Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KECAMBAH

Guru Pengajar: Bapak Salahuddin, S. Pd

Kelompok: 5 (lima)

Nama Kelompok:

1. Aisyah Salza Yanuar


2. Intania Hikmah Al-Farabi
3. Melki Sedek Peranginangin
4. Nor Anisa
5. Rizky Dahliani

Kelas: XII MIPA 3


DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II Landasan Teori

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan


B. Macam-Macam Perkecambahan
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan
D. Cahaya Sebagai Salah Satu Faktor Pertumbuhan

BAB III Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian
B. Variabel Penelitian
C. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Alat dan Bahan
E. Cara Kerja
F. Pengambilan Data

BAB IV Hasil dan Pembahasan

A. Data Hasil Pengamatan


B. Pembahasan

BAB V Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri makhluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Begitu juga dengan pertumbuhan kecambah kacang putih juga
mengalami hal tersebut. Pertumbuhan adalah peningkatan ukuran yang bersifat
permanen (tetap) dan tidak dapat dibalik, sedangkan perkembangan adalah proses
perubahan menuju dewasa. Biji kacang putih dikatakan mengalami pertumbuhan dan
perkembangan jika sudah mulai berkecambah.

Banyak orang membuat kecambah kacang putih dengan cara konvensional,


padahal pertumbuhan kecambah kacang putih akan cepat mengalami perkembangan
dan pertumbuhan dengan rangsangan yang berasal dari lingkungan seperti cahaya
matahari yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah kacang putih.
Dalam ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu
komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik terdiri dari tumbuhan,
hewan dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain: udara, gas, angin,
cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling
mempengaruhi, misalnya tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis. Oleh karena itu, kami mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah
benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap perkecambahan kacang putih.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tanaman pada saat perkecambahan memerlukan cahaya matahari
untuk pertumbuhannya?
2. Apakah intensitas cahaya berpengaruh pada pertumbuhan kecambah?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap kecepatan
pertumbuhan kecambah.
2. Untuk mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi
pertumbuhan kecambah.
3. Mengetahui perbedaan tumbuhan pada kacang putih yang terkena cahaya
matahari langsung dan tidak langsung.

D. Manfaat Penelitian
1. Meningkatkan pengetahuan tambahan tentang pencahayaan yang baik untuk
pertumbuhan kecambah kacang hijau.
2. Dapat mengetahui apakah keadaan gelap atau minim cahaya berpengaruh
buruk pada tumbuhan atau sebaliknya.
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkecambahan


Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversibel (tidak
dapat kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel.
Tumbuhan bertambah tinggi dan besar disebabkan oleh dua hal berikut;
1. Pertambahan jumlah sel sebagai hasil pembelahan mitosis pada meristem
di titik tumbuh primer dan sekunder.
2. Pertambahan komponen-komponen seluler dan adanya diferensiasi sel.

Perkecambahan adalah munculnya platula (tanaman kecil dari dalam biji).

B. Macam-macam Perkecambahan
Perkecambahan biji dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
 Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang hijau
(Phaseoulus radiatus).
 Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas
batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah,
tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum
sativum).

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan


1. Faktor Internal
 Genetika
Genetika dikenal dengan gen merupakan sumber informasi
yang dimiliki oleh sel organisme. Gen mengendalikan proses fisiologi
dan biokimia dalam sel sejalan dengan pertumbuhan dan
perkembangan. Akan tetapi, faktor genetika ini hanya akan optimal
pembentukan klorofil.
 Hormon
Hormon tumbuhan disebut juga fitohormon, merupakan zat
yang dapat menggiatkan sel karena diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

 Cahaya
Cahaya adalah suatu energi yang berbentuk gelombang dan
membantu kita untuk melihat. Cahaya juga merupakan dasar ukuran
meter dimana 1 meter sama dengan jarak di lalui cahaya vakum pada
1/229,792,458 detik. Kecepatan cahaya didefinisikan pada kecepatan
299,792,458 meter. Cahaya di butuhkan dalam keseharian.
 Suhu
Setiap tumbuhan mempunyai suhu minimum,optimum,&
maksimum yang berbeda-beda. Keberadaan suhu ini erat hubungannya
dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu tinggi terlalu rusak rendah, enzim
akan rusak.
 Nutrient
Nutrient adalah sumber energi dan sumber materi untuk
menyintesis berbagai komponrn sel. Nutrient yang di butuhkan
tumbuhan bukan hanya karbondioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur
lainnya.
 Kelembaban
Kelembaban tanah (habitat tumbuhan) & udara umumnya
mempercepat pertumbuhan. Hal ini terjadi karena sel-sel akan
mengalami pembelahan yang maksimal

D. Cahaya Sebagai Salah Satu Faktor Pertumbuhan


Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya di
gunakan untuk proses fotosintesis, yaitu membentuk zat makanan.

Cahaya juga mempengaruhi pembentukan klorofil. Efek cahaya meningkatkan


kerja enzim untuk memproduksi zat metabolic untuk pembentukan klorofil.
Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahaya mempengaruhi laju
fotosintesis saat merlangsung reaksi terang. Jadi, cahaya secara tidak langsung
mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena hasil
fotosintesis berupa karbohidrat di gunakan untuk pembentukan organ-organ
tumbuhan.

Meskipun berperan dalam proses fotosintesis dan pembentukan klorofil,


keberadaan cahaya dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini terjadi karena cahaya
dapat memacu difusi auksin (cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan hormon auksin) ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih
cepat tinggi dari pada tumbuhan yang berada di tempat terang. Pertumbuhan yang
cepat di tempat gelap di sebut etiolasi. Namun, tumbuhan tersebut memiliki
batang yang panjang berwarna kepucatan dan daun berwarna kuning. Tumbuhan
tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya
cahaya. Sedangkan, pada tumbuhan yang tumbuh di tempat terang , daun lebih
berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon
pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penyusunan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode eksperimen, metode


eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap
objek penelitian serta adanya kontrol. Eksperimen ini dilakukan dengan percobaan
menggunakan objek kacang putih pada media kapas dan tanah serta disimpan di
tempat yang berbeda, yaitu pada tempat terang, biasa, dan gelap.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas : Pemberian Intensitas cahaya di tempat terang (terkena sinar
matahari), di tempat gelap, dan di tempat biasa.
2. Variabel Terikat : Morfologi kacang putih dan pertumbuhan kacang putih.
3. Variabel Kontrol :
 Tempat penelitian pada polybag ukuran kecil.
 Media penelitian pada kapas dan tanah yang tidak terlalu basah dan
tidak terlalu kering, dan dilakukan penyiraman secara rutin sehari
sekali.
 Biji kacang hijau yang sebelumnya telah direndam selama setengah
hari.
 Setiap gelas terdapat 5 buah biji kacang putih.

C. Waktu dan Tempat Penelitian


1. Waktu Penelitian : Senin, 26 Agustus 2019 – Rabu, 04 September 2019
2. Tempat Penelitian :
o Pada intensitas cahaya terang, di halaman depan kelas
o Pada intensitas cahaya gelap, di dalam laci meja.
o Pada intensitas cahaya biasa, di atas meja pojok kelas.

D. Alat dan Bahan


1. Alat
 6 buah polybag; 2 buah polybag di tempat terang, 2 buah polybag di tempat
gelap, dan 2 buah polybag di tempat biasa.
 Penggaris, untuk mengukur panjang batang dari hari ke hari.
 Alat tulis, untuk menuliskan pertumbuhan dan perkembangan pada penelitian
yang berbeda setiap harinya.
2. Bahan
 30 buah kacang putih, sebagai objek penelitian (5 biji tiap gelas).
 Tanah, sebagai media penelitian.
 Air, sebagai bahan tambahan yang digunakan untuk membasahi atau / membuat
tanah atau kapas lembab.

E. Cara Kerja
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Rendam kacang putih ± setengah hari untuk mengetahui mana biji
kacang yang layak kita gunakan umtuk dijadikan objek eksperimen.
c. Masukan tanah ke polybag di beri sedikit air (tidak boleh terlalu basah
dan juga tidak boleh terlalu kering).
d. Setelah kacang direndam, masukan kacang ke dalam polybag yang
telah berisi tanah (kacang di simpan di atas tanah ).
e. Simpan 2 polybag pada tempat terang (halaman depan kelas), 2
polybag pada tempat gelap (di dalam laci meja), dan 2 polybag di
tempat biasa (di atas meja pojok kelas)
f. Amati lalu catat hasil pengamatan setiap harinya.

F. Pengambilan Data
Data diambil dari hasil pengamatan dan pengukuran pada perkembangan dan
pertumbuhan kacang putih selama 10 hari, Dari setiap tempat terdapat 2 polybag.
Data yang telah diperoleh tersebut diolah menjadi statistik sederhana, yaitu dengan
cara mencari rata-rata tinggi pertumbuhan kacang dari hari ke hari pada tempat gelap
terang, maupun biasa.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan


 Gelap (Tanah)

No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata


1 2 3 4 5
1 Senin, 26-08-2019 0 0 0 0 0 0
2 Selasa, 27-08-2019 0 0 0 0 0 0
3 Rabu, 28-08-2019 0 0 0 0 0 0
4 Kamis, 29-08-2019 0 0 0 0 0 0
5 Jum’at, 30-08-2019 0 0 0 0 0 0
6 Sabtu, 31-08-2019 0 0 0 0 0 0
7 Minggu, 01-09-2019 0 0 0 0 0 0
8 Senin, 02-08-2019 0 0 0 0 0 0
9 Selasa,03-08-2019 0 0 0 0 0 0
10 Rabu, 04-08-2019 0 0 0 0 0 0
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Gelap(Tanah)
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

1 2 3 4 5

 Gelap (Kapas)

No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata


1 2 3 4 5
1 Senin, 26-08-2019 0,4 0 0 0 0 0,4
2 Selasa, 27-08-2019 0,4 0 0 0 0 0,4
3 Rabu, 28-08-2019 0,5 0 0 0,5 0 0,5
4 Kamis, 29-08-2019 0,5 0 0 0,7 0 0,6
5 Jum’at, 30-08-2019 0,5 0 0 0,7 0,5 0,6
6 Sabtu, 31-08-2019 0 2 0 0,7 0,9 3,9
7 Minggu, 01-09-2019 0 4,1 0 0,8 1,3 2,1
8 Senin, 02-08-2019 0 6 0 0,9 1,7 2,9
9 Selasa,03-08-2019 0 9 0,7 1 2 3,2
10 Rabu, 04-08-2019 0 16,9 0,7 2,3 3,5 5,9
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Gelap(Kapas)
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

1 2 3 4 5

 Biasa (Tanah)

No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata


1 2 3 4 5
1 Senin, 26-08-2019 7,3 0,5 0 0 0,4 2,7
2 Selasa, 27-08-2019 22,9 8,8 0 0 0,5 10,7
3 Rabu, 28-08-2019 25 12,3 0 0 1 12,8
4 Kamis, 29-08-2019 30 14,5 0 0 1,5 15,3
5 Jum’at, 30-08-2019 31 16,5 0 0 2,5 16,7
6 Sabtu, 31-08-2019 31,2 16,9 0 0 3,2 17,1
7 Minggu, 01-09-2019 32 17 0,5 0 5,7 13,8
8 Senin, 02-08-2019 32,5 17,2 0,7 0 8 14,6
9 Selasa,03-08-2019 33 18 1 0 14 16,5
10 Rabu, 04-08-2019 34 18 1 0 16,5 17,4
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Biasa(Tanah)
40
35
30
25
20
15
10
5
0

1 2 3 4 5

 Biasa (Kapas)

No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata


1 2 3 4 5
1. Senin, 26-08-2019 0 0 0 0 0 0
2. Selasa, 27-08-2019 0 0 1 0 0 1
3. Rabu, 28-08-2019 0 0 0,2 0 0 0,2
4. Kamis, 29-08-2019 0,2 0 0,5 0 0 0,3
5. Jum’at, 30-08-2019 0,3 0,5 0,6 0,5 0 0,4
6. Sabtu, 31-08-2019 0,5 0,7 0,6 0,7 0 0,6
7. Minggu, 01-09-2019 0,5 0 0,7 0,7 0 0,6
8. Senin, 02-08-2019 0,6 0 0,8 0,9 0 0,8
9. Selasa,03-08-2019 0,7 0 0,8 1 0 0,8
10. Rabu, 04-08-2019 0,7 0 0,8 1 0 0,8
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Biasa(Kapas)
1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

1 2 3 4 5

 Terang (Tanah)

No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata


1 2 3 4 5
1 Senin, 26-08-2019 0 0 0,1 0 0 0,1
2 Selasa, 27-08-2019 0 0 2,5 0 0,5 1,5
3 Rabu, 28-08-2019 0 0 2,7 0 0,8 1,7
4 Kamis, 29-08-2019 0,1 0 2,9 0 0,9 1,3
5 Jum’at, 30-08-2019 0,2 0 7,5 0 1 2,9
6 Sabtu, 31-08-2019 0,9 0 9 0 1,2 3,7
7 Minggu, 01-09-2019 0,9 0 10,6 0 0 5,7
8 Senin, 02-08-2019 1 0 15 0 0 8
9 Selasa,03-08-2019 1 0 15,2 0 0 8,1
10 Rabu, 04-08-2019 1,1 0 16 0 0 8,5
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Terang(Tanah)
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0

1 2 3 4 5

 Terang (Kapas)
No. Hari Pengamatan Tinggi Tanaman Rata-Rata
1 2 3 4 5
1 Senin, 26-08-2019 0 0,5 0,7 0 0 0,6
2 Selasa, 27-08-2019 0 0,6 1 0 0 0,8
3 Rabu, 28-08-2019 0 0,8 1 0 0 0,9
4 Kamis, 29-08-2019 0 0,8 1 0 0 0,9
5 Jum’at, 30-08-2019 0 0,8 1,2 0 0 1
6 Sabtu, 31-08-2019 0,2 0,9 1,2 0 0 0.8
7 Minggu, 01-09-2019 0,2 1 1,4 0,2 0 0,7
8 Senin, 02-08-2019 0,3 1 1,4 0,3 0 0,7
9 Selasa,03-08-2019 0,4 1 1,4 0,5 0,3 0,7
10 Rabu, 04-08-2019 0 0 0 2,5 0,5 1,5
Diagram Hasil Pengamatan Pada Tempat Terang(Kapas)
3

2.5

1.5

0.5

1 2 3 4 5

B. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat


perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terang, gelap dan biasa. Hal ini
menunjukkan bahwa cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang putih.

Apabila ditanam di tempat biasa, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama
hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan
memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka
terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak.
Pada keadaan yang biasa, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu
pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang biasa, dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang,
warna batang dan daun hijau pucat serta kelebihan klorofil sehingga daun berwarna hijau
pucat.

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek daripada
yang ditanam di tempat gelap maupun di tempat biasa. Peristiwa itu juga terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hormon
auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu
cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil.

Jika ditanam di tempat gelap, maka kecambah tidak akan tumbuh dengan baik seperti
di tempat terang dan biasa. Peristiwa ini terjadinya karena tidak adanya pengaruh hormon
auksin pada tumbuhan. Sehingga tidak memungkinkan tumbuhan bias tumbuh dengan baik di
tempat gelap, atau karena tidak adanya matahari yang membantu mempercepat pertumbuhan
kacang putih.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang putih, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun,
banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu
pula dengan tumbuhan kacang putih.

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan


perkecambahan biji kacang putih, biji kacang putih yang diletakan ditempat gelap
terang, dan biasa akan mempunyai perbedaan. Biji kacang putih terang
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang
tegak, dan kokoh. Biji kacang putih biasa pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi), daunnya tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh.
Sedangkan, biji kacang gelap pertumbuhannya tidak berjalan dengan baik seperti
tidak tumbuhnya biji pada media tanah. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya telah benar.

B. Saran
Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk dapat menghasilkan data dan
kesimpulan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji
ulang terhadap hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai