LA Yusella Cpns Gol. II (XX) PDF
LA Yusella Cpns Gol. II (XX) PDF
Disusun Oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XX Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2019 di Kota Singkawang.
1. Walikota Singkawang
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan
Barat;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Singkawang;
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang;
5. Bapak Petrus Chandra, S.S.T. selaku Kepala Puskesmas sekaligus mentor yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi;
6. Bapak Drs. Robertus Isdius, M.Si selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan;
7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XX Tahun 2019 Kota Singkawang yang telah memberikan bantuan dan
motivasi;
8. Ayah dan Ibu, yang telah mendukung dan mendoakan sepenuh hati.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan ................................................................ 2
C. Manfaat Kegiatan .............................................................. 3
D. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................. 3
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 68
B. Saran ................................................................................. 69
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan dasar dilaksanakan
dengan sistem internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan
sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole
of Goverment. Selanjutnya peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II
menyusun rancangan aktualisasi dengan diawali dari menetapkan isu,
masalah, dan gagasan pemecahan masalah pada unit kerja dengan
mengacu pada materi mata diklat yang telah diterima. Penugasan akhir dalam
Pelatihan Dasar ini adalah menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilakukan di unit
kerja masing-masing.
B. Tujuan
2
C. Manfaat Kegiatan
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
1. Letak Wilayah
Wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II merupakan bagian
dari Kecamatan Singkawang Timur yang terdiri dari 2 (dua) kelurahan, yaitu
kelurahan Bagak Sahwa dan Mayasopa. Sebagaimana diketahui, Kecamatan
Singkawang Timur merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota
Singkawang. Terletak disebelah timur wilayah Kota Singkawang, dengan luas
wilayah 166,26 km² atau 33 % dari seluruh wilayah Kota Singkawang. Dibanding
dengan luas wilayah Kota Singkawang, Kecamatan Singkawang Timur
merupakan yang terbesar ke 2 (dua) setelah Kecamatan Singkawang Selatan.
Kecamatan Singkawang Timur terletak pada 0º45’17” - 1º1’21,51” Lintang Utara
dan 108º59’45,1” - 109º10’19” Bujur Timur.
Secara administrasi, Kecamatan Singkawang Timur berada pada batas-
batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Sambas.
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang.
c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Singkawang Utara,
Tengah, dan Selatan.
d. Sebelah Timur : Kabupaten Bengkayang
4
Bagak sahwa dan Mayasopa. Untuk wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II terdapat 18 RT dari 2 (dua) kelurahan yang ada di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
2. Luas Wilayah
Berdasarkan luas wilayah per kelurahan maka diketahui bahwa kelurahan
dengan wilayah terluas adalah kelurahan Mayasopa yaitu 8.172 Ha atau 80,3 %
dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II,
sedangkan untuk wilayah terkecil adalah kelurahan Bagak Sahwa yaitu 1.998
Ha atau 19,6 % dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II.
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II Menurut Kelurahan
No. Kelurahan Km2 Hektare
1. Bagak Sahwa
19,98 1.998
2. Mayasopa
81,74 8.174
3. Keadaan Geografis
Kecamatan Singkawang Timur Secara umum type/jenis tanah diwilayah
Kecamatan Singkawang Timur adalah Organosol (2.200 Ha), Allvial (3.926 Ha)
5
dan Podsol (10.500 Ha) sedangkan jenis tanah Latasol dan PMK tidak ada di
wilayah Kecamatan Singkawang Timur.
4. Kependudukan
Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II tahun 2016 berdasarkan data sasaran Dinas Kesehatan
Kota Singkawang diperkirakan mencapai 7.355 jiwa, data ini sedikit berbeda jika
dibandingkan dengan data yang disajikan pada tahun 2013, mengingat sudah
dibagi menjadi 2 (dua) wilayah kerja.
1. Visi
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan,
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus
disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga
dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian
hasil (outcomes). Untuk memenuhi harapan diatas, maka Visi UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II adalah:“ Mewujudkan Masyarakat Hidup Sehat 2020“
Makna yang terkandung dalam visi tersebut, diperoleh beberapa komponen
pokok adalah:
6
kemapanan, untuk hidup sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, dalam lingkungan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.
2. Misi
Berdasarkan uraian diatas dan visi yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan, UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II menetapkan misi yang ingin dicapai hingga tahun 2020
sebagai berikut:
7
penyakit baik menular maupun tidak menular dan penyehatan lingkungan
yang sehat dan bermutu. Menurunnya angka kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular pengendalian
penyakit terutama penyakit menular yang terjadi di masyarakat.
d. Membangun citra pelayanan puskesmas yang handal dan terpercaya.
Misi ini mengandung makna bahwa diharap kan petugas memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai secara akurat dan
terpercaya, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi kepada pasien serta
pelayanan yang tepat dan benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam memberikan pelayanan.
e. Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. Misi ini mengandung
makna bahwa dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan standar
yang ada, pengendalian terhadap resiko seminimal mungkin di setiap
pelayanan dan membangun komunikasi yang baik antar petugas dan pasien.
Penyajian data profil tenaga kesehatan ini dirinci menurut sebelas kategori
tenaga yang masing-masing yaitu:
1. Dokter Umum dan Dokter Gigi termasuk dalam hal ini adalah dokter
dengan status PNS dan Kontrak Daerah.
2. Perawat yang terdiri dari perawat, perawat umum dan perawat gigi.
3. Bidan, terdiri dari bidan lulusan D1 kebidanan DIII kebidanan
4. Farmasi, yang meliputi yang meliputi tenaga DIII Farmasi
5. Sarjana Kesmas, meliputi tenaga dengan pendidikan SKM.
6. Tenaga Kesling, terdiri dari tenaga DIII dan DIV sanitasi lingkungan.
7. Tenaga Gizi, terdiri atas S1 Gizi, D III Gizi dan SPAG.
8. Tenaga Kesehatan Kerja terdiri atas tenaga Fungsional Kesehatan Kerja
9. Keteknisian Medis terdiri atas tenaga analis kesehatan.
10. Tenaga Lain–Lain:
8
D. Nilai-Nilai Organisasi
E. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
Sub bagian
Tata Usaha
Penanggung
Penanggungjawab
jawab UKM
Penanggung Penanggungjawab jaringan pelayanan
Esensial dan
jawab UKM UKP, Kefarmasian Puskesmas dan
Keperawatan
Pengembangan dan Laboratorium jejaring fasilitas
Kesehatan
pelayanan
Masyarakat
kesehatan
Puskesmas
Pembantu
9
F. Tugas Dan Fungsi Organisasi
10
i. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
11
BAB III
KERANGKA KONSEP
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar tahun 1945.
1. Akuntabilitas
12
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :
PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
13
kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang
lain. (Latif, 2015: 1-5).
3. Etika Publik
Ketika seseorang memilih karir hidupnya sebagai Aparatur Sipil
Negara, maka sejatinya telah menjadi bagian dari kekuasaan yang tindak
tanduknya berimplikasi terhadap kepentingan masyarakat luas. Masyarakat
memiliki tuntutan dan harapan yang tinggi kepada aparat pemerintah.
4. Komitmen Mutu
Mutu ada dalam persepsi orang secara individual, yang diukur
dari tingkat kepuasan masing-masing terhadap produk/jasa yang
diterimanya. Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis (2006: 6), manajemen
mutu terpadu (Total Quality Management / TQM) terdiri atas kegiatan
perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi
melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja pada
setiap level organisasi. Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu,
yaitu (Yuniarsih, 2015):
14
a. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber
daya sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan
sumber daya penyalah gunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya.
d. Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya..
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin,
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta
peduli (Tim Penulis Pemberantasan Korupsi, 2015).
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.
15
Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10 Undang-
Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Menurut
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 : Pasal 11 mengatakan bahwa tugas
dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu
merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki eksternalitas tinggi dan
sangat diperlukan masyarakat serta penyediaanya terkait dengan upaya
mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun
dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan
kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah dan
memenuhi komitmen dunia internasional. Menurut Dwiyanto (2010 : 21)
dalam Modul Pelayanan Publik (Purwanto, Tyastianti, Taufiq, & Novianto,
2017).
16
a. Old Publik Administration (OPA) (Wilson, 1887-1937)melihat
pelayanan publik merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah saja, negara sebagai satu-satunya lembaga yang dianggap
mampu menyelesaikan masalah dlm masyarakat.
17
Kemunculan WoG didorong oleh sejumlah faktor-faktor
pendorong internal maupun eksternal abad 21. Guncangan globalisasi
yang menghadirkan berbagai kontradiksi (paradoks) di berbagai sektor
kehidupan seperti korupsi, kemiskinan, dominasi pasar bebas di sektor
ekonomi dan lain- lain yang sulit diatasi dengan cara dan pendekatan
biasa (in the box) membuat WoG menjadi keniscayaan yang tidak
terhindarkan.
C. Rancangan Aktualisasi
1. Identifikasi Isu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan primer, yang melayani pasien dengan berbagai
masalah kesehatan termasuk masalah gizi. Tingginya masalah gizi dan
penyakit yang terkait dengan gizi di masyarakat memerlukan penanganan
paripurna, namun dengan keterbatasan berbagai faktor pendukung, maka
penanganan masalah tersebut belum optimal.
18
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi nutrisionis
adalah bersama dengan profesi lainnya untuk saling mendukung dalam
meningkatkan pelayanan gizi dan sekaligus status gizi masyarakat.
Tidak hanya itu, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi balita
juga menjadi masalah dalam upaya mencapai tujuan program kesehatan gizi
balita, sehingga minat orang tua balita untuk membawa anak mereka ke
posyandu juga menjadi menurun. Data hasil laporan survailan gizi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II menunjukkan bahwa sampai pada bulan
Juni tahun 2019 jumlah balita yang di timbang berat badannya belum
mencapai jumlah sasaran, mulai dari usia 0 - 59 bulan berjumlah 843 orang
hanya sebanyak 56,94 persen yang datang dan di timbang berat badannya
di posyandu.
Dari identifikasi isu di atas, selanjutnya dapat dirumuskan ada tiga isu
aktual yaitu :
2. Penetapan Isu
Penulis memilih isu yang akan diangkat dalam penulisan rencana
aktualisasi ini, dilakukan pemilihan isu dengan menggunakan kriteria APKL
yaitu :
a. Aktual, adalah isu yang diangkat adalah isu yang masih hangat
dibicarakan.
b. Problem, adalah isu yang diangkat adalah sesuatu yang merupakan
masalah yang sangat krusial yang harus segera ditemukan solusi
pemecahan masalahnya.
c. Khalayak, yaitu isu yang diangkat menyangkut banyak orang.
d. Layak, yaitu isu yang diangkat merupakan suatu hal yang penting untuk
diangkat.
Tabel 3.1
Penetapan Isu Aktual Prioritas
Kriteria
No Masalah/Isu Total Peringkat
A P K L
Kurang optimalnya pelayanan kader
1 posyandu balita di wilayah UPT. 5 3 3 3 14 3
Puskesmas Singkawang Timur II
Kurangnya pengetahuan orang tua
balita terhadap gizi balita di wilayah
2 5 3 4 5 17 1
UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II
Belum optimalnya kegiatan konseling
gizi pada pasien dengan penyakit
3 5 3 3 4 15 2
degeneratif di UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II
21
Berdasarkan tabel penetapan isu aktual di atas, isu prioritas yang didapatkan
adalah “Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di
wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II “.
a. Urgency
b. Seriousness
c. Growth
22
Tabel 3.2
Aspek Prioritas
No Faktor Penyebab U S G Ʃ Rangking
Kurangnya edukasi tentang
1 pentingnya membawa balita 5 4 4 13 2
setiap bulan ke posyandu
Kurangnya edukasi gizi tentang
status gizi balita, yang di pantau
2 melalui penimbangan berat 5 5 5 15 1
badan
Orang tua cenderung merasa
tidak perlu membawa anak ke
3 4 4 4 12 3
posyandu setelah anak
diimunisasi lengkap
24
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 3. Menentukan Bukti kegiatan : sesuai yang Dengan demikian
metode yang akan diperintahkan dalam saya telah
1. print out SAP,
digunakan penyusunan SAP. mendukung salah
2. Foto (Etika publik : satu misi UPT
dokumentasi
4. Menentukan media Mentaati perintah Puskesmas
yang akan atasan) Singkawang Timur
digunakan II yaitu :
3. Memastikan referensi
Meningkatkan
materi yang akan
5. Menyusun kegiatan kualitas dan
digunakan sesuai
atau susunan acara kemampuan
dengan ilmu gizi dan
sumber daya
dapat dipertanggung
6. Memeriksa kembali kesehatan yang
jawabkan.
rancangan SAP profesional serta
(Akuntabilitas :
yang akan dicetak berkhlak mulia.
Tanggung Jawab)
7. Menyelesaikan
4. Memeriksa kembali
pembuatan SAP
SAP yang sudah
tepat waktu
dibuat sebelum
dicetak. (Komitmen
mutu : Orintasi mutu)
5. Menyelesaikan
pembuatan SAP tepat
waktu. (Anti korupsi :
Disiplin)
25
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat media 1. Berkonsultasi Output : 1. Bersikap sopan saat Dengan adanya Terlaksananya
edukasi dengan kepala menemui atasan media penyuluhan, pembuatan media
Media edukasi
puskesmas tentang untuk berkonsultasi . diharapkan dapat edukasi dapat
rencana pembuatan (Etika Publik : Sikap membantu untuk membantu
media hormat, sopan) mengoptimalisasi meningkatkan
Hasil : upaya promotif pengetahuan orang
2. Mengumpulkan Memudahkan 2. Menjelaskan kepada kesehatan tentang tua balita, sehingga
referensi tentang menyampaikan isi atasan tentang gizi balita kepada menguatkan nilai-nilai
gizi balita materi serta kegiatan yang akan orang tua balita. organisasi UPT.
memudahkan dilakukan dan Maka demikian Puskesmas
3. Bekerja sama penerimaan manfaatnya saya telah Singkawang Timur
dengan rekan kerja pesan-pesan (Akuntabilitas : mendukung salah yaitu, Kerja keras.
ahlli gizi untuk tentang gizi balita transparan, kejelasan satu misi UPT.
membuat media bagi orang target) Puskesmas
tua/masyarakat. Singkawang Timur
3. Saya akan bekerja II yaitu :
sama dengan rekan mendorong
kerja ahli gizi dalam kemandirian
pembuatan media. masyarakat dalam
(Nasionalisme : pola hidup bersih
Kerjasama) dan sehat.
26
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 4. Memeriksa kembali Bukti kegiatan : 4. Saya akan
rancangan media menyelesaikan
sebelum dicetak 1. Pamflet pembuatan pamflet
2. Foto tepat waktu. (Anti
5. Menyelesaikan dokumentasi korupsi : Disiplin)
pembuatan media
tepat waktu. 5. Saya akan
memeriksa kembali
rancangan pamflet
sebelum dicetak.
(Komitmen mutu :
Orintasi mutu)
27
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat resep 1. Berkonsultasi Output : 1. Menjelaskan kepada Dengan adanya Terlaksananya
menu sehat dengan kepala atasan tentang pembuatan resep pebuatan resep menu
Resep Menu
makanan puskesmas tentang kegiatan yang akan menu sehat sehat makanan
sehat makanan
tambahan bayi rencana pembuatan dilakukan dan makanan tambahan balita,
tambahan
dan balita usia 6- resep menu sehat manfaatnya tambahan balita, dapat meningkatkan
12 bulan makanan tambahan Hasil : (Akuntabilitas : diharapkan dapat pengetahuan orang
balita transparan, kejelasan membantu tua balita. Sehingga
Memudahkan target) mengoptimalisasi menguatkan nilai-nilai
2. Mengumpulkan menyampaikan pemberian organisasi UPT.
referensi tentang cara mengolah 2. Bekerja sama dengan informasi kepada Puskesmas
resep menu sehat makanan rekan kerja ahli gizi orang tua balita Singkawang Timur
makanan tambahan tambahan balita dalam pembuatan sebagai panduan yaitu, Kerja keras.
balita serta brosur (Nasionalisme untuk dapat
memudahkan : Kerjasama) mengolah
masyarakat dalam makanan anak
3. Bekerjasama mempraktekan 3. Memeriksa kembali sesuai dengan
dengan rekan kerja atau mengolah rancangan brosur kebutuhan. Maka
ahli gizi untuk sendiri makanan resep sebelum demikian saya
membuat resep tambahan untuk dicetak. (Komitmen telah mendukung
menu sehat balita dirumah. mutu : Orintasi mutu) salah satu misi
makanan tambahan
UPT. Puskesmas
balita
4. Menyelesaikan Singkawang Timur
Bukti kegiatan : pembuatan brosur II yaitu :
4. Memeriksa kembali 1. Brosur resep tepat waktu. mendorong
hasil rancangan 2. Foto (Etika Publik : disiplin) kemandirian
resep sebelum dokumentasi masyarakat dalam
dicetak dan 5. Mengumpulkan pola hidup bersih
Menyelesaikannya referensi (Anti korupsi dan sehat.
tepat waktu. : kerja keras)
28
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan 1. Berkonsultasi Output : 1. Berkoordinasi dengan Terlaksananya Terlaksananya
penyuluhan dengan kepala penanggung jawab penyuluhan penyuluhan dengan
Terlaksananya
tentang gizi balita puskesmas tentang Posyandu / kader tentang gizi balita baik maka juga akan
penyuluhan gizi
rencana sebelum dapat meningkatkan
balita
penyuluhan melaksanakan meningkatkan pengetahuan orang
penyuluhan. pengetahuan orang tua balita, sehingga
2. Berkoordinasi (Nasionalisme : tua balita. Maka menguatkan nilai-nilai
dengan Hasil : Kerjasama) saya juga telah organisasi UPT.
penanggung jawab Meningkatkan mendukung salah Puskesmas
posyandu tentang pengetahuan 2. Datang ke tempat satu misi UPT. Singkawang Timur
recana penyuluhan masyarakat penyuluhan tepat Puskesmas yaitu, Kerja keras dan
tentang gizi balita waktu. (Etika publik : Singkawang Timur Responsif.
Disiplin) II, yaitu:
3. Menetapkan jadwal
mendorong
penyuluhan di
Bukti kegiatan : 3. mengucapkan salam kemandirian
posyandu dan
saat membuka masyarakat dalam
Menyiapkan materi 1. Daftar hadir
penyuluhan. pola hidup bersih
penyuluhan peserta (Nasionalisme : dan sehat.
penyuluhan Religius)
4. Membuat undangan 2. Foto
untuk peserta dokumentasi 4. memberikan
3. Undangan kesempatan peserta
4. Video kegiatan maupun kader
posyandu untuk
bertanya.
(Akuntabilitas :
Keadilan)
29
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Datang ke tempat 6. memastikan materi
penyuluhan tepat yang disampaikan
waktu dan sesuai dengan Ilmu
Membuka Gizi dan mudah
penyuluhan dipahami. (Komitmen
dengan mutu: Berorientasi
mengucapkan Mutu)
salam dan
memperkenalkan 7. Saya akan berusaha
diri kepada semaksimal mungkin
seluruh peserta untuk memberikan
penyuluhan informasi tentang Gizi
balita kepada seluruh
peserta penyuluhan.
(Anti Korupsi: Kerja
Keras)
30
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5 2. Bekerja sama Hasil: 2. Menjelaskan secara Posyandu dan gizi UPT. Puskesmas
dengan rekan kerja rinci kepada atasan balita, dan Singkawang Timur
Ahli gizi tentang Memudahkan dan rekan kerja ahli menciptakan yaitu, Kerja keras,
rencana kegiatan menyampaikan gizi tentang rencana suasana yang efektif dan efisien.
Nonton bersama pesan tentang kegiatan yang akan menyenangkan
pentingnya dilakukan saat kegiatan
3. Mendownload film memantau status (Akuntabilitas: berlangsung. Maka
tentang Posyandu gizi balita. kejelasan target) saya juga telah
dan Gizi balita & mendukung salah
Memilih film yang Bukti Kegiatan 3. Mendownload film satu misi UPT.
tepat untuk berkaitan dengan Puskesmas
ditayangkan 1. Daftar hadir posyandu dan gizi Singkawang Timur
peserta balita (Komitmen II, yaitu:
4. Berkoordinasi penyuluhan mutu: Orientasi mutu) menciptakan
dengan 2. Foto suasana kerja yang
penanggung jawab dokumentasi 4. Datang ke tempat aman dan
posyandu dan 3. File Film kegiatan tepat waktu nyaman..
kader posyandu 4. Video kegiatan (Etika publik: Disiplin)
5. Menetapkan jadwal
kegiatan, 5. Bertanggung jawab
menyiapkan sarana untuk menyiapkan
& datang ke tempat sarana untuk
kegiatan tepat pemutaran film. (Anti
waktu. korupsi: tanggung
jawab & kerja keras)
31
D. Jadwal Implementasi Kegiatan
Tabel 3.4
Jadwal Implementasi Kegiatan
Nama Peserta Yusella Sukmarenis, A.Md. Gizi
Unit Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Tempat Aktualisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
No Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik
1. print out SAP
Menyusun 2. Foto
22 Agustus - 04 Satuan Acara
Satuan Acara dokumentasi
1 September Penyuluhan
Penyuluhan
2019 (SAP)
(SAP)
1. Pamflet
Membuat media 22 Agustus - 11 2. Foto
2 edukasi tentang September Media edukasi dokumentasi
gizi balita 2019
Membuat resep 1. Brosur
menu sehat 2. Foto
22 Agustus - 14 dokumentasi
makanan Resep Menu
3 September
tambahan bayi sehat PMT
2019
dan balita usia
6-12 bulan
1. Daftar hadir
Melakukan peserta
5 September - Terlaksananya
penyuluhan penyuluhan
4 25 September penyuluhan gizi
tentang gizi 2. Foto
2019 balita
balita dokumentasi
terlaksananya 1. Daftar hadir
Nonton Nobar tentang peserta
bersama posyandu & 2. Foto
5 September -
(NOBAR) gizi balita dokumentasi
5 25 September
tentang
2019
posyandu & gizi
balita
32
BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. PELAKSANAAN AKTUALISASI
Isu yang saat ini terjadi di unit kerja yaitu “Kurangnya pengetahuan orang
tua balita terhadap gizi balita di wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II“.
Gizi balita adalah zat yang diperlukan oleh tubuh balita untuk menunjang proses
pertumbuhan dan aktivitas, kecerdasan otak dan kemampuan fisik serta tumbuh
kembang yang optimal.
Salah satu indikator yang menentukan kualitas tingkat kesehatan balita
adalah dengan memantau status gizi balita. Namun menurut data hasil laporan
survailan gizi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II menunjukkan bahwa
sampai pada bulan Juni tahun 2019 jumlah balita yang di timbang berat
badannya belum mencapai jumlah sasaran, mulai dari usia 0 - 59 bulan
berjumlah 843 orang hanya sebanyak 56,94 persen yang datang dan di timbang
berat badannya di posyandu. Hal ini berkaitan dengan masalah gizi yang terjadi
di Indonesia Menurut RISKESDAS 2018 masih ada 17,7 persen balita gizi
buruk, hal ini juga terjadi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
yaitu dari data survailan gizi bulan Juli masih ada 3 kasus balita gizi buruk.
Beberapa faktor yang mempengaruhi masalah gizi yaitu, pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, usia, budaya, kondisi fisik serta infeksi.
Strategi untuk memecahkan isu kurangnya pengetahuan orang tua balita
terhadap gizi balita yaitu dengan melakukan upaya pencegahan dengan
memberikan edukasi tentang gizi balita yang menerapkan nilai-nilai dasar ASN
dalam setiap kegiatannya. Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30
hari di wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
33
TABEL 4.1
PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI -NILAI DASAR SUBSTANSI
PELATIHAN
34
Kegiatan selanjutnya saya menentukan metode yang akan digunakan dalam
penyuluhan berupa ceramah dan tanya jawab dan menentukan media yang akan
digunakan berupa pamflet dan menggunakan power point presentasi sebagai
media untuk memudahkan menyampaikan materi penyuluhan. Setelah itu saya
menyusun kegiatan atau susunan acara yang akan dilakukan dimulai dari
pembukaan sampai penutup. Kemudian saya mencetak print out rancangan SAP
untuk dikonsultasikan kepada rekan kerja ahli gizi terlebih dahulu untuk
memberikan masukan atau saran jika terdapat kekurangan mengenai materi gizi
balita yang saya buat, serta berkoordinasi mengenai waktu dan tempat
pelaksanaan penyuluhan. Dalam kegiatan ini saya telah mengaplikasikan nilai
dasar Nasionalisme dengan indikator Musyawarah dan kerjasama.
Pada tanggal 30 Agustus 2019 saya mendatangi ruangan pimpinan dengan
mengetuk pintu dan mengucapkan salam, selanjutnya menyapa pimpinan dengan
sopan dan menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui beliau. Kemudian
saya menyampaikan print out rancangan SAP yang sudah saya buat dan
meminta pimpinan untuk memberi masukan. Pimpinan memberikan saran serta
masukan agar SAP saya dapat disempurnakan terutama susunan dalam
penulisannya. Kemudian saya menyempurnakan isi SAP sesuai dengan arahan
dan masukan dari pimpinan. tentunya dalam tahap kegiatan ini saya
mengaplikasikan nilai dasar Etika Publik dengan indikator Melayani Tugas
Dengan Sikap Hormat, dan Sopan.
Sebelum SAP di cetak saya memeriksa kembali isi SAP agar tidak ada
kesalahan setelah di cetak, dalam kegiatan ini saya mengaplikasikan nilai dasar
Komitmen mutu dengan indikator Orientasi mutu dan langkah terakhir saya
mencetak SAP dan menyelesaikannya tepat waktu pada tanggal 31 September
2019 agar dapat digunakan sebagai mana mestinya saat kegiatan penyuluhan.
dalam kegiatan ini saya mengaplikasikan nilai dasar Anti Korupsi dengan
indikator Disiplin.
Hal-hal yang ditemukan/terjadi selama pelaksanaan kegiatan yaitu Waktu
penyelesaian pembuatan SAP lebih cepat dari jadwal rancangan yang ditentukan,
namun pada saat akan berkonsultasi mengenai SAP kepada pimpinan saya
menyesuaikan waktu yang tepat mengingat ada beberapa kegiatan penting yang
harus di lakukan oleh pimpinan dan supaya tidak mengganggu kegiatan
35
pelayanan saya di puskesmas. Sehingga untuk mengisi waktu kegiatan saya
melanjutkan kegiatan lain diluar jam kerja.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Kejelasan target
Nasionalisme : Musyawarah & Kerjasama
Etika publik : Melayani Tugas Dengan Sikap Hormat & Sopan
Komitmen mutu : Orintasi mutu
Anti korupsi : Disiplin
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Meningkatkan profesionalisme, integritas dan tanggung jawab sebagai ahli gizi
dalam menyusun SAP sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II agar penyelenggaraan
kegiatan penyuluhan dapat dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis.
b. Bagi Organisasi
Penyusunan SAP sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan yang telah
sesuai dengan tujuan penyuluhan akan berpengaruh untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat sesuai dengan
visi dan misi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
c. Bagi Stakeholder
Dengan tersusunnya SAP dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang baik,
maka diharapkan dapat memberikan motivasi dan menambah pengetahuan
masyarakat agar memperhatikan kesehatan terutama gizi balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP), maka dapat memberikan
informasi kepada masyarakat lebih terstruktur sehingga mewujudkan misi UPT
Puskesmas Timur II yaitu meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya
kesehatan yang profesional serta berakhlak mulia.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya penyusunan SAP akan mempermudah kegiatan penyuluhan,
sehingga dapat menguatkan nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
yaitu, Efektif dan efisien.
36
Nomor Kegiatan 2 ((dua)
Nama Kegiatan Membuat media edukasi
Waktu Pelaksanaan
29 Agustus – 24 september 2019
Kegiatan
Output : Media Edukasi (pamflet)
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan menyampaikan isi materi serta
Kegiatan memudahkan penerimaan pesan-pesan tentang gizi balita
bagi orang tua/masyarakat.
1. Pamflet
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Kegiatan membuat media edukasi berupa pamflet telah saya laksanakan mulai
dari tanggal 29 Agustus – 21 Agustus 2019. Adapun tahapan kegiatan dalam
pembuatan pamflet yaitu, saya mengumpulkan bahan literatur, membuat pamflet di
computer, mengkonsultasikan desain pamflet kepada rekan kerja ahli gizi,
berkonsultasi dengan pimpinan, menyempurnakan desain pamflet sesuai saran dan
arahan pimpinan, memeriksa kembali desain pamflet sebelum dicetak, mencetak
pamflet, membagikan pamflet kepada pasien dan masyarakat. Pamflet merupakan
selebaran yang di dalamnya ada tulisan yang disertai gambar maupun tidak, yang
dibuat dalam bentuk selembar kertas, dan berfungsi sebagai media promosi,
edukasi dan informasi sehingga dapat memudahkan memberi informasi tentang gizi
balita kepada masyarakat. Saya memulai kegiatan dengan mengumpulkan bahan
literatur mengenai gizi balita yang akan digunakan dalam pembuatan pamflet
tentunya literatur tersebut harus sesuai dengan ilmu gizi dan penerapannya dan
merancang desain pamflet serta memasukkan isi materi serta gambar yang
berkaitan dengan materi di computer menggunakan software Microsoft Publisher
2010. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas
dengan indikator Kejelasan Target.
Kegiatan selanjutnya saya mengkonsultasikan softfile desain pamflet kepada
rekan kerja ahli gizi, kemudian rekan kerja menyarankan untuk menambahkan
beberapa materi pada pamflet tersebut. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme dengan indikator Kerjasama. Kemudian
berhubungan proses pengerjaan desain cukup sulit dan memakan waktu lama
sehingga saya tidak memiliki waktu luntuk beronsultasi kepada pimpinan secara
tatap muka, karena bertepatan pimpinan sedang ada kegiatan pertemuan dinas,
37
kemudian solusi yang saya ambil yaitu berkonsultasi menggunakan whatsapp. Saya
menghubungi pimpinan melalui pesan di Whatsapp dan meminta izin untuk
berkonsultasi mengenai pamflet yang saya buat. Kemudian saya mengirim gambar
desain pamflet yang sudah jadi dan meminta pimpinan untuk memberi masukan.
Pimpinan memberikan saran serta masukan agar pamflet saya dapat
disempurnakan. Selanjutnya saya segera menyempurnakan isi pamflet sesuai
dengan arahan dan masukan dari pimpinan. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Etika Publik yaitu Bertanggung Jawab dan Menaatin
Perintah Atasan.
Sebelum pamflet di cetak langkah selanjutnya saya memeriksa kembali isi
pamflet agar tidak ada kesalahan dalam penulisan, isi, maupun desain setelah di
cetak. Setelah itu saya mencetak dan memperbanyak pamflet ke tempat percetakan.
Maka saya telah mengaplikasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu Berorientasi
Mutu.
Setelah pamflet selesai di perbanyak, langkah terakhir saya mulai
membagikan pamflet kepada orang tua balita yang ada di posyandu di wilayah
binaan UPT. Puskesmas Singkawang Timur II serta orang tua pasien yang datang
ke ruangan Gizi. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 5 September – 24
September 2019. Sehingga saya telah mengaplikasikan nilai Anti Korupsi yaitu
Kerja Keras
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Kejelasan target
Nasionalisme : Kerjasama
Etika publik : Bertanggung jawab dan Menaati perintah atasan
Komitmen mutu : Berorientasi mutu
Anti korupsi : Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Pembuatan media edukasi berupa pamflet dapat meningkatkan profesionalisme,
kreativitas, dan berinovatif. Hal tersebut memudahkan dalam memberikan
informasi secara singkat, ringkas, dan jelas serta dengan ukuran yang minimalis
sehingga mudah dibawa oleh konsumen atau masyarakat.
38
b. Bagi organisasi
Dengan adanya pembuatan pamflet maka menjadi salah satu media yang dapat
digunakan untuk kegiatan promosi kesehatan yang efektif sehingga
meningkatkan minat dan keprcayaan masyarakat terhadap organisasi.
c. Bagi Stakeholder
Pembuatan media berupa pamflet dapat memudahkan masyarakat untuk
memperoleh informasi dan edukasi mengenai kesehatan terutama gizi balita,
dan mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan adanya media edukasi yaitu pamflet, diharapkan dapat membantu untuk
mengoptimalisasi upaya promotif kesehatan tentang gizi balita kepada orang tua balita.
Maka demikian saya telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II yaitu : mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.
39
Nomor Kegiatan 3 (tiga)
Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi usia
Nama Kegiatan
6-12 bulan
Waktu Pelaksanaan
11 September – 16 September 2019
Kegiatan
Output : Resep menu sehat makanan tambahan balita
Hasil : Memudahkan menyampaikan cara mengolah
Keluaran dan Hasil makanan tambahan balita serta memudahkan masyarakat
Kegiatan dalam mempraktekan atau mengolah sendiri makanan
tambahan untuk balita dalam keluarga.
1. Brosur
2. Buku saku resep MP-ASI
Bukti/Evidence 3. Foto dokumentasi
4. Tanda terima distribusi buku saku resep MP-ASI
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi usia 6-12 bulan telah
saya lakukan dimulai pada tanggal 11 September 2019. Adapun tahapan
kegiatannya yaitu, langkah pertama saya mencari referensi resep menu MP-ASI
melalui internet, dan memilih resep menu MP-ASI yang penerapannya sesuai
dengan ilmu gizi. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
Akuntabilitas yaitu Tanggung jawab. Selanjutnya saya berkoordinasi dengan
rekan kerja nutrisionis untuk memilih menu yang sesuai dengan penerapan ilmu gizi.
Dengan demikian saya juga mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu
Kerjasama. Kegiatan berikutnya saya merancang desain brosur, memasukkan
resep serta gambar yang berkaitan di computer menggunakan software Microsoft
Publisher 2010. setelah desain brosur selesai, saya mencetak 1 lembar brosur
resep MP-ASI untuk di konsultasikan kepada pimpinan.
Pada tanggal 13 September 2019 saya mendatangi ruangan pimpinan dengan
mengetuk pintu dan mengucapkan salam, selanjutnya menyapa pimpinan dengan
sopan dan menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui beliau. Kemudian
saya menyampaikan print out brosur resep MP-ASI yang sudah saya buat dan
meminta pimpinan untuk memberi masukan. Pimpinan memberikan saran serta
masukan agar brosur saya diganti dengan buku saku saja agar dapat memudahkan
orang untuk membaca serta menjadi salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk
media edukasi di unit kerja.
Selanjutnya saya membuat desain sampul buku saku resep MP-ASI
40
menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CC 2017. Serta membuat desain isi buku
menggunakan software Microsoft Word dan menyelesaikan desain buku kemudian
membawa desain ke percetakan untuk mencetak 1 buku sebagai bahan konsultasi
kepada pimpinan. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Etika
Publik yaitu Bertanggung Jawab dan Menaatin Perintah Atasan.
Kemudian pada tanggal 14 September 2019 saya mendatangi ruangan
pimpinan dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam, dengan sopan dan
menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui beliau. Kemudian saya
menyampaikan buku saku yang sudah saya buat dan meminta pimpinan untuk
memberikan masukan. Saran dari pimpinan untuk menambahkan beberapa hal di
dalam buku dan menyempurnakannya. Selanjutnya saya menambahkan hal-hal
yang telah disarankan oleh pimpinan kedalam buku saku tersebut yaitu, kata
pengantar, daftar isi serta daftar pustaka pada tanggal 14 September 2019. Maka
saya telah mengaplikasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu Berorientasi Mutu.
Terakhir saya membawa kembali desain buku tersebut ke tempat percetakan untuk
diperbanyak sesuai kebutuhan menggunakan dana pribadi dengan waktu proses
percetakan dimulai pada tanggal 14-16 September 2019. Maka saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Anti Korupsi yaitu Mandiri.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Tanggung jawab
Nasionalisme : Kerjasama
Etika publik : Bertanggung jawab dan Menaati perintah atasan
Komitmen mutu : Berorientasi mutu
Anti korupsi : Mandiri
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Pembuatan media edukasi berupa buku saku resep MP-ASI dapat
meningkatkan profesionalisme, kreativitas, dan berinovatif sebagai ahli gizi. Hal
tersebut memudahkan dalam memberikan informasi secara singkat, ringkas,
dan jelas serta dengan ukuran yang minimalis sehingga mudah dibawa saat
melakukan kegiatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada
masyarakat.
41
b. Bagi organisasi
Dengan adanya pembuatan buku saku resep MP-ASI maka menjadi salah satu
media yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan yang bekerja di UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II, untuk kegiatan promosi kesehatan yang
efektif sehingga meningkatkan minat dan keprcayaan masyarakat terhadap
organisasi.
c. Bagi Stakeholder
Pembuatan media berupa buku saku resep MP-ASI dapat memudahkan
masyarakat untuk memperoleh informasi dan edukasi mengenai kesehatan
terutama cara mengolah dan memberikan makanan sehat bagi balita, dan
mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan adanya pembuatan resep menu sehat makanan tambahan balita,
diharapkan dapat membantu mengoptimalisasi pemberian informasi kepada orang tua
balita sebagai panduan untuk dapat mengolah makanan anak sesuai dengan kebutuhan.
Maka demikian saya telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II yaitu : mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya pebuatan resep menu sehat makanan tambahan balita, dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua balita. Sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi
UPT. Puskesmas Singkawang Timur yaitu, Kerja keras.
42
Nomor Kegiatan 4 (empat)
Nama Kegiatan Melakukan Penyuluhan Tentang Gizi Balita
5 September 2019
Waktu Pelaksanaan
9 September 2019
Kegiatan
10 September 2019
Output : Terlaksananya penyuluhan gizi balita
Keluaran dan Hasil
Hasil : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
Kegiatan
balita.
1. Daftar hadir peserta penyuluhan
2. Foto dokumentasi
Bukti/Evidence 3. Undangan penyuluhan
4. Video kegiatan
5. Print out slide presentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Pertama-tama pada tanggal 30 Agustus 2019 saya menemui pimpinan
untuk menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakan penyuluhan. Saya juga
meminta saran dari pimpinan untuk menentukan tempat kegiatan akan
dilaksanakan. Pimpinan menyarankan kegiatan dilakukan di 3 tempat yang
dibawah binaan UPT. Puskesmas Singkawang Timur yaitu pustu bagak sahwa,
posyandu maya karya sepangkai dan polindes parinto. Dengan demikian saya
telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan Target.
Kemudian saya menemui penanggung jawab wilayah kerja atau penanggung
jawab posyandu untuk mengkonfirmasi rencana penyuluhan, sarana, tempat
serta waktu pelaksanaannya. Dengan demikian saya juga mengaplikasikan nilai
dasar Nasionalisme yaitu Kerjasama.
Setelah berkoordinasi dengan penanggung jawab posyandu pada
selanjutnya saya menetapkan jadwal penyuluhan yang akan dilakukan pada
tanggal 5, 9, dan 10 September 2019. Saya membuat undangan penyuluhan,
mencetak dan memperbanyak undangan kemudian saya membagikan undangan
kepada kader posyandu agar undangan tersebut dapat disampaikan kepada
orang tua balita yang ada di wilayah posyandu masing-masing. Dengan demikian
saya telah mengaplikasikan nilai dasar Etika Publik yaitu Tanggung Jawab.
Kegiatan selanjutnya saya menyiapkan bahan materi penyuluhan dan
membuat media penyuluhan dengan membuat slide presentasi menggunakan
power point di computer, agar memudahkan menyampaikan materi penyuluhan
kepada peserta. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
43
Komitmen mutu yaitu Orientasi mutu.
Akhir kegiatan saya melaksanakan kegitan penyuluhan sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan. Pertama-tama saya menyiapkan sarana
penyuluhan seperti LCD, laptop, kemudian datang lebih awal ke tempat
penyuluhan dan menyiapkan tempat terlebih dahulu sebelum undangan datang
ke tempat penyuluhan. kemudian setelah semuanya siap dan peserta telah hadir
maka saya memulai kegiatan. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada tanggal
5 September 2019 di Posyandu Maya Karya atau Rumah bersalin UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II Sepangkai kel. Mayasopa. Penyuluhan
selanjutnya pada tanggal 9 September 2019 di Posyandu Sedap Malam atau
Polindes Parinto kel. Mayasopa, dan pada tanggal 10 September 2019 di Pustu
Bagak Sahwa. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti
korupsi yaitu Disiplin. Ada beberapa kendala mengenai pelaksanaan
penyuluhan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kegiatan posyandu,
namun jika saya melakukan penyuluhan saat kegiatan posyandu berlangsung
maka kegiatan saya tidak efektif kerena suasananya tidak memungkinkan.
sehingga saya membuat jadwal diluar kegiatan posyandu dan mengundang
orang tua balita yang ada di sekitar kelurahan bagak sahwa dan kelurahan
mayasopa. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tiga tempat di wilayah kerja
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Kejelasan target
Nasionalisme : Kerjasama
Etika publik : Bertanggung jawab
Komitmen mutu : Berorientasi mutu
Anti korupsi : Disiplin
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya kegiatan Penyuluhan gizi balita dapat meningkatkan
profesionalisme sebagai ahli gizi, serta mengamalkan sikap nasionalisme
sebagai tenaga kesehatan.
b. Bagi organisasi
Dengan adanya penyuluhan maka salah satu kegiatan upaya pelayanan
44
kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif dan
preventif dapat terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
Kegiatan penyuluhan dapat memberikan informasi kesehatan dan edukasi
bagi masyarakat, untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Dan Misi
Terlaksananya penyuluhan tentang gizi balita dapat meningkatkan pengetahuan
orang tua balita. Maka saya juga telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II, yaitu: mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup
bersih dan sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya penyuluhan dengan baik maka juga akan meningkatkan
pengetahuan orang tua balita, sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur yaitu, Kerja keras dan Responsif.
45
Nomor Kegiatan 5 (lima)
Nama Kegiatan Nonton Bersama (NOBAR) Tentang Posyandu dan Gizi Balita
5 September 2019
Waktu Pelaksanaan
9 September 2019
Kegiatan
10 September 2019
Output : Terlaksananya kegiatan nonton bersama dengan
Keluaran dan Hasil orang tua balita dan kader posyandu
Kegiatan Hasil : Memudahkan menyampaikan pesan tentang
pentingnya memantau status gizi balita.
1. Daftar hadir peserta
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
3. Video kegiatan
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Sebelum kegiatan Nobar dilakukan, saya terlebih dahulu menentukan tema
apa yang akan saya tayangkan untuk orang tua balita yang sesuai dengan isu
yang sedang terjadi di ruang lingkup wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan Target. Selanjutnya saya mendiskusikan kegiatan tersebut
dengan pimpinan dan berkonsultasi dengan pimpinan mengenai video/film yang
akan saya tayangkan untuk kegiatan nobar. Pimpinan menyarankan agar video
tersebut harus mudah di mengerti/ dipahami oleh masyarakat agar pesan-pesan
yang ada didalam video tersebut dapat tersampaikan kepada yang menonton.
Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu
Musyawarah.
Kemudian langkah selanjutnya saya mencari referensi film animasi tentang
gizi balita dan pentingnya posyandu melalui internet atau youtube sesuai dengan
saran dari pimpinan. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
Etika publik yaitu Taat pada perintah atasan. Agar kegiatan tersebut terlaksana
dengan baik, saya berkoordinasi dengan rekan kerja ahli gizi untuk memilih video
yang sesuai dengan penerapan ilmu gizi. Langkah selanjutnya saya mengunduh
video/film animasi yang berkaitan dengan gizi balita, stunting, gizi seimbang, dan
pentingnya posyandu di youtube. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Komitmen mutu yaitu Orientasi mutu. Pada tanggal 5 September
2019 saya mulai menayangkan film animasi setelah kegiatan penyuluhan. Selama
pelaksanaan kegiatan ternyata orang tua balita antusias saat menonton, sehingga
menciptakan suasa yang menyenangkan dan edukasi melalui video tersebut lebih
46
mudah dipahami oleh penonton. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Anti korupsi yaitu Tanggung jawab.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Kejelasan target
Nasionalisme : Musyawarah
Etika publik : Taat pada perintah atasan
Komitmen mutu : Berorientasi mutu
Anti korupsi : Tanggung jawab
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya kegiatan Nobar dapat meningkatkan profesionalisme,
kreativitas, serta inovatif sebagai ahli gizi sehingga dapat menyampaikan
pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat.
b. Bagi organisasi
Dengan adanya kegiatan nobat maka salah satu kegiatan upaya pelayanan
kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif dan
preventif dapat terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
Kegiatan Nobar dapat memberikan informasi kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan bagi masyarakat, untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Terlaksananya kegiatan nonton bersama ini diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran orang tua balita tentang pentingnya Posyandu dan gizi balita, dan
menciptakan suasana yang menyenangkan saat kegiatan berlangsung. Maka saya juga
telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II, yaitu:
menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman..
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya kegiatan nonton bersama maka juga akan menciptakan suasana
kerja yang baik dan menyenangkan serta meningkatkan pengetahuan orang tua balita,
sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur yaitu,
Kerja keras, efektif dan efisien.
47
Nomor Kegiatan 6 (enam)
Nama Kegiatan Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu
Waktu Pelaksanaan
17 September – 20 September 2019
Kegiatan
Output : Terlaksananya distribusi Buku Saku Resep MP-ASI
ke penanggung jawab Posyandu
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan petugas kesehatan maupun kader
Kegiatan posyandu dalam memberikan edukasi kepada orang tua
balita mengenai cara mengolah dan memberikan makanan
sehat pada balita.
1. Foto dokumentasi
Bukti/Evidence 2. Tanda terima Buku Saku Resep MP-ASI
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu telah saya
lakukan mulai pada tanggal 17 September 2019. Adapun tahap kegiatannya yang
pertama saya menentukan jumlah buku yang akan di distribusikan yaitu berjumlah
8 buku dan menentukan akan mendistribusikan buku kepada penanggung jawab
posyandu atau kader posyandu. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan Target. Kegiatan selanjutnya saya
berkonsultasi dengan rekan kerja ahli gizi bagaimana cara mendistribusikannya.
Kemudian rekan kerja saya menyarankan untuk membuatkan form tanda terima
untuk bukti penerimaan barang. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Nasionalisme yaitu Musyawarah. Maka selanjutnya saya membuat
tanda terima barang sesuai yang disarankan oleh rekan kerja. Dengan demikian
saya telah mengaplikasikan nilai dasar Etika publik yaitu Tanggung Jawab.
Tujuan saya membuat tanda terima adalah untuk digunakan sebagai bukti
sah bahwa buku saya telah disampaikan kepada penanggung jawab posyandu
atau kader posyandu. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
Komitmen mutu yaitu Efisien. Pada tanggal 17-18 September 2019 saya
menemui penanggung jawab posyandu/kader posyandu serta menyampaikan
maksud dan tujuan saya yaitu untuk memberikan buku saku yang dapat
digunakan sebagai media edukasi. Saat mendistribusikan buku seharusnya saya
pergi ke posyandu yang sedang melaksanakan kegiatan posyandu balita untuk
melakukan sosialisasi mengenai buku resep kepada kader-kader posyandu,
namun buku selesai di cetak pada tanggal 16 September 2019, sehingga saya
48
hanya pergi ke salah satu posyandu karena pada tanggal 17 september 2019
adalah kegiatan posyandu terakhir, maka untuk mendistribusikan buku tersebut
saya langsung menemui petugas kesehatan yang bertugas di polindes/pustu
yang bertanggung jawab dengan kegiatan posyandu. Penanggung jawab/kader
posyandu menerima dengan baik dan sangat mendukung kegiatan saya, karena
buku tersebut sangat bermanfaat bagi petugas kesehatan maupun kader untuk
digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat terutama orang tua balita.
Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu
Kerja keras.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Kejelasan target
Nasionalisme : Musyawarah
Etika publik : Tanggung jawab
Komitmen mutu : Efisien
Anti korupsi : Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya Distribusi Buku Saku Resep MP-ASI dapat meningkatkan
profesionalisme, kreativitas, serta semangat yang tinggi dalam menjalankan
kewajiban sebagai ahli gizi sehingga dapat menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada masyarakat.
b. Bagi organisasi
Dengan terlaksananya distribusi Buku Saku Resep MP-ASI maka salah satu
kegiatan upaya pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II yaitu promotif dan preventif dapat terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
terlaksananya kegiatan distribusi Buku Saku Resep MP-ASI dapat membantu
penyampaian informasi kesehatan dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai makanan bergizi dan cara mengolahnya untuk balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan mendistribusikan buku saku resep MP-ASI, maka dapat memberikan
informasi kepada masyarakat lebih terstruktur sehingga mewujudkan misi UPT
Puskesmas Timur II yaitu meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya
49
kesehatan yang profesional serta berakhlak mulia.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya distribusi buku saku resep MP-ASI akan mempermudah kegiatan
KIE, sehingga dapat menguatkan nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II yaitu, Efektif dan efisien.
50
Nomor kegiatan 7 (tujuh)
Membuat Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6
Nama Kegiatan
Bulan
Waktu Pelaksanaan
13 September – 20 September 2019
Kegiatan
Output : Video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6
bulan
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan memberikan edukasi kepada orang
Kegiatan tua balita melalui video mengenai cara mengolah dan
memberikan makanan sehat pada balita.
1. Video
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Sebelum membuat video langkah pertama yang saya lakukan adalah
menentukan tema, dan memutuskan untuk membuat tutorial mengolah MP-ASI
balita usia 6 bulan. Selanjutnya saya menentukan format video live yang
melibatkan diri saya sendiri sebagai pemberi materi. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu kejelasan target. Langkah
selanjutnya saya menyiapkan bahan dan alat. Bahan yang saya gunakan yaitu
buah semangka, buah melon, buah ubi jalar ungu, dan susu formula. Lalu alatnya
berupa blender, mangkuk, sendok, dan gelas untuk susu dll. Tidak lupa saya
menyiapkan camera handphone untuk merekam video. Selanjutnya saya
menentukan tempat untuk melakukan perekaman video di puskesmas dan di
rumah pribadi.
Tahap selanjutnya saya berkoordinasi dengan rekan kerja untuk terlibat
dalam membantu perekaman video. Setelah semua sarana siap, maka saya
melakukan perekaman pertama di lobi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
Dan di lanjutkan merekam tutorial mengolah MP-ASI di rumah pribadi dengan
dibantu beberapa pihak untuk merekam. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Kerjasama.
Setelah perekaman selesai saya melanjutkan memilih video yang tepat
yang akan dijadikan bahan untuk dilakukan pengeditan serta mengulang
perekaman jika masih ada kekurangan dalam video. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Etika publik yaitu cermat.
Langkah selanjutnya saya mengedit rekaman video menjadi sebuah video
51
tutorial dengan menggabungkan beberapa video yang ada menggunakan aplikasi
Viva Video Pro di android. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai
dasar Komitmen mutu yaitu Orientasi mutu. Saya berusaha untuk mengedit
sendiri video agar selesai tepat waktu dan sesuai dengan harapan. Dengan
demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu mandiri dan
kerja keras.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Kejelasan target
Nasionalisme : Kerjasama
Etika publik : Cermat
Komitmen mutu : Orientasi mutu
Anti korupsi : Mandiri & Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya pembuatan Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6
Bulan dapat meningkatkan profesionalisme, kreativitas, serta Inovatif dalam
menjalankan kewajiban sebagai ahli gizi sehingga dapat menyampaikan
pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat secara efektif dan efisien.
b. Bagi organisasi
Dengan terlaksananya pembuatan Video tutorial mengolah MP-ASI Balita
Usia 6 Bulan maka salah satu kegiatan upaya pelayanan kesehatan di UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif dan preventif dapat
terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
Terlaksananya kegiatan Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
dapat membantu penyampaian informasi kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai makanan bergizi untuk balita dan cara
mengolah makanan balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan membuat video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan, maka
dapat memberikan informasi kepada masyarakat lebih efektif sehingga mewujudkan
misi UPT Puskesmas Timur II yaitu mendorong kemandirian masyarakat dalam pola
hidup bersih dan sehat.
52
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya pembuatan video torial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan akan
mempermudah menyampaikan informasi, sehingga dapat menguatkan nilai organisasi
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu, Efektif dan efisien.
53
Nomor Kegiatan 8 (delapan)
Mempublikasikan video tutorial mengolah MP-ASI Balita
Nama Kegiatan
Usia 6 Bulan
Waktu Pelaksanaan
21 September 2019
Kegiatan
Output : terlaksananya publikasi video tutorial mengolah
MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan menyampaikan cara mengolah MP-
Kegiatan ASI balita serta memudahkan masyarakat dalam
mempraktekan atau mengolah sendiri MP-ASI untuk balita.
1. Video
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Sebelum mempublikasikan video saya memastikan video yang saya buat
sudah sempurna agar layak untuk ditonton banyak orang. Dengan demikian saya
telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Mendahulukan
kepentingan publik. Selanjutnya saya meminta bantuan kepada rekan kerja di
Puskesmas untuk membantu saya menayangkan video dengan menyalin file
video saya ke TV kabel yang berada di lobi puskesmas. Dengan demikian saya
telah mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Kerjasama. Dan
selanjutnya menanyangkan video saya supaya dapat ditonton oleh pasien yang
berkunjung, sesuai perintah dari pimpinan. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Etika publik yaitu Taat perintah.
Saya akan memastikan video tersebut adalah hasil karya saya sendiri tanpa
mengambil karya orang lain Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai
dasar Komitmen mutu yaitu Efektif dan efisien. Kegiatan terakhir saya
membuat akun youtube pribadi dan mengunduh video di akun Youtube saya.
Selain youtube saya juga mengunduh video di akun chanel Instagram pribadi
saya dan membagikan link video youtube saya ke kontak/story
whatshappDengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti korupsi
yaitu kerja keras.
2. Nilai-nilai dasar
Akuntabilitas : Mendahulukan kepentingan publik
Nasionalisme : Kerjasama
Etika publik : Taat perintah
54
Komitmen mutu : Efektif dan Efisien
Anti korupsi : Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya publikasi Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
dapat memudahkan dalam menjalankan kewajiban sebagai ahli gizi sehingga
dapat menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat secara
efektif dan efisien.
b. Bagi organisasi
Dengan terlaksananya publikasi Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia
6 Bulan maka salah satu inovasi kegiatan baru dalam rangka upaya
pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif
dan preventif dapat terlaksana dengan baik.
c. Bagi Stakeholder
Terlaksananya publikasi Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
dapat membantu penyampaian informasi kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat terutama mengenai makanan bergizi untuk balita
dan cara mengolah makanan balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan publikasi video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan, dapat
memberikan informasi kepada masyarakat lebih efektif sehingga mewujudkan misi
UPT. Puskesmas Timur II yaitu meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya
kesehatan yang profesional serta berakhlak mulia.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya publikasi video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan,
maka edukasi dan informasi dapat tersampaikan kepada masyarakat, sehingga dapat
menguatkan nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu, Efektif dan
efisien.
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
68
2. Kesulitan dalam proses pembuatan resep menu MP-ASI dari desain
sampai mencetak media adalah membuat desain karena
membutuhkan waktu yang agak lama, dan ada beberapa hal yang
harus di ubah dan di tambahkan, seperti dari brosur hingga berubah
menjadi buku.
3. Ada beberapa kendala mengenai pelaksanaan penyuluhan yang
seharusnya dilakukan sesuai dengan kegiatan posyandu, namun
suasananya tidak memungkinkan. Sehingga saat posyandu
berlangsung saya hanya membagikan pamflet gizi balita.
B. SARAN
1. Bagi Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
Diharapkan terdapat koordinasi yang lebih baik dari pihak
BKPSDM Kota Singkawang terhadap instansi dan unit kerja terkait agar
ke depan penyelenggaraan latihan dasar CPNS berjalan lebih baik.
2. Bagi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan aktualisasi saran yang
dapat diberikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II, yaitu, pertama perlu
ditingkatkannya kerjasama antara tenaga gizi dengan tenaga
kesehatan yang lain di puskesmas dan kerjasama antara tenaga gizi
dengan kader-kader kesehatan. Kedua yaitu, perlu adanya kegiatan
rutin dalam upaya promotif dan preventif dalam rangka peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang gizi balita serta mencegah terjadinya
masalah gizi pada balita.
69
DAFTAR PUSTAKA
70
LAMPIRAN 1
MENYUSUN SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Kegiatan 1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Pencegahan :
Gunakan garam dapur beryodium
Konsumsi makanan sumber iodium (susu, makanan laut, telur, sayuran
Penanganan :
Segera konsultasikan kepada dokter jika mengalami gejala kekurangan
iodium
Anemia merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah
yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anak (umur < 6 tahun)
menderita anemia jika kadar Hb < 9,3 g/dl (kira-kira sama dengan nilai Ht <
27%).
Penanganan :
Beri suplemen zar besi dan vitamin B12
Segera konsultasikan kepada dokter jika anak mengalami gejala
anemia.
Gizi Kurang
Dampak :
Marasmus
Kwashiorkor
Marasmus & Kwashiorkor
Pencegahan :
Pemberian ASI Eksklusif untuk balita usia 0-6 bulan
Memberikan makanan dengan Gizi seimbang
Penanganan :
Lakukan pemeriksaan awal pada dokter dan ahli gizi
Mencukupi kebutuhan nutrisi
Cek berat badan secara rutin
Periksakan kepada dokter anak secara rutin
Stunting (kerdil)
Dampak :
Mudah sakit
Kemampuan otak kurang
Pertumbuhan ekonomi terhambat
Kemampuan reproduksi terganggu
Pencegahan :
Pemenuhan kebutuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu
dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga ank berusia 2
tahun.
Pemberian ASI Eksklusif untuk balita usia 0-6 bulan
Memberikan makanan dengan Gizi seimbang
Penanganan :
Memberi asupan gizi seimbang
Imunisasi
Pencegahan infeksi
Gizi lebih (Obesitas) adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam
tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak
dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk
dalam bentuk lemak.
Dampak :
Gangguan pada tulang, sendi, otot, saraf.
Resiko Penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, serangan jantung,
kanker, asam urat dll.)
Pencegahan :
Pola makan sehat
Mengajak anak beraktivitas fisik
Penanganan :
Menerapkan pola makan sehat
Mengajak anak beraktivitas fisik
Mengurangi konsumsi makanan ringan
Mengurangi konsumsi makanan berlemak
1. Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi
keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga
tersebut (Santoso, 1999).
2. Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan,
sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan
dengan status gizi yang baik (Suliha, 2001).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 1991).
4. Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku
dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).
I. Metode
Ceramah dan tanya jawab
II. Media
Pamflet
Power point
III. Kegiatan penyuluhan
IV. Evaluasi
a. Definisi status gizi
b. Masalah gizi balita
c. Pencegahan masalah gizi balita
d. Penanganan masalah gizi balita
e. Faktor yang mempengaruhi gizi
V. Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian status gizi
b. Peserta dapat menyebutkan masalah gizi balita
c. Peserta dapat menjelaskan cara pencegahan masalah gizi balita
d. Peserta dapat menjelaskan cara penanganan masalah gizi balita
e. Peserta dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi gizi
LAMPIRAN 2
MEMBUAT MEDIA EDUKASI
Kegiatan 2. Membuat media edukasi
Video dokumentasi
LAMPIRAN 5
NONTON BERSAMA (NOBAR) TENTANG
POSYANDU DAN GIZI BALITA
Kegiatan 5 . Nonton Bersama (NOBAR) Tentang Posyandu dan Gizi Balita
Video dokumentasi
LAMPIRAN 6
MENDISTRIBUSIKAN BUKU SAKU RESEP
MP-ASI KE POSYANDU
Kegiatan 6 . Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu