Anda di halaman 1dari 1

Epidemi:

LK> PR 
Risiko meningkat sesuai usia

Etio:
Fraktur Terbuka
Epidemio:
Operasi tulang
LK> PR
Ulkus
Usia 45-64 tahun(diikuti penyakit sistemik)
Bakteri: Staphylococcus Aureus

Etiologi:
Klasifikasi:
Dewasa-> S. Aureus dan S. beta hemolitikus grup A
1. Waktu
Anak-> Haemophilus Influenza tipe b
Akut( Hematogen dan sekunder)
FR: Diabetes, imunokompresi, alkoholisme, hygine
Kronik
jelek, trauma
2. Anatomi 
Stadium 1: OM meduler
Stadium 2: OM superficial
Stadium 3: OM terlokalisasi Patogenesis:
Stadium 4: OM difus Bakteri patogen menembus lapisan luar->infeksi/
perasangan-> menyebar ke jaringan dan
menghancurkannya, hialuronidase memecah
substansi polisakarida, fibrinolysin mencerna barier
Patogenesis:
fibrin, lecithinase menghancurkan membran sel->
Trauma -> sumber osteomielitis (hematogen, kontak
Perasnagan akut
langsung, infeksi sekunder)-> Metafisis tulang
diserang melalui kanal pemb.darah-> melekat di
matriks tulang-> pemb. darah menjadi trombosis->
Cellulitis 
aliran darah terhambat -> Stasis ->Menempelnya Gejala Klinis:
bakteri ->Penyebaran infeksi -> iskemik lokal -> 1.Tanda inflamasi (Rubor: Merah , Calor: Panas,
trombosis mikrovaskular-> kematian jar. tulang-> Tumor: Udem, Dolor: sakit, Fungsio laesea:
timbulnya abses tulang (sequester) -> Reaksi Fungsinya terganggu)
periosteal -> terbentuknya involucrum mengelilingi 2. Nyeri + Demam +Malaise
sequester

Diagnosis:
Manifestasi klinis: Pemfis: Eritematous, tepi tidak meninggi, batas tidak
1. OM tulang panjang
Akut: Demam, nyeri, bisa menyebar ke sendi ( Osteomielitis  jelas,edema, panas, blimdangitis dan
limfadenitis (+)(-), demam-> parah: septikemia,
inflamasi sendi->bengkak,merah) fluktasi
Kronik:Nyeri persisten, abses brodie (abses keluar Pem.labor: Leukositosis (right to the left)
dari kulit tanpa adanya tanpa inflamasi)
2. OM tulang belakang (hematogen, dewasa)
Abses paravertebral (cervikal dan thoraks)->
Tatalaksana:
gangguan neurologis
Penisilin G IV IM selama 6 hari
Penisilin V oral setiap 6 jam selama 20-14 hari.

Diagnosis:
1. Pem. Bakteriologi (Gold Standard)
Etiologi: Penggunaan Berlebihan dan kehamilan
Melihat bakteri ( Kultur permukaan)
Pemilihan obat (kultur darah atau biopsi tulang)
2. Pem radiologi (Lamellated ->double line,
osreopenia, involucrum) Patologi:
Penebalan selubung tendon pada kompartemen
ekstensor polisis brevis dan abduktor polisis longus (
digiti/Kompartemen 1-> jempol hingga pergelangan
Tatalaksana:
tangan).
Antibiotik intravena pad minggu pertama,
kemuadian antibiotik oral dengan totaal 4-6 minggu (
gol. beta laktam, kuinolon)
Abses (drainase) Manifestasi Klinis:
Nekrosis + sekuester -> Operatif(debridement) + Nyeri ibu jari dan pergelangan tangan
antibiotik spesifik Bengkak 1-2 cm proksimal dari styloid radius
Jaringan Lunak
Iritasi nervus radialis -> rasa baal dorsal jari 1&2

Infeksi Sistem
De Quervain's (Washer woman sprain)
Komplikasi:
Sepsis, karsinoma Diagnosis:
Muskuloskletal Pemfis: FInklestein's test (mengengan tangan
dengan ibu jari di dalam ke empat jari lainnya
Prognosis: lakukan abduksi ulnar
baik jika ditangani lebih lanjut sebelum terbentuk Tulang PemRad: Ostopenia lokal dan spur pada styloid
sinus/ kloaka. radius
bila sudah terjadi nekrosis, maka sulit memberikan
antibiotik karena daerah infeksi mengalami
trombosis vaskular sheingga obat tidak bisa masuk. Terapi:
semakin tinggi kejadian MRSA Imobilisasi digiti 1 dan pergelangan tangan (Thum
Spica)
Anti inflamasi non sterois
Ankilosis
Injeksi kortikosteroid dan lidokain selubung tendon
Operasi
Epidemio:
Meningkat seiring dengan kasus TB dimana
Indonesia penyumbang terbesar 3 di dunia. Epidemi: PR> LK
10% TB ekstrapulmonal mengenai tulang belakang

Patologi:
Etiologi: Hipertrofi Pulley -> Disproporsi tendon fleksor dan
Tuberculosis -> bakteri basil tahan asam pulley-> jari terkunci dalam posisi fleksi

Patofisiologi: Manifestasi Klinis:


Penyebaran infeksi melalui 2 jalur (Hamtogen: S. 1: Riwayatjari terkunci namun tidak ada keluhan
Arteri -> end artery-> sering mengenai diskus, nyeri di atas A1 pulley (Metacarpal)
Vena -> pleksus Batson-> Perivertebral, dasar otak.
Tendosinovitis 
S.2:Penguncian jari namun masih aktif
Langsung:Osteomielitis TB, artritis) -> hyperemia, Trigger Finger (Fleksor Volar) mengekstensikan jari
edema tulang belakang, osteoporosis-> Progressif -> S.3: Penguncian jari memerlukan ekstensi pasif
lisis jar. tulang-> iskemik, artritis-> Kolaps-> Gibbus ( S.4: Penguncian jari dengan kontraktur menetap
kifosis angulasi posterior) biasanya thorakal.->dapat pada PIP joint.
menyebar melalui korteks-> skip lession. Spondilitis 
Bakteri -> merusak tulang-> proses inflamasi->
menumpuknya leukosit, debris tulang dan basil
Diagnosis:
tuberkel(perkejuan) -> Abses -> menonjol keluar dari
Mikroskopik: Degenerasi, pembentukan kista,
korteks dan akumulasi ligamentum longituinal
limfosit, kolagen tipe II dan proliferasi kondrosit
anterior (lumbal -> dapat berpindah dengan gaya
gravitasi (cairan) melewati ligamentum> turun ke
psoas -> inguinal -> trigonum femoral-> bisa tembus
ke kulit. Tatalaksana:
Abses, Gibbus -> Kompresi ekstradural medula Splinting dan kortikosteroid
spinalis dan radiks-> Penyempitan kanalis spinalis (
abses), sublukasasio sendi facet (gibbus)-> invasi
durameter, meningitis -> Defisit neurologis.
Etiologi:
Infeksi kronik oleh DM, artritis, overuse
Bakteri: S.Aureus
Klasifikasi (GATA):
S. 1A
Lesi vertebra diskus satu
Patologi:
segmen. Kolaps, abses defisit
Infeksi selubung tertutup (digiti 2,3,4 berjalan di atas
neurologis (-)
carpal neck)-> menyebar ke ruang fasia, synovial
S. 1B
joint->Pembengkakan
Degenerasi diskus 1 atau lebih,
Cold abses (+) Kolaps,defisit neurologis (-) Tuberkulosa 
S. 2
Kolaps vertebra, Manifestasi Klinis:
Cold abses, Kifosis(+) 4 tanda kanavel:
defisit neurologis(-) 1. Jari dalam posisi sedikit fleksi
Angulasi sagital sudut < 20 2. Bengkak dan bentuk fusiform (lebar ke samping,
Fleksor akut
S. 3 meruncing di ujung)
Kolaps vertebra berat, 3. Nyeri tekan sepanjang selubung tendon fleksor
cold abses, kifosis (gibbus) Nyeri saat dilakukan fleksi jari pasif
berat, defisit neurologis (+)
angulasi sagital ≥ 20o
Diagnosis:
Pemlab: Leukosit meningkat, LED meningkat
Manifestasi Klinis:
Gejala TB
Nyeri dan kaku punggung Tatalaksana:
Defisit neurologis (seusai segmen terkena, Antibiotik IV (Cefazolin, Clindamycin, Ampicilin)
parapelgia -> paling sering) Splinting
Efusi sendi-> Drainase

Diagnosis:
Pemrad: paling sering L1, menyempitnya diskus
intervertebralis, erosi, kifosis)
Pem. Labor: DIagnosis TB

Tatalaksana:
Sesuai Stadium GATA
1A:Biopsi perkutan, kemoterapi
1B: Drainase abses, debridement
anterior/posterior
2: Debridement dan fusi
anterior,Dekompresi jika terdapat
deficit neurologis, Tandur strut kortikal untuk
fusi
3: Sesuai no II dengan ditambah intrumentasi
anterior atau posterio
OBAT TB: 2 bulan RHZE, 9-12 bulan RH

Anda mungkin juga menyukai