Disusun Oleh :
MaulidaNarulita G99172009
1
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
MaulidaNarulita G99172009
Glositis
2
Pendahuluan
Lidah merupakan salah satu organ pada tubuh manusia yang memiliki peran
dalam proses pencernaan, menghisap, menelan, persepsi rasa, bicara, dan
perkembangan rahang. Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan
perkembangan, genetik, dan enviromental yang dapat disebabkan oleh penyakit-
penyakit lokal maupun sistemik. Lesi pada lidah dapat disebabkan oleh proses
idiopatik, infeksi, kelainan infiltratif hingga keganasan. Lesi lidah yang terlokalisasi
dan non-sistemik lebih sering dijumpai.
Anatomi Lidah
Lidah merupakan massa jaringan ikat yang tersusun otot lurik yang diliputi oleh
membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan
penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas
otot. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual. Lidah
merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor
untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat
yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang
berbeda-beda. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot yaitu otot
intrinsik dan ektrinsik. Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan
halus,sementara otot ektrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya
serta melaksanakan gerakan-gerakan kasar yang sangat penting pada saat
mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk makanan, menekannya pada langit-
langit dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk faring.Lidah terletak pada dasar
mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada
akarnya.Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah, sementara
dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah.
3
Gambar 1. Anatomi lidah
4
Definisi
Glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang
ditandai dengan deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan daerah
kemerahan yang mengkilat. Glossitis bisa terjadi akut maupun kronis. Penyakit ini
juga merupakan kondisi murni dari lidah itu sendiri atau merupakan cerminan dari
penyakit tubuh yang penampakannya ada pada lidah. Biasanya kondisi ini bisa
menyerang pada semua tingkatan usia.
Epidemiologi
Kelainan ini sering menyerang pada laki- laki dibandingkan pada wanita.
Etiologi
Glossitis dapat disebabkan oleh kelainan lokal maupun sistemik :
1. Penyebab Lokal
- bakteri dan infeksi virus
- trauma atau iritasi mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan
gigi
- iritasi lokal seperti dari tembakau, alkohol dan makanan yang pedas
ataupun makan yang berbumbu,
- alergi dari pasta gigi dan obat kumur.
2. Penyebab Sistemik
- kelainan nutrisi, penyakit kulit dan infeksi sistemik,
-
keadaan kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu kurangnya asupan vitamin B,
-
penyakit kulit seperti oral lichen planus, erythema multiforme,
aphthous ulcers, and pemphigus vulgaris,
-
infeksi seperti syphilis and human immunodeficiency virus (HIV).
Klasifikasi
5
1. Idiopathic Glossitis
Inflamasi pada membran mukosa dan otot lidah secara keseluruhan.
2. Atrophic Glossitis (Hunter’s Glossitis)
Ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa karena degenerasi
ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di bagian atas
lidah). Perasaan lidah terbakar yang menyebar ke bagian mulut lain yang
biasanya dipicu oleh adanya ulserasi. Lidah terlihat licin dan mengkilat baik
seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling
sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan pada
penderita anemia. Glositis atrofi atau hunter glossitis adalah suatu kondisi
yang ditandai oleh lidah mengkilap halus dan nyeri yang disebabkan oleh
atrofi dari papila lingual (depapillation). Permukaan lidah dorsal mungkin
akan terasa panas, nyeri dan/atau eritema. Atrophic glossitis memiliki banyak
penyebab, biasanya terkait dengan kekurangan nutrisi atau faktor lain
seperti xerostomia (mulut kering) atau anemia. Berikut gambaran Atropic
Glossitis:
6
Glossitis geometris, juga disebut geometrisherpetic glossitis adalah istilah
yang digunakan untuk lesi kronis yang berhubungan dengan infeksi virus
herpes simpleks (HSV) tipe I, dimana ditemukan celah (fissure) yang
bercabang di garis tengah lidah. Lesi biasanya sangat menyakitkan, dan
terdapat erosi di kedalaman celah. Istilah geometric glossitis ini berasal dari
pola geometris pada celah yang membujur, menyeberang atau bercabang.
Hubungan antara herpes simpleks dan glossitis geometris ini dibantah oleh
beberapa peneliti dan klinisi, karena belum ada gold standard untuk diagnosis
lesi herpes intraoral. Berikut gambaran Geometric Glossitis
7
Daerah yang mengalami depapillation biasanya sedikit terangkat,
berwarna putih, kuning atau abu-abu. Sebuah lesi lidah geografis
biasanyadimulai sebagai patch putih Pada awal terjadinya penyakit, biasanya
hanya terdapat satu lesi, tapi ini jarang terjadi dan biasanya lesi dapat berada
di beberapa lokasi yang berbeda di lidah, dan kemudian seiring waktu, lesi-
lesi tersebut meluas dan menyatu untuk membentuk gambaran khas seperti
peta. Lesi biasanya berubah bentuk, ukuran dan berpindah ke bagian lidah
lain. Kondisi ini dapat mempengaruhi hanya sebagian dari lidah, dengan
kecenderungan dimulai pada ujung dan sisi lidah, yang akan berkembang ke
seluruh permukaan lidah.Glositis geografis seringkali tidak menimbulkan
gejala, tetapi dalam beberapa kasus, pasien dapat mengalami rasa sakit atau
terbakar misalnya ketika makan panas, asam, pedas atau lainnya jenis
makanan (misalnya keju, tomat, buah).
Beberapa penelitian melaporkan hubungan penyakit ini dengan
beberapa antigen pada leukosit manusia , seperti peningkatan insiden
dengan HLA-DR5 , HLA-DRW6 dan HLA-Cw6 dan penurunan insiden
di HLA-B51. Kekurangan vitamin B2 (ariboflavinosis) dapat menyebabkan
beberapa tanda-tanda di mulut, termasuk lidah geografis. Lidah pecah-
pecah sering terjadi bersamaan dengan lidah geografis dan beberapa
menganggap lidah pecah-pecah menjadi tahap akhir geografis lidah. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa lidah geografis dikaitkan
dengan diabetes , dermatitis seboroik dan atopi.
8
Gambar 4. Benign Migratory Glossitis
9
Gambar 5. Median Rhomboid Glossitis
Diagnosis
Penegakkan diagnosis dimulai dari anamnesis. Dari anamnesis, dapat ditemukan
keluhan nyeri lidah, sulit untuk mengunyah, menelan atau untuk bercakap cakap.
Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus (pada anemia
pernisiosa). Dapat ditemukan beberapa ulserasi atau borok yang terlihat pada lidah
ini, lidah terlihat bengkak serta adanya perubahan warna lidah, lidah berwarna pucat
pada penderita anemia pernisiosa dan berwarna merah gelap bila penyebab glossitis
10
adalah kekurangan vitamin B yang lain. Penyebab glossitis secara pasti dicari melalui
pemeriksaan yang mendalam, seperti biopsi.
Diagnosis banding
1. Oral candidosis
Penyebabnya adalah jamur yang disebut Candida albicans. Gejalanya
lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
2. Geografic tongue
3. Fissured tongue.
11
Gambar 7. Fissured tongue
Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi peradangan. Pengobatan glositis
tergantung pada penyebabnya. Antibiotik digunakan untuk pengobatan infeksi
bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi besi, maka diperlukan supplement yang
memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri defisiensi utama dari
glossitis ini. Penatalaksanaan pembengkakan dan rasa tidak nyaman di mulut
dilakukan dengan pemberian obat-obatan secara oral. Obat kumur yaitu campuran
setengah teh baking soda dan dicampur dengan air hangat akan membantu keadaan
ini. Bila pembengkakan dirasakan parah, bisa diberikan kortikosteroid. Topikal
kortikosteroid juga mungkin berguna untuk penggunaan sesekali misalnya.
triamcinolone dalam pasta gigi yang diterapkan beberapa kali sehari ketika
diperlukan. Kebersihan mulut yang baik sangat penting. Hindari iritasi seperti
tembakau, panas, pedas makanan dan alkohol.
Komplikasi
Airway Obstruksi
Disfagia
Disfonia
Pencegahan
12
Kebersihan rongga mulut merupakan hal yang harus dilakukan.
Sikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigi merupakan suatu
keharusan,
jangan lupa untuk membersihkan lidah setelah makan.
kunjungi dokter gigi secara teratur.
Jangan gunakan bahan bahan obat atau makanan yang merangsang lidah
untuk terjadi iritasi atau agent sensitisasi. Bahan bahan ini termasuk makanan
yang panas dan beralkohol.
hentikan merokok dan hindari penggunaan tembakau dalam jenis apapun.
Sebaiknya segera konsultasi ke dokter bila gangguannya bertambah parah.
Bila lidah sudah mengkalangi jalan nafas oleha karena proses enlargement,
bila hal ini terjadi, mutlak diperlukan perawatan yang lebih intensive.
Prognosis
Dalam beberapa kasus, glositis bisa menyebabkan lidah bengkak yang dapat
menghambat jalan nafas. Namun dengan penanganan yang tepat dan adekuat,
gangguan pada lidah ini dapat teratasi dan dicegah kekambuhannya.
13
Perdarahan menahun yang menyebabkan kehilangan besi atau kkebutuhan
besi yang meningkat akan dikompensasi tubuh sehingga cadangan besi makin
menurun. Jika cadangan besi menurun, keadaan ini disebut keseimbangan zat besi
yang negatif, yaitu tahap deplesi besi (iron depleted state). Keadaan ini ditandai oleh
penurunan kadar feritin serum, peningkatan absorbsi besi dalam usus, serta
pengecatan besi dalam sumsum tulang negatif.
Apabila kekurangan besi berlanjut terus maka cadangan besi menjadi kosong
sama sekali, penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang sehingga menimbulkan
gangguan pada bentuk eritrosit tetapi anemia secara klinis belum terjadi. Keadaan ini
disebut sebagai iron deficient erythropoiesis. Pada fase ini kelainan pertama yang
dijumpai adalah peningkatan kadar free protophorphyrin atau zinc protophorphyrin
dalam eritrosit. Saturasi transferin 12 menurun dan kapasitas ikat besi total (Total Iron
Binding Capacity = TIBC) meningkat, serta peningkatan reseptor transferin dalam
serum.
Apabila penurunan jumlah besi terus terjadi maka eritropoesis semakin
terganggu sehingga kadar hemoglobin mulai menurun. Akibatnya timbul anemia
hipokromik mikrositik, Tahap inilah yang disebut sebagai iron deficiency anemia.
Keadaan ini terjadi bila besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak cukup
sehingga menyebabkan penurunan kadar Hb. Dari gambaran tepi darah didapatkan
mikrositosis dan hipokromik yang progesif. Pada tahap ini telah terjadi perubahan
epitel terutama pada ADB yang lebih lanjut.
Pada bagian dorsum lidah (permukaan atas lidah) dan permukaan lateral lidah,
lidah ditutupi oleh papila yang ditutupi oleh epitel-epitel :
1. Papila Filiformis
Tonjolan sebagai benang, panjang 2-3 mm
Memenuhi sebagian besar permukaan depan lidah
Ujung-ujung tonjolan epitel berkeratin
2. Papila Fungiformis
14
Warna merah. Banyak anyaman pembuluh darah
Berada diantara papila filiformis
Jumlah tidak sebanak papila filiformis
Tonjolan bebentuk jamur, mengecil di bagian bawa, permukaan
licin
3. Papila Foliata
Lipatan pada tepi samping lidah
Pada manusia : rudimenter
Sehingga pada tahap lanjut anemia defisiensi besi, dimana terjadi perubahan
epitel dapat menimbulkan manifestasi pada lidah terutama pada lapisan papila
filiformis berupa deskuamasi.
Kesimpulan
Glossitis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang
ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan
daerah kemerahan yang mengkilat. Glossitis biasanya dapat disebabkan oleh
penyebab lokal dan penyebab sistemik
Penyebab lokal glossitis misalnya bakteri dan infeksi virus, trauma atau iritasi
mekanis dari sesuatu yang terbakar, gigi atau peralatan gigi, iritasi lokal seperti dari
tembakau, alkohol dan makanan yang pedas ataupun makan yang berbumbu, alergi
dari pasta gigi dan obat kumur. Penyebab sistemik glossitis misalnya keadaan
kekurangan gizi (malnutrisi) yaitu kurangnya asupan zat besi, penyakit kulit seperti
oral lichen planus, erythema multiforme, aphthous ulcers, and pemphigus vulgaris,
infeksi seperti syphilis and human immunodeficiency virus (HIV),
Glositis akibat defisiensi besi diakibatkan karena perubahan epitel pada tahap
lanjut anemia defisiensi besi sehingga menimbulkan manifestasi berupa deskuamasi
pada papila filiformis.
15
Perawatan dari glositis ini tergantung dari penyebabnya. Antibiotik dipergunakan
bila kelainan ini melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi gizi, maka
diperlukan supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan
ciri defisiensi utama dari glossitis ini.
DAFTAR PUSTAKA
16
Aru W. Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi kelima. Jakarta.
Interna Publishing.
Brian VR, Derby R, Bunt WC.Common tongue conditions in primary care.Am Fam
Physician. 2010 mar 1;81(5):627-34. Available
from:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20187599.
Fitriany J , Saputri A. Anemia Defisiensi Besi. Jurnal Averrous Vol.4 No.2 2018-
diakses pada tanggal 27 Oktober 2019.
17
dictionary.thefreedictionary.com/glossitis diakses pada tanggal 26 Oktober
2019.
Mosby's Dental Dictionary. 2nd ed. [Place unknown]; Elsevier, Inc.; c2010. Glossitis.
http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/glossitis diakses pada tanggal
26 Oktober 2019.
18