Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROFESI PENDIDIKAN

Dosen Pembimbing : Dr. H. Sarmadan Nur Siregar. M.Pd.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2:

1. Rizka Ramadani Sam


2. Nurul Fazariah
3. Santi Nurhasana

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami sampaikan kepada Allah SWT atas limpahan Rahmat
serta hidayah nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelessaikan makalah
tentang sumber dan kitab-kitab hadis.Shalawat dan salam smoga dilimpahkan
Allah kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga, sahabat serta seluruh pengikutnya.

Makalah mengenai “Konsep Dasar Profesi Kependidikan” ini telah kami


susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.Akhir kata kami berharap
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Medan, 19 Maret 2019

Tim Pemakalah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. .. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

1.3.Tujuan ............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1.Pengertian Pendidikan..................................................................................... 2

2.2.Konsep Dasar Pendidikan. .............................................................................. 2

2.3. Dasar Pendidikan Islam ................................................................................. 3

2.4. Fungsi Pendidikan .......................................................................................... 4

2.5. Tujuan Pendidikan ......................................................................................... 5

2.6. Tugas Tenaga Pendidik .................................................................................. 6

2.7. Hak Pendidik .................................................................................................. 7

2.8. Kewajiban Pendidik ....................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 9

3.2. Saran ................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah pengajaran, pengarahan, nasehat, motivasi dan


bimbingan yang ditujukan untuk para peserta didik. Pendidikan bukan hanya di
lingkungan sekolah, tapi juga lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat,
majelisn dan lain sebagainya. Lingkungan keluarga adalah pondasi pertama dalam
mewujudkan anak didik yang berakhlakul karimah. Pendidik dalam sebuah
keluarga adalah orang tua, baik buruk nya didikan dan ajaran orang tua akan
berdampak pada anak didik itu sendiri.

Didikan yang diajarkan para pendidik tidak lain dan tidak bukan adalah
untuk menjadikan muslim yang seutuhnya, anak didik yang seutuhnya. Mampu
mengenal tuhannya, mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dan
bisa menentukan mana yang baik untuknya dan mana yang buruk untuk dirinya.
Seorang pendidik juga harus mempunyai multitalen ataupun skill yang bisa
dijadikan pondasi untuk mengajarkan apa yang belum diketahui oleh anak didik
itu sendiri. Pendidik juga harus bisa mengetahui sifat-sifat anak didik, jadi ketika
menemui anak didik yang sulit untuk diajarkan pendidik tidak akan terlalu ambil
pusing akan hal tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pendidikan?
2. Apa yang dimaksud konsep dasar pendidikan?
3. Apa saja dasar pendidikan dalam Islam?
4. Apa saja fungsi pendidikan tujuan pendidikan?
5. Apa saja tugas, hak dan kewajiban seorang pendidik?
1.3. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan
2. Mampu menguasai dan memahami pengertian dari pendidikan
3. Mampu memahami dasar, fungsi dan tujuan dari sebuah pendidikan
4. Dapat mengetahui tugas, hak, dan kewajiban yang harus ada pada seorang
pendidik
5. Agar menambah wawasan akan dunia kependidikan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pendidikan

Secara etimologi, pendidikan dalam bahasa Arab berasal dari kata


tarbiyah, dengan kata kerja rabba yang memiliki makna mendidik atau mengasuh.
Jadi, pendidikan dalam islam adalah bimbingan oleh pendidik terhadap
perrkembangan jasmani, rohani, dan akal anak didik sehingga dapat terbentuk
pribadi Muslim yang baik.

Pendidikan dalam bahasa Yunani berasal dari kata pedagogi, yaitu dari
kata “paid” yang artinya anak dan agogos artinya membimbing. Oleh sebab itu,
istilah pedagogi dapat diartikan sebagai ilmu atau seeni mengajar anak.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadisnya yang diriwayatkan Muslim dari


Abu Hurairah:

“...dan barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan memudahkan jalan baginya untuk menuju surga (Al-Hadis)”.

Dari hadis diatas, jelas diisyaratkan bahwa para pelaksana pendidikan,


baik pendidik maupun yang dididik tergolong dalam kelompok orang yang
disediakan Allah jalan masuk surga.

2.2. Konsep Dasar Pendidikan

Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan


anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah
kedewasaan (Ngalim Purwanto, 2002:11).

Rumusan tentang pendidikan, lebih jauh terdapat dalam UU No. 20 Tahun


2003, bahwa pendidikan Indonesia bertujuan agar masyarakat Indonesia memiliki
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya, arah dari proses
pendidikan nasional mencakup berbagai aspek kehidupan diri manusia dan
masyarakat untuk survive dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.3. Dasar Pendidikan Islam

Dasar Pendidikan adalah pondasi atau landasan yang kukuh bagi setiap
masyarakat untuk dapat melakukan perubahan sikap dan tata laku dengan cara
berlatih dan belajar dan tidak terbatas pada lingkungan sekolah sehingga
meskipun telah selesai sekolah, akan tetapi mempelajari yang tidak ditemui di
sekolah.

Dasar atau landasan Pendidikan dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu
sebagai berikut.

1) Dalam Pandangan Islam

Dalam pandangan Islam, dasar pendidikan, antara lain:

a) Al-Quran

Al-Quran merupakan pedoman tertinggi yang menjadi petunjuk dan dasar


kita hidup di dunia. Dalam Al-Quran dapat menemukan semua permasalahan
hiduptermasuk pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sumber utama ajaran islam
adalah Al-Quran yang disebutkan sebagai pedoman hidup manusia (QS.2:2).

‫ذلك الكتاب ال ريب فيه هدى للمتّقين‬

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa.”

b) Hadis

Hadis merupakan pedoman pendidikan setelah Al-Quran. Dengan


demikian, hadis juga merupakan dasar atau elemen dalam pendidikan.
c) Nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan Al-
Quran dan Hadis.
2) Di Pandang Secara Umum Religius

Pendidikan di pandang secara umum religius merupakan elemen atau


dasar pendidikan yang paling pokok. Disini ditanamkan nilai-nilai Islam (Iman,
akidah, dan akhlak) sebagai pondasi yang kukuh dalam pendidikan.

3) Dipandang Secara Ideologis

Pendidikan dipandang secara ideologis yang mengacu pada ideologi


bangsa kita, yaitu Pancasila dan berdasarkan kehidupan bangsa.

4) Dipandang Secara Ekonomis

Pendidikan di pandang secara ekonomis, artinya pendidikan dapat


dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan
keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.

5) Dipandang Secara Politis

Pendidikan di pandang secara politis, lebih mengacu pada suasana politik


yang berlangsung.

6) Dipandang Secara Teknologis

Pendidikan dipandang teknologis, dunia telah mengalami eksplosit ilmu


pengetahuan dan teknologi. Dapat dikatakan teknologi sangat berperan dalam
kemajuan dunia pendidikan.

7) Dipandang Secara Psikologis

Tugas pendidikan sekolah adalah mengajarkan cara belajar, mendidik


kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-
menerus sepanjang hidupnya, dan memberikan keterampilan kepada peserta didik,
mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.
8) Dipandang Secara Sosial dan Budaya

Dipandang secara sosial dan budaya mengacu pada hubungan antar


individu dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Budaya masyarakat sangatlah
berperan dalam proses pendidikan karena budaya identik dengan adat dan
kebiasaan.

2.4. Fungsi Pendidikan

Dalam UU Sisdiknas 20 / 2003 dinyatakan bahwa pendidikan nasioanl


berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab

Menurut Fuad Hasan (2004: 54-56), fungsi pendidikan berkaitan erat


dengan proses religiusitas (keagamaan) sebagai salah satu unsur budaya.

2.5. Tujuan Pendidikan

Dalam pandangannya tentang filsafat ilmu pengetahuan, John Locke


(James Gordon Clapp, 1996:50) mengemukakan beberapa tujuan dari pendidikan,
yaitu sebagai berikut:

a. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran


setiap manusia (bangsa).
b. Pendidikan bertujuan untuk mencapai kecerdasan setiap individu dalam
menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan tingkatannyya.
c. Pendidikan juga menyediakan karakter dasar dari kebutuhan menusia
untuk menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung jawab.
d. Pendidikan menjadi sarana dan usaha untuk memelihara dan membaharui
sistem pemerintahan yang ada.
Seperti dikatakan Rousseau (1965: 114), “...education should aim to
perfect the individual in all his powers ..., the education is not to make a solder,
megistrate, or priest, but to make a man”. Maksudnya ppendidikan harus
bertujuan untuk mmenyempurnakan semua potensi individu..., pendidikan tidak
bertujuan untuk membina manusia menjadi prajurit, seorang hakim, tetapi untuk
membina seseorang menjadi manusia.

Secara umum tujuan pendidikan di Indonesia mencakup tiga ranah


perkembangan manusia, yaitu perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Tujuan pendidikan nasional secara umum dapat dilihat sebagai berikut:

1) Tujuan pendidikan terdapat dalam UU No. 2 Tahun 1985, yaitu


mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang
seutuhnya, yaitu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan berbangsa.
2) Tujuan pendidikan nasional menurut TAP MPR No. II/MPR/1993, yaitu
meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja profesional serta sehat jasmani dan rohani.
3) TAP MPR No. 4/ MPR / 1975, tujuan pendidikan adalah membangun
dibidang pendidikan di dasarkan atas falsafah negara Pancasila dan
diarahkan untuk membentuk manusia-manusia pembangun yang
berpancasila dan untuk membentuk manusia yang sehat jasmani dan
rohaninya.

2.6. Tugas Tenaga Pendidik

Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,


mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Tugas
guru secara umum adalah mendidik. Dalam operasionalnya, mendidik adalah
rangkaian proses mengajar, memberikan dorongan dan memuji, menghukum,
membentuk contoh dan membiasakan. Sehingga pendidik mempunyai kedudukan
tinggi sebagaimana yang dilukiskan dalam firman Allah Saw (QS. Al-Mujadilah:
11).

‫َّللاُ لَ ُك ْم ۖ َو ِإذَا‬ َ ‫س ُحوا ِفي ْال َم َجا ِل ِس فَا ْف‬


َ ‫س ُحوا َي ْف‬
َّ ِ‫سح‬ َّ َ‫َيا أ َ ُّي َها الَّذِينَ آ َمنُوا ِإذَا ِقي َل لَ ُك ْم تَف‬

‫َّللاُ الَّذِينَ آ َمنُوا ِم ْن ُك ْم َوالَّذِينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم‬ ُ ‫ش ُزوا فَا ْن‬
َّ ِ‫ش ُزوا يَ ْرفَع‬ ُ ‫قِي َل ا ْن‬

.‫َّللاُ بِ َما ت َ ْع َملُونَ َخ ِبير‬


َّ ‫ت ۚ َو‬
ٍ ‫دَ َر َجا‬

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi


fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ
mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr

Terjemah Arti: Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:


"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan
memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka
berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Tugas khusus tenaga pendidik atau guru antara lain sebagai berikut:

a. Sebagai pengajar (intruksional).

Sebagai pengajar guru bertugas merencanakan program pengajaran,


melaksanakan program yang telah ddisusun dan melaksanakan penilaian setelah
program itu dilaksanakan.

b. Sebagai pendidik (Edukator).

Sebagai pendidik guru bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat


kedewasaan yang berkepribadian sempurna. Sebagai pendidik ilmu yang
diajarkan harus mengandung nilai-nilai keislaman diterapkan melalui metode
yang digunakan oleh pendidik seperti berkaitan dengan motivasi dan kedisiplinan
sesuai ajaran Al- Quran yang disebut dengan pahala dan siksaan.1

c. Sebagai pemimpin (Managerial).

Sebagai pemimpin, guru bertugas memimpin dan mengendalikan diri


sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait, menyangkut upaya pengarahan,
pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, partisipasi atas program yang
dilakukan.

2.7. Hak Pendidik

1) Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan


kesejahteraan sosial.
2) Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
3) Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi.
4) Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk
menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
5) Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan
kelulusan, penghargaan dan sanksi kepada peserta didik.

2.8. Kewajiban Pendidik

Tanggung jawab atau kewajiban para guru atau unsur pendidik lainnya
bukan hanya sekedar dalam hal mengajar atau memajukan dunia pendidikan di
sekolah ditempatnya bertugas, tetapi juga bertanggung jawab untuk mengajak
masyarakat di sekitarnya masing-masig untuk ikut berpartisipasi dalam
menunjukkan pendidikan diwilayahnya.

1
, M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993),
hal.144
Tanggung jawab seorang guru (profesional) antara lain:

a. Tanggung Jawab Intelektual

Pendidik atau guru harus lah mempunyai skill dalam penguasaan materi
pembelajaran dengan luasnya dan sangat mendalam, baik itu cakupan dalam
penguasaan materi kurikulum sebuah mata pelajaran di sekolah atau substansi
keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuannya dalam mendidik

b. Tanggung Jawab Profesi / Pendidikan

Tanggung Jawab profesi dalam artian yaitu pemahaman akan peserta


didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk menjadikan anak didik berkarakter dan anak
didik dapat mengektualisasikan pengembangan bakatnya yang berpotensi.

c. Tanggung Jawab Sosial

Sosial dalam artian guru ataupun tenaga pendidik lainnya dilihat dari
kemampuannya salam berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik,
dan masyarakat sekitar.

d. Tanggung Jawab Moral dan Spiritual

Dapat diaplikasikan melalui penampilan guru yang menggambarkan


makhluk beragama yang perilakunya senantiasa menggambarkan kesopanan dan
tidak menyimpang dari norma agama dan moral.

e. Tanggung Jawab Pribadi

Diwujudkan melalui kemampuan untuk memahami dirinya, mengelola diri


nya sendiri, menghargai serta mengembangkan dirinya sendiri.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi setiap manusia, agar mengetahui


kodrat nya sebagai hamba Allah.
2. Pendidikan bukan hanya guru, orang tua juga adalah seorang pendidik
yang pertama dalam mengajarkan apa yg belum kita etahui dari lahir
3. Seorang pendidik harus memiliki komitmen dan skill serta kesiapan
mental untuk mengajarkan apa yang mereka ketahui kepada anak didik.
4. Seorang pendidik juga memiliki hak dalam mendidik seorang anak didik.

3.2. Saran

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah yang kami
buat ini, tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Dan
kamiberharap agar para pembaca bisa memberikan kritik dan sarannya untuk
makalah yang kami buat ini agar kedepannya pembuatan makalah kami ini bisa
lebih baik lagi sesuai dengan yang kita inginkan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmu-pendidikan.net/profesi-kependidikan/guru/hak-dan-kewajiban-
profesi-seorang-guru

https://tafsirweb.com/10765-surat-al-mujadilah-ayat-11.html

izzaucon.blogspot.com/2014/06/tugas-peran-dan-tanggungjawab-guru.html?m=1

Suryana, yaya, Rusdiana. 2015. Pendidikan Multikultural. Bandung:CV Pustaka


Setia.

Syafaruddin, dkk. 2017. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Hijri Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai