NIM : 5160811043
1. Tahapan awal dari perencanaan suatu bangunan dimulai dengan dilakukannya survey
dengan melakukan penyelidikan lokasi yang bertujuan untuk mengetahui kondisi dan suasana
tapak secara langsung. Salah satu aspek sipil yang sangat penting dalam suatu perencanaan
adalah kekuatan struktur dan jenis pondasi. Perhitungan kekuatan struktur pondasi salah
satunya ditentukan oleh daya dukung tanah. Dengan mengetahui kondisi daya dukung tanah
kita bisa merencanakan suatu struktur yang kokoh dan tahan gempa. Untuk mengetahui
kondisi daya dukung tanah maka sebelumnya perlu dilakukan survey lokasi yang meliputi
penyelidikan tanah. Penyelidikan tanah adalah kegiatan untuk mengetahui daya dukung dan
karakteristik tanah serta kondisi geologi seperti mengetahui susunan lapisan tanah/sifat tanah,
mengetahui kekuatan lapisan tanah itu sendiri. Pada saat dilakukan penyelidikan tanah
didapatkan hasil untuk mengetahui jenis pondasi yang akan digunakan pada konstruksi
bangunan. Selain itu dari hasil penyelidikan tanah juga dapat ditentukan perlakuan terhadap
tanah agar daya dukung dapat mendukung konstruksi yang akan dibangun. Dari hasil
penyelidikan tanah ini akan dipilih alternatif jenis, kedalaman serta dimensi pondasi yang
paling ekonomis tetapi masih aman. Sehingga penyelidikan tanah sangat penting dan mutlak
dilakukan sebelum struktur itu mulai dikerjakan.
2. Bagan-bagan alir tahapan pelaksanaan penyelidikan tanah
Mulai
Mulai
Memasang bor iwan untuk tanah lunak atau bor pahat untuk tanah padat pada
stang bor lalu memasang pemutarnya
Menekan bor iwan kedalaman tanah sambil diputar, setelah contoh tanah
mengisinya sampai penuh kemudian mengangkat dengan hati-hati
Mengeluarkan contoh tanah dari dalam bor iwan untuk deskripsi jenis tanah
dan bahan dikandungnya. Menyimpannya dalam kaleng tempat contoh dan
memberi label yang berisi keterangan nomor, titik kedalaman, lokasi, dan
tanggal atau waktu pengeboran
Mengganti bor iwan dengan tabung contoh yang telah disambung dengan
soket/stick aparat, kemudian dimasukan ke dalam lubang yang telah dibentuk
Selesai
3. Perbedaan antara pengujian echosounding dengan bor dalam
Pada saat dilakukan pengeboran inti pada lapisan tanah yang diuji menggunakan alat
untuk mengetahui kondisi lapisan tanah dengan teliti. Pada pengeboran dalam
dilakukan suatu pengujian yang salah satunya adalah pengujian Standar Penetration
Test (SPT). Teknik pemboran yang baik merupakan salah satu prasyarat untuk
mendapatkan hasil uji SPT yang baik. Teknik pemboran yang umum digunakan
adalah teknik bor bilas (wash boring), teknik bor inti (core drilling) dan bor ulir
(auger boring). Peralatan yang digunakan pada masing-masing teknik pemboran
harus mampu menghasilkan lubang bor yang bersih untuk memastikan bahwa uji
SPT dilakukan pada tanah yang relatif tidak terganggu.
4. Yang dimaksud dengan nilai N (N number or N value) pada uji SPT merupakan
Jumlah pukulan untuk memasukan spoon 12 in (30 cm) dengan satuan pukulan per kaki
(blows per foot)
= 31,226
Dari hasil nilai N tersebut dapat disimpulkan hubungan terhadap kecepatan relatif sebagai berikut:
4 - 10 Tidak Padat
10 - 30 Kepadatan Sedang
30 - 50 Padat
Dari hubungan diatas, dapat disimpulka bahwa hasil dari nilai N = 31,226 dengan
melihat tabel diatas untuk kecepatan relatifnya termasuk dalam “Sedang”