Terdapat dua jenis W boson dengan muatan yang berbeda, yaitu W+ dan antipartikelnya W- . Sedangkan Z boson merupakan antipartikelnya sendiri. Kedua jenis W boson merupakan mediator dari peristiwa absorpsi neutrino dan emisi. Selama proses ini, W boson menyebabkan induksi elektron atau absorpsi positron atau emisi, sehingga terjadi peristiwa transmutasi nuklir. W boson memiliki peran dalam peluruhan nuklir, misalnya peluruhan beta dari Co-60. Z boson memediasi proses transfer momentum, spin dan energi ketika neutrino menyebar dari materi. Perilaku seperti itu hampir sama dengan interaksi neutrino inelastis dan dapat diamati dalam bubble chambers setelah diiradiasi dengan neutrino. Setiap kali saat elektron diamati dan terdapat partikel bebas baru yang bergerak dengan energi kinetik, dapat diketahui merupakan akibat dari neutrino yang berinteraksi langsung dengan elektron, karena perilaku ini lebih sering terjadi ketika neutrino hadir. Dalam proses ini, neutrino hanya mengenai elektron dan kemudian menghambur menjauhinya, mentransfer beberapa momentum neutrino ke elektron. Sumber : Lopes, J. Leite (September 1999). Forty years of the first attempt at the electroweak unification and of the prediction of the weak neutral boson. Brazilian Journal of Physics. 29 (3): 574–578. 2. Kegunaan weak nuclear force Weak interaction atau weak force adalah suatu bentuk interaksi antara partikel sub atomik yang menyebabkan terjadinya peristiwa peluruhan radioaktif suatu atom. Weak interaction berperan penting pada proses terjadinya rekasi fisi, dan teori yang membahas terkait hal tersebut biasa disebut dengan quantum flavordynamics (QFD). Pada weak interaction terdapat tiga partikel yang ditengarai sebagai mediator gaya interaksi lemah, yaitu W+, W-, dan Z0. Massa dari ketiga partikel boson ini lebih besar daripada massa proton ataupun neutron, yang mana sesuai dengan range dari weak force yang cukup pendek. Gaya ini pada dasarnya disebut lemah karena kekuatan medan pada jarak tertentu biasanya beberapa kali lebih lemah dibandingkan strong nuclear force maupun gaya elektromagnetik. Contoh peristiwa lain yang disebabkan oleh gaya ini diantaranya peluruhan beta, dan proses fusi hidrogen menjadi helium yang mendukung proses termonuklir pada matahari. Kebanyakan fermion akan meluruh akibat weak force dari waktu ke waktu. Peluruhan tersebut memungkinkan penanggalan radiokarbon, karena C-14 meluruh melalui weak force menjadi N- 14. Interaksi ini juga dapat menyebabkan fenomena radioluminescence, dimana biasa digunakan pada tritium illumination, dan dalam bidang terkait betavoltaics. Sumber : Griffiths, David (2009). Introduction to Elementary Particles. pp. 59–60. 3. Kenapa tidak ditemukan inti stabil pada Z>83 dan N>126 Jika diamati mulai dari inti ringan, inti stabil memiliki jumlah proton yang sebanding dengan jumlah neutron. Ketika A semakin besar, maka jumlah proton Z pun bertambah, yang berarti gaya tolak Coulomb semakin kuat. Karena itu, inti-inti berat yang stabil memiliki neutron lebih banyak daripada proton, supaya memberikan gaya ikat nuklir lebih kuat dari gaya tolak Coulomb, sehingga inti tidak pecah (stabil).