Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KTD / KNC

TERKAIT PEMAKAIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD OKSIBIL
SPO / / MPO / /2017 1 dari 2
Jl. Poros Kabiding Lok.
02, Oksibil

Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSUD Oksibil
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

PENGERTIAN
1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan
rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau
memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.

2. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)/ Adverse Event


merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang
tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission), dan bukan karena “underlying disease” atau
kondisi pasien.

3. Kejadian Nyaris Cedera (KNC)/ Near Miss merupakan


suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera
serius tidak terjadi, karena keberuntungan (misalnya,pasien
terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat),
pencegahan (suatu obat dengan overdosis letal akan diberikan,
tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat
diberikan), dan peringanan (suatu obat dengan overdosis letal
diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).

PENANGANAN KTD / KNC


TERKAIT PEMAKAIAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD OKSIBIL
SPO / / MPO / /2017 2 dari 2
Jl. Poros Kabiding Lok.
02, Oksibil

1. Sebagai pedoman penanganan apabila terjadi KTD atau


KNC
TUJUAN
2. Melindungi keselamatan pasien dari pemakaian obat akibat
KTD atau KNC.
Keputusan Direktur RSUD Oksibil Kab. Pegunungan Bintang
KEBIJAKAN Nomor : Kep / / / / tanggal Tentang Kebijakan
Pengawasan Penggunaan Obat dan Pengamanan Obat
1. Bila terjadi KTD/KNC perawat yang bertugas merawat
pasien harus segera melaporkan kepada dokter jaga/ DPJP.
2. Dokter jaga/ DPJP segera melakukan tindakan
pencegahan atau penanganan agar tidak membahayakan
keselamatan pasien. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan
insidennya dengan mengisi Formulir Laporan Insiden pada akhir
jam kerja kepada Atasan langsung (Paling lambat 2 x 24 jam ).
3. Kejadian yang dilaporkan berupa :
a. Data Pasien yang mengalami KTD/KNC
b. waktu kejadian,
c. Insiden yang terjadi,
d. Kronologi kejadian
PROSEDUR e. Tempat kejadian.
4. Setelah selesai mengisi laporan,. Atasan langsung akan
memeriksa laporan dan melakukan investigasi terhadap insiden
yang dilaporkan, dan selanjutnya dilaporkan kepada Tim
Keselamatan Pasien di Rumah sakit.
5. Tim KP di RS akan membuat laporan dan Rekomendasi
untuk perbaikan serta “Pembelajaran” berupa : Petunjuk /”Safety
alert” untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
6. Rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada
Direktur Rumah Sakit.
7. Rekomendasi untuk “Perbaikan dan Pembelajaran”
diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait.
1. Komite Medik
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Tim Keselamatan Pasien

Anda mungkin juga menyukai