Anda di halaman 1dari 9

Diagnosis Keperawatan NANDA : Perubahan Proses Keluarga (sebutkan )

Definisi

Ketidakmampuan system keluarga (anggota rumah tangga) untuk memenuhi kebutuhan


anggota keluarga, melaksanakan fungsi keluarga, atau mempertahankan komunikasi untuk
pertumbuhan dan kematangan bersama.

Karakteristik

 Ketidakmampuan anggota keluarga untuk berhubungan satu sama lain demi


pertumbuhan dan kematangan bersama.
 Gagal mengirim dan menerima pesan yang jelas.
 Peraturan, ritual, simbol-simbol keluarga yang tidak dikomunikasikan dengan baik;
mitos yang tidak diperiksa.
 Proses pengambilan keputusan keluarga untuk mengekspresikan dan menerima
rentang perasaan yang luas.
 Ketidakmampuan menerima dan memperoleh bantuan
 Tidak menunjukan rasa hormat pada individu dan otonomi anggota keluarga
 Kekakuan fungsi dan peran
 Gagal menyelesaikan tugas-tugas perkembangan keluarga sekarang (atau yang lalu)
 Ketidaktetapan pemeliharaan batasan (nonproduktif)
 Ketidakmampuan beradaptasi terhadap perubahan
 Ketidakmampuan mengatasi pengalaman traumatik atau krisis secara konstruktif
 Orang tua tidak menunjukan rasa saling menghormati pandangan satu sama lain
mengenai praktik pengasuhan anak
 Tingkat dan arah energi yang tidak tepat (nonproduktif)
 Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga (fisik, keamanan,
emosional, spiritual)
 Keluarga tidak terlibat dalam aktivitas komunikasi.
Etiologi atau faktor-faktor terkait

Krisis situasional atau transisi (mis. alkoholisme anggota keluarga)


Perkembangan krisis dan transisi
Keluarga dengan gangguan dinamika internal
Tahap dan Tugas Perkembangan : keluarga mengalami kesulitan menyelesaikan tugas
tahap perkembangan tepat [ada waktunya. Krisis situasional dan kematangan terjadi
secara bersamaan. Tugas untuk tahap berikutnya terhambat atau tidak selesai.

Peran : pola perilaku yang diharapkan tidak sesuai dengan usia dan kemampuan, berikan
secara kaku, dan tidak dapat mendukung fungsi keluarga.

Batasan-batasan : batasan-batasan ini tertutup dan tidak dapat ditembus atau berdifusi
secara total. Batasan-batasan gagal memberikan perubahan yang tepat dengan
lingkungan atau gagal me ndefinisikan unit keluarga. Batasan-batasan antara subsistem
tidak memiliki garis generasi yang jelas dan tidak mendukung koalisi orang tua yang
kuat. Batasan-batasan subsistem dapat menjadi tidak jelas, kaku, atau berdifusi.

Subsistem : seperti pada kebanyakan keluarga, setiap anggota keluarga menjadi milik
beberapa subsistem lain secara bersamaan: pasangan, orang tua-anak, saudara kandung,
kakek-nenek. Namun, subsistem tersebut dapat mencakup anggota-anggota yang tidak
tepat.

Pola interaksi : berulang dan sudah terbentuk. Berfokus pada salah satu anggota yang
disalahkan, ditinggalkan, atau yang direndahkan dalam interaksi. Ikatan keluarga sangat
menjerat atau merenggang. Pola komunikasi mendamaikan, menyalahkan, sangat
bertanggung jawab, dan distraktor sering kali digunakan. Jarak, konflik, proyeksi dan
tanggung jawab yang berlebihan/kurang sama sekalimerupakan hal yang umum terjadi.

Kekuasaan : tidak ada kejelasan definisi peran dan pengaturang yang tepat. Kekuasaan tidak
dibagi-bagi, sesuai dengan usia, atau dengan subsistem orang tua sampai anak-anak
mandiri.

Stressor eksternal : sangat kuat, banyak, dan terjadi secara bersamaan. Keluarga memilki
sedikit kesempatan untuk beradaptasi. Penyakit kronis menambah stres keluarga.
Sistem terbuka/tertutup : pada saat sistem tertutup, semua variabel dan pola menjadi kuat
dan kurang mampu beradaptasi. Energi digunakan tidak sesuai fungsinya.

Komunikasi : tidak jelas, tidak jujur, dan tidak langsung; berisi ketidaksesuaian antara
perasaaan dan kata-kata; dan tidak spesifik. Keluarga tidak dapat menggunakannya
sebagai mekanisme untuk menyelesaikan konflik.

Nilai-nilai : tidak memberikan panduan tentang perilaku yang tidak diterima oleh masyarakat
dan budaya. Tidak dapat dimodifikasi untuk beradaptasi terhadap perubahan.

Penguatan otonomi/penerimaan perbedaan :keseimbangan tidak akan terjadi antara


otonomi anggota keluarga dan kebutuhan untuk menjadi kelompok yang kohesif. Ada
tekanan yang kuat untuk menyesuaikan diri dan mengorbankan kebutuhan individu
untuk tujuan kelompok.

Tingkat kecemasan : sangat tinggi. Orang-orang dalam keluarga mengalami kesulitan


berpikir dan menyelesaikan masalah. Kecemasan dalam jangka panjang cenderung
menurunkan kemampuan keluarga untuk berfungsi dengan baik.

Sumber-sumber/dukungan sosial : keluarga memiliki sedikit sumber-sumber dukungan


internal dan eksternal. Sumber-sumber yang tersedia tidak digunakan sesuai
kapasitasnya atau digunakan secara berlebihan. Semua keluarga memiliki beberapa
kekuatan, tetapi kekuatan-kekuatan tersebut dapat berbeda dengan harapan masyarakat.

Makna, persepsi, dan paradigma : keluarga setuju untuk memperbolehkan mitos-mitos dan
rahasia-rahasia untuk menstrukturisasi makna dalam banyak situasi. Masalah-masalah
hidup dipandang sebagai masalah yang tidak dapat diselesaikan bukan sebagai
tantangan. Keluarga memandang dirinya sendiri tidak berdaya.

Adaptabilitas : ketahanan diperlukan bagi keluarga agar mampu melakukan koping terhadap
tuntutan perubahan. Keluarga-keluarga ini tidak mampu bersikap fleksibel atau begitu
kacau balau sehingga keeratan dan prediktabilitasnya hilang.
Tanda-Tanda Dini Masalah Kesehatan Mental Pada Anak-Anak Dan Remaja.

Meningkatkan harga diri anak

Area target Strategi


Harapan pemberi asuhan Jelaskan harapan terhadap anak
Kaji tahapan penting perkembangan yang sudah
diantisipasi
Tinjau pola dan pengaruh keluarga
Nilai pribadi Komunikasikan keyakinan terhadap anak
Strukturisasikan situasi uantuk meningkatkan
keberhasilan anak implementasikan cara-cara efektif
untuk memuji anak
Jadilah model peran untuk menilai diri
Komunikasi Dengarkan dengan penuh perhatian
Dorong keterbukaan perasaan
Hindari penggunaan pernyataan yang menghakimi
Dapatkan perbedaan pandangan

Tanda-Tanda Dini Masalah Kesehatan Mental Pada Anak-Anak dan Remaja—


Lanjutan

Area Target Strategi


Disiplin Gunakan metode efektif untuk membatasi lingkungan
Diskusikan dan implementasikan konsekuensi yang
sesuai
Tinjau tehnik penyelesaian masalah
Larang penggunaan hukuman fisik
Bimbingan otonomi Anjurkan pertukaran yang terbuka dengan anak
Ketahui aktivitas anak yang jauh dari rumah
Ekspresikan minat terhadap kejadian-kejadian di
sekolah
Kenali teman-teman anak
Otonomi Tunjukkan rasa hormat terhadap anak untuk membuat
keputusan
Harapkan rasa hormat timbale-balik dari anak

Risiko gangguan mental pada remaja

 Kemiskinan
 Lingkungan tetangga yang padat
 Diskriminasi rasial
 Jumlah keluarga yang besar
 Keluarga tidak stabil
 Perselisihan perkawinan
 Pemberi asuhan yang tidak konsisten
 Perpisahan orang tua-anak yang terlalu lama
 Foster care
 Penyakit mental ibu
 Kriminalitas peternal
 Orang tua yang depresi
 Orang tua dengan penyalahgunaan zat
 Penganiyaan fisik, seksual, emosional
 Tunawisma
 Kejadian katastrofe
 Kehilangan
 Kelompok sebaya yang menyimpang
 Model penyimpangan perilaku

Faktor-faktor penyebab gangguan mental remaja

 Berat badan lahir rendah


 Prematuritas
 Tempramen yang sulit sejak dini
 Ketidakmampuan perkembangan
 Retardasi mental
 Kerusakan otak
 Epilepsi
 Penyakit kronis
 Ketidakmampuan fisik
 Kesempatan hidup rendah
 Harga diri rendah
 Kecenderungan mengambil tindakan berisiko
 Prestasi di sekolah buruk

Pertahanan terhadap gangguan mental remaja

 Temperamen mudah
 Kemampuan penyelesaian masalah yang baik
 Intelegensi tinggi
 Keluarga yang mendukung
 Orang dewasa di luar rumah yang bersikap peduli
 Kompensasi pengalaman di luar rumah
 Model untuk perilaku yang lazim
 Sumber-sumber lingkungan
 Dukungan untuk koping dan nilai-nilai
 Intoleransi terhadap penyimpangan
 Nilai-nilai tentang pencapaian
 Nilai-nilai tentang kesehatan
 Tempat sekolah yang bagus
 Prestasi di sekolah yang baik
 Keterlibatan dalam kegiatan keagamaan dan klub sekolah
Depresi

Subkelompok Gangguan Depresi Utama

Gambaran Implikasi Implikasi


Sub Kelompok Implikasi Terapi
Esensial Diagnostic Diagnostik
Psikotik Halusinasi Cenderung Obat antidepresan Biasanya
Delusi terhadap ditambah merupakan
bipolar dari neuroleptik lebih penyakit
pada jenis efektif dari pada kekambuhan
yang antidepresan saja Episode
nonpsikotik ECT sangat berikutnya
Dapat salah efektif biasanya
diagnostic psikotik
seagai Subtipe
skizofrenia psikotik terjadi
dalam keluarga
Ketidak
sesuaian
gambaran alam
perasaan
memiliki
prognosis yang
buruk
Jika kambuh,
pertimbangkan
penggunaan
obat rumatan
Melankolis Anhedonia Dapat salah Obat antidepresan Tidak jelas
Alam perasaan diagnostik adalah esensial
tidak reaktif sebagai ECT efektif 90 %
Gejala vegetatif demensia
berat Cenderung
terjadi pada
pasien lansia
Atipikal Alam perasaan Umum TCA mungkin
reaktif terjadi pada kurang efektif;
Makan pasien yang MOAI lebih baik
berlebihan/berat lebih muda dipilih
badan bertambah Dapat salah ?SSRI dipilih
Tidur berlebihan diagnosis
Sensitivitas sebagai
terhadap gangguan
penolakan kepribadian
Sensasi
ekstremitas berat
Episode lebih
sedikit.
Musiman Awitan, musim Lebih sering Ketidakefektifan Kambuhan
gugur terjadi di obat
Akhir, musim daerah dipertanyakan
semi lintang Ketidak efektifan
kekambuhan nonekurator psikoterapi
pola terjadi dipertanyakan
dalam
depresi
utama dan
gangguan
bipolar
Psikosis/depresi Awitan tiba-tiba Sering kali Fototerapi 50%
pasca partum (<30 hari) pada dikenal merupakan kesempatan
periode sebagai pilihan untuk kambuh
pascapartum gangguan Hospitalisasi pada periode
Gejala alam bipolar Diatasi secara pascapartum
perasaan labil medis berikutnya.
yang parah
1/1000 adalah
bentuk psikosis

Anda mungkin juga menyukai