Anda di halaman 1dari 117

LAPORAN AKTUALISASI

MENGOPTIMALKAN PENGETAHUAN ORANG TUA BALITA


TERHADAP GIZI BALITA MELALUI EDUKASI GIZI DAN
INFORMASI GIZI DI WILAYAH KERJA
UPT. PUSKESMAS SINGKAWANG TIMUR II

Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil


Golongan II Angkatan XX Pemerintah Kota Singkawang
Provinsi Kalimantan Barat
Tahun 2019

Disusun Oleh :

Nama : Yusella Sukmarenis, A.Md. Gizi


NIP : 19950910 201903 2 006
Jabatan : Nutrisionis Terampil
Instansi : Pemerintah Kota Singkawang
Unit Kerja : UPT. Puskesmas Singkawang Timur II

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA KOTA SINGKAWANG BEKERJASAMA DENGAN
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XX Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2019 di Kota Singkawang.

Penulisan Laporan Aktualisasi ini terlaksana karena kontribusi banyak pihak


berupa bimbingan dan motivasi sehingga pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Walikota Singkawang
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan
Barat;
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota
Singkawang;
4. Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang;
5. Bapak Petrus Chandra, S.S.T. selaku Kepala Puskesmas sekaligus mentor yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi;
6. Bapak Drs. Robertus Isdius, M.Si selaku Coach yang telah memberikan
bimbingan, masukan dan pengarahan;
7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
Angkatan XX Tahun 2019 Kota Singkawang yang telah memberikan bantuan dan
motivasi;
8. Ayah dan Ibu, yang telah mendukung dan mendoakan sepenuh hati.

Penulis berupaya agar Laporanan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,


sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Laporanan Aktualisasi ini dapat
bermanfaat.

Singkawang, 26 September 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. i


BERITA ACARA .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI.......................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan ................................................................ 2
C. Manfaat Kegiatan .............................................................. 3
D. Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................. 3

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI


A. Keadaan Umum Organisasi .............................................. 4
B. Visi dan Misi Organisasi .................................................... 5
C. Ruang Lingkup Data Tenaga Kesehatan............................ 8
D Nilai-nilai Organisasi ......................................................... 9
E. Struktur Organisasi............................................................ 9
F. Tugas dan Fungsi Organisasi ............................................ 10
G. Uraian Tugas ..................................................................... 11

BAB III KERANGKA KONSEP


A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN ....................................... 12
B. Peran dan Kedudukan PNS dalam Kerangka NKRI ......... 15
C. Rancangan Aktualisasi ...................................................... 18
D. Jadwal Implementasi Kegiatan .......................................... 32

BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Pelaksanaan Aktualisasi .............................................. .... 33
B. Pengendalian Aktualisasi Oleh Mentor ......................... .... 56
C. Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach ......................... .... 62

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................... 68
B. Saran ................................................................................. 69

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 70


LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang


Timur II Menurut Kelurahan ................................................... 5
Tabel 3.1 Penetapan Isu Aktual Prioritas .............................................. 21
Tabel 3.2 Aspek Prioritas…..……. .................................................... .... 23
Tabel 3.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN ................... ….. 24
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ……… .............................. . .. . 32
Tabel 4.1 Pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Substansi
Pelatihan .......................................................................... .... 34
Tabel 4.2 Pengendalian Aktualisasi Oleh Mentor ............................. . ... 56
Tabel 4.3 Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach.............................. .... 62

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi …… ............................................... ……… 9

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat atau abdi


negara yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang taat hukum, berperadaban,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar tahun 1945.

Perkembangan seiring perubahan zaman menjadi tantangan dalam tugas


ASN melayani masyarakat tidaklah mudah, yang menuntut ASN untuk
meningkatkan profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya
serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Untuk mewujudkan
birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut,
pemerintah melalui UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional.

Dalam melaksanakan tugas, seorang ASN harus memiliki 3 (tiga)


kompetensi sebagaimana yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Kompetensi
tersebut adalah Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial dan Kompetensi
Sosio Kultural. Langkah awal untuk mempunyai ketiga kompetensi tersebut
adalah melalui pendidikan dan pelatihan terintegrasi sesuai yang tertuang
dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN mengamanatkan Instansi
Pemerintah wajib memberikan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu) tahun masa
percobaan.

Tujuan dari Diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun integrasi


moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme, kebangsaan, karakter
kepribadian yang unggul, bertanggung jawab, dan memperkuat

1
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan dasar dilaksanakan
dengan sistem internalisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yang diakronimkan
sebagai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik, Manajemen ASN, dan Whole
of Goverment. Selanjutnya peserta Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II
menyusun rancangan aktualisasi dengan diawali dari menetapkan isu,
masalah, dan gagasan pemecahan masalah pada unit kerja dengan
mengacu pada materi mata diklat yang telah diterima. Penugasan akhir dalam
Pelatihan Dasar ini adalah menyusun laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi ASN yang terdapat pada beberapa kegiatan yang dilakukan di unit
kerja masing-masing.

Latar belakang penulisan rancangan aktualisasi ini agar peserta


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan XX Kota
Singkawang dapat memahami nilai-nilai dasar dari ANEKA dan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut sesuai dengan indikatornya,
serta dapat menerapkan nilai-nilai dasar dari ANEKA di tempat tugas masing-
masing.

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan aktualisasi bagi penulis sebagai peserta


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II yaitu:

1. Dapat menerapkan Nilai-Nilai Dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme,


Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan Whole of Government melalui pengalaman langsung
di unit kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
2. Dapat mengidentifikasi isu-isu yang berkembang di unit kerja UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II.
3. Dapat mengusulkan ide kreatif sebagai solusi untuk menangani isu-isu
yang berkembang melalui kegiatan-kegiatan sebagai bentuk kontribusi
Aparatus Sipil Negara di unit kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.

2
C. Manfaat Kegiatan

Manfaat aktualisasi yaitu dapat membentuk karakter PNS yang kuat,


yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat serta berdaya saing berdasarkan nilai-nilai dasar PNS yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi. Selain itu aktualisasi ini juga bermanfaat bagi unit kerja yaitu UPT
Puskesmas Singkawang Timur II dalam mewujudkan visi dan misi
puskesmas, membantu mencari penyelesaian terhadap isu yang ditemukan
di Puskesmas, serta dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal
bagi masyarakat.

D. Tempat Dan Waktu Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dilaksanakan di UPT. Puskesmas


Singkawang Timur II pada tanggal 22 Agustus s.d 25 September 2019.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

A. Keadaan Umum Organisasi

1. Letak Wilayah
Wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II merupakan bagian
dari Kecamatan Singkawang Timur yang terdiri dari 2 (dua) kelurahan, yaitu
kelurahan Bagak Sahwa dan Mayasopa. Sebagaimana diketahui, Kecamatan
Singkawang Timur merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kota
Singkawang. Terletak disebelah timur wilayah Kota Singkawang, dengan luas
wilayah 166,26 km² atau 33 % dari seluruh wilayah Kota Singkawang. Dibanding
dengan luas wilayah Kota Singkawang, Kecamatan Singkawang Timur
merupakan yang terbesar ke 2 (dua) setelah Kecamatan Singkawang Selatan.
Kecamatan Singkawang Timur terletak pada 0º45’17” - 1º1’21,51” Lintang Utara
dan 108º59’45,1” - 109º10’19” Bujur Timur.
Secara administrasi, Kecamatan Singkawang Timur berada pada batas-
batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Sambas.
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bengkayang.
c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Singkawang Utara,
Tengah, dan Selatan.
d. Sebelah Timur : Kabupaten Bengkayang

Berdasarkan Perwako Nomor 9 tahun 2015 tanggal 27 Maret 2015,


tentang pembentukkan unit pelaksana teknis Pusat Kesehatan Masyarakat pada
Dinas Kesehatan Kota Singkawang, wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur dipecah menjadi 2 (dua) wilayah kerja yaitu UPT.
Puskesmas Singkawang Timur I dan Timur II. Untuk wilayah UPT. Puskesmas
Singkawang Timur I terdiri dari 3 (tiga ) kelurahan sedangkan untuk UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II terdiri dari 2 (dua) kelurahan yaitu kelurahan

4
Bagak sahwa dan Mayasopa. Untuk wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II terdapat 18 RT dari 2 (dua) kelurahan yang ada di wilayah
kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.

2. Luas Wilayah
Berdasarkan luas wilayah per kelurahan maka diketahui bahwa kelurahan
dengan wilayah terluas adalah kelurahan Mayasopa yaitu 8.172 Ha atau 80,3 %
dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II,
sedangkan untuk wilayah terkecil adalah kelurahan Bagak Sahwa yaitu 1.998
Ha atau 19,6 % dari seluruh luas wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II.

Tabel 2.1
Luas Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II Menurut Kelurahan
No. Kelurahan Km2 Hektare

1. Bagak Sahwa
19,98 1.998
2. Mayasopa
81,74 8.174

UPT. Puskesmas Singkawang Timur II 101,72 10.172


Sumber : BPS ,Kecamatan Singkawang Timur Dalam Angka 2014 (diolah)

Meskipun wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II termasuk


dalam Pemerintahan Kota namun pada dasarnya masih termasuk dalam
kategori kawasan pedesaan, dikarena masih terdapat daerah-daerah tertentu
diwilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yang sulit dicapai
mengingat sarana dan prasarana transportasi yang belum memadai dan
sulitnya lokasi ditempuh oleh kendaraan, apalagi dimusim hujan. Daerah
tersebut diantaranya Seluang, Senggang dan Gambir di Kelurahan Mayasopa.

3. Keadaan Geografis
Kecamatan Singkawang Timur Secara umum type/jenis tanah diwilayah
Kecamatan Singkawang Timur adalah Organosol (2.200 Ha), Allvial (3.926 Ha)

5
dan Podsol (10.500 Ha) sedangkan jenis tanah Latasol dan PMK tidak ada di
wilayah Kecamatan Singkawang Timur.

4. Kependudukan
Jumlah penduduk yang berada di wilayah kerja UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II tahun 2016 berdasarkan data sasaran Dinas Kesehatan
Kota Singkawang diperkirakan mencapai 7.355 jiwa, data ini sedikit berbeda jika
dibandingkan dengan data yang disajikan pada tahun 2013, mengingat sudah
dibagi menjadi 2 (dua) wilayah kerja.

Pada tahun 2016 diperkirakan jumlah sasaran program kesehatan di UPT.


Puskesmas Singkawang Timur II yang bersumber dari Data Dinas Kesehatan
Kota Singkawang adalah sebagai berikut kondisi seperti ini harus diimbangi
dengan jumlah tenaga kesehatan dan sumber daya manusia yang memadai
serta sistem informasi kesehatan yang dapat berjalan dengan baik.

B. Visi dan Misi

1. Visi
Dalam mengantisipasi tantangan kedepan menuju kondisi yang diinginkan,
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II secara terus menerus mengembangkan
peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan. Perubahan tersebut harus
disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga
dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada pencapaian
hasil (outcomes). Untuk memenuhi harapan diatas, maka Visi UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II adalah:“ Mewujudkan Masyarakat Hidup Sehat 2020“
Makna yang terkandung dalam visi tersebut, diperoleh beberapa komponen
pokok adalah:

a. Masyarakat di Wilayah Kecamatan Singkawang Timur Hidup Sehat 2020

Masyarakat Singkawang Timur Hidup Sehat 2020 yang diharapkan adalah


menunjukkan bahwa visi tersebut mengedepankan kesadaran, kemampuan,

6
kemapanan, untuk hidup sehat dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, dalam lingkungan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan masyarakat sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.

b. Mewujudkan Kemandirian Masyarakat Kecamatan Singkawang Timur

Bahwa masyarakat Kecamatan Singkawang Timur Kota Singkawang


memiliki kemauan dan kasadaran melaksanakan perilaku hidup sehat di seluruh
tatanan secara inisiatif. Masyarakat juga memiliki inisiatif untuk mengikuti semua
program kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah.

2. Misi
Berdasarkan uraian diatas dan visi yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan, UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II menetapkan misi yang ingin dicapai hingga tahun 2020
sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu,


terjangkau adil dan merata. Misi ini mengandung makna bahwa
penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan
memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan
tanpa ada perbedaan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
b. Meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya kesehatan yang
profesional serta berakhlak mulia. Misi ini mengandung makna bahwa
sumber daya manusia yang memiliki keahlian, berprofesionalitas, produktif
dan mampu secara mandiri bersaing dengan sehat di dunia kerja serta
bekerja dengan mengutamakan kepentingan pasien, menghormati hak-hak
pasien dan selalu menjaga sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan.
c. Mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.
Misi ini mengandung makna bahwa Lingkungan Masyarakat Singkawang
Timur yang sehat dan bermutu serta menerapkan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam kehidupan sehari-hari, akan dapat tercapainya pengendalian

7
penyakit baik menular maupun tidak menular dan penyehatan lingkungan
yang sehat dan bermutu. Menurunnya angka kesakitan, kematian dan
kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular pengendalian
penyakit terutama penyakit menular yang terjadi di masyarakat.
d. Membangun citra pelayanan puskesmas yang handal dan terpercaya.
Misi ini mengandung makna bahwa diharap kan petugas memiliki
kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai secara akurat dan
terpercaya, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi kepada pasien serta
pelayanan yang tepat dan benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dalam memberikan pelayanan.
e. Menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman. Misi ini mengandung
makna bahwa dalam memberikan pelayanan harus sesuai dengan standar
yang ada, pengendalian terhadap resiko seminimal mungkin di setiap
pelayanan dan membangun komunikasi yang baik antar petugas dan pasien.

C. Ruang Lingkup Data Tenaga Kesehatan

Penyajian data profil tenaga kesehatan ini dirinci menurut sebelas kategori
tenaga yang masing-masing yaitu:
1. Dokter Umum dan Dokter Gigi termasuk dalam hal ini adalah dokter
dengan status PNS dan Kontrak Daerah.
2. Perawat yang terdiri dari perawat, perawat umum dan perawat gigi.
3. Bidan, terdiri dari bidan lulusan D1 kebidanan DIII kebidanan
4. Farmasi, yang meliputi yang meliputi tenaga DIII Farmasi
5. Sarjana Kesmas, meliputi tenaga dengan pendidikan SKM.
6. Tenaga Kesling, terdiri dari tenaga DIII dan DIV sanitasi lingkungan.
7. Tenaga Gizi, terdiri atas S1 Gizi, D III Gizi dan SPAG.
8. Tenaga Kesehatan Kerja terdiri atas tenaga Fungsional Kesehatan Kerja
9. Keteknisian Medis terdiri atas tenaga analis kesehatan.
10. Tenaga Lain–Lain:

8
D. Nilai-Nilai Organisasi

Dalam memberikan pelayanan, UPT. Puskesmas Singkawang Timur II


memiliki tata nilai pelayanan “PETIRKU” yaitu Peduli, Tanggung jawab,
Integritas yang tinggi, Responsif, Kerja Keras, Unggulan yang memiliki arti:
1. Peduli, yakni melayani dengan tulus, empati dan peduli
2. Efektif dan efisien yaitu menghasilkan sesuai dengan apa yang telah digariskan
dengan menggunakan sumber daya yang tersedia sebaik mungkin
3. Tanggung jawab yaitu bertanggung jawab terhadap pelayanan yang telah
diberikan
4. Integritas yang tinggi, yaitu kesadaran antara perkataan dan perbuatan sesuai
etika, moral dan kemanusiaan yang tinggi
5. Responsif yaitu segera menanggapi permasalahan kesehatan di sekitar
masyarakat
6. Kerja keras yaitu bekerja bersungguh-sungguh untuk mencapai sasaran yang
ingin dicapai
7. Unggulan yaitu memberikan pelayanan yang terbaik

E. Struktur Organisasi

Kepala Puskesmas

Sub bagian
Tata Usaha

Penanggung
Penanggungjawab
jawab UKM
Penanggung Penanggungjawab jaringan pelayanan
Esensial dan
jawab UKM UKP, Kefarmasian Puskesmas dan
Keperawatan
Pengembangan dan Laboratorium jejaring fasilitas
Kesehatan
pelayanan
Masyarakat
kesehatan

Puskesmas
Pembantu

Gambar 2.1 Struktur Organisasi

9
F. Tugas Dan Fungsi Organisasi

UPT. Puskesmas Singkawang Timur II mempunyai tugas melaksanakan


kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat berdasarkan
rencana stategis dinas kesehatan.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, Puskesmas mempunyai fungsi :

a. pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya;


b. penyusunan rencana dan program kegiatan upaya kesehatan masyarakat
(UKM) tingkat pertama dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat
pertama;
c. penyelenggaraan UKM esensial meliputi pelayanan promosi kesehatan,
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana,
pelayanan gizi dan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal;
d. penyelengaraan UKM pengembangan meliputi upaya kesehatan sekolah,
upaya kesehatan olahraga, upaya perawatan kesehatan masyarakat,
upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya
kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut,
upaya pembinaan pengobatan tradisional, upaya laboratorium medis dan
laboratorium kesehatan masyarakat;
e. penyelenggaraan UKP tingkat pertama yaitu pelayanan rawat jalan,
pelayanan gawat darurat, pelayanan satu hari (one day care),home
careberdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
f. pengoordinasian kegiatan pelayanan kesehatan pada Puskesmas
pembantu di wilayah kerjanya.
g. pembinaan kepada Puskesmas pembantu di wilayah kerjanya;
h. pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pelayanan
kesehatan di wilayah keijanya; dan

10
i. pelaksanaan tugas lain yang diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

G. Uraian Tugas Nutrisionis Terampil

Uraian tugas Nutrisionis Terampil yang dimuat dalam KEPMENPAN NOMOR


23/KEP/M.PAN/4/2001, antara lain sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data gizi dalam rangka menyusun rencana tahunan


2. Mengumpulkan data gizi dalam rangka menyusun rencana 3 bulanan
3. Mengumpulkan data gizi dalam rangka menyusun rencana bulanan
4. Mengumpulkan data anak balita, bumil dan buteki untuk pemberian
makanan tambahan, penyuluhan dan pemulihan pada anak balita dengan
status gizi kurang
5. Mengumpulkan data makanan kelompok sasaran setempat untuk penilaian
mutu gizi, makanan dan dietetik;
6. Melakukan pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB), umur di unit
atau wilayah kerja secara bulanan bagi anak balita;
7. Melakukan pengukuran TB, BB, umur di unit atau wilayah kerja sesuai
kebutuhan;
8. Melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) di unit atau wilayah
kerja;
9. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran BB, TB, dan Umur;
10. Mencatat dan melaporkan hasil pengukuran LILA;
11. Menyediakan makanan tambahan untuk balita atau penyuluhan gizi;
12. Menyediakan kapsul Vitamin A;
13. Memantau kegiatan pengukuran BB, TB, Umur di tingkat desa meliputi
sasaran, status gizi, dan SKDN, secara bulanan pada posyandu;
14. Memantau kegiatan PMT balita.

11
BAB III
KERANGKA KONSEP

A. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara

Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar tahun 1945.

Namun dalam kenyataannya birokrasi kita masih menjadi hambatan dalam


pembangunan, yang ditandai dengan masih rendahnya kinerja pelayanan
birokrasi dan masih tingginya angka korupsi di Indonesia. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi tantangan-
tantangan tersebut, pemerintah melalui UU nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola ASN menjadi semakin profesional.

Berdasarkan Peraturan LAN nomor 12 Tahun 2018 Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil, Nomenklatur Diklat Prajabatan diubah menjadi Pelatihan
Dasar Calon PNS yang bertujuan untuk membentuk ASN yang professional, yaitu
ASN yang karakternya dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara professional sebagai pelayan
masyarakat.

Nilai-nilai dasar ASN yang merupakan seperangkat prinsip yang menjadi


landasan dalam menjalankan profesi ASN adalah sebagai berikut:

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus


dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanah. Amanah
seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.

12
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah :

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi


konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan
sektor, kelompok, dan pribadi;

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah


keterlibatan PNS dalam politik praktis;

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam


penyelenggaraan pemerintahan dan pelayan publik;

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat


diandalkan sebagai penyelenggara pemerintah.

Ada banyak aspek yang harus diperhatikan dalam menciptakan


lingkungan organisasi yang akuntabel. Aspek-aspek tersebut yaitu :
Kepemimpinan; Transparansi; Integritas; Tanggung Jawab (responsibilitas);
Keadilan; Kepercayaan; Keseimbangan; Kejelasan; Konsistensi.

PNS yang akuntabel adalah PNS yang mampu mengambil pilihan yang
tepat ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik praktis,
melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.

2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.

Indikator nilai dasar nasionalisme mencakup religius, hormat


menghormati, kerja sama, tidak memaksakan kehendak, jujur, amanah
(dapat dipercaya), adil, persamaan derajat, tidak diskriminatif, mencintai
sesama manusia, tenggang rasa, membela kebenaran, persatuan, rela
berkorban, cinta tanah air, memelihara ketertiban, disiplin, musyawarah,

13
kekeluargaan, menghormati keputusan, tanggung jawab, kepentingan
bersama, gotong royong, sosial, tidak menggunakan hak yang bukan
miliknya, hidup sederhana dan kerja keras serta menghargai karya orang
lain. (Latif, 2015: 1-5).

3. Etika Publik
Ketika seseorang memilih karir hidupnya sebagai Aparatur Sipil
Negara, maka sejatinya telah menjadi bagian dari kekuasaan yang tindak
tanduknya berimplikasi terhadap kepentingan masyarakat luas. Masyarakat
memiliki tuntutan dan harapan yang tinggi kepada aparat pemerintah.

Etika merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan


baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab
pelayanan publik.

Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan bagaimana


nilai- nilai (kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dll) dipraktikan dalam
wujud keprihatinan dan kepedulian terhadap kesejahteraan
masyarakat atau kebaikan orang lain. (Kumorotomo, 2015: 13) Indikator
nilai dasar dari etika publik adalah jujur, bertanggung jawab, integritas tinggi,
cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada perundang-undangan, taat
perintah dan menjaga rahasia. (Kumorotomo, 2015).

4. Komitmen Mutu
Mutu ada dalam persepsi orang secara individual, yang diukur
dari tingkat kepuasan masing-masing terhadap produk/jasa yang
diterimanya. Merujuk definisi dari Goetsch dan Davis (2006: 6), manajemen
mutu terpadu (Total Quality Management / TQM) terdiri atas kegiatan
perbaikan berkelanjutan yang melibatkan setiap orang dalam organisasi
melalui usaha yang terintegrasi secara total untuk meningkatkan kinerja pada
setiap level organisasi. Indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu,
yaitu (Yuniarsih, 2015):

14
a. Efektifitas adalah tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja, diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumber
daya sehingga dapat diketahui ada tidaknya pemborosan
sumber daya penyalah gunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan
mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang akan memotivasi setiap
individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya.
d. Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa
yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, bahkan melampaui harapannya..

5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi terdiri dari kerugian negara, suap menyuap, pemerasan, perbuatan
curang, penggelapan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan
gratifikasi. Indikator nilai dasar anti korupsi adalah jujur, disiplin,
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, mandiri, adil dan berani serta
peduli (Tim Penulis Pemberantasan Korupsi, 2015).

B. Peran dan Kedudukan PNS Dalam Kerangka NKRI

1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman.

15
Untuk menjalankan kedudukannya berdasarkan Pasal 10 Undang-
Undang No. 5 tahun 2014, Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Menurut
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 : Pasal 11 mengatakan bahwa tugas
dari ASN adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat
pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas,
dan mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam pasal 12 peran ASN yaitu sebagai perencana, pelaksana dan


pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. Asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen
ASN, yaitu: Asas kepastian hukum, Profesionalitas, Proporsionalitas,
Keterpaduan, Delegasi, Netralitas, Akuntabilitas, Efektif dan efisien,
Keterbukaan, Non diskriminatif, Persatuan dan kesatuan, Keadilan dan
kesetaraan, Kesejahteraan.

2. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah semua jenis pelayanan untuk menyediakan
barang/jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat yang memenuhi kriteria yaitu
merupakan jenis barang atau jasa yang memiliki eksternalitas tinggi dan
sangat diperlukan masyarakat serta penyediaanya terkait dengan upaya
mewujudkan tujuan bersama yang tercantum dalam konstitusi maupun
dokumen perencanaan pemerintah, baik dalam rangka memenuhi hak dan
kebutuhan dasar warga, mencapai tujuan strategis pemerintah dan
memenuhi komitmen dunia internasional. Menurut Dwiyanto (2010 : 21)
dalam Modul Pelayanan Publik (Purwanto, Tyastianti, Taufiq, & Novianto,
2017).

Paradigma administrasi publik sebagai bagian dari teori manajemen


pelayanan publik:

16
a. Old Publik Administration (OPA) (Wilson, 1887-1937)melihat
pelayanan publik merupakan segala kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah saja, negara sebagai satu-satunya lembaga yang dianggap
mampu menyelesaikan masalah dlm masyarakat.

b. New Publik Management (NPM) (Osborn, 1992-2000)melihat


kekurangan dari OPA yang hanya dikuasai pemerintah, maka NPM
memunculkan peran swasta dalam pemberian pelayanan publik,
sayangnya NPM terlalu berorientasi pada keuntungan.

c. New Publik Service (NPS) (Denhardt, 2003) melihat kekurangan dari


OPA dan NPM, maka NPS melibatkan partisipasi masyarakat sebagai
pemberi mandat pada pemerintah, maka masyarakat memiliki peran
aktif dalam pengambilan keputusan dan kebijakan

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama,


adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalah
penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi
yang berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan
atau diterima oleh penerima layanan / pelanggan.

3. Whole of Government (WOG)


Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,
manajemen program pelayananpublik. Menurut United States Institute of
Peace (USIP) adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju
tujuan bersama, juga dikenal dengan kolaborasi, kerjasama antar instansi,
aktor pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.
Dengan kata lain, WoG menekankan pelayanan yang berintegrasi
sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani
permintaan masyarakat dapat selesai dengan waktu yang singkat.

17
Kemunculan WoG didorong oleh sejumlah faktor-faktor
pendorong internal maupun eksternal abad 21. Guncangan globalisasi
yang menghadirkan berbagai kontradiksi (paradoks) di berbagai sektor
kehidupan seperti korupsi, kemiskinan, dominasi pasar bebas di sektor
ekonomi dan lain- lain yang sulit diatasi dengan cara dan pendekatan
biasa (in the box) membuat WoG menjadi keniscayaan yang tidak
terhindarkan.

Salah satu bentuk penerapan WoG di sektor pelayanan publik adalah


e-government. E- Government adalah salah satu faktor pendorong strategis
(strategic enabler) yang memungkinkan WoG dapat dilaksanakan, karena
peran dan fungsi e- government adalah menciptakan jejaring kerja (network)
kolaboratif sehingga fungsi integrasi intra dan inter agensi/instansi
dapat dilaksanakan. Keberadaan jejaring kerja yang ditopang oleh e-
government berpotensi menjadi tuas pengungkit (leverage) bagi
pertumbuhan dan perkembangan ekonomi, sosial dan lingkungan, termasuk
di dalamnya pelayanan publik. Berdasarkan hal itu, maka e-government
harus dilaksanakan di berbagai level pelayanan publik (Suwarno &
Sejati,2017).

C. Rancangan Aktualisasi

1. Identifikasi Isu
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan primer, yang melayani pasien dengan berbagai
masalah kesehatan termasuk masalah gizi. Tingginya masalah gizi dan
penyakit yang terkait dengan gizi di masyarakat memerlukan penanganan
paripurna, namun dengan keterbatasan berbagai faktor pendukung, maka
penanganan masalah tersebut belum optimal.

Sebagai nutrisionis yang bekerja di unit kerja UPT. Puskesmas


Singkawang Timur II, penulis menyadari bahwa tugas seorang ASN adalah
menjalankan kebijakan yang ditetapkan Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan

18
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, mempererat persatuan
dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi nutrisionis
adalah bersama dengan profesi lainnya untuk saling mendukung dalam
meningkatkan pelayanan gizi dan sekaligus status gizi masyarakat.

Nutrisionis yang melaksanakan profesi gizi mengabdikan diri dalam


upaya memelihara dan memperbaiki keadaan gizi, kesehatan, kecerdasan
dan kesejahteraan rakyat melalui upaya perbaikan gizi, pendidikan gizi,
pengembangan ilmu dan teknologi gizi, serta ilmu-ilmu terkait sesuai dengan
kode etik dan kode perilaku ASN sesuai manajemen Aparatur Sipil Negara.

Pelayanan gizi di puskesmas terdiri dari kegiatan memberikan asuhan


gizi, melakukan pengkajian gizi dengan anamnesis gizi, menentukan
diagnosa gizi melalui kolaborasi dengan dokter, menerjemahkan preskripsi
diet ke dalam jenis dan jumlah makanan, melakukan intervensi gizi :
penyuluhan dan konseling gizi (sewaktu dirawat ataupun sewaktu akan
pulang) dan bertanggung jawab terhadap terapi diet dan penyelenggaraan
makan, monitoring dan evaluasi gizi : pemantauan dan evaluasi status gizi
dengan melakukan pengukuran antropometri dan asupan gizi.

Namun berdasarkan dialog dengan kepala puskesmas dan


pengamatan langsung oleh penulis, bahwa masih ada beberapa kegiatan gizi
di puskesmas yang belum optimal antara lain adalah kegiatan konseling gizi
di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II terutama konseling gizi pasien
dengan penyakit tidak menular (degeneratif), kegiatan tersebut sudah
direncanakan namun belum berjalan baik, sehingga akan berdampak kepada
masyarakat yang kurang pengetahuannya mengenai gizi serta diet yang
harus mereka lakukan selama menjalani proses penyembuhan.

Masalah lainnya yang ada di wilayah kerja puskesmas ini yaitu


mengenai pengelolaan pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk memantau status gizi balita setiap bulannya yang
dilakukan oleh kader posyandu. Peran kader dalam penyelenggaraan
posyandu sangat besar, karena selain sebagai pemberi informasi kesehatan
kepada masyarakat, juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke
posyandu dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
19
Posyandu memiliki peranan-peranan penting dalam menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi masayarakat, khususnya bagi ibu hamil dan
balita. Berdasarkan pengamatan langsung oleh penulis bahwa belum
optimalnya pelayanan posyandu yang disebabkan beberapa faktor antara
lain minimnya jumlah kader posyandu, sarana dan prasarana yang kurang
memadai, serta kurangnya pengetahuan kader dan warga mengenai
kesehatan, hal tersebut dapat di lihat saat penulis mengamati pengisian buku
KMS yang masih kurang dipahami oleh kader, serta kemampuan kader
dalam memberikan konseling atau informasi tentang kesehatan kepada
masyarakat masih kurang.

Tidak hanya itu, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai gizi balita
juga menjadi masalah dalam upaya mencapai tujuan program kesehatan gizi
balita, sehingga minat orang tua balita untuk membawa anak mereka ke
posyandu juga menjadi menurun. Data hasil laporan survailan gizi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II menunjukkan bahwa sampai pada bulan
Juni tahun 2019 jumlah balita yang di timbang berat badannya belum
mencapai jumlah sasaran, mulai dari usia 0 - 59 bulan berjumlah 843 orang
hanya sebanyak 56,94 persen yang datang dan di timbang berat badannya
di posyandu.

Penimbangan yang rutin diadakan setiap bulan di Posyandu ini


bertujuan untuk mengetahui apakah bayi atau balita tumbuh sehat,
mengetahui dan mencegah gangguan pertumbuhan, mengetahui bila balita
sakit, kelengkapan imunisasi dan medapatkan penyuluhan gizi. Namun
masalah gizi balita juga masih ditemukan antara lain yaitu, Balita Bawah
Garis Merah (BGM) dan Gizi Buruk. Menurut data survailan gizi sampai pada
bulan Juni tahun 2019 Balita BGM berjumlah 10 orang anak serta masih ada
3 balita gizi buruk yang sudah diberi asuhan gizi berupa bantuan makanan
tambahan.

Dari identifikasi isu di atas, selanjutnya dapat dirumuskan ada tiga isu
aktual yaitu :

a. Kurang optimalnya pelayanan kader posyandu balita di wilayah UPT.


Puskesmas Singkawang Timur II
20
b. Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di wilayah
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
c. Belum optimalnya kegiatan konseling gizi pada pasien dengan penyakit
degeneratif di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II

2. Penetapan Isu
Penulis memilih isu yang akan diangkat dalam penulisan rencana
aktualisasi ini, dilakukan pemilihan isu dengan menggunakan kriteria APKL
yaitu :

a. Aktual, adalah isu yang diangkat adalah isu yang masih hangat
dibicarakan.
b. Problem, adalah isu yang diangkat adalah sesuatu yang merupakan
masalah yang sangat krusial yang harus segera ditemukan solusi
pemecahan masalahnya.
c. Khalayak, yaitu isu yang diangkat menyangkut banyak orang.
d. Layak, yaitu isu yang diangkat merupakan suatu hal yang penting untuk
diangkat.

Tabel 3.1
Penetapan Isu Aktual Prioritas
Kriteria
No Masalah/Isu Total Peringkat
A P K L
Kurang optimalnya pelayanan kader
1 posyandu balita di wilayah UPT. 5 3 3 3 14 3
Puskesmas Singkawang Timur II
Kurangnya pengetahuan orang tua
balita terhadap gizi balita di wilayah
2 5 3 4 5 17 1
UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II
Belum optimalnya kegiatan konseling
gizi pada pasien dengan penyakit
3 5 3 3 4 15 2
degeneratif di UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II

21
Berdasarkan tabel penetapan isu aktual di atas, isu prioritas yang didapatkan
adalah “Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di
wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II “.

Adapun penyebab masalah kurangnya pengetahuan orang tua balita


terhadap gizi balita di wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu:

a. Kurangnya edukasi tentang pentingnya membawa balita setiap bulan ke


posyandu.
b. Kurangnya edukasi gizi tentang status gizi balita, yang di pantau melalui
penimbangan berat badan.
c. Orang tua cenderung merasa tidak perlu membawa anak ke posyandu
setelah anak diimunisasi lengkap.

Untuk merumuskan faktor penyebab masalah dari isu prioritas, maka


tahapan selanjutnya adalah dengan menggunakan metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dengan skala penilaian 1-5 yang merujuk pada skala Lirkert,
untuk menganalisis faktor mana yang menjadi penyebab atau masalah utama
terjadinya isu prioritas. Pengertian Urgency, Seriousness, Growth diuraikan
sebagai berikut:

a. Urgency

Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan


waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk
memecahkan masalah yang menjadi penyebab isu.

b. Seriousness

Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan


akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain
kalau masalah itu tidak diselesaikan.

c. Growth

Seberapa kemungkinan masalah penyebab isu akan makin


memburuk kalau dibiarkan.

22
Tabel 3.2
Aspek Prioritas
No Faktor Penyebab U S G Ʃ Rangking
Kurangnya edukasi tentang
1 pentingnya membawa balita 5 4 4 13 2
setiap bulan ke posyandu
Kurangnya edukasi gizi tentang
status gizi balita, yang di pantau
2 melalui penimbangan berat 5 5 5 15 1
badan
Orang tua cenderung merasa
tidak perlu membawa anak ke
3 4 4 4 12 3
posyandu setelah anak
diimunisasi lengkap

Berdasarkan teknik analisis USG tersebut, maka penyebab utama dari


Kurangnya kunjungan masyarakat untuk membawa balita datang ke
posyandu di wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II adalah
“Kurangnya edukasi gizi tentang status gizi balita, yang di pantau
melalui penimbangan berat badan” dengan total skor 15.

3. Gagasan Pemecahan Isu


Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan pemecahan isu yang akan
diajukan adalah “Mengoptimalkan Pengetahuan Orang Tua Balita
Terhadap Gizi Balita Melalui Edukasi Gizi dan Informasi Gizi Di Wilayah
Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II”. Upaya-upaya yang akan
dilakukan dalam rangka mengoptimalkan pengetahuan orang tua balita, yaitu
melalui kegiatan-kegiatan berikut ini:

a. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang pemantauan


status gizi balita
b. Membuat brosur tentang pemantauan status gizi balita
c. Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi dan balita usia 6-
59 bulan
d. Melakukan penyuluhan tentang pemantauan status gizi balita
e. Edukasi tetang menu sehat makanan tambahan bayi dan balita usia 6-
59 bulan
23
Tabel 3.3
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN

Unit Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II


1. Kurang optimalnya pelayanan kader posyandu balita di wilayah UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II
2. Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di wilayah UPT.
Identifikasi Isu Puskesmas Singkawang Timur II
3. Belum optimalnya kegiatan konseling gizi pada pasien dengan penyakit degeneratif di
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Kurangnya pengetahuan orang tua balita terhadap gizi balita di wilayah UPT. Puskesmas
Isu yang diangkat
Singkawang Timur II
Mengoptimalkan Pengetahuan Orang Tua Balita Terhadap Gizi Balita Melalui Edukasi Gizi
Gagasan Pemecahan Isu
dan Informasi Gizi Di Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Menyusun 1. Berkonsultasi Output : 1. Sebelum merancang Dengan adanya Terlaksananya
Satuan Acara dengan kepala SAP saya akan SAP diharapkan penyusunan SAP
Satuan Acara
Penyuluhan puskesmas tentang berkonsultasi terlebih dapat berguna akan mempermudah
Penyuluhan (SAP)
(SAP) rencana dahulu dengan sebagai pedoman kegiatan penyuluhan,
penyusunan SAP Kepala Puskesmas. dalam penyuluhan, sehingga dapat
(Nasionalisme : sehingga kegiatan menguatkan nilai
Hasil : Musyawarah) dan informasi yang organisasi UPT.
2. Mengumpulkan
Tersedianya diberikan kepada Puskesmas
referensi tentang
pedoman untuk 2. Saya akan menerima orang tua balita Singkawang Timur II
gizi balita
penyuluhan masukan dari atasan dapat terstruktur yaitu, Efektif dan
dan melakukan dan sistemastis. efisien.

24
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 3. Menentukan Bukti kegiatan : sesuai yang Dengan demikian
metode yang akan diperintahkan dalam saya telah
1. print out SAP,
digunakan penyusunan SAP. mendukung salah
2. Foto (Etika publik : satu misi UPT
dokumentasi
4. Menentukan media Mentaati perintah Puskesmas
yang akan atasan) Singkawang Timur
digunakan II yaitu :
3. Memastikan referensi
Meningkatkan
materi yang akan
5. Menyusun kegiatan kualitas dan
digunakan sesuai
atau susunan acara kemampuan
dengan ilmu gizi dan
sumber daya
dapat dipertanggung
6. Memeriksa kembali kesehatan yang
jawabkan.
rancangan SAP profesional serta
(Akuntabilitas :
yang akan dicetak berkhlak mulia.
Tanggung Jawab)
7. Menyelesaikan
4. Memeriksa kembali
pembuatan SAP
SAP yang sudah
tepat waktu
dibuat sebelum
dicetak. (Komitmen
mutu : Orintasi mutu)

5. Menyelesaikan
pembuatan SAP tepat
waktu. (Anti korupsi :
Disiplin)

25
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 Membuat media 1. Berkonsultasi Output : 1. Bersikap sopan saat Dengan adanya Terlaksananya
edukasi dengan kepala menemui atasan media penyuluhan, pembuatan media
Media edukasi
puskesmas tentang untuk berkonsultasi . diharapkan dapat edukasi dapat
rencana pembuatan (Etika Publik : Sikap membantu untuk membantu
media hormat, sopan) mengoptimalisasi meningkatkan
Hasil : upaya promotif pengetahuan orang
2. Mengumpulkan Memudahkan 2. Menjelaskan kepada kesehatan tentang tua balita, sehingga
referensi tentang menyampaikan isi atasan tentang gizi balita kepada menguatkan nilai-nilai
gizi balita materi serta kegiatan yang akan orang tua balita. organisasi UPT.
memudahkan dilakukan dan Maka demikian Puskesmas
3. Bekerja sama penerimaan manfaatnya saya telah Singkawang Timur
dengan rekan kerja pesan-pesan (Akuntabilitas : mendukung salah yaitu, Kerja keras.
ahlli gizi untuk tentang gizi balita transparan, kejelasan satu misi UPT.
membuat media bagi orang target) Puskesmas
tua/masyarakat. Singkawang Timur
3. Saya akan bekerja II yaitu :
sama dengan rekan mendorong
kerja ahli gizi dalam kemandirian
pembuatan media. masyarakat dalam
(Nasionalisme : pola hidup bersih
Kerjasama) dan sehat.

26
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
2 4. Memeriksa kembali Bukti kegiatan : 4. Saya akan
rancangan media menyelesaikan
sebelum dicetak 1. Pamflet pembuatan pamflet
2. Foto tepat waktu. (Anti
5. Menyelesaikan dokumentasi korupsi : Disiplin)
pembuatan media
tepat waktu. 5. Saya akan
memeriksa kembali
rancangan pamflet
sebelum dicetak.
(Komitmen mutu :
Orintasi mutu)

27
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat resep 1. Berkonsultasi Output : 1. Menjelaskan kepada Dengan adanya Terlaksananya
menu sehat dengan kepala atasan tentang pembuatan resep pebuatan resep menu
Resep Menu
makanan puskesmas tentang kegiatan yang akan menu sehat sehat makanan
sehat makanan
tambahan bayi rencana pembuatan dilakukan dan makanan tambahan balita,
tambahan
dan balita usia 6- resep menu sehat manfaatnya tambahan balita, dapat meningkatkan
12 bulan makanan tambahan Hasil : (Akuntabilitas : diharapkan dapat pengetahuan orang
balita transparan, kejelasan membantu tua balita. Sehingga
Memudahkan target) mengoptimalisasi menguatkan nilai-nilai
2. Mengumpulkan menyampaikan pemberian organisasi UPT.
referensi tentang cara mengolah 2. Bekerja sama dengan informasi kepada Puskesmas
resep menu sehat makanan rekan kerja ahli gizi orang tua balita Singkawang Timur
makanan tambahan tambahan balita dalam pembuatan sebagai panduan yaitu, Kerja keras.
balita serta brosur (Nasionalisme untuk dapat
memudahkan : Kerjasama) mengolah
masyarakat dalam makanan anak
3. Bekerjasama mempraktekan 3. Memeriksa kembali sesuai dengan
dengan rekan kerja atau mengolah rancangan brosur kebutuhan. Maka
ahli gizi untuk sendiri makanan resep sebelum demikian saya
membuat resep tambahan untuk dicetak. (Komitmen telah mendukung
menu sehat balita dirumah. mutu : Orintasi mutu) salah satu misi
makanan tambahan
UPT. Puskesmas
balita
4. Menyelesaikan Singkawang Timur
Bukti kegiatan : pembuatan brosur II yaitu :
4. Memeriksa kembali 1. Brosur resep tepat waktu. mendorong
hasil rancangan 2. Foto (Etika Publik : disiplin) kemandirian
resep sebelum dokumentasi masyarakat dalam
dicetak dan 5. Mengumpulkan pola hidup bersih
Menyelesaikannya referensi (Anti korupsi dan sehat.
tepat waktu. : kerja keras)

28
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan 1. Berkonsultasi Output : 1. Berkoordinasi dengan Terlaksananya Terlaksananya
penyuluhan dengan kepala penanggung jawab penyuluhan penyuluhan dengan
Terlaksananya
tentang gizi balita puskesmas tentang Posyandu / kader tentang gizi balita baik maka juga akan
penyuluhan gizi
rencana sebelum dapat meningkatkan
balita
penyuluhan melaksanakan meningkatkan pengetahuan orang
penyuluhan. pengetahuan orang tua balita, sehingga
2. Berkoordinasi (Nasionalisme : tua balita. Maka menguatkan nilai-nilai
dengan Hasil : Kerjasama) saya juga telah organisasi UPT.
penanggung jawab Meningkatkan mendukung salah Puskesmas
posyandu tentang pengetahuan 2. Datang ke tempat satu misi UPT. Singkawang Timur
recana penyuluhan masyarakat penyuluhan tepat Puskesmas yaitu, Kerja keras dan
tentang gizi balita waktu. (Etika publik : Singkawang Timur Responsif.
Disiplin) II, yaitu:
3. Menetapkan jadwal
mendorong
penyuluhan di
Bukti kegiatan : 3. mengucapkan salam kemandirian
posyandu dan
saat membuka masyarakat dalam
Menyiapkan materi 1. Daftar hadir
penyuluhan. pola hidup bersih
penyuluhan peserta (Nasionalisme : dan sehat.
penyuluhan Religius)
4. Membuat undangan 2. Foto
untuk peserta dokumentasi 4. memberikan
3. Undangan kesempatan peserta
4. Video kegiatan maupun kader
posyandu untuk
bertanya.
(Akuntabilitas :
Keadilan)

29
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5. Datang ke tempat 6. memastikan materi
penyuluhan tepat yang disampaikan
waktu dan sesuai dengan Ilmu
Membuka Gizi dan mudah
penyuluhan dipahami. (Komitmen
dengan mutu: Berorientasi
mengucapkan Mutu)
salam dan
memperkenalkan 7. Saya akan berusaha
diri kepada semaksimal mungkin
seluruh peserta untuk memberikan
penyuluhan informasi tentang Gizi
balita kepada seluruh
peserta penyuluhan.
(Anti Korupsi: Kerja
Keras)

5 Nonton Bersama 1. Berkonsultasi Output: 1. Berkonsultasi terlebih Terlaksananya Terlaksananya


(Nobar) tentang dengan kepala dulu dengan atasan kegiatan nonton kegiatan nonton
Posyandu dan puskesmas tentang Terlaksananya dan rekan kerja bersama ini bersama dengan baik
Gizi Balita rencana kegiatan kegiatan nonton mengenai rencana diharapkan dapat maka juga akan
Nonton bersama. bersama dengan kegiatan. menumbuhkan menciptakan suasana
orang tua balita (Nasionalisme: kesadaran orang kerja yang baik serta
dan kader Musyawarah) tua balita tentang meningkatkan
posyandu pentingnya pengetahuan orang
tua balita, sehingga
menguatkan nilai-nilai
organisasi

30
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN OUTPUT/HASIL TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN SUBSTANSI MATA
KEGIATAN KEGIATAN DAN MISI NILAI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
5 2. Bekerja sama Hasil: 2. Menjelaskan secara Posyandu dan gizi UPT. Puskesmas
dengan rekan kerja rinci kepada atasan balita, dan Singkawang Timur
Ahli gizi tentang Memudahkan dan rekan kerja ahli menciptakan yaitu, Kerja keras,
rencana kegiatan menyampaikan gizi tentang rencana suasana yang efektif dan efisien.
Nonton bersama pesan tentang kegiatan yang akan menyenangkan
pentingnya dilakukan saat kegiatan
3. Mendownload film memantau status (Akuntabilitas: berlangsung. Maka
tentang Posyandu gizi balita. kejelasan target) saya juga telah
dan Gizi balita & mendukung salah
Memilih film yang Bukti Kegiatan 3. Mendownload film satu misi UPT.
tepat untuk berkaitan dengan Puskesmas
ditayangkan 1. Daftar hadir posyandu dan gizi Singkawang Timur
peserta balita (Komitmen II, yaitu:
4. Berkoordinasi penyuluhan mutu: Orientasi mutu) menciptakan
dengan 2. Foto suasana kerja yang
penanggung jawab dokumentasi 4. Datang ke tempat aman dan
posyandu dan 3. File Film kegiatan tepat waktu nyaman..
kader posyandu 4. Video kegiatan (Etika publik: Disiplin)

5. Menetapkan jadwal
kegiatan, 5. Bertanggung jawab
menyiapkan sarana untuk menyiapkan
& datang ke tempat sarana untuk
kegiatan tepat pemutaran film. (Anti
waktu. korupsi: tanggung
jawab & kerja keras)

31
D. Jadwal Implementasi Kegiatan

Jadwal dalam melakukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dijelaskan pada


tabel di bawah ini:

Tabel 3.4
Jadwal Implementasi Kegiatan
Nama Peserta Yusella Sukmarenis, A.Md. Gizi
Unit Kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Tempat Aktualisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
No Kegiatan Waktu Output Bukti Fisik
1. print out SAP
Menyusun 2. Foto
22 Agustus - 04 Satuan Acara
Satuan Acara dokumentasi
1 September Penyuluhan
Penyuluhan
2019 (SAP)
(SAP)
1. Pamflet
Membuat media 22 Agustus - 11 2. Foto
2 edukasi tentang September Media edukasi dokumentasi
gizi balita 2019
Membuat resep 1. Brosur
menu sehat 2. Foto
22 Agustus - 14 dokumentasi
makanan Resep Menu
3 September
tambahan bayi sehat PMT
2019
dan balita usia
6-12 bulan
1. Daftar hadir
Melakukan peserta
5 September - Terlaksananya
penyuluhan penyuluhan
4 25 September penyuluhan gizi
tentang gizi 2. Foto
2019 balita
balita dokumentasi
terlaksananya 1. Daftar hadir
Nonton Nobar tentang peserta
bersama posyandu & 2. Foto
5 September -
(NOBAR) gizi balita dokumentasi
5 25 September
tentang
2019
posyandu & gizi
balita

32
BAB IV
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
A. PELAKSANAAN AKTUALISASI

Isu yang saat ini terjadi di unit kerja yaitu “Kurangnya pengetahuan orang
tua balita terhadap gizi balita di wilayah UPT. Puskesmas Singkawang Timur II“.
Gizi balita adalah zat yang diperlukan oleh tubuh balita untuk menunjang proses
pertumbuhan dan aktivitas, kecerdasan otak dan kemampuan fisik serta tumbuh
kembang yang optimal.
Salah satu indikator yang menentukan kualitas tingkat kesehatan balita
adalah dengan memantau status gizi balita. Namun menurut data hasil laporan
survailan gizi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II menunjukkan bahwa
sampai pada bulan Juni tahun 2019 jumlah balita yang di timbang berat
badannya belum mencapai jumlah sasaran, mulai dari usia 0 - 59 bulan
berjumlah 843 orang hanya sebanyak 56,94 persen yang datang dan di timbang
berat badannya di posyandu. Hal ini berkaitan dengan masalah gizi yang terjadi
di Indonesia Menurut RISKESDAS 2018 masih ada 17,7 persen balita gizi
buruk, hal ini juga terjadi di wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
yaitu dari data survailan gizi bulan Juli masih ada 3 kasus balita gizi buruk.
Beberapa faktor yang mempengaruhi masalah gizi yaitu, pendapatan,
pendidikan, pekerjaan, usia, budaya, kondisi fisik serta infeksi.
Strategi untuk memecahkan isu kurangnya pengetahuan orang tua balita
terhadap gizi balita yaitu dengan melakukan upaya pencegahan dengan
memberikan edukasi tentang gizi balita yang menerapkan nilai-nilai dasar ASN
dalam setiap kegiatannya. Pelaksanaan aktualisasi ini dilaksanakan selama 30
hari di wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.

33
TABEL 4.1
PELAKSANAAN AKTUALISASI NILAI -NILAI DASAR SUBSTANSI
PELATIHAN

Nomor Kegiatan 1 (satu)


Nama Kegiatan Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Waktu Pelaksanaan Kegiatan 22 Agustus – 31 Agustus 2019
Output : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Keluaran dan Hasil Kegiatan Hasil : Tersedianya pedoman untuk penyuluhan
1. print out SAP,
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Kegiatan menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) telah saya laksanakan
mulai pada tanggal 22 Agustus 2019. Adapun tahapan kegiatan dalam
penyusunan SAP adalah mencari contoh format SAP, menentukan tujuan
penyuluhan, mengumpulkan referensi materi penyuluhan, menentukan metode
yang akan digunakan, menentukan media penyuluhan, menyusun kegiatan atau
susunan acara, mencetak SAP yang akan dikonsulkan, berkonsultasi dengan
rekan kerja ahli gizi, berkonsultasi dengan pimpinan, menyempurnakan SAP
sesuai saran dan arahan pimpinan, memeriksa kembali SAP sebelum dicetak,
dan mencetak SAP.
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) adalah seperangkat acara penyuluhan
yang akan diselenggarakan termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan
konsep acara dan digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan.
Untuk menyusun SAP saya berpedoman pada contoh format SAP yang saya cari
di internet, sebagai referensi untuk membuat SAP yang akan digunakan untuk
pedoman penyelenggaraan penyuluhan dan menentukan tujuan penyuluhan
mengenai gizi balita. Kegiatan selanjutnya saya mengumpulkan referensi literatur
tentang gizi balita dari buku, makalah, serta jurnal yang ada di internet dan
mengetiknya di dalam format SAP yang tentunya literatur yang saya gunakan
valid dan sesuai dengan ilmu gizi serta penerapannya agar materi yang saya
sampaikan kepada masyarakat dapat dipertanggungjawabkan. Tentunya dalam
hal ini saya telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas dengan indikator
Kejelasan Target

34
Kegiatan selanjutnya saya menentukan metode yang akan digunakan dalam
penyuluhan berupa ceramah dan tanya jawab dan menentukan media yang akan
digunakan berupa pamflet dan menggunakan power point presentasi sebagai
media untuk memudahkan menyampaikan materi penyuluhan. Setelah itu saya
menyusun kegiatan atau susunan acara yang akan dilakukan dimulai dari
pembukaan sampai penutup. Kemudian saya mencetak print out rancangan SAP
untuk dikonsultasikan kepada rekan kerja ahli gizi terlebih dahulu untuk
memberikan masukan atau saran jika terdapat kekurangan mengenai materi gizi
balita yang saya buat, serta berkoordinasi mengenai waktu dan tempat
pelaksanaan penyuluhan. Dalam kegiatan ini saya telah mengaplikasikan nilai
dasar Nasionalisme dengan indikator Musyawarah dan kerjasama.
Pada tanggal 30 Agustus 2019 saya mendatangi ruangan pimpinan dengan
mengetuk pintu dan mengucapkan salam, selanjutnya menyapa pimpinan dengan
sopan dan menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui beliau. Kemudian
saya menyampaikan print out rancangan SAP yang sudah saya buat dan
meminta pimpinan untuk memberi masukan. Pimpinan memberikan saran serta
masukan agar SAP saya dapat disempurnakan terutama susunan dalam
penulisannya. Kemudian saya menyempurnakan isi SAP sesuai dengan arahan
dan masukan dari pimpinan. tentunya dalam tahap kegiatan ini saya
mengaplikasikan nilai dasar Etika Publik dengan indikator Melayani Tugas
Dengan Sikap Hormat, dan Sopan.
Sebelum SAP di cetak saya memeriksa kembali isi SAP agar tidak ada
kesalahan setelah di cetak, dalam kegiatan ini saya mengaplikasikan nilai dasar
Komitmen mutu dengan indikator Orientasi mutu dan langkah terakhir saya
mencetak SAP dan menyelesaikannya tepat waktu pada tanggal 31 September
2019 agar dapat digunakan sebagai mana mestinya saat kegiatan penyuluhan.
dalam kegiatan ini saya mengaplikasikan nilai dasar Anti Korupsi dengan
indikator Disiplin.
Hal-hal yang ditemukan/terjadi selama pelaksanaan kegiatan yaitu Waktu
penyelesaian pembuatan SAP lebih cepat dari jadwal rancangan yang ditentukan,
namun pada saat akan berkonsultasi mengenai SAP kepada pimpinan saya
menyesuaikan waktu yang tepat mengingat ada beberapa kegiatan penting yang
harus di lakukan oleh pimpinan dan supaya tidak mengganggu kegiatan

35
pelayanan saya di puskesmas. Sehingga untuk mengisi waktu kegiatan saya
melanjutkan kegiatan lain diluar jam kerja.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Kejelasan target
 Nasionalisme : Musyawarah & Kerjasama
 Etika publik : Melayani Tugas Dengan Sikap Hormat & Sopan
 Komitmen mutu : Orintasi mutu
 Anti korupsi : Disiplin
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Meningkatkan profesionalisme, integritas dan tanggung jawab sebagai ahli gizi
dalam menyusun SAP sebagai acuan dalam penyelenggaraan penyuluhan di
wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang Timur II agar penyelenggaraan
kegiatan penyuluhan dapat dilaksanakan secara terstruktur dan sistematis.
b. Bagi Organisasi
Penyusunan SAP sebelum melaksanakan kegiatan penyuluhan yang telah
sesuai dengan tujuan penyuluhan akan berpengaruh untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat sesuai dengan
visi dan misi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
c. Bagi Stakeholder
Dengan tersusunnya SAP dan pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang baik,
maka diharapkan dapat memberikan motivasi dan menambah pengetahuan
masyarakat agar memperhatikan kesehatan terutama gizi balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan membuat Satuan Acara Penyuluhan (SAP), maka dapat memberikan
informasi kepada masyarakat lebih terstruktur sehingga mewujudkan misi UPT
Puskesmas Timur II yaitu meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya
kesehatan yang profesional serta berakhlak mulia.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya penyusunan SAP akan mempermudah kegiatan penyuluhan,
sehingga dapat menguatkan nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
yaitu, Efektif dan efisien.

36
Nomor Kegiatan 2 ((dua)
Nama Kegiatan Membuat media edukasi
Waktu Pelaksanaan
29 Agustus – 24 september 2019
Kegiatan
Output : Media Edukasi (pamflet)
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan menyampaikan isi materi serta
Kegiatan memudahkan penerimaan pesan-pesan tentang gizi balita
bagi orang tua/masyarakat.
1. Pamflet
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Kegiatan membuat media edukasi berupa pamflet telah saya laksanakan mulai
dari tanggal 29 Agustus – 21 Agustus 2019. Adapun tahapan kegiatan dalam
pembuatan pamflet yaitu, saya mengumpulkan bahan literatur, membuat pamflet di
computer, mengkonsultasikan desain pamflet kepada rekan kerja ahli gizi,
berkonsultasi dengan pimpinan, menyempurnakan desain pamflet sesuai saran dan
arahan pimpinan, memeriksa kembali desain pamflet sebelum dicetak, mencetak
pamflet, membagikan pamflet kepada pasien dan masyarakat. Pamflet merupakan
selebaran yang di dalamnya ada tulisan yang disertai gambar maupun tidak, yang
dibuat dalam bentuk selembar kertas, dan berfungsi sebagai media promosi,
edukasi dan informasi sehingga dapat memudahkan memberi informasi tentang gizi
balita kepada masyarakat. Saya memulai kegiatan dengan mengumpulkan bahan
literatur mengenai gizi balita yang akan digunakan dalam pembuatan pamflet
tentunya literatur tersebut harus sesuai dengan ilmu gizi dan penerapannya dan
merancang desain pamflet serta memasukkan isi materi serta gambar yang
berkaitan dengan materi di computer menggunakan software Microsoft Publisher
2010. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas
dengan indikator Kejelasan Target.
Kegiatan selanjutnya saya mengkonsultasikan softfile desain pamflet kepada
rekan kerja ahli gizi, kemudian rekan kerja menyarankan untuk menambahkan
beberapa materi pada pamflet tersebut. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme dengan indikator Kerjasama. Kemudian
berhubungan proses pengerjaan desain cukup sulit dan memakan waktu lama
sehingga saya tidak memiliki waktu luntuk beronsultasi kepada pimpinan secara
tatap muka, karena bertepatan pimpinan sedang ada kegiatan pertemuan dinas,

37
kemudian solusi yang saya ambil yaitu berkonsultasi menggunakan whatsapp. Saya
menghubungi pimpinan melalui pesan di Whatsapp dan meminta izin untuk
berkonsultasi mengenai pamflet yang saya buat. Kemudian saya mengirim gambar
desain pamflet yang sudah jadi dan meminta pimpinan untuk memberi masukan.
Pimpinan memberikan saran serta masukan agar pamflet saya dapat
disempurnakan. Selanjutnya saya segera menyempurnakan isi pamflet sesuai
dengan arahan dan masukan dari pimpinan. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Etika Publik yaitu Bertanggung Jawab dan Menaatin
Perintah Atasan.
Sebelum pamflet di cetak langkah selanjutnya saya memeriksa kembali isi
pamflet agar tidak ada kesalahan dalam penulisan, isi, maupun desain setelah di
cetak. Setelah itu saya mencetak dan memperbanyak pamflet ke tempat percetakan.
Maka saya telah mengaplikasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu Berorientasi
Mutu.
Setelah pamflet selesai di perbanyak, langkah terakhir saya mulai
membagikan pamflet kepada orang tua balita yang ada di posyandu di wilayah
binaan UPT. Puskesmas Singkawang Timur II serta orang tua pasien yang datang
ke ruangan Gizi. Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 5 September – 24
September 2019. Sehingga saya telah mengaplikasikan nilai Anti Korupsi yaitu
Kerja Keras
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Kejelasan target
 Nasionalisme : Kerjasama
 Etika publik : Bertanggung jawab dan Menaati perintah atasan
 Komitmen mutu : Berorientasi mutu
 Anti korupsi : Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Pembuatan media edukasi berupa pamflet dapat meningkatkan profesionalisme,
kreativitas, dan berinovatif. Hal tersebut memudahkan dalam memberikan
informasi secara singkat, ringkas, dan jelas serta dengan ukuran yang minimalis
sehingga mudah dibawa oleh konsumen atau masyarakat.

38
b. Bagi organisasi
Dengan adanya pembuatan pamflet maka menjadi salah satu media yang dapat
digunakan untuk kegiatan promosi kesehatan yang efektif sehingga
meningkatkan minat dan keprcayaan masyarakat terhadap organisasi.
c. Bagi Stakeholder
Pembuatan media berupa pamflet dapat memudahkan masyarakat untuk
memperoleh informasi dan edukasi mengenai kesehatan terutama gizi balita,
dan mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan adanya media edukasi yaitu pamflet, diharapkan dapat membantu untuk
mengoptimalisasi upaya promotif kesehatan tentang gizi balita kepada orang tua balita.
Maka demikian saya telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II yaitu : mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.

Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Terlaksananya pembuatan media edukasi dapat membantu meningkatkan
pengetahuan orang tua balita, sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur yaitu, Kerja keras.

39
Nomor Kegiatan 3 (tiga)
Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi usia
Nama Kegiatan
6-12 bulan
Waktu Pelaksanaan
11 September – 16 September 2019
Kegiatan
Output : Resep menu sehat makanan tambahan balita
Hasil : Memudahkan menyampaikan cara mengolah
Keluaran dan Hasil makanan tambahan balita serta memudahkan masyarakat
Kegiatan dalam mempraktekan atau mengolah sendiri makanan
tambahan untuk balita dalam keluarga.
1. Brosur
2. Buku saku resep MP-ASI
Bukti/Evidence 3. Foto dokumentasi
4. Tanda terima distribusi buku saku resep MP-ASI
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi usia 6-12 bulan telah
saya lakukan dimulai pada tanggal 11 September 2019. Adapun tahapan
kegiatannya yaitu, langkah pertama saya mencari referensi resep menu MP-ASI
melalui internet, dan memilih resep menu MP-ASI yang penerapannya sesuai
dengan ilmu gizi. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
Akuntabilitas yaitu Tanggung jawab. Selanjutnya saya berkoordinasi dengan
rekan kerja nutrisionis untuk memilih menu yang sesuai dengan penerapan ilmu gizi.
Dengan demikian saya juga mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu
Kerjasama. Kegiatan berikutnya saya merancang desain brosur, memasukkan
resep serta gambar yang berkaitan di computer menggunakan software Microsoft
Publisher 2010. setelah desain brosur selesai, saya mencetak 1 lembar brosur
resep MP-ASI untuk di konsultasikan kepada pimpinan.
Pada tanggal 13 September 2019 saya mendatangi ruangan pimpinan dengan
mengetuk pintu dan mengucapkan salam, selanjutnya menyapa pimpinan dengan
sopan dan menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui beliau. Kemudian
saya menyampaikan print out brosur resep MP-ASI yang sudah saya buat dan
meminta pimpinan untuk memberi masukan. Pimpinan memberikan saran serta
masukan agar brosur saya diganti dengan buku saku saja agar dapat memudahkan
orang untuk membaca serta menjadi salah satu inovasi yang dapat digunakan untuk
media edukasi di unit kerja.
Selanjutnya saya membuat desain sampul buku saku resep MP-ASI

40
menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CC 2017. Serta membuat desain isi buku
menggunakan software Microsoft Word dan menyelesaikan desain buku kemudian
membawa desain ke percetakan untuk mencetak 1 buku sebagai bahan konsultasi
kepada pimpinan. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Etika
Publik yaitu Bertanggung Jawab dan Menaatin Perintah Atasan.
Kemudian pada tanggal 14 September 2019 saya mendatangi ruangan
pimpinan dengan mengetuk pintu dan mengucapkan salam, dengan sopan dan
menyampaikan maksud dan tujuan saya menemui beliau. Kemudian saya
menyampaikan buku saku yang sudah saya buat dan meminta pimpinan untuk
memberikan masukan. Saran dari pimpinan untuk menambahkan beberapa hal di
dalam buku dan menyempurnakannya. Selanjutnya saya menambahkan hal-hal
yang telah disarankan oleh pimpinan kedalam buku saku tersebut yaitu, kata
pengantar, daftar isi serta daftar pustaka pada tanggal 14 September 2019. Maka
saya telah mengaplikasikan nilai dasar Komitmen Mutu yaitu Berorientasi Mutu.
Terakhir saya membawa kembali desain buku tersebut ke tempat percetakan untuk
diperbanyak sesuai kebutuhan menggunakan dana pribadi dengan waktu proses
percetakan dimulai pada tanggal 14-16 September 2019. Maka saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Anti Korupsi yaitu Mandiri.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Tanggung jawab
 Nasionalisme : Kerjasama
 Etika publik : Bertanggung jawab dan Menaati perintah atasan
 Komitmen mutu : Berorientasi mutu
 Anti korupsi : Mandiri
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Pembuatan media edukasi berupa buku saku resep MP-ASI dapat
meningkatkan profesionalisme, kreativitas, dan berinovatif sebagai ahli gizi. Hal
tersebut memudahkan dalam memberikan informasi secara singkat, ringkas,
dan jelas serta dengan ukuran yang minimalis sehingga mudah dibawa saat
melakukan kegiatan KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada
masyarakat.

41
b. Bagi organisasi
Dengan adanya pembuatan buku saku resep MP-ASI maka menjadi salah satu
media yang dapat digunakan oleh tenaga kesehatan yang bekerja di UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II, untuk kegiatan promosi kesehatan yang
efektif sehingga meningkatkan minat dan keprcayaan masyarakat terhadap
organisasi.
c. Bagi Stakeholder
Pembuatan media berupa buku saku resep MP-ASI dapat memudahkan
masyarakat untuk memperoleh informasi dan edukasi mengenai kesehatan
terutama cara mengolah dan memberikan makanan sehat bagi balita, dan
mendorong masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan adanya pembuatan resep menu sehat makanan tambahan balita,
diharapkan dapat membantu mengoptimalisasi pemberian informasi kepada orang tua
balita sebagai panduan untuk dapat mengolah makanan anak sesuai dengan kebutuhan.
Maka demikian saya telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II yaitu : mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya pebuatan resep menu sehat makanan tambahan balita, dapat
meningkatkan pengetahuan orang tua balita. Sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi
UPT. Puskesmas Singkawang Timur yaitu, Kerja keras.

42
Nomor Kegiatan 4 (empat)
Nama Kegiatan Melakukan Penyuluhan Tentang Gizi Balita
5 September 2019
Waktu Pelaksanaan
9 September 2019
Kegiatan
10 September 2019
Output : Terlaksananya penyuluhan gizi balita
Keluaran dan Hasil
Hasil : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi
Kegiatan
balita.
1. Daftar hadir peserta penyuluhan
2. Foto dokumentasi
Bukti/Evidence 3. Undangan penyuluhan
4. Video kegiatan
5. Print out slide presentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi Proses
Pertama-tama pada tanggal 30 Agustus 2019 saya menemui pimpinan
untuk menjelaskan maksud dan tujuan dilaksanakan penyuluhan. Saya juga
meminta saran dari pimpinan untuk menentukan tempat kegiatan akan
dilaksanakan. Pimpinan menyarankan kegiatan dilakukan di 3 tempat yang
dibawah binaan UPT. Puskesmas Singkawang Timur yaitu pustu bagak sahwa,
posyandu maya karya sepangkai dan polindes parinto. Dengan demikian saya
telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan Target.
Kemudian saya menemui penanggung jawab wilayah kerja atau penanggung
jawab posyandu untuk mengkonfirmasi rencana penyuluhan, sarana, tempat
serta waktu pelaksanaannya. Dengan demikian saya juga mengaplikasikan nilai
dasar Nasionalisme yaitu Kerjasama.
Setelah berkoordinasi dengan penanggung jawab posyandu pada
selanjutnya saya menetapkan jadwal penyuluhan yang akan dilakukan pada
tanggal 5, 9, dan 10 September 2019. Saya membuat undangan penyuluhan,
mencetak dan memperbanyak undangan kemudian saya membagikan undangan
kepada kader posyandu agar undangan tersebut dapat disampaikan kepada
orang tua balita yang ada di wilayah posyandu masing-masing. Dengan demikian
saya telah mengaplikasikan nilai dasar Etika Publik yaitu Tanggung Jawab.
Kegiatan selanjutnya saya menyiapkan bahan materi penyuluhan dan
membuat media penyuluhan dengan membuat slide presentasi menggunakan
power point di computer, agar memudahkan menyampaikan materi penyuluhan
kepada peserta. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar

43
Komitmen mutu yaitu Orientasi mutu.
Akhir kegiatan saya melaksanakan kegitan penyuluhan sesuai dengan
jadwal yang sudah ditentukan. Pertama-tama saya menyiapkan sarana
penyuluhan seperti LCD, laptop, kemudian datang lebih awal ke tempat
penyuluhan dan menyiapkan tempat terlebih dahulu sebelum undangan datang
ke tempat penyuluhan. kemudian setelah semuanya siap dan peserta telah hadir
maka saya memulai kegiatan. Pelaksanaan penyuluhan dilakukan pada tanggal
5 September 2019 di Posyandu Maya Karya atau Rumah bersalin UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II Sepangkai kel. Mayasopa. Penyuluhan
selanjutnya pada tanggal 9 September 2019 di Posyandu Sedap Malam atau
Polindes Parinto kel. Mayasopa, dan pada tanggal 10 September 2019 di Pustu
Bagak Sahwa. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti
korupsi yaitu Disiplin. Ada beberapa kendala mengenai pelaksanaan
penyuluhan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan kegiatan posyandu,
namun jika saya melakukan penyuluhan saat kegiatan posyandu berlangsung
maka kegiatan saya tidak efektif kerena suasananya tidak memungkinkan.
sehingga saya membuat jadwal diluar kegiatan posyandu dan mengundang
orang tua balita yang ada di sekitar kelurahan bagak sahwa dan kelurahan
mayasopa. Kegiatan penyuluhan dilakukan pada tiga tempat di wilayah kerja
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Kejelasan target
 Nasionalisme : Kerjasama
 Etika publik : Bertanggung jawab
 Komitmen mutu : Berorientasi mutu
 Anti korupsi : Disiplin
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya kegiatan Penyuluhan gizi balita dapat meningkatkan
profesionalisme sebagai ahli gizi, serta mengamalkan sikap nasionalisme
sebagai tenaga kesehatan.
b. Bagi organisasi
Dengan adanya penyuluhan maka salah satu kegiatan upaya pelayanan

44
kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif dan
preventif dapat terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
Kegiatan penyuluhan dapat memberikan informasi kesehatan dan edukasi
bagi masyarakat, untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Dan Misi
Terlaksananya penyuluhan tentang gizi balita dapat meningkatkan pengetahuan
orang tua balita. Maka saya juga telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II, yaitu: mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup
bersih dan sehat.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya penyuluhan dengan baik maka juga akan meningkatkan
pengetahuan orang tua balita, sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi UPT.
Puskesmas Singkawang Timur yaitu, Kerja keras dan Responsif.

45
Nomor Kegiatan 5 (lima)
Nama Kegiatan Nonton Bersama (NOBAR) Tentang Posyandu dan Gizi Balita
5 September 2019
Waktu Pelaksanaan
9 September 2019
Kegiatan
10 September 2019
Output : Terlaksananya kegiatan nonton bersama dengan
Keluaran dan Hasil orang tua balita dan kader posyandu
Kegiatan Hasil : Memudahkan menyampaikan pesan tentang
pentingnya memantau status gizi balita.
1. Daftar hadir peserta
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
3. Video kegiatan
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Sebelum kegiatan Nobar dilakukan, saya terlebih dahulu menentukan tema
apa yang akan saya tayangkan untuk orang tua balita yang sesuai dengan isu
yang sedang terjadi di ruang lingkup wilayah kerja UPT. Puskesmas Singkawang
Timur II. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas
yaitu Kejelasan Target. Selanjutnya saya mendiskusikan kegiatan tersebut
dengan pimpinan dan berkonsultasi dengan pimpinan mengenai video/film yang
akan saya tayangkan untuk kegiatan nobar. Pimpinan menyarankan agar video
tersebut harus mudah di mengerti/ dipahami oleh masyarakat agar pesan-pesan
yang ada didalam video tersebut dapat tersampaikan kepada yang menonton.
Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu
Musyawarah.
Kemudian langkah selanjutnya saya mencari referensi film animasi tentang
gizi balita dan pentingnya posyandu melalui internet atau youtube sesuai dengan
saran dari pimpinan. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
Etika publik yaitu Taat pada perintah atasan. Agar kegiatan tersebut terlaksana
dengan baik, saya berkoordinasi dengan rekan kerja ahli gizi untuk memilih video
yang sesuai dengan penerapan ilmu gizi. Langkah selanjutnya saya mengunduh
video/film animasi yang berkaitan dengan gizi balita, stunting, gizi seimbang, dan
pentingnya posyandu di youtube. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Komitmen mutu yaitu Orientasi mutu. Pada tanggal 5 September
2019 saya mulai menayangkan film animasi setelah kegiatan penyuluhan. Selama
pelaksanaan kegiatan ternyata orang tua balita antusias saat menonton, sehingga
menciptakan suasa yang menyenangkan dan edukasi melalui video tersebut lebih

46
mudah dipahami oleh penonton. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Anti korupsi yaitu Tanggung jawab.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Kejelasan target
 Nasionalisme : Musyawarah
 Etika publik : Taat pada perintah atasan
 Komitmen mutu : Berorientasi mutu
 Anti korupsi : Tanggung jawab
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya kegiatan Nobar dapat meningkatkan profesionalisme,
kreativitas, serta inovatif sebagai ahli gizi sehingga dapat menyampaikan
pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat.
b. Bagi organisasi
Dengan adanya kegiatan nobat maka salah satu kegiatan upaya pelayanan
kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif dan
preventif dapat terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
Kegiatan Nobar dapat memberikan informasi kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan bagi masyarakat, untuk mencegah terjadinya masalah
kesehatan.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Terlaksananya kegiatan nonton bersama ini diharapkan dapat menumbuhkan
kesadaran orang tua balita tentang pentingnya Posyandu dan gizi balita, dan
menciptakan suasana yang menyenangkan saat kegiatan berlangsung. Maka saya juga
telah mendukung salah satu misi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II, yaitu:
menciptakan suasana kerja yang aman dan nyaman..
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya kegiatan nonton bersama maka juga akan menciptakan suasana
kerja yang baik dan menyenangkan serta meningkatkan pengetahuan orang tua balita,
sehingga menguatkan nilai-nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur yaitu,
Kerja keras, efektif dan efisien.

47
Nomor Kegiatan 6 (enam)
Nama Kegiatan Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu
Waktu Pelaksanaan
17 September – 20 September 2019
Kegiatan
Output : Terlaksananya distribusi Buku Saku Resep MP-ASI
ke penanggung jawab Posyandu
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan petugas kesehatan maupun kader
Kegiatan posyandu dalam memberikan edukasi kepada orang tua
balita mengenai cara mengolah dan memberikan makanan
sehat pada balita.
1. Foto dokumentasi
Bukti/Evidence 2. Tanda terima Buku Saku Resep MP-ASI
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu telah saya
lakukan mulai pada tanggal 17 September 2019. Adapun tahap kegiatannya yang
pertama saya menentukan jumlah buku yang akan di distribusikan yaitu berjumlah
8 buku dan menentukan akan mendistribusikan buku kepada penanggung jawab
posyandu atau kader posyandu. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Akuntabilitas yaitu Kejelasan Target. Kegiatan selanjutnya saya
berkonsultasi dengan rekan kerja ahli gizi bagaimana cara mendistribusikannya.
Kemudian rekan kerja saya menyarankan untuk membuatkan form tanda terima
untuk bukti penerimaan barang. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan
nilai dasar Nasionalisme yaitu Musyawarah. Maka selanjutnya saya membuat
tanda terima barang sesuai yang disarankan oleh rekan kerja. Dengan demikian
saya telah mengaplikasikan nilai dasar Etika publik yaitu Tanggung Jawab.
Tujuan saya membuat tanda terima adalah untuk digunakan sebagai bukti
sah bahwa buku saya telah disampaikan kepada penanggung jawab posyandu
atau kader posyandu. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar
Komitmen mutu yaitu Efisien. Pada tanggal 17-18 September 2019 saya
menemui penanggung jawab posyandu/kader posyandu serta menyampaikan
maksud dan tujuan saya yaitu untuk memberikan buku saku yang dapat
digunakan sebagai media edukasi. Saat mendistribusikan buku seharusnya saya
pergi ke posyandu yang sedang melaksanakan kegiatan posyandu balita untuk
melakukan sosialisasi mengenai buku resep kepada kader-kader posyandu,
namun buku selesai di cetak pada tanggal 16 September 2019, sehingga saya

48
hanya pergi ke salah satu posyandu karena pada tanggal 17 september 2019
adalah kegiatan posyandu terakhir, maka untuk mendistribusikan buku tersebut
saya langsung menemui petugas kesehatan yang bertugas di polindes/pustu
yang bertanggung jawab dengan kegiatan posyandu. Penanggung jawab/kader
posyandu menerima dengan baik dan sangat mendukung kegiatan saya, karena
buku tersebut sangat bermanfaat bagi petugas kesehatan maupun kader untuk
digunakan sebagai media edukasi kepada masyarakat terutama orang tua balita.
Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu
Kerja keras.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Kejelasan target
 Nasionalisme : Musyawarah
 Etika publik : Tanggung jawab
 Komitmen mutu : Efisien
 Anti korupsi : Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya Distribusi Buku Saku Resep MP-ASI dapat meningkatkan
profesionalisme, kreativitas, serta semangat yang tinggi dalam menjalankan
kewajiban sebagai ahli gizi sehingga dapat menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada masyarakat.
b. Bagi organisasi
Dengan terlaksananya distribusi Buku Saku Resep MP-ASI maka salah satu
kegiatan upaya pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II yaitu promotif dan preventif dapat terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
terlaksananya kegiatan distribusi Buku Saku Resep MP-ASI dapat membantu
penyampaian informasi kesehatan dan meningkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai makanan bergizi dan cara mengolahnya untuk balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan mendistribusikan buku saku resep MP-ASI, maka dapat memberikan
informasi kepada masyarakat lebih terstruktur sehingga mewujudkan misi UPT
Puskesmas Timur II yaitu meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya

49
kesehatan yang profesional serta berakhlak mulia.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya distribusi buku saku resep MP-ASI akan mempermudah kegiatan
KIE, sehingga dapat menguatkan nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur
II yaitu, Efektif dan efisien.

50
Nomor kegiatan 7 (tujuh)
Membuat Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6
Nama Kegiatan
Bulan
Waktu Pelaksanaan
13 September – 20 September 2019
Kegiatan
Output : Video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6
bulan
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan memberikan edukasi kepada orang
Kegiatan tua balita melalui video mengenai cara mengolah dan
memberikan makanan sehat pada balita.
1. Video
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Sebelum membuat video langkah pertama yang saya lakukan adalah
menentukan tema, dan memutuskan untuk membuat tutorial mengolah MP-ASI
balita usia 6 bulan. Selanjutnya saya menentukan format video live yang
melibatkan diri saya sendiri sebagai pemberi materi. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu kejelasan target. Langkah
selanjutnya saya menyiapkan bahan dan alat. Bahan yang saya gunakan yaitu
buah semangka, buah melon, buah ubi jalar ungu, dan susu formula. Lalu alatnya
berupa blender, mangkuk, sendok, dan gelas untuk susu dll. Tidak lupa saya
menyiapkan camera handphone untuk merekam video. Selanjutnya saya
menentukan tempat untuk melakukan perekaman video di puskesmas dan di
rumah pribadi.
Tahap selanjutnya saya berkoordinasi dengan rekan kerja untuk terlibat
dalam membantu perekaman video. Setelah semua sarana siap, maka saya
melakukan perekaman pertama di lobi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II.
Dan di lanjutkan merekam tutorial mengolah MP-ASI di rumah pribadi dengan
dibantu beberapa pihak untuk merekam. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Kerjasama.
Setelah perekaman selesai saya melanjutkan memilih video yang tepat
yang akan dijadikan bahan untuk dilakukan pengeditan serta mengulang
perekaman jika masih ada kekurangan dalam video. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Etika publik yaitu cermat.
Langkah selanjutnya saya mengedit rekaman video menjadi sebuah video

51
tutorial dengan menggabungkan beberapa video yang ada menggunakan aplikasi
Viva Video Pro di android. Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai
dasar Komitmen mutu yaitu Orientasi mutu. Saya berusaha untuk mengedit
sendiri video agar selesai tepat waktu dan sesuai dengan harapan. Dengan
demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti korupsi yaitu mandiri dan
kerja keras.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Kejelasan target
 Nasionalisme : Kerjasama
 Etika publik : Cermat
 Komitmen mutu : Orientasi mutu
 Anti korupsi : Mandiri & Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya pembuatan Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6
Bulan dapat meningkatkan profesionalisme, kreativitas, serta Inovatif dalam
menjalankan kewajiban sebagai ahli gizi sehingga dapat menyampaikan
pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat secara efektif dan efisien.
b. Bagi organisasi
Dengan terlaksananya pembuatan Video tutorial mengolah MP-ASI Balita
Usia 6 Bulan maka salah satu kegiatan upaya pelayanan kesehatan di UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif dan preventif dapat
terlaksana.
c. Bagi Stakeholder
Terlaksananya kegiatan Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
dapat membantu penyampaian informasi kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai makanan bergizi untuk balita dan cara
mengolah makanan balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan membuat video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan, maka
dapat memberikan informasi kepada masyarakat lebih efektif sehingga mewujudkan
misi UPT Puskesmas Timur II yaitu mendorong kemandirian masyarakat dalam pola
hidup bersih dan sehat.

52
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya pembuatan video torial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan akan
mempermudah menyampaikan informasi, sehingga dapat menguatkan nilai organisasi
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu, Efektif dan efisien.

53
Nomor Kegiatan 8 (delapan)
Mempublikasikan video tutorial mengolah MP-ASI Balita
Nama Kegiatan
Usia 6 Bulan
Waktu Pelaksanaan
21 September 2019
Kegiatan
Output : terlaksananya publikasi video tutorial mengolah
MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
Keluaran dan Hasil Hasil : Memudahkan menyampaikan cara mengolah MP-
Kegiatan ASI balita serta memudahkan masyarakat dalam
mempraktekan atau mengolah sendiri MP-ASI untuk balita.
1. Video
Bukti/Evidence 2. Foto dokumentasi
Uraian Tahapan Pelaksanaan Kegiatan
1. Deskripsi proses
Sebelum mempublikasikan video saya memastikan video yang saya buat
sudah sempurna agar layak untuk ditonton banyak orang. Dengan demikian saya
telah mengaplikasikan nilai dasar Akuntabilitas yaitu Mendahulukan
kepentingan publik. Selanjutnya saya meminta bantuan kepada rekan kerja di
Puskesmas untuk membantu saya menayangkan video dengan menyalin file
video saya ke TV kabel yang berada di lobi puskesmas. Dengan demikian saya
telah mengaplikasikan nilai dasar Nasionalisme yaitu Kerjasama. Dan
selanjutnya menanyangkan video saya supaya dapat ditonton oleh pasien yang
berkunjung, sesuai perintah dari pimpinan. Dengan demikian saya telah
mengaplikasikan nilai dasar Etika publik yaitu Taat perintah.
Saya akan memastikan video tersebut adalah hasil karya saya sendiri tanpa
mengambil karya orang lain Dengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai
dasar Komitmen mutu yaitu Efektif dan efisien. Kegiatan terakhir saya
membuat akun youtube pribadi dan mengunduh video di akun Youtube saya.
Selain youtube saya juga mengunduh video di akun chanel Instagram pribadi
saya dan membagikan link video youtube saya ke kontak/story
whatshappDengan demikian saya telah mengaplikasikan nilai dasar Anti korupsi
yaitu kerja keras.
2. Nilai-nilai dasar
 Akuntabilitas : Mendahulukan kepentingan publik
 Nasionalisme : Kerjasama
 Etika publik : Taat perintah

54
 Komitmen mutu : Efektif dan Efisien
 Anti korupsi : Kerja keras
3. Manfaat Kegiatan
a. Bagi Peserta
Terlaksananya publikasi Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
dapat memudahkan dalam menjalankan kewajiban sebagai ahli gizi sehingga
dapat menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat secara
efektif dan efisien.
b. Bagi organisasi
Dengan terlaksananya publikasi Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia
6 Bulan maka salah satu inovasi kegiatan baru dalam rangka upaya
pelayanan kesehatan di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu promotif
dan preventif dapat terlaksana dengan baik.
c. Bagi Stakeholder
Terlaksananya publikasi Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
dapat membantu penyampaian informasi kesehatan dan meningkatkan
pengetahuan masyarakat terutama mengenai makanan bergizi untuk balita
dan cara mengolah makanan balita.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi dan Misi
Dengan publikasi video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan, dapat
memberikan informasi kepada masyarakat lebih efektif sehingga mewujudkan misi
UPT. Puskesmas Timur II yaitu meningkatkan kualitas dan kemampuan sumber daya
kesehatan yang profesional serta berakhlak mulia.
Kontribusi Kegiatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Terlaksananya publikasi video tutorial mengolah MP-ASI balita usia 6 bulan,
maka edukasi dan informasi dapat tersampaikan kepada masyarakat, sehingga dapat
menguatkan nilai organisasi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II yaitu, Efektif dan
efisien.

55
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di unit kerja merupakan langkah yang


harus ditempuh setelah membuat rancangan aktualisasi. Dalam
pelaksanaan aktualisasi di UPT. Puskesmas Singkawang Timur II dilakukan
penerapan nilai-nilai dasar ASN, dengan gagasan pemecahan isu
“Mengoptimalkan Pengetahuan Orang Tua Balita Terhadap Gizi Balita
Melalui Edukasi Gizi dan Informasi Gizi Di Wilayah Kerja UPT.
Puskesmas Singkawang Timur II”. Kegiatan-kegiatan tersebut yang telah
dilakukan selama pelaksanaan aktualisasi mulai tanggal 22 Agustus - 25
Agustus 2019 di tempat unit kerja yaitu UPT Puskesmas Singkawang Timur
II, Kota Singkawang.

Adapun kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan adalah sebagai


berikut:

1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


2. Membuat media edukasi (pamflet)
3. Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi usia 6-12 bulan
4. Melakukan Penyuluhan Tentang Gizi Balita
5. Nonton Bersama (NOBAR) Tentang Posyandu dan Gizi Balita
6. Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu
7. Membuat Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan
8. Mempublikasikan video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan

Selama pelaksanaan kegiatan, peserta menemukan beberapa


hambatan di antaranya :
1. Proses pembuatan desain pamflet lebih lama dari tanggal yang
diperkirakan dan berhubungan pimpinan sedang ada kegiatan
pertemuan dinas, sehingga saya tidak bisa berkonsultasi secara tatap
muka mengenai pamflet kepada pimpinan. Solusi yang saya ambil
yaitu berkonsultasi menggunakan whatsapp.

68
2. Kesulitan dalam proses pembuatan resep menu MP-ASI dari desain
sampai mencetak media adalah membuat desain karena
membutuhkan waktu yang agak lama, dan ada beberapa hal yang
harus di ubah dan di tambahkan, seperti dari brosur hingga berubah
menjadi buku.
3. Ada beberapa kendala mengenai pelaksanaan penyuluhan yang
seharusnya dilakukan sesuai dengan kegiatan posyandu, namun
suasananya tidak memungkinkan. Sehingga saat posyandu
berlangsung saya hanya membagikan pamflet gizi balita.

Kendala-kendala tersebut dapat diatasi karena adanya dukungan dari


coach dan mentor, serta koordinasi yang baik dengan berbagai pihak
sehingga kegiatan aktualisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan apa yang direncanakan. Kegiatan aktualisasi yang saya lakukan
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang gizi balita
sehingga dapat mendorong kemandirian masyarakat dalam pola hidup
sehat.

B. SARAN
1. Bagi Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS
Diharapkan terdapat koordinasi yang lebih baik dari pihak
BKPSDM Kota Singkawang terhadap instansi dan unit kerja terkait agar
ke depan penyelenggaraan latihan dasar CPNS berjalan lebih baik.
2. Bagi UPT. Puskesmas Singkawang Timur II
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan aktualisasi saran yang
dapat diberikan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II, yaitu, pertama perlu
ditingkatkannya kerjasama antara tenaga gizi dengan tenaga
kesehatan yang lain di puskesmas dan kerjasama antara tenaga gizi
dengan kader-kader kesehatan. Kedua yaitu, perlu adanya kegiatan
rutin dalam upaya promotif dan preventif dalam rangka peningkatan
pengetahuan masyarakat tentang gizi balita serta mencegah terjadinya
masalah gizi pada balita.

69
DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, E , & Irawati, E. (2015). MANAJEMEN ASN: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Jakarta: LAN Jakarta

Kumorotomo, W, Wirapradja, N. R. D, & Imbaruddin, A. (2015). Etika Publik:


Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: LAN.

Kusumasari, Bevaola, Septiana Dwiputrianti, dan Enda Layuk Allo, (2015).


Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta:
LAN.

Yannawari. 2013. Metode USG (Urgent, Serious, Growth). Diakses tanggal:


16 Agustus 2019

Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian


Negara Nomor : 611/MENKES/PB/VIII/2006

Purwanto, E. A, Tyastianti, D. , Taufiq, A, & Novianto, W. (2017).


PELAYANAN PUBLIK: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: LAN. UU No 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi, (2015). Anti Korupsi: Modul


Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan I II, dan III. Jakarta: LAN.

Yuniarsih, T, & Taufiq, M (2015). Komitmen Mutu: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan II. Jakarta: LAN.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :


23/KEP/M.PAN/4/2001 Tentang Jabatan Fungsional Nutrisionis Dan Angka
Kreditnya.

http://promkes.kemenkes.go.id/buku-saku-posyandu. Diakses tanggal: 16


Agustus 2019

70
LAMPIRAN 1
MENYUSUN SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Kegiatan 1. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Pada tanggal 23 Agustus 2019 saya


mengumpulkan referensi literatur
tentang gizi balita dari buku, makalah,
serta jurnal yang ada di internet dan
mengetiknya di dalam format SAP.

Pada tanggal 28 Agustus 2019 saya


meminta rekan kerja untuk memberikan
masukan dan saran tentang materi yang
akan saya sampaikan saat penyuluhan
serta berkoordinasi mengenai waktu dan
tempat pelaksanaan penyuluhan.

Pada tanggal 30 Agustus 2019 saya


menyampaikan print out rancangan SAP
yang sudah saya buat dan meminta
pimpinan untuk memberi masukan.
Pimpinan memberikan saran serta
masukan agar SAP saya dapat
disempurnakan.

Bukti SAP yang sudah di koreksi dan


srevisi oleh pimpinan.
Masalah Gizi Pada Balita
Kekurangan Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu vitamin yang berperan penting dalam
perkembangan dan kinerja berbagai organ tubuh, kekurangan Vitamin A dapat
mengakibatkan gangguan penglihatan hingga kebutaan, rentan pertumbuhan
terhambat, diare, campak, ISPA. Pencegahan kekurangan vitamin A dapat
dilakukan dengan cara pemberian ASI Eksklusif untuk balita usia 0-6 bulan, berikan
balita makanan sumber Vitamin A (misalnya : hati, susu, keju, telur, melon, pepaya,
mangga, bayam, wortel, minyak ikan laut, ubi, labu, dll.), dan pemberian kapsul
Vitamin A pada anak usia 6-59 bulan. Penanganan jika terjadi gejala kekurangan
Vitamin A yaitu berikan suplemen Vitamin A sesuai dosis dan anjuran dokter,
segera konsultasikan kepada dokter jika mengalami kehilangan penglihatan.
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

GAKI merupakan sekumpulan gejala yang timbul akibat kekurangan Iodium.


Iodium adalah mineral yang terdapat di alam. Iodium berfungsi sebagai pengatur
pertumbuhan dan perkembangan.

Dampak kekurangan iodium:


 Gondok
 Pertumbuhan tinggi badan terhambat
 Pertumbuhan gigi terhambat
 Gangguan mental

Pencegahan :
 Gunakan garam dapur beryodium
 Konsumsi makanan sumber iodium (susu, makanan laut, telur, sayuran

Penanganan :
 Segera konsultasikan kepada dokter jika mengalami gejala kekurangan
iodium

Anemia Defisiensi Besi

Anemia merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah
yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Anak (umur < 6 tahun)
menderita anemia jika kadar Hb < 9,3 g/dl (kira-kira sama dengan nilai Ht <
27%).

Dampak anemia pada anak :


 Menurunkan sistem kekebalan tubuh
 Gangguan pertumbuhan organ tubuh
 Transfer oksigen terhambat
 Penurunan daya konsentrasi
 Daya ingat rendah
Pencegahan :
 Pemberian ASI Eksklusif (usia 0-6 bulan)
 Biasakan anak mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang
 Pilih bahan makanan yang tinggi zat besi,

Penanganan :
 Beri suplemen zar besi dan vitamin B12
 Segera konsultasikan kepada dokter jika anak mengalami gejala
anemia.

Gizi Kurang

Gizi kurang adalah gangguan kesehatan akibat kekurangan atau


ketidakseimbangan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan, aktivitas berfikir
dan semua hal yang berhubungan dengan kehidupan.

Dampak :
 Marasmus
 Kwashiorkor
 Marasmus & Kwashiorkor

Pencegahan :
 Pemberian ASI Eksklusif untuk balita usia 0-6 bulan
 Memberikan makanan dengan Gizi seimbang

Penanganan :
 Lakukan pemeriksaan awal pada dokter dan ahli gizi
 Mencukupi kebutuhan nutrisi
 Cek berat badan secara rutin
 Periksakan kepada dokter anak secara rutin

Stunting (kerdil)

Stunting merupakan kondisi malnutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan


gizi yang kurang dalam waktu cukup lama, umumnya karena pemberian makanan
yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam
kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Dampak :
 Mudah sakit
 Kemampuan otak kurang
 Pertumbuhan ekonomi terhambat
 Kemampuan reproduksi terganggu
Pencegahan :
 Pemenuhan kebutuhan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan, yaitu
dimulai sejak terbentuknya janin dalam kandungan hingga ank berusia 2
tahun.
 Pemberian ASI Eksklusif untuk balita usia 0-6 bulan
 Memberikan makanan dengan Gizi seimbang

Penanganan :
 Memberi asupan gizi seimbang
 Imunisasi
 Pencegahan infeksi

Gizi lebih (Obesitas)

Gizi lebih (Obesitas) adalah kondisi kronis akibat penumpukan lemak dalam
tubuh yang sangat tinggi. Obesitas terjadi karena asupan kalori yang lebih banyak
dibanding aktivitas membakar kalori, sehingga kalori yang berlebih menumpuk
dalam bentuk lemak.

Dampak :
 Gangguan pada tulang, sendi, otot, saraf.
 Resiko Penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, serangan jantung,
kanker, asam urat dll.)

Pencegahan :
 Pola makan sehat
 Mengajak anak beraktivitas fisik

Penanganan :
 Menerapkan pola makan sehat
 Mengajak anak beraktivitas fisik
 Mengurangi konsumsi makanan ringan
 Mengurangi konsumsi makanan berlemak

Faktor yang mempengaruhi gizi

Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi antara lain:

1. Pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi
keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki keluarga
tersebut (Santoso, 1999).
2. Pendidikan
Pendidikan gizi merupakan suatu proses merubah pengetahuan,
sikap dan perilaku orang tua atau masyarakat untuk mewujudkan
dengan status gizi yang baik (Suliha, 2001).
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk
menunjang kehidupan keluarganya. Bekerja umumnya merupakan
kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai
pengaruh terhadap kehidupan keluarga (Markum, 1991).
4. Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan mempengaruhi tingkah laku
dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1998).

Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :


1. Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman yang
dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001).
2. Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang sedang dalam penyembuhan dan yang
lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status
kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang kesehatannya
buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini kebutuhan zat
gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat (Suhardjo, et, all, 1986).
3. Infeksi
Infeksi dan demam dapat menyebabkan menurunnya nafsu makan
atau menimbulkan kesulitan menelan dan mencerna makanan (Suhardjo,
et, all, 1986).

I. Metode
 Ceramah dan tanya jawab
II. Media
 Pamflet
 Power point
III. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta


 Mengucapkan salam  Menjawab
1 Pembukaan 3 menit
salam
 Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menyampaikan pokok  Memperhatikan
bahasan dan tujuan
penyuluhan
 Membagikan pamflet
2 Isi 20 menit  Definisi status gizi
 Masalah gizi balita
 Pencegahan masalah  Memperhatikan
gizi balita
 Penanganan masalah
gizi balita
 Faktor yang
mempengaruhi gizi
balita
 Menanyakan kepada  Menjawab
peserta tentang materi
3 Evaluasi 5 menit
yang telah
disampaikan
 Mengucapkan terima  Mendengarkan
4 Penutup 2 menit kasih atas peran dan
partisipasi peserta
 Mengucapkan salam  Menjawab
penutup

IV. Evaluasi
a. Definisi status gizi
b. Masalah gizi balita
c. Pencegahan masalah gizi balita
d. Penanganan masalah gizi balita
e. Faktor yang mempengaruhi gizi
V. Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian status gizi
b. Peserta dapat menyebutkan masalah gizi balita
c. Peserta dapat menjelaskan cara pencegahan masalah gizi balita
d. Peserta dapat menjelaskan cara penanganan masalah gizi balita
e. Peserta dapat menyebutkan faktor yang mempengaruhi gizi
LAMPIRAN 2
MEMBUAT MEDIA EDUKASI
Kegiatan 2. Membuat media edukasi

Pada tanggal 30-31 Agustus 2019 saya


merancang desain pamflet serta
memasukkan isi materi serta gambar
yang berkaitan dengan materi di
computer menggunakan software
Microsoft Publisher 2010.

Pada tanggal 3 september 2019 saya


menghubungi pimpinan melalui pesan di
Whatsapp dan meminta izin untuk
berkonsultasi mengenai pamflet yang
saya buat. Kemudian saya mengirim
gambar desain pamflet yang sudah jadi
dan meminta pimpinan untuk memberi
masukan. Pimpinan memberikan saran
serta masukan agar pamflet saya dapat
disempurnakan.

Pada tanggal 3 September 2019 saya


menyempurnakan isi pamflet sesuai
dengan arahan dan masukan dari
pimpinan.
Membagikan pamflet saat kegiatan
posyandu balita pada tanggal 5
September 2019.

Membagikan pamflet saat kegiatan


kelas balita pada tanggal 9 September
2019.

Membagikan pamflet saat kegiatan


kelas balita pada tanggal 10 September
2019.

Membagikan pamflet pada orang tua


balita yang datang berkunjung ke
Puskesmas.
LAMPIRAN 3
MEMBUAT RESEP MENU SEHAT MAKANAN
TAMBAHAN BAYI USIA 6-12 BULAN
Kegiatan 3. Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi usia 6-12 bulan

Pada tanggal 12 September 2019 saya


merancang desain brosur, memasukkan
resep serta gambar yang berkaitan di
computer menggunakan software
Microsoft Publisher 2010.

Pada tanggal 12 September 2019


setelah desain brosur selesai, saya
mencetak 1 lembar brosur resep MP-
ASI untuk di konsultasikan kepada
pimpinan.

Pada tanggal 13 September 2019 saya


berkonsultasi dengan pimpinan.
Pimpinan memberikan saran serta
masukan agar brosur saya diganti
dengan buku saku saja agar dapat
memudahkan orang untuk membaca
serta menjadi salah satu inovasi yang
dapat digunakan untuk media edukasi di
unit kerja..

Pada tanggal 13 September 2019 saya


membuat desain sampul buku saku
resep MP-ASI menggunakan aplikasi
Adobe Photoshop CC 2017. Serta
membuat desain isi buku menggunakan
software Microsoft Word.
pada tanggal 14 September 2019 saya
menyampaikan buku saku yang sudah
saya buat dan meminta pimpinan untuk
memberikan masukan. Saran dari
pimpinan untuk menambahkan
beberapa hal di dalam buku dan
menyempurnakannya.

Pada tanggal 14-16 September 2019


saya membawa kembali desain buku
tersebut ke tempat percetakan untuk
diperbanyak sesuai kebutuhan
LAMPIRAN 4
MELAKUKAN PENYULUHAN TENTANG GIZI
BALITA
Kegiatan 4. Melakukan Penyuluhan Tentang Gizi Balita
pada tanggal 30 Agustus 2019 saya
menemui pimpinan untuk konsultasi
mengenai kegiatan penyuluhan.
Pimpinan menyarankan kegiatan
dilakukan di 3 tempat yang dibawah
binaan UPT. Puskesmas Singkawang
Timur yaitu pustu bagak sahwa,
posyandu maya karya sepangkai dan
polindes parinto.

Pada tanggal 30 Agustus 2019 saya


menemui penanggung jawab wilayah
kerja atau penanggung jawab posyandu
untuk mengkonfirmasi rencana
penyuluhan, sarana, tempat serta waktu
pelaksanaannya.

Pada tanggal 31 Agustus 2019 saya


membuat undangan penyuluhan,
mencetak dan memperbanyak
undangan.
Pada tanggal 2 September 2019 saya
menyiapkan bahan materi penyuluhan
dan membuat media penyuluhan
dengan membuat slide presentasi
menggunakan power point di computer,
agar memudahkan menyampaikan
materi penyuluhan kepada peserta.

Melakukan penyuluhan di kelas balita


posyandu maya karya (rumah bersalin
UPT. Puskesmas Singkawang Timur II).

Melakukan penyuluhan di Polindes


Parinto kel. Mayasopa

Melakukan penyuluhan di Pustu Bagak


Sahwa
Foto bersama peserta penyuluhan di
Rumah bersalin UPT. Puskesmas
Singkawang Timur II (Posyandu Maya
Karya)

Foto bersama peserta penyuluhan di


Pustu Bagak Sahwa

Foto bersama peserta penyuluhan di


Polindes Parinto (Posyandu Sedap
Malam).

Video dokumentasi
LAMPIRAN 5
NONTON BERSAMA (NOBAR) TENTANG
POSYANDU DAN GIZI BALITA
Kegiatan 5 . Nonton Bersama (NOBAR) Tentang Posyandu dan Gizi Balita

Mencari referensi film animasi tentang


gizi balita melalui internet atau youtube.

Mencari referensi film animasi


tentang.pentingnya posyandu melalui
internet atau youtube.

Kegiatan nonton bersama film animasi


tentang gizi balita

Kegiatan nonton bersama film animasi


tentang gizi balita

Video dokumentasi
LAMPIRAN 6
MENDISTRIBUSIKAN BUKU SAKU RESEP
MP-ASI KE POSYANDU
Kegiatan 6 . Mendistribusikan Buku Saku Resep MP-ASI ke Posyandu

Pada tanggal 17 September 2019


Mendistribusikan Buku Saku Resep
MP-ASI ke penanggung jawab
Posyandu Sedap malam

Mendistribusikan Buku Saku Resep


MP-ASI ke penanggung jawab
Posyandu Bunga tanjung

Mendistribusikan Buku Saku Resep


MP-ASI ke kader Posyandu Nusa indah

Mendistribusikan Buku Saku Resep


MP-ASI ke penanggung jawab
Posyandu Surya kencana.
LAMPIRAN 7
MEMBUAT VIDEO TUTORIAL MENGOLAH
MP-ASI BALITA USIA 6 BULAN
Kegiatan 7 . Membuat Video tutorial mengolah MP-ASI Balita Usia 6 Bulan

mengedit rekaman video menjadi


sebuah video tutorial dengan
menggabungkan beberapa video yang
ada menggunakan aplikasi Viva Video
Pro di android.

Mempublikasikan video di media sosial


Menayangkan video di TV kabel
Puskesmas

Anda mungkin juga menyukai