BIOLOGI UMUM
PENYUSUN
TIM BIOLOGI UMUM
PRODI BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2019
PRAKATA
Penyusun
TATA TERTIB PRAKTIKUM
3
DAFTAR ISI
TATA TERTIB
ACARA I PENGENALAN MIKROSKOP ..................................................... 5
ACARA II STRUKTUR DAN FUNGSI SEL ................................................... 15
ACARA III AKTIVITAS PROTOPLASMA ..................................................... 18
ACARA IV RESPIRASI .................................................................................... 20
ACARA V GENETIKA ...................................................................................... 25
ACARA VI REPRODUKSI SEL ....................................................................... 28
ACARA 1
PENGENALAN MIKROSKOP
I. TUJUAN
1. Memperkenalkan bagian-bagian mikroskop binokuler dan prinsip-prinsip
kerjanya.
2. Memperkenalkan cara-cara penanganan dan pemeliharaan mikroskop
binokuler.
3. Memperkenalkan cara-cara penyiapan sediaan hayati bahas untuk dilihat
dengan mikroskop binokuler.
II. KOMPETENSI
1. Dapat menggunakan mikroskop dengan benar
2. Dapat menjelaskan prinsip kerja mikroskop cahaya
3. Dapat menjelaskan bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsinya
4. Dapat menyebutkan setidaknya tiga jenis mikroskop dan kegunaannya
5
IV. CARA KERJA
1. Menyiapkan mikroskop
Keluarkan mikroskop dari kotaknya.peganglah mikroskop itu dengan
erat pada bagian lengannya dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain
pakailah untuk menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop dengan
hati-hati di atas mejalaboratorium, sedemikian hingga lengannya mengarah
ke tempat duduk kita, sedangkan meja obyek menghadap ke arah
berlawanan. Letak kakinya jangan terlalu ke tepi meja supaya mikroskop
tidak jatuh.
2. Mempelajari bagian-bagian mikroskop dan prinsip kerjanya
c. Mikroskop cahaya tersusundari beberapa bagian sebagai berikut: (1). Meja
preparat; (2). Pemegang atau penjepitpreparat; (3). Penggeser; (4). Lensa
obyektif; (5). Revolver; dan (6). Tabung mikroskop. Kenalilah bagian-
bagian mikroskop.
d. - Sambungkan dengan sumber listrik yang ada di depan Anda, lalu tekan
tombol ”on” yang ada pada kaki mikroskop untuk menyalakan
lampumikroskop. Letakkan obyek yang akan diamati di atas meja
mikroskop.
- Meja preparat adalah tempat meletakkan preparat yang akan diamati,
supaya preparat ini tidak bergeser-geser maka dijepit dengan penjepit
preparat. Tidak semua bagian preparat akan tampak dalam mikroskop
sehingga kita harus menggeser-geser preparat sampai terlihat bagian
yang kita kehendaki, untuk keperluan ini kita menggunakan roda
penggeser. Ada dua penggeser, untuk ke depan-belakang dan untuk ke
kiri-kanan.
- Objek yang akan kita lihat pertama kali akan dibesarkan oleh lensa
objektif. Biasanya dalam satu mikroskop ada tiga sampai empat lensa
objektif masing-masing dengan perbesaran 4, 10, 40 dan 100 kali. Semua
lensa ini terletak pada salah satu bagian mikroskop yang disebut
revolver. Fungsi revolver ini untuk memindahkan perbesaran lensa
dengan menggeser atau memutar lensa objektif. Setiap kali melihat
preparat harus dimulai dengan perbesaran lemah, yaitu objektif 4 atau 10
kali, bila sudah jelas, revolver diputar ke ojektif sedang (40x) dan bila
masih kurang jelas dengan objektif kuat (100x). Tetapi untuk melihat
dengan perbesaran kuat ini harus digunakan minyak emersi, walaupun
demikian ada juga yang sudah dibuat tanpa memerlukan minyak emersi.
- Cahaya yang masuk ke tabung lensa objektif akan diteruskan melewati
tabung mikroskop masuk ke lensa okuoler. Lensa okuler berposisi tetap
sehingga tidak dapat digeser-geser sepertilensa objektif. Lensa okuler
biasanya memiliki perbesaran 5 sampai 25 kali, tetapi tidak dipasang
bersamaan sebagaimana lensa objektif jadi harus diganti-ganti.
7
bawahnya pada obyek gelas sehingga permukaannya menyentuh tetes air.
Kemudian perlahan-lahan rebahkan gelas penutup tadi sehingga akhirnya
terletak di atas gelas obyek. Jika masih terdapat gelembung udara, maka
gelembung udara ini dapat dihilangkan dengan menekan-nekankan ujung
jarum anatomipada gelas penutup secara hati-hati agar gelas penutup tidak
pecah.
9
a. Catat angka pembesaran okuler dari keduaobyektif pada mikroskop
Andadan hitunglah daya pembesaran mikroskop Andabila digunakan
obyektif lemah.
.....................................................................................................................
b. Bila digunakan obyektif kuat.
.....................................................................................................................
11
Contoh:
Garis ke- Garis ke- Hasil rata-rata tabel di samping
Lensa Lensa menunjukkan bahwa 1 garis
Okuler Objektif lensaokuler=2 garis lensa objektif.
Karena jarak 1 garislensa objektif
0 0 bernilai 10 mikron, maka untuk
5 10 penggunaan lensa pembesaran
15 31 lemah maka nilai jarak 1 garis
pada lensa tersebut adalah 2 x 10
20 40 mikron= 20 mikron.
25 50
13
V. HASIL KERJA
Gambar 1. Sediaan huruf a
a. Perbesaran 40x (4x10)
I. TUJUAN
1. Melatih membuat sediaan segar
2. Mempellajari struktur sel hewan dan tumbuhan yang dapat dilihat dengan
mikroskop cahaya biasa
3. Mempelajari dan membandingkan struktur sel hidup dan sel mati
4. Mempelajari keanekaragaman bentuk sel
5. Membandingkan sel mati, sel tumbuhan dansel hewan.
II. KOMPETENSI
1. Dapat membuat sediaan basah sederhana
2. Dapat mendeskripsi keanekaragaman sel
3. Dapat membedakan antara sel tumbuhan dengan sel hewan
4. Dapat menjelaskan bagian-bagian sel dan fungsinya.
15
IV. CARA KERJA
1. Mengamati serabut kapas (Gossipium sp) dan kapuk (Ceiba petandra)
a. Ambil satu serabut kapas atau kapuk
b. Letakkan pada objek glass, kasih air, lalu tutup dengan cover glass
c. Amati dengan mikroskop
2. Mengamati sel stomata dan epidermis daun Rhoeo discolor
a. Kerat selapis tipis permukaanbawah daun Rhodeo discolor
b. Buaty preparat segar
c. Amati dengan mikroskop
3. Mengamati gabus batang Manihot uttilisima
a. Potong batang Manihot uttilisima secara melintang (cross section) setipis
mungkin
b. Letakkan potongan batang Manihot uttilisima pada objek glass, tetesi
dengan airdan tutup dengan cover glass
c. Amati dengan mikroskop.
4. Mengamati sediaan epitel olesan mukosa pipih
a. Buatlah sediaan olesan mukosa pipih dengan cara melakukan
“sudap”/mengoles mukosa pipih dengan cutton bud yang telah dibasahi.
b. Oleskan “sudap” mukosa pada gelas obyek sebanyak 3 kali olesan. Warnai
dengan 1 tetes metilen biru, tutup dengan gelas penutup.
c. Amati dengan perbesaran 40x, 100x dan 400x.
V. HASIL KERJA
Gambar 1. Potongan satu serabut kapas atau kapuk
Gambar 2. Potongan permukaan bawah daun Rhoeo discolor
17
ACARA III
AKTIVITAS PROTOPLASMA
I. TUJUAN
1. Membuktikan proses difusi in-vivo
2. Melihat peristiwa plasmolisis krenasi dan hemolisis
II. KOMPETENSI
1. Dapat menjelaskan manfaat peristiwa difusi dalam proses kehidupan
2. Dapat menjelaskan akibat plasmolisis/krenasi danhemolisis pada sel
organisme dan jaringan tumbuhan
ALAT
1. Tabung reaksi 6. Klem
2. Mikroskop binokuler 7. Pisau silet
3. Gelas objek (Objek glass) 8. Pipet tetes
4. Gelas penutup (cover glass)
5. Cawan petri
IV. CARA KERJA
A. Membuktikan proses difusi secara in-vivo
1. Irislah umbi akar wortel secara melintang tipis-tipis sekitar 2 mm
2. Ambilahcawan petri, isilah cawan I dengan air kran dan cawan II
dengan larutan garam dapur (5%)
3. Masukkan 3 irisan umbi akar wortel tersebut pada masing-masing
cawan petri. Tunggu beberapa menit. Rasakan masing-masing irisan
wortel pada kedua cawan dengan kedua tangan Anda
4. Bandingkanlah apa yang Anda rasakan dengan irisan umbi akar wortel
pada masing-masing cawan petri
5. Catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu (stop watch), waktu
mulai perendaman sampai potongan wortel menjadi lembek atau keras.
V. HASIL KERJA
A. Keadaan irisan umbi akar wortel
1. Dalam medium air :...........................................................................
2. Dalam larutan NaCl :...........................................................................
3. Waktu perubahan yang diperlukan dalammedium air
:...............
4. Waktu perubahan yang diperlukan dalammedium NaCl :...............
B. Gambar sel-sel representative daun Rhoeo discolor pada medium air
dan larutan NaCl
1. Medium air:
2. Medium NaCl
19
ACARA IV
RESPIRASI
I. TUJUAN
Menunjukkan kepada mahasiswa bahwa aktivitas organisme dipengaruhi
oleh faktor ingkungan sehingga munculah konsep batas toleransi. Batas
toleransi berbedauntuk setiap faktor lingkungan dan setiap jenis organisme
dapat memiliki batas tolerasi yang berbeda, bahkan ada variasi batas
toleransiantar individu dari jenis yang sama. Memberi pemahaman kepada
mahasiswa tentang variabel bebas, terikat dan ulangan, bahwa dalam
melakukkan eksperimen harus dilakukan ulangan.
II. KOMPETENSI
1. Dapat menjelaskan prinsio hukum toleransi
2. Dapat memberi contoh batas maksimumdan minimum
3. Dapat memberi contoh nyata adanya batas toleransi aktiivitas kehidupan
berdasarkan pengamatan
4. Dapat menyusun percobaan sederhana
21
8. Tindakan selanjutnya seperti langkah 4 dan 5 berturut-turut di atas, jadi
akan didapatkan 3 data dan diperlakukan sama seperti langkah 5. Catatan:
bila suhu di atas 40ºC, angkat gelas piala dari baskom dan biarkan di suhu
kamar sampai suhu turun supaya ikan tidak pingsan atau mati. Apabila
ikan ternyata kemudian pingsan (sangat lemah sekali atau tergolek di dasar
gelas), segera air diganti dengan air PDAM yang segar. Bila dalam 10
menit tidak aktif lagi, mintalah ganti ikan yang baru dan ulangi mulai
langkah 6 di atas (tidak dari awal)
9. Sekarang angkatlah gelas piala dari baskom dan gantilah air dalam gelas
piala dengan air PDAM yang barudan biarkanselama 1-20 menit sehingga
ikan tampak sehat kembali.
10. Selanjutnya masukkan satu sampai tiga bongkah es batu yang disediakan
ke dalam baskom dan isi baskom tersebut dengan air secukupnya (jangan
terlalu banyak, cukup satu ruas jari tingginya), biarkan selama 5-10 menit
sampai suhu di dalam gelaspialamencapai 22ºC.setelah itu, ukur frekuensi
pernafasan ikan dan setiap pangukuran, catat juga suhu yang di dalamgelas
pialabukan di baskom
11. Tindakan selanjutnya seperti langkah 4 dan 5 berturut-turut di atas, jadi
akandidapatkan 3 data dan diperlakukan sama seperti langkah 5. Catatan:
bila ikan ternyata kemudian pingsan (sangat lemah sekali atau tergolek di
dasar gelas), segera air diganti dengan air PDAM yang segar. Biladalam
10 menit tidak aktif lagi, mintalah ganti ikan yang baru dan ulangi mulai
langkah 9 di atas (tidak dari awal)
12. Tuliskan data saudara dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Frekuensi pernafasan ikan koki/menit
Perlakuan Penghitungan ke- Rata-rata
1 2 3
Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek
Air Dingin
Air Biasa
Air Panas
13. Berdasarkan data pada tabel 1 di atas, buatlah grafik dengan sumbu X
(absis) menunjukkan suhu dan sumbu Y (ordinat) menunjukkan frekuensi
pernafasan. Diskusikan hasilnya.
Di sini ada dua variabel atau peubah, salah satu variabel (kita sebut saja
variabel 1) berubah bila variabel lain berubah (kita sebut saja variabel 2),
sedang variabel 2 perubahannya tidak mengikuti perubahan variabel 1.
Dalam penelitian, variabel yang sifatnya seperti variabel 1 disebut variabel
terikat dan yang seperti variabel 2 disebut variabel bebas.
Pertanyaan: pada data Saudara mana yang disebut variabel bebas
dan mana yang disebut variabel terikat?
14. Dalam praktikumini saudara hanya menggunkan 1 ekor ikan untuk
melihat hubungan antara frekuensi pernafasan dengan suhu. Ikan jenis ini
sangat banyak jumlahnya dan Saudara hanya mengamati 1ekor. Ada
berapa ekor yang disediakan dan berapapersen dari jumlah tersebut
yang saudara amati?
Pengamatan ini tidak dapat mewakili seluruh ikan koi, memang saudara
tidak perlumengamati semua ikan,tetapi cukup beberapa ekor saja clan
ikan atau ikan-ikan yang saudara amati itu disebut sampel, sedangkan
Saudara mengamati 3 kali, ini yang disebut ulangan pengamatan.
Ulangan bertujuan untukmengurangi kesalahan yang tidak dapat dihindari,
yaitu dalam statistik disebut dengan eror.
15. Supaya pengamatan saudara lebihdapat mendekatii keadaan yang
sebenarnyamaka Saudara harus mengamati lebih banyakikan dan lebih
banyak suhu. Dalam praktikum ini dapat Saudara lakukan dengan cara
menggabungkan data dari seluruh kelompok dan susunlah dalam bentuk
tabel. Bila suhunya sama, maka frekuensi pernafasannya dapat dirata-rata
sehingga muncul satu data untuk suhu tersebut. Masukkan data tersebut
dalam tabel seperti di bawah ini. Akan tetapi ketika membuat grafik, maka
semua data tersebut digambar (diplot) pada kertas grafik.
23
Tabel 2. Frekuensi pernafasan ikan koki pada berbagai kelompok
Penghitungan ke- Rata-rata
Kelompok Perlakuan 1 2 3
Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek Suhu Frek
Air Dingin
1 Air Biasa
Air Panas
Air Dingin
2 Air Biasa
Air Panas
Keterangan:
1. Ulangan menunjuk pada jumlah ikan, dalam praktikum ini kelompok
karena 1 kelompok diasumsikan mengamati hanya seekor ikan.
2. Frekuensi yang dilaporkan oleh masing-masing kelompok adalah
frekuensi rata-rata dari masing-masing kelompok.
3. Untuk setiapsuhu yang dialporkan mungkin ulangannya tidak sama.
16. Diskusikan hasil dari pengamatan seluruh kelas ini dan bandingkanlah
hasil dari kelompok Saudara sendiri dengan data seluruh kelas, boleh jadi
sama boleh jadi berbeda. Diskusikan mengapa demikian.
ACARA V
GENETIKA
I. TUJUAN
1. Mengetahui perbandingan fenotip pada perkawinan dihibrida.
2. Mengetahui alasan-alasan penyimpangan pada perbandingan fenotip.
II. KOMPETENSI
1. Dapat menjelaskan perkawinan dihibrid sesuai dengan hukum Mendel.
2. Dapat melihat adanya penyimpangan-penyimpangan dalam perbandingan
fenotip.
25
Tabel A. Hasil Pengamatan
Pengambilan Gen dari Gen dari Genotip Fenotip
ke- kromosom 1 dan 2 kromosom 1 dan 2
(M/m dan H/h) (M/m dan H/h)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
M: gen untuk biji bulat
m: gen untuk biji keriput
H: gen untuk biji berwarna kuning
h: gen untuk biji berwarna hijau
Jadi bentuk bulat dan warna kunigadalah dominan
Tabel B. Hasil Pengamatan X2
Kelas o E D=o-e d2 / e
Bulat kuning
(M-H-)
Bulat hijau
(M-hh)
Keriput kuning
(mm-H-)
Keriput hijau
(mmhh)
Jumlah
Keterangan :
e = fenotip yang diperoleh secara teoritis
M-H-; M-kk; mmkk =9:3:3:1 , Bagaimana hasil analisis X2? Jelaskan!
Catatan: perlu diketahui bahwa dalam hal kelas fenotip = 2, atau derajat
kebebasan 1 ada nilai koreksi untuk nilai d yang disebut koreksi Yates sebesar
0,5.
Daftar Tabel X2
Derajat Nilai Kemungkinan
Kebebasan 0,99 0,90 0,70 0,50 0,30 0,10 0,05 0,01 0,001
1 0,002 0,016 0,15 0,46 1,07 2,71 3,84 6,64 10,83
2 0,02 0,21 0,71 1,39 2,41 4,61 5,99 9,21 13,83
3 0,12 0,58 1,42 2,37 3,67 6,25 7,82 11,35 16,27
4 0,30 1,06 2,20 3,36 4,88 7,78 9,49 13,28 18,47
5 0,55 1,161 3,00 4,34 6,06 9,24 11,07 15,09 20,52
6 0,87 2,20 3,83 5,35 7,23 10,65 12,59 16,81 22,46
27
ACARA VI
REPRODUKSI SEL
I. TUJUAN
1. Mengamatifase-fase pembelahan mitosispada sel ujung akar bawang merah
(Allium cepa, L).
2. Mengamati fae-faseperkembanganm sel spermatogenik penyusun tubulus
seminiferus dalam testis(proses spermatogenesis).
3. Mengamati fase-fase perkembangan sel pada prosesoogenesis dalam
ovarium.
II. KOMPETENSI
1. Dapat memberi gambarantentang pembelahan mitosisi pada sel.
2. Dapat menjelaskan tahap-tahap pembelahan sel.
3. Dapat meyebutkanorgan tembat terjadinya pembelahan mitosis dan miosis
pada suatu individu.
Interfase Anafase
Profase Telofase
Metafase
29
B. Gambar satu juring dari irisan melintang tubulus seminiferus testis
Mammalia
Keterangan: