1. LATAR BELAKANG
a. PTM sebagai perguruan tinggi Islam yang berada dalam naungan organisasi social
keagamaan Muhammadiyah.
b. Keunggulan yang ingin dicapai oleh PTM adalah keunggulan dibidang ilmu
pengetahuan dan teknologi serta keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
c. Kurikulum merupakan bagian dari bangunan pokok untuk mencapai keunggulan
yang diharapkan oleh PTM.
d. Diperlukannnya program dan target yang jelas dan terukur serta sistimatis untuk
mencapai harapan tersebut.
2. TUJUAN
a. Menghilangkan dikotomi ilmu pengetahuan umum dan agama.
b. Melakukan internalisasi nilai-nilai moral dan idiologi Islam
c. Membangun Fiqrah Islam yang benar.
3. METODE
i. Secara Langsung
a. Membuat mata kuliah baru seperti, Ekonomi Islam, Akuntansi Lembaga
Keuangan Syariah, Manajemen Syariah, Ekonomi Moneter Islam.
b. Menambah beberapa bab materi ekonomi Islam dalam kurikulum lama
B. Secara Tidak Langsung. Menyisipkan nilai-nilai Islam dalam bentuk tambahan
penjelasan dalam setiap matakuliah.
a. SELEKSI
Memilih jenis pengetahuan dan aplikasinya yang sesuai nilai-nilai Islam.
Contoh : memilih strategi bisnis yang islami dan meninggalkan yang tidak
islami Misalnya: Perdagangan, Jual beli saham dan valas yang islami,
konsumsi, investasi dll.
b. JUSTIFIKASI
Mencari kesesuaian ayat-ayat Al-Qur’an (qauliyah) dan Sunnah Rasulullah
dengan fakta empiris penemuan ilmiah dan gejala alam (sunatullah) sebagai
ayat-ayat qouniyah. Misalnya: Bukti bahwa islam mengatur penghargaan
yang adil, menempatkan seseorang sesuai keahliannya, Akuntansi islami,
kebijakan fisckal menurut Rasulullah, pengaruh kegiatan ekonomi yang
diharamkan terhadap ekonomi suatu negara dll.
c. INTERNALISASI
Memasukkan nilai-nilai keislaman (nilai-nilai moral) kedalam praktek-praktek,
aplikasi teknologi untuk kepentingan perjuangan Islam, kemaslahatan ummat
dan agar selaras dengan tuntunan ajaran agama Islam. Misalnya: etika
pemasaran, etika memimpin, adil dalam memenuhi kewajiban dan haq, apa
problem ekonomi ummat dan bagaimana membangunnya dll,
d. ADISI
Menambah khasanah pengembangan pengetahuan ilmiah. Contohnya: nilai
religius dalam praktik ekonomi, sistim mata uang dengan standar emas dan
perak dll.
e. SUBSTITUSI
Mengganti produk-produk ilmiyah atau khasanah pengetahuan dengan produk
dan khasanah yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Contoh: konsep peran
swasta dan pemerintah dalam sistim ekonomi kapitalis dan sosialis diganti
dengan sistim ekonomi Islam, Sistim bagi hasil dalam kerjasama bisnis dll.
d. KOREKSI
Memberikan penilaian/evaluasi/koreksi terhadap hipotesa-teorema-hukum,
pengetahuan ilmiah diselaraskan dengan ajaran agama Islam, Misal: T. Keynes
yang membolehkan spekulasi (aspek gharar), Teori kependudukan Robert
Malthus, pengaruh pajak yang berlebihan dan sistim bunga terhadap ekonomi
negara.
f. KOMPARASI
Memberikan penjelasan dan alasan mengenai beberapa perbedaan pendapat
dalam konsep-konsep ekonomi Islam maupun penerapannya. Contoh. Sistim
bagi hasil antara profit sharing dan earning sharing, Pengaruh asumsi accrual
basis dan cash basis dalam bagi hasil maupun pengakuan biaya. (Komparasi
tidak berlaku terhadap konsep yang salah dengan yang benar, karena jika jelas
ada konsep ekonomi yang tidak selaras dengan nilai-nilai Islam maka secara
tegas akan dikatakan salah).
4. PENDEKATAN
Tim PSEI memfasilitasi teman-teman dosen dalam mencari rumusan materi, sumber
rujukan serta argumentasinya. Penerapan dilakukan secara bertahap sesuai
kesanggupan dengan tetap mempertimbangkan target yang jelas. Tim PSEI juga
berperan sebagai konsultan ketika rumusan tersebut diterapkan.
A. Hasil Rumusan Islamisasi Kurikulum Mata kuliah Auditing dan Praktikum Pengauditan
)4(ٌ) َولَ ْم يَك ُْن لَهُ ُكفُ ًوا أ َ َحد3(ْ) لَ ْم يَ ِل ْد َولَ ْم يُولَد2(ُص َمد ) ه1(ٌَّللاُ أ َ َحد
َّللاُ ال ه قُ ْل ُه َو ه
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia". (Q.S. Al Ikhlas:4)
c. Meyakini bahwa Allah-lah yang memberi rizki kepada kita, sehingga hanya
kepada Allah lah kita berharap. Dengan keyakinan seorang muslim tidak akan
terpengaruh untuk mencari rizki yang tidak halal, karena Allah pasti akan
menjamin rizki seorang hamba jika ia bertaqwa kepada Allah dan memiliki
keahlian. Sehingga dalam memeriksa laporan keuangan klien auditor harus tetap
independen.
ب َ ْ س ًّمى فَا ْكتُبُوهُ َو ْليَ ْكتُبْ بَ ْينَ ُك ْم َكاتِبٌ ِب ْال َع ْد ِل َوالَ يَأ َ يَاأَيُّ َها الَّذِينَ َءا َمنُوا ِإذَا تَدَايَ ْنت ُ ْم ِبدَي ٍْن ِإلَى أ َ َج ٍل ُم
َش ْيئًا فَإ ِ ْن َكان َ َُس ِم ْنه ْ َّللاَ َربَّهُ َوالَ يَ ْبخ َّ ق ِ َّ علَ ْي ِه ْال َح ُّق َو ْليَت
َ َّللاُ فَ ْليَ ْكتُبْ َو ْلي ُْم ِل ِل الَّذِي
َّ ُعلَّ َمه َ ُ َكاتِبٌ أ َ ْن يَ ْكت
َ ب َك َما
ش ِهيدَي ِْن ِم ْن َ ض ِعيفًا أ َ ْو الَ َي ْست َِطي ُع أ َ ْن ي ُِم َّل ُه َو فَ ْلي ُْم ِل ْل َو ِليُّهُ ِب ْال َع ْد ِل َوا ْست َ ْش ِهدُوا َ علَ ْي ِه ْال َح ُّق
َ س ِفي ًها أ َ ْو َ الَّذِي
َض َّل إِحْ دَا ُه َما ِ َض َّل إِحْ دَا ُه َماأ َ ْن ت
ِ اء أ َ ْن ت ِ َش َهد ُّ ض ْونَ ِمنَ ال َ َان ِم َّم ْن ت َْرِ ِر َجا ِل ُك ْم فَإ ِ ْن لَ ْم يَ ُكونَا َر ُجلَي ِْن فَ َر ُج ٌل َو ْام َرأَت
يرا إِلَى أ َ َج ِل ِه ذَ ِل ُك ْم
ً ِيرا أ َ ْو َكب َ ُعوا َوالَ تَسْأ َ ُموا أ َ ْن ت َ ْكتُبُوه
ً ص ِغ ُ ُش َهدَا ُء إِذَا َما د ُّ ب ال َ ْ فَتُذَ ِك َر إِحْ دَا ُه َما اْالُ ْخ َرى َوالَ يَأ
علَ ْي ُك ْم َ ِيرونَ َها بَ ْينَ ُك ْم فَلَي
َ ْس ُ اض َرة ً تُد ِ ارة ً َح َ ش َهادَةِ َوأ َ ْدنَى أَالَّ ت َْرت َابُوا اِالَّ أ َ ْن ت َ ُكونَ تِ َجَّ َّللاِ َوأ َ ْق َو ُم ِلل
َّ َط ِع ْند ُ س َ أ َ ْق
َّ وق بِ ُك ْم َواتَّقُوا
ََّللا ٌ س ُ ُش ِهيدٌ َوإِ ْن ت َ ْفعَلُوا فَإِنَّهُ فَ َار َكاتِبٌ َو ال َّ ضَ ُُجنَا ٌح أَالَّ ت َ ْكتُبُوهَا َوأ َ ْش ِهدُوا إِذَا تَبَا يَ ْعت ُ ْم َو الَ ي
)282( ع ِلي ٌم َ ٍَيء ْ َّللاُ بِ ُك ِل ش َّ َويُعَ ِل ُم ُك ُم
َّ َّللاُ َو
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu`amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis,
dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-
orang lelaki diantaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka
seorang lagi mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi
keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,
baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil
di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak
(menimbulkan) keraguanmu, (Tulislah mu`amalahmu itu), kecuali jika mu`amalah itu
perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tak ada dosa bagi kamu,
(jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan
janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. (Q.S. Albaqarah 282)
ُاؤت ُ ِمنَ أ َ َمانَت َه ُ سفَ ٍر َولَ ْم ت َ ِجدُوا كَاتِبًا فَ ِرهَانٌ َم ْقبُوضَةٌ فَ ِإ ْن أ َ ِمنَ بَ ْع
ْ ض ُك ْم بَ ْعضًا فَ ْليُؤ َِد الهذِي َ علَى َ َوإِ ْن ُك ْنت ُ ْم
)283(ع ِلي ٌم ش َها َدةَ َو َم ْن يَ ْكت ُ ْم َها فَ ِإنههُ َءاثِ ٌم قَ ْلبُهُ َو ه
َ ََّللاُ بِ َما ت َ ْع َملُون َّللاَ َربههُ َوالَ ت َ ْكت ُ ُموا ال ه
ق ه ِ َو ْليَت ه
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu`amalah tidak secara tunai) sedang kamu tidak
memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang
(oleh yang berpiutang). Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah
orang yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S.
Albaqarah;283)
3. Aspek pengawasan.
a. Pengawasan itu harus dilakukan, karena setinggi apapun keimanan seseorang, Allah
tetap mengilhamkan (memberikan potensi) padanya kecenderungan untuk berbuat
baik maupun buruk.Islam memerintahkan kepada kita untuk saling menjaga (tolong
menolong dalam kebaikan) dan berlomba lomba dalam kebaikan. Setiap manusia
akan berinteraksi dengan manusia yang lain. Dalam interaksi tersebut akan terjadi
hubungan saling mempengaruhi kearah yang baik maupun yang buruk. Pekerjaan
pemeriksaan tidak hanya dipandang dari sudut pandang bisnis semata tetapi juga
merupakan upaya untuk saling menolong dan saling mengingatkan.
……………... Dan janganlah sekali-kali kebencian (mu) kepada sesuatu kaum karena
mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya
(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al
Maidah :2)
سانِ ِه ْ َسلهم َ يَقُو ُل َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم ُم ْنك ًَرا فَ ْليُغَ ِي ْرهُ ِبيَ ِد ِه فَ ِإ ْن لَ ْم ي
َ ست َ ِط ْع فَ ِب ِل َ علَ ْي ِه َو صلهى ه
َ َُّللا َ َِّللا سو َل ه ُ س ِمعْتُ َر َ
ِ ف اْ ِال ْي َم
* ان ُ َضع َ َ َ ْ َفَ ِإ ْن لَ ْم ي
ْ ست َ ِط ْع ف ِبقَ ْل ِب ِه َوذ ِلكَ أ
beliau pernah mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: Siapa di antara kamu melihat
kemungkaran, maka dia hendaklah menegah kemungkaran itu dengan tangannya yaitu
kuasanya. Jika tidak mampu, hendaklah ditegah dengan lidahnya. Kemudian kalau tidak
mampu juga, hendaklah ditegah dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman *
b. Pengawasan malaikan kepada kita merupakan bentuk dari pengawasan Allah kepada
Manusia. Pengawasan manusia atas manusia dalam muamalah adalah kewajiban antar
sesama manusia sebagai khalifah dibumi untuk menjaga kemaslahatan pemanfaatan
segala sumberdaya untuk kesejahteraan seluruh makhluk.
)58(يرا
ً صِ َسمِيعًا ب
َ ََّللاَ كَان َ َّ َّاس أَنْ تَحْ ُك ُموا بِ ْالعَ ْد ِل إِن
ُ َّللا نِ ِع َّما يَ ِع
َّ َّظ ُك ْم بِ ِه إِن ِ َّللا يَأْ ُم ُر ُك ْم أَنْ ت ُ َؤدُّوا اْالَ َمانَا
ِ َّت إِلَى أَ ْه ِل َها َوإِذَا َحك َْمت ُ ْم بَيْنَ الن َ َّ َّإِن
ِ ََّوالَ تَأْ ُكلُوا أَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَاطِ ِل َوتُدْلُوا بِ َها إِلَى ْال ُح َّك ِام ِلتَأْ ُكلُوا فَ ِريقًا مِ نْ أَ ْم َوا ِل الن
)188( َاس بِا ِل ثْ ِم َوأَ ْنت ُ ْم تَ ْعلَ ُمون
Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu
dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada
hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu
dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui. (Q.S. Al Baqarah:188)
4. Aspek keadilan.
a. Menjaga kesamaan informasi semua pihak yang berkepentingan, sesuai dengan apa
adanya. Adanya auditing akibat adanya asymmetry informasi antara manajemen
dengan pemilik dan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi tentang
posisi dan prospek perusahaan. Auditor berfungsi sebagai penyeimbang dari
kesenjangan informasi tersebut agar jangan sampai terjadi ketidak adilan dalam hal
informasi.
b. Tidak menerima suap. Auditor harus selalu sadar bahwa Allah senantiasa
mengawasi, dan akan membalas setiap perbuatan baik maupun buruk didunia dan
diakhirat, serta yakin Allah akan menjamin rizki setiap makhluk.
َ ِشي َو ال ُم ْرتَشِي َوا ْل هرا ئ
)ش بَ ْينَ ُه َما (رواه احمد لَعَنَ هللا ه
ِ الرا
Allah melaknat penyuap, penerima suap dan yang memberi peluan bagi mereka (H.R.
Ahmad)
6. Sikap Independen
a. menjadikan aqidah Islam sebagai pegangan dalam berfikir dan bersikap.
b. JUSTIFIKASI
Mencari kesesuaian ayat-ayat Al-Qur’an (qauliyah) dengan fakta empiris penemuan
ilmiah dan gejala alam (sunatullah) sebagai ayat-ayat qouniyah. Misalnya: Bukti ,
Manajemen islami, Akuntansi islami, Audit Islami, kebijakan fiskal menurut
Rasulullah, Teori Gossen menurut Rasulullah, (banyak teori yang lahir dari Al Quran,
penemuan ilmu-ilmu dasar kedokteran, matematika, kimia oleh para pemikir Islam
dll)
c. INTERNALISASI
Memasukkan nilai-nilai keislaman (ajaran moral) kedalam praktek-praktek, aplikasi
teknologi untuk kepentingan perjuangan Islam, kemaslahatan ummat dan agar selaras
dengan tuntunan ajaran agama Islam. Misalnya: etika bisnis, etika hukum, etika
politik. Termasuk didalamnya penanaman keyakinan atas kebenaran Al Quran dari
sudut pandang ilmu pengetahuan ilmiah
d. ADISI
Menambah khasanah pengembangan pengetahuan ilmiah dalam bentuk memberikan
tambahan sudut pandang dalam perspektif Islam, sub bahasan baru atau mata kuliah
baru. Contohnya: Kerjasama bisnis, nilai religius dalam ekonomi, ekonomi moneter
Islam, akuntansi lembaga keuangan Syariah, manajemen Syariah, ekonomi Islam.
e. SUBSTITUSI
Mengganti produk-produk ilmiah atau khasanah pengetahuan dengan produk dan
khasanah yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Contoh: Gelatin daging babi diganti
gelatin daging sapi, Sistim perbankan syariah sebagai pengganti perbankan
konvensional.
d. KOREKSI
Memberikan penilaian/evaluasi serta koreksi terhadap hipotesa-teorema-hukum –
khasanah, pengetahuan ilmiah diselaraskan dengan ajaran agama Islam, Misal: Teori
J.M. Keynes yang membolehkan spekulasi, Islam melarang, perubahan aqad dan cara
perhitungan jual beli kredit, koreksi terhadap teori Robert Malthus tetang
kependudukan, jual beli saham dan mata uang yang dibolehkan dan dilarang dalam
islam.
Notes : Internalisasi nilai-nilai Islam tidak harus berkaitan langsung dengan dalil-dalil
naqli, dapat juga berupa komentar atau review terhadap kejadian ekonomi kontemporer,
misalnya kasus korupsi Telkom KPMG , perusakan hutan (illegal logging), kasus
World,com dan Enron yang disampaikan sebagai pembuka perkuliahan. Motivasi untuk
profesional, rajin, jujr, disiplin, berfikir maju, dll.dapt juga hal-hal yang dapat
memunculkan rasa kebanggan sebagai seorang muslim , seperti uraian tentang penemu
agka nol. Alghoritma, aljabar, ilmu astronomi, ilmu kedokteran adalah para pemikir Islam.
FORM INTERNALISASI
NILAI-NILAI KEISLAMAN DALAM MATA KULIAH
No Materi Referensi
1 profesi auditing dalam keseharian sangat dibutuhkan, Q.S. Al Baqarah 282
karena adanya gap informasi (assymetri information) antara
manajemen, dan pengguna laporan keuangan, sehingga
dibutuhkan pihak ke tiga (auditor independen) untuk
melakukan ”persaksian” atas kewajaran laporan keuangan
yang disusun oleh Auditor.