PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dividen dapat dibayar langsung dalam bentuk tunai atau dividen saham,
atau secara tidak langsung melalui pembelian kembali saham.Pembayaran dividen
(dividend payout) mengacu pada proporsi laba yang didistribusikan, yang sering
dinyatakan dalam rasio atau prosentase, yaitu rasio pembayaran dividen.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendanaan utang ?
2. Apa yang dimaksud dengan sewa?
3. Apa yang dimaksud dengan kontijensi dan komitmen?
4. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan Off-Balance-sheet?
5. Apa yang dimaksud dengan ekuitas pemegang saham?
6. Bagaimana pelaporan ekuitas pemegang saham menurut IFRS?
7. Bagaimana akuntansi dan analisis sewa-Lessor?
8. Bagaimana imbala pascakerja?
9. Bagaimana akuntansi khusus untuk imbalan pascakerja?
C. Tujuan
1. Memahami pendanaan utang dan mengevaluasi implikasinya untuk
analisis.
2. Menganalisis dan menginterpretasikan sewa serta menjelaskan implikasi
dan penyesuaian terhadap laporan keuangan.
3. Menganalisis pengungkapan liabilitas kontinjensi dan menjelaskan
risikonya.
4. Mengidentifikasi pembiayaan diluar laporan posisi keuangan (off-balance-
sheet financing) dan konsekuensinya terhadap analisis rasio.
5. Menjelaskan modal saham serta menganalisis dan menginterpretasikan
fitur yang membedakannya.
6. Menjelaskan saldo laba dan distribusinya melalui dividen.
7. Menganalisis dan menginterpretasikan liabilitas diujung ekuitas.
8. Menganalisis pengungkapan pascakerja dan menilai konsekuensinya
untuk penilaian dan risiko perushaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendanaan utang
Utang atau liabilitas keuangan mengacu pada dana yang secara eksplisit
dipinjam oleh suatu perusahaan dari beragam penyedia modal perusahaan dapat
menunjang secara langsung dari Para investor dengan menerbitkan efek seperti
obligasi peminjaman yang demikian disebut utang publik. perusahaan dapat juga
meminjam dari lembaga keuangan seperti bank dalam bentuk pinjaman pinjaman
yang demikian disebut utang swasta. hutan selalu memiliki biaya peminjaman yang
eksplisit umumnya melalui pembayaran bunga. inilah sebabnya liabilitas keuangan
juga disebut lalu-lintas yang berguna yang membedakannya dari liabilitas operasi
seperti utang usaha yang pada umumnya tidak secara eksplisit menyebutkan bunga
yang dikaitkan dengan pinjaman.
1. Akuntansi Utang
b. Perlakuan akuntansi
3
pengungkapan memberikan informasi berguna lainnya. ini termasuk
informasi terkait dengan jatuh tempo utang masa depan yang sudah
diantisipasi, perincian mengenai profesi kontraktual seperti jaminan dan
perjanjian, saldo yang belum digunakan dalam fasilitas kredit, dan informasi
terkait lainnya yang berhubungan dengan utang perusahaan.
Nilai wajar juga mencerminkan nilai sekarang atas utang. Namun, nilai wajar
berbeda dengan biaya perolehan yang diamortisasi karena nilai wajar
mencerminkan suku bunga kini, tidak seperti biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mencerminkan suku bunga pada saat diterbitkan.
akuntansi nilai wajar atas utang tidak diperlukan saat ini.
e. Perlindungan
4
Para pemberi pinjaman sering memiliki kontrak eksplisit dengan perusahaan
meminjam yang membantu para pemberi pinjaman melindungi uang yang
dipinjamkan.tiga cara yang biasanya pemberi pinjaman dapat melindungi dirinya
: (1) senioritas, (2) jaminan, dan (3) perjanjian. informasi dalam catatan atas
laporan keuangan dalam laporan tahunan memberikan perincian mengenai
proteksi Atau perlindungan ini.
- Senioritas
- Efek
Efek atau jaminan mengacu pada aset yang disisihkan selama pembubaran
untuk secara khusus memenuhi iklim tertentu.klaim yang beragun jaminan
disebut dijamin. ketika dibubarkannya perusahaan, Para pemilik klaim khusus
ini dapat menjual aset yang diidentifikasi untuk memenuhi klaimnya
- Perjanjian
5
B. Sewa
6
b. Pengungkapan Sewa
2. Analisis Sewa
7
pembiayaan terhadap laporan posisi keuangan maupun laporan laba rugi. Dampak
terhadap laporan keuangan diringkas sebagai berikut:
- Sewa operasi melaporkan lebih tas yang pendek menjadi lebih rendah
dengan hanya melaporkan bagian lancar dari pembayaran pokok pada laporan di
luar laporan posisi keuangan. Hal ini menaikkan rasio lancar dan ukuran
likuiditas lainnya.
1. KONTIJENSI
8
proses hukum (litigasi), ancaman pengambilalihan, penagihan piutang, klaim
yang ditimbulkan dari garansi dan cacat produk, jaminan kinerja, ketetapan pajak,
risiko diri tertanggung (self-insured risk), dan kerugian aset akibat bencana.
2. KOMITMEN
9
Komitmen (commitments) merupakan klaim potensial atas sumber daya
perusahaan karena kinerja masa depan berdasarkan kontrak. Komitmen tidak
diakui dalam laporan keuangan karena peristiwa seperti penandatanganan kontrak
eksekutori atau penerbitan pesanan pembelian bukan merupakan transaksi
penyelesaian.Contoh tambahan adalah kontrak jangka panjang yang tidak dapat
dibatalkan untuk membeliproduk atau jasa pada harga yang telah disepakati dan
kontrak pembelian untuk aset tetap yang meminta pembayaran selama konstruksi.
D. PEMBIAYAAN OFF-BALANCE-SHEET
a. Contoh off-balance-sheet
Salah satu cara mendanai aset tetap adalah dengan meminta pihak luat untuk
memperolehnya, lalu perusahaan menyetujui untuk menggunakan aset itu dan
memberikan dana yang cukup untuk membayar utang. Contoh dari pengaturan ini
adalah kontrak jual beli (purchase agreements) dan perjanjian material yang
dipakai (through-put agreements), di mana perusahaan sepakat untuk membeli
keluaran (output) dari atau menjalankan sejumlah barang tertentu memulai fasilitas
10
pemrosesan, dan pengaturan ambil atau bayar (take-or-pay), di mana perusahaan
menjamin untuk membayar sejumlah barang tertentu apakah diperlakukan tidak.
Entitas tujuan khusus (special purpose entities-SPE) yang sekarang menjadi buruk
citranya dengan bangkrutnya enron, telah menjadi mekanisme pembiayaan yang
sah selama beberapa dekade dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keuangan perusahaan dewasa ini.Berikut adalah konsep SPE yang sangat
sederhana.
Memeriksa atas hak untuk kelas pemegang saham dan prioritasnya dalam
likuidasi
11
Mengkaji kontrak, hukum dan pembatasan lainnya atas distribusi saldo laba
Menilai persyaratan dan ketentuan efek konversi, opsi saham, dan pengaturan
lain yang menyangkut potensi penerbitan saham.
1. Modal Saham
penerbitan saham.
12
b. Klasifikasi modal saham
3. Saldo Laba
13
Dividen tunai cash dividen merupakan distribusi kas kepada pemegang
saham.Dividen tunai merupakan bentuk dividen yang paling umum setelah
diumumkan, yang merupakan liabilitas perusahaan. Dividen saham (stock dividend)
merupakan distribusi saham perusahaan sendiri kepada pemegang saham secara
prorata.Dividen ini mencerminkan kapitalisasi laba secara permanen.Pemegang
saham menerima saham tambahan dalam bentuk imbal hasil untuk relokasi saldo laba
ke akun modal
Spin-off, distribusi saham entitas anak kepada pemegang saham sebagai dividen;
Split-off, pertukaran saham entitas anak yang dimiliki oleh perusahaan dengan saham
perusahaan yang dimiliki pemegang saham.
keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari efek yang dapat
diperdagangkan diklasifikasikan sebagai efek yang tersedia untuk dijual.
14
penyesuaian penjabaran valuta asing.
Nilai buku per saham (book value per share) merupakan jumlah per lembar
saham yang dihasilkan dari likuidasi perusahaan pada jumlah Yang dilaporkan pada
laporan posisi keuangan. Nilai buku merupakan istilah konvensional yang mengacu
pada nilai aset neto- yaitu, total aset dikurangi klaim terhadapnya. Cara sederhana
dalam menghitung nilai buku adalah dengan menjumlahkan akun ekuitas saham biasa
dan mengurangi jumlah total ini dengan setiap klien senior yang tidak tercermin
dalam laporan posisi keuangan (termasuk tunggakan dividen saham preferen,
preferensi likuidasi, atau preferensi aset lain yang berhak menjadi saham preferen).
15
° nilai tercatat aset, khususnya aset jangka panjang seperti properti, pabrik, dan
peralatan, biasanya dilaporkan sebesar biaya perolehan dan dapat secara nyata
berbeda dengan nilai pasar.
° aset tak berwujud yang dihasilkan secara internal biasanya tidak tercermin dalam
nilai buku, demikian pula aset kontinjensi yang memiliki kemungkinan kejadian yang
wajar.
a. Utang Konversi
c. Hak Minoritas
16
pemegang saham entitas induk.Namun demikian, meskipun itu Milik orang luar,
maka sifatnya merupakan ekuitas pemegang saham sehingga tidak dapat
diklasifikasikan sebagai liabilitas.
17
Sewa jenis penjualan (sales-type lease). Dalam jenis ini,biaya aset sewaan
berbeda dari nilai pasar wajar nya pada tanggal sewa.
Sewa pembiayaan langsung (direct financing lease). Dalam hal ini, nilai
sewa dalam (nilai sekarang dari piutang pembayaran sewa) sama dengan
biaya aset yang dibeli dan tidak ada pencatatan pada penjualan atau laba
bruto. Sebaliknya, perusahaan mengakui pendapatan sewa secara bertahap
selama masa sewa.
a. Implikasi Analisis
18
H. Implikasi Analisis
Implikasi analisis dari sewa mirip dengan implikasi yang melibatkan
perpanjangan kredit. Perhatikan risiko yang melekat di setiap perpanjangan
kredit. Analisis kecukupan cadangan piutang sewa yang tidak dapat ditagih
dibandingkan dengan pengalaman kerugian lessor sangat diperlukan. Kedua,
mengakui bahwa piutang sewa akan ditagih selama periode tahun dan
membandingkan rata-rata umur portofolio sewa dengan liabilitas perusahaan.
Artinya, tidak tepat untuk mendanai sewa dengan tingkat bunga tetap yang
berdurasi menegah dengan utang jangka pendek berbunga mengambang.
19
imbalan pascakerja diakui pada saat karyawan masih memberikan pelayanan
aktif, bukan pada saat imbalan itu benar-benar dibayar. Estimasi nilai
sekarang dari imbalan yang diakui akan dilaporkan sebagai liabilitas bagi
pemberi kerja.
20
Setelah liabilitas imbalan pascakerja ditentukan, pendanaan (funding) beban
tersebut menjadi keputusan manajerial untuk program imbalan pasti yang
dipengaruhi oleh pertimbangan hukum dan pajak.hukum pajak menetapkan
kebutuhan pendanaan minimum untuk menjamin keamanan imbalan pensiunan.
21
aktuarial,biaya jasa lalu atau imbal hasil aset program aktual) dari laba neto,
dengan cara menunda pengakuannya melalui proses penangguhan dan amortisasi.
Biaya pensiun yang diakui dimasukkan dalam laba neto (yaitu biaya pensiun
periodik neto) merupakan versi meratakan biaya pensiun ekonomi aktual pada
periode yang bersangkutan. Proses perataan itu menangguhkan (yaitu menunda
pengakuan) yang satu kali berubah, seperti keuntungan atau kerugian aktuarial
dan biaya jasa masa lalu. Sebaliknya, juga mengakui imbal hasil aset program
aktual (yang dapat berubah), imbalan hasil aset program yang
diharapkan(expected return on plan assets)-yang merupakan estimasi dari imbal
hasil aset program jangka panjang-yang diakui dalam beban pensiun yang
dilaporkan..
Oleh karena semua perubahan pada status pendanaan (yang diakui pada
laporan posisi keuangan) tidak dimasukkan dalam biaya pensiun yang diakui,
dampak laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi dari pensiun tidak akan
berartikulasi. Untuk mengartikulasi kedua dampak ini, penangguhan neto(net
22
deferral) selama periode bersangkutan (yaitu jumlah yang ditangguhkan dikurangi
jumlah yang diamortisasi) dimasukkan dalam penghasilan komprehensif lain
selama periode bersangkutan, sementara penangguhan neto kumulatif
(cumulative net deferral) dimasukkan dalam akumulasi penghasilan komprehensif
lain, yang merupakan komponen ekuitas pemegang saham.
23
Perusahaan tidak melaporkan status pendanaan dalam laporan posisi keuangan
maupun biaya imbalan pascakerja dalam laporan laba rugi.Namun, aturan terbaru
menetapkan pengungkapan yang ekstensif dalam catatan kaki, termasuk perincian
mengenai ekonomi dan jumlah yang dilaporkan terkait dengan status pendanaan
dan biaya imbalan pascakerja, perincian mengenai asumsi aktuarial, dan informasi
relevan lainnya.
24
dibutuhkan.ingat bahwa status pendanaan ditentukan dengan menggunakan
kewajiban imbalan yang diproyeksikan (projected benefit obligation-PBO), yang
ditentukan dengan menggunakan upah pekerja yang diharapkan pada saat masa
pensiun.
Implikasi arus kas atas imbalan pasca kerja langsung dirasakan. Artinya, arus
kas keluar sama dengan iuran yang dibuat untuk program oleh perusahaan.
Perusahaan dengan program yang membutuhkan dana banyak (overfunded)
25
seringkali tidak perlu membayar iuran apapun. Oleh karenanya, iuran tahun
berjalan tidak terlalu informatif.
Meskipun nilai aset melebihi ABO, nilai tersebut lebih rendah dari
PBO.Selisih antara nilai aset program dan PBO disebut status pendanaan
(funded status) program, yang mencerminkan posisi ekonomi netonya. Suatu
program dikatakan overfunded jika nilai aset pensiun melebihi PBO. Dikatakan
underfunded jika nilai aset pensiun lebih kecil dari PBO.
26
lebih baik dari yang diharapkan. Perusahaan sering mempertimbangkan program
pensiun yang didanai lebih sebagai sumber dana untuk membantu pendanaan
akuisisinya. Implikasi program pensiun yang didanai lebih antara lain:
c. Biaya Pensiun
1. Biaya jasa (service cost) merupakan nilai sekarang actuarial imbalan pensiun
yang diperoleh pekerja berdasarkan formula imbalan pensiun. biaya ini
merupakan kenaikan kewajiban imbalan terproyeksi yang timbul pada saat
27
pekerja bertambah masa kerjanya. Biaya jasa timbul hanya dalam program di
mana jumlah pensiun didasarkan pada masa kerja.
2. Biaya bunga (interest cost) merupakan kenaikan kewajiban imbalan
terproyeksi yang timbul pada saat pembayaran pensiun satu periode yang
mendekati akan dibayar. Ini timbul karena PBO merupakan nilai sekarang
imbalan pensiun masa depan, yang mengalami kenaikan dari waktu ke waktu
karena nilai waktu dari uang (time value of money). Biaya bunga dihitung
dengan mengalikan PBO awal periode dengan tingkat diskonto.
Biaya pensiun tidak (nonrecurring pension cost), yang timbul dari peristiwa
seperti perubahan asumsi actuarial atau aturan program, terdiri dari dua komponen:
28
Artikulasi timbul dari keterkaitan antara laporan posisi keuangan, laporan laba
rugi, dan laporan arus kas yang melekat pada akuntansi akrual.Pemahaman
artikulasi ini meningkatkan analisis akuntansi pensiun.
Aturan akuntansi pensiun terkini dalam US GAAP (Acd 715-30) dan IFRS
(IAS 19) menetapkan mekanisme perataan (smoothing) yang terperinci di mana
pengakuan komponen yang volatil dan tidak berulang dari biaya pensiun ekonomi
ditunda melalui penangguhan dan amortisasi selanjutnya. Namun demikian,
laporan posisi keuangan mengakui status pendanaan dari program. Dampak
laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan diartikulasikan dengan mengakui
selisih antara biaya pensiun ekonomi dengan lawannya dalam proses perataan
(smoothedcounterpart)-yang termasuk dalam laba neto-dalam penghasilan
komprehensif lain.
Imbal hasil aset program aktual telah digantikan dengan imbal hasil aset
program yang diharapkan (expected return on plant assets). Lebih lanjut,
keuntungan atau kerugian aktuarial (yang timbul dari perubahan asumsi yang
digunakan untuk menghitung liabilitas pensiun) tidak diakui dalam laba
kini.Sebagai gantinya, keuntungan atau kerugian tersebut ditangguhkan, dan
hanya sebagian yang diakui (melalui amortisasi).Perlakuan serupa diberikan pada
biaya jasa lalu.
29
Penangguhan keuntungan dan kerugian aktuarial. Keuntungan dan
kerugian aktuarial timbul dari perubahan asumsi aktuarial. perubahan yang
paling umum terjadi adalah perubahan yang berkaitan dengan perubahan
tingkat diskonto, yang berhubungan dengan fluktuasi suku bunga dalam
perekonomian.
Amortisasi keuntungan atau kerugian neto. Pertama, penangguhan
keuntungan dan kerugian aktuarial dan perbedaan antara imbal hasil yang
diharapkan dengan imbal hasil aktual dinetralkan bersama sebagai
keuntungan atau kerugian neto (net gain or loss).
Penangguhan dan amortisasi biaya jasa lalu. Dengan demikian, akuntansi
dana pensiun menangguhkan dan amortisasi dampak biaya jasa lalu selama
rata-rata sisa periode masa kerja dari program pekerja secara garis lurus.
Pengakuan tangguhan tersebut memungkinkan biaya manfaat retroaktif untuk
dikaitkan terhadap imbalan ekonomi masa depan yang diharapkan akan
direalisasikan dari pemberiannya.
30
3. GAMBARAN AKUNTANSI OPEB
Biaya jasa. Nilai sekarang aktuarial dari imbalan yang diperoleh pekerja
selama periode tersebut, ya itu proporsi EPBO yang dapat diatribusikan ke
tahun berjalan.
Biaya bunga. pertumbuhan yang diperhitungkan dalam APBO selama satu
periode dengan menggunakan tingkat diskonto yang diasumsikan.
Imbal hasil aset program yang diharapkan. Hal ini sama dengan
pembukaan nilai pasar wajar dari aset program OPEB dikalikan dengan
tingkat imbal hasil jangka panjang yang diharapkan atas aset tersebut.
Amortisasi keuntungan atau kerugian neto. Sebagaimana dengan pensiun,
keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul ketika asumsi aktuarial,
31
seperti tingkat trend biaya kesehatan, direvisi sepanjang waktu.
Keuntungan/kerugian aktuarial ditambahkan kedalam selisih antara imbal
hasil aset program aktual yang diharapkan, dan jumlah neto (disebut
keuntungan atau kerugian neto) tersebut ditangguhkan.
Amortisasi biaya jasa lalu. Perubahan manfaat retroaktif dari amandemen
program, atau biaya jasa lalu, ditangguhkan dan diamortisasi dengan garis
lurus selama sisa masa kerja yang diharapkan pekerja.
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan bisa mempermudah kita
semua dalam memahami isi materi.
33
DAFTAR PUSTAKA
34