Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pada era sekarang ini dapat kita lihat berbagai inovasi dalam dunia teknologi
telekomunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan
karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan
fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efesiensi di segala aspek.
Kebutuhan akan sistem untuk pengendalian jarak jauh semakin meningkat sejalan
dengan era globalisasi dimana perpindahan dan pergerakan manusia semakin luas
dan cepat. Selama ini masyarakat dapat mengontrol sesuatu dari jarak jauh dengan
menggunakan remote control, akan tetapi pengontrolan tersebut terhambat oleh
jarak. Hal tersebut tidak lepas dari pemanfaatan media internet pada berbagai
perusanaan, kampus atau sekolah, instansi pemerintahan dan lain sebagainya yang
memanfaatkan media internet sebagai sarana menjalankan aktivitas berdasarkan
dengan cepat dan tepat.
Setiap hari penggunaan media internet semakin banyak dan dibutuhkan oleh
masyarakat luas. Dengan semakin bertambahnya pengguna, media internet
jaringan komputer dari masa ke masa semakin tinggi dan semakin cepat.
Komputer yang dilengkapi dengan jaringan Local Area Network (LAN) pada
suatu perusahaan, memudahkan bagi para pekerjanya dalam melakukan aktifitas
yang menuntut efisiensi dan efektifitas dalam segala hal. Tak hanya untuk
perusahaan, bagi kalangan akademisi penggunaan komputer yang dilengkapi
dengan jaringan Local Area Network (LAN) sangat berguna untuk kebutuhan
pembelajaran dosen, guru, maupun murid. Serta pada era sekarang ini
pemanfaatan media internet khusunya di linkungan kampus Universitas Serang
Raya untuk mengakses aplikasi E-Learning dan untuk sharing data antar
komputer.
1.2. Maksud dan Tujuan Observasi
1.2.1. Maksud Observasi
Maksud dari Observasi adalah agar penulis dapat mengetahui sejauh
mana mengenai penerapan sistem jaringan LAN pada laboratorium komputer,
1
untuk melatih mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di
bangku kuliah, melatih kemampuan, disiplin, tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas dan memberikan pengalaman.
Raya, dimana ruang lingkupnya hanya mencakup jaringan LAN. Adapun yang
observasi adalah:
observasi ini dimulai tanggal 29 Agustus 2019, Pada LAB-3 Universitas Serang
Raya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4
komputer jenis LAN yang terkecil dapat terdiri dari hanya dua
komputer, sedangkan LAN yang lebih besar dapat terdiri dari ribuan
komputer. LAN biasanya sebagian besar mengandalkan koneksi kabel
untuk meningkatkan kecepatan dan keamanan, namun koneksi
wireless juga dapat menjadi bagian dari LAN. kecepatan tinggi dan
biaya yang relatif rendah merupakan karakteristik jaringan jenis LAN.
LAN biasanya digunakan pada satu tempat di mana orang-orang harus
berbagi sumber daya diantara mereka sendiri tetapi tidak dengan
orang luar. Misalnya sebuah gedung perkantoran dimana semua
karyawan harus dapat mengakses file pada server pusat atau dapat
mencetak dokumen melalui satu atau lebih printer pusat. Hal ini akan
memudahkan karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas mereka,
tetapi Karyawan/Perusahaan tentunya tidak ingin jika orang luar yang
hanya kebetulan lewat juga dapat mengakses file pada server pusat
atau mengirim dokumen ke printer melalui laptop atau ponsel mereka.
Jika LAN, sepenuhnya menggunakan teknologi wireless, maka jenis
jaringan ini disebut sebagai WLAN (Wireless Local Area Network).
b. Zymon Machajewski
Menurut Zymon Machajewski pengertian topologi
jaringan adalah seperangkat komputer yang saling
terhubung secara bersamaan satu dengan lainnya dengan
tujuan utama, yakni untuk saling berbagi sumberdaya.
Internet adalah salah satu sumberdaya yang saat ini
banyak digunakan di dalam suatu jaringan komputer.
c. Umi Proboyekti
Menurut Umi Proboyekti pengertian topologi jaringan
adalah suatu sekumpulan komputer yang terpisah-pisah
akan tetapi saling berhubungan dalam melakukan
tugasnya. Contoh, dua buah komputer dapat dikatakan
terhubung jika keduanya bisa saling bertukar informasi.
Bentuk koneksi tersebut bisa melalui: kawat tembaga,
fiber optik, gelombang mikro, satelit komunikasi.
Kelebihan :
Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih
mudah
Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi
komunikasi antar client lainnya
Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah
Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan
tanpa mengganggu operasi berjalan.
Kekurangan :
Jika kabel utama atau backbone putus maka komunikasi
gagal
Bola kabel utama sangat panjang maka pencarian ganggu
menjadi sulit
Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision)
apabila banyak client yang mengirim pesan dan akan
menurukan kecepatan komunikasi
Keamanan data kurang terjamin
Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
b. Topologi Star
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang.
Sebuah alat yang disebut concentrator bisa berubah hub atau
switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan
dihubungkan ke concentrator ini.
Kelebihan :
Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke
simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah
Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri
8
c. Topologi Ring
Disebut topologi ring karena bentuknya seperti cincing
yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di
hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama
fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi
pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang
terhubung.
Kelebihan :
Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani
data dari kiri atau kanandari server
Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan
paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan :
Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal
dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
9
d. Topologi Tree
Topologi Tree adalah kombinasi karakteristik antara
topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas
kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi
bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke
hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang
punggung atau backbone. Media transmisi merupakan satu
kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
Kelebihan :
Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang
memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi
bagian yang lebih mudah diatur
Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu
menjangkau jarak yang lebih jauh dengan
mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kekurangan :
Karena bercabang maka diperlukan cara untuk
menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa
transmisi data ditujukan.
Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari
terminal terminal dalam jaringan.
10
e. Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah suatu topologi yang memang didisain
untuk memiliki tingkat restorasi dengan berbagai alternatif rute
atau penjaluran yang biasanya disiapkan dengan dukungan
perangkat lunak atau software.
Kelebihan :
Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat
tujuan.
Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa
harus melalui computer lainnya lebih cepat. Satu link di
gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer
yang di tuju.
Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan
pada koneksi komputer A dengan komputer B karena
rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka
gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi
komputer A dengan komputer lainnya.
Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada
saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan :
Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh
banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
11
2.3.OSI Layer
Masalah utama dalam komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda
adalah karena mereka mengunakan protocol dan format data yang berbeda-beda.
Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO)
membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System
Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan
komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda. Model-OSI tersebut
terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi
oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)). Perhatikan tabel
berikut:
7th – Layer : Application Services
6th – Layer : Presentation Services
5th – Layer : Session Communications
4th – Layer : Transport Communications
3rd – Layer : Network Communications
2nd – Layer : Data-link Physical connections
1st – Layer : Physical Physical connections
Tabel Model OSI
Layer-layer tersebut disusun sedemikian sehingga perubahan pada satu layer
tidak membutuhkan perubahan pada layer lain. Layer teratas (5, 6 and 7) adalah
lebih cerdas dibandingkan dengan layer yang lebih rendah; Layer Application
dapat menangani protocol dan format data yang sama yang digunakan oleh layer
lain, dan seterusnya. Jadi terdapat perbedaan yang besar antara layer Physical dan
layer Application.
12
g. Layer Application
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada
layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah
router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application
adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu
komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya.
Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi
padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada
pada layer Application.
2.4. IP Address
IP Address (internet protocol address) merupakan deretan angka biner antara
32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk
tiap komputer host dalam jaringan internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat
IP Address versi IPv4 dan angka 128 bit digunakan untuk IP Address versi IPv6
untuk menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP.
IP Address tersebut memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan kepada
suatu device seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu
jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana
komunikasi.
Fungsi IP Address :
a. IP Address digunakan sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada
jaringan
Fungsi ini diilustrasikan seperti nama orang sebagai suatu metode untuk
mengenali siapa orang tersebut. Dalam jaringan komputer pun berlaku hal
yang sama yaitu alamat IP Address yang unik tersebut akan digunakan untuk
mengenali sebuah komputer atau device pada jaringan.
b. IP Address digunakan sebagai alamat lokasi jaringan
Fungsi ini diilustrasikan seperti alamat rumah kita yang menunjukkan
lokasi kita berada. Untuk memudahkan pengiriman paket data, maka IP
15
Address memuat informasi keberadaannya. Ada rute yang harus dilalui agar
data dapat sampai ke komputer yang dituju.
Jenis IP Address :
a. IP versi 4 (IPv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa
menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh
yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka
4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
b. IP versi 6 (IPv6)
IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4
yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh
dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari di
seluruh dunia IPv4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang
dapat ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan
kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan mampu
menyediakan IP Address pada seluruh pengguna jaringan internet di seluruh
dunia yang semakin hari semakin banyak. Internet protocol versi 6 atau IPv6
ini terdiri dari 128 bit. IP ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa
ditampung bukan 4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat
4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.
Adapun kelas IP Address sebagai berikut:
a. Kelas A, pada kelas A 8 bit pertama adalah networkId, dan 24 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas A memiliki networkId dari 0 sampai 127.
b. Kelas B, pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki networkId dari 128 sampai 191.
c. Kelas C, pada kelas C 24 bit pertama adalah networkId, dan 8 bit
selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network Id dari 192 sampai 223.
d. Kelas D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan
aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa
digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255.
16
17
18
d. WLAN Card
Wifi adapter adalah sebuah perangkat yang memberikan konektivitas
nirkabel pada PC maupun laptop. Wifi adapter atau yang lebih dikenal
dengan istilah Wireles Local Area Network (WLAN) card ini pada umumnya
terpasang menjadi satu dengan motherboard baik pada PC maupun laptop.
Pada umumnya wifi adapter beroperasi dalam dua mode yaitu mode
infrastruktur dan mode ad-hoc. Dalam mode infrastuktur, data pada jaringan
ditransfer menggunakan access point yang berfungsi sebagai pusat. Wifi
adapter memiliki fungsi khusus untuk menerima dan menyebarkan atau
membagikan sinyal koneksi wifi dari satu komputer ke komputer lainnya.
Pada sistem jaringan, wifi adapter juga bisa digunakan untuk menukar
koneksi antara PC dan laptop secara mudah dan cepat.
topologi star karena topologi ini yang paling sering digunakan pada kampus atau
sekolah. Topologi ini mempunyai ciri, yaitu adanya switch atau hub yang
penghubungnya.
3.3.Jenis Protokol
Adapun jenis protokol yang di gunakan di laboratorium komputer Universitas
Serang Raya menggunakan TCP/IP. TCP/IP atau kepanjangan dari Transmission
Control Protocol / Internet Protokol merupakan salah satu standar komunikasi
data yang di gunakan untuk dalam proses tukar menukar dari satu komputer ke
komputer lainnya atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah kami analisi dan pelajari sistem jaringan komputer maka kami dapat
jaringan Local Area Network (LAN) dan Virual Local Area Network
sesama client.
sharing data.
proses tukar menukar data dari komputer ke komputer lainnya atau dari
19