Anda di halaman 1dari 9

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2018/2019

Mata Kuliah : INOVASI DAN PARADIGMA BARU PENDIDIKAN


SKS/Kelas : 2 SKS / C
Pengampu : Prof. Dr. Rambat Sasongko
Dr. Connie, M.Pd

PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan.
2. Kerjakan sendiri, antara mahasiswa yang satu dengan yang lain harus berbeda redaksional jawabannya.

SOAL
Berbagai inovasi pendidikan di Indonesia telah dilakukan, silih berganti tiada henti-hentinya. Berikanlah deskripsi, evaluasi, dan rekomendasi oleh Anda tentang inovasi
pendidikan sebagaimana di bawah ini.
NAMA : Melisa Stefanny
NIM : A2K018064
MATA KULIAH : Inovasi Dan Paradigma Baru Pendidikan
DOSEN : Prof. Dr. Rambat Sasongko
Dr. Connie, M.Pd

No Jenis Inovasi Deskripsi Aspek Positif Aspek Negatif Rekomendasi


1 Implementasi Implementasi kurikulum 1. Adanya peningkatan dan 1. Memberatkan siswa, karena jam 1. Penetapan guru yang menjadi
Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi keseimbangan soft skills dan pelajaran ditambah padahal instruktur nasional, guru inti dan
2013 kurikulum dalam pembelajaran dan hard skills yang meliputi aspek siswa mempunyai batas guru sasaran serta pendamping
pembentukan kompetensi serta kompetensi sikap, maksimal waktu konsentrasi harus disertai dengan kriteria
karakter peserta didik. keterampilan, dan dalam belajar. yang jelas dengan didukung oleh
Implementasi kurikulum pengetahuan. 2. Jumlah jam yang terlalu banyak. permen.
membutuhkan kemampuan dan 2. Siswa lebih dituntut untuk aktif, 3. Penyiapan guru membutuhkan 2. Pemerintah harus tegas dalam
keaktifan guru dalam menciptakan kreatif dan inovatif dalam setiap waktu yang lama. Tidak hanya menentukan kebijakan jumlah
berbagai macam kegiatan yang pemecahan masalah yang sekali atau dua kali pelatihan rombongan belajar dalam satu
telah diprogramkan. Inti dari mereka hadapi di sekolah. saja. kelas.
Kurikulum 2013, adalah ada pada 3. Munculnya pendidikan karakter 4. Terforsirnya waktu siswa 3. Perlunya dilakukan latihan
upaya penyederhanaan, dan dan pendidikan budi pekerti disekolah untuk belajar dan berkala pada guru,
tematik-integratif. Kurikulum 2013 yang telah diintegrasikan ke mengikuti ekstrakurikuler yang 4. Pemerintah harus melakukan
disiapkan untuk mencetak generasi dalam semua program studi diwajibkan dalam ketentuan optimalisasi kegiatan
yang siap menghadapi 4. Sifat pembelajaran sangat Kurikulum 2013. pendampingan sehingga
perkembangan masa depan. kontekstual. 5. Penguasaan teknologi dan pelaksanaan kurikulum 2013 bisa
Titik beratnya, bertujuan 5. Kompetensi yang semula informasi untuk pembelajaran terpantau secara berkala.
untuk mendorong peserta didik diturunkan dari mata pelajaran masih terbatas. 5. Pemerintah harus
agar mampu lebih baik dalam berubah menjadi mata memperhatikan buku kurikulum
melakukan observasi, bertanya, pelajaran dikembangkan dari 2013
bernalar, dan mengkomunikasikan kompetensi. 6. Perlunya pelaksanaan KKG dan
(mempresentasikan) apa yang 6. Pengurangan Jumlah mata MGMP lintas sekolah
mereka peroleh atau mereka pelajaran dari 12 menjadi 10.
ketahui setelah menerima materi 4. Mata pelajaran Muatan lokal, 7. Perlu adanya pengembangan
pembelajaran. bisa terintegrasi ke dalam mata keaktifan guru untuk secara
Kurikulum 2013 memiliki pelajaran Penjasorkes, Seni mandiri mempelajari dan
empat aspek penilaian yaitu aspek budaya, dan Prakarya dan memahami muatan yang
pengetahuan, keterampilan, sosial Budidaya. terkandung pada standar proses
dan spiritual, diharapkan siswa 7. Pengembangan diri terintegrasi khususnya aspek karakteristik
memiliki kompetensi sikap, pada setiap mata pelajaran dan pembelajaran.
keterampilan dan pengetahuan ekstrakurikuler. 8. Perlu dilakukan inspeksi secara
yang jauh lebih baik. Mereka lebih rutin mengenai perencanaan
kreatif, inovatif dan produktif pembelajaran dan peningkatan
sehingga nantinya mereka bisa pengawasan dan kontrol
sukses dalam menghadapi berbagai terhadap pelaksanaan
persoalan dan tantangan di masa pembelajaran
depan. 9. Perlu peningkatan sistem
penilaian dan format penilaian
berbantuan komputasi yang
dapat dipahami oleh guru

2 Ujian Ujian Nasioanal secara 1. Lebih hemat anggaran, sebab 1. Harus adanya sosialisasi kembali 1. Fasilitas Komputer harusnya
Nasional online atau yang disebut dengan media yang digunakan ialah ke seluruh sekolah yang akan dibantu dan difasilitasi oleh
secara Online Ujian Nasional Berbasis Komputer bukan kertas dimana harga menyelenggarakan UNBK. Pemerintah
(UNBK) disebut juga Computer kertas kini tidak murah lagi. Dengan adanya sosialisasi baru, 2. Akses Internet gratis dari
Based Test (CBT) adalah sistem 2. Lebih meminimalisir adanya tentu butuh anggaran Pemerintah.
pelaksanaan ujian nasional dengan persoalan klasik UN, yaitu tambahan. 3. Menjamin Ketersedian listrik dan
menggunakan komputer sebagai keterlambatan distribusi soal 2. Untuk daerah terpencil dan internet selama UNBK
media ujiannya. Dalam ujian. Terlebih untuk daerah daerah perbatasan dimana 4. Dinas Pendidikan dan
pelaksanaannya, UNBK berbeda terpencil internet dan listrik belum Kebudayaan seharusnya sudah
dengan sistem ujian nasional 3. Untuk soal yang mendukung tersedia secara maksimal, hal ini menyiapkan server berkapasitas
berbasis kertas atau Paper Based adanya gambar, UNBK dinilai akan memunculkan persoalan besar jauh-jauh hari sebelum
Test (PBT) yang selama ini sudah lebih baik, sebab kemungkinan baru. pelaksanaan. Sehingga nantinya
berjalan. adanya gambar yang kurang 3. Soal keamanan dan bocoran tidak lagi ditemukan server yang
Ujian nasional berbasis jelas lebih sedikit jawaban bisa jadi lebih mudah
komputer merupakan prakarasa diambil alih pihak ketiga,
dari kementrian pendidikan dan 4. Proses pengumpulan lembar mengingat semakin banyaknya bermasalah saat siswa akan
kebudayaan pada era Presiden jawaban lebih praktis, sebab orang yang bisa membobol mengerjakan soal.
Susilo Bambang Yudhoyono dengan tanpa harus mengumpulkan keamanan di dunia maya.
menteri pendidikannya waktu itu manual dan tanpa mengurutkan 4. Memungkinkan terjadinya
Muhammad Nuh. sesuai nomor urut ujian machine errors, yaitu kesalahan
Pada dasarnya ujian nasional 5. Meminimalisir kecurangan saat yang diakibatkan oleh mesin
berbasis komputer hanya merubah ujian atau komputer. Hal ini sangat
medium ujian, dari yang tadinya 6. Lebih memudahkan siswa memungkinkan terjadi,
menggunakan kertas berubah 7. Hasil ujian akan dipublish lebih mengingat ujian ini
menggunakan apilkasi digital. cepat, dengan demikian peserta bersistemkan online hal-hal
Semua kegiatan yang berkaitan yang lulus ujian lebih banyak yang berhubungan dengan
dengan ujian akan menggunakan waktu untuk mempersiapkan ke sistem online perlu
sistem internet, mulai dari jenjang selanjutnya. diperhatikan, seperti
pembuatan soal, pengaturan kelas, terputusnya jaringan internet
pengaturan user peserta ujian, secara tiba-tiba, kerusakan
pengaturan guru atau pengawas, komputer, sampai mati listrik
sampai proses ujiannya. yang tidak terduga.
Penyelenggaraan UNBK 5. Untuk sekolah yang belum
pertama kali dilaksanakan pada memiliki komputer yang
tahun 2014 secara online dan jumlahnya sama atau lebih
terbatas di SMP Indonesia banyak dari peserta ujian, ini
Singapura dan SMP Indonesia Kuala juga akan menimbulkan
Lumpur (SIKL). Selanjutnya secara persoalan baru. Alternatifnya
bertahap pada tahun 2015 peserta ujian akan bergantian
dilaksanakan rintisan UNBK dengan melakukan ujian nasional.
mengikutsertakan sebanyak 556
sekolah di 29 Provinsi dan Luar
Negeri. Dari tahun ke tahun
keikutsertaan sekolah dalam
pelaksananaan UNBK melonjak
tajam. Terutama di kabupaten
Lebong di tahun 2019 pelaksanna
UNBK untuk tingkat SMP/MTs telah
mencapai 100% dan semuanya
berjalan dengan lancar tanpa
hambatan.
Penyelenggaraan UNBK saat
ini menggunakan sistem semi-
online yaitu soal dikirim dari server
pusat secara online melalui jaringan
(sinkronisasi) ke server lokal
(sekolah), kemudian ujian siswa
dilayani oleh server lokal (sekolah)
secara offline. Selanjutnya hasil
ujian dikirim kembali dari server
lokal (sekolah) ke server pusat
secara online (upload).

3 Pemberian Pengertian BOS Menurut 1. Untuk sekolah pada umumnya, 1. Pengalokasian dana tidak 1. Hendaknya pengalokasian dana
Dana BOS Peraturan Mendiknas nomor 69 apalagi yang ada di daerah- didasarkan pada kebutuhan didasarkan pada kebutuhan
Tahun 2009, BOS adalah program daerah "pinggiran" atau di sekolah tapi pada ketersediaan sekolah, agar tidakk terjadi saling
pemerintah yang pada dasarnya perdesaan, dimana kemampuan anggaran. tumang tindih antara kebutuhan
untuk penyediaan pendanaan biaya ekonomi masyarakat/orang tua 2. Alokasi dana BOS ‘dipukul rata’ dengan anggaran yang
operasi nonpersonalia bagi satuan relatif terbatas, BOS jelas sangat untuk semua sekolah di semua disediakan.
pendidikan dasar sebagai pelaksana membantu daerah, pada setiap sekolah 2. Sekolah harus dikelola secara
program wajib belajar. Sedangkan 2. Dalam pelaksanaannya, memiliki kebutuhan dan transparan dan akuntabel
standar biaya operasi nonpersonalia pembebasan biaya sekolah bagi masalah berbeda. 3. Perlunya revitalisasi komite
adalah standar biaya yang siswa miskin memang dilakukan, 3. Persoalan paling mendasar dari sekolah. Komite sekolah
diperlukan untuk membiayai bahkan yang lebih banyak program BOS adalah terkait memang dapat dioptimalkan
kegiatan operasi nonpersonalia dilakukan adalah pembebasan besarannya. Sampai saat ini, sebagai pengontrol sekolah.
selama 1 (satu) tahun sebagai bagi semua siswa (tidak hanya nilai dana BOS tidak secara Hendaknya pihak sekolah
bagian dari keseluruhan dana bagi yang miskin) langsung dapat dikaitkan melibatkan orangtua murid
pendidikan agar satuan pendidikan 3. Program BOS juga dianggap dengan standar kualitas atau dalam penyusunan Anggaran
dapat melakukan kegiatan mampu mendorong sekolah pelayanan pendidikan tertentu. Pendapatan dan Belanja Sekolah
pendidikan secara teratur dan untuk meningkatkan 4. Untuk sekolah-sekolah di (RAPBS).
akuntabilitas keuangan. perkotaan, dan mereka ada di
berkelanjutan sesuai Standar daerah yang pemda-nya 4. Perlunya semacam lembaga
Nasional Pendidikan. menerapkan kebijakan sekolah independen semacam education
Yang menjadi prioritas gratis, mereka justru akan watch di daerah, yang secara
utama BOS adalah untuk biaya mengalami sedikit kesulitan. khusus akan melakukan kontrol
operasional non personil bagi Karena sebelum program BOS mandiri terhadap lembaga
sekolah, bukan biaya kesejahteraan mereka menarik uang sekolah dan melakukan advokasi
guru dan bukan untuk biaya SPP/Komite lebih besar kepada masyarakat yang
investasi. Tujuan dan Sasaran Dana dibandingkan dana BOS per membutuhkan.
BOS Program Bantuan Operasional siswa. Akibatnya, kegiatan 5. Besaran dana BOS sebaiknya
Sekolah (BOS) bertujuan untuk operasional terganggu. didasarkan pada penghitungan
membebaskan biaya pendidikan 5. Waktu pencairan dana BOS juga kebutuhan biaya operasional
bagi siswa tidak mampu dan banyak dikeluhkan oleh sekolah. untuk mencapai standar
meringankan bagi siswa yang lain, 6. Meskipun berpotensi pelayanan tertentu, bisa SNP
agar mereka memperoleh layanan mendorong akuntabilitas atau SPM.
pendidikan dasar yang lebih keuangan sekolah, pada saat 6. Program BOS juga perlu lebih
bermutu sampai tamat. Yang yang sama mekanisme fleksibel dengan memberikan
menjadi sasaran program BOS pengawasan BOS juga tidak peluang bagi sekolah untuk
adalah semua sekolah setingkat mampu mencegah terjadinya menyimpan sisa penggunaan
TK/PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK penyelewengan di sekolah. dana BOS untuk dipergunakan
baik negeri maupun swasta seluruh pada tahun ajaran berikutnya.
propinsi di Indonesia.

4 Pemberian BSM adalah bantuan 1. Menghilangkan halangan siswa 1. Data kemiskinan jarang 1. Perlu dukungan data penghasilan
BSM pemerintah berupa sejumlah uang miskin untuk akses pelayanan dilakukan pembaharuan orangtua siswa. Data ini harus
tunai yang diberikan secara pendidikan sehingga tidak jarang rasa selalu diperbaharui, dan
langsung kepada siswa yang berasal 2. Mencegah angka putus sekolah keadilan itu terjadi. menuntut kejujuran semua pihak
dari keluarga miskin. Adapun siswa dan menarik siswa miskin untuk 2. Terkadang disalahgunakan oleh (birokrasi dan orangtua siswa)
miskin adalah siswa SD, SMP, SMA bersekolah kembali orangtua siswa, dimana tujuan serta diperlukan kegiatan
dan SMK yang orangtuanya kurang 3. Membantu siswa miskin untuk dari dana tersebut untuk verifikasi, sehingga yang berhak
mampu membiayai pendidikan memenuhi kebutuhan personal membantu keperluan siswa memperoleh BSM tidak hanya
anaknya, orangtua miskin atau dalam kegiatan pembelajaran malah digunakan untuk terbatas kepada masyarakat
rumah tangga miskin sesuai dengan 4. Mendukung penuntasan wajib keperluan lain seperti sipil, tetapi PNS, TNI dan POLRI
kriteria antara lain sebagai berikut: belajar pendidikan dasar pembelian barang-barang lain juga memperoleh kesempatan
1. Orangtua siswa penerima Kartu sembilan tahun, pendidikan diluar perlengkapan sekolah untuk mengajukan BSM
Perlindungan Sosial (KPS) menengah dan pendidikan siswa sepanjang memenuhi
2. Siswa penerima kartu calon menengah universal. 3. Ada sebagian orangtua persyaratan penghasilan
penerimaan BSM penerima dana BSM yang tersebut.
3. Orangtua siswa peserta Program penghasilannya melebihi 2. Melakukan monitoring atau
Keluarga Harapan (PKH) PNS/TNI/POLRI golongan pengendalian dalam penggunaan
4. Siswa terancam putus sekolah rendah, sedangkan para siswa dana tersebut.
karena kesulitan biaya yang diusulkan untuk menerima 3. Pemerintah pusat mungkin perlu
5. Siswa yatim, piatu atau yatim BSM seluruhnya berasal dari mengalokasikan kembali kuota
piatu keluarga miskin selain keluarga siswa miskin yang akan dibiayai.
6. Siswa berasal dari korban PNS/TNI/POLRI. Begitu pula, pemerintah daerah,
musibah, kelainan fisik, korban 4. baik provinsi maupun
pemutusan hubungan kerja dari kabupaten/kota juga
rumah tangga sangat miskin. mengalokasikan dana untuk
siswa miskin karena justru
Bantuan bagi siswa miskin pemerintah daerah yang
yang disebut BSM adalah bantuan memahami tentang kantong-
dari pemerintah berupa sejumlah kantong kemiskinan di wilayah
uang tunai yang diberikan langsung masing-masing
kepada siswa yang berasal dari 4. Agar penerimaan bantuan siswa
keluarga miskin dan memenuhi miskin tepat sasaran dan
sekurang-kurangnya satu dari enam intervensi pemberian informasi
kriteria yang ditetapkan oleh yang utuh dalam mencapai
pemerintah. Pemanfaatan dana tujuan kebijakan maka pelaksana
BSM tersebut digunakan untuk harus bekerja sama dengan
pembiayaan keperluan pribadi komite sekolah.
siswa, seperti pembelian buku, alat 5. Perlu diadakannya sosialisasi
sekolah, uang saku, seragam dan lebih mendalam mengenai
perlengkapan sekolah lainnya. Program BSM seperti pengadaan
Dengan adanya dana BSM sosialisasi kepada orangtua
diharapkan siswa dapat terus maupun pihak pelaksana
melanjutkan sekolah dan mengenai program BSM supaya
berprestasi. Semua peralatan yang tidak terjadi kekeliruan dalam
diperlukan dalam proses belajar pelaksanaannya dan juga supaya
dapat terpenuhi tanpa ada perasaan masyarakat lebih mengetahui ap
rendah diri atau minder.
Pemenuhan keperluan
pribadi siswa tersebut turut
menyumbang energi positif
terhadap proses belajar, hasil
belajar, dan prestasi belajar yang
diraih juga sesuai yang diharapkan.
Dengan sarana dan sumber belajar
yang memadai diharapkan dapat
melahirkan output pendidikan yang
berkualitas.

5 Pemberian Dalam UU. RI. No. 14 Tahun 1. Kedisiplinan guru semakin 1. Beban Kerja Dan Kewajiban 1. Diharapkan kepada Bapak/Ibu
tunjangn 2005 pasal 16 disebutkan bahwa meningkat karena harus Guru Menjadi Bertambah. penerima tunjangan profesi
sertifkasi pemerintah akan memberikan memenuhi tugas mengajar Sertifikasi guru membawa guru menyeimbangkan
guru tunjangan profesi kepada guru yang minimal 24 jam per pekan dan dampak negatif pada beban pemanfaatan dan
besarnya setara dengan 1 (satu) kali semakin mematuhi aturan kerja guru menjadi lebih penggunaan dana
gaji pokok pada tingkat, masa kerja sekolah. bertambah dengan mengajar 2. Tidak melakukan manipulasi
dan kualifikasi yang sama. 2. Dapat meningkatkan 24jam/minggu dan penelitian data.
Tunjangan profesi akan diberikan kesejahteraan guru. Dapat ilmiah yang dikerjakan setiap
kepada guru yang memenuhi dilihat dari gaya hidup guru, tahunnya.
persyaratan. kebutuhan primer, sekunder, 2. Guru Menjadi Individu Lebih
Tunjangan profesi adalah dan tersier. Konsuntif. Sertifikasi guru yang
tunjangan yang diberikan kepada 3. Meningkatkan Kesejahteraan memberikan tunjangan bagi
guru yang telah memiliki sertifikat Dan Martabat Guru. guru dengan tambahan sekali
pendidik dan memenuhi Sertifikasi guru yang gaji tiap 3bulan sekali,
persyaratan lainnya. Guru yang memberikan tunjangan untuk akan memanfaatkan tunjangan
dimaksud adalah guru PNS dan guru membantu meningkatkan tersebut untuk urusan guru
bukan PNS yang diangkat oleh kompetensi dan kemampuan dalam meningkatkan
pemerintah, pemerintah daerah dalam materi pelajaran dan kemampuan dan kompetensi
atau yayasan/masyarakat proses belajar mengajar yang dimiliki. Jika tunjangan
penyelenggara pendidikan baik namun berdampak juga yang ada digunakan untuk
yang mengajar di sekolah negeri pada peningkatan pembelian barang-barang
maupun sekolah swasta. Tunjangan kesejahteraan guru. Bisa konsuntif seperti kredit motor
Profesi bersifat tetap selama guru dilihat dari adanya tambahan baru, kredit mobil, dan lain
yang bersangkutan melaksanakan tunjangan sebesar satu kali gaji sebagainya maka tujuan
tugas sebagai guru dengan pokok. tunjangan tersebut akan
memenuhi semua persyaratan dan 4. Dampak dari kebijakan berbeda dengan apa yang
ketentuan yang berlaku dalam sertifikasi guru yang direncanakan oleh pemerintah.
Peraturan Menteri Pendidikan menjadikan guru menjadi lebih 3. Program sertifikasi menciptakan
Nasional Nomor 36 Tahun 2007 termotivasi. Guru yang belum kanibalisme antar guru.Bagi
Tentang Penyaluran Tunjangan sertifikasi akan termotivasi mereka yang ingin
Profesi. supaya bisa mendapatkan mendapatkan tunjangan
tunjangan profesi gutu sertifikasi maka mereka harus
5. Memperoleh penghasilan diatas memenuhi kewajiban mengajar
kebutuhan hidup minimum dan 24 jam dalam seminggu. Karena
jaminan kesejahteraan sosial. pada aturannya guru yang
sudah berstatus sertifikasi bisa
meminta jam mengajar dari
guru lain yang belum
bersertifikasi.
4. Maraknya manipulasi data.
Dengan adanya kewajiban 24
jam mengajar setiap minggu
maka banyak para guru yang
memanipulasi data mereka.

Anda mungkin juga menyukai