Anda di halaman 1dari 3

Diskusi.

2
Rabu, 28 Agustus 2019, 09:00

Silahkan saudara berdiskusi mengenai materi pengambilan keputusan dengan menggunakan metode
AHP, bagaimana cara kerjanya (mekanisme) serta jelaskan bagaimana kelebihan dan kelemahan
pengambilan keputusan jika menggunakan metode AHP. Diskusi akan dinilai, mahasiswa diharapkan
dapat aktif dalam sesi diskusi ini. Terima Kasih\
NAMA : AYU ASTRIANINGSIH R
NIM : 530036236
UPBJJ : SAMARINDA
MATA KULIAH : METODE KUANTITATIF EKMO5103.02
PROGRAM STUDI : MAGISTER MANAGEMENT SDM ONLINE

Jawab Diskusi. 2
1. Pengambilan keputusan dengan menggunakan metode AHP adalah
Artika (2013), menyatakan bahwa Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model
pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini
akan menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut
Saaty (1993), hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang
kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti level faktor,
kriteria, sub kriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu
masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam kelompokkelompoknya yang kemudian diatur
menjadi suatu bentuk hirarki sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
Akhir dari proses AHP adalah prioritas-prioritas dari alternatif-alternatif. Prioritas tersebut dapat
digunakan untuk menentukan alternatif terbaik.

2. Cara Kerja ( mekanisme / langkah-langkah) Pengambilan keputusan dengan menggunakan


metode AHP

Menurut Tominanto (2012), Langkah – langkah dalam menggunakan metode AHP adalah sebagi
Berikut:
1. Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen.
a. Langkah pertama dalam menentukan prioritas elemen adalah membuat perbandingan
berpasangan, yaitu membandingkan elemen secara berpasangan sesuai kriteria yang di
berikan dengan menggunakan bentuk matriks
b. Mengisi matrik perbandingan berpasangan yaitu dengan menggunakan bilangan untuk
merepresentasikan kepentingan relatif dari satu elemen
c. Sintesis.
Pertimbangan-pertimbangan terhadap perbandingan berpasangan di sintesis untuk
memperoleh keseluruhan prioritas.
1) Menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom pada matriks.
2) Membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh
normalisasi matriks.
3) Menjumlahkan nilai dari setiap matriks dan membaginya dengan jumlah elemen untuk
mendapatkan nilai rata-rata.
4) Mengukur konsistensi.
a. Mengkalikan nilai pada kolom pertama dengan prioritas relatif elemen pertama, nilai
pada kolom kedua dengan prioritas relatifelemen kedua, dan seterusnya.
b. Menjumlahkan setiap baris.
c. Hasil dari penjumlahan baris dibagikan dengan elemen prioritas relatif yang
bersangkutan.
d. Membagi hasil diatas dengan banyak elemen yang ada, hasilnya disebut eigen value ()
e. Menghitung indeks konsistensi (consistency index) dengan rumus : CI = ( − )/ Dimana,
CI: Consistensi Index : Eigen Value n: Banyak elemen
f. f) Menghitung konsistensi ratio (CR) dengan rumus : CR= CI / RC Dimana, CR :
Consistency Ratio CI : Consistency Index RC : Random Consistency Jika CR< 0,1 maka
nilai perbandingan berpasangan pada matriks kriteria yang diberikan konsistensi. Jika
CR≥ 0,1 maka nilai perbandingan berpasangan pada matriks criteria yang diberikan
tidak konsisten. Sehingga jika tidak konsisten, maka pengisian nilai – nilai pada matriks
berpasangan pada unsure criteria maupun alternatif harus diulang.
g. Hasil akhir berupa prioritas global sebagai nilai yang digunakan oleh pengambil
keputusan berdasarkan nilai yang tertinggi
3. Kelebihan dan kelemahan pengambilan keputusan jika menggunakan metode AHP
A. Kelebihan
1. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan
mudah dipahami
2. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian
secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan
hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level
yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan
prioritas.
7. Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing
alternatif.
8. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih
altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang
berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition)]
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan
penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan

B. Kekurangan
1) Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli
sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti
jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
2) Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada
batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk

Daftar Pustaka
- Artika, R. (2013). “Penerapan Analitycal Hierarchy Proccces (AHP) Dalam Pendukung
Keputusan Penilaian Kinerja Guru Pada SD Negeri 095224.” Pelita Informatika Budi Darma.
Vol. IV. No. (3). 1 - 6.
- Tominanto. (2012). “Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) Untuk Penentuan Prestasi Kinerja Dokter Pada Rsud. Sukoharjo.” INFOKES.
Vol. 2. No. (1). 1 - 15.
- http://eprints.ums.ac.id/46093/1/naskah%20lelono.pdf
- http://e-jurnal.lppmunsera.org/index.php/jsii/article/viewFile/78/744

Anda mungkin juga menyukai