Kelompok: 5 (lima)
Nama Kelompok:
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
C. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Alat dan Bahan
E. Cara Kerja
F. Pengambilan Data
BAB V Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Begitu juga dengan pertumbuhan kecambah kacang putih juga
mengalami hal tersebut. Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran yang bersifat
permanen (tetap) dan tidak dapat dibalik, sedangkan perkembangan adalah proses
perubahan menuju dewasa. Biji kacang putih dikatakan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan jika sudah mulai berkecambah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah tanaman pada saat perkecambahan memerlukan cahaya matahari
untuk pertumbuhannya?
2. Apakah intensitas cahaya berpengaruh pada pertumbuhan kecambah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap kecepatan
pertumbuhan kecambah.
2. Untuk mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi
pertumbuhan kecambah.
3. Mengetahui perbedaan tumbuhan pada kacang putih yang terkena cahaya
matahari langsung dan tidak langsung.
D. Manfaat Penelitian
1. Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang pencahayaan yang baik untuk
pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2. Dapat mengetahui apakah keadaan gelap atau minim cahaya berpengaruh
buruk pada tumbuhan atau sebaliknya.
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Macam-macam Perkecambahan
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau
(Phaseoulus radiatus).
Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah,
tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum
sativum).
Cahaya
Cahaya adalah suatu energi yang berbentuk gelombang dan
membantu kita untuk melihat. Cahaya juga merupakan dasar ukuran
meter dimana 1 meter sama dengan jarak di lalui cahaya vakum pada
1/229,792,458 detik. Kecepatan cahaya didefinisikan pada kecepatan
299,792,458 meter. Cahaya di butuhkan dalam keseharian.
Suhu
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum,optimum,&
maksimum yang berbeda-beda. Keberadaan suhu ini erat hubungannya
dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi terlalu rusak rendah, enzim
akan rusak.
Nutrient
Nutrient adalah sumber energi dan sumber materi untuk
menyintesis berbagai komponrn sel. Nutrient yang di butuhkan
tumbuhan bukan hanya karbondioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur
lainnya.
Kelembaban
Kelembaban tanah (habitat tumbuhan) & udara umumnya
mempercepat pertumbuhan. Hal ini terjadi karena sel-sel akan
mengalami pembelahan yang maksimal
A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas : Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar
matahari), di tempat gelap, dan di tempat biasa.
2. Variabel Terikat : Morfologi kacang putih dan pertumbuhan kacang putih.
3. Variabel Kontrol :
Tempat penelitian pada polybag ukuran kecil.
Media penelitian pada kapas dan tanah yang tidak terlalu basah dan
tidak terlalu kering, dan dilakukan penyiraman secara rutin sehari
sekali.
Biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama setengah
hari.
Setiap gelas terdapat 5 buah biji kacang putih.
E. Cara Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Rendam kacang putih ± setengah hari untuk mengetahui mana biji
kacang yang layak kita gunakan umtuk dijadikan objek eksperimen.
c. Masukan tanah ke polybag di beri sedikit air (tidak boleh terlalu basah
dan juga tidak boleh terlalu kering).
d. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam polybag yang
telah berisi tanah (kacang di simpan di atas tanah ).
e. Simpan 2 polybag pada tempat terang (halaman depan kelas), 2
polybag pada tempat gelap (di dalam laci meja), dan 2 polybag di
tempat biasa (di atas meja pojok kelas)
f. Amati lalu catat hasil pengamatan setiap harinya.
F. Pengambilan Data
Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan
pertumbuhan kacang putih selama 10 hari, Dari setiap tempat terdapat 2 polybag.
Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu dengan
cara mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat gelap
terang, maupun biasa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1 2 3 4 5
Gelap (Kapas)
1 2 3 4 5
Biasa (Tanah)
1 2 3 4 5
Biasa (Kapas)
0.8
0.6
0.4
0.2
1 2 3 4 5
Terang (Tanah)
1 2 3 4 5
Terang (Kapas)
No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 Senin, 26-08-2019 0 0,5 0,7 0 0 0,6
2 Selasa, 27-08-2019 0 0,6 1 0 0 0,8
3 Rabu, 28-08-2019 0 0,8 1 0 0 0,9
4 Kamis, 29-08-2019 0 0,8 1 0 0 0,9
5 Jum’at, 30-08-2019 0 0,8 1,2 0 0 1
6 Sabtu, 31-08-2019 0,2 0,9 1,2 0 0 0.8
7 Minggu, 01-09-2019 0,2 1 1,4 0,2 0 0,7
8 Senin, 02-08-2019 0,3 1 1,4 0,3 0 0,7
9 Selasa,03-08-2019 0,4 1 1,4 0,5 0,3 0,7
10 Rabu, 04-08-2019 0 0 0 2,5 0,5 1,5
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Terang(Kapas)
3
2.5
1.5
0.5
1 2 3 4 5
B. Pembahasan
Apabila ditanam di tempat biasa, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang biasa, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang biasa, dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang,
warna batang dan daun hijau pucat serta kelebihan klorofil sehingga daun berwarna hijau
pucat.
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap maupun di tempat biasa. Peristiwa itu juga terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon
auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil.
Jika ditanam di tempat gelap, maka kecambah tidak akan tumbuh dengan baik seperti
di tempat terang dan biasa. Peristiwa ini terjadinya karena tidak adanya pengaruh hormon
auksin pada tumbuhan. Sehingga tidak memungkinkan tumbuhan bias tumbuh dengan baik di
tempat gelap, atau karena tidak adanya matahari yang membantu mempercepat pertumbuhan
kacang putih.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang putih, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun,
banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang putih.
B. Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk dapat menghasilkan data dan
kesimpulan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji
ulang terhadap hasil penelitian.