Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank adalah merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bnetuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat .
Bank Syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional uang
mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Dari segi
kelembagaan, ada dua jenis Bank Syariah, yaitu Bank Umum Syariah
(BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dan masing- msing
bentuk Bank Syariah ini memiliki sistem operasional sendiri- sendiri.
Manajen merupakan suatu proses kerangka kerja yang dapat melibatkana
atau mengarahkan suatu kelompok orang- orang kearah tujuan dan
mencapai kebutuhan dan memudahkan pencapaian dalam lembaga
keuangan syariah.

B. Rumusan Masalah
1.Apa pengertian manajemen ?
2.Apa pengertian bank syariah ?
3.Apa dasar prinsip operasional bank syariah ?
4. Bagaiman sturuktur organisasi bank syariah dalam sistem kerja ?
5. Apa saja sistem operasional bank syariah ?
6. Apa saja pokok – pokok operasioanal bank syariah ?

C. Tujuan Penulis
1.Untuk mengetahui pengertian manajemen.
2.Untuk mengetahui pengertian bank syariah.
3. Untuk mengatahui prinsip operasional bank syariah.

1
4. Untuk mengetahui sturuktur organisasi bank syariah dalam sistem kerja.
5. Untuk mengetahui sistem operasinal syariah.
6. Untuk mengetahui pokok – pokok operasional bank syariah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu metode pengelolaan yang baik dan benar,
berfungsi untuk mengindari kesalahan dan kekeliruan dan menegakkan
kebenaran. Menegakkan kebenaran adalah metode Allah yang harus di ikuti
oleh manusia, dengan demikian manajemen yang disusun oleh manusia
untuk menegakkan kebenaran itu menjadi wajib.1
Manajemen dalam organisasi bisnis adalah perusahan yang merupakan
sesuatu proses aktivitas penentuan dan pencapaian tujuan bisnis melalui
pelaksanaa empat fungsi dasar yaitu , plaining, organizing, aktuating,
controling dalam penggunaan sumber daya .
Manajemen operasiona merupakan suatu proses yang berkesinambungan
dan efektif dan menggunakan fungsu manajemen dan untuk
mengintegritasikan sebagai sumber daya secara efesien dalam rangka
mencapai tujuan.
Manajemen merupakan kebutuhan penting pencapaian tujuan manusia
dalam lembaga keuangan syariah, dan suatu proses atau kerangka kerja yang
melibatkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang nyata.
Beberapa prinsip atau kaidah dan teknik manajemen yang ada
relevensinya dengn Al-Quran atau Hadist antara lain sebagai berikut :
1. Prinsip Amar Ma;ruf Nahi Munkar
2. Prinsip Mengakkan Kebenaran
3. Kewajiban Menegakkan Keadilan
4. Kewajiabn Menyampaikan Amanah

1
Herry Susanto, Manajemen Pemasaran Bank Syariah (Bandung : CV Pustaka Setia,
2013 ). Hlm. 131

3
B. Pengertian Bank Syariah
Bank Islam disebut dengan bank syariah adalah bank yang beroperasi
tanpa mengandalkan bunga, bank syariah juga dapat diartikan sebagai
lembaga keuangan atau perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandasan Al-Quran dan Hadist.
Bank Syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang
mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Dalam undang-
undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 1 disebut bahwa
perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan
unit usaha syariah, mencakup kelembangaan, kegiatan usaha, serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Bank syariah di kembangkan sebagai lembaga bisnis keuangan yang
melaksanakan kegiatan usahanya sejalan dengan prinsip- prinsip dasar
dalam ekonomi Islam. Berdasrkan UU perbankan syariah, terdapat defenisi-
defenisi yang harus diketahu sebagai berikut :2
1. Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah dan menurut sejenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Unit Usaha Syariah yang disebut dengan UUS adalah unit kerja dari
kantor induk dari kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah.
3. Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2
Muhammad Syafii Antonio, Bank Syariah (Jakarta : Gema Insani, 2016 ). Hlm. 15

4
5. Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan
syariah berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah.

Jadi bank syariah adalah bank yang melakukan kegiatan usaha perbankan
berdasarkan prinsip syariah, sebagaiman telah di tegaskan dalam penjelasan
UU perbankan syariah bahwa kegiatan usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah meliputi kegiatan usaha yang tidak mengandung
unsur riba, maisir, gharar, haram, dan zalam.
Bank syariah juga merupakan bank yang berasaskan antara lain, pada asa
kemitraan, keadiln, transparansi, dan universal serta melakukan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah dan tujuan dari bank syariah ini dapat
meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat miskin.

C. Prinsip Dasar Operasional Bank Syariah


Adapun prinsip-prinsip operasional bank syariah adalah sebagai
berikut :3
1. Prinsip Mudharabah, yaitu perjanjian antara dua pihak, yaitu pihak
pertama sebagai pemilik dana (shahibul mall) dan pihak kedua sebagai
pengelolaan dana (mudharib) untuk mengelola suatu kegiatan ekonomi
dengan menyepakati nisbah bagi hasil atas keuntungan yang akan
diperoleh, sedangkan kerugian yang timbul merupakan risiko pemilik
dana sepanjang tidak terdapat bukti bahwa mudharib melakukan
kecurangan atau tindakan yang tidak amanah.
2. Prinsip musyarakah adalah perjanjian antara pihak- pihak untuk
menyertakan modal dalam suatu kegiatan ekonomi dengan pembagian
keuntungan atau kerugian sesuai nisbah yang disepakaiti. Musyarakah
dapat bersifat tetap atau bersifat temporer dengan penurunan secara
periodik atau sekaligus pada akhir masa proyek.

3
Juhaya, Manajemen Perbankan Syariah (Bandung : CV Pustaka Setia, 2013 ).hlm. 28

5
3. Prinsi Wadi’ah adalah titipan , yaitu pihak pertama menitipkan dana atau
benda kepada pihak kedua selaku penerima titipan dengan konsekuensi
titipan tersebut sewaktu-waktu dapat diambil kembali, dan penitip dapat
dikenakan biaya penitipan.
4. Prinsip Jual-beli yaitu murabahah merupakan akad jual-beli dua bela
pihak yang di dalamnya, pembeli dan penjual menyepakati harga jual
ysng terdiri atas harga beli ditambah ongkos pembelian dan keuntungan
bagi penjual.
5. Prinsip Kebajikan merupakan penerimaan dan penyaluran dana kebajikat
dalam bentuk zakat , infak,sedekah, dan lainnya serta penyaluran
alqardul hasan , yaitu penyaluran dan dalam bentuk pinjaman untuk
tujun menolong golongan miskin dengan penggunaan produktif tanpa
diminta imbalan, kecuali pengembalian pokok utang.
Adpun jasa- jasa bank syariah sebagai berikut adalah :4
a. Ijarah, yaitu kegiatan penyewaan suatu barang dengan imbalan
pendapatan sewa, apabila terdapat kesepakatan pengalihan pemilik
pada akhir masa sewa di sebut ijarah mumtahiya bi tamlik ( sama
dengan operating lease ).
b. Wakalah , yaitu pihak pertama memberikan kuasa kepada pihak
kedua ( sebagai wakil ) untuk urusan tertentu dan pihak kedua
mendapatkan imblan berupa fee atau komisi.
c. Kafalah , yaitu pihak pertama bersedia menjadi penanggung atas
kegiatan yang di lakukan oleh pihak kedua sepanjang sesuai dengan
yang diperjanjikan dan pihak pertama menerima imbalan berupa fee
atau komisi
d. Sharf, yaitu pertukaran atau jual-beli mata uang yang berbeda dengan
penyerahan segera (spot) dan berdasarkan kesepakatan harga sesuai
dengan harga pasar pada saat pertukaran.

4
Ibid. Hlm.29-30

6
D. Struktur Organisasi Bank Syariah Dan Sistem Kerja
Secara teknis, mekanisme kerja bank syariah tidak jauh berbeda dengan
bank konvensional, namun sesuai dengan struktur organisasi sistem
perbnkan syariah tersebut, mekanisme kerja pada masing – masing bagian
adalah sebagai berikut :5
1. Dengan adanya keputusan RUPS( Rapat Umum Pemegang Saham )
yang antara lain menyangkut laporan pertanggung jawaban direksi serta
rencana- rencana krja selanjutnya, bank syariah dapat mengadakan
langka kebijakan serta operasionalisasi selanjutnya.
2. Di samping itu adanya fatwa agama dari Dewan Pengurus Syari’ah
(DPS) terutama yang menyangkut produk- produk bank syar’ah, langkah
kebijakan serta operasionalisasi bank syariah tersebut mendapatkan
penghabsannya. Pada hakikatnyaDPS dengan fatwa agama inilah yang
memegang peranan penting dalam bank syari’ah meskipun personalianya
di tetapkan RUPS karena fatwa agama dari DPS bukan sekedar nasehat
melainkan merupakan dasar operasional yang sangat mengikat.
3. Selanjutnya dalam operasional bank syariah tersebit terdapat dua macam
pengawasan yaitu :
a. Pengawasan internasional oleh dewan komisaris DPS dan direksi
b. Pengaawasan eksternal oleh Bank Indonesia.

E. Sistem Operasional Bank Syariah


Pembicaraan mengenai sistem opersioan lembaga keuangan syariah pada
intinya adalah membicarakan cara kerja dan operasionalisasi tiap- tiap
nagian dalam menjalankan tugas dan fungsunya. Berkaitan dengan itu
adanya job description dan job specification merupakan hal yang sangat
terpenting sebagai berikut :
1. Job Description
a. Dewan Pengawas Syariah (DPS)

5
Ibid,Hlm.162-177

7
Dewan pengawas syari’ah terdiri atas tiga orang atau lebih dengan
profesi hukum Islam, yang dipimpin oleh ketua Dewan pengawas
syari’ah, berfungsi memberikat fatwa agama , terutama dalam produk-
produk bank syari’ah yang timbul dari DPS, dari komisaris, dari
direksi maupun dari umat Islam pada umuny harus melalui
musyawara DPS untuk dijadikan fatwa agama yang juga disampaikan
kepada direksi secara tertulis dengan tindasan kepada dewan
komisaris.
b. Dewan Komisaris
Apabila pelaksanaan produk- produk bank syari’ah atau pun tidak
sesuai dengan fatwa agama dari DPS, komisaris mengadakan
musyawara bersama anatara sireksi, DPS, komisaris. Keputusan atau
hasil musyawara tersebut dijadikan fatwa agama yang baru, yang
disampaikan kepada direksi secara tertulis dengan tindasan kepada
Dewan komisaris.
c. Direksi
Direksi yang terdiri atas sesorang direktur utama dan seseorang
atau lebih direktur, bertugas dalam memimpin dan megawasi
kegiatan bank syariah sehari- hari, sesuai dengan kebijakasanaan
umum yang telah disetujia Dewan komisaris dalam RUPS
d. Bidang Marketing
Untuk membantu direksi dalam menagani tugas- tugas khusus yang
menyangkut bidang marketing dan pembiayaan (kredit).dan tugas-
tugas pokok bidang marketing.
e. Bidang Operasional
Fungsi bidang operasional sebagai aparat manajemen yang
ditugaskan untuk membantu direksi dalam melakukan tugas-
tugasnya dibidang opersaional bank.
f. Bidang Umum

8
Fungsi bidang umum adalah membantu penyediaan saran
kebutuhan karyawan atau perusahaan agar dapat menjalankan
tugasnya dengan baik. Di samping itu berfungsi sebagai seketaris.
g. Bidang Pegawasan
Pegawasan adalah penegasan manajerial yang di tangani oleh
direksi (direktur utama ), agar perusahaan dapat berjalan sesuai
dengan ketentuan serta dapat mencari keberhasilan yang optimal.

2. Job Spesifikasi
Bagian- bagian yang menagani secara khusus pada operasional bank
syariah sebagai berikut yaitu :
a. Mobilisasi Dana / Funding
Bagian mobilisasi dana bertugas dalam pengumpulan dana
masyarakat sesuai dengan funding yang ada, seperti saham, deposito,
mudrabaha, tabungan mudrabaha, titipan wad’iyah dhamana, zakat,
infak, dan sedekah.
b. Accont Officer
A/O atau pembiana pembiayaan bertugas memperoses calon debitur
atau pemohonan pembiayaan sehingga menjadi debitur. Selanjutnya
membina debitur tersebut agar memuhi kesanggupan, terutama dalam
pembayaran kembali pinjamanya.
c. Bagian Support Pembiayaan
Bagian ini mengadakan penilaian pemohonan pembiayaan sehingga
memenuhi kriteria dan persyaratannya.
d. Bagian Adnministrasi Pembiayaan
Dalam proses pembiayaan terdapat administrasi yang di tangani oleh
A/O atau pun bagian supprot pembiayaan. Di samping itu, pemohonan
menjadi debitur mulai dari pencairan dananya sampai pelunasan atau
pun pembayaran- pembayaran debitur akan di tangani oleh bagian
adminitrasi pembiayaan.

9
e. Bagian Pegawasa Pembiayaan
Bagian ini bertugas memantau pembiayaan, antara lain membuat
surat-surat peringatan kepada debitur, penagihan- penagihan.
Disamping itu mengadminitrasikan jaminan ataupun mengurusi file
debitur.
f. Service Assistant
Memberi informasi dalam hal operasional kantor bank syariah.
Disamping itu S/A mengadminitrasikan nasabah funding yang baru.
g. Kas dan Teller
Kas dan Teller bertindak selaku kuasa bank untuk melakukan
pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan dan penarikan
pembayaraan uang. Tugas kas dan teller juga mengatur dan
memelihara saldo/ posisi uang yang ada dalam tempat khazanah bank.
h. Bagian Jasa Nasabah
Jasa nasabah bertugas untuk melakukan pencatatan transaksi
pembayaran nasabah kemudian melakukan penjualan.
i. Bagian Pembukuan
Bagian pembukuan bertugas untuk membuat neraca dan daftar
laba/rugi, di samping itu juga bertugas membuat laporan ke Bnak
Indonesia dan tugas lain yang sesuai dengan policy perusahaan.
j. Seketaris
Tugas seketaris adalah pengelolaan surat- menyurat , arsip, dan
dokumen.
k. Personalia
Personalia bertugas dalam pekerjaan yang terkait dengan
kepegawaian. Sperti urusan kesejahteraan karyawan (gaji dan
tunjanga), kenaikan pangkat, pendidikan latihan, dan urusan
kesejahteraan yang lain.
l. Perbekalan atau perlenkapan
Perbekalan bertugas mepersiapkan saran serta perlengkapan kantor
m. Bagian keamanan dan Urusan Rumah Tangga Kantor

10
Bertugas mengamankan kekayaan kantor serta pemeliharaanya, dan
urusan rumah tangga lainnya.

F. Pokok – Pokok Operasional Bank Syariah


1. Landasan Hukum Operasional
a. Dewan pengawas syariah, setelah menerima laporan dari direksi,
terutama yang menyangkut produk-produk bnak syariah, segera
mengadakan musyawarah dengan pimpinan ketuanya.
b. Operasional bnak syariah yang dipimpin oleh direksi berlandasan
fatwa agama.
c. Produk- produk bru, baik yang timbul dari direksi , komisaris, DPS
maupun masyarakat pada umumnya harus melalui fatwa agama dari
DPS yang di sampaikan kepada direksi dengan tindakan kepada
komisari.
d. Kebijaksanaan direksi yang tidak sesuai dengan fatwa agama.

Untuk pertama kali, direksi membuat rencana kerja/ operasional dan


membuat anggaran yang disampaikan gubernur Bank Indonesia di dalam
surat izin operasional. Setelah mendapatkan izin operasional dari
depertemen keuangan, barulah bank syariah boleh melakukan kegiatana atau
operasional.
2. Kegiatan Operasional Bank Syariah
a. Bidang Marketing
1) Sebagai langkah awal, bidang marketing membuat rencana target,
baik untuk produk funding maupun produk financing.
2) Kegiatan Operasional
a) Pemasaran produk melalui mermacam-macam media pemasaran
, baik elektronik, cetak, pertemua – pertemuan, pengajian-
pengajian dan sebagainya.
b) Kegiatan funding officer dan anggotanya. Terutama dalam
mobilisasi dana, hasilnya.

11
(a) Funding : saham, deposito mudharabah, tabungan
mudharabah, titipan atau zakat, infak, sedekah (ZIS).
(b) Setelah diadminitrasikan oleh FO, funding yang baru
diserahkan kepada SA dan bagian jasa nasabah, sedangkan
funding kelanjutan langsung diserahkan kepada teller/kasir.
(c) Hasil pembiayaan diserahkan kepada A/O untuk di proses
selanjutnya .
3. Operasionalisasi account officer (A/O) atau pembina pembiayaan
a. Membuat struktur dana dan alokasi dana dari dana mobilisasi tersebut
untuk memenuhi permohonan pembiayaan yang masuk.
b. Memproses calon debitur yang masuk
c. Membina debitur agar lancar pengembalian pembiayaan serta
mengurangi risiko (menekan risiko) atas pembiayaan yang diberikan.
4. Operasionalisasi bagian supprot pembiayaan (BSP)
a. Memproses calon debitur dari segi keabsahan taksasi jaminan.
b. Mengatasi permasalahan debitur yang mungkin terjadi.
5. Operasionalisasi bagian adminitrasi pembiayaan
6. Operasioanalisasi bagian pengawasa pembiayaan
a. Membuat register calon debitor
b. Membuat register debitur
c. Membuat daftar rencana angsuran
d. Membuat surat- surat peringatan
e. Pemecahan masalah debitur
f. Eksekusi jaminan

3. Bidang Operasional
a. Service Operasional
1) Informasikan kegiatan bank syariah terutama bidang marketing dan
bidang operasional.
2) Pencatatan nasabah funding yang baru.
b. Teller atau Kasir

12
1) Transaksi keuang tunai
2) Laporan kas seharian
c. Jasa Nasabah
Penyelenggaraan funding : deposito mudharbahah, tabungan
mudharabah, nadi’ah dhamana, zakat, infak sesdekah.
1) Pembuatan kartu tabunga
2) Pembuatan register deposito
3) Jurnal Funding
4) Penghitungan bagi hasil deposito dan tabungan mudharabah
5) Bonus wadhi’ah dhamanah
d. Bagian Taba Buku
1) Pembukuan transaksi fisik pada kasir
2) Pembukuan transaksi rekening bank
3) Pembuatan neraca dan daftar rugi/laba harian
4) Pembuatan neraca dan daftar rugi/laba bulanan
5) Laporan ke Bank Indonesia
4. Bidang umum
a. Sekretaris
b. Perbekalan
c. Personalia
d. Urusan rumah tangga kantor
5. Bidang Pengawasan
a. Pengawasan Marketing
b. Pengawasan Personel

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen merupakan kebutuhan penting pencapaian tujuan manusia
dalam lembaga keuangan syariah, dan suatu proses atau kerangka kerja
yang melibatkan sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang nyata.
Bank Syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional
yang mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Dalam
undang- undang No.21 tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 1
disebut bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
bank syariah dan unit usaha syariah.

14

Anda mungkin juga menyukai