1. Parakrin
Molekul signal (senyawa kimia) dikeluarkan oleh sebuah sel dan bekerja pada sel
target di dekatnya.
Molekul pengatur lokal dilepas ke cairan ekstraseluler (contoh: nitric oxide,
histamine, prostaglandin)
Mediator Parakrin
Sifatnya :
tdk stabil, cepat rusak
mudah diterima oleh sel sasaran
Contoh mediator : sitokin
Jika mediator diterima oleh sel penghasil media-tor maka disebut autokrin
2. Sinaptik
Sel saraf melepaskan molekul kimia neurotransmiter ke dalam sinapsis.
Neurotransmitter berdiffusi di daerah sinaps, hingga sel target terstimulasi
kompleks
G - protein kemudian diaktifkan dan selanjutnya
berikatan dengan efektor (enzim) yg ada dalam sel
2.Reseptor tirosin kinase
Reseptor tirosine kinase merupakan reseptor untuk
faktor pertumbuhan
Reseptor kinase juga merupakan reseptor membran
yang melekatkan fosfat ke tirosin protein
3. Reseptor yang berkaitan dengan Ion
channel
Reseptor permukaan yg akan membuka/ menutup
pintu gerbang ion dalam membran sel yang akan membangkitkan
sinyal intraseluler
Hormon steroid
dpt masuk sel dg ca-ra difusi sederhana.
Terikat pada reseptor intraseluler (berada dlm sitoplasma)
BAB 2. KLONING
Klon berasal dari bahasa Latin yang berarti cabang atau batang
Klon didefinisikan sebagai organisme yang identik secara genetik
Kloning dalam Biologi : proses perbanyakan individu yang secara genetik identik (scr alamiah
tjd pd bakteri, insekta, tanaman)
Proses memproduksi dalam jumlah banyak fragmen DNA yang identik
Tujuan:
Memperbanyak fragmen DNA yang identik
Mengisolasi fragmen DNA yang dikehendaki
Melokalisasi DNA (Gen) dari kromosom
Mentransfer DNA dari satu individu ke individu lain
Teknik :
Kloning bakteria (DNA Bacterial Cloning)
Amplifikasi PCR (DNA PCR amplification)
Kloning DNA
Kloning DNA menggunakan jasa Bakteri sebagai HOST (inang) untuk menggandakan DNA
yang diinginkan melalui proses Replikasi
Kloning DNA Bakterial memerlukan :
Fragmen DNA atau Gen
Enzim Restriksi
Vektor Kloning DNA
Enzim Ligase
Sel Bakteri Kompeten
Medium Kultur Bakteri Seleksi
1.FRAGMEN DNA ATAU GEN
Genom
Kromosom bakteri
Gen spesifik pada virus, bakteri
Gen spesifik pada organisme eukariot
cDNA (complementary DNA)
2. Enzim retriksi
Plasmid 20
λ Phage 25
Cosmid 45
P1 phage 100
Vektor Kloning adalah molekul DNA yang digunakan untuk "transport" fragmen/sekuens
DNA ke dalam sel inang.
Vektor umumnya mempunyai 4 sifat umum:
1. Kemampuan ber replikasi sendiri (otonom) di dalam sel inang.
2. Mengandung suatu genetic marker yang berguna untuk seleksi.
3. Mempunyai situs restriksi yang unik untuk memfasilitasi kloning insert DNA.
4. Sejumlah nonessential DNA minimum yang berguna untuk optimasi proses kloning DNA.
4. Enzim Ligase
Enzim DNA ligase = ditemukan pada semua sel (prokariot & eukariot) saat terjadi replikasi
DNA
Merupakan enzim yang spesifik untuk menfasilitasi penyambungan fragmen DNA dengan
mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester
Berfungsi menyambungkan potongan DNA hasil pemotongan oleh enzim restriksi
Hasil penyambungan :
Plasmid rekombinan
Plasmid religasi
Fragmen DNA/gen religasi
5.Sel inang bakteri
Sel inang yang umum digunakan untuk rekayasa genetika adalah Escherichia coli, karena
keseluruhan genomnya sudah diketahui
Sel inang harus dijadikan SEL KOMPETEN
Sel Kompeten adalah kondisi sel inang yang siap untuk ditransformasi oleh potongan DNA
atau plasmid rekombinan hasil ligasi
Menjadikan kompeten dengan cara ditambahkan CaCl2 dan ditempatkan pada suhu 0 - 4oC
5 Langkah Strategi Kloning DNA
1. Enzyme restriction digest of DNA sample.
2. Enzyme restriction digest of DNA plasmid vector.
3. Ligation of DNA sample products and plasmid vector.
Proses penyambungan dua fragmen DNA menjadi satu fragmen yang dikatalisis oleh enzim
DNA ligase
Proses ligasi memerlukan:
Enzim DNA Ligase
Suatu reaksi yang menyambungkan potongan fragmen DNA ke dalam plasmid kloni
Fragmen DNA
Potongan DNA dari proses restriksi baik yang bersifat ujung tumpul (blunt end) maupun
yang ujung lancip (sticky end).
ATP
Donor posfat untuk membentuk ikatan fosfodiester
Reaktan PCR
1. Fragmen DNA
DNA sel prokariot (tidak punya inti)
DNA sel eukariot (di dalam inti sel)
DNA mitokondria
DNA Virus
Proses isolasi DNA dari sel hidup
Fragmen DNA yang masih terdapat dalam bahan atau produk (highly processed animal
derived products atau highly processed plant derived products)
Fragmen DNA dari plasmid vector GMO atau produk rekombinan
Genom vs Genetika
Genetika: mempelajari fenotip yang diturunkaN (inherited phenotypes)
Komponen human genom
Jumlah DNA pada Human genome adalah 3.2 miliar pasang basa
Sekitar 3% mengkodekan protein
Antara 40-50% merupakan sekuens yang berulang (repetitive), yang terjadi karena proses
(retro)transposition
Apa fungsi 50% lainnya
Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan produksi protein rekombinan
adalah : pengetahuan mengenai pemilihan sistem ekspresi untuk memperoleh protein
terapeutik dengan sifat dan aktivitas sesuai harapan; penyesuaian dengan regulasi dari
badan berwenang untuk tujuan komersialisasi; penguasaan berbagai metode untuk
karakterisasi dan purifikasi protein serta pengetahuan mengenai status permasalahan
terkini dari protein terapeutik dan pemecahannya untuk melakukan pengembangan
melalui modifikasi protein.
1. Erythropoietin
o EPO disintesis oleh ginjal, digunakan untuk terapi anemia CKD (chronic kidney disease).
o Pertama kali diproduksi oleh Amgen 1989 rekombinan EPO disebut Epogen.
o Ortho-Biotech memproduksi rekombinan EPO 1997 Procrit. Procrit jarang digunakan
karena harganya cukup mahal.
2. Interferon
Interferon: antiviral substansi IFN-α, IFN-β dan IFN-γ
3. Albumin serum manusia
4. Aktivator plasminogen jaringan,
5. Antithrombin
6. Limfokin
7. Faktor nekrosis tumor (TNF)
8. Dismutase superoksida
9. Gonadotropin manusia
Dnase I
Enzim DNase I: menghidrolisis rantai DNA yang panjang menjadi oligonukleotida.
DNase I biasa digunakan untuk terapi Cystic Fibrosis (CF).
Pasien CF biasanya mengalami infeksi bakteri pada paru-paru. Paru-paru pasien CF
memiliki akumulasi mukus akibat adanya bakterial DNA menghalangi
pernapasan.
Gen pengkode DNase I diisolasi kemudian diekspresikan pada E coli Produk
rekombinan DNase I
3. VAKSIN REKOMBINAN