Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE KESEPAKATAN

REFORMER DAN MENTOR

1. Nama Reformer : SETYA BERO, SKM


2. Instansi : DINAS KESEHATAN
3. Atasan Langsung : H. ASKARY S.Sos, M.Si
(SEKERTARIS DAERAH KAB. MAMUJU TENGAH)
4. Gagasan Area Perubahan
a. Gagasan I : Kampung Gizi Sebagai Strategi Pencegahan dan
Penanganan STUNTING

b. Gagasan II : Layanan Kesehatan Bergerak Terintegrasi Sebagai


Strategi Peningkatan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Kesehatan

c. Gagasan III : Gerakan Masyarakat (GERMAS) Hidup Sehat


Secara Terpadu Sebagai Strategi Pencegahan
Peningkatan Penyakit Tidak Menular (PTM)

5. Latar Belakang :

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling

berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan. Banyak faktor yang

mempengaruhi kesehatan, di antaranya adalah pengetahuan dan sikap

masyarakat dalam merespon suatu penyakit (Notoatmodjo, 2003).

Sehat merupakan kondisi optimal fisik, mental dan sosial seseorang sehingga

dapat memiliki produktivitas, bukan hanya terbebas dari bibit penyakit. Kondisi

sehat dapat dilihat dari dimensi produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi
memandang keadaan sehat sebagai salah satu modal produksi atau prakondisi

yang dibutuhkan seseorang sehingga dapat beraktivitas yang produktif.

Salah satu permasalah paling mengerikan yang terjadi Indonesia adalah

permasalahan gizi buruk. Permasalahan gizi buruk secara umum dapat dibagi

menjadi masalah gizi berlebih serta masalah gizi kekurangan. Sementara negeri

kita sendiri mengalami apa yang disebut dengan double burden of malnutrition. Ada

8,4 juta anak-anak di Indonesia yang mengalami kekurangan gizi sehingga

mengalami apa yang disebut oleh dokter dengan istilah stunting. Stunting

merupakan suatu kondisi dimana seorang anak memiliki ukuran tubuh yang sangat

kecil dibandingkan dengan anak-anak seusia mereka.

Menurut data angka gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Indonesia pada

tahun 2018 yaitu gizi buruk sebanyak 3.9% dan gizi kurang sebanyak 13.8%

(RISKESDAS 2018). untuk wilayah provinsi Sulawesi Barat angka gizi buruk dan

gizi kurang mencapai angka 25% pada tahun 2018 (RISKESDAS 2018). Pada

wilayah Kabupaten Mamuju Tengah, angka gizi buruk dan Gizi kurang mencapai

angka 25.3%. Jadi, dari data yang kita lihat diatas masih banyak diwilayah

Kabupaten Mamuju Tengah yang masih menderita Gizi Buruk dan Gizi Kurang.

Pada pelayanan kesehatan bergerak terintegrasi sebagai strategi untuk

meningkatkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dalam bidang kesehatan.

Menurut data target SPM di Indonesia harus mencapai angka 100% dalam 12

indikator pelayanan kesehatan. Di Mamuju Tengah capaian SPM pada tahun 2018

dapat di lihat pada table di bawah ini :


N JENIS PELAYANAN SATUAN
TARGET CAPAIAN KET
O DASAR KERJA
1 Pelayanan Kesehatan Ibu 100% 75.22% DINKES
Hamil
2 Pelayanan Kesehatan Ibu 100% 83.38% DINKES
Bersalin
3 Pelayanan Kesehatan bayi 100% 80.99% DINKES
baru lahir
4 Pelayanan Kesehatan balita 100% 88.33% DINKES
5 Pelayanan Kesehatan pada 100% 84.46% DINKES
usia Pendidikan dasar
6 Pelayanan Kesehatan pada 100% 67.80% DINKES
usia produktif
7 Pelayanan Kesehatan pada 100% 86.19% DINKES
usia lanjut
8 Pelayanan Kesehatan 100% 57.74% DINKES
penderita hipertensi
9 Pelayanan Kesehatan 100% 87.50% DINKES
Penderita diabetes militus
10 Pelayanan Kesehatan orang 100% 93.66% DINKES
dengan gangguan jiwa berat
11 Pelayanan Kesehatan orang 100% 98.10% DINKES
dengan terduga TB
12 Pelayanan Kesehatan orang 100% 100% DINKES
dengan risiko terinfeksi HIV

Pada table diatas dapat dilihat bahwa sudah banyak indicator pelayanan

kesehatan yang hamper mencapai nilai target, tapi ada juga yang hasil capaiannya

jauh dari target yang telah di tentukan.

5. Tujuan :

Dalam proyek perubahan ini, tujuan yang ingin dicapai untuk meningkatkan

derajat kesehatan adalah :


a. Tujuan jangka pendek :

Terwujudnya sebuah tatanan masyarakat sadar gizi dalam upaya

pencegahan Stunting melalui terbentuknya da kampung gizi di tiap kecamatan

b. Tujuan jangka Panjang :

Terwujudnya sebuah tatanan masyarakat sadar gizi di semua desa

dalam wilayah kabupaten Mamuju Tengah menuju masyarakat Mamuju

Tengah sehat mandiri.

6. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari melaksanakan proyek perubahan ini adalah :

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi

b. Meningkatkan ketersediaan sumber bahan pangan yang mengandung gizi yang

cukup sebagai sumber asupan vitamin dan protein di setiap keluarga

c. Meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan sumber bahan

local dalam peningkatan status gizi

d. Mempercepat penanganan STUNTING

e. Menambah penghasilan dan pendapatan keluarga

f. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

7. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dari proyek perubahan ini adalah :

a. Tersepakatinya dukungan internal

b. Tersepakatinya dukungan eksternal

c. Terbentuknya badan penyantun kesehatan desa

d. Terlakasananya penataan daya dukung kampung gizi


e. Terlaksananya peningkatan keterampilan pengelolaan bahan makanan menjadi

makanan gizi formula untuk balita dan bumil

f. Terlaksananya pendampingan kasus Stunting dan Bumil KEK

g. Terlaksananya pemberian edukasi tentang gizi pada remaja, Bumil, Ibu Balita

dan Masyarakat

h. Terlaksananya integrasi gizi dan Germas

i. Terwujudnya kepedulian masyarakat tentang tatanan masyarakat sadar gizi

dalam upaya pencegahan Stunting melalui kampung Gizi

Setelah melihat uraian diatas maka yang menjadi skala prioritas dari tiga

gagasan proyek perubahan yang berdasar pada permasalahan yang ada di Kabupaten

Mamuju Tengah adalah masalah penanganan dan pencegahan Stunting. Hal ini telah

dilakukan diskusi dengan sekertaris daerah Kabupaten Mamuju Tengah selaku mentor.

Berkaitan dengan hal tersebut, inovasi intervensi yang akan dilakukan dalam rencana

proyek perubahan adalah penataan sebuah Desa Sadar Gizi, melalui “PUNGZI”

(Kampung Gizi). Kampung Gizi adalah merupakan sebuah penataan kampung secara

terintegrasi melalui lintas program dan lintas sektor meliputi edukasi, bimbingan,

penataan dan pemanfaatan potensi sumber daya manusia dan Sumber Daya Alam

sebuah desa dalam hal GIZI, yang bertujuan untuk pencegahan dan penanganan

Stunting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai