ABSTRAK

Latar Belakang : Stunting merupakan suatu masalah yang sedang dihadapi di dunia ini.
Seseorang dikatakan sebagai stunting apabila tinggi badannya berdasarkan umur di bawah
persentil 5 (lima) berdasarkan kurva Center for Disease Control and Prevention (CDC).
Berdasarkan data Riskesdas 2013, angka kejadian stunting di Indonesia pada anak balita
adalah 37,2% (18% sangat pendek dan 19,2% pendek). Hal in merupakan hal yang
memprihatinkan karena dampak stunting dapat menyebabkan berbagai gangguan secara fisik
dan psikis bagi anak tersebut Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah faktor – faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, terutama pada anak usia 2
sampai 12 tahun, khususnya di wilayah Puskesmas Tuntungan Medan.

Metodologi : Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional
yang dilakukan di wilayah Puskesmas Tuntungan Medan. Jumlah sampel adalah 92 anak
yang dipilih secara total sampling. Data yang digunakan adalah data primer untuk tinggi
badan, berat badan, pendidikan dan penghasikan orang tua serta status sanitasi yang diperoleh
dari kuesioer.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prevalensi anak yang mengalami stunting
adalah sebesar 33,7% stunting (31 anak). Dari hsil analisis bivariat variabel lama menyusui
dan sanitasi menunjukkan p value 0,002 dan 0,019. Dan hasil analisis multivariat variabel
yang lebih mempengaruhi kejadian stunting adalah lama menyusui (menerima ASI
eksklusif) dengan p value 0,007. Nilai OR terbesar yang diperoleh yaitu 4,781.

Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa lama menyusui, berat badan lahir, sanitasi,
pendidikan dan penghasilan orang tua, variabel lama menyusui lebih signifikan menyebabkan
stunting. Dimana didapatkan odds ratio 4,781. Hal ini berarti anak yang memiliki riwayat
lama menyusui (mendapatkan ASI Eksklusif) kurang dari 6 bulan cenderung menderita
stunting 5 kali lebih besar daripada yang anak yang mendapatkan ASI Ekslusif yang cukup
yaitu sekitar 6 bulan.
Kata kunci : stunting, lama menyusui, berat badan lahir, sanitasi