Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
Tablet adalah sediaan padat kompak cetak dalam tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis
obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Anonim, 1979).
Beberapa kriteria yang harus dipenuhi suatu tablet berkualitas adalah
kekerasan yang cukup dan tidak rapuh, sehingga kondisinya tetap baik selama
fabrikasi pengemasan dan pengangkutan sampai pada konsumen, dapat
melepaskan obatnya sampai pada ketersediaan hayati, memenuhi persyaratan
keseragaman bobot tablet dan kandungan obatnya, mempunyai penampilan
yang menyenangkan baik mengenai bentuk, warna, dan rasa (Sheth et al,
1980).
Bahan yang akan dikempa harus memenuhi persyaratan sifat
diantaranya mudah mengalir (free flowing), agar jumlah bahan yang mengalir
dari hopper kedalam ruang cetak selalu sama untuk setiap saat. Dengan
demikian bobot tablet tidak memiliki variasi yang besar. Selain itu juga
kompresibilitas yang dimaksudkan bahwa bahan tablet akan menjadi kompak
jika dikempa, sehingga dihasilkan tablet yang keras dalam penyimpanan
(Sheth et al, 1980).
Waktu hancur adalah waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet
dalam medium yang sesuai, kecuali dinyatakan lain waktu yang diperlukan
untuk menghancurkan kelima tablet tersebut tidak lebih dari 15 menit untuk
tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula
dan bersalut selaput (Anonim, 1979).
Tablet harus hancur dan melepaskan obatnya dalam cairan tubuh, jika
obat yang tersedia diabsorbsi dalam saluran pencernaan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu hancur dari tablet adalah jenis, jumlah obat yang
diracik, bahan pembantu yang ditambahkan, gaya pencetakan yang
digunakan, kekerasan tablet, sifat fisika kimia granul (Voigt, 1984).
Dalam formula tablet, selain bahan aktif perlu pula ditambahkan bahan
penghancur yang berfungsi untuk memudahkan hancurnya tablet setelah
kontak dengan medium air. Secara ideal, bahan penghancur tidak saja hanya
menghancurkan tablet menjadi granul, tetapi juga harus dapat memecahkan
granul menjadi partikel-partikel zat penyusun. Dengan demikian obat dapat
langsung kontak dengan medium dan larut kedalamnya (Voigt, 1984).
Fungsi bahan penghancur berlawanan dengan fungsi bahan pengikat
dan tekanan kompresi yang digunakan untuk mengempa tablet. Makin kuat
daya ikat dari bahan pangikat yang digunakan maka bahan penghancur yang
digunakan harus lebih kuat agar dapat melepaskan bahan obat ke dalam
saluran pencernaan makanan (Voigt, 1984).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi ketiga, 591, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Sheth, B.B., Bandelin, F.J., and Shangraw, R.F., 1980, Compressed Tablets, in
Lieberman, H.A, and Lachman L.(Eds), Pharmaceutical Dosage Forms:
Tablets, Vol. I,114-116, 138, 147, 159, Marcell Dekker, Inc, New York.
Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Diterjemahkan Oleh
Soewandhi, S.N., Edisi V, 173, 179, 202-208, 577-578, 607-608, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai