Anda di halaman 1dari 2

Walau berada tidak jauh dari Jakarta, tetapi belum banyak turis yang tahun mengenai destinasi

wisata di Pulau Seribu.

Berdasarkan data dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu, hanya 30
persen masyarakat Jabodetabek mengenal baik kawasan laut yang menjadi bagian dari wilayah
DKI Jakarta tersebut.

Mengenalkan Pulau Seribu sebagai destinasi wisata tentu menjadi tugas dari pemerintah daerah
Provinsi DKI Jakarta, terutama kepada masyarakat di wilayah Jabodetabek dan Bandung.

Lihat juga:

Festival Musik Dijadikan 'Magnet' Turis di Kepulauan Seribu


Dalam rangka promosi wisata Pulau Seribu, Sudin Pariwisata dan kebudayaan Kepulauan Seribu
mengadakan pameran wisata 'Ayoo Seru-Seruan ke Pulau Seribu' di sejumlah mal besar di
Jabotabek dan Bandung mulai dari bulan Agustus sampai dengan Oktober 2019.

Dengan pameran ini, diharapkan lebih banyak lagi wisatawan yang mengetahui tentang potensi
wisata di Pulau Seribu.

"Pengamatan kami di beberapa mal yang sudah dilakukan respon masyarakat cukup baik, bahkan
ada yang langsung booking di tempat. Acara ini kita harapkan, selain penjualan paket wisata,
informasi tentang Pulau Seribu tersebar lebih baik untuk masyarakat Jabotabek dan sekitarnya,"
kata Cucu Ahmad Kurnia, seperti yang dikutip dari keterangan pers pada Sabtu (26/10).

"Mereka mungkin pernah mendengar tentang Kepulauan Seribu, namun tidak tahu di sana ada
atraksi apa saja. Padahal secara geografis letaknya lebih dekat dengan Jabodetabek dibandingkan
Bali dan Lombok. Terlebih di tengah mahalnya harga tiket domestik, berkunjung ke Kepulauan
Seribu tentu jatuhnya akan lebih murah," tambahnya.

Pameran ini diawali di Living World Alam Sutera pada 28 Agustus - 1 September 2019 dan saat
ini tengah berlangsung di Mall Summarecon Bekasi dari 24 Oktober - 27 Oktober 2019.

Acara ini sendiri menggandeng para operator wisata di Kepulauan Seribu agar mereka pun dapat
langsung bertemu masyarakat dan memperkenalkan produk-produk wisata menarik yang mereka
miliki.

Tentunya, ajang ini pun menawarkan harga yang bersahabat, mulai dari paket memancing hingga
paket menikmati olahraga air, seperti jetski, flyingboard, snorkeling, dan scuba diving.

Lihat juga:

'Hantu-Hantu' Pariwisata di Bali


Dino, salah satu peserta pameran yang bekerja untuk agen wisata, mengatakan pameran ini
berhasil mendatangkan lebih banyak turis yang menggunakan jasanya.
Berdasarkan data yang ia miliki, tercatat ada kenaikan 50 persen pemesanan wisata ke Pulau
Seribu.

"Kami berharap pameran seperti ini dilakukan secara rutin, mungkin bisa setahun dua kali.
Karena bagi kita sebagai pelaku wisata, acara-acara seperti inilah yang diperlukan. Selain itu
pameran ini juga sejalan dengan program pemerintah pusat yang terus mengenalkan wisata baik
kepada wisawatan lokal maupun internasional," kata Dino.

Hal yang sama juga disampaikan Rico, General Manager Resort Pelangi yang mengatakan
pameran ini berdampak positif bagi perkembangan wisata yang di Pulau Seribu.

Banyak masyarakat yang hadir di pameran ini merasa kaget ternyata Pulau Seribu memiliki
banyak hal menarik, tidak kalah dengan Bali atau Lombok.

Jumlah pengunjung yang menginap di Resort Pelangi kata Rico mengalami kenaikan,
berdasarkan data yang ada kenaikannya hampir mencapai 50 persen ini tentu sangat signifikan
dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Dihubungi terpisah, pengelola Pulau Bidadari, Dani mengatakan bahwa adanya pameran ini
sangat baik sekali sehingga masyarakat tahu bahwa Pulau Bidadari sudah mulai aktif lagi dan
adanya perubahan yang signifikan.

"Acara ini bagus, mereka jadi tahu bahwa ternyata Pulau Bidadari sudah aktif kembali, kita juga
terus bersolek agar bisa menarik wisatawan hadir," tegasnya.

Dani menyarankan agar pameran ini dikemas lebih baik lagi, jadi bukan hanya sekedar pameran
perlu diisi dengan hiburan seperti musik atau yang lainnya.

Jika perlu dilakukan sebulan sekali dengan lokasi berbeda.

"Omset kita lumayan setelah ikut pameran ini, data kami kenaikan mencapai 20-30 persen. Kami
juga minta acara ini dikemas secara modern agar bisa menggaet anak-anak millennial. Sehingga
minat mereka untuk wisata ke Pulau Seribu lebih tinggi lagi," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai