Anda di halaman 1dari 4

Pengertian

Hepatitis autoimun adalah suatu penyakit hati kronis dengan sebab yang belum diketahui,
ditandai dengan peradangan dan nekrosis hepatoseluler, biasanya disertai dengan fibrosis yang
cenderung progresif kearah sirosis dan gagal hati. Hepatitis autoimun terdiri atas dua tipe, yaitu,
tipe I dan tipe II. Perbedaan mendasar dari kedua tipe tersebut adalah asal penyebab dan cara
pengobatan. Hepatitis autoimun tipe I merupakan bentuk yang paling banyak ditemukan
(meliputi 80% kasus) dengan rasio pasien wanita dibanding laki-laki 4:1 dan dapat menyerang
pada segala jenis usia. Hepatitis autoimun tipe II pada umumnya menyerang anak-anak (2th-
14th). Tetapi di Eropa, khususnya Jerman dan Perancis, 20% pasiennya adalah dewasa.
Perbedaan prevalensi dalam setiap regional mungkin berhubungan dengan perbedaan etnis dalam
predisposisi genetik untuk penyakit ini.

Faktor dan penyebab


Ada beberapa faktor penyebab terjadinya hepatitis autoimun, yaitu:

- Faktor predisposisi genetik


Faktor predisposisi genetik yang dominan dalam mempengaruhi terjadinya
hepatitis autoimun adalah Gen HLA. Hepatitis autoimun tipe 1 berhubungan dengan
serotype HLA-DR3 dan HLA-DR4. Sedangkan hepatitis autoimun tipe 2 berhubungan
dengan HLA-DQB1.
- Faktor pencetus
Faktor pencetus yang diduga dapat menyebabkan hepatitis autoimun adalah
infeksi virus, obat-obatan dan toksin. Beberapa infeksi virus yang menjadi pencetus yaitu
virus campak, hepatitis, cytomegalovirus dan virus Ebstein-Barr. Obat seperti metildopa,
nitrofurantion, diklofenak, oksifenasetin, interferon, minosiklin dan atorvastatin dapat memicu
kerusakan hepar yang mirip dengan hepatitis autoimun.

Gejala
Gambaran klinis hepatitis autoimun sering mencerminkan aktivitas inflamasi dari
penyakit hati atau komplikasi sirosis. Gejala dan tanda yang sering terjadi seperti pada penderita
hepatitis autoimun antara lain:
Sistem Skoring
International Autoimmune Hepatitis Group (IAIHG) menetapkan suatu konsesus
mengenai kriteria diagnosis untuk hepatitis. Terdapat dua kriteria, yaitu kriteria diskriptif atau
diagnosis klinis dan sistem skoring. Sistem skoring direkomendasikan penggunaannya sebagai
metode obyektif dalam pemilihan penderita hepatitis aoutoimun untuk tujuan penelitian.

Tes Pemeriksaan dan Tatalaksana


Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis hepatitis autoimun antara lain:
- Tes darah
Pengujian sampel darah untuk antibodi dapat membedakan hepatitis autoimun
dari hepatitis virus dan gangguan lain dengan gejala yang sama. Tes antibodi juga
membantu menentukan jenis hepatitis autoimun.
- Biopsi hati
Biopsi hati dilakukan untuk memastikan diagnosis dan untuk menentukan tingkat
dan jenis kerusakan hati. Tujuan pengobatan pada hepatitis autoimun adalah untuk
memperlambat atau menghentikan sistem kekebalan tubuh yang merusak sistem fungsi
hati. Dengan demikian perkembangan penyakit dapat diperlambat.
Tatalaksana yang dapat dilakukan, yaitu :

- Pemberian obat

a) Obat untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh (imunosupresan) yang digunakan


pada penderita hepatitis autoimun meliputi prednisone dan azathioprine. Sistem
pemberian obat pada hepatitis autoimun yaitu:

b) Obat non-imunosupresi seperti ursodeoxycholic acid (UDCA) (13-15 mg/kg


per hari) dapat digunakan sebagai adjunctive therapy pada pasien hepatitis
autoimun tipe 1. Obat ini dapat memperbaiki enzyme liver dalam waktu 6
bulan, tetapi tidak berhubungan dengan penurunan dosis steroid, dan tidak
memperbaiki kondisi klinis serta gambaran histologis. Jenis imunosupresan
lain yang dapat digunakan pada penderita hepatitis autoimun
yaitu, calcineurin inhibitors spt, antimetabolite spt dan cyclophosphamide.
- Transplantasi hati
Transplantasi hati merupakan terapi pilihan pada pasien hepatitis autoimun
yang refrakter atau tidak toleransi terhadap imunosupresan dan yang mengalami
penyakit hati tahap akhir.

Pencegahan
Hepatitis autoimun pada umumnya tidak dapat dicegah. Mengetahui faktor risiko dapat
memungkinkan deteksi dini dan pengobatan.
Referensi
(i) Sulaiman, Akbar, Lesmana dan Noer. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Jayabadi
(ii) Feldman, Friedman, dan Brandit .2010. Sleisenger dan Fordtrans’s. Gastrointestinal and
Liver Disease. Pathophysiology/ Diagnosis/ Manajemen. Ninth Edition. Canada: Saunders
Elsevier.
(iii) Mayo Clinic. n.d. Autoimune Hepatitis: tests and diagnosis.
http://www.mayoclinic.com/health/autoimmune-hepatitis/DS00676/DSECTION=tests-and-
diagnosisdiakses pada tanggal 29 Oktober 2013

Anda mungkin juga menyukai