Chapter II - 2 PDF
Chapter II - 2 PDF
Chapter II - 2 PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Maloklusi
Maloklusi adalah suatu penyimpangan dalam pertumbuhan dento-fasial yang
dapat mengganggu fungsi pengunyahan, penelanan, bicara, dan keserasian wajah.1
Maloklusi merupakan penyimpangan letak gigi kelainan hubungan antara rahang atas
dan rahang bawah ketika rahang menutup.3,6 Maloklusi memiliki dampak yang besar
terhadap individu dan lingkungan sosial dalam hal kenyamanan, kualitas hidup,
keterbatasan sosial dan fungsi.15 Dilihat dari segi fungsi fisik, gigi yang susunannya
tidak teratur merupakan tempat akumulasi sisa makanan, sehingga rentan terhadap
tejadinya penyakit karies dan periodontal, sedangkan dari segi psikis maloklusi juga
dapat berpengaruh pada estetika, sehingga menyebabkan kurangnya kepercayaan diri
serta kurangnya kepuasan terhadap penampilan wajah.16 Maloklusi sebenarnya bukan
suatu penyakit tetapi bila tidak dirawat dapat menimbulkan gangguan pada fungsi
pengunyahan, penelanan, bicara, dan keserasian wajah, yang berakibat pada
gangguan fisik maupun mental.3
2. Maloklusi Klas II
Hubungan mesiodistal pada lengkung gigi tidak normal dengan seluruh gigi
rahang bawah lebih posterior menciptakan ketidakharmonisan dengan gigi insisivus
atas dan garis wajah. Tonjol mesiobukal molar satu rahang atas beroklusi dengan
ruang diantara tonjol mesiobukal molar satu rahang bawah dan dengan bagian distal
premolar dua rahang bawah. Selain itu, tonjol mesiolingual molar satu permanen
rahang atas beroklusi lebih ke mesial dari tonjol mesiolingual molar satu permanen
rahang bawah (Gambar 2).2,18-20 Maloklusi Angle Klas II lebih sering terlihat, terjadi
pada individu dengan bibir atas yang menonjol dan dagu yang perkembangannya
kurang baik.6
b. Klas II divisi II
Maloklusi Klas II divisi 2 memiliki hubungan molar Klas II dengan
karakteristik maloklusi ini adalah adanya inklinasi lingual atau linguoversi gigi
insisivus sentralis rahang atas dan insisivus lateral rahang atas yang lebih ke labial
ataupun mesial (Gambar 4).2,18,20,21 Lengkung gigi rahang atas biasanya berbentuk
persegi dan memiliki overbite yang berlebihan.18
2.2 Karies
Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan
sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam karbohidrat yang
dapat diragikan. Gejala klinis karies gigi adalah demineralisasi jaringan keras gigi
yang kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya dan berakibat terjadi invasi
bakteri dan kematian pulpa serta menyebabkan penyebaran infeksi ke jaringan
periapikal yang dapat menyebabkan rasa nyeri.10,11,12
Maloklusi Karies
Defenisi
Etiologi
Indeks
Defenisi Etiologi Klasifikasi Indeks
Angle HMAR
DMF DMF
DAI Klein WHO
Divisi I ICON
Divisi II