Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI ESENSIAL

No. Dokumen : SOP/7/ /V/CTL/2019


No. Revisi : 00
SOP
TanggalTerbit : 7 Mei 2019
Halaman : 1-3

PUSKESMAS Mulyati Yunengsih


CITALEM NIP.19620817987032015

1. Pengertian Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.


Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140
mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.

2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan Hipertensi

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Citalem No. 400/ / II/ CTL/2019
tentang kebijakan pelayanan klinis puskesmas Citalem

4. Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di FKTP

5. Alat dan  Rekam Medis


Bahan  Alat tulis
 Tensimeter
 Stetoskop
6. Diagnosis Keluhan hipertensi antara lain
1. Sakit / nyeri kepala
2. Gelisah
3. Jantung berdebar – debar
4. Pusing
5. Leher Kaku
6. Penglihatan kabur
7. Rasa sakit di dada
Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah an
impotensi.

Pemeriksaan Fisik

1. Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan – berat bila terjadi komplikasi
hipertensi ke organ lain.
2. Tekanan Darah (TD) : meningkat sesuai kriteria JNC VII

Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik

Normal < 120 mmHg < 80 mm Hg

Pre-Hipertensi 120 -139 mmHg 80 – 89 mmHg

Hipertensi stage 1 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Hipertensi stage 2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

3. Pada pasien hipertensi wajib diperiksa status neurologis, akral, dan


pemeriksaan jantung (JVP, batas jantung, dan ronki)

7. Diagnosis 1. White Coat Hypertension


Banding 2. Nyeri akibat tekanan intraserebral
3. Ensefalitis
8. Pemeriksaan 1. Laboratorium : Urinalisa (proteinuria), tes gula darah, profil lipid, ureum,
Penunjang kreatinin
2. Rongent Thorax
3. EKG
4. Funduskopi
9. Terapi Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang. Kontrol
pengobatan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil
pengobatan.
1. Hipertensi tanpa compelling Indication
a. Hipertensi stage 1 dapat diberikan diuretik ( HCT 12,5 – 50 mg/hari),
atau pemberian ACE (captopril 3 x 12,5 – 50 mg/hari), atau nifedipin
long acting 30 – 60 mg / hari) atau kombinasi.
b. Hipertensi stage 2
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat
diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan
penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium
c. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi. Sebaiknya pilih obat hipertensi yang
diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari, Bila target tidak
tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau ditambahkan obat lain
sampai target tekanan darah tercapai.
2. Kondisi khusus lain
a. Lanjut Usia
- Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mg/hari
b. Kehamilan
10. Unit Terkait Ruang Tindakan, BP Umum, Lansia, KIA

11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai