Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kharisma Dian Nurani

NPM : 1710401045

Kelas : Agroteknologi B

TUGAS METODE PENELITIAN

ANALISIS SKRIPSI

Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik Cair dan Waktu Pemberian Terhadap Hasil
Tanaman Bawang Merah (Allium cepa fa ascalonicum)

(Adalia, 2019)

Kebutuhan pasar bawang merah yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun
merupakan salah satu faktor yang melatarbelakangi penelitian ini. Hal ini disebabkan karena
dengan adanya peningkatan permintaan pasar, maka perlu diikuti dengan peningkatan hasil
produksinya. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi bawang merah berdasarkan
penelitian ini adalah dengan menggunakan umbi bermutu dan memberikan perlakuan berupa
penggunaan pupuk organik cair (POC) dan pengaturan waktu pemberian pupuk yang tepat bagi
tanaman. Menurut peneliti, pupuk organik cair (POC) mampu meningkatkan kesuburan tanah
tanpa merusak kelestarian lingkungan serta produktivitas lahan, dalam aplikasinya lebih merata,
tidak akan terjadi penumpukan konsentrasi pupuk disatu tempat, hal ini disebabkan pupuk
organik air 100% larut. Pemberian pupuk organik cair ke dalam tanah tidak hanya berperan
meningkatkan produksi tanaman, namun juga terhadap tanah yakni mensuplai bahan organik dan
nitrogen di dalam tanah serta memperbaiki sifat fisika tanah.
Peneliti menduga bahwa pada konsentrasi POC 3ml/L dengan waktu pemberian 3 kali (7,
14, 21 HST) dapat memberikan hasil bawang merah tertinggi. Penelitian ini dilakukan
menggunakan rancangan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap
(RAKL), dimana terdiri dari 2 faktor perlakuan yaitu konsentrasi POC dan waktu pemberiannya.
Penelitian dilakukan dengan pengulangan sebanyak 3 kali sebagai blok. Taraf konsentrasi pupuk
organik cair yang digunakan adalah 2ml/L, 3ml/L, dan 4 ml/L. Sedangkan taraf waktu pemberian
pupuk yang digunakan adalah 2 kali (7,14 HST), 3 kali (7,14,21 HST), dan 4 kali (7,14,21,28
HST). Dari kedua faktor tersebut kemudian diperoleh 9 kombinasi perlakuan. Data hasil
pengamatan dianalisis dengan menggunakan sidik ragam dan menggunakan program Microsoft
Office Excel 2016. Parameter yang diamati meliputi jumlah daun, jumlah umbi per tanaman
(buah), berat segar umbi per tanaman (g), dan indeks panen.
Berdasarkan analisis sidik ragam dari data pengamatan, diperoleh hasil yaitu peningkatan
konsentrasi POC dan pengaturan waktu pemberian POC tidak berpengaruh terhadap seluruh
parameter yang diukur. Menurut peneliti, perlakuan konsentrasi POC yang tidak berbeda nyata
ini disebabkan pupuk organik yang diberikan melalui tanah pada awal penanaman menggunakan
pupuk kandang sapi dan pupuk kimia urea, SP36 dan KCl sudah mengalami dekomposisi
sehingga sudah mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman bawang merah. Selain
itu, faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi metabolisme
tanaman. Iklim adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil
bawang merah, sehingga apabila iklimnya cocok maka hampir semua tipe tanah dapat digunakan
untuk budidaya bawang merah. Selanjutnya juga disebabkan oleh faktor internal yaitu genetik
tanaman. Genetik tanaman tidak dapat menyebabkan berkembangnya suatu jumlah daun
terkecuali bila berada dalam kondisi yang sesuai. Kemudian menurut peneliti, waktu pemberian
pupuk yang juga tidak berpengaruh nyata ini disebabkan oleh unsur hara fosfor dan kalium
(berada dalam POC) yang tidak berperan secara maksimal dikarenakan pada saat penelitian
ketersediaan air terbatas. Unsur fosfor dan kalium berperan dalam pembesaran umbi bawang
merah,yang mana peningkatan besar umbi dapat menghasilkan berat segar yang tinggi pula. Dari
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi pupuk organik cair, waktu pemberian
pupuk organik cair, dan interaksi antara kedua perlakuan tersebut tidak berpengaruh pada semua
parameter pengamatan hasil bawang merah atau sama halnya dengan hipotesis peneliti ditolak.
Dengan demikian dapat diartikan bahwa penelitian tersebut gagal atau tidak dapat
memberikan solusi dari permasalahan yang muncul. Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
penelitian ini adalah tidak adanya kontrol yang digunakan sebagai pembanding dari taraf
konsentrasi dan interval waktu yang digunakan sebagai perlakuan. Selain itu juga terdapat
ketidaksesuaian prosedur karena seharusnya dalam penelitian yang bertujuan untuk melihat
pengaruh pupuk itu tidak perlu diberikan pupuk dasar, namun dalam pelaksanaannya peneliti
memberikan pupuk dasar terlebih dahulu, sehingga pupuk organik cair yang diberikan sebagai
perlakuan justru tidak memberikan pengaruh apapun.

Anda mungkin juga menyukai