Anda di halaman 1dari 30

Oleh : Teguh Pramono

Definisi Administrasi
 Administrasi : ADMINISTRATIE
TO + SERVE : Melayani  Konotasinya
pekerjaan pembantu, Teknis
Ketatausahaan (ADMINISTRASI
dalam arti sempit)
 Administrasi : ADMINISTRARE
ADMINISTRATION  KONSEP
ORGANISASI DAN KONSEP MANAJEMEN
(ADMINISTRASI dalam arti luas)
Hakikat Administrasi

 Proses kerjasama
Apa HAKIKAT
ADMINISTRASI sekelompok manusia
??? yang didasarkan pada
pelayanan, rasionalitas,
efektivitas dan efisiensi
untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan
sebelumnya.
Makna Administrasi
1. Adanya tujuan yang mesti dapat direalisasikan
guna kepentingan lembaga, individu atau
kelompok.
2. Keterlibatan personal, material, finansial, dan faktor
lain dalam posisinya yang saling memerlukan dan
saling melengkapi.
3. Proses yang terus menerus yang dimulai dari hal
yang kecil dan sederhana sampai kepada hal yang
besar dan rumit.
4. Pengawasan guna keteraturan, keseimbangan, dan
keselarasan.
5. Efektif, efisien,dan produktif sehingga tidak terjadi
penghamburan waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas
agar dapat mencapai keberhasilan dan
produktivitas yang memadai.
Perbedaan Makna
Efektivitas dan Efisiensi
 EFEKTIF, fokus pada output dan mengerjakan
sesuatu hal yang benar (doing the right
things) terkait dengan pencapaian tujuan serta
kinerja dari proses pelaksanaan pekerjaan.
 EFISIEN, fokus pada input dan bagaimana kita
mengerjakan dengan baik dan benar (doing
things right) terkait dengan kualitas
masukan/modal yang dimiliki organisasi,
perbandingan terbaik antara input dengan
output (output harus lebih besar dari input )
Wujud Administrasi
1. Administrasi sebagai wujud statis, artinya :
Administrasi merupakan wadah serta struktur
yang mengatur segala bentuk hubungan formal
antar personal dalam proses pencapaian tujuan.
 (Organisasi)
2. Administrasi sebagai wujud dinamis, artinya
: Administrasi merupakan keseluruhan kegiatan
yang dilakukan seluruh personal dalam
melakukan kerjasaman yang rasional dalam
mencapai tujuan.  (Manajemen)
Paradigma Administrasi
MANAJEMEN
KONSEP DASAR
Kepemimpinan
Sekelompok Manusia Pengambilan
Tujuan, Keputusan
Kerjasama, Human Relations
Bimbingan,
Kepemimpinan &
Pengendalian,
Sarana & Prasarana
ADMINISTRASI TUJUAN

Organisasi
Statis/Organi
sasi
Nilai-nilai Dinamis
Pelayanan, (Interaksi
Rasionalitas, Internal &
Efektivitas, Eksternal)
Efisiensi
Penggolongan Ilmu Administrasi

 Administrasi
Negara/Publik

 Administrasi
Niaga/Bisnis
Perbedaan Administrasi Publik
dengan Administrasi Bisnis

Administrasi Publik Administrasi Bisnis

 Public service  Profit motive


 Legalistic approach  Tidak terlalu terikat dengan
Ketentuan yang berlaku
 Bureaucracy
 Bekerja dengan sangat
 No competition
effesien
 Social welfare  Free competition
 Kesejahteraan
individu/kelompoknya
Ilmu Administrasi Negara (Publik)
 Adalah ilmu yang mempelajari semua
proses, manajemen, organisasi dan
individual (sebagai official) sehubungan
dengan pelaksanaan peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh badan legislatif,
eksekutif dan peradilan.
 Definisi ini mencakup kegiatan formulasi,
penetapan kebijakan, implementasi
kebijakan dan evaluasi kebijakan.
Karakteristik Administrasi Publik
1. Administrasi Publik adalah suatu kegiatan yang
tidak bisa dihindari (Unavoidable).
2. Administrasi Publik mempunyai monopoli untuk
menggunakan wewenang dan kekuasaannya.
3. Administrasi Publik mempunyai prioritas.
4. Administrasi Publik mempunyai ukuran yang tidak
terbatas.
5. Top mangement dari Administrasi Publik bersifat
Politis.
6. Pelaksanaan Administrasi Publik relatif sulit diukur.
Pengertian Organisasi
news
 ORGANISASI = ORGANON (YUNANI) = ALAT.
 Chester I. Barnard : Organisasi adalah sistem
kerjasama antara dua orang atau lebih.
 James D. Mooney : Organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
 Dimock : organisasi adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling
ketergantungan/berkaitan untuk membentuk suatu
kesatuan yang bulat melalui kewenangan,
koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
Lanjutan …
 Dari pengertian organisasi di atas, dapat
disimpulkan bahwa setiap organisasi harus
memiliki EMPAT unsur dasar, yaitu :
» Sekumpulan orang,
» Kerjasama,
» Tujuan yang ingin dicapai,
» Kepemimpinan
 Jadi organisasi merupakan sarana untuk
melakukan kerjasama antara orang-orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama, dengan
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Prinsip-Prinsip Organisasi
 Organisasi harus mempunyai tujuan yang jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang
ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi dibentuk tanpa adanya tujuan.
 Prinsip Hirarkhi
Organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas
dari pimpinan sampai pelaksana, sehingga
mempertegas pendelegasian wewenang dan
pertanggungjawaban, serta akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
 Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah
atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
Lanjutan …
 Prinsip Pendelegasian Wewenang
Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan
meliputi pengambilan keputusan, hubungan dengan
orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta
persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
 Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus
bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
 Prinsip Pembagian Pekerjaan
Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas
jalannya organisasi.
Lanjutan …
 Prinsip Keseimbangan
project
Penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan
tujuan dari organisasi.
 Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan perubahan
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal
factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
 Prinsip Kepemimpinan
Organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena
adanya proses kepemimpinan yang digerakkan oleh
pemimpin organisasi.
Hubungan Administrasi, Organisasi, Manajemen,
Kepemimpinan, Pengambilan Keputusan dan
Hubungan Antar Manusia
ADMINISTRASI

ORGANISASI
MANAJEMEN

KEPEMIMPINAN

PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
HUBUNGAN
ANTAR
MANUSIA
Pembangunan Lembaga

 Pembangunan lembaga merupakan


pembangunan atau pengembangan lembaga
untuk menjadi sarana pendorong proses
perubahan dan inovasi.
 Pengembangan organisasi menggunakan
pendekatan perilaku daripada struktur formal.
 Pembangunan lembaga (PL) = pelembagaan
organisasi.
(Bintoro Tjokroamidjojo)
Lanjutan…
project
 Pembangunan Lembaga adalah suatu
perspektif tentang perubahan sosial
yang direncanakan dan dibina.
 Pembangunan Lembaga menyangkut
inovasi-inovasi yg menyiratkan
perubahan kualitatif dlm berbagai aspek
(norma, pola perilaku, hubungan,
persepsi, tujuan & cara).
news
Dasar Pemikiran Pembangunan Lembaga
 Perspektif Pembangunan Lembaga
mengambil inovasi sosial yang bertujuan,
dipaksakan oleh elit, berkiblat pada
perubahan, bekerja melalui organisasi
formal.
 Membangun organisasi yang hidup terus,
efektif, dengan dukungan & kelengkapan
dari lingkungannya.
 Dukungan membuat inovasi menjadi
berakar, normatif & melembaga dalam
masyarakat.
Definisi Pembangunan Lembaga
 Perencanaan, penataan, & bimbingan dari
sebuah organisasi baru/disusun kembali yang:
 Mewujudkan perubahan2 dalam nilai-2,
fungsi-2, teknologi-2 fisik, dan/atau sosial
 Menetapkan, mengembangkan, &
melindungi hubungan2 normatif & pola2
tindakan yang baru
 Memperoleh dukungan & kelengkapan
dalam lingkungan tersebut

(Milton J. Esman)
Lanjutan …
 Milton J. Esman mendefinisikan Pembangunan
Lembaga adalah perencanaan, penataan, dan
bimbingan untuk organisasi-organisasi baru atau yang
disusun kembali untuk :
a) Mewujudkan perubahan-perubahan dalam nilai-
nilai, fungsi-fugsi atau teknologi-teknologi fsik dan
sosial.
b) Menetapkan, mengembangkan dan membina
hubungan-hubungan normatif dan tindakan-
tindakan yang baru.
c) Membina jejaring atau kaitan-kaitan (linkages) utuk
memperoleh dan kelengkapan dari lingkungannya.
Realita Pembangunan Lembaga

 Pembangunan Lembaga fenomena bantuan


teknis dan administrasi dari Amerika (Marshal
Plan)
 Lembaga pemerintahan modern dibentuk dan
dibina agar mampu menangani pembangunan
 Hasilnya jauh dari memuaskan
 Berhasil di negara donor namun gagal di
negara dunia ke III
Kegagalan pembangunan lembaga

 Birokrasi yang sukar berubah


 Kapasitas dan kapabalitas organisasi
pemerintah mengalami kegagalan
 Membentuk lembaga-lembaga baru untuk
melayani kepentingan sendiri
 Empowerment mengalami kegagalan
Bentuk kesalahan dalam pembangunan
kelembagaan (Syahyuti, 2003)
1. Kelembagaan yang dibangun terbatas hanya untuk
memperkuat ikatan-ikatan horizontal, namun lemah
dalam ikatan vertikal.
2. Kelembagaan dibentuk lebih untuk tujuan distribusi
bantuan dan memudahkan tugas kontrol bagi
pelaksana program, bukan untuk peningkatan social
capital masyarakat secara mendasar. Tidak
mengherankan jika sebuah kelembagaan akan bubar
sesaat setelah ditinggalkan pelaksananya.
3. Struktur keorganisasian yang dibangun relatif
seragam.
Lanjutan …
project
3. Meskipun kelembagaan sudah dibentuk, namun
pembinaan yang dijalankan cenderung individual,
terbatas kepada pengurus dan tokoh-tokoh dengan
prinsip ”trickle down effect”, bukan social learning
approach.
4. Pengembangan kelembagaan selalu menggunakan
jalur struktural, dan lemah dari pengembangan
aspek kulturalnya. Struktur organisasi dibangun
lebih dahulu, namun tidak diikuti perkembangan
aspek kulturalnya (visi, motivasi, semangat,
manajemen, dan lain-lain).
Lanjutan
6. Introduksi kelembagaan lebih banyak melalui
budaya material dibanding non material, atau
merupakan perubahan yang materialistik.
7. Introduksi kelembagaan baru telah merusak
kelembagaan lokal yang ada sebelumnya,
termasuk merusakkan hubungan-hubungan
horizontal yang telah ada.
Lanjutan …
training
8. Jika dicermati secara mendalam, pada
hakikatnya, pengembangan kelembagaan
masih lebih merupakan jargon politik
daripada kenyataan yang riel di lapangan.
9. Kelembagaan pendukung untuk tidak
dikembangkan dengan baik, karena struktur
pembangunan yang sektoral. Kekeliruan ini
datang dari pola pikir bahwa kelembagaan
lokal dianggap tidak memiliki “jiwa” ekonomi
yang memadai karena itu harus diganti.

Anda mungkin juga menyukai