Limbah B3
Limbah B3
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Limbah merupakan benda yang tidak diperlukan dan dibuang, limbah pada umumnya
mengandung bahan pencemar dengan konsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam
dalam jumlah besar, limbah ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan
ekosistem Alam. Penumpukan limbah di alam menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak
dikelolah dengan baik. Dan sekarang Indonesia lagi giat- giat nya membangun untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang mengakibatkansegala sector sedang dikelola secara sistematis dan dari
semua aktivitas ini jelas menghasilkan limbah buangan karena perubahan masyarakat dari agraris(
Mengelola) menjadi industrial ( Menghasilkan, industri pun berkembang karena berbagai kemudahan
mulai dari sarana transfortasi struktur jalan menjadi lebih baik mengakibatkan pendistribusian barang
lebih cepat.
Dari perkembangan ini membuat dua sisi dampak yang dihasilakan yaitu dampak positif dan
negative, dampak positif nya yaitu pertumbuhan ekonomi rakyat semakin berkembang mulai
tersedianya lapangan kerja, pola hidup yang berubah, segi , pendapatandan daya beli. Sedangkan
dampak negatif nya terjadia penurunan kualitas lingkungan karena sipat masyarakat kita yang menjadi
malas disebabkan segala sesuatu bisa di beli dengan uang sipat ini yang sering muncul di masyarakat
kita, ketika pekerjaan telah mengatur waktu kehidupan jadi kesadaran mulai berkurang dengan pola
hidup mengikuti jaman ( Modern ) berubah mengakibatkan banyak limbah yang dihasilkan dengan
pengelolaan yang tidak tepat tidak bercermin lagi kehidupan awal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Limbah B3 dan Masalahnya
Banyak limbah yang di hasilkan salah satunya contohnya adalah Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3) Limbah B3 adalah limbah yang te rjadi karena buatan manusia Akhir-akhir
ini makin banyak limbah-limbah dari pabrik, rumah tangga, perusahaan, kantor-kantor, sekolah dan
sebagainya yang berupa cair, padat bahkan berupa zat gas dan semuanya itu berbahaya bagi kehidupan
kita. Tetapi ada limbah yang lebih berbahaya lagi yang disebut dengan limbah B3 (bahan berbahaya
dan beracun).
Hal tersebut sebenarnya bukan merupakan masalah kecil dan sepele, karena apabila limbah (B3)
tersebut dibiarkan ataupun dianggap sepele penanganannya, atau bahkan melakukan penanganan yang
salah dalam menangani limbah B3 tersebut, maka dampak dari Limbah B3 tersebut akan semakin
meluas, bahkan dampaknyapun akan sangat dirasakan bagi lingkungan sekitar kita, dan tentu saja
dampak tersebut akan menjurus pada kehidupan makhluk hidup baik dampak yang akan dirasakan
dalam jangka pendek ataupun dampak yang akan dirasakan dalam jangka panjang dimasa yang akan
datang. Kita tidak akan tahu seberapa parah kelak dampak tersebut akan terjadi,namun seperti kata
pepatah”Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati”, hal tersebut menjadi salah satu aspek pendorong
bagi kita semua agar lebih berupaya mencegah dampak dari limbah B3 tersebut, ketimbang
menyaksikan dampak dari limbah B3 tersebut telah terjadi dihadapan kita, dan kita semakin sulit
untuk menanggulanginya. Secara garis besar,hal tersebut menjadi salah satu patokan bagi kita,bahwa
segala sesuatu yang terjadi merupakan tanggung jawab kita bersama untuk
menanggulanginya,khususnya pada masalah limbah (B3) tersebut.
2.2 KARAKTERISTIK
Limbah mudah meledak adalah limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 °C, 760 mmHg)
dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
Limbah mudah terbakar adalah limbah-limbah yang mempunyai salah satu sifat-sifat sebagai berikut :
a. Limbah yang berupa cairan yang mengandung a1kohol kurang dari 24% volume
dan/atau pada titik nyala tidak lebih dari60 °c (140 OF) akan menyala apabila terjadi
kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760
mmHg.
b. Limbah yang bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (25 C,
760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap
air atau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan
kebakaran yang terus menerus.
c. Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar .
d. Merupakan limbah pengoksidasi
2.2.1 Limbah beracun
Limbah beracun adalah limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia
atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam
tubuh melalui pemafasan, kulit atau mulut. Penentuan sifat racun untuk identifikasi limbah ini dapat
menggunakan baku mu tu konsentrasi TCLP (Toxicity Characteristic Leaching Procedure) pencemar
organik dan anorganik dalam limbah. Apabila limbah mengandung salah satu pencemar yang terdapat,
dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari nilai dalam Lampiran II tersebut, maka limbah tersebut
merupakan limbah B3. Bila nilai ambang batas zat pencemar tidak terdapat pada Lampiran II tersebut
maka dilakukan uji toksikologi.
2.2.2 Limbah yang menyebabkan infeksi
Limbah yang menyebabkan infeksi. Bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan dari
tubuh manusia yang terkena infeksi, limbah dari laboratorium atau limbah lainnya yang terinfeksi
kuman penyakit yang dapat menular .Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit
seperti hepatitis dan kolera yang ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat di sekitar
lokasi pembuangan limbah.
Limbah bersifat korosif
Limbah bersifat korosif adalah limbah yang mempunyai salah satu sifat sebagai berikut :
o Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa
peledakan.
o Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air
o Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan
gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan
lingkungan.
o Merupakan limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat
menghasi1kan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan kesehatan
manusia dan lingkungan.
o Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar (25 C, 760
mmHg).
o Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah
organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Jenis perlakuan terhadap limbah B3 tergantung dari karakteristik dan kandungan limbah.
Perlakuan limbah B3 untuk pengolahan dapat dilakukan dengan proses sbb:
a. proses secara kimia, meliputi: redoks, elektrolisa, netralisasi, pengendapan, stabilisasi,
adsorpsi, penukaran ion dan pirolisa.
b. proses secara fisika, meliputi: pembersihan gas, pemisahan cairan dan penyisihan
komponen-komponen spesifik dengan metode kristalisasi, dialisa, osmosis balik, dll.
c. proses stabilisas/solidifikasi, dengan tujuan untuk mengurangi potensi racun dan
kandungan limbah B3 dengan cara membatasi daya larut, penyebaran, dan daya racun
sebelum limbah dibuang ke tempat penimbunan akhir
d. proses insinerasi, dengan cara melakukan pembakaran materi limbah menggunakan alat
khusus 4ncinerator dengan efisiensi pembakaran harus mencapai 99,99% atau lebih.
Artinya, jika suatu materi limbah B3 ingin dibakar (insinerasi) dengan berat 100 kg,
maka abu sisa pembakaran tidak boleh melebihi 0,01 kg atau 10 gr Tidak keseluruhan
proses harus dilakukan terhadap satu jenis limbah B3, tetapi proses dipilih berdasarkan
cara terbaik melakukan pengolahan sesuai dengan jenis dan materi limbah.
2.5 Proses Pengolahan Limbah Ssecara Biologis
a. Aerobik
Pertumbuhan tersuspensi (suspended growth)
Activated sludgeSequenzing batch reactor
Contact stabilization
Aerobic digestion
Aerated tagoons
Parit oksidasi
b. Anaerobik
Pertumbuhan tersuspensi
Anaerobik digestion
Anaerobic contact process
Upflow anaerobic sludge – blanked
Pertumbuhan melekat
Banyak tempat di muka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat buruk dan sebagian besar dalam
kondisi yang kritis.penurunan kualitas lingkungan dapat kita jumpai di berbagai
belahan bumi,terutama di tempat-tempat dimana eksploitasi sumber daya alam sudah tidak
mengindahkan kelestarian lingkungan dan pengelolaan yang tidak bertanggung jawab.
Keberhasilan pengelolaan / Manajemen limbah B3 tergantung perubahan paradigma
masyarakat kita dari agraris ke industrialis yang menyangkut pengelolaan limbah sehingga
pencemaran tidak terelakan lagi sipat sipat para pengusaha yang tidak lagi mengedahkan
lingkungan di sekitarnya dan mungkin tidak berpikir untuk masa depan bagi para penerusnya
maka dari sekarang kita perlu mengupayakan lebih serius budaya 3r dan pemenuhan standar
internasional lainnya karena kalau terus dibiarkan kerusakan muka bumi semakin cepat
kesadaran semua puhak untuk memenuhi prinsip yang dianut pemerintah dalam penanganan
limbahb3 harus di apresiasikan dan kita sebagai masyarakat wajib ikut berperan dalam
menjaga lingkungan dan alam sekitar karena bumi adalah titipan untuk anak dan cucu kita
yang mesti diwariskan dalam kondisi yang lebih baik.