Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi adalah satu-satunya tempat untuk hidup bagi manusia dan makhluk
hidup lainnya. Di tempat ini semua tersedia untuk memenuhi kebutuhan makhluk
hidup di dalamnya. Sumber yang tersedia di bumi tersebut merupakan sumber
daya alam yang sejauh ini dimanfaatkan manusia.Seiring perkembangan zaman,
semakin berkembang pula teknologi yang dimiliki manusia. Kehidupan manusia
pun berubah dari masa agrikultur ke era revolusi industri seperti sekarang ini.
Setiap perubahan tentu memiliki dampak bagi kehidupan entah itu untuk manusia
atau makhluk hidup lainnya. Perubahan tersebut yaitu munculnya gas rumah kaca
dan pemanasan global. Dampak gas rumah kaca dan pemanasan global dapat
mempengaruhi iklim yang signifikan dan ekstrem.
Makalah ini membahas definisi gas rumah kaca, efek rumah kaca, aktivitas
yang menghasilkan gas rumah kaca, penanggulangan gas rumah kaca, definisi
pemanasan global, efek pemanasan global, penyebab terjadinya pemanasan
global, dan upaya penanggulangan pemanasan global.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut.
1. Apa itu gas rumah kaca?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya gas rumah kaca?
3. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari gas rumah kaca?
4. Bagaimana cara menanggulangi dampak dari gas rumah kaca?
5. Apa itu pemanasan global?
6. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya pemanasan global?
7. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global?
8. Aktivitas apa saja yang mempengaruhi terjadinya pemanasan global?
9. Bagaimana cara menanggulangi pemanasan global?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini sebagai berikut.

1
1. Mengetahui definisi gas rumah kaca.
2. Mengetahui faktor penyebab munculnya gas rumah kaca.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari gas rumah kaca.
4. Mengetahui cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari gas rumah
kaca.
5. Mengetahui definisi pemanasan global.
6. Mengetahui faktor penyebab terjadinya pemanasan global.
7. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pemanasan global.
8. Mengetahui cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari pemanasan
global.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gas Rumah Kaca


Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan
efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan,
tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang paling
banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut,
danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari
berbagai proses alami seperti letusan vulkanik yang mengganggu pernapasan
hewan dan manusia yang menghirup oksigen dan menghembuskan
karbondioksida dan pembakaran material organik seperti tumbuhan.
2.2 Faktor Yang Menyebabkan Munculnya Gas Rumah Kaca
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan munculnya gas rumah
kaca.
1. Transportasi
Sarana transpotasi banyak yang menggunakan bahan bakar fosil, missal
minyak bumi. Bahan bakar fosil merupakan penyuplai terjadinya pencemaran
udara seperti karbon monoksida, nitrogen oksida, belerang oksida,
hidrokarbon, partikel lainnya dan juga sebagai faktor penghasil gas rumah
kaca.
Tabel 2.1 Persentase Komponen Pencemar
Komponen Pencemar Persentase
Karbon monoksida (CO) 70,50%
Nitrogen oksida (NOx) 8,89%
Belerang oksida (SOx) 0,88%
Hidrokarbon (HC) 18,34%
Partikel lain 1,33%
Total 100%

2. Industri
Aktivitas industri banyak melibatkan penggunaan bahan bakar fosil sebagai
bahan bakar untuk kegiatan industri. Aktivitas industri yang melibatkan

3
pemakaian bahan bakar fosil tentunya juga menaikkan konsentrasi karbon
dioksida di atmosfer sehingga menambah emisi gas rumah kaca.

Gambar 2.1 Industri sebagai penghasil gas rumah kaca


3. Peralatan listrik
Hasil karya manusia lain yang memicu peningkatan efek rumah kaca adalah
pemakaian peralatan listrik. Contoh peralatan listrik penghasil gas rumah
kaca adalah lemari es. Lemari es model lama menggunakan gas yang dikenal
sebagai Chlorofluorocarbon (CFC). Gas CFC yang terlepas ke atmosfer dapat
berperan sebagai gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu bumi.
4. Penumpukan dan pembakaran sampah
Semua sampah yang terurai dan menghasilkan metana. Metana diketahui 20
kali lebih efisien dalam menghalau radiasi di atmosfer bumi. Masalah klasik
lain yang dimiliki Indonesia berasal dari tradisi membakar sampah. Sampah
organik dan sampah plastik disatukan untuk dibakar, padahal hasil
pembakarannya adalah gas beracun dan mampu meningkatkan efek rumah
kaca.
2.3 Dampak yang Di Timbulkan Dari Gas Rumah Kaca
Berikut adalah beberapa dampak dari gas rumah kaca.
1. Perubahan iklim
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang
menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban
tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih
jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca,
sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer.
Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang

4
lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke
angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.
2. Meningkatnya suhu global
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi merupakan hal yang jelas
terasa, seiring dengan banyaknya bukti dari pengamatan kenaikan temperatur
udara dan laut, pencairan salju dan es di berbagai tempat di dunia, dan
naiknya permukaan laut global. Perubahan yang telah diukur oleh para
ilmuwan pada atmosfer, lautan, permukaan es dan gletser menunjukkan
bahwa bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya emisi gas rumah
kaca di masa lalu. Perubahan-perubahan tersebut merupakan bagian dari pola
yang konsisten sebagai bukti adanya gelombang panas (heat waves) yang
lebih besar, pola angin baru, kekeringan yang lebih parah di beberapa daerah,
bertambahnya presipitasi di daerah lainnya, melelehnya gletser dan es di
Arktik serta naiknya muka laut.
2.4 Cara Menaggulangi Dampak Dari Gas Rumah Kaca
Berikut adalah beberapa cara menanggulangi dampak yang ditimbulkan
dari gas rumah kaca.
1. Melakukan penghematan listrik
Penggunaan listrik yang semakin banyak tentunya akan membuat gas
buangan karbondioksida juga semakin banyak sehingga efek rumah kaca akan
semakin naik dan memburuk. Ada cara lain yang bisa kita terapkan untuk
mengurangi efek rumah kaca selain melakukan penghematan pada
penggunaan listrik, yaitu dengan memakai energi alam di dalam
memproduksi listrik. Salah satu penerapan dan penggunaan energi alam untuk
membangkitkan serta memproduksi listrik adalah dengan memanfaatkan
aliran air dan angin sehingga tidak ada gas buang berupa karbondioksida.
2. Menjaga hutan
Menjaga hutan juga merupakan salah satu solusi jitu di dalam
mengaplikasikan cara menanggulangi efek rumah kaca selain menanam
pohon sebanyak mungkin. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk
membersihkan udara adalah dengan memanfaatkan berbagai macam jenis
pohon yang berklorofil. Tanaman berklorofil juga mempunyai fungsi guna

5
melakukan pengolahan karbondioksida, sinar matahari, air, serta berbagai
macam unsur hara menjadi oksigen dan bahan organik.
3. Meminimalisir pemakaian transportasi berbahan bakar minyak
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa proses pembakaran pada kendaraan
berbahan bakar minyak akan menghasilkan gas karbondioksida. Jadi, yang
menyebabkan munculnya gas karbon dioksida bukan hanya terjadi pada
pembakaran bahan bakar fosil, namun juga hasil dari pembakaran bahan
bakar layaknya bensin maupun solar. Ketika banyak kendaraan yang
menggunakan bahan bakar minyak, maka konsentrasi gas karbondioksida di
udara juga akan semakin meningkat.Oleh sebab itulah berbagai macam alat
transportasi yang menggunakan bahan bakar jenis minyak alangkah baiknya
dikurangi pemakaiannya. Kita bisa mengurangi pemakaian kendaraan pribadi
dan berpindah memakai kendaraan umum guna mengurangi produksi dari gas
karbondioksida di atmosfer.
4. Melakukan pengolahan sampah dengan baik
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa ada beberapa sampah yang tidak
harus dibakar, namun sampah tersebut bisa didaur ulang. Jenis-jenis sampah
yang bisa didaur ulang, maka sebaiknya didaur ulang. Hal tersebut
dikarenakan proses pembakaran sampah akan membuat kadar gas
karbondioksida di atmosfer semakin meningkat yang mana kondisi ini akan
membuat pemanasan global atau efek rumah kaca semakin memburuk. Oleh
sebab itulah alangkah baiknya sampah-sampah yang ada di sekitar kita dipilih
dan dipilih terlebih dahulu sebelum kita masuk ke tindak lanjut berikutnya.
2.5 Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global atau global warming adalah suatu proses meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Pemanasan global atau global
warming menurut para ahli National Wildlife Federation ialah suatu peristiwa
dimana semakain hari bumi semakain panas, terjadinya hujan lebathingga banjir
semakin sering. Selama satu abad terakhir, suhu rata-rata permukaan bumi telah
menunjukkan peningkatan sebesar 0,6⁰C. Meski dapat dibilang kecil, peningkatan
suhu tersebut berpengaruh pada kehidupan makhluk hidup dan kondisi alam di
bumi. Gejala pemanasan global atau global warming yang mulai kita rasakan saat

6
ini di antaranya adalah pergantian musim yang semakin sulit diprediksi, es di
kutub yang mulai mencair, serta bencana alam yang semakin sering menghampiri.
2.6 Faktor Terjadinya Pemanasan Global
Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya pemanasan global.
1. Efek gas rumah kaca
Efek rumah kaca merupakan salah satu penyumbang terbesar meningkatnya
suhu udara di permukaan bumi. Istilah efek rumah kaca merujuk pada proses
pemantulan radiasi ke permukaan bumi karena terperangkap gas-gas atmosfer
sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa. Sebenarnya efek rumah kaca
juga memiliki manfaat bagi keberlangsungan hidup makhluk di bumi, seperti
berkurangnya perbedaan suhu pada siang hari dan malam hari. Tetapi jika
berlebihan, efek rumah kaca justru akan mengakibatkan bencana bagi bumi
karena dapat mempengaruhi iklim. Salah satu gas yang membuat lapisan ozon
semakin menipis adalah gas CO2 atau karbon dioksida.
2. Polusi kendaraan
Sisa pembuangan gas pada kendaraan bermesin juga merupakan penyebab
pemanasan global. Polusi dari kendaraan bermesin seperti motor dan mobil
menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah berlebih. Karbon dioksida
memiliki sifat yang dapat mencegah penguraian panas sehingga panas
tersebut tidak dapat diteruskan ke luar angkasa. Akibatnya, panas dari sisa
pembuangan kendaraan tersebut mengumpul di atmosfer bumi.
3. Perusakan hutan
Hutan dengan segala jenis pepohonan yang terdapat di dalamnya sangat
berperan penting dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan
oksigen. Namun, yang terjadi saat ini, hutan semakin rusak akibat adanya
penebangan ilegal demi kegiatan industri. Akibat semakin menipisnya jumlah
hutan hijau, karbon dioksida pun tidak dapat terserap dan justru akan semakin
terkumpul di lapisan atmosfer yang menyebabkan pemanasan global.
4. Polusi gas metana
Gas metana berasal dari bahan-bahan organik yang tidak mendapat asupan
oksigen yang memadai akibat hasil pemecahan bakteri pada aktivitas
perkebunan, pertanian, dan peternakan, seperti yang terdapat pada usus

7
hewan ternak. Semakin meningkatnya aktivitas peternakan dan pertanian,
maka dapat dipastikan produksi gas metana pun akan terus meningkat.
5. Pemborosan energi listri
Listrik yang kita gunakan setiap harinya merupakan hasil pembakaran minyak
bumi dan batu bara. Hasil pembakaran tersebut adalah gas karbon dioksida
yang merupakan penyebab pemanasan global.
2.7 Dampak yang Di Timbulkan Dari Pemanasan Global
Dampak pemanasan global merupakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
alam karena perubahan iklim global. Beberapa dampak dari pemanasan global
sebagai berikut.
1. Hujan asam
Hujan tersebut bersifat asam dikarenakan adanya karbon dioksida di udara
yang bereaksi dengan uap air sehingga menjadi asam lemah bikarbonat, hujan
tersebut akan meimbulkan masalah bagi lingkungan.
2. Perubahan iklim
Pemanasan global dapat menyebabkan lapisan ozon berlubang. Dengan
lapisan ozon yang berlubang, sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh matahari
dapat mecapai permukaan bumi akan membahayakan makhluk hidup di
dalamnya dan memanaskan suhu bumi yang mempengaruhi pergerakan
angin.
3. Mencairnya es di kutub
Daratan di kutub yang semula perbukitan es atau pada mulanya berbentuk
pulau es lambat laun akan meleleh sehingga serpihan-serpihan es mencair dan
berubah menjadi laut. Kondisi ini menyebabkan naiknya permukaan air laut.
Kenaikan permukaan air laut selama abad ke-20 ini mencapai 10cm-25cm.
4. Banyaknya daratan yang tenggelam
Mencairnya es di kutub akan menambah volume air laut dan menyebakan
permukaan air laut naik. Kondisi ini akan menggeser garis pantai dan
menciutkan wilayah daratan yang bebasdari air. Akibatnya banyak pulau-
pulau kecil yang akan tenggelam.
5. Menurunnya produksi pertanian

8
Ketidkstabilan iklim ini akan membuat musim sulit diprekdiksi. Selain itu,
kekeringan banyak menyebabkan tanah tidak produktif lagi.
6. Menimbulkan banyak penyakit
Suhu rata-rata bumi yang meningkat akan mendorong perkembangan virus,
bakteri, dan nyamuk. Berikut ini beberapa penyakit yang muncul akibat
pemanasan global.
a. Penyakit kulit
Ozon yang menipis meloloskan radiasi ultraviolet sampai ke permukaan
bumi. Paparan ultraviolet secara terus-menerus menyebabkan reaksi
penuaan dini atau munculnya flek-flek pada kulit, yang bisa juga memicu
sel prekanker dan muncul benjolan pada kulit yang bervariasi.
b. Diare
Pemanasan global meningkatkan curah huja, yang mengakibatkan bajir
dan ketersediaan air bersih terbatas. Kualitas air yang buruk dan tercemar
bisa menyebabkan diare.
Tabel 2.2 Data Penderita Diare Tahun 2006-2013
Tahun Jumlah Penderita
2006 4.261.439
2007 3.456.123
2008 4.844.230
2009 4.422.427
2010 5.090.212
2011 4.182.416
2012 2.843.801
2013 4.128.256

c. Demam berdarah
Penyakit ini ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang mengandung
virus dengue.
Tabel 2.3 Data Penderita Demam Berdarah Tahun 2000-2009
Tahun Kasus
2000 33.443
2001 45.904

9
2002 40.377
2003 52.500
2004 79.462
2005 95.279
2006 114.656
2007 158.115
2008 137.469
2009 158.912

d. Malaria
Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles. Menurut WHO menyebabkan
kematiaan sebanyak 400.000 lebih kasus per tahun, terutama menjangkit
anak-anak di bawah 5 tahun di benua Afrika.
e. Filariasis atau kaki gajah
Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing
Filaria, yang kemudian di tularkan oleh berbagai jenis nyamuk.
Tabel 2.4 Data Penderita Filariasis Tahun 2000-2009
Tahun Kasus
2000 4.771,3
2001 2.871,4
2002 1.594,8
2003 12.897
2004 20.483
2005 2.897
2006 4.263,5
2007 5.000,7
2008 4.639,4
2009 4.393,9

f. Flu burung
Virus influenza tipe A menyebar melalui unggas. Perubahan iklim turut
mempercepat penyebaran virus flu burung.
g. Kolera

10
Penyakit infeksi saluran usus bersifat akut yang disebabkan oleh bakteri
Vibrio Cholera.
7. Berkurangnya spesies flora dan fauna
Flora dan fauna yang tidak mampu hidup dengan cuaca yang cukup ekstrem
akan cepat punah. Selain menyebabkan kepunahan, pemanasan global
menyebakan hewan kehilangan habitatnya. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan pemanasan global mengurangi spesies flora dan fauna.
2.8 Upaya Penanggulangan Pemanasan Global
Pemanasan global bayak diakibatkan karena ulah manusia. Oleh karena itu
sudah sepantasnya manusia juga harus melakukan upaya penanggulangan. Contoh
penanggulangan pemanasan global sebagai berikut.
1. Penghematan energi
Energi yang sering dimanfaatkan manusia berasal dari bahan bakar fosil, yang
memicu terjadinya pemanasan global. Adapun upaya untuk terciptanya
penghematan energi sebagai berikut.
a. Mematikan lampu ketika tidak digunakan.
b. Mengganti lampu hemat energi.
c. Menggunakan alat transportasi umum jika bepergian jauh dan
menggunakan alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda jika
bepergian dekat.
d. Menggunakan mesin-mesin industri dengan daya rendah.
e. Menggunakan alat-alat elektronik secara bijaksana.
2. Penggunaan energi terbarukan
Indonesia memiliki banyak potensi energi terbarukan yang bermanfaat bagi
kehidupan rakyatnya. Hal ini disebabkan faktor kondisi alam yang
menguntungkan sehingga dapat diciptakan energi terbarukan.
3. Pengelolaan sampah secara tepat
Sampah menjadi masalah serius dalam kehidupan keseharian manusia dan
menjadi salah satu penyebab terjadinya pemanasan global. Sampah B3 dapat
diatasi dengan membuangnya dalam wadah tersendiri. Adapun sampah
organik maupun sampah anorganik dapat dilakukan dengan tindakan reduce
(mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang),

11
replace (mengganti), repair (pemeliharaan), dan composting (membuat
kompos).
4. Pencegahan kerusakan hutan
Kerusakan hutan merupakan penyebab terjadinya bencana alam dan
terjadinya pemanasan global. Oleh karena itu, perlu diatasi dengan
penanaman kembali hutan yang gundul, memberlakukan sistem tebang pilih,
memberlakukan sistem hukum yang ketat terhadap penebangan liar, dan
membatasi jumlah pohon yang akan ditebang.

Gambar 2.2 Q.S Al-A’raf: 56


Artinya:
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Jadi siapa pun yang telah berbuat kerusakan dengan alam, harus segera
diperbaiki, agar alam tersebut dapat dimanfaatkan kembali seperti semula.
5. Meminimalisasi penggunaan CFC/Freon
Meminimalisasi penggunaan CFC/Freon pada peralatan pendingin salah satu
upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan agar dapat
mengelola penggunaan CFC. Selain itu, dapat pula memberikan penyuluhan
pada perusahaan yang meproduksi alat-alat pendingin supaya mengganti CFC
dengan zat yang lebih ramah lingkungan missal HFC dan HCFC.
6. Memperbaiki kualitas kendaraan dengan uji emsi gas buang
Kendaraan yang memiliki kondisi prima akan menghasilkan gas karbon
dioksida (CO2) leboh sedikit sehingga dapat menjaga lingkungan dan hemat
bahan bakar.

12
Selain dari beberapa contoh di atas. Beberapa organisasi di dunia pun juga
turut berpartisipasi dalam hal upaya penanggulangan pemanasan globa tersebut.
Beberapa kesepakatan yang dihasilkan diantaranya sebagai berikut.
1. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC)
IPCC merupakan suatu organisasi dunia yang terdiri dari para ilmuwan
sedunia. IPCC ini juga disebut sebagai Dewan Iklim PBB. IPCC memiliki
tugas untuk menganalisis perubahan iklim di bumi dan menyarankan tindakan
penanggulangan. IPCC mendapat penghargaan perdamaian Nobel dengan Al
Gore karena usahanya membangun dan menyebarluaskan pengetahuan
mengenai perubahan iklim yang disebabkan manusia dan memikirkan
langkah-langkah untuk mengatasinya.
2. Protokol Kyoto
Protocol Kyoto adalah persetujuan Negara-negara perindustrian untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan
dengan tahun 1990.tujuannya untuk mengurangi rata-rata emisi dari gas
rumah kaca yaitu karbon dioksida, metana, nitrous oxide, sulfur heksaflorida,
HFC, dan PFC.
3. Asia-Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
APPCDC mengungkapkan bahwa program nasional mereka untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca akan membantu pihak organisasi dari
Protokol Kyoto dalam menangani pemanasan global. Bersama pihak swasta,
APPCDC mengembangkan teknologi baru yang dapat mengurangi gas rumah
kaca.
4. Kesepakatan Perubahan Iklim Paris/Conference of Parties (COP)
Upaya-upaya yang dilakukan COP sebagai beikut.
a. Upaya mitigasi dengan cara mengurangi emisi dengan cepat.
b. Sistem penghitungan karbon dan pengurangan emisi secara transparan.
c. Memperkuat kemampuan negara-negara untuk mengatasi dampak
perubahan iklim.
d. Memperkuat upaya pemulihan kerusakan akibat perubahan iklim.
e. Bantuan dana bagi negara-negara untuk membangun ekonomi hijau dan
berkelanjutan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemanasan global atau global warming yang sekarang terjadi bersumber
dari berbagai macam alat dan bahan yang kita pergunakan sehari-hari dan yang
sering kita jumpai. Beberapa diantaranya efek gas rumah kaca, polusi kendaraan
bermotor, asap pembakaran sampah, penggunaan elektronik dan lainnya. Hal
tersebut tidak bisa kita pungkiri lagi, karena sekarang suka zaman revolusi
industri yang pastinya lebih banyak menggunakan alat-alat elektronik yang lebih
praktis. Namun, kita harus peduli akan lingkungan dan kesehatan maupun diri kita
atau orang lain. Untuk itu kita harus cermat dalam menggunakan alat elektronik
maupun memakai alat transportasi, kita bisa lebih menghemat penggunaan agar
pemanasan global tidak memburuk dan juga melakukan penanaman kembali.
3.2 Saran
Sebagai manusia kita harus pandai dalam menjaga lingkungan kita,
sebagaimana kita memanfaatkan kekayaan alamnya. Karena dengan lingkungan
yang bersih kita juga dapat lebih baik dalam beraktivitas, begitu juga sebaliknya.
Ketika kita ingin memiliki lingkungan yang baik, maka kita harus berusaha
meminimalisir penggunaan peralatan yang bisa menambah kerusakan lingkungan.

Gambar 3.1 Q.S Al-Baqarah:30


Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".

14

Anda mungkin juga menyukai