Anda di halaman 1dari 30

BAHAN PETUNJUK PRAKTIKUM

BIOLOGI UMUM

PENYUSUN
TIM BIOLOGI UMUM

PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019
PRAKATA

Mata kuliah Praktikum Biologi Dasar (1 SKS) diberikan untuk mendukung


secara langsung materi kajian dalam perkuliahannya. Secara umum, mata kuliah ini
bertujuan untuk memberi wawasan tentang Biologi sebagai ilmu dan lingkung
persoalan Biologi secara lebih utuh. Diharapkan setelah mengikuti kegiatan
praktikum ini, mahasiswa memiliki pengalaman dasar yang lebih mantab dan dapat
digunakan untuk mempelajari Biologi lebih lanjut.
Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan dari buku petunjuk praktikum ini.

Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Mahasiswa/praktikan harus bersikap baik dalam menjalankan praktikum:


a. Berpakaian rapi menggunakan jas lab, bersepatu dan tidak diperkenankan
memakai sandal kecuali dengan alasan yang dapat diterima
b. Keluar masuk ruangan praktikum harus ijin
c. Menjaga kebersihan ruang praktikum
d. Tidak boleh merusak peralatan praktikum. Apabila merusakkan,maka harus
mengganti dengan jenis yang sama.
2. Praktikan menyediakan sendiri alat tulis dan pensil keperluan menggambar hasil
pengamatan.
3. Sebelum praktikum hendaknya mahasiswa telah memahami dan menguasai acara
praktikum yang akan dilaksanakan karena sebelum praktikum akan diadakan
pretest
4. Praktikan wajib datang tepat waktu. Apabila datang terlambat, tidak
diperkenankan mengikuti praktikum.
5. Bila tidak dapat mengikuti praktikum, mahasiswa diwajibkan membuat surat ijin
atau ada surat keterangan dokter bila mahasiswa tidak dapat mengikuti praktikum
karena sakit.
6. Mahasiswa diharapkan mengikuti secara penuh seluruh kegiatan praktikum,
kehadiran termasuk dalam penilaian.

3
DAFTAR ISI

TATA TERTIB
ACARA I PENGENALAN MIKROSKOP ..................................................... 5
ACARA II STRUKTUR DAN FUNGSI SEL ................................................... 15
ACARA III AKTIVITAS PROTOPLASMA ..................................................... 18
ACARA IV RESPIRASI .................................................................................... 20
ACARA V GENETIKA ...................................................................................... 25
ACARA VI REPRODUKSI SEL ....................................................................... 28
ACARA 1
PENGENALAN MIKROSKOP

I. TUJUAN
1. Memperkenalkan bagian-bagian mikroskop binokuler dan prinsip-prinsip
kerjanya.
2. Memperkenalkan cara-cara penanganan dan pemeliharaan mikroskop
binokuler.
3. Memperkenalkan cara-cara penyiapan sediaan hayati bahas untuk dilihat
dengan mikroskop binokuler.

II. KOMPETENSI
1. Dapat menggunakan mikroskop dengan benar
2. Dapat menjelaskan prinsip kerja mikroskop cahaya
3. Dapat menjelaskan bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan setidaknya tiga jenis mikroskop dan kegunaannya

III. BAHAN DAN ALAT


BAHAN
1. Potongan huruf a kertas koran
2. Umbi lapis bawang merah (Allium cepa)
3. Kertas tissue
4. Air ledeng
ALAT
1. Mikroskop binokuler
2. Gelas obyek
3. Gelas penutup
4. Pipet tetes
5. Silet
6. Gelas piala kecil
7. Mikrometer okuler
8. Mikrometer obyektif

5
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan mikroskop
Keluarkan mikroskop dari kotaknya.peganglah mikroskop itu dengan
erat pada bagian lengannya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain
pakailah untuk menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop dengan
hati-hati di atas mejalaboratorium, sedemikian hingga lengannya mengarah
ke tempat duduk kita, sedangkan meja obyek menghadap ke arah
berlawanan. Letak kakinya jangan terlalu ke tepi meja supaya mikroskop
tidak jatuh.
2. Mempelajari bagian-bagian mikroskop dan prinsip kerjanya
c. Mikroskop cahaya tersusundari beberapa bagian sebagai berikut: (1). Meja
preparat; (2). Pemegang atau penjepitpreparat; (3). Penggeser; (4). Lensa
obyektif; (5). Revolver; dan (6). Tabung mikroskop. Kenalilah bagian-
bagian mikroskop.
d. - Sambungkan dengan sumber listrik yang ada di depan Anda, lalu tekan
tombol ”on” yang ada pada kaki mikroskop untuk menyalakan
lampumikroskop. Letakkan obyek yang akan diamati di atas meja
mikroskop.
- Meja preparat adalah tempat meletakkan preparat yang akan diamati,
supaya preparat ini tidak bergeser-geser maka dijepit dengan penjepit
preparat. Tidak semua bagian preparat akan tampak dalam mikroskop
sehingga kita harus menggeser-geser preparat sampai terlihat bagian
yang kita kehendaki, untuk keperluan ini kita menggunakan roda
penggeser. Ada dua penggeser, untuk ke depan-belakang dan untuk ke
kiri-kanan.
- Objek yang akan kita lihat pertama kali akan dibesarkan oleh lensa
objektif. Biasanya dalam satu mikroskop ada tiga sampai empat lensa
objektif masing-masing dengan perbesaran 4, 10, 40 dan 100 kali. Semua
lensa ini terletak pada salah satu bagian mikroskop yang disebut
revolver. Fungsi revolver ini untuk memindahkan perbesaran lensa
dengan menggeser atau memutar lensa objektif. Setiap kali melihat
preparat harus dimulai dengan perbesaran lemah, yaitu objektif 4 atau 10
kali, bila sudah jelas, revolver diputar ke ojektif sedang (40x) dan bila
masih kurang jelas dengan objektif kuat (100x). Tetapi untuk melihat
dengan perbesaran kuat ini harus digunakan minyak emersi, walaupun
demikian ada juga yang sudah dibuat tanpa memerlukan minyak emersi.
- Cahaya yang masuk ke tabung lensa objektif akan diteruskan melewati
tabung mikroskop masuk ke lensa okuoler. Lensa okuler berposisi tetap
sehingga tidak dapat digeser-geser sepertilensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 5 sampai 25 kali, tetapi tidak dipasang
bersamaan sebagaimana lensa objektif jadi harus diganti-ganti.

3. Mempersiapkan bahan untuk diamati melalui mikroskop


Bahan yang akan diamati biasanya ditempatkan di atas gelas obyek.
Umumnya bahan yang telah diletakkan di atasnya ditutup dengan gelas
penutup. Sebelum digunakan, baik gelas obyek maupun gelas penutup harus
dibersihkan. Untuk membersihkan kaca obyek, peganglah gelas tadi pada
tepinya diantara telunjuk dan ibu jari, kemudian celupkan ke dalam air.
Setelah itu, bersihkan dan keringkan dengan sepotong kain bersih yang
lunak atau kertassaring.
Gelaspenutup lebih rapuh daripada gelas obyek. Celupkan ke dalam
air sama seperti kaca obyek. Nuntuk membersihkan dan mengeringkannya
digunakan sepotong kain bersih yang lunak. Peganglah gelas penutup selalu
pada tepinya dan usahakan jangan sampai jari mengenai permukaannya.
Sekarang dapat dimulai dengn latihan preparat basah untuk diamati
melalui mikroskop. Dari selembar koran guntinglah potongan kira-kira 3 x 3
mm yang mengandung sedikitnya satu huruf a. Hendaknya potongan kertas
tadi hanya dicetak pada satu permukaan saja. Tempatkanlah potongan kertas
ini di tengah kaca obyek dengan bagiannya yang dicetak menghadap ke atas.
Teteskan air di atas kertas itu, setelah itu letakkanlah gelas penutup di
atasnya. Untuk mendapatkan suatu preparat yang tidak mengandung
gelembung air di bawah kaca penutup, diperlukan suatu keterampilan. Cara
yang terbaik ialah dengan memegang gelas penutup sedemikian hingga
membuat sudut sebesar 45º dengan gelas obyek. Setelah itu kenakanlah tepi

7
bawahnya pada obyek gelas sehingga permukaannya menyentuh tetes air.
Kemudian perlahan-lahan rebahkan gelas penutup tadi sehingga akhirnya
terletak di atas gelas obyek. Jika masih terdapat gelembung udara, maka
gelembung udara ini dapat dihilangkan dengan menekan-nekankan ujung
jarum anatomipada gelas penutup secara hati-hati agar gelas penutup tidak
pecah.

4. Mengatur fokus mikroskop


Bila kita melihat benda pertama kali dengan perbesaran lemah
seringkali kabur karena fokusnya tidak tepat. Untuk menempatkan pada
fokusyang tepat digunakan makrometer. Bila sudah jelas baru dipindah ke
perbesaran sedang dan selanjutnya kuat. Ketika perbesaran diubah, maka
bayangan benda akan tampak kabur lagi, untuk mencari bayangan yang jelas
tidak boleh menggunakan makrometermelainkan harus menggunakan
mikrometer. Ada kalanya benda tampak terlalu gelap atau terlaluterang
sehingga silau. Untuk mengatasinya, maka bukaan diafragma harus diatur,
demikian juga jarak lensa kondensor dengan preparat, kuat lemahnya sinar
lampu (yang memakai lampu) atau arah cermin pemantul (yang memakai
sinar matahari). Untuk memberi kontrasyang lebih baik untuk mikroskop
biasa maka digunakan filter sinar, biasanya tersedia filter yang berwarna
kuning dan biru walaupun sebetulnya ada juga warna lainnya.
Bandingkanlah letakbayangan huruf a di dalam okuler dengan huruf a
dalam preparat, yaitu obyek yang diamati.
a. Apakah letak bayangannya sama atau terbalik?
................................................................................................................
b. Apakah bayangan huruf a tersebut merupakan bayangan cermin?
................................................................................................................
c. Ke arah manakah bayangan huruf tadi bergeser?
.................................................................................................................
d. Sekarang geserlah preparat ke depan. Ke arah manakah bayangan
bergerak?
.................................................................................................................
Kini putarlah revolver sehingga obyektif kuat (yang lebih panjang)
terdapat langsung di bawah okuler. Sewaktu mengerjakan ini, jagalah agar
obyektif kuat ini tidak menyentuh gelas penutup. Jika hal ini terjadi, Anda
harus mengulangi seluruh urutan prosedur dimulai dengan mencari fokus
obyektif lemah. Apabila fokus obyektif sudah tepat, maka jaraknya dengan
gelas penutup akan lebih dekat daripada jarak obyektif lemah. Jarak antar
ujung suatu onyektif dengan gelas penutup dinamakan jarak kerja.untuk
mendapatkan fokus obyektif kuat biasanya tidak sampai diperlukan satu
putaran penuh pada pengatur halus kedepan ataupun ke belakang.
a. Apakah bidang penglihatan menjadi lebih luas atau menjadi lebih
sempit?
.....................................................................................................................
b. Apakah penggunaan obyektif lemah dengan obyektif kuat mengubah
letak bayangan? Untuk menjawab pertanyaan ini, geser-geserlah sedikit
preparat itu untuk melihat seluruh bayangan huruf.
.....................................................................................................................
c. Apakah bayangan terlihat lebih terang atau lebih gelap jika dibandingkan
dengan waktu menggunakan obyektif lemah?
.....................................................................................................................
5. Pembesaran
Dalam menggunakan suatu mikroskop sangatlah penting mengetahui
berapa kali alat itu memebesarkan bayangan obyek yang diamati. Apakah
suatu mikroskop membesarkan suatu obyek sebanyak 50 diameter (50x),
maka bayangan yang terlihat akan 50 kali lebih panjang dan lebih lebar
daripada bayangan yang dilihat oleh mata bugil dari jarak 25,4 cm. Pada
setiap obyektif dan okuler ada tertera bilangan yang menunjukkan berapakali
daya pembesaraannya. Andaikata bilangan pada okuler adalah 5x sedang
pada objektif lemah 12x,makapembesaran keseluruhannya ialah 5 x 12 atau =
60 x. Dengan menggunakan okuler yang sama dan obyektif kuat dengan daya
pembesaran 45x akan dicapai suatu pembesaran sebesar 5 x 45 atau 225x.

9
a. Catat angka pembesaran okuler dari keduaobyektif pada mikroskop
Andadan hitunglah daya pembesaran mikroskop Andabila digunakan
obyektif lemah.
.....................................................................................................................
b. Bila digunakan obyektif kuat.
.....................................................................................................................

6. Pengukuran dengan mikroskop


Karena benda-benda diamati di bawah mikroskop biasanya berukuran
kecil, untuk ukuran-ukuran yang mikroskopik para ahli biologi merasa perlu
untuk menggunakan satuan panjang yang lebih kecil daripada sentimetet
atau milimeter. Salah satu diantara satuan panjangyang biasa
digunakanadalah mikron (1/1.000 mm) yang ditulis dengan lambang µ
(baca:miu). Ukuran suatu benda di bawah mikroskop dapat dikira-kira
dengan membangdingkannya terhadap ukuran bidang penglihatan tersebut
dapat ditentukan sebagai berikut.
a. Letakkansebuah penggaris plastik dengan skala milimeter di atas meja
obyek. Dengan menggunakan cara-cara untuk menentukan fokus seperti
yang telah dibicarakan, usahakan untuk mendapatkan bayangan yang
jelas dari pembagian skala milimeter di atas penggaris dengan
menggunakan obyektif lemah. Geserlah dengan vermat sehingga tepi
yang bertanda terletak tepat pada garis penglihatan. Garis-garis
pembagian pada skala kelihatannya lebar, 1 mm adalah jarak antara
tengah-tengah suatu garis pembagian sampai ke tengah-tengah garis
pembagian berikutnya.
1) Berapakah milimeter panjang diameter bidang penglihatan
mikroskop Anda dengan obyektif lemah?
..............................................................................................................
2) Berapakah panjang diameter tadi dalam mikron?
..............................................................................................................
b. Cara menghitung diameter bidang penglihatan jika menggunakan
obyektif kuat adalah sebagai berikut. Mula-mula tentukan hasil bagi
angkla pembesaran obyektif kuat oleh angka pembesaran obyektif lemah.
Maka diameter bidang penglihatanbn obyektif kuat sama dengan
diameter bidang obyektif lemah dibagi dengan hasil-hasil tadi. Misalkan
apabila angka pembesaran obyektif lemah 12x sedang angka pembesaran
obyektif kuat ialah 48x, maka hasilbaginyasama dengan 48:12=4. Jika
diameter bidang penglihatan obyektif kuat sama dengan 1600:4=400 µ.
1) Dengan menggunakan cara ini tentukanlah diameter bidang
penglihatan mikroskop Anda dengan obyektif kuat!
...............................................................................................................
2) Angkatlah penggaris plastikdari meja obyek. Kemudian letakkan
kembali preparat basah huruf a di atas meja obyek.
Perkirakansetepat mungkin tinggi huruf tersebut sebenarnya dalam
milimeter dan dalammikron!
...............................................................................................................
c. Gunakan mikrometer okuler dan mikrometer objektif untuk mengukur
panjang/skala objek yang diamati.pasanglah mikrometer objektif pada
mejamikroskop danmikrometer okuler pada tabung okuler. Selanjutnya
lakukan kalibrasi dengan cara sebagai berikut:
1) Amati dengan menggunakan lensaokuler perbesaran lemah terlebih
dahulu.
2) Pada saat pengamatan tampak 2 garis yang berasal dari mikrometer
objektif (panjang 1mm, 100 garis jadi jarak 1 garis=0,01 mm= 10
mikron) dan mikrometer okuler.
3) Fokuskan dan samakan posisi kedua garis yang berbeda.
4) Titik awal garis harus saling berhimpit pada garis lain dari
mikrometer okuler (kurang lebih sebanyak3 garis yang sama).
5) Setelah itu tuliskan jumlah garis yang sama tersebutuntuk
mengetahui ukuran lebar antara satu garispada lensa okuler sama
dengan berapa micron. Misalnya untuk okuler vs objektif (garis ke-0
berhimpit dengangaris ke-0, garis 5 berhimpit dengan gariske-10,
garis ke-15 berhimpit dengan garis ke-30, dst) .

11
Contoh:
Garis ke- Garis ke- Hasil rata-rata tabel di samping
Lensa Lensa menunjukkan bahwa 1 garis
Okuler Objektif lensaokuler=2 garis lensa objektif.
Karena jarak 1 garislensa objektif
0 0 bernilai 10 mikron, maka untuk
5 10 penggunaan lensa pembesaran
15 31 lemah maka nilai jarak 1 garis
pada lensa tersebut adalah 2 x 10
20 40 mikron= 20 mikron.
25 50

6) Ulangi lagi langkah 1) – 5) untuk lensa okuler yang lainnya.

7. Daya pisah mikroskop


Pindahkan preparat basah huruf a dari mejaobyek. Buka gelas
penutupnya dan buanglah guntingan kertas korannya. Keringkan gelas obyek
serta gelaspenutupnya.sekarang buatlah suatupreparat basah baru dengan
guntingan gambar sebuah koran. Amatilah preparat ini di bawah obyektif
lemah. Adakah perbedaan antara bayangan di dalam mikroskop dengan
gambar yang dilihat dengan mata bugil?...........................................................
Inilah suatu contoh tentang pengertian daya pisah suatu mikroskop,
yaitu kemampuan memperlihatkan bagian renik dalam obyek secara terpisah
dan jelas.
Pada umumnya orang tidak manpu memisahkan obyek yang jaraknya
kurang daro0,1 mm. Dengan menggunakan mikroskop, terbukalah
kemungkinan untuk membedakan dua buah obyek yang letaknya sangat
berdekatan, yang dengan mata bugil kelihatanseakan-akan satu objeksaja.
Jadi sebuah mikroskop sebenarnya melakukan dua hal yang penting.
Pertama, mikroskop membesarkan bayangan obyek. Kedua, mikroskop
mempertinggi daya pisah mata kita.
8. Menyiapkan sediaan bahan-bahan hayati
a. Ambil dan bersihkan gelas obyek dan gelas penutup dengan tissue.
b. Buatlah sediaan dari umbi lapis Allium cepa dengan cara sayatlah/
kelupaslah lapisan epidermis dalam umbi yang baik, kemudian buatlah
sediaan dari selapis tipis seperti petunjuk di atas.

9. Mangamati sediaan bahan-bahan hayati dengan mikroskop


Amatillah stuktur sel Allium cepa dengan mikroskop,
kemudiangambar dan beri keterangan!

10. Pemeliharaan mikroskop


Seperti alat-alat lainnya dalam laboratorium, mikroskop juga
memerlukan pemeliharaan yang cermat. Mikroskop harus diangkat dan
dibawa dalam keadaan tegak, dengan satu tangan memegang erat-erat lengan
mikroskop dan tangan lainnya menyangga mikroskop pada kakinya. Apabila
tabung mikroskop perlu dicondongkan letaknya, maka hal ini dilakukan
dengan menggerakkan lengannya pada engsel inklinasi sebagai titikputar.
Setelah pekerjaan selesai, makamikroskop harusditegakkankembali.
Pada akhir praktikum, usahakan obyektif lemah terdapat di bawah
okuler. Aturlah kedudukantabung sehingga ujung obyektif lemah kira-kira1
cm di atassmeja obyek. Begitu pula jepitan harus disusun di atas meja obyek
sehingga tidak ada bagian yang menonjol ke luar dari sisi meja. Matikan
lampu mikroskop dengan menekan tombol switch off. Gulunglah kabel
mikroskop dengan hati-hati.kembalikan mikroskop ke dalam tempat
penyimpanannya. Bersihkan semua gelasobyek dan gelas penutup.

13
V. HASIL KERJA
Gambar 1. Sediaan huruf a
a. Perbesaran 40x (4x10)

b. Perbesaran 100x (10x10)

Gambar 2. Struktur sel Allium cepa


ACARA II
STRUKTUR DAN FUNGSINYA

I. TUJUAN
1. Melatih membuat sediaan segar
2. Mempellajari struktur sel hewan dan tumbuhan yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa
3. Mempelajari dan membandingkan struktur sel hidup dan sel mati
4. Mempelajari keanekaragaman bentuk sel
5. Membandingkan sel mati, sel tumbuhan dansel hewan.

II. KOMPETENSI
1. Dapat membuat sediaan basah sederhana
2. Dapat mendeskripsi keanekaragaman sel
3. Dapat membedakan antara sel tumbuhan dengan sel hewan
4. Dapat menjelaskan bagian-bagian sel dan fungsinya.

III. BAHAN DAN ALAT


BAHAN
1. Gabus batang Manihot utillisima
2. Serabut kapas (Gossipium sp) dan kapuk (Ceiba petandra)
3. Sel stomata dau Rhoeo discolor
4. Epitelium mukosa mulut manusia
5. Air
6. Objek glass denCover glass
7. Methilen blue
ALAT
1. Mikroskop binokuler
2. Pinset
3. Silet
4. Pipet tetes

15
IV. CARA KERJA
1. Mengamati serabut kapas (Gossipium sp) dan kapuk (Ceiba petandra)
a. Ambil satu serabut kapas atau kapuk
b. Letakkan pada objek glass, kasih air, lalu tutup dengan cover glass
c. Amati dengan mikroskop
2. Mengamati sel stomata dan epidermis daun Rhoeo discolor
a. Kerat selapis tipis permukaanbawah daun Rhodeo discolor
b. Buaty preparat segar
c. Amati dengan mikroskop
3. Mengamati gabus batang Manihot uttilisima
a. Potong batang Manihot uttilisima secara melintang (cross section) setipis
mungkin
b. Letakkan potongan batang Manihot uttilisima pada objek glass, tetesi
dengan airdan tutup dengan cover glass
c. Amati dengan mikroskop.
4. Mengamati sediaan epitel olesan mukosa pipih
a. Buatlah sediaan olesan mukosa pipih dengan cara melakukan
“sudap”/mengoles mukosa pipih dengan cutton bud yang telah dibasahi.
b. Oleskan “sudap” mukosa pada gelas obyek sebanyak 3 kali olesan. Warnai
dengan 1 tetes metilen biru, tutup dengan gelas penutup.
c. Amati dengan perbesaran 40x, 100x dan 400x.

V. HASIL KERJA
Gambar 1. Potongan satu serabut kapas atau kapuk
Gambar 2. Potongan permukaan bawah daun Rhoeo discolor

Gambar 3. Potongan batang Manihot uttilisima

Gambar 4. Preparat oles epitel mukosa pipih

17
ACARA III
AKTIVITAS PROTOPLASMA

I. TUJUAN
1. Membuktikan proses difusi in-vivo
2. Melihat peristiwa plasmolisis krenasi dan hemolisis

II. KOMPETENSI
1. Dapat menjelaskan manfaat peristiwa difusi dalam proses kehidupan
2. Dapat menjelaskan akibat plasmolisis/krenasi danhemolisis pada sel
organisme dan jaringan tumbuhan

III. BAHAN DAN ALAT


BAHAN
1. Kristal garam dapur (NaCl) 3. Umbi akar wortel
2. Air kran/ledeng 4. Daun Rhoeo discolor

ALAT
1. Tabung reaksi 6. Klem
2. Mikroskop binokuler 7. Pisau silet
3. Gelas objek (Objek glass) 8. Pipet tetes
4. Gelas penutup (cover glass)
5. Cawan petri
IV. CARA KERJA
A. Membuktikan proses difusi secara in-vivo
1. Irislah umbi akar wortel secara melintang tipis-tipis sekitar 2 mm
2. Ambilahcawan petri, isilah cawan I dengan air kran dan cawan II
dengan larutan garam dapur (5%)
3. Masukkan 3 irisan umbi akar wortel tersebut pada masing-masing
cawan petri. Tunggu beberapa menit. Rasakan masing-masing irisan
wortel pada kedua cawan dengan kedua tangan Anda
4. Bandingkanlah apa yang Anda rasakan dengan irisan umbi akar wortel
pada masing-masing cawan petri
5. Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu (stop watch), waktu
mulai perendaman sampai potongan wortel menjadi lembek atau keras.

B. Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis


1. Sayatlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu (2
sayatan tipis), lalu masing-masing sayatan letakkanpada gelas objek
yang berbeda
2. Setelah itu gelas objek I ditetesi dengan air kran dan gelas objek II
ditetesi dengan larutan NaCl, lalu masing-masing ditutup dengan gelas
penutup. Catatlah dengan menggunakanalat pencatat waktu berapa
lama terjadi perubahan pada struktur selnya
3. Lihatlah spesimen pada kedua gelas objek dengan menggunakan
mikroskop cahaya, selanjutnya gambarlah strukturnya pada lembar
hasil kerja.

V. HASIL KERJA
A. Keadaan irisan umbi akar wortel
1. Dalam medium air :...........................................................................
2. Dalam larutan NaCl :...........................................................................
3. Waktu perubahan yang diperlukan dalammedium air
:...............
4. Waktu perubahan yang diperlukan dalammedium NaCl :...............
B. Gambar sel-sel representative daun Rhoeo discolor pada medium air
dan larutan NaCl
1. Medium air:

2. Medium NaCl

19
ACARA IV
RESPIRASI

I. TUJUAN
Menunjukkan kepada mahasiswa bahwa aktivitas organisme dipengaruhi
oleh faktor ingkungan sehingga munculah konsep batas toleransi. Batas
toleransi berbedauntuk setiap faktor lingkungan dan setiap jenis organisme
dapat memiliki batas tolerasi yang berbeda, bahkan ada variasi batas
toleransiantar individu dari jenis yang sama. Memberi pemahaman kepada
mahasiswa tentang variabel bebas, terikat dan ulangan, bahwa dalam
melakukkan eksperimen harus dilakukan ulangan.

II. KOMPETENSI
1. Dapat menjelaskan prinsio hukum toleransi
2. Dapat memberi contoh batas maksimumdan minimum
3. Dapat memberi contoh nyata adanya batas toleransi aktiivitas kehidupan
berdasarkan pengamatan
4. Dapat menyusun percobaan sederhana

III. BAHAN DAN ALAT


BAHAN
1. Ikan koki hidup dan sehat berukuran 2 – 3 cm (bila terlalu besar tidak cukup
masuk ke gelas piala)
2. Air PDAM segar
3. Es batu
4. Air panas
ALAT
1. Gelas piala 1 liter (atau bila tidak ada 800 cc juga dapat yang penting satu
kelas ukurannya sama)
2. Baskom atau bak plastik dengan ukuran yang dapat menampung gelas piala
di atas
3. Kompor untuk memanaskan air
4. termometer
5. alat penghitung waktu
6. alat pencacah(hand counter)
AKTIVITAS
1. Menghitung frekuensi pernafasan ikan pada berbagai suhu
2. Menentukan batas toleransi suhu ikan koki
3. Mendiskusikan dan melaporkan hasil pengamatan saudara pada buku
laporan

IV. CARA KERJA


1. Masak air hingga mendidih (ini dikerjakan awal karena mendidihkanair
memerlukan waktu)
2. Isi gelas piala dengan 600 cc air PDAM
3. Masukkan ikan ke dalam gelas piala ini dan tunggu sampai 10 menit
sehingga ikan menjadi tenang
4. Ukur suhunya dan hitung frekuensi pernafasannya 1menit (yang penting
waktu ini sama untuksetiap kali pengukuran dan untuk seluruh kelompok
dalam kelas ini)
5. Biarkan 3 menit, kemudian langkah no.4 diulangi, biarkan 3 menit lagi
kemudian ulangi langkah no.4, sehingga Andamendapatkan 3 data.
Apabila suhunya sama dapat Anda rata-rata frekuensi pernafasannya,
apabila tidaksama maka laporkan freekuensi pernafasan sesuai dengan
suhunya.
6. Selanjutnya iapkan baskom berisi air panas. Dalam halini suhi air antar
kelompok boleh bervariasi
7. Masukkan gelas piala ke dalam baskom berisi air panas tadi dan biarkan 5-
10 menit atau sampai suhu air di dalam gelas piala antara 36ºC. Apabila
suhu air di dalamgelas piala/gelas beaker (bukan air di dalam baskom)
sudah mencapai suhu 36ºC, mulailah hitung frekuensi pernafasan ikan
selama 1 menit. Setiap pengukuran frekuensi pernafasan, ukur pula suhu
yang ada di dalam gelas piala/gelas beaker (bukan yang di baskom)

21
8. Tindakan selanjutnya seperti langkah 4 dan 5 berturut-turut di atas, jadi
akan didapatkan 3 data dan diperlakukan sama seperti langkah 5. Catatan:
bila suhu di atas 40ºC, angkat gelas piala dari baskom dan biarkan di suhu
kamar sampai suhu turun supaya ikan tidak pingsan atau mati. Apabila
ikan ternyata kemudian pingsan (sangat lemah sekali atau tergolek di dasar
gelas), segera air diganti dengan air PDAM yang segar. Bila dalam 10
menit tidak aktif lagi, mintalah ganti ikan yang baru dan ulangi mulai
langkah 6 di atas (tidak dari awal)
9. Sekarang angkatlah gelas piala dari baskom dan gantilah air dalam gelas
piala dengan air PDAM yang barudan biarkanselama 1-20 menit sehingga
ikan tampak sehat kembali.
10. Selanjutnya masukkan satu sampai tiga bongkah es batu yang disediakan
ke dalam baskom dan isi baskom tersebut dengan air secukupnya (jangan
terlalu banyak, cukup satu ruas jari tingginya), biarkan selama 5-10 menit
sampai suhu di dalam gelaspialamencapai 22ºC.setelah itu, ukur frekuensi
pernafasan ikan dan setiap pangukuran, catat juga suhu yang di dalamgelas
pialabukan di baskom
11. Tindakan selanjutnya seperti langkah 4 dan 5 berturut-turut di atas, jadi
akandidapatkan 3 data dan diperlakukan sama seperti langkah 5. Catatan:
bila ikan ternyata kemudian pingsan (sangat lemah sekali atau tergolek di
dasar gelas), segera air diganti dengan air PDAM yang segar. Biladalam
10 menit tidak aktif lagi, mintalah ganti ikan yang baru dan ulangi mulai
langkah 9 di atas (tidak dari awal)
12. Tuliskan data saudara dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Frekuensi pernafasan ikan koki/menit
Perlakuan Penghitungan ke- Rata-rata
1 2 3
Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek
Air Dingin
Air Biasa
Air Panas
13. Berdasarkan data pada tabel 1 di atas, buatlah grafik dengan sumbu X
(absis) menunjukkan suhu dan sumbu Y (ordinat) menunjukkan frekuensi
pernafasan. Diskusikan hasilnya.
Di sini ada dua variabel atau peubah, salah satu variabel (kita sebut saja
variabel 1) berubah bila variabel lain berubah (kita sebut saja variabel 2),
sedang variabel 2 perubahannya tidak mengikuti perubahan variabel 1.
Dalam penelitian, variabel yang sifatnya seperti variabel 1 disebut variabel
terikat dan yang seperti variabel 2 disebut variabel bebas.
Pertanyaan: pada data Saudara mana yang disebut variabel bebas
dan mana yang disebut variabel terikat?
14. Dalam praktikumini saudara hanya menggunkan 1 ekor ikan untuk
melihat hubungan antara frekuensi pernafasan dengan suhu. Ikan jenis ini
sangat banyak jumlahnya dan Saudara hanya mengamati 1ekor. Ada
berapa ekor yang disediakan dan berapapersen dari jumlah tersebut
yang saudara amati?
Pengamatan ini tidak dapat mewakili seluruh ikan koi, memang saudara
tidak perlumengamati semua ikan,tetapi cukup beberapa ekor saja clan
ikan atau ikan-ikan yang saudara amati itu disebut sampel, sedangkan
Saudara mengamati 3 kali, ini yang disebut ulangan pengamatan.
Ulangan bertujuan untukmengurangi kesalahan yang tidak dapat dihindari,
yaitu dalam statistik disebut dengan eror.
15. Supaya pengamatan saudara lebihdapat mendekatii keadaan yang
sebenarnyamaka Saudara harus mengamati lebih banyakikan dan lebih
banyak suhu. Dalam praktikum ini dapat Saudara lakukan dengan cara
menggabungkan data dari seluruh kelompok dan susunlah dalam bentuk
tabel. Bila suhunya sama, maka frekuensi pernafasannya dapat dirata-rata
sehingga muncul satu data untuk suhu tersebut. Masukkan data tersebut
dalam tabel seperti di bawah ini. Akan tetapi ketika membuat grafik, maka
semua data tersebut digambar (diplot) pada kertas grafik.

23
Tabel 2. Frekuensi pernafasan ikan koki pada berbagai kelompok
Penghitungan ke- Rata-rata
Kelompok Perlakuan 1 2 3
Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek
Air Dingin
1 Air Biasa
Air Panas
Air Dingin
2 Air Biasa
Air Panas

Keterangan:
1. Ulangan menunjuk pada jumlah ikan, dalam praktikum ini kelompok
karena 1 kelompok diasumsikan mengamati hanya seekor ikan.
2. Frekuensi yang dilaporkan oleh masing-masing kelompok adalah
frekuensi rata-rata dari masing-masing kelompok.
3. Untuk setiapsuhu yang dialporkan mungkin ulangannya tidak sama.
16. Diskusikan hasil dari pengamatan seluruh kelas ini dan bandingkanlah
hasil dari kelompok Saudara sendiri dengan data seluruh kelas, boleh jadi
sama boleh jadi berbeda. Diskusikan mengapa demikian.
ACARA V
GENETIKA

I. TUJUAN
1. Mengetahui perbandingan fenotip pada perkawinan dihibrida.
2. Mengetahui alasan-alasan penyimpangan pada perbandingan fenotip.

II. KOMPETENSI
1. Dapat menjelaskan perkawinan dihibrid sesuai dengan hukum Mendel.
2. Dapat melihat adanya penyimpangan-penyimpangan dalam perbandingan
fenotip.

III. ALAT DAN BAHAN


1. Sebuah kotak genetika modelgen berwarna merah (M), putih (m), kuning
(H) dan hijau (h) sebanyak masing-masing 75 buah.
2. Dua buah kotak

IV. CARA KERJA


1. Isilah dalam kotak 1 (dianggap sebagai kromosom1) model gen Bulat (M)
dan Keriput (m) masing-masing sebanyak 75 buah.
2. Isilah dalam kotak 2 (dianggap sebagai kromosom 2) model gen Kuning (H)
dan Hijau (h)
3. Individu A mengambil dari kotak 1 satumodel gen dari kotak 2 satu model
gen. Hasilnya dicatat dalam tabel A dan model tersebut dikembalikan ke
dalam kotak semula.
4. Individu B mengerjakan seperti yang dilakukan oleh individu A.
5. Ulangi prosedur 3 dan 4 sebanyak 32 kali
6. Analisislah data yang ada dengan uji X2 (tabel2)

25
Tabel A. Hasil Pengamatan
Pengambilan Gen dari Gen dari Genotip Fenotip
ke- kromosom 1 dan 2 kromosom 1 dan 2
(M/m dan H/h) (M/m dan H/h)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
M: gen untuk biji bulat
m: gen untuk biji keriput
H: gen untuk biji berwarna kuning
h: gen untuk biji berwarna hijau
Jadi bentuk bulat dan warna kunigadalah dominan
Tabel B. Hasil Pengamatan X2
Kelas o E D=o-e d2 / e
Bulat kuning
(M-H-)
Bulat hijau
(M-hh)
Keriput kuning
(mm-H-)
Keriput hijau
(mmhh)
Jumlah
Keterangan :
e = fenotip yang diperoleh secara teoritis
M-H-; M-kk; mmkk =9:3:3:1 , Bagaimana hasil analisis X2? Jelaskan!

Catatan: perlu diketahui bahwa dalam hal kelas fenotip = 2, atau derajat
kebebasan 1 ada nilai koreksi untuk nilai d yang disebut koreksi Yates sebesar
0,5.

Daftar Tabel X2
Derajat Nilai Kemungkinan
Kebebasan 0,99 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 0,05 0,01 0,001
1 0,002 0,016 0,15 0,46 1,07 2,71 3,84 6,64 10,83
2 0,02 0,21 0,71 1,39 2,41 4,61 5,99 9,21 13,83
3 0,12 0,58 1,42 2,37 3,67 6,25 7,82 11,35 16,27
4 0,30 1,06 2,20 3,36 4,88 7,78 9,49 13,28 18,47
5 0,55 1,161 3,00 4,34 6,06 9,24 11,07 15,09 20,52
6 0,87 2,20 3,83 5,35 7,23 10,65 12,59 16,81 22,46

27
ACARA VI
REPRODUKSI SEL

I. TUJUAN
1. Mengamatifase-fase pembelahan mitosispada sel ujung akar bawang merah
(Allium cepa, L).
2. Mengamati fae-faseperkembanganm sel spermatogenik penyusun tubulus
seminiferus dalam testis(proses spermatogenesis).
3. Mengamati fase-fase perkembangan sel pada prosesoogenesis dalam
ovarium.

II. KOMPETENSI
1. Dapat memberi gambarantentang pembelahan mitosisi pada sel.
2. Dapat menjelaskan tahap-tahap pembelahan sel.
3. Dapat meyebutkanorgan tembat terjadinya pembelahan mitosis dan miosis
pada suatu individu.

III. BAHAN DAN ALAT


BAHAN
1. Preparat ujung akar bawang merah (Allium cepa).
2. Preparat testis Mammalia
3. Preparat ovarium Mammalia
ALAT
1. Mikroskop binokuler

IV. CARA KERJA


1. Siapkan mikroskop cahaya dan preparat yang diperlukan dalam praktikum.
2. Amati masing-masing preparat dengan perbesaran lemah kemudian dengan
perbesaran kuat. Amati seluruh spesimen.
3. Gambar bagian yang representative pada hasil kinerja.
V. HASILKERJA
A. Gambar stadium pembelahan mitosis pada sel ujung akar bawang merah
(Allium cepa, L)

Interfase Anafase

Profase Telofase

Metafase

29
B. Gambar satu juring dari irisan melintang tubulus seminiferus testis
Mammalia
Keterangan:

C. Gambar irisan membujur ovarium Mammalia


Keterangan:

Anda mungkin juga menyukai