Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri


Dalam rangka untuk mendekatkan kesesuaian antara mutu dan tamatan
pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) perlu adanya dukungan dari
berbagai pihak yang terkait dengan bidang keahlian yang dibutuhkan oleh
lapangan kerja. Salah satu pihak yang ikut serta dalam menghasilkan tamatan dan
mutu pendidikan yang berkualitas dan berdedikasi tinggi serta berdisiplin ilmu
adalah pihak DU/DI (dunia usaha/dunia industri).
Pelajaran praktek yang di dapatkan dari sekolah masih belum ada artinya
jika para siswa tidak dibekali/diberikan Praktek Kerja Industri seperti yang terjadi
langsung di dunia usaha/dunia industri. Kegiatan belajar seperti ini masih belum
cukup untuk bisa menyiapkan tenaga kerja yang professional dalam bidangnya.
Oleh karena itu perlu adanya suatu kegiatan belajar dalam bentuk lain di sekolah
yang berbentuk Praktek Kerja Industri.
Praktek Kerja Industri merupakan saran yang paling tepat bagi para siswa
untuk mengetahui dan mempraktekkan secara langsung bagaimana proses
produksi yang sedang berlangsung di sebuah industri dan juga sebagai tahapan
awal untuk beradaptasi sebelum nantinya para siswa bekerja setelah keluar dari
sekolah. Dengan begitu, siswa diharapkan dapat meningkatkan kegiatan
belajarnya di sekolah dengan berpijak bahwa kalau mereka nantinya bekerja di
dunia usaha/dunia industri sudah betul-betul siap dan matang, sebab para siswa
lebih dahulu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tenteng situasi dan
kondisi pada saat melaksanakan Praktek Kerja Industri.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 1


1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional (dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntunan lapangan kerja).
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas profesional.
3. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses peyerapan
teknologi baru dari lapangan ke sekolah dan sebaliknya.
4. Memberi peluang bagi siswa untuk merasakan suasana sebagai
pekerja/karyawan di lingkungan kerja.
5. Menciptakan peluang kerja sama untuk penempatan lulusan sekolah
sebagai lembaga pendidikan dan latihan di perusahaan-perusahaan
industri dan masyarakat.

1.3 Tujuan Penulisan Laporan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri


Tujuan penulisan laporan pelaksanaan praktik kerja industri adalah:
1. Sebagai bukti telah mengikuti praktek kerja industri.
2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti karya tulis.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir
sekolah (UAS) tahun pelajaran 2018/2019.
4. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif.
5. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan secara ilmiah
6. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan praktik kerja
industri.
7. Sebagai pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.
8. Untuk melatih dan mengingatkan keterampilan siswa dalam membuat
karya tulis.
9. Mengumpulkan data, guna kepentingan sekolah dan khususnya penulis
sendiri dan juga untuk menunjang peningkatan pengetahuan siswa
tingkat selanjutnya.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 2


10. Agar siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji
keilmiahannya.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Untuk menyempurnakan data-data yang dibutuhkan dalam penyusunan
laporan ini, maka kami melakukan metode pengumpulan data melalui 2 cara,
yaitu:
1. Secara langsung atau Metode Observasi
Yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan metode wawancara
adalah kami melakukan pengumpulan data dengan cara observasi secara langsung
di instansi dengan menggunakan teknik wawancara kepada staf atau karyawan
yang berwenang atau mengetahui.
2. Secara tidak langsung atau Metode Kepustakaan
Yang dimaksud dengan metode pengumpulan data dengan metode
kepustakaan adalah kami berpedoman pada buku-buku atau referensi yang
berkaitan informasi melalui internet.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 3


BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

2.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan DU/DI


Nama Kewalram Indonesia diambil dari sebuah nama keluarga di india
yaitu keluarga Kewalram. Perusahaan ini didirikan tahun 1975 oleh seorang
kebangsaan Inggris yang bernama Mr. Chanrai dan merupakan perusahaan
patungan (Joint Venture) antara Indonesia dan India.
PT. Kewalram Indonesia didirikan berdsarkan UU No.11 Tahun 1970
berdasarkan akta Notaris Soelaiman Arjasasmita, SH. No.36, tanggal 25 Oktober
1971 diresmikan oleh Presiden Soeharto bersama dengan perusahaan lain yang
ada di Jawa Barat.
PT. Kewalram Indonesia bergerak di bidang tekstil yang memiliki
departemen, yaitu :
1. Spining (Pemintalan), Mulai berproduksi tahun 1976
2. Embroidery (Bordir), Mulai berproduksi tahun 1976
3. Dyeng House (Pencelupan), Mulai berproduksi tahun 1981
2.2. Visi dan Misi PT. Kewalram Indonesia
2.2.1. Visi
We want to provide consistent production of customer satisfaction.
Commitments to meet applicable requirements adhere to the set schedule. And
continuous improvement.
2.2.2. Misi
Kami ingin memberikan produksi yang kosisten kepuasan pelanggan.
Komitmen untuk memenuhi persyaratan yang berlaku berpegang teguh terhadap
jadwal yang ditetapkan. Dan perbaikan yag berkesinambungan.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 4


2.3 Struktur Organisasi PT. Kewalram Indonesia
Struktur organisasi merupakan salah satu hal yang penting untuk mengetahui
dan memberikan batasan wewenang setiap bagian dalam menjalankan tugas dan
fungsinya sebagai bagian dari suatu organisasi. Sehingga masing-masing bagian
memiliki wewenang dan tanggung jawab yang sesuai dengan ruang lingkup
pekerjaan yang dijalankan agar tujuan dan sasaran dapat tercapai melalui efisiensi
dan efektivitas kerja.

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Kewalram Indonesia

2.4 Deskripsi Kerja


Penjelasan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari direktur,
staf dan seluruh karyawan dapat adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama
a. Memimpin dan menjalankan perusahaan secara keseluruhan.
b. Bertanggung jawab penuh atas semua kelancaran perusahaan.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 5


2. General Manager
a. Bertanggung jawab langsung ke Direktur Utama.
b. Mengatur dan mengawasi jalannya Produksi dan sarana produksi.
3. Manager Personalia
a. Mengatur surat-surat perizinan dan keterangan bagi tenaga kerja.
b. Mengatur administrasi perusahaan secara umum dan penerimaan
tenga kerja
4. Manager Produksi
a. Menyusun rencana produksi.
b. Mengatur dan mengawasi proses produksi sehingga berjalan
dengan baik
5. Manager Tekhnik
a. Mengatur dan memlihara mesin dan sarana produksi lainya yang
menunjang kelancaran produksi.
6. Manager Keuangan
b. Mengatur penggunaan dana
c. Merencanakan dan menyelesaikan sumber-sumber keuangan.
7. Manager Pemasaran
a. Membuat dan melakukan perencanaan kegiatan promosi
8. Kepala Bagian Departemen Embroidery
b. Memimpin departemen embroidery.
c. Merencanakan dan mengatur proses produksi yang akan
dilasanakan.
d. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi
9. Asisten Kepala Bagian
a. Mewakili kepala bagian menyusun dan merencanakan proses
produksi .
b. Bersama kepala bagian menyusun dan merencanakan semua proses
produksi

Laporan Prakerin 2018/2019 | 6


10. Kepala Labolatorium
a. Mengepalai dan memimpin labolatoium.
b. Merencanakan, menyusun dan menetapkan pengujian.
c. Menyusun hasil pengujian untuk diserahkan pada bagin produksi.
11. Kepala Administrasi
a. Mengepalai dan meminpin bagian administrasi produksi.
b. Membuat laporan kegiatan produksi, bahan baku,keadaan mesin,
keadaan bangunan dan hasil produksi.
12. Kepala Shift
a. Mengepalai dan memimpin group shift.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran program kerja setiap proses
produksi
c. Melaksanakan serah terima pekerjaan dengan kepa shift berikut.
13. Kepala Sub Shift
a. Membantu dan mewakili semua tugas kepala shift.
b. Mengawasi kegiatan kerja kepala urusan.
c. Membuat laporan kerja yang telah berjalan pada shift sebelumnya.
14. Kepala Urusan
a. Bertanggung jawab terhadap kelancaran program kerja mesin
sesuai bagian.
b. Melakukan serah terima pekerjaan dengan kepaa urusan pada shift
berikutnya.
15. Kepala Regu
a. Mengatur dan bertanggung jawab terhadap pembagian tugas dan
waktu istirahat.
b. Melaporkan masalah yang terjadi pada proses produksi.
c. Melaporkan contoh hasil proses produksi pada kepala sub shift.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 7


16. Operator
a. Melaksanakan semua perintah atasan.
b. Melaksanakan pekerjaan yang telah ditugaskan.
c. Melaksanakan serah terima tugas dengan shift berikutnya.
d. Menjaga kebersihan mesin dan linkungan tempat kerja

Laporan Prakerin 2018/2019 | 8


BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Perancangan


Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi sebagai perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk
bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang
dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem. Syifaun
Nafisah, (2003 : 2).

3.2 Pengertian Sistem


Definisi sistem menurut buku analisis desain dan informasi dapat dilihat
dari kelompok pendekatan yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
1. Berdasarkan Penekanan Prosedur Sistem adalah suatu jaringan kerja
dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu. Jogiyanto (2008 : 1).
2. Berdasarkan Penekanan Komponen Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Jogiyanto (2008 : 2).

3.2.1 Karakteristik Sistem


Menurut Jogiyanto Karakteristik sistem adalah terdiri dari bagian-bagian
yang saling berkaitan dan beroperasi untuk mencapai suatu tujuan. Sebuah sistem
bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tidak teratur, namun sistem
terdiri dari unsur yang dapat dikenal untuk saling melengkapi karena memiliki
maksud, tujuan dan sasaran tertentu.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 9


3.2.2 Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan,
diantaranya adalah sebagai berikut ini. Jogiyanto (2008 : 6)

1. Sistem menurut bentuk fisiknya :


a. Sistem Abstrak (abstract system) Sistem abstrak adalah sistem
yang berupa pemikiran atau ide – ide yang tidak tampak secara
fisik. Contoh : Sistem teologia adalah sebuah susunan gagasan
mengenai Tuhan, manusia dan alam. Jogiyanto (2008 : 7)
b. Sistem Fisik (physical system) Sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik. Contoh : Sistem peredaran darah, sistem sekolah,
sistem transportasi, sistem komputer.
2. Sistem menurut terjadinya sistem :
a. Sistem Alamiah (natural system) Sistem alamiah adalah sistem
yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Contohnya:
pergantian siang dan malam, erosi dan bencana alam.
b. Sistem Buatan Manusia (human made system) Sistem buatan
manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Contohnya :
Sistem Komputer dan sistem irigasi.
3. Sistem menurut kejadian masa depan
a. Sistem Tertentu (deterministic system) Sistem tertentu adalah
sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di
prediksi. Contoh : Hasil pertadingan sepak bola, dan prestasi.
b. Sistem Tak Tentu (probabilistic system) Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena
mengandung unsur probabilitas. Contoh : Sistem kematian.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 10


4. Sistem menurut sifatnya
a. Sistem Tertutup (closed system) Sistem tertutup merupakan sistem
yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan
luarnya, sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup
ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar – benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif
tertutup, tetapi tidak benar – benar tertutup). Contoh : Sistem adat
masyarakat baduy.
b. Sistem Terbuka (open system) Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem
ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
lingkungan luar atau subsistem lainnya. Contoh : Sistem
musyawarah. Jogiyanto (2008 : 7)

3.3 Pengertian Perancangan Sistem


Ada beberapa pengertian Perancangan Sistem menurut beberapa ahli
antara lain:
1. Verzello / John Reuter III
Tahap setelah analisis siklus pengembangan sistem: pendefinisain dari
kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancangan
bangun implementasi: menggambarkan bagaimana suatu sistem di
bentuk
2. John Burch & Gary Grudnitski
Desain sistem dapat di definisikan sebagai penggambaran, perencanaan
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
terpisah kedalam satu persatuan yang utuh dan berfungsi.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 11


3. George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan tahap ini menyangkut
mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem
akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan
pada akhir tahap analisis sistem.

3.4 Pengertian Aplikasi


Adapun pengertian aplikasi adalah penggunaan atau penerapan suatu
konsep yang menjadi pokok pembahasan. Aplikasi dapat diartikan juga sebagai
program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan
tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi
khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Aplikasi software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung
yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
2. Aplikasi paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang
dirancang untuk jenis masalah tertentu

3.4.1 Klasifikasi Aplikasi


Adalah Software subkelas perangkat lunak komputer langsung untuk
melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Aplikasi dapat digolongkan
menjadi beberapa kelas, antara lain :
a. Perangkat lunak perusahaan
b. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
c. Perangkat lunak informasi kerja
d. Perangkat lunak media dan hiburan
e. Perangkat lunak pendidikan
f. Perangkat lunak pengembangan media
g. Perangkat lunak rekayasa produk

Laporan Prakerin 2018/2019 | 12


3.5 Pengertian Absensi Karyawan
Absensi atau kartu jam hadir adalah dokumen yang mencatat jam hadir
setiap karyawan di perusahaan. Catatan jam hadir karyawan ini dapat berupa
daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin
pencatat waktu. Pekerjaan mencatat waktu pada dasarnya dapat dipisahkan
menjadi dua bagian yaitu pencatatan waktu hadir (attendance time keeping) dan
pencatatan waktu kerja (shop time keeping).

3.5.1. Jenis-jenis Absensi Karyawan


Pencatatan absensi pegawai atau pekerja dapat dilakukan dengan beberapa
cara, yakni :
1. Absensi Catatan Tangan
2. Mesin Absensi Kartu
3. Mesin Absensi Digital
4. Mesin Absensi Magnetic Card (Digital)
5. Mesin Absensi Sidik Jari ( Finger Print )

3.6 Arsitektur Aplikasi


Menurut Wikipedia, Arsitektur Aplikasi adalah ilmu dan seni untuk
menjamin aplikasi yang cocok untuk digunakan oleh organisasi dalam membuat
aplikasi terukur,dapat diandalkan,available dan mudah dikelola. Berikut ini
merupakan aplikasi yang digunakan dalam membangun aplikasi Absensi
Karyawan berbasis Dekstop.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 13


3.6.1 Microsoft Access
Microsoft Access (Microsoft Office Access) adalah sebuah program
aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan
dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari
beberapa aplikasi Microsoft Office, selain tentunya Microsoft Word, Microsoft
Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data
Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang
intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft merilis Microsoft Access 1.0 pada bulan November 1992 dan
dilanjutkan dengan merilis versi 2.0 pada tahun 1993. Microsoft menentukan
spesifikasi minimum untuk menjalankan Microsoft Access 2.0 adalah sebuah
komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows 3.0, RAM berkapasitas 4
megabyte (6 megabyte lebih disarankan) dan ruangan kosong hard disk yang
dibutuhkan 8 megabyte (14 megabyte lebih disarankan). Versi 2.0 dari Microsoft
Access ini datang dengan tujuh buah disket floppy 3½ inci berukuran 1.44
megabyte.

3.6.2 Microsoft Visual Basic


Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan
sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development
Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis
sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman
(COM). Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan
menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan
cepat.
Bill Gates, pendiri Microsoft, memulai bisnis perangkat lunak dengan
mengembangkan interpreter bahasa Basic untuk Altair 8800, untuk kemudian ia
ubah agar dapat berjalan di atas IBM PC dengan sistem operasi DOS.
Perkembangan berikutnya ialah diluncurkannya BASICA (basic-advanced) untuk
DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft QuickBasic dan
Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler). Visual Basic adalah

Laporan Prakerin 2018/2019 | 14


pengembangan dari bahasa komputer BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic
Instruction Code). Bahasa BASIC diciptakan oleh Professor John Kemeny dan
Thomas Eugene Kurtz dari Perguruan Tinggi Dartmouth pada pertengahan tahun
1960-an.[2] Bahasa program tersebut tersusun mirip dengan bahasa Inggris yang
biasa digunakan oleh para programer untuk menulis program-program komputer
sederhana yang berfungsi sebagai pembelajaran bagi konsep dasar pemrograman
komputer.Sejak saat itu, banyak versi BASIC yang dikembangkan untuk
digunakan pada berbagai platform komputer,[2] seperti Microsoft QBASIC,
QUICKBASIC, GWBASIC, IBM BASICA, Apple BASIC dan lain-lain.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 15


BAB IV
PERANCANGAN SISTEM

4.1 Perancangan Sistem


Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang
baik. Perancangan sistem juga dapat di artikan sebagai berikut:
1. Tahap dari analisis dari siklus pengembangan sistem.
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungtsional.
3. Persiapan untuk rancangan bangun implementasi.

4.1.1 Analisis Dokumen


Dalam perancangan suatu sistem yang harus di tentukan terlebih dahulu
adalah analisis dokumen dimana kumpulan dokumen ini berupa data-data yang
akan di proses lebih lanjut sehingga menghasilkan informasi yang digunakan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya.
Analisis dokumen adalah kegiatan menganalisis mengenai dokumen-
dokumen yang dilakukan dalam sistem. Dokumen tersebut dianalisi guna untuk
mencari informasi lebih jelas. Berikut adalah dokumen-dokumen.

Tabel 4.1 Analisis Dokumen

1. Nama Dokumen : Data Diri Pegawai


Fungsi : Data Diri pegawai
Sumber : Pegawai/karyawan
Bentuk : Dokumen
Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari pegawai ke kantor

Laporan Prakerin 2018/2019 | 16


4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan
Prosedur yang sedang berjalan dalam sistem ini adalah sebagai berikut :
1. Karyawan memasukan pin
2. Pin akan dibaca oleh aplikasi absendan jika terdapat biodata di absen
tersebut maka alat absen akan memunculkan wana hijau.
3. Hasil absen akan datang ke personalia dan dari personalia absen akan I cek
ulang
4. Lalu hasil absen akan datang ke bagian keuangtan yang akan
mengakumulasikan hasil gajih dari akumulasi absensi
5. Setelah itu hasil absen akan di berikan kepada direktur untuk di arsipkan
6. Dan gajih akan di berikan kepada karyawan

Laporan Prakerin 2018/2019 | 17


4.1.3 Flow Map
Flowmap yang ada pada system absensi ini yang telah kami bauat terdiri
dari karyawan, personalia, bagian keuangan, direktur yang saling berhubungan
dan sebagaimana yang di tunjukan pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.1 Flowmap Sistem Absensi

Laporan Prakerin 2018/2019 | 18


4.1.4 Conteks Digram
Conteks diagram yang ada pada aplikasi yang telah akami susun yaitu
aplikasi system absensi dan diagram conteks di bawah ini menunjukan cara kerja
aplikasi yabg terdiri dari personalia. Karyawan dan lain-lain seperti pada gambar
di bawah ini :

Gambar 4.2 Conteks Diagram Sistem Absensi

Laporan Prakerin 2018/2019 | 19


4.1.5 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) pada aplikasi system absensi ini yang terdiri dari
personalia dan lain-lain ini menunjukan cara kerja dari aplikasi dan hubungan antara satu
sama lian yang sebagaimana yang terdapat pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Sistem Absensi

Laporan Prakerin 2018/2019 | 20


4.2 Perancangan Basis Data
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di dalam perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Pada perancangan basisi data ini digunakan beberapa peralatan untuk
mendukung proses pembentukan database tersebut. Peralatan-peralatan yang
digunakan untuk membentuk basis data antar lain normalisasi, relasi table, dan
ERD.
4.2.1 Normalisasi
Normalisasi pada aplikasi ini menujukan basisi data dari system absensi
yang telah kami buat pada perakerin ini yang terdiri dari beberapa table antara lain
seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.4 normalisasi Sistem Absensi

Laporan Prakerin 2018/2019 | 21


4.2.2 Relasi Antar Tabel
Relasi antar table pada aplikasi system absensi yang telah kami buat yang
terdiri dari personalia dan lain-lain sebagaimana dapat dilihat dari hasil kerja kami
seperti gambar di bawah ini :

Gamabar 4.5 Relasi Tabel Sistem Absensi

Laporan Prakerin 2018/2019 | 22


4.2.3 ERD (Entity Relasionship Diagram)
ERD pada aplikasi yang telah kami buat yaitu aplikasi system absensi dan
erd yang telah kami buat menunjukan atribut-atribut dan hubungan antara satu
sama lain seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 4.6 ERD (Entity Relasionship Diagram)

Laporan Prakerin 2018/2019 | 23


4.3 Perancangan Antar Muka
Perancanagan anatar muka pemakai sangat penting untuk memenui kriteria
yang mudah digunakan, menarik dan nyaman digunakan oleh pemakai.

4.3.1 Struktur Menu


Struktur menu adalah bentuk dari suatu rancangan program untuk
memudahkan dalam memakai dalam menjalankan program sehingga pada
saaatvmenjalankan program computer, pemakai (user) tidak mengalami kesulitan
dalam memilih menu yang di inginkan pada perancangan ini di buat menu ang
dapat mengintegrasikan seluruh data dalam suatu system dan di sertai dengan
instruksi yang berada pada pilihan menu tersebut.
Dan Struktur Menu yang kami buat dalam aplikasi yang kami buat adalah
sebagai berikut :

Gambar 4.7 Struktur menu

Laporan Prakerin 2018/2019 | 24


a. Perancangan Login
Perancangan login dari system absensi yang kami buat seperti ini:

Gambar 4.8 Login

b. Perancangan Login Berhasil

Laporan Prakerin 2018/2019 | 25


Perancangan login berhasil dari system absensi yang kami buat jika login
berhasil seperti ini:

Gambar 4.9 Log in Berhasil

Laporan Prakerin 2018/2019 | 26


c. Perancangan Login Gagal
Perancangan login gagal dari sytem absensi yang kami buat jika Username
dan Password salah berupa seperti ini:

Gambar 4.10 Login Gagal

Laporan Prakerin 2018/2019 | 27


d. Perancangan Input Data Karyawan
Perancangan Input Data Karyawan dari aplikasi yang kami buat bertampilan
seperti ini:

Gambar 4.11 Input Data Karyawan

Laporan Prakerin 2018/2019 | 28


e. Perancangan Output Data Karyawan
Perancangan Output Data Karyawan pada aplikasi saya jika sudah meng input
data karyawan baru seperti ini:

Gambar 4.12 Output Data Karyawan

Laporan Prakerin 2018/2019 | 29


f. Perancangan Logout
Perancangan Logout dari system absensi yang kami buat seperti ini:

Gambar 4.13 Logout

Laporan Prakerin 2018/2019 | 30


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan system absensi yang ada di atas kita dapat
menyimpulkan bahawa dengan adanya system, ini pihak kantor maupaun pegawai
memiliki kemudahan untuk melakukan absensi tanpa perlu repot-repot untuk
menulis dan atasan akan mudah mmengecek kehadiran pegawainya dalam bentuk
data dalam computer tanpa harus meliaht dan memilah kehadiran dalam bentuk
buku dan dapat mencari pegawai tanpa harus bersusah payah harus mencarinya
dalam buku.
5.2 Saran
Uraian di atas setelah kami kaji dan teliti dan pelajari maka kami sebagai
penyusun dapat menyimpulkan, dari prakerin yang telah kami jalani, kami merasa
kami mendapatkan ilmu yang sangat berguna serta keterampilan dalam bekerja
untuk suatu hari nanti. Dan kami juga dapat mengasah kemampuan dan
keterampilan kami dalam praktek kerja industry.
Di sana kami belajar dan mempraktekan hasil belajar kami selama di
sekolah untuk terjun dalam dunia kerja suatu hari nanti. Ternyata banyak
pengalaman yang tidak saya dapat di sekolah dan di samping itu kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah dan industry yang telah
memberikan kami sebuah kesempatan untuk merasakan terjun di dunia kerja
dalam program praktek kerja industry.
Untuk impelmentasi dan pengembangan di masa yang akan datang, di
usulkan saran-saran sebagai berikut:
1. Kami mengharapkan agar program Praktek Kerja Industri dapat diteruskan
dapat lebih di tingkatkan.
2. Kami berharap agar pihak sekolah aktif dalam peninjauan agar dapat
mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada diri siswa/siswi yang
sedang melakukan Prakerin.

Laporan Prakerin 2018/2019 | 31

Anda mungkin juga menyukai