Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN AWAL

PRAKTIKUM KIMIA DASAR

PENETAPAN pH

DISUSUN OLEH :
DICKY ASRUL CHOIRUDIN
NIM : 191420328
KELOMPOK II
2 OKTOBER 2019

APPRENTICE PROGRAM PEPC


POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS
CEPU
OKTOBER 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
LATAR BELAKANG...................................................................................................... 1
TUJUAN PRAKTIKUM.................................................................................................. 1
KESELAMATAN KERJA .............................................................................................. 1
LANDASAN TEORI .................................................................................................. 2
DASAR TEORI................................................................................................................ 2
HASIL PRAKTIKUM ................................................................................................ 4
CARA KERJA ................................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 5

i
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Senyawa kimia yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah asam basa,
misalnya asam,salah satunya asam nitrat terkandung di dalam jeruk dan asam cuka. Dan basa
biasanya terkandung di dalam sabun. Zat-zat yang berasa asam biasanya mengandung asam, dan zat-
zat yang berasa licin dan pahit biasanya mengandung basa.
Suatu larutan dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu : larutan asam, larutan basa, dan
larutan netral. Golongan larutan dapat kita ketahui dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu
zat-zat warna yang akan menghasilkan warna-warna berbeda dalam larutan asam maupun larutan
basa. Dengan adanya indikator kita dapat menentukan kekuatan asam maupun kekuatan basa dalam
suatu zat. Kuat atau lemahnya suatu asam maupun suatu basa dapat dinyatakan dalam pH. Zat-zat
yang memiliki pH di bawah 7 memiliki sifat asam, zat-zat yang memiliki pH di atas 7 memiliki sifat
basa, sdangkan zat yang memiliki pH 7 merupakan larutan netral.pada basa, misalnya sabun akan
terasa licin dan dapat membersihkan kulit, namun jika kita gunakan Natrium Hidroksida untuk
membersihkan kulit, maka kulit akan terasa pedih, padahal sabun maupun Natrium hidroksida
merupakan larutan yang memiliki sifat basa. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kadar basa ang
terkandung di dalan kedua zat tersebut. Begitu pun dengan asam, jika asam yang terkandung di dalam
jeruk maupun cuka dapat kita rasakan dengan memakannya, namun jika asam yang sering kita
gunakan untuk melakukan praktikum di laboratorium. Jangankn untuk memakannya, menyentuhnya
saja maka tangan kita akan gatal-gatal dan melepuh.
Untuk itu pada praktikum kali ini kita dapat melakukan percobaan untuk mengetahui kebenaran
dari teori tentang asam maupun tentang basa, dan kita juga dapat mencoba mengukur kekuatan asam
maupun kekuatan basa suatu zat menggunakan indikator. Dan kita juga akan mencoba mengukur
menggunakan pH meter.

TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mahasiswa dapat menetapkan harga pH dengan indicator
2. Mahasiswa dapat mengukur harga pH dengan pH meter

KESELAMATAN KERJA
Beberapa keselamatan kerja yang harus diperhatikan dalam percobaan ini adalah:
1. Hati – hati saat bekerja dengan larutan kimia.
2. Perhatikan MSDS dari tiap bahan yang digunakan dalam praktikum ini (MSDS terdapat
dalam lampiran).
3. Saat bekerja dengan HNO3 dan H2SO4 pekat harus dilakukan di almari asam.
4. Limbah cair sisa percobaan dibuang ke dalam wadah buangan limbah cair, tidak
diperkenankan membuang limbah ke dalam wastafel.
5. Limbah padat dikumpulkan dan dibuang ke wadah buangan limbah padat.
6. Peralatan gelas ditangani dengan hati-hati.

1
LANDASAN TEORI

DASAR TEORI
Konsentrasi ion Hidrogen dan ion Hidroksida dalam larutan sangat menarik untuk di kaji lebih
jauh, konsentrasi keduanya biasanya sangat kecil sehingga untuk mempermudah hitungan digunakan
notasi ilmiah.ungkapan yang digunakan pH dan POH didefinisikan sebagai negatif
logaritmakonsentrasi molar ion hidrogen dan ion hidroksida. Dalam bentuk persamaan matematis di
tulis sebagai berikut :
pH = - log [H+] = log
POH = - log [OH-] = log
Lambang pH dambil dari bahasa prancis yaitu “pouvair hidrogane” artinya “ kekuatan
hidrogen” menuju eksponsial. Dalam larutan netral atau air murni pH = POH = 7,00 , jika pH<7
artimya larutan bersifat asam, dan jika pH>7 artinya larutan bersifat basa. Kegunaan praktis dari pH
adalah untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan. Nilai pH suatu larutan dapat diukur
secara akurat menggunakan pH meter. Instrumen initerdiri dari elektroda yang dibuat dari bahan
khusus dan dicelupkan ke dalam larutan yang akan di ukur. Suatu potensial yang bergantung pada nlai
pH dibangkitkan diantara elektroda-elektroda dan dibaca pada meter yang telah dikalibrasi langsung
kedalam satuan pH. Walawpun tidak begitu tepat, indikator asam basa sering dgunakan untuk
mengukur pH, sebab indikator tersebut biasanya berubah warna dalam rentang nilai pH tertentu
Indikator asam basa biasanya dibuat dalam bentuk larutan. Dalam titrasi asam basa, sejumlah kecil
larutan indikator ditanbahkan kedalam larutan yang ditritasi dalam bentuk lain kemudian dikeringkan.
Jika kertas ini dibasahi dengan larutan yang sedang diuji, terjadi warna yang dapat digunakan sebagai
penentu pH larutan. Kertas ini disebut kertas pH.
Indikator asam basa umumnya digunakan jika penentuan pH yang diteliti tidak terlalu
dipikirkan.Namun pengukuran pH yang paling tepat dilakukan adalah dengan alat ukur yang disebut
pH meter
Untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu zat tidak dapat dilkukan langsung dengan
mencicipi atau memegangnya. Mencicipi atau memegang zat secara langsung sangat bebahaya.
Contohnya asam sulfat H2SO4, yang dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai accu zuur (air
aki). Bila tangan atau kulit terkena asam sulfat, akan melepuh seperti luka bakar dan bila mata terkena
asam sulfat akan buta. Cara yang tepat untuk menentukan sifat asam atau basa suatu zat adalah
dengan menggunakan zat petunuk yang disebut indikator. Indikator asam-basa adalah zat yang dapat
berbeda warna jika berada dalam lingkungan asam atau lingkungan basa.
Jika ion yang berasal dari senyawa sedikit larutan dapat memasuki reaksi asam basa dengan
H3O+ atau –OH, maka kelarutan senyawa akan dipengaruhi oleh pH. Contoh :Mg(OH)2. Ion OH-
yang diturunkan dari kesetimbangan kelarutan dapat bereaksi dengan H3O+ membentuk H2O.
Mg(OH)2 Mg2+ + 2-OH Ksp = 1,8.10-11
-OH H3O+ (aq) H2O
Menurut prinsip Lechatelier, reaksi diatas mengganggu kesetimbangan yang ditunjukkan
melalui pemakaian –OH. Kesetimbangan bergeser ke kanan, melalui pelarut Mg(OH)2, untuk
mengganti –OH yang digunakan dalam reaksi. Dalam larutan agak asam, reaksi berlangsung
sempurna dan Mg(OH)2 mempunyai kelarutan tinggi. Reaksi bersihnya adalah :
Mg(OH)2 + 2 H3O+ Mg+2 (aq) + 4H2O

2
pH meter merupakan contoh aplikasi elektroda membran yang berguna untuk mengukur pH
larutan. pH meter dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi asam-basa pengganti
indikator. Alat ini dilengkapi dengan elektroda gelas dan elektroda kalomel (SCE) atau gabungan dari
keduanya ( elektroda kombinasi ). Logam perak yang dicelupkan kedalam larutan HCl 0,1 M
bertindak sebagai elektroda pembanding 2. Sedangkan elektroda kalomel sebagai elektroda
pembanding 1. Elektroda perak/perak klorida merupakan bagian dari elektroda glas tapi tidak peka
terhadap pH.
Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan elektroda-elektroda ialah cairan dalam
elektroda harus selalu dijaga lebih tinggi dari larutan yang diukur.
pH berasal dari bahasa Inggris ( power of hydrogen). Dari segi matematik, huruf sudah disepakati
sebagai lambang dari negatif logaritma dari bilangan dasar 10. P = -10 log
Untuk [OH-] dan Kw dapat pula diambil bilangan ; hasil logaritma bilangan dasar 10 yaitu:
pOH = - log [OH-] dan pKw = - log Kw

Hubungan negatif logaritma antara Kw, H+ dan OH- :


Kw = [H+] [OH-]
-log Kw = - log [H+] [OH-]

karena pada suhu 25 Kw = 10-14


-log 10-14 = - log [H+] +(-log [OH-] )
14 = pH + pOH

Indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya dalam asam maupun basa berbeda.
Tidak semua indikator berubah warnanya pada pH yang sama. Perubahan warna indikator bergantung
pada [H+] dalam larutan keasaman atau kebasaan suatu larutan

3
HASIL PRAKTIKUM

CARA KERJA
Peralatan yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:


– Rak tabung reaksi
– Tabung reaksi
– Gelas beaker, kapasitas 100 mL
– pH meter
Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:

– Larutan indikator PP, MO, BPB dan BTB


– Kertas lakmus merah dan biru
– Larutan H2SO4 0,01 M
– Larutan HCl 0,01 M
– Larutan NaOH 0,01 M
Prosedur Percobaan

Langkah Pertama: Menetapkan Harga pH dengan Indikator

1. Siapkan 12 buah tabung reaksi.


2. Ke dalam 6 buah tabung reaksi I:
 Tabung No. 1, diisi 3 – 4 tetes larutan indikator BPB
 Tabung No. 2, diisi 3 – 4 tetes larutan indikator MO
 Tabung No. 3, diisi 3 – 4 tetes larutan indikator BTB
 Tabung No. 4, diisi 3 – 4 tetes larutan indikator PP
 Tabung No. 5, diisi selembar kertas lakmus merah
 Tabung No. 6, diisi selembar kertas lakmus biru
3. Lakukan langkah kerja yang sama dengan di atas untuk 6 buah tabung reaksi II.
4. Ke dalam 6 buah tabung reaksi I, masing – masing tambahkan sekitar 2 mL larutan HCl
0,01 M.
5. Ke dalam 6 buah tabung reaksi II, masing – masing tambahkan sekitar 2 mL larutan
NaOH 0,01 M.
Langkah Kedua: Pengukuran Harga pH dengan pH meter.
1. Hidupkan alat pH meter, tunggu beberapa saat untuk pemanasan.
2. Kalibrasi pH meter dengan larutan standard pH 7.
3. Siapkan larutan yang akan diperiksa harga pH-nya dalam gelas beaker sesuai dengan
tabel pengamatan.
4. Ukur harga pH masing – masing larutan
Perhatikan:
a. Sebelum dan sesudah diangkat dari larutan, tombol harus pada posisi stand by.
b. Setiap selesai memeriksa suatu larutan, elektroda harus di cuci / disemprot dengan
akuades kemudian dikeringkan dengan kertas tissue.
5. Setelah selesai pengukuran, pH meter dimatikan dan kabelnya dicabut dari stop kontak.

4
DAFTAR PUSTAKA
https://analisismu.blogspot.com/2016/09/laporan-praktikum-skala-ph-dan.html

Anda mungkin juga menyukai