PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
BAB II ........................................................................................................................... 8
ISI .................................................................................................................................. 8
PENUTUP ................................................................................................................... 16
BAB IV ....................................................................................................................... 17
1
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki jumlah perairan yang lebih luas
di bandingkan luas daratannya. Dari luas daratannya diperkirakan 97% terdiri dari 13
pulau-pulau besar dan memiliki 13.466 pulau di seluruh wilayahnya (Badan Informasi
Geospasial, 2012). Dengan potensi perairan berupa lautan dan pantai, menjadikan suatu
daya tarik wisata yang saat ini banyak dicari oleh wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara. Keunikan dan keindahan pantai di Indonesia memiliki potensi terhadap
jenis wisata bahari. Oleh karena itu, banyak sekali terdapat kawasan wisata bahari di
indonesia yang menyuguhkan pesona alam yang indah, pemandangan bawah lautnya
serta keunikan karakteristik pantainya yang dapat memanjakan mata para wisatawan
(Sugiono, 2013).
KONDISI GEOGRAFIS
Astronomis
Luas Wilayah
2
luas wilayah administratif sebesar 224.684,59 Km2 yang terdiri luas daratan
2.000,85 Km2 dan luas lautan 222.683,74 Km2 . Ibukota Kabupaten Natuna adalah
Kota Ranai. Pembentukan Kabupaten Natuna dikukuhkan berdasarkan Undang-
Undang Nomor 53 Tahun 1999, oleh Menteri Dalam Negeri (Ad-Iterim) Faisal
Tanjung pada tanggal 12 Oktober 1999.
Di kabupaten ini terdapat 154 pulau, dengan 27 pulau (17,53 persen) yang berpenghuni
dan sebagian besar pulau (127 buah) tidak berpenghuni. Dua pulau terbesar diantaranya
adalah Pulau Bunguran dan Pulau Serasan (Sumber: Natuna Dalam Angka 2018).
Topografi
3
Pada umumnya struktur tanah terdiri dari tanah podsolik merah kuning dari
batuan yang tanah dasarnya mempunyai bahan granit, dan alluvial serta tanah
organosol dan gley humus (Sumber: Natuna Dalam Angka 2013).
Berikut nama gunung dan tingginya dari permukaan laut yang berada dalam wilayah
Kabupaten Natuna:
4
Potensi dan Peluang Investasi di Kabupaten Natuna
Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya
dikaruniai serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai
atau ada yang belum sama sekali, yaitu:
- Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun
dengan total pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten
Natuna.
- Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh.
- Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua dan
budidaya.
- Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di
ZEEI) dengan total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon
yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di
Asia.
SOSIAL BUDAYA
Natuna adalah sebuah kabupaten yang memiliki banyak pantai yang menarik
dan eksotis maka sebagian besar pengunjung wisata adalah wisatawan bahari/pantai.
Pada tahun 2012 mencapai sekitar 176.960 orang.
5
Di Kabupaten Natuna pada tahun 2012 terdapat 34 unit hotel/penginapan yang tersebar
di 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Midai, Bunguran Barat, Bunguran Timur, Serasan,
Bunguran Utara, Pulau Tiga dan Subi. Hotel-hotel tersebut menyediakan 451 kamar
dengan 544 tempat tidur. Sampai saat ini belum ada peningkatan yang cukup berarti
mengenai kuantitas hotel dan fasilitas yang disediakan hotel-hotel yang ada
dibandingkan tahun-tahun yang lalu.
PULAU SENUA
Pulau Senua merupakan pulau yang letaknya tidak jauh dari Desa Sepempang,
Kecamatan Bunguran Timur. Pulau yang terletak di Laut Natuna utara yang berbatasan
dengan Negara semenanjung Malaysia timur (Kalimantan Utara). Pesona pantai yang
begitu putih, airnya yang jernih menambah nilai pesona alam pulau ini. Selain itu Pulau
Senua memiliki keunikan tersendiri yaitu dari segi bentuknya yang menyerupai wanita
hamil. Tidak hanya itu Pulau Senua juga termasuk habitat penyu hijau yang berkeliaran
dengan bebas di pinggir pantai, serta terdapat sarang burung walet di beberapa goa.
6
tarik pulau ini adalah potensi wisata pancing kerapu dan memiliki terumbu karang yang
indah dan menarik. Namun permasalahan yang terjadi ialah potensi wisata yang belum
di kelola secara serius, promosi dan pengembangannya yang masih kurang, dan sumber
daya yang berkualitas masih terbatas.
Pulau Senua banyak di kunjungi pada saat hari libur dan pada saat gelar wisata
bahari yang diadakan di pulau tersebut. Selain keunikan dari pulau tersebut, daya tarik
wisatawan berkunjung adalah pada saat gelar wisata bahari yang salah satunya adalah
pelepasan ratusan anak penyu dan atraksi seni. Kegiatan ini secara langsung dapat
menambah minat para wisatawan untuk berwisata di Pulau Senua.
Berdasarkan hasil latar belakang yang telah dijelaskan dapat disimpulkan beberapa
masalah sebagai berikut :
I.III Tujuan
Adapun tujuan yang akan digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengenalkan potensi daya tarik wisata alam melalui keberagaman flora
fauna di Pulau Senoa.
2. Untuk memahami pengelolaan konservasi yang berada di objek wisata alam
Pulau Senoa.
7
BAB II
ISI
Potensi alam adalah keadaan dan jenis flora dan fauna suatu daerah,
bentang alam suatu daerah, misalnya pantai, hutan dll (keadaan fisik suatu
daerah). Kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh alam jika dikembangkan
dengan memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya niscaya akan menarik
wisatawan untuk berkunjung ke obyek tersebut. Wisata alam mulai berkembang
sejalan dengan berkurangnya kawasan ekosistem alami di dunia yang didukung
oleh semakin meningkatkan kesadaran manusia terhadap lingkungan. Menurut
Rusita (2007) obyek wisata alam yang tersebar di laut, pantai, hutan dan
pegunungan adalah produk-produk potensial yang dapat dikembangkan untuk
kegiatan wisata alam. Berikut potensi daya tarik wisata alam yang ada di objek
wiasta pulau senua.
Potensi alam adalah keadaan dan jenis flora dan fauna suatu daerah,
bentang alam suatu daerah, misalnya pantai, hutan dll (keadaan fisik suatu
8
daerah). Kelebihan dan keunikan yang dimiliki oleh alam jika dikembangkan
dengan memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya akan menarik
wisatawan untuk berkunjung ke obyek tersebut. flora merupakan jenis
tumbuhan yang ada di muka bumi contohnya seperti flora yang ada di pulau
Senua adalah, pohon kelapa, pohon cemara. sedangkan fauna merupakan jenis
hewan contohnya seperti jenis hewan yang ada di pulau Senua seperti penyu,
napoleon biru yang merupakan hewan endemik di pulau Senua.
9
Zona intertidal dimafaatkan oleh manusia untuk produksi makanan dan
rekreasi, tetapi faktor antropogenik juga memiliki dampak besar, dengan
eksploitasi berlebihan, spesies invasif dan perubahan iklim menjadi masalah
yang dihadapi oleh komunitas zona intertidal. Di beberapa tempat, peraturan
kawasan lindung telah diterapkan untuk menjaga daerah-daerah ini dan
membantu penelitian ilmiah (Wikipedi. Ekologi Intertidal).
Selain vegetasi pantai di Pulau Senua terdapat lokasi yang sering dikunjungi
oleh penyu hijau untuk bertelur yaitu di bagian pantai wilayah Selatan pulau.
Sedangkan di bagian utara pulau terdapat Gua Sarang Burung Walet.
Sedangkan di wilayah perairan laut terdapat terumbu karang yang cantik
dilengkapi cerita legenda tentang Pulau Senoa itu sendiri yang berbentuk
seperti perut wanita hamil.
10
Faktor keindahan ini merupakan faktor yang berkaitan dengan fisik atau bentuk
dari objek wisata yang dapat di nikmati secara lansung oleh pengunjung. Pulau
Senoa adalah pulau terluar Indonesia, pulau ini terletak di Ranai Kabupaten
Natuna.
Bila dilihat dari fisiknya, bentuk Pulau Senua menyerupai ibu hamil
yang sedang berbaring di atas laut. Karena itu, Pulau ini kerap disebut dengan
Pulau Ibu Hamil oleh penduduk setempat. Pemberian predikat sebagai ibu
hamil oleh penduduk setempat, itu tak lepas dari cerita rakyat setempat yaitu,
terkisahlah seorang ibu-ibu yang sedang hamil yang sangat pelit sama
tetangganya, waktu mau melahirkan gak ada satupun tetangga yang mau
membantu, akhirnya ibu itu pergi ke laut menyusul suaminya yang seorang
nelayan dan ditengah jalan ia pun tenggelam, kabarnya lagi ada pulau kecil
dekat kaki pulau senoa itu dan diyakini masyarakat sebagai anak dari si ibu tadi.
Tidak hanya pulau senoa ini saja yang indah, ternyata perjalanan menuju pulau
ini pun takkalah indah nya dengan objek yang akan dituju yaitu pulau senoa,
para wisatawan dapat melihat pemandangan air laut yang jernih dengan
terumbu karang yang indah. Saat itu pula kita di suguhi pesona gunung Ranai
yang puncaknya di selimuti awan tebal dengan jelas.
11
II.II Wilayah Konservasi Pulau Senua
12
kepunahannya. Diantaranya, penyu belimbing, penyu Kemp’s Ridley dan
penyu sisik diklasifikasikan sebagai “sangat terancam punah”. Status ini
diberikan IUCN Red list (daftar merah) kepada spesies yang menghadapi resiko
kepunahan dalam waktu dekat.
13
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 mengenai Konservasi Sumber
Daya Ikan, Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
Nomor 13/permen-kp/2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan,
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2010 tentang
Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan, Peraturan
Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2008 tentang Kawasan
Konservasi Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil.
Sumber
14
Gambar 2.2.3 Terumbu karang di Pulau Senoa
15
BAB III
PENUTUP
Pulau Senoa memiliki daya tarik wisata yang dapat dikembangkan sehingga
dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Objek wisata yang dimiliki pun
bervariasi karena kondisi alam yang beragam. Pulau Senoa yang luasnya sekitar 2,4
km2 dan tidak berpenduduk. Objek wisata Pulau Senoa memiliki daya tarik wisata
alamnya seperti keindahan pulau yang berbentuk ibu hamil menjadi nilai daya tarik
Pulau Senoa tersebut yang berlokasi di wilayah Desa Sepempang, Kecamatan
Bunguran Timur dan pengunjung juga dapat menikmati keindahan pulau saat dalam
perjalanan menuju Pulau Senoa dengan menggunakan pompong milik nelayang dari
pelabuhan teluk baruk.
Kepulauan Natuna tergolong sebagai pulau yang memiliki daya tarik wisata
yang memukau di manca negara. Banyaknya ditemui beragam keunikan biota laut
menjadi daya pikat utama bagi para pecinta wisata minat khusus. Kepulauan Natuna
terdiri dari Pulau Senoa yang terkenal akan destinasi wisata snorkeling. Para wisatawan
akan dimanjakan dengan indahnya terumbu karang dan beserta hewan endemik dari
Pulau Senoa yang dikenal dengan ikan napoleon biru. Tidak hanya itu saja terdapat
tempat konservasi bagi para penyu hijau yang dapat dijadikan wisata edukasi dengan
pemandangan pulau yang menakjubkan.
Selain itu flora dan fauna yang beraneka ragam yang terdapat di Pulau Senoa
tersebut. serta sudah di tetapkannya zona-zona kawasan pengembangan flora dan
fauna. dengan adanya zona-zona atau lokasi yang sudah di tetapkan akan menjadi daya
tarik pulau tersebut. Daya tarik wisata alam lainnya pengunjung dapat melihat
hamparan batu berserakan di pesisir pantai, pengunjung hanya bisa berfoto-foto saja
karena untuk melakukan aktivitas lain tidak memungkinkan di karenakan adanya batu-
batuan yang ada di pulau ini cukup curam karena berada di bibir pantai. Selain berfoto-
foto pengunjung juga dapat melakukan kegitan camping, memancing dan banyak
kegiatan yang dapat di lakukan oleh pengunjung.
16
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://natunakab.go.id/
https://traverse.id/alam/pulau-senua-menikmati-pulau-tropis-terdepan-nkri-di-laut-
china-selatan/@himsaifanah
https://wisatalova.com/keindahan-pulau-natuna-si-cantik-yang-jadi-rebutan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi_intertidal
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 30 Tahun 2010 tentang Rencana
Pengelolaan dan Zonasi Kawasan Konservasi Perairan.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17 Tahun 2008 tentang Kawasan
Konservasi Perairan di Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil.
17
Rusita. 2007. Studi Pengembangan Produk Wisata Alam di Kawasan Taman Nasional
Gunung Palung Kalimantan Barat. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
18