen i hasil lokmin
action, beserta tindak pelaksanaan hasil yang
lanjutnya secara lengkap kegiatan dan lokmin,undang melibatkan
tindak lanjutnya. Dokumen langkah an rapat peran serta LS
memuat evaluasi kegiatan koreksi lokmin
yang memerlukan peran LS lengkap
6. Survei Keluarga Survei meliputi: 1. KB survei kurang Dilakukan Dilakukan Dilakukan .....
Sehat (12 Indikator 2. Persalinan di faskes dari 30% survei >30%, survei survei minimal
Keluarga Sehat) 3. Bayi dengan imunisasi dilakukan >30%,dilakuka lebih dari 30%,
dasar lengkap, bayi dengan intervensi awal n intervensi telah dilakukan
ASI eksklusif 4. dan dilakukan awal, intervensi
Balita ditimbang entri data dilakukakan awal,
5. Penderita TB, hipertensi aplikasi entri data dilakukan entri
dan gangguan jiwa apalikasi dan data aplikasi,
mendapat pengobatan, tidak dilakukan dilakukan
merokok, JKN, air bersih analisis hasil analisis data
dan jamban sehat yang survei dan dilakukan
dilakukan oleh Puskesmas intervensi
dan jaringannya lanjut`
7.Survei Mawas Diri Kegiatan mengenali Tidak Ada dokumen Ada dokumen Ada SOP .....
(SMD) keadaan dan masalah yang dilakukan KA dan SOP KA dan SOP SMD,
dihadapi masyarakat serta SMD tapi SMD, kerangka
potensi yang dimiliki belum dilaksanakan acuan,
masyarakat untuk mengatasi dilaksanakan SMD, ada pelaksanaan,
masalah tersebut.Hasil rekapan hasil rekapan,
identifikasi dianalisis untuk SMD, tidak analisis dan
menyusun upaya, ada analisis jenis kegiatan
selanjutnya masyarakat dan jenis yang
dapat digerakkan untuk kegiatan yang dibutuhkan
berperan serta aktif untuk dibutuhkan masyarakat
memperkuat upaya masyarakat dari hasil
perbaikannya sesuai batas SMD.
kewenangannya..
8. Pertemuan dengan Pertemuan dengan Tidak ada Ada ada pertemuan ada pertemuan .....
masyarakat dalam masyarakat dalam rangka pertemuan pertemuan minimal 2 kali minimal 2 kali
rangka pemberdayaan (meliputi minimal 2 kali setahun, ada setahun, ada
pemberdayaan keterlibatan dalam setahun hasil hasil
Individu, Keluarga perencanaan, pelaksanaan pembahasan pembahasan
dan Kelompok dan evaluasi kegiatan) untuk pemberdayaan
Individu, Keluarga dan pemberdayaan masyarakat,
Kelompok. masyarakat ada
tindaklanjut
pemberdayaan
9.SK Tim mutu dan Surat Keputusan Kepala Tidak ada SK Ada SK Tim Ada SK Tim Ada SK Tim .....
uraian tugas Puskesmas dan uraian Tim, uraian Mutu, tidak Mutu dan Mutu dan
tugas Tim Mutu (UKM tugas serta ada uraian uraian tugas, uraian tugas
Essensial, UKM evaluasi tugas dan tidak ada serta evaluasi
pengembangan , UKP, pelaksanaan evaluasi evaluasi pelaksanaan
Administrasi Manajemen, uraian tugas pelaksanaan pelaksanaan uraian tugas
Mutu, PPI, Keselamatan uraian tugas uraian tugas
Pasien serta Audit Internal),
serta dilaksanakan evaluasi
terhadap pelaksanaan uraian
tugas minimal sekali
setahun
10.Rencana program Rencana kegiatan Tidak ada Ada rencana Ada sebagian Ada dokumen .....
mutu dan perbaikan/peningkatan mutu dokumen pelaksanaan dokumen rencana
keselamatan pasien dan keselamatan pasien rencana kegiatan rencana program mutu
lengkap dengan sumber program perbaikan dan pelaksanaan dan
dana dan sumber daya, mutu dan peningkatan kegiatan keselamatan
jadwal audit keselamatan mutu, tidak perbaikan dan pasien lengkap
internal,kerangka acuan pasien ada bukti peningkatan dengan sumber
kegiatan dan notulen serta pelaksanaan mutu dan bukti dana, sumber
bukti pelaksanaan serta dan pelaksanaan daya serta
evaluasinya evaluasinya dan evaluasi bukti
belum pelaksanaan
dilakukan dan
evaluasinya
13.Survei Kepuasan Survei Kepuasan adalah Tidak ada Data tidak Data Data ada, .....
Masyarakat dan kegiatan yang dilakukan data lengkap,analis lengkap,analisa analisa lengkap
Survei Kepuasan untuk mengetahui kepuasan a , rencana sebagian ada , dengan rencana
Pasien masyarakat/pasien terhadap tindak lanjut , rencana tindak tindak lanjut,
kegiatan/pelayanan yang tindak lanjut lanjut, tindak tindak lanjut
telah dilakukan Puskesmas dan evaluasi lanjut dan dan evaluasi
serta publikasi evaluasi serta serta telah
belum ada publikasi dipublikasikan
belum ada
14.Audit internal Pemantauan mutu layanan Tidak Dilakukan, Dilakukan, Dilakukan, .....
sepanjang tahun, meliputi dilakukan dokumen dokumen dokumen
audit input, proses (PDCA) audit internal lengkap, tidak lengkap, ada lengkap, ada
dan output pelayanan, ada ada analisa, analisa, analisa,
jadwal selama setahun, rencana tindak rencana tindak rencana tindak
instrumen, hasil dan lanjut, tindak lanjut, tidak lanjut, tindak
laporan audit internal lanjut dan ada tindak lanjut dan
evaluasi lanjut dan evaluasi
evaluasi
15.Rapat Tinjauan Rapat Tinjauan Manajemen Tidak ada Dilakukan 1 Dilakukan 2 Dilakukan > 2 .....
Manajemen (RTM) dilakukan minimal RTM, kali setahun, kali setahun, kali setahun,
2x/tahun untuk meninjau dokumen dan dokumen ada notulen, ada notulen,
kinerja sistem manajemen rencana notulen, daftar daftar hadir, daftar hadir,
mutu, dan kinerja pelaksanaan hadir lengkap, ada analisa, analisa,
pelayanan/ upaya kegiatan ada analisa, rencana tindak rencana tindak
Puskesmas untuk perbaikan rencana tindak lanjut lanjut
memastikan kelanjutan, dan lanjut (perbaikan/pen (perbaikan/peni
kesesuaian, kecukupan, dan peningkatan (perbaikan/pen ingkatan ngkatan mutu),
efektifitas sistem mutu ingkatan mutu), tindak tindak lanjut
manajemen mutu dan sistem mutu),belum lanjut dan dan evaluasi
pelayanan, menghasilkan ada tindak belum
luaran rencana perbaikan lanjut dan dilakukan
serta peningkatan mutu evaluasi evaluasi
16.Penyajian/updati Penyajian/updating data dan Tidak ada Kelengkapan Kelengkapan Lengkap .....
ng data dan informasi tentang : capaian data dan data 50% data75% pencatatan dan
informasi program (PKP), KS, hasil pelaporan pelaporan,
survei SMD, IKM,data benar
dasar, data kematian ibu dan
anak, status gizi , Kesehatan
lingkungan, SPM,
Pemantauan Standar
Puskesmas
Jumlah Nilai Manajemen Umum Puskesmas (I) .....
.....
12. Manajemen Peralatan dan Sarana Prasarana .....
1.Updating data Pembaharuan data ASPAK Belum Data diupdate Data diupdate Data telah di .....
Aplikasi Sarana, yang dilakukan secara pernah 1 kali setahun, 1 kali setahun, update
Prasarana dan Alat berkala paling sedikit 2 dilakukan isian data tidak Isian data minimal 2 kali
Kesehatan (ASPAK) (dua) kali dalam setahun updating data lengkap lengkap setahun. Isian
setiap tanggal 30 Juni dan data lengkap.
31 Desember di tahun
berjalan. Data ASPAK
sesuai dengan kondisi riil di
Puskesmas. Isian data
lengkap apabila rincian
keterangan data Sarana,
Prasarana, Alat Kesehatan
diisi lengkap, contoh :
nomer seri, merek, tipe
tahun pengadaan alkes dsb
diisi lengkap
2.Analisis data Analisis data ASPAK berisi Tidak ada Ada analisis Ada analisis Ada analisis .....
ASPAK dan rencana ketersediaan Sarana , analisis data data , rencana data SPA , data lengkap
tindak lanjut Prasarana dan alkes (SPA) tindak lanjut , rencana tindak dengan rencana
di masing-masing ruangan tindak lanjut lanjut, tidak tindak lanjut,
dan kebutuhan SPA yang dan evaluasi ada tindak tindak lanjut
belum terpenuhi.Tindak belum ada lanjut dan dan evaluasi
lanjut berisi upaya yang evaluasi
akan dilakukan dalam
pemenuhan kebutuhan SPA.
3.Pemeliharaan Pemeliharaan prasarana Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
prasarana terjadwal serta dilakukan, jadwal pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
Puskesmas dilengkapi dengan jadwal pemeliharaan dan tidak dan dilakukan dan dilakukan
dan bukti pelaksanaan prasarana dan dilakukan pemeliharaan. pemeliharaan.
tidak pemeliharaan Tidak ada Ada bukti
dilakukan bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pelaksanaan.
4.Kalibrasi alat Kalibrasi alkes dilakukan Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
kesehatan sesuai dengan daftar jadwal kalibrasi dan kalibrasi dan kalibrasi dan
peralatan yang perlu kalibrasi dan tidak dilakukan dilakukan
dikalibrasi, ada jadwal, dan tidak dilakukan kalibrasiTidak kalibrasi Ada
bukti pelaksanaan kalibrasi. dilakukan kalibrasi ada bukti bukti
kalibrasi pelaksanaan. pelaksanaan.
5.Perbaikan dan Perbaikan dan pemeliharaan Tidak ada Ada jadwal Ada jadwal Ada jadwal .....
pemeliharaan peralatan medis dan non jadwal pemeliharaan pemeliharaan pemeliharaan
peralatan medis dan medis terjadwal dan sudah pemeliharaan dan tidak dan dilakukan dan dilakukan
non medis dilakukan yang dibuktikan peralatan dan dilakukan pemeliharaan. pemeliharaan.
dengan adanya jadwal dan tidak pemeliharaan Tidak ada Ada bukti
bukti pelaksanaan dilakukan bukti pelaksanaan.
pemeliharaan pelaksanaan.
2.Data keuangan dan Data pencatatan pelaporan Tidak ada Data dan Data/laporan Data /laporan .....
laporan pertanggung pertanggung jawaban data laporan tidak lengkap,analisa ada, analisa
jawaban keuangan ke Dinkes lengkap, sebagian ada , lengkap
Kab/Kota,penerimaan dan belum ada rencana tindak dengan rencana
pengeluaran , realisasi analisa, lanjut, tindak tindak lanjut,
capaian keuangan yang rencana lanjut dan tindak lanjut
disertai bukti tindak lanjut, evaluasi belum dan evaluasi
tindak lanjut ada
dan evaluasi
Jumlah Nilai Kinerja Manajemen Keuangan ( III) .....
2.SK, uraian tugas Surat Keputusan Tidak ada SK Ada SK Ada SK Ada SK .....
pokok (tanggung Penanggung Jawab dengan tentang SO Penanggung Penanggung Penanggung
jawab dan uraian tugas pokok dan dan uraian Jawab dan Jawab dan Jawab dan
wewenang ) serta tugas integrasi jabatan tugas uraian tugas uraian tugas uraian tugas
uraian tugas karyawan 50% karyawan 75% karyawan seluruh
integrasi karyawan
3. Data kepegawaian data kepegawaian meliputi Tidak ada Data tidak Data Data lengkap, .....
dokumentasi data lengkap, tidak lengkap,analisa analisa lengkap
STR/SIP/SIPP/SIB/SIK/SIP ada analisa , sebagian ada , dengan rencana
A dan hasil pengembangan rencana rencana tindak tindak lanjut,
SDM ( sertifikat,Pelatihan, tindak lanjut, lanjut, tindak tindak lanjut
seminar, workshop, dll),a tindak lanjut lanjut dan dan evaluasi
nalisa pemenuhan standar dan evaluasi evaluasi belum
jumlah dan kompetensi ada
SDM di Puskesmas,
rencana tindak lanjut, tindak
lanjut dan evaluasi nya
2. Sarana Prasarana Sarana prasarana yang Tidak ada Ada sarana Ada sarana Ada sarana .....
Pelayanan terstandar dalam sarana prasarana, prasarana, prasarana,
Kefarmasian pengelolaan sediaan farmasi prasarana tidak lengkap lengkap sesuai lengkap sesuai
(adanya pallet, rak obat, sesuai kebutuhan kebutuhan,
lemari obat, lemari kebutuhan penggunaan
narkotika psikotropika, sesuai SOP
lemari es untuk menyimpan (kondisi
obat, APAR, pengatur suhu, terawat, bersih)
thermohigrometer, kartu
stok, dll) dan sarana
pendukung farmasi klinik (
alat peracikan obat,
perkamen, etiket, dll)
3. Data dan Data dan informasi terkait Tidak ada Data tidak Data lengkap, Data ada, .....
informasi Pelayanan pengelolaan sediaan farmasi data lengkap, tidak terarsip dengan terarsip dengan
Kefarmasian (pencatatan kartu ada analisa, baik, tidak ada baik, analisa
stok/sistem informasi data tidak terarsip analisa, tidak lengkap
stok obat, laporan dengan baik, ada tindak dengan rencana
narkotika/psikotropika, rencana tindak lanjut dan tindak lanjut
LPLPO, laporan lanjut dan evaluasi dan evaluasi
ketersediaan obat) maupun evaluasi belum
pelayanan farmasi klinik ada
(dokumentasi PIO,
Konseling, EPO, PTO,
MESO, laporan POR,
kesesuaian obat dengan
Fornas) secara lengkap,
rutin dan tepat waktu
2.1.1.2.Tatanan Sehat
1.Rumah Tangga Rumah Tangga (minimal yang dikaji Jumlah Rumah Tangga yang
Sehat yang adalah 20% dari Total Rumah Tangga) memenuhi 10 indikator PHBS
memenuhi 10 yang memenuhi 10 indikator PHBS rumah rumah tangga dibagi jumlah
indikator PHBS tangga (persalinan ditolong oleh nakes, sasaran rumah tangga yang
bayi diberi ASI eksklusif, menimbang dikaji dikali 100%
bayi/balita, menggunakan air bersih,
mencuci tangan pakai air bersih dan
sabun, menggunakan jamban sehat,
memberantas jentik dirumah, makan buah
dan sayur tiap hari, aktivitas fisik tiap hari,
tidak merokok di dalam rumah) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2. Institusi Institusi Pendidikan (minimal yang dikaji Jumlah Institusi Pendidikan
Pendidikan yang adalah 50% dari institusi pendidikan yang yang memenuhi 7-8 Indikator
memenuhi 7-8 ada ) yang memenuhi 7-8 indikator PHBS PHBS Institusi Pendidikan
indikator PHBS Institusi Pendidikan (mencuci tangan dibagi jumlah sasaran Institusi
(klasifikasi IV) dengan air yang mengalir & menggunakan Pendidikan yang dikaji dikali
sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di 100%
kantin sekolah, menggunakan jamban
bersih dan sehat, melaksanakan olahraga
teratur, memberantas jentik, tidak
merokok di sekolah, mengukur BB dan
TB 6 (enam) bulan sekali, membuang
sampah pada tempatnya) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
3.Pondok Pesantren Pondok Pesantren (minimal yang dikaji Jumlah Ponpes yang
yang memenuhi 16- adalah 70 % dari Ponpes yang ada) yang memenuhi 16-18 indikator
18 indikator PHBS memenuhi 16-18 indikator PHBS Pondok PHBS Ponpes dibagi jumlah
Pondok Pesantren Pesantren (kebersihan perorangan, sasaran Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV) penggunaan air bersih, kebersihan tempat yang dikaji dikali 100%
wudhu, menggunakan jamban, kebersihan
asrama, kepadatan penghuni asrama, Catatan: tidak dihitung sebagai
kebersihan ruang belajar, kebersihan pembagi bila tidak ada Ponpes
halaman, ada kader santri husada, kader
terlatih, kegiatan rutin kader, bebas jentik,
penggunaan garam beryodium, makanan
gizi seimbang, pemanfaatan sarana
yankes, tidak merokok, sadar AIDS,
menjadi peserta dana sehat) di wilayah
kerja Puskesmas pada kurun waktu
tertentu
2.1.1.3.Intervensi/ Penyuluhan
1.Kegiatan Kelompok RT yang telah diintervensi Jumlah kegiatan penyuluhan
intervensi pada terkait 10 indikator PHBS baik dengan kelompok /bentuk intervensi
Kelompok Rumah penyuluhan kelompok dan atau bentuk lain terkait 10 indikator PHBS
Tangga intervensi lain (dengan metode apapun) di pada rumah tangga melalui
Posyandu Balita oleh petugas Puskemas di Posyandu Balita yang ada di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun wilayah Puskesmas selama 1
waktu tertentu tahun dibagi (6 kali jumlah
posyandu Balita yang ada di
wilayah kerja puskesmas)
dikali 100 %
2.1.1.4.Pengembangan UKBM
1. Posyandu Balita Posyandu Balita yang berstrata Purnama Jumlah Posyandu Balita
PURI ( Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Puskesmas Purnama dan Mandiri dibagi
Mandiri ) dalam waktu 1 tahun jumlah Posyandu Balita dikali
100%
2.Poskesdes/ Poskesdes/Poskeskel yang berstrata Jumlah Poskesdes/Poskeskel
Poskeskel Aktif Madya, Purnama dan Mandiri di wilayah yang berstrata Madya,
kerja Puskesmas pada kurun waktu Purnama dan Mandiri dibagi
tertentu jumlah Poskesdes/Poskeskel
yang ada dikali 100%
3. Taman Posyandu Taman Posyandu Optimal yang ada di Jumlah taman posyandu
Optimal wilayah kerja Puskesmas optimal dibagi taman
posyandu yang ada dikali 100
2.1.1.5 Pengembangan Desa/Kelurahan Siaga Aktif
1.Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Siaga Aktif dengan Jumlah Desa/Kelurahan Siaga
Siaga Aktif Strata Pratama, Madya, Purnama dan Aktif dengan Strata Pratama,
Mandiri di wilayah kerja Puskesmas pada Madya, Purnama dan Mandiri
kurun waktu tertentu dibagi jumlah total desa dikali
100%
2.Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Siaga Aktif dengan Strata Jumlah Desa/Kelurahan Siaga
Siaga Aktif PURI Purnama dan Mandiri di wilayah kerja Aktif Purnama dan Mandiri
(Purnama Mandiri ) Puskesmas dibagi jumlah total Desa Siaga
Aktif dikali 100%
3.Pembinaan Pembinaan Desa/Kelurahan Siaga oleh Jumlah Desa/Kelurahan Siaga
Desa/Kelurahan petugas Puskesmas minimal 1 (satu) kali yang dibina 12 kali per tahun
Siaga Aktif dalam satu bulan di wilayah kerja dibagi jumlah total
Puskesmas pada kurun waktu tertentu desa/Kelurahan Siaga dikali
100 %
3. Promosi Jumlah SD dan SMP yang dilakukan Jumlah SD dan SMP yang
kesehatan program promosi kesehatan meliputi: Jiwa, dilakukan promosi kesehatan
prioritas di Sekolah kesehatan reproduksi, gizi seimbang, minimal satu kali dalam
( SD dan SMP ) penyakit berpotensi wabah, Napza, setahun dibagi jumlah SD
penyakit menular ( HIV AIDS, TB, dan SMP yang ada dikali 100
Malaria, DBD) minimal satu kali dalam %
setahun
4 Pengukuran dan Pengukuran dan pembinaan tingkat Jumlah UKBM yang diukur
Pembinaan tingkat perkembangan UKBM (Pondok dan dibina tingkat
perkembangan Pesantren, Posyandu Balita, Remaja, perkembangannya dibagi
UKBM Lansia, Posbindu PTM, Pos UKK, SBH, jumlah seluruh UKBM yang
Poskestren) yang ada di wilayah ada dikali 100%
Puskesmas, oleh petugas Puskesmas
selama 1 (satu) tahun di wilayah kerja
Puskesmas
3.Rumah Tangga RT yang memiliki akses terhadap SAB Jumlah RT yang memiliki
yang memiliki akses (mudah mendapatkan air bersih yang akses SAB dibagi jumlah RT
terhadap SAB berasal dari SAB terdekat, tidak harus yang ada dikali 100 %
memiliki SAB sendiri, bisa dari SAB
umum, kerabat dekat, tetangga dll) di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
2.1.2.2.Penyehatan Makanan dan Minuman
1.Pembinaan Monitoring/ Inspeksi Kesehatan Jumlah TPM yang di IKL
Tempat Pengelolaan Lingkungan (IKL) Tempat Pengelolaan dibagi jumlah TPM yang ada
Makanan ( TPM ) Makanan (TPM) minimal 1 kali setahun dikali 100 %
dengan sasaran :
1. Jasa Boga / Katering;
2. Rumah Makan /
Restoran 3.
DAM (Depot Air Minum)
4. Kantin / sentra makanan jajanan
5. Makanan Jajanan
pada kurun waktu tertentu
2.TPM yang TPM yang dari segi fisik (sanitasi), Jumlah TPM yang memenuhi
memenuhi syarat penjamah, kualitas makanan memenuhi syarat kesehatan dibagi
kesehatan syarat tidak berpotensi menimbulkan jumlah TPM yang dibina dikali
kontaminasi atau dampak negatif 100 %
kesehatan, lebih valid apabila disertai
dengan bukti hasil Inspeksi sanitasi dan
sertifikat laik hygiene sanitasi selama di
wilayah kerja Puskesmas pada kurun
waktu tertentu
3. Pemeriksaan Jumlah sekolah SD, SMP sederajat di Jumlah sekolah SD, SMP
makanan jajanan wilayah kerja Puskesmas yang diperiksa sederajat yang ada di wilayah
anak sekolah makanan jajanannya dengan rapid test kid kerja Puskesmas yang
boraks, rhodamin, formalin, dan methil dilakukan pemeriksaan MJAS
yellow, baik pada kantin sekolah atau dibagi Jumlah sekolah SD,
pedagang di sekitar sekolah dalam kurun SMP sederajat yang ada
waktu tertentu ( 1 tahun)
4. Sekolah yang Jumlah sekolah SD, SMP sederajat di Jumlah SD, SMP sederajat
MJAS aman wilayah kerja Puskesmas yang diperiksa yang tidak ditemukan pangan
makanan jajanannya dengan rapid test kid berbahaya dibagi jumlah
boraks, rhodamin, formalin, dan methil sekolah SD, SMP sederajat
yellow, baik pada kantin sekolah atau yang ada
pedagang di sekitar sekolah dalam kurun
waktu tertentu (1 tahun) yang tidak
ditemukan pangan mengandung bahan
berbahaya
2. Rumah yang Kondisi rumah yang memenuhi syarat Jumlah rumah yang memenuhi
memenuhi syarat kesehatan sebagaimana Kepmenkes No. syarat kesehatan tahun
kesehatan 829/ 1999 dan PMK No. 1077/ 2011 di sebelumnya ditambah rumah
wilker Puskesmas pd kurun wkt tertentu yang memenuhi syarat hasil
IS/IKL tahun ini dibagi
jumlah rumah yang ada dikali
100 %
3.Jamban Sehat Jamban yang: dapat mencegah Jumlah jamban sehat yang
kontaminasi ke badan air, dapat mencegah memenuhi syarat kesehatan
kontak antara manusia dan tinja, tinja di dibagi jumlah rumah yang ada
tempat yang tertutup, dapat mengurangi dikali 100 %
resiko terjadinya penularan penyakit
akibat terjadinya kontaminasi terhadap
lingkungan sekitar, tidak berbau dan
mudah dibersihkan, lubang kloset tidak
berhubungan langsung dengan kotoran
(sistem leher angsa, ada septic tank dll)
2.Pelayanan Pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali selama Jumlah ibu hamil yang
kesehatan untuk kehamilan dengan jadwal satu kali pada trimester mendapatkan pelayanan ANC
I, satu kali pada trimester II dan dua kali pada
ibu hamil (K4) trimester III yang dilakukan bidan dan atau dokter. sesuai standar (K4) dibagi
Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang sasaran ibu hamil dkali 100%
dilakukan kepada ibu hamil dengan memenuhi
kriteria 10 T yaitu:
a) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan;
b) Ukur tekanan darah;
c) Nilai status gizi
(ukur Lingkar Lengan Atas/LILA);
d) Ukur
tinggi puncak rahim (fundus uteri);
e) Tentukan presentasi janin dan
denyut jantung janin (DJJ);
f) Skreening status
imunisasi tetanus dan berikan imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan;
g) Pemberian tablet tambah darah minimal 90
tablet selama kehamilan;
h) Tes laboratorium: tes kehamilan,
pemeriksaan Hemoglobin darah (Hemoglobin,
pemeriksaan golongan darah ( bila belum pernah
dilakukan sebelumnya), pemeriksaan protein urin
(bila ada indikasi); yang pemberian pelayanannya
disesuaikan dengan trimester kehamilan;
i) Tata laksana/penanganan kasus sesuai
kewenangan; j) temu wicara ( konseling)
( Standar Pelayanan Minimal ke 1)
3.Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh tenaga
Persalinan oleh persalinan oleh tenaga kesehatan yang kesehatan yang kompeten dibagi
tenaga kesehatan (Pn) mempunyai kompetensi kebidanan pada sasaran ibu bersalin dikali 100%
kurun waktu tertentu (Standar Pelayanan
Minimal ke 2)
4.Pelayanan Ibu bersalin yang mendapat pertolongan Jumlah persalinan oleh tenaga
Persalinan oleh persalinan oleh tenaga kesehatan yang kesehatan yang kompeten di
tenaga kesehatan di mempunyai kompetensi kebidanan di fasilitas pelayanan kesehatan
fasilitas kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan pada kurun dibagi jumlah sasaran ibu
(Pf) waktu tertentu bersalin dikali 100%
5.Pelayanan Nifas Pelayanan kepada ibu masa 6 (enam) jam Jumlah ibu nifas yang
oleh tenaga sampai dengan 42 hari pasca bersalin memperoleh 3 kali pelayanan
kesehatan (KF) sesuai standar paling sedikit 3 (tiga)kali, nifas sesuai standar dibagi
1(satu) kali pada 6 jam pasca persalinan sd sasaran ibu bersalin dikali
3 (tiga) hari; 1(satu) kali pada hari ke 4 100%
(empat) sd hari ke 28 dan 1 (satu) kali
pada hari ke 29 sd hari ke 42 (termasuk
pemberian Vit A 200.000 IU 2 (dua) kali
serta persiapan dan atau pemasangan KB)
pada kurun waktu tertentu
6.Penanganan Ibu dengan komplikasi kebidanan yang Jumlah ibu hamil,bersalin dan
komplikasi ditangani secara definitif (sampai selesai) nifas dengan komplikasi
kebidanan (PK) di fasyankes dasar dan rujukan pada kurun kebidanan yang mendapatkan
waktu tertentu. Komplikasi yang pelayanan sampai selesai
mengancam jiwa Ibu antara lain : abortus, dibagi 20% sasaran ibu hamil
hiperemisis gravidarum, perdarahan per dikali 100%
vagina, hipertensi dalam kehamilan,
kehamilan lewat waktu, ketuban pecah
dini, kelainan letak/presentasi janin, partus
macet/distosia, infeksi berat, sepsis,
kontraksi dini/ persalinan prematur,
kehamilan ganda dan kasus non obstetri.
2.Pelayanan Neonatus umur 0-28 hari yang Jumlah neonatus umur 0-28
Kesehatan Neonatus memperoleh pelayanan kesehatan sesuai hari yang memperoleh 3 kali
0 - 28 hari (KN standar paling sedikit 3 (tiga) kali dengan pelayanan kunjungan neonatal
lengkap) distribusi waktu : 1 sesuai standar dibagi sasaran
(satu) kali pada 6 – 48 jam setelah lahir; lahir hidup dikali 100%
2.Pelayanan Anak pra sekolah umur 60-72 bulan yang Jumlah anak umur 60-72 bulan
kesehatan Anak pra memperoleh pelayanan sesuai standar yang memperoleh pelayanan
sekolah (60 - 72 meliputi pemantauan pertumbuhan kesehatan sesuai standar dibagi
bulan) minimal 8 (delapan) kali dalam 1 (satu) sasaran anak prasekolah dikali
tahun; pemantauan perkembangan 100%
minimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun
pada kurun waktu tertentu.
2.1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Sekolah setingkat Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang Jumlah sekolah setingkat SD/
SD/MI/SDLB yang mendapatkan pemeriksaan penjaringan MI/ SDLB yang
melaksanakan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas melaksanakan pemeriksaan
pemeriksaan dalam kurun waktu satu tahun ajaran penjaringan kesehatan dibagi
penjaringan pendidikan (contoh: data PKP 2019 jumlah seluruh sekolah
kesehatan menggunakan data Juli 2018 sd Juni 2019) setingkat SD/MI/ SDLB yang
ada dikali 100%
8.Pelayanan Remaja usia 10 – 18 tahun yang sekolah Jumlah remaja yang sekolah
kesehatan remaja dan yang tidak sekolah yang dan yang tidak sekolah yang
mendapatkan pelayanan kesehatan remaja mendapat pelayanan kesehatan
berupa pemberian Komunikasi, Informasi remaja berupa skrining,
dan Edukasi (KIE) pelayanan medis dan pelayanan medis dan konseling
konseling di wilayah kerja Puskesmas dibagi jumlah remaja pada
pada kurun waktu tertentu . Badan Pusat Statistik (BPS)
dikali 100%
2.1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
1.KB aktif Peserta KB baru dan lama yang masih Jumlah Peserta KB aktif dibagi
(Contraceptive aktif menggunakan alat dan obat jumlah PUS dikali 100%
Prevalence Rate/ kontrasepsi (alokon) terus menerus hingga
CPR) saat ini untuk menjarangkan kehamilan
atau yang mengakhiri kesuburan yang ada
di wilayah kerjanya pada kurun waktu
tertentu .Dalam konsep kohort PA
bukanlah akseptor kunjungan ulang,
sehingga perhitungan seorang akseptor
sebagai PA hanya dilakukan 1 (satu) kali
dalam 1 (satu) tahun kalender
2. Peserta KB baru Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru Jumlah peserta KB baru dibagi
pertama kali menggunakan metode jumlah PUS dikali 100%
kontrasepsi termasuk mereka yang pasca
keguguran, sesudah melahirkan, atau
pasca istirahat minimal 3 (tiga) bulan pada
kurun waktu tertentu .
6. PUS dengan 4 T PUS dengan 4 Terlalu (4 T), yaitu berusia Jumlah PUS 4T ber KB dibagi
ber KB kurang dari 20 tahun, berusia lebih dari 35 jumlah PUS dengan 4T dikali
tahun, telah memiliki anak hidup lebih 100 %
dari 3 (tiga) orang atau anak terakhir
belum berusia 2 (dua) tahun yang menjadi
peserta KB di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
7. KB pasca persalin PUS yang mulai menggunakan alat Jumlah PUS yang mengikuti
kontrasepsi langsung sampai dengan 42 KB pasca persalinan dibagi
(empat puluh dua) hari sesudah jumlah persalinan dikali 100 %
melahirkan di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
8. Ibu hamil yang Ibu hamil yang melakukan ANC pertama Jumlah ibu hamil K1 yang
diperiksa HIV kali/kunjungan pertama ke Puskesmas diperiksa HIV dibagi ibu hamil
( K1) dan diperiksa Human Imuno K1 dikali 100 %
Deficiency Virus (HIV) di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2.Pemberian kapsul Anak balita umur 12-59 bulan mendapat Jumlah anak balita umur 12-59
vitamin A dosis kapsul vitamin A merah (200.000 IU) 2 bulan mendapat kapsul vitamin
tinggi pada balita kali pertahun di wilayah kerja Puskesmas A 2 ( dua) kali per tahun dibagi
umur 12-59 bulan 2 pada kurun waktu tertentu jumlah anak balita umur 12-59
(dua) kali setahun bulan yang ada di wilayah
kerja Puskesmas dikali 100%
3.Pemberian 90 Ibu hamil yang selama kehamilannya Jumlah ibu hamil dapat 90
tablet Besi pada ibu mendapat 90 (sembilan puluh) tablet Besi (sembilan puluh) tablet Besi
hamil kumulatif di wilayah kerja Puskesmas kumulatif dibagi jumlah
pada kurun waktu tertentu sasaran bumil di wilayah kerja
Puskesmas kerja dikali 100%
4.Pemberian Tablet Remaja Putri (SMP dan SMA) yang Jumlah remaja putri yang
Tambah Darah pada mendapat minimal 80% dari yang mendapat 1 (satu) tablet
Remaja Putri seharusnya diberikan 1 (satu) tablet tambah darah per minggu
tambah darah per minggu sepanjang tahun dibagi jumlah remaja putri di
di suatu wilayah kerja Puskesmas pada suatu wilayah kerja dikali
kurun waktu tertentu 100%
3..Balita gizi buruk Balita gizi buruk yang ditemukan dan Jumlah balita gizi buruk yang
mendapat perawatan mendapat perawatan sesuai standar mendapat perawatan sesuai
sesuai standar tatalaksana gizi buruk di wilayah kerja standar tatalaksana gizi buruk
tatalaksana gizi Puskesams Puskesmas pada kurun waktu dibagi jumlah balita gizi buruk
buruk tertentu. Balita gizi buruk yaitu balita yang yang ditemukan dikali 100%
secara antropometri berdasarkan berat
badan menurut tinggi badan kurang dari
-3 SD (menurut Z-score)
3.Balita Bawah Balita yang grafik pertumbuhannya berada Jumlah balita yang grafik
Garis Merah (BGM) di bawah garis merah pada Kartu Menuju pertumbuhannya berada di
Sehat (KMS) pada kurun waktu tertentu bawah garis merah pada KMS
dibagi jumlah balita yang
ditimbang di wilayah kerja
Puskesmas pada kurun waktu
tertentu dikali 100%
Catatan untuk
kinerja Puskesmas:
<1,7 %
= 100%; 1,7 - 2
% = 75%; >2-
2,25 % = 50%;
>2,25 - 2,5 % = 25%
> 2,5 % = 0%
4.Rumah Tangga Rumah tangga yang mengkonsumsi garam Jumlah rumah tangga yang
mengkonsumsi beryodium di wilayah kerja Puskesmas mengkonsumsi garam
garam beryodium pada kurun waktu tertentu beryodium.dibagi jumlah
rumah tanngga yang disurvei
di wilayah kerja Puskesmas
pada kurun waktu tertentu
dikali 100%
5.Ibu Hamil Kurang Ibu hamil yang hasil pengukuran Lingkar Jumlah ibu hamil dengan
Energi Kronis Lengan Atas (LiLA) nya kurang dari 23,5 LiLA kurang dari 23,5 cm
(KEK) cm di wilayah kerja Puskesams dibagi jumlah ibu hamil diukur
Puskesmas pada kurun waktu tertentu LiLA dikali 100%
Catatan untuk
kinerja Puskesmas:
< 18,2 = 100%
18,2 - 22,5%= 75%
> 22,5 -25%= 50%
> 25 -27,5%= 25%
> 27,5 -30% = 0%
6. Bayi usia 6 (enam Bayi usia 6 (enam) bulan yang di beri ASI Jumlah bayi usia 6 bln
) bulan mendapat saja tanpa makanan/ cairan lain kecuali mendapat ASI Eksklusif di
ASI Eksklusif obat, vitamin dan mineral suatu wilayah pada periode
tertentu di bagi jumlah bayi 6
(enam) bulan yang di periksa
7. Bayi yang baru Proses menyusu di mulai secepatnya Jumlah bayi baru lahir yang
lahir mendapat IMD segera setelah lahir,IMD di lakukan dg mendapat IMD di satu wilayah
(Inisiasi Menyusu cara kontak kulitke kulit bayi dgn ibunya pada periode tertentu di bagi
Dini ) segera setelah lahir dan berlangsung jumlah seluruh bayi baru lahir
minimal 1 jam di suatu wilayah pada periode
tertentu di kali 100 %
8 Balita pendek Keadaan balita gizi kurang yang diukur Jumlah balita stunting di bagi
(Stunting ) menurut indeks panjang badan atau tinggi dengan jumlah balita yang di
badan menurut umur kurang dari -2 periksa dikali 100 %
standar deviasi (PB/U atau TB/U < -2 Catatan
SD ) berdasarkan standar WHO Antro kinerja Puskesmas:
2005 < 25,2 = 100%
25.2 - <30 = 75%
30 - <35 =
50% 35 - <40 =
25% >40
= 0%
2.1.5.Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
2.1.5.1. Diare
1.Pelayanan Diare Penemuan kasus diare balita di sarana Jumlah balita Diare yang
Balita kesehatan dan kader di wilayah kerja ditemukan dibagi target dikali
Puskesmas pada kurun waktu tertentu. 100%
3. Penggunaan Zinc Penderita diare balita yang diberi tablet Jumlah penderita diare balita
pada balita diare Zinc di wilayah kerja Puskesmas pada yang diberi tablet Zinc di
kurun waktu tertentu sarana kesehatan dibagi jumlah
penderita diare balita dikali
100 %
4. Pelaksanaan LROA aktif bila melakukan minimal 2 Kegiatan LROA secara terus
kegiatan Layanan (dua) dari 6 kegiatan LRO, yaitu menerus dalam 3 bulan
Rehidrasi Oral Aktif 1. Layanan konseling terakhir dalam periode
(LROA) rehidrasi diare/promosi upaya rehidrasi pelaporan tahun berjalan
oral dan pemberian Zinc
2. Tata laksana diare
3. Sosialisasi
dan peningkatan kapasitas masyarakat
tentang diare dan upaya pencegahan dan
penanggulangannya
4. Pemberian pelayanan
penderita diare dengan dehidrasi ringan
sampai sedang
5.Observasi penderita diare dengan
dehidrasi ringan sampai sedang paling
sedikit 3 ( tiga) jam
6.Mengajarkan pada orang
tua/pengasuh/keluarganya cara penyiapan
oralit dan banyak oralit yang harus
diminum
2.1.5.2. Pencegahan dan Penanggulangan Hepatitis
1. Ibu Hamil Jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan yang mendapatkan tes Hepatitis B mendapatkan tes Hepatitis B
pemeriksaan dibagi dengan jumlah ibu
Hepatitis B hamil di wilayah puskesmas
2. Pemberian HBIG Bayi lahir hidup dari bumil positif Jumlah bayi lahir hidup dari
pada bayi Hepatitis B yang mendapat HBIG bumil positif Hepatitis B yang
mendapat HBIG dibagi jumlah
bayi lahir hidup dari bumil
positif Hepatitis B
2. Hitung napas Jumlah penderita pneumonia balita yang Jumlah penderita pneumoniaTarget
pada pneumonia dihitung dan diukur TDDK nya balita yang dihitung
= 4,45 TDDK
% x (10%x
balita dibagi
jumlahjumlah total penderita
penduduk)
pneumonia balita di tahun yg
sama dikali 100%
2.1.5.4. Kusta
1. Pemeriksaan Pemeriksaan kontak serumah dan tetangga Jumlah kontak dari kasus
kontak dari kasus sejumlah lebih kurang 10 (sepuluh) Kusta baru yang diperiksa
Kusta baru rumah disekitar penderita Kusta baru yang dalam 1 (satu) tahun dibagi
diperiksa. Dengan asumsi jumlah kontak jumlah kontak dari kasus
yang ada disekitar penderita sejumlah 25 Kusta baru seluruhnya dikali
(dua puluh lima) orang di wilayah kerja 100%
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
2. Kasus Kusta yang Penderita Kusta yang diperiksa Jumlah penderita Kusta yang
dilakukan PFS Pemeriksaan Fungsi Syaraf (PFS) yang diperiksa PFS dalam 1 tahun
secara rutin masih berobat secara rutin (12 kali untuk secara rutin dibagi jumlah
MB/Multi Basiler dan 6 kali untuk seluruh penderita dalam 1
PB/Pauci Basiler) diantara seluruh tahun dikali 100 %
penderita dalam 1 (satu) tahun di wilayah Catatan:
kerja Puskesmas pada kurun waktu tidak dihitung sebagai pembagi
tertentu bila tidak ada kasus kusta
3. RFT penderita Release From Treatment (RFT) bila Jumlah penderita baru PB 1
Kusta penderita baru tipe PB 1 (satu) tahun (satu) tahun sebelumnya dan
sebelumnya dan tipe MB 2 (dua) tahun MB 2 (dua) tahun sebelumnya
sebelumnya menyelesaikan pengobatan menyelesaikan pengobatan
tepat waktu di wilayah kerja Puskesmas tepat waktu dibagi jumlah
pada kurun waktu tertentu penderita baru PB 1 (satu)
tahun sebelumnya dan MB 2
(dua) tahun sebelumnya yang
mulai pengobatan dikali 100%
4. Penderita baru Penderita Kusta tipe PB (dari 1 tahun Jumlah penderita baru PB dan
pasca pengobatan sebelumnya) dan tipe MB (dari 2 tahun MB yang menyelesaikan
dengan score sebelumnya) yang menyelesaikan pengobatan tepat waktu
kecacatannya tidak pengobatan tepat waktu dengan score dengan score kecacatannya
bertambah atau kecacatan yang tidak bertambah/ tetap dari tidak bertambah / tetap dibagi
tetap total penderita baru tipe PB dan MB di jumlah penderita baru yang
wilayah kerja Puskesmas pada kurun memulai Multi Drug Therapi
waktu tertentu (MDT) pada period kohort
yang sama dikali 100%
5. Kasus defaulter Defaulter yaitu penderita Kusta yang tidak Jumlah kasus PB / MB yang
Kusta menyelesaikan pengobatan tepat waktu, tidak menyelesaikan
meliputi penderita PB tidak ambil obat pengobatan tepat waktu dibagi
lebih dari 3 (tiga) bulan, MB tidak ambil jumlah kasus baru PB/MB
obat lebih dari 6 (enam) bulan, diantara yang mendapat pengobatan
kasus baru yang mendapat pengobatan pada periode yang sama
pada periode 1 (satu) tahun. dikalikan 100%
Catatan untuk
kinerja Puskesmas:
<5% =
100%; 5-
7,5% = 75%;
>7,5-10%=50%;
>10 -15%=25%
>15% = 0%
6. Proporsi tenaga Prosentase tenaga kesehatan yang ada Jumlah tenaga kesehatan telah
kesehatan Kusta telah tersosialisasi Program P2 Kusta dari mendapat sosialisasi kusta
tersosialisasi seluruh tenaga kesehatan yang ada dibagi jumlah seluruh tenaga
kesehatan dikali 100%
7. Kader kesehatan Kader kesehatan yang telah tersosialisasi Jumlah kader kesehatan telah
Kusta tersosialisasi Program P2 Kusta terutama untuk mendapat sosialisasi kusta
membantu penemuan suspect Kusta di dibagi jumlah seluruh kader
wilayah kerja Puskesmas pada kurun kesehatan dikali 100%
waktu tertentu Catatan: bila tidak ada kasus
kusta tidak dianggap sebagai
pembagi
8. SD/ MI telah SD/ MI yang ada Kusta telah dilakukan Jumlah SD / MI telah
dilakukan screening screening Kusta pada kurun waktu tertentu dilakukan screening Kusta
Kusta dibagi jumlah seluruh SD / MI
dikali 100%
2.Penemuan terduga Terduga TBC adalah orang yang Terduga TB yang diperiksa
kasus TB mempunyai gejala utama batuk minimal 2 dahaknya dibagi jumlah
minggu dan mendapatkan tatalaksana terduga TB yang ditemukan
secara baku (Standar kali 100%
Pelayanan Minimal ke 11)
4. Angka Jumlah semua kasus TB yang sembuh dan Jumlah semua kasus TB yang
Keberhasilan pengobatan lengkap diantara semua kasus sembuh dan pengobatan
pengobatan kasus TB yang diobati, dicatat dan dilaporkan di lengkap dibagi jumlah semua
TBC ( Success SITT online kasus TB yang diobati, dicatat
Rate/SR) dan dilaporkan dikali 100%
5. Penderita IMS Semua Penderita IMS mendapatkan Semua penderita IMS yang
diobati sesuai penanganan sesuai standart mendapat penanganan sesuai
standart standart dibagi penderita IMS
yang ditemukan
6. Pemberian Orang beresiko HIV dan IMS yang Orang beresiko HIV/IMS yang
kondom pada orang mendapatkan kondom dari layanan HIV mendapatkan kondom bagi
yang beresiko HIV dan IMS orang beresiko HIV/IMS yang
dan IMS berkunjung di layanan
HIV/IMS
7. Ibu hamil Jumlah ibu hamil di wilayah puskesmas Jumlah Ibu hamil yang
mendapatkan yang mendapatkan tes Sifilis mendapatkan tes sifilis dibagi
pemeriksaan Sifilis dengan jumlah ibu hamil di
wilayah puskesmas
8. Rujukan Penderita HIV yang di temukan dilayanan Jumlah pasien HIV yang di
penderita HIV ke test HIV puskesmas dirujuk ke PDP/CST rujuk ke PDP/CST dibagi
layanan Perawatan dengan jumlah pasien HIV
Dukungan dan yang ditemukan
Pengobatan
(PDP/CST)
9. Pemberian ARV Jumlah komulatif orang yang Jumlah komulatif orang yang
dilayanan CST mendapatkan ART di layanan CST mendapatkan ART di akhir
Puskesmas Puskesmas pada akhir bulan periode periode dibagi dengan jumlah
komulatif orang yg terdaftar di
CST puskesmas
10. Layanan Alat Jumlah penasun yang aktif mengikuti jumlah penasun yang masih
Suntik Steril program layanan alat suntik steril sampai aktif mengikuti program
(LASS) dengan periode ini. LASS dibagi penasun yang
terdaftar di layanan LASS
Puskesmas.
2. Angka Bebas Rumah yang bebas jentik di wilayah kerja Jumlah rumah bebas jentik
Jentik (ABJ) puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah rumah yang
diperiksa jentiknya dikali 100
%
3. Penderita DBD Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Jumlah kasus DBD yang
ditangani yang ditemukan berdasarkan kriteria ditangani sesuai standar
World Health Organization (WHO) dan Tatalaksana Pengobatan DBD
ditangani sesuai standar Tatalaksana dibagi dengan jumlah seluruh
Pengobatan DBD di wilayah kerja DBD yang terlaporkan di
Puskesmas pada kurun waktu tertentu wilayah Puskesmas dikali
100%
Catatan: tidak dihitung
4.PE kasus DBD Penyelidikan epidemologi (PE) meliputi sebagai pembagi
Jumlah kasus DBD bilayang
tidak
kegiatan pemeriksaan jentik, pencarian ada kasus
dilakukan PE dibagi jumlah
kasus DBD yang lain serta menentukan seluruh kasus DBD di wilayah
tindakan penanggulangan fokus Puskesmas dikali 100%.
selanjutnya. yang dilakukan terhadap Catatan:
setiap kasus DBD di wilayah kerja tidak dihitung sebagai pembagi
Puskesmas pada kurun waktu tertentu bila tidak ada kasus DBD
2.1.5.8. Malaria
1.Penderita Malaria Kasus klinis malaria yang diperiksa Jumlah kasus klinis Malaria
yang dilakukan Sediaan Darah (SD) nya secara yang diperiksa SD nya secara
pemeriksaan SD laboratorium di wilayah kerja Puskesmas laboratorium dibagi jumlah
pada kurun waktu tertentu kasus Malaria dikali100%
3.Penderita positif Kasus malaria yang dilakukan follow up Jumlah kasus malaria yang
Malaria yang di pengobatannya pada hari ke 7, 14 dan 28 telah dilakukan follow up
follow up sampai hasil pemeriksaan laboratoriumnya pengobatannya pada hari ke 7,
negatif di wilayah kerja Puskesmas pada 14 dan 28 sampai hasil
kurun waktu tertentu pemeriksaan laboratoriumnya
negatif dibagi jumlah kasus
malaria dikali 100 %
4.Uji Silang Jumlah penemuan kasus baru malaria Jumlah Slide dari kasus
yang dilakukan uji silang di laboratorium malaria yang dilakukan uji
kesehatan daerah dalam waktu 1 kali 24 silang dibagi jumlah slide
jam. darah dari kasus malaria yang
diperiksa.
2.Vaksinasi terhadap Kasus gigitan HPR terindikasi yang Jumlah kasus gigitan HPR
kasus gigitan HPR mendapatkan vaksinasi di wilayah kerja terindikasi yang mendapatkan
yang berindikasi Puskesmas pada kurun waktu tertentu vaksinasi dibagi jumlah kasus
gigitan HPR terindikasi dikali
100% Catatan:
tidak dihitung sebagai pembagi
bila tidak ada kasus rabies
5. Imunisasi Hasil cakupan imunisasi campak pada Jumlah murid SD/MI klas I
Campak pada anak anak SD/MI kelas 1 di wilayah kerja yang mendpt campak dibagi
kelas 1 SD Puskesmas pada kurun waktu tertentu jumlah murid SD/MI kelas I
yang ada dikali 100 %
6. Imunisasi Hasil cakupan imunisasi TD (Tetanus Jumlah murid SD/ MI kelas 2
TDpada anak SD Difteri) pada anak SD/MI kelas 2 dan 5 di dan 5 yang mendpt TD dibagi
kelas 2 dan 5 wilayah kerja Puskesmas pada kurun jumlah murid SD/MI kelas 1
waktu tertentu dan 5 yang ada dikali 100 %
7. Imunisasi TT5 Hasil cakupan penapisan dan imunisasi TT Jumlah WUS yang status TT 5
pada WUS (15-49 pada WUS (Wanita Usia Subur) umur 15- dibagi Jumlah WUS tahun
th) 49 tahun dengan status TT5 (Imunisasi yang sama dikali 100 %
TT ke 5) di wilayah kerja Puskesmas pada
kurun waktu tertentu
8.Imunisasi TT2 Hasil cakupan imunisasi T pada ibu hamil Jumlah bumil yang status (T2
plus bumil (15-49 usia 15-49 tahun dengan status T2 + T3 + T4 +T 5) dibagi jumlah
th) ( Vaksin TT atau Td kedua) ditambah T3 bumil tahun yang sama dikali
ditambah T4 ditambah T5 di wilayah kerja 100 %
Puskesmas pada kurun waktu tertentu
11. Laporan KIPI Laporan KIPI ( Kejadian Ikutan Paska Jumlah laporan KIPI non
Non serius Imunisasi) non serius yang lengkap di serius dibagi jumlah laporan
wilayah kerja Puskesmas pada kurun 12 bulan dikali 100 %
waktu tertentu
2.Kelengkapan Laporan STP yang lengkap 12 ( dua belas) Jumlah laporan STP yang
laporan STP bulan di wilayah kerja Puskesmas pada lengkap (kelengkapan laporan)
kurun waktu tertentu dibagi jumlah laporan (12
bulan) dikali 100 %
3.Laporan C1 tepat Laporan C1 (Campak) yang tepat waktu Jumlah laporan C1 tepat waktu
waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan. dibagi jumlah laporan (12
bulan) dikali 100 %
4.Kelengkapan Laporan C1 yang lengkap di wilayah kerja Jumlah laporan C1 lengkap
laporan C1 Puskesmas pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah laporan (12
bulan) dikali 100 %
5.Laporan W2 Laporan W2 (Wabah Mingguan) yang Jumlah laporan W2 tepat
(mingguan) yang tepat waktu tiap minggu waktu dibagi jumlah laporan
tepat waktu W2 dikali 100 %
6.Kelengkapan Laporan W2 yang lengkap (52 minggu)di Jumlah laporan W2 yang
laporan W2 wilayah kerja Puskesmas pada kurun diterima dibagi jumlah laporan
(mingguan) waktu tertentu (52 minggu) dikali 100 %
7.Grafik Trend Grafik mingguan penyakit potensial Jumlah grafik mingguan
Mingguan Penyakit wabah yang digunakan untuk mengamati penyakit potensial wabah yang
Potensial Wabah pola kecenderungan mingguan penyakit terjadi di wilayah kerja
potensial wabah di wilayah Puskesmas Puskesmas dikali 100%
pada kurun waktu tertentu. 17 Penyakit
Potensial Wabah menurut Permenkes
Nomor : 1501 Tahun 2010 yaitu : Kolera,
Pes, Demam Berdarah Dengue, Campak,
Polio/ AFP, Difteri, Pertusis, Rabies,
Malaria, Avian Influenza H5N1, Antraks,
Leptospirosis, Hepatitis, Influenza A baru
(H1N1)/Pandemi 2009, Meningitis,
Yellow Fever dan Chikungunya.
KM Esensial Puskesmas
Target
Sumber Data
Th 2019
(5) (6)
20% Laporan
Tahunan
50% Laporan
Tahunan
70% Laporan
Tahunan
62% Laporan
Tahunan
70% Laporan
Tahunan
30% Laporan
Tahunan
100% Laporan
Tribulanan
100% Laporan
Semesteran
100% Laporan
Semesteran
74% Laporan
Tahunan
100% Laporan
Tahunan
49% Laporan
Tribulan
100% Laporan
Tahunan
15% Laporan
Tahunan
100% Laporan
Bulanan
100% Laporan
Bulanan
100% Laporan
Bulanan
81% Laporan
Tahunan
95% Profil
Promkes
20% Laporan
Bulanan
85% Laporan
Bulanan
87% Laporan
Bulanan
60% Laporan
Tribulan
45% Laporan
Tribulan
80% Laporan
Puskesmas
82,5% Laporan
Puskesmas
40% Laporan
Bulanan
75% Laporan
Bulanan
88% Laporan
Tribulan
63% Laporan
Tribulan
10% Laporan
Bulanan
Puskesmas
(LB1),
laporan/juml
ah pasien
kumulatif
40% Laporan
Bulanan
Puskesmas
40% Laporan
Bulanan
Puskesmas
87% Laporan
Bulanan
Puskesmas
70% Laporan
Bulanan
STBM
75% Laporan
Bulanan
STBM
80% Laporan
Bulanan
STBM.
100% Laporan
PWS KIA
100% Laporan
PWS KIA.
100% Laporan
PWS-KIA
100% Laporan
PWS-KIA
98% Laporan
PWS-KIA
80% Laporan
PWS-KIA
100% Laporan
PWS-KIA
100% Laporan
PWS KIA
80% Laporan
PWS-KIA
97% PWS-KIA
86% Laporan
PWS-KIA
100% Laporan
PWS-KIA
82% Laporan
PWS-KIA
100% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
100% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
92,5% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
100% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
100% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
100% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
92,5% Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
82,5 % Laporan
tribulanan ,
data
penjaringan
tahun lalu.
70% LB3 USUB
80% LB3USUB,
60% LB3USUB
95% LAPORAN
PPIA
85% LB3-Gizi
85% LB3-Gizi
98% LB3-Gizi
30% LB3-Gizi
90% LB3-Gizi
95% LB3-Gizi
100% LB3-Gizi
80% LB3-Gizi
60% LB3-Gizi
50 LB3-Gizi
50 LB3-Gizi
100% Register
Diare
100% Register
Diare
100% Form 13 A,
13 B
( Register
harian LROA
dan Laporan
bulanan
LROA)
100% laporan
register DD
Hb bumil
(form 9 B)
100% laporan
register DD
Hb bumil
(form 9 B)
85% Register
ISPA/Pneum
onia
100% Laporan
pneumonia
balita
lebih Register
dari kohort PB
80% dan MB
lebih Register
dari kohort PB
95% dan MB
lebih Register
dari kohort PB
90% dan MB
lebih Register
dari kohort PB
97% dan MB
Kurang Register
dari 5% kohort PB
dan MB
100% Form
Surveilans
bercak pada
anak SD
100% TB 07
100% TB 06 dan
TB 04
100% TB 16K
90% TB 08 SITT
online
30% Jempol
wangi
100% Jempol
wangi
100% SIHA
90% SIHA On
line
80% SIHA On
line
100 Jempol
rumah / wangi
desa/ 3
bulan
lebih Jempol
dari wangi
95%
100% Laporan
DBD
100% Laporan PE
100% Register
Laboratoriu
m
100% Laporan
bulanan E-
Sismal
online
100% Register
penderita,
register
laboratorium
> 2x laporan
dalam 1 pengamatan
bulan di tempat
setiap perindukan
tempat nyamuk
perindu
kan
100%
100%
98% Laporan
imunisasi
(BIAS)
98% Laporan
imunisasi
(BIAS)
98% Laporan
imunisasi TT
85% Laporan
imunisasi TT
90% Laporan
KIPI
>80% Laporan C1
> 90% Laporan C1
>80% Laporan W2
100% Laporan
KLB/ W1
100% Laporan
KLB/ W1
100% Layanan
puskesmas
dan
jaringannya
10% Layanan
setiap Puskesmas
tahun dan
jaringannya
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKM Pengembang
Indikator UKM
No Definisi Operasional
Pengembangan
2.2.6.2.Telinga
1.Penemuan kasus Kasus penyakit telinga (antara lain :
penyakit telinga di serumen, presbycusis, hearing loss,
puskesmas OMSK, congenital) yang ditemukan
melalui pemeriksaan/kegiatan screening
baik yang dilakukan di dalam gedung dan
luar gedung di wilayah Puskesmas pada
kurun waktu tertentu tahun sebelumnya.
Target Th
Cara Penghitungan Sumber Data
2019
esmas)
Jumlah keluarga yang dikunjungi dalam 100% Survei KS
program pendekatan keluarga dibagi kumulatif sd
jumlah keluarga riil yang ada di wilayah 2019
kerja Puskesmas dikali 100%.
Individu & klg rawan hasil pendataan PIS 70% Form dan
PK mendapat keperawatan Kes. masy. register
(hasil Intervensi PIS-PK) dibagi Jml klg Keperawatan
rawan dikali 100 % Kesehatan
Jumlah keluarga rawan adalah data Masyarakat dan
jamkesmas di Kecamatan x 2,66% Register Kohort
Keluarga Binaan
Perkesmas
Estimasi Kasus Pasung yang akan dicapai kurang dari Laporan Tahunan
x target penurunan Kasus 7%
Contoh:
Estinasi jumlah ODGJ berat 0,22/100 x
38.052.879 Jiwa = 83.716 Jiwa x 70% =
58.601 orang
Estimasi Kasus Pemasungan di Jatim =
16,3 % x 58.601 = 9.552 orang
Target Penurunan kasus pasung s/d tahun
2019 adalah 7/100 x
9.552 Jiwa = 669 orang.
Catatan untuk kinerja
Puskesmas:
<7% = 100%; 7 -8% =
75%; >8-9%=50%;
>9-10%=25% >10% =0
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Indikator Kinerja UKP Puskesmas
Target
No Indikator Definisi Operasional Cara Penghitungan Sumber Data
Th 2019
2. Utility Rate Jml kunjungan baru yg dilayani petugas Jml kunj baru dibagi jml 30% Kunjungan
PKM dan jaringannya (Kunj baru : org yg penduduk dikali 100%
berkunjung ke PKM dan jaringannya yg
pertama kali)
3. Angka Jml kontak pasien dg petugas PKM pada tiap Jml kunj kasus baru dan kasus 1.4 LB1
Kesembuhan kasus penyakit, baik dlm gedung maupun lama dibagi jml kunj kasus penyakit
luar gedung. Kasus lama adalah kunjungan baru dikali 100%
ulang pasien di luar kasus hipertensi,
diabetes, HIV/AID, TB, MH, epilepsi dan
skizofrenia (Lihat di
Simpus, kunj. Kasus baru, Kasus lama , dan
kasus lama dg Dx peny. cronis atau disebut
Kunj. kasus lama ) Kasus Lama yang benar
adalah Jml Kasus lama di Simpus - Total
Jml Kasus lama peny. cronis
4. Rasio Rujukan Kasus non spesialistik adalah kasus terkait Jumlah rujukan kasus non < 5% Register
Non Spesialistik 144 diagnosa yang harus ditangani di spesialistik dibagi jumlah rujukan, P-
(RRNS) Puskesmas serta kriteria Time-Age- rujukan dikali 100 % Care.
Complication-Comorbidity (TACC). Catatan kinerja
Kelayakan rujukan kasus tersebut Puskesmas: <
berdasarkan kesepakatan dalam bentuk 5% = 100%
perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan, 5- 7,5 % =75%
Puskesmas, Dinkes Kabupaten/Kota dan >7,5-10 %=50%
organisasi profesi dengan memperhatikan >10-15
kemampuan pelayanan Puskesmas serta %=25%
progresifitas penyakit yang merupakan >15% = 0%
keadaan khusus dan/atau kedaruratan medis
5. Rasio Prolanis Penyakit kronis masuk Prolanis yaitu Jumlah Peserta Prolanis yang 50% Aplikasi P-
Rutin Berkunjung Diabetes Melitus dan Hipertensi. rutin berkunjung (jumlah Care.
ke FKTP (RPPB) Aktifitas Prolanis: peserta JKN yang terdaftar
(1) Edukasi dalam Prolanis (per nomor
Klub identitas peserta) dan
(2) Konsultasi Medis mendapatkan pelayanan
(3) Pemantauan Kesehatan kesehatan dalam gedung
melalui pemeriksaan penunjang maupun di luar gedung.
(4) dibagi jumlah Peserta
Senam Prolanis Prolanis terdaftar di
(5) Home visit/kunjungan rumah Puskesmas dan jaringannya
(6) Pelayanan Obat dikali 100%
secara rutin (obat PRB).
Peserta prolanis
berkunjung adalah peserta yang melakukan
satu atau lebih aktivitas prolanis
6. Setiap penderita a) Mengikuti Panduan Praktik Klinik Bagi Jumlah penderita hipertensi ≥ 100%
hipertensi Dokter di FKTP. 15 tahun yang memperoleh
mendapatkan b) Pelayanan kesehatan hipertensi sesuai pelayanan kesehatan sesuai
pelayanan standar meliputi: pemeriksaan tekanan standar dibagi jumlah estimasi
kesehatan sesuai darah, edukasi, pengaturan diet seimbang, penderita hipertensi di wilayah
standar aktifitas fisik, dan pengelolaan farmakologis. puskesmas dikali 100%.
c) Pelayanan Cara
kesehatan berstandar ini dilakukan untuk menghitung estimasi
mempertahankan tekanan darah pada penderita hipertensi:
<140/90 mmHg untuk usia di bawah 60 th Prevalensi hipertensi kab/kota
dan <150/90 mmHg untuk penderita 60 berdasar Riskesdas 2013
tahun ke atas dan untuk mencegah terjadinya dikali jumlah penduduk ≥ 15
komplikasi jantung, stroke, diabetes melitus tahun di wilayah kerja
dan penyakit ginjal kronis. Jika tekanan puskesmas.
darah penderita hipertensi tidak bisa
dipertahankan maka penderita perlu dirujuk
ke FKTL yang berkompeten. Sasaran:
penduduk usia 15 tahun ke atas
(Standar Pelayanan Minimal
ke 8) lihat di jumlah pdd> 15 th di BPS .
Data pasien
Ht diambil dari semua faskes yang ada di
wilayahnya
7. Setiap penderita Pelayanan kesehatan oleh Dokter, Perawat, Jumlah penderita DM di 100% Rekam
diabetes mellitus Tenaga Gizi kepada penderita DM di FKTP wilayah kerja Puskesmas yang Medik
mendapatkan sesuai standar meliputi: memperoleh pelayanan
pelayanan a)Edukasi kesehatan sesuai standar
kesehatan sesuai b)Aktifitas fisik dibagi jumlah estimasi
standar c) Terapi nutrisi medis penderita DM di wilayah
d) Intervensi Puskesmas dikali 100%.
farmakologis termasuk pemeriksaan HbA1c Cara
(Standar menghitung estimasi
Pelayanan Minimal ke 9) penderita DM adalah 6,9%
Data pasien DM diambil dari semua dikali jumlah penduduk di
faskes yang ada di wilayahnya wilayah kerja Puskesmas.
8.Kelengkapan Rekam medik yang lengkap dalam 24 jam Jumlah rekam medik rawat 100% Rekam
pengisian rekam setelah selesai pelayanan, diisi oleh tenaga jalan yang diisi lengkap dibagi Medik
medik medis dan atau paramedis (identitas, SOAP, jumlah rekam medik rawat
KIE, askep, diagnosis, kode ICD X, kajian jalan dikali 100%
sosial, pengobatan, tanda tangan) serta
pengisian identitas rekam medik lengkap
oleh petugas rekam medik (nama, nomor
rekam medik, tanggal lahir, jenis kelamin,
alamat, no kartu)
9. Rasio gigi tetap Pelayanan kuratif kesehatan gigi dan mulut Jumlah gigi tetap yang di >1 Register gigi
yang ditambal yang dilakukan di Puskesmas, dinilai dengan tambal permanen
terhadap gigi tetap membandingkan perlakuan tambal/cabut gigi dibandingkan dengan gigi
yang dicabut tetap tetap yang dicabut.
Catatan kinerja
Puskesmas:
>1 = 100%
0,75 - 1 = 75
%, 0,5 - <
0,75= 50 %
0,25 - <0,5= 25 %
< 0,25 =
0%
10.Bumil yang Kunjungan baru bumil yg mendapat Jumlah ibu hamil (minimal 1x 100% Register gigi
mendapat pelayanan pemeriksaan gigi (minimal 1 x selama selama kehamilan) yang
kesehatan gigi kehamilan) di Pusk. ( konseling, mendapat pelayanan
pemeriksaan, perawatan) kesehatan gigi di Puskesmas
dibagi jumlah ibu hamil yang
berkunjung ke Puskesmas
dikali 100%
11. Pelayanan Pelayanan konseling gizi untuk semua Jumlah konseling gizi pasien 5% Rekam
konseling gizi pasien di Puskesmas non rawat inap dan non rawat inap & rawat inap medis
rawat inap ( bukti : lIhat register gizi ) (kunjungan baru)
dibandingkan jumlah
kunjungan pasien ke
Puskesmas dikali 100%
Catatan untuk
kinerja Puskesmas:
> 5%
= 100%; >4-
<5% = 75%; >3 -
4%=50%; >2
- 3%=25%
<1-2 % = 0%
2 . Ketersediaan Tersedianya obat dan vaksin untuk Bila obat tersedia untuk 85% Data stok
obat dan vaksin pelayanan kesehatan dasar terhadap 20 item pelayanan di Puskesmas maka obat/LPLPO
terhadap 20 item obat indikator (Albendazol, Amoxicillin 500 diberi angka 1, bila obat tidak
obat indikator mg, Amoxicillin syr, Dexamethason tab, tersedia untuk pelayanan di
Diazepam 5 mg/ml amp, Epinefrin Puskesmas maka diberi angka
(Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) amp, 0. Perhitungan diperoleh
Fitomenadion (Vitamin K) inj, Furosemide dengan cara = Jumlah
40 mg/HCT, Garam Oralit, kumulatif item obat indikator
Glibenklamid/Metformin, Captopril, Mg yang tersedia di Puskesmas
SO4 inj, Magnesium Maleat 0,200 mg - 1 dibagi 20 dikali 100 %.
ml, Obat Anti TB Dewasa, Oksitosin amp,
Paracetamol 500 mg, Tablet Tambah Darah,
Vaksin BCG, Vaksin TT, Vaksin DPT/DPT-
HB/DPT-HB-Hib)
a) % Pengg. AB pada
ISPA non Pneumonia =
Jumlah Pengg. AB pada ISPA
non Pneumonia/Jumlah kasus
ISPA non Pneumonia x 100 %
b)%
Pengg. AB pada Diare non
Spesifik = Jumlah Pengg. AB
pd diare non spesifik/Jumlah
kasus diare non spesifik x 100
%
c )% Pengg.
Injeksi pada Myalgia =Jumlah
Pengg. Injeksi pada
myalgia/Jumlah kasus myalgia
x 100 %
2.Ketepatan waktu Waktu mulai pasien diambil sample sampai Jumlah pasien dengan waktu 100% Survey,
tunggu penyerahan dengan menerima hasil yang sudah diekspertisi tunggu penyerahan hasil register
hasil pelayanan sesuai jenis pemeriksaan dan kebijakan tentang pelayanan laboratorium sesuai
laboratorium waktu tunggu penyerahan hasil. (Dibuktikan jenis pemeriksaan dan kebijakan
tanda tangan Px saat penyerahan hasil) dibagi jumlah seluruh
pemeriksaan dikali 100%
3.Kesesuaian hasil Pemeriksaan mutu pelayanan laboratorium Jumlah pemeriksaan mutu 100% Hasil
pemeriksaan baku memenuhi +2SD- -2SD (Standar Deviasi) oleh internal yang memenuhi standar pemeriksaan
mutu internal (PMI) Tenaga Puskesmas yang kompeten, dilakukan minimal 1 (satu) parameter dari baku mutu
evaluasi, analisa dan tindak lanjut. (pemeriksaan hematologi, Kimia Klinik, internal
mutu minimal satu parameter dari hematologi, serologi, dan bakteriologi dibagi
kimia klinik, serologi, bakteriologi) jumlah pemeriksaan dalam 1
(satu) bulan dikali 100%
4. Pemeriksaan Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil Jumlah pemeriksaan Hemoglobin 100% Register
Hemoglobin pada ibu minimal 1 (satu) kali selama kehamilan oleh minimal 1 (satu) kali pada ibu pemeriksaan
hamil tenaga yang kompeten hamil dibagi jumlah ibu hamil laboratorium,
yang berkunjung ke Puskesmas Pedoman KIA
dikali 100%
2.Kelengkapan Rekam medik yang telah diisi lengkap pada Jumlah rekam medis yang 100% Rekam Medik
pengisian rekam pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau lengkap dibagi jumlah rekam
medik rawat inap tenaga yang diberikan pelimpahan kewenangan, medis per bulan di pelayanan
meliputi kelengkapann pengisian identitas, rawat inap dikali 100%
SOAP, KIE, asuhan keperawatan, lembar
observasi , lembar rujukan, asuhan gizi, resume
medis, surat pemulangan, informed concent,
monitoring rujukan, monitoring pra, selama dan
sesudah pemberian anestesi dan laporan operasi
Definisi Operasional, Cara Penghitungan dan Target Kinerja Mutu Puskesmas
Target
Cara Penghitungan Sumber Data
Th 2019