Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN BIOLOGI

Percobaan Ingenhousz

Oleh Kelompok 6
Kelas XII IPA 4
I Gusti Ngurah Satria Widyadharma (01)
I Wayan Eka Oktaviana Putra (04)
Ketut Esa Budiana (12)
Ni Luh Suci Novi Ariani (21)
Kadek Sudaryanti (22)

SMA NEGERI 2 AMLAPURA


Tahun Pelajaran 2013/2014
A. Tujuan
Untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis menghasilkan O2
B. Alat dan Bahan
1. Tabung reaksi 2 buah
2. Beaker gelas besar 2 buah
3. Corong kaca 2 buah
4. Tanaman Hydrilla verticillata
5. Air
6. NaHCO3
C. Langkah Kerja
1. Pilihlah beberapa tanaman Hydrilla verticillata yang segar dan dengan ukuran yang
sama, kemudian letakkan di dalam corong kaca. Rangkailah alat seperti gambar
dibawah.

2. Letakkan corong kaca pada dasar beaker gelas besar dan masukkan tabung reaksi ke
dalam corong kaca. Rangkailah alat-alat tersebut di dalam air sehingga tabung reaksi
penuh berisi air dan beaker gelas berisi 200 ml air.
3. Letakkan satu rangkaian pada tempat yang mendapatkan sinar matahari langsung dan
satu rangkaian di tempat yang tidak mendapatkan sinar matahari langsung.
4. Setelah 20 menit amati dan catatlah banyaknya gelembung gas yang terbentuk pada
tabung reaksi.
5. Masukkan 2 gr NaHCO3 ke dalam beaker gelas dan pastikan semua NaHCO3 larut
dalam air. Setelah 20 menit amati banyaknya gelmbung gas yang terbentuk pada
tabung rekasi. Bandingkan banyaknya gelembung gas yang terbentuk sebelum dan
sesudah pemberian NaHCO3.
D. Landasan Teori
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan
beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan
memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang
dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena
dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul
penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang. (Wikipedia,
2013)
Fotosintesis terjadi di kloroplas. Membran dalam kloropas, membran tilakoid ada
penerusan dari lapisan fosfolipid bilayer yang diatur menjadi kantung-kantung pipih yang
ditumpuk jadi satu. Struktur tumpukan ini dinamakan grana. Stroma adalah lingkungan di
sekitar tilakoid berisi cairan semi-liquid. Grana dan membran tilakoid mengandung
klorofil sedangkan stroma mengandung banyak enzim untuk reaksi pembentukan
senyawa organik. Pada membran tilakoid, pigmen fotosintesis dijajarkan bersama
membentuk fotosistem.
Fotosintesis terbagi atas 2 reaksi yaitu reaksi terang atau reaksi bergantung cahaya
dan reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya.
Reaksi terang terjadi di grana, persisnya di membran tilakoid. Reaksi terang
menggunakan 2 fotosistem yang berhubungan. Fotosistem I menyerap cahaya dengan
panjang gelombang 700 nm maka disebut P700, berfungsi untuk menghasilkan NADPH.
Fotosistem II menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nm maka disebut P680,
berfungsi untuk membuat potensial oksidasi cukup tinggi sehingga bisa memecah air.
Reaksi gelap adalah reaksi pembentukan gula dari CO2 yang terjadi di stroma.
Berbeda dengan reaksi terang, reaksi gelap atau reaksi tidak bergantung cahaya bisa
terjadi pada saat siang dan malam, namun pada siang hari laju reaksi gelap tentu lebih
rendah dari laju reaksi terang.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitascahaya
Laju fotosintesis berjalan maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransienzim.
4. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida, sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasilfotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar
fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh
(wikipedia2, 2013).

Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang
utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita
cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama.
Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga
organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk
menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut
anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar
adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya
pada jaringan tiang atau palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade
atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti
yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu
dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya
tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu
(merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis
juga membutuhkan karbon dioksida dan air.

Cahaya
CO2 + H2O  C6H12O6 + O2 + H2O
Klorofil

Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan
oksigen. Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan
percobaan Sach sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan
menggunakan lidi yang membara seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada
kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses
tersebut bila diberi perlakuan yang berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan
NaHCO3.
E. Hasil Pengamatan
Banyaknya Gelembung Gas
Perlakuan Sebelum Pemberian Setelah Pemberian
NaHCO3 NaHCO3
Mendapat cahaya matahari
++ +++
langsung
Tidak mendapat cahaya
+ ++
matahari langsung
Keterangan:
Bila tidak ada gelembung -
Bila gelembung sedikit +
Bila gelembung banyak ++
Bila gelembung sangat banyak +++
F. Pembahasan
1. Perbedaan jumlah gelembung pada kedua perlakuan tersebut terlihat jelas. Pada
Hydrilla yang mendapat sinar matahari langsung jumlah gelembung yang dihasilkan
lebih banyak daripada Hidrilla yang tidak mendapat sinar matahari secara langsung.
2. Yang menyebabkan Hydrilla yang mendapat sinar matahari langsung jumlah
gelembung yang dihasilkan lebih banyak daripada Hydrilla yang tidak mendapat sinar
matahari langsung adalah jumlah intensitas cahaya matahari yang didapat. Hydrilla
merupakan tanaman air yang bisa menghasilkan makanan sendiri (autotrof), itu
berarti Hydrilla bisa melakukan fotosintesis untuk menhasilkan makanan tersebut.
Sama halnya dengan tumbuhan darat, untuk melakukan fotosintesis Hydrilla
memerlukan CO2, air dan cahaya matahari. Cahaya matahari diperlukan sebagai
energi untuk melakukan proses fotosintesis, intensitas cahaya matahari berbanding
lurus dengan kecepatan rekasi. Semakin banyak sinar matahari yang di dapat maka
laju fotosintesis Hydrilla semakin cepat, itu berarti hasil reaksi yang didapat semakin
banyak dan cepat. Namun apabila sebaliknya, cahaya matahari yang didapat sedikit
maka laju rekasi berjalan lambat dan produk yang didadapat sedikit.
3. NaHCO3 dalam percobaan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kadar CO2 dalam
air. Sehingga CO2 yang merupakan bahan baku untuk proses fotosintesis bertambah
banyak. Semakin banyak bahan baku yang digunakan dalam proses fotosintesis maka
produk yang didapat juga semakain banyak. Dapat kita ketahui pada hasil percobaan
diatas bahwa setelah penambahan NaHCO3 dalam air jumlah gas yang dihasilkan
bertambah banyak. NaHCO3 dapat juga dikatakan sebagai katalis, karena menambah
laju reaksi fotosintesis dengan bertambah banyakanya bahan baku (CO2) yang dapat
direaksikan. Reaksi antara NaHCO3 dengan air adalah sebagai berikut H2O +
NaHCO3  NaOH + CO2 + H2O.
4. Gelembung yang terjadi pada percobaan tersebut menunjukkan bahwa adanya gas
yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla verticillata. Gas itu adalah gas oksigen atau
O2 yang merupakan produk atau hasil dari proses fotosintesis.
Cahaya
5. Persamaan fotosintesis: CO2 + H2O  C6H12O6 + O2 + H2O
Klorofil

Pada reaksi tersebut CO2 dan H2O sebagai bahan yang dianabolisme oleh energi
cahaya untuk dihasilkan C6H12O6 (Karbohidrat) dan oksigen (O2).

Persamaan fotolisis air: H2O  H+ + O2


Fotolisis merupakan reaksi penguraian molekul air menjadi ion Hidrogen dan
Oksigen, bersamaan dengan itu juga terjadi penyerapan energi cahaya oleh klorofil.

Persamaan penambahan NaHCO3: H2O + NaHCO3  NaOH + CO2 + H2O


Dengan penambahan NaHCO3 dalam air akan terjadi reaksi yang menghasilkan CO2
yang merupakan bahan dasar yang digunakan tanaman air untuk befotosintesis.
6. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami peroleh dari percobaan ini, bahwa fotosintesis
menghasilkan gas Oksigen. Laju reaksi dari proses fotosintesis dipengaruhi oleh
intensitas cahaya dan kadar CO2. Semakin tinggi intensitas cahaya maka laju reaksi
semakin cepat. Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses
fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses
fotosintesis. Akan tetapi jika kadar CO2 yang melimpah tidak diimbangi dengan
intensitas cahaya yang cukup, reaksi akan berbalik melambat. Jadi keseimbangan
antara intensitas cahaya dengan kadar CO2 memjadikan proses fotosintesis berjalan
optimum.

Anda mungkin juga menyukai