BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
Ketidakpastian
Identitas
Interpretasi diri Kegagalan tubuh dan Latihan kehidupan yang
terdistorsi sebagai kesulitan membaca tubuh diharapkan hancur
tubuh gagal baru ini membuat kesulitan berantakan.
untuk melakukan pembentukan konsep diri. Bukti didapat dari
dengan cara biasa, Keterlambatan temporalitas kemampuan membaca
dan harapan terkait menganggu harapan. tubuh tidak bisa ditafsirkan
dengan arus kejadian dalam hal kerangka
(temporalitas) pemahaman.
diubah oleh penyakit Harapan dipertahankan
dan pengobatan. meski mengubah keadaan.
BAB 3
PEMBAHASAN
BAB 4
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Theory of Illness Trajectory dikenalkan oleh dua tokoh yaitu Carolyn L. Wiener dan
Marylin J. Dodd. Carolyn L. Wiener. Teori ini menjelaskan penggunaan istilah kerja. “Para
pemain yang bervariasi dalam organisasi memiliki berbagai jenis pekerjaan; namun, pasien
adalah pekerja sentral dalam trajektori sakit”. Pekerjaan yang hidup dengan penyakit
menghasilkan konsekuensi tertentu yang menyerap kehidupan orang-orang yang terlibat. Pada
gilirannya, konsekuensi dan konsekuensi timbal balik berada diseluruh organisasi, melibatkan
organisasi, melibatkan organisasi keseluruhan dengan pekerja pusat (yaitu, pasien) melalui
trajektori hidup dengan penyaki Menjalani sebuah penyakit dapat menciptakan gangguan dalam
kehidupan normal seseorang. Gangguan tersebut dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan,
termasuk fungsi fisiologis, interaksi sosial, dan konsep diri. Salah satu hal yang menjadi respon
terhadap gangguan tersebut adalah koping. Karena proses seputar perjalanan penyakit terapat di
dalam konteks kehidupan seseorang, maka respon koping secara inheren terletak pada interaksi
sosiologis dengan orang lain dan proses biografi diri.
Asumsi utama teori ini adalah Manusia adalah fokus dari teori Wiener dan Dodd tentang
trajektori sakit. Teori ini menjelaskan asumsi utama yang mencerminkan turunannya dalam
sebuah perspektif sosiologis Teori ini meliputi tidak hanya komponen fisik dari penyakit, tetapi
“total organisasi kerja yang dilakukan selama perjalanan penyakit. Konsep utama teori ini adalah
ketidakpastian identitas, peran dan tubuh. Kelebihan dari modifikasi teori trajectory illness
adalah teori tersebut memiliki struktur pengkajian, intervensi, dan management goal yang
lengkap dan komprehensif, serta mencakup seluruh fase yang mungkin muncul pada pasien
dengan penyakit terminal. Struktur perawatan tersebut dapat membantu memudahkan perawat
dalam mengetahui kebutuhan fokus pasien di setiap fase, sehingga perawat dapat memenuhi
kebutuhan pasien dengan tepat.Kerangka kerja dari teori trajectory illness juga dapat digunakan
untuk mendeskripsikan perilaku penderita kanker dalam menjalani kehidupannya