Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI MARJORY GORDON POLA FUNGSIONAL

Disusun oleh :

Kelompok 8

Arynes Wastu Anggita P27220019054

Dyah Ayu Wulansari P27220019067

Putri Ayu Setianingrum P27220019086

Rachelia Eka Wahyunianto P27220019087

PROGAM STUDI D III KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat Nya
kami dapat menyusun makalah yang berisi tentang “Teori Marjory Gordon Pola
Fungsonal”.
Dalam proses penyusunan makalah ini tentunya kami kelompok 8 mengalami
berbagai masalah. Namun berkat arahan dan dukungan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini, kami kelompok 8 mengucapkan terima kasih kepada dosen
mata perkuliahan, yaitu Bapak Hartono,S.Kep.,Ns.,M.Kep yang telah membimbing kami
dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi
maupun penjelasan dari makalah ini, maka dari itu kami kelompok 8 meminta maaf jika
makalah kami masih banyak kekurangannya apabila ada kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini kami mengucapkan terima kasih.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya mata
kuliah Konsep Dasar Keperawatan nantinya.

Surakarta, 05 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

a. Latar Belakang ....................................................................................................... 1


b. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
c. Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

a. Biografi Marjory Gordon ......................................................................................... 2


b. Teori Marjory Gordon .............................................................................................. 2

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9

a. Kesimpulan ............................................................................................................ 9
b. Saran ........................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep adalah keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda, suatu peristiwa
atau fonomena berdasarkan pengalaman dan persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau
keyakinan. Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep atau definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-
fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan
maksud untuk menguraikan,menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fonomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai pedoman dalam penelitian.

Ada 3 cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu
meminjam teori-teori dari disipin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan teori- teori ini ke dalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik
keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan, serta
menumbuh-kembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan. Pola atau konsep
di definisikan seperti pembentukan tingkah laku yang terjadi secara berangkai.
(Gordon,1994,p.70).

“Pola Fungsional Kesehatan (cara Hidup) klien, apakah pribadi, keluarga atau
masyarakat, berkembang dari interaksi klien-lingkungan. Masing-masing pola adalah
penjabaran dari gabungan biopsikososial. Tidak satupun pola yang dapat dimengerti tanpa
mengetahui pola yang lain. Pola fungsional kesehatan dipengaruhi oleh faktor biologi,
perkembangan, budaya, sosial dan spiritual” (Gordon.1994. p318).

Pola Fungsional Kesehatan dapat dikaji perkembangannya sejalan dengan perubahan


waktu. 11 pola fungsional kesehatan termasuk Persepsi kesehatan-managemen Kesehatan,
Nutrisi-metabolisme, eliminasi, aktivitas-latihan, istirahat-tidur. Persepsi kognitif, konsep
diri-persepsi diri, Hubungan-peran, seksual-reproduksi, Pola pertahanan diri-toleransi,
keyakinan dan nila. (Gordon,194, p.70).

B. Rumusan Masalah
1. Siapa Marjory Gordon ?
2. Apa teori Marjory Gordon ?

C. Tujuan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami tentang Teori Dan Model Keperawatan
Menurut Marjory Gordon.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Marjory Gordon

Marjory Gordon merupakan ahli teori keperawatan yang lahir di Cleveland, Ohio,
Amerika Serikat pada 10 November 1931 dan tutup usia di Massachusetts, Amerika Serikat
pada 29 April 2015. Beliau merupakan Ahli teori keperawatn dan profesor yang menciptakan
teori penilaian keperawatan yang dikenal sebagai pola kesehatan fungsional Gordon. Gordon
menjabat sebagai presiden pertama Asosiasi Diagnosis Keperawatan Amerika Utara pada
tahun 1973 hingga 1988. Beliau telah menjadi anggota Akademi Keperawatan Amerika sejak
tahun 1977 dan ditetapkan sebagai Legenda Hidup Oleh organisasi yang sama pada tahn
2009.

Marjory Gordon memulai karir keperawatannya di New York di Sekolah Perawat Rumah
Sakit Mount Sinai. Dia memperoleh gelar sarjana dan magister dari Hunter College di City
University of New York dan PhD dari Boston College. Beliau adalah seorang profesor
keperawatan emeritus di Bosto College di Chenust Hill, Massachusetts. Dia adalah penulis
empat buku, termasuk Manual of Nursing Diagnosis , sekarang dalam edisi ketiga
belas. Buku-bukunya muncul dalam sepuluh bahasa yang berbeda, di empat puluh delapan
negara dan enam benua. Dia telah berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan
bahasa keperawatan standar. Pekerjaan Dr. Gordon dalam bidang ini memiliki implikasi
untuk penelitian, pendidikan, evaluasi kompetensi, dan pembentukan inti pengetahuan
keperawatan berdasarkan bukti. Bahasa ini juga akan membentuk dasar komponen
keperawatan dari catatan medis elektronik.

B. Teori Marjory Gordon

Marjory Gordon terkenal karena menciptakan model diagnostik keperawatan yang


dikenal sebagai pola fungsional. Ini terdiri dari daftar kegiatan dan perilaku yang
berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup orang. Untuk memeriksa pasien, baik
pertanyaan dan kuesioner digunakan serta data objektif, diekstraksi dari pengamatan oleh
perawat. Marjory Gordon membedakan sebelas pola fungsional perilaku dalam karya-
karyanya. Teori keperawatan Marjori Gordon, diantaranya :

1. Pola persepsi kesehatan-manajemen kesehatan


Mendeskripsikan pola kesehatan dan kesejahteraan klien dan bagaimana kesehatan
dikelola. Termasuk persepsi individu tentang status kesehatan dan relevansinya dengan
kegiatan saat ini dan perencanaan masa depan. Juga termasuk manajemen risiko kesehatan
individu dan kesehatan umum perawatan perilaku, seperti praktek-praktek keselamatan dan

2
kepatuhan terhadap promosi kegiatan kesehatan mental dan fisik, resep medis atau perawat,
dan tindak lanjut perawatan.

Pola pertama ini berupaya dengan beberapa pertanyaan menentukan tingkat kepedulian
kesehatan pada pasien, meneliti kebiasaan pasien dan tingkat kesejahteraan pasien saat ini..

Pertanyaan tersebut menanyakan tentang kesehatan umum pasien, seperti misalnya,


waktu dia sakit selama beberapa tahun terakhir. Selain itu, berupaya untuk menyelidiki
kemungkinan kebiasaan berbahaya dan bermanfaat dari orang tersebut, seperti penggunaan
alkohol atau tembakau, junk food, tingkat latihan kebiasaan dan data lainnya..

Selain itu untuk memeriksa tingkat kesadaran diri yang dimiliki pasien terhadap
kebiasaan kesehatan pasien sendiri, klien sering ditanya tentang mengapa mereka berpikir
penyakit mereka saat ini terjadi, apakah klien telah mencoba melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kesehatan mereka atau apakah mereka biasanya mengikuti rekomendasi dokter
mereka.

Contoh kasus Pola Persepsi Kesehatan seperti ketidaktahuan klien tentang informasi dari
penyakit yang dideritanya. Secara umum, hipertiroid ini adalah akibat dari hiperaktifnya
kelenjar tiroid dalam mamproduksi hormone tiroid. Penyakit ini termasuk dalam autoimun
yang menghasilkan antibody yang dapat meningkatkan produksi hormone tiroid secara bebas.
Kurangnya pengetahuan klien tentang penyebab dan factor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertiroid.

2. Pola nutrisi-metabolisme
Mendeskripsikan pola konsumsi makanan dan cairan berhubungan dengan kebutuhan
metabolisme dan pola petunjuk dari kebutuhan nutrisi. Termasuk pola konsumsi makanan
dan cairan individu: berapa kali makan sehari, jenis dan jumlah konsumsi makanan dan
cairan, preferensi makanan tertentu, dan penggunaan suplemen nutrien atau vitamin.
Menjelaskan pola menyusui dan pemberian makanan bayi. Mencakup laporan dari setiap lesi
kulit, kemampuan untuk menyembuhkan, dan ukuran suhu tubuh, tinggi, dan berat badan.

Pola ini berfokus pada memeriksa jumlah nutrisi dan kalori yang dikonsumsi oleh pasien
dan hubungannya dengan jumlah harian yang dibutuhkan. Oleh karena itu, ada beberapa
pertanyaan umum yang biasa ditanyakan kepada pasien, seperti apa saja yang pasien makan
dan minum dalam sehari, apakah pasien kehilangan atau sedang menambah berat badan,
apakah pasien mengikuti diet tertentu. Pasien mungkin ditanya tentang penggunaan
suplemen atau vitamin, atau apakah pasien memiliki masalah dengan selera makan baru-baru
ini.

Contoh kasus Pola Nutrisi Metabolik sepetri kehilangan berat badan yang mendadak,
nafsu makan meningkat, makan banyak, kurus, makannya sering, kehausan, mual dan
muntah.
3
3. Pola eliminasi
Mendeskripsikan pola fungsi ekskresi ( bowel, perkemihan, dan kulit). Mencakup
keteraturan individu merasakan fungsi ekskretoris, penggunaan rutinitas atau pencahar untuk
eliminasi usus, dan setiap perubahan atau gangguan dalam pola waktu, cara ekskresi, kualitas,
atau kuantitas eliminasi. Juga termasuk adalah setiap perangkat yang digunakan untuk
mengontrol ekskresi.

Pola ketiga ini menyelidiki fungsi yang benar dari alat ekskresi tubuh dari urin, keringat,
dan fungsi usus. Berkat penggunaan pola ini, perawat dapat menemukan kualitas, kuantitas,
dan keteraturan dari tinja pasien.

Sekali lagi, sebagian besar pertanyaan dalam pola ini fokus pada riwayat pasien.
Beberapa pertanyaan mungkin: "Apakah Anda pernah mengalami masalah usus atau urin?"
Atau "Pernahkah Anda melihat perubahan besar dalam beberapa waktu terakhir?". Jika perlu,
perawat juga dapat meminta sampel urin atau feses untuk membuat diagnosis yang lebih
lengkap.

Contoh kasus pola Eliminasi seperti urine dalam jumlah banyak, urin encer berwarna
pucat dan kuning, perubahan dalam feses ( diare ), sering buang air besar dan terkadang diare,
keringat berlebihan, berkeringat dingin.

4. Pola aktifitas-latihan
Mendeskripsikan pola latihan, aktifitas, waktu luang, dan rekreasi. Termasuk kegiatan
sehari-hari yang memerlukan pengeluaran energi, seperti kebersihan, memasak, belanja,
makan, bekerja, dan pemeliharaan rumah. Juga termasuk adalah jenis, jumlah, dan kualitas
olahraga, termasuk olahraga, yang menggambarkan pola khas untuk individu. Penekanan
pada kegiatan penting atau signifikan dan ada pembatasan. Faktor-faktor yang mengganggu
dengan keinginan atau kegiatan yang diharapkan untuk individu (seperti defisit dan
kompensasi neuromuskular, dypsnea, angina, atau otot kram saat aktivitas, dan klasifikasi
jantung/paru, jika sesuai) juga termasuk.

Pola ini berfokus pada penyelidikan tingkat aktivitas fisik pasien, baik dalam latihan yang
dilakukannya secara sadar maupun selama tugas sehari-hari. Ia juga mencoba untuk
mengetahui lebih banyak tentang energi yang dimiliki subjek untuk melakukan aktivitas
sehari-hari

Contoh kasus Pola Aktivitas – Latihan seperti sensitivitas meningkat, otot lemah,
gangguan koordinasi, kelelahan berat, palpitasi, nyeri dada, Bicaranya cepat dan parau,
gangguan status mental dan perilaku, seperti: bingung, disorientasi, gelisah, peka rangsang,
delirium, psikosis, stupor, koma, tremor halus pada tangan, tanpa tujuan, beberapa bagian
tersentak – sentak, hiperaktif refleks tendon dalam (RTD). frekuensi pernafasan meningkat,
takipnea, dispnea, edema paru (pada krisis tirotoksikosis), Jari tangan gemetar (tremor),
4
Jantung berdebar cepat, denyut nadi cepat, seringkali sampai lebih dari 100 kali per menit
Rasa capai, Otot lemas, terutama lengan atas dan paha, Ketidaktoleranan panas Pergerakan-
pergerakan usus besar yang meningkat Gemetaran Kegelisahan; agitasi.

5. Pola tidur-istirahat
Mendeskripsikan pola tidur, istirahat, dan relaksasi. Termasuk pola periode tidur dan
istirahat / relaksasi selama 24 jam. Termasuk persepsi kualitas dan kuantitas tidur dan
istirahat, persepsi tingkat energi setelah tidur, dan setiap gangguan tidur. Termasuk juga alat
bantu untuk tidur seperti obat atau waktu malam, rutinitas yang digunakan individu.

Pola kelima ini berfokus pada mempelajari pola tidur dan istirahat pasien. Apakah pasien
memiliki energi yang cukup setelah bangun? Apakah pasien biasanya sulit tidur, pasien
terlalu cepat bangun? atau apakah Apakah pasien tidur berjam-jam yang diperlukan?

Jika perlu, pasien dapat menjalani studi tidur langsung untuk mendeteksi masalah seperti
apnea (Gangguan tidur yang berpotensi serius ketika napas berhenti dan berlanjut berulang
kali.).

Contoh kasus Pola Istirahat Dan Tidur seperti Insomnia sehingga sulit untuk
berkonsentrasi.

6. Pola kognitif-persepsi
Mendeskripsikan pola persepsi sensori dan pola kognitif. Termasuk kecukupan model
sensorik, seperti penglihatan, pendengaran, rasa, sentuhan, dan bau, dan kompensasi atau
prostesis yang saat ini digunakan. Laporan persepsi rasa sakit dan bagaimana rasa sakit yang
dikelola. Termasuk juga kemampuan fungsional kognitif seperti bahasa, memori, penilaian,
dan pengambilan keputusan.

Pola ini berupaya mengidentifikasi kemampuan pasien untuk memahami unsur-unsur


lingkungan mereka melalui panca indera, serta kemampuan mereka untuk mengambil
keputusan, mengikuti instruksi, berpikir secara logis dan menggunakan memori..

Beberapa kesulitan paling umum yang terkait dengan pola ini adalah masalah persepsi
(seperti miopia atau tuli) atau kesulitan dalam bernalar dan menggunakan informasi yang
tersedia.

Contoh kasus Pola Kognitif Perseptual seperti Ada kekhawatiran karena pusing,
kesemutan, gangguan penglihatan, penglihatan ganda, gangguan koordinasi, Pikiran sukar
berkonsentrasi.

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


5
Mendeskripsikan pola persepsi diri dan konsep diri (contoh, kenyamanan tubuh,
gambaran diri, keadaan perasaan). Termasuk sikap individu tentang diri, kemampuan
persepsi (kognitif, afektif, atau fisik), citra tubuh, identitas, pengertian umum dari nilai, dan
pola umum emosional. Postur tubuh dan gerakan, kontak mata, suara, dan termasuk pola
bicara.

Konsep diri dan persepsi diri berkaitan dengan cara kita memandang diri sendiri. Apakah
pasien percaya diri? Bagaimana pasien menggambarkan diri mereka? Bagaimana perasaan
pasin dengan tubuh pasien sendiri, dengan cara pasien berada atau dengan emosi pasien?
Apakah pasien merasa mengendalikan hidupnya sendiri? Atau sebaliknya, apakah pasien
berpikir bahwa mereka adalah budak keadaan.

Contoh kasus Pola Persesdi Diri seperti Gangguan citra diri akibat perubahan struktur
anatomi, mata besar (membelalak = exophthalmus), keluhan lain pada mata (spt nyeri,peka
cahaya,kelainan penglihatan dan conjunctivitis), kelenjar gondok membesar (struma nodosa),
kurus., kulit yang seperti beludru halus, rambut halus dan tipis, Rambut rontok.

8. Pola peran-hubungan
Mendeskripsikan pola keterlibatan peran dan hubungan. Termasuk persepsi individu dari
peran utama dan tanggung jawab dalam situasi kehidupan saat ini. Kepuasan atau gangguan
dalam keluarga, pekerjaan, atau hubungan sosial dan mencakup tanggung jawab yang terkait
dengan peran-peran ini.

Hubungan interpersonal adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan orang. Pola
ini digunakan untuk menyelidiki hubungan pasien dengan orang-orang di lingkungan mereka;
Misalnya, bagaimana pasien bergaul dengan keluarga? Apakah pasien sering merasa
sendirian? Bagaimana pasien berhubungan dengan orang-orang di lingkungan kerja atau
belajar mereka??

Jika ada anggota keluarga atau teman, perawat juga dapat mengamati hubungan di antara
mereka untuk mendapatkan data objektif.

Contoh kasus Pola Peran-Hubungan seperti Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah
tersinggung. Bila bias menyesuaikan tidak akan menjadi masalah dalam hubungannya dengan
anggota keluarganya.

9. Pola seksualitas-reproduksi
Menjelaskan pola kepuasan atau ketidakpuasan dengan seksualitas; menggambarkan pola
reproduksi. Sertakan kepuasan yang dirasakan individu atau laporan gangguan dalam
seksualitasnya. Mencakup juga tahap reproduksi wanita (premenopause atau
pascamenopause) dan setiap masalah yang dirasakan.

6
Pola ini hanya boleh digunakan jika sesuai untuk usia pasien dan situasi tertentu. Jika
perawat berpikir perlu mengetahui lebih banyak tentang subjek, ia dapat mengajukan
pertanyaan berikut: Apakah psien biasanya berhubungan seks? Apakah pasien puas dengan
mereka? Atau sebaliknya, apakah pasien mengalami masalah apa pun? Apakah pasien
biasanya menggunakan beberapa jenis kontrasepsi?

Contoh kasus Pola Seksualitas – Reproduksi seperti penurunan libido, hipomenore,


amenore dan impoten, Haid menjadi tidak teratur dan sedikit, Kehamilan sering berakhir
dengan keguguran, Bola mata menonjol, dapat disertai dengan penglihatan ganda (double
vision).

10. Pola koping-toleransi stess


Menjelaskan pola koping umum dan efektivitas pola dalam hal toleransi stres. Termasuk
cadangan individu atau kapasitas untuk menolak tantangan untuk integritas diri, cara
penanganan stres, keluarga atau sistem pendukung lainnya, dan kemampuan yang dirasakan
untuk mengelola situasi penuh tekanan.

Pola ini bertanggung jawab untuk mempelajari tingkat stres pasien, memeriksa cara
mereka menghadapi situasi kehidupan yang rumit dan situasi sulit yang harus mereka jalani
belakangan ini..

Beberapa pertanyaan yang paling sering digunakan adalah: bagaimana pasien mengatasi
stres? Pernahkah pasien mengalami krisis atau perubahan besar dalam setahun terakhir??

Contoh kasus Pola Koping – Toleransi stress seperti Mengalami stres yang berat baik
emosional maupun fisik. Emosi labil (euforia sedang sampai delirium), depresi.

11. Pola nilai-kepercayaan


Menjelaskan pola nilai-nilai, tujuan, atau keyakinan (termasuk spiritual) yang memandu
pilihan atau keputusan. Termasuk apa yang dianggapi penting dalam hidup, kualitas hidup,
dan setiap konflik yang dirasakan dalam nilai-nilai, keyakinan, atau harapan yang terkait
dengan kesehatan.

Apakah pasien mencapai apa yang diusulkan dalam hidup? Apakah pasien memiliki
rencana penting untuk masa depan? Apakah pasien memiliki keyakinan yang membantunya
mengatasi situasi yang rumit?

Pola ini bertanggung jawab untuk mempelajari cara pasien menghadapi kehidupan dan
berhubungan dengan dunia dan dirinya sendiri.

Contoh kasus Pola Nilai Kepercayaan seperti Tergantung pada kebiasaan, ajaran dan
aturan dari agama yang dianut oleh individu tersebut. Nervus, tegang, gelisah, cemas.

7
Contoh aplikasi teori dalam keperawatan

1. Perubahan sensori / perceptual (penglihatan) yang berhubungan dengan: Kaji ketajaman


visual klien, kaji orientasi dan memori klien akhir-akhir ini,obesrvasiperilaku klien, kaji
ulang catatan medis dari kunjungan klinik.

2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan). Timbang berat badan klien, tanyakan klien
tentang perubahan berat badan yang direncanakan atau tidak direncanakan, tanyakan klien
tentang makanan yang disukai maupun tidak disukai,inspeksi mukosa mulut klien, palpasi
abdomen.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Marjory Gordon terkenal karena menciptakan model diagnostik keperawatan yang


dikenal sebagai pola fungsional. Ini terdiri dari daftar kegiatan dan perilaku yang
berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup orang. Untuk memeriksa pasien, baik
pertanyaan dan kuesioner digunakan serta data objektif, diekstraksi dari pengamatan oleh
perawat.

Marjory ordon membedakan sebelas pola funsional perilaku dalam karya-karyanya,


antara lain :

1. Presepsi Kesehatan
2. Nutrisi metabolik
3. Eliminasi
4. Aktivitas – latihan
5. Istirahat-tidur
6. Kognitif perseptual
7. Konsep dri- presepsi diri
8. Peran dan hubungan
9. Reproduksi-seksualitas
10. Pertahanan diri
11. Keyakinan dan nilai

B. Saran

Sebagai seorang perawa, akan lebih baik jika kita lebih mengenal dan menghormati
Marjory Gordon yang telah yang menciptakan model diagnostik keperawatan. Karena beliau
kita dapat memeriksa pasien, dengan pertanyaan dan kuesioner yang digunakan untuk data
objektif, diekstraksi dari pengamatan oleh perawat.

9
DAFATAR PUSTAKA

http://saonone.blogspot.com/2011/11/model-konsep-tipologi-pola-kesehatan.html

https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/Marjory_Gordon&hl=id&sl=
en&tl=id&client=srp

https://endripku.wordpress.com/2017/10/15/teori-menurut-gordon/

https://id.thpanorama.com/articles/medicina/marjory-gordon-patrones-funcionales.html

https://www.academia.edu/5910552/11_POLA_KESEHATAN_FUNGSIONAL_MENURU
T_GORDON

https://www.academia.edu/31836632/MAKALAH_Format_Pengkajian_Pola_Sistem_Pola_
Gordon_dan_Pola_Doengoes

10

Anda mungkin juga menyukai