PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
3. Apa tujuan promosi kesehatan ?
4. Apa sasaran promosi kesehatan ?
5. Apa prinsip – prinsip promosi kesehatan ?
6. Apa ruang lingkup promosi kesehatan ?
7. Apa strategi promosi kesehatan ?
8. Apa metode promosi kesehatan ?
C. TUJUAN
2
BAB II
3
Yayasan Kesehatan Victoria (Victorian Health Fundation – Australia
1997), sebagai berikut Health Promotion is a program are design to bring
about ‘change’ within people, organization, communities and their
environment. Batasan ini menekankan bahwa promosi kesehatan adalah suatu
program perubahan perilaku masyarakat yang menyeluruh, dalam konteks
masyarakatnya.Bukan hanya perubahan perilaku (within people), tetapi juga
perubahan lingkungannya. Perubahan perilaku tanpa diikuti perubahan
lingkungan tidak akan efektif, perilaku tersebut tidak akan bertahan lama.
Contoh orang indonesia yang pernah tinggal diluar negeri. Sewaktu dinegara
itu ia telah berperilaku teratur, mengikuti budaya antri dalam memperoleh
pelayanan apa saja, seperti naik kereta, bus dll. Tetapi setelah kembali ke
indonesia, dimana budaya antri belum ada, maka ia akan ikut berebut naik
kereta dan bus. Oleh karena itu promosi kesehatan bukan hanya sekedar
merubah perilaku tetapi juga mengupayakan perubahan lingkungan, sistem
dan sebagainya.
4
1. Era propaganda dan Pendidikan Kesehatan Rakyat (masa kemerdekaan
sampai 1960an)
3) Munculnya Posyandu
5
2. Era Promosi dan Paradigma Kesehatan (1995-2005)
6
2) Memberdayakan masyarakat dan individu agar mampu menjaga
kesehatan dan lingkungannya melalui pendidikan dan
pemberdayaan.
3) Membangun aliansi.
4) Menjadi penengah diantara berbagai konflik kepentingan di
tengah masyarakat.
Green,1991 dalam Maulana, 2009, tujuan promosi kesehatan terdiri dari tiga
tingkatan yaitu:
a. Tujuan Program
7
mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50 % setelah
promosi kesehatan berjalan lima tahun.
b. Tujuan Pendidikan
c. Tujuan Perilaku
8
keluarga untuk masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui
untuk masalah KIA (kesehatan ibu dan anak), anak sekolah untuk
kesehatan remaja, dan sebagainya. Upaya promosi yang dilakukan
terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan
masyarakat .
9
terhadap sasaran primer ini sejalan dengan strategi pemberdayaan
masyarakat.
1. Perorangan/ Keluarga
a. Memperoleh informasi kesehatan melalui berbagai saluran (baik
langsung maupun melalui media massa).
b. Mempunyai pengetahuan dan kemauan untuk memlihara,
meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
c. Mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat.
d. Berperan serta dalam kegiatan sosial khususnya yang berkaitan
dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kesehatan.
2. Masyarakat/ Lsm
a. Menggalang potensi untuk mengembangkan gerakan /upaya
kesehatan.
b. Bergotong royong untuk mewujudkan lingkungan sehat.
c. Lembaga Pemerintah/ Lintas Sektor/ Politisi/ Swasta
d. Peduli dan mendukung upaya kesehatan, minimal dalam
mengembangkan perilaku dan lingkungan sehat.
e. Membuat kebijakan sosial yang memperhatikan dampak di
bidang kesehatan.
10
E. PRINSIP-PRINSIP PROMOSI KESEHATAN
11
4. Intervensi harus disusun sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
pekerja.
5. Sumber daya setempat harus dimanfaatkan dalam mengorganisasikan dan
mengimplementasikan intervensi.
6. Evaluasi harus dilakukan juga.
7. Organisasi harus menggunakan inisiatif kebijakan berbasis populasi
maupun intervensi promosi kesehatan yang intensif dengan berorientasi
pada perorangan dan kelompok.
8. Intervensi harus bersifat kontinue serta didasarkan pada prinsip-
prinsippemberdayaan dan atau model yang berorientasi pada masyarakat
dengan menggunakan lebih dari satu metode.
12
legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan suasana dan lain-lain di
berbagai bidang /sektor, sesuai keadaan).
6. Promosi kesehatan adalah juga pengorganisasian masyarakat (community
organization), pengembangan masyarakat (community development),
penggerakan masyarakat (social mobilization), pemberdayaan masyarakat
(community empowerment), dll.
a. Promotif.
b. Preventif.
c. Kuratif.
d. Rehabilitatif.
13
b. Aspek preventif (pencegahan) dan kuratif (penyembuhan) dengan
sasaran kelompok orang yang memiliki resiko tinggi terhadap
penyakit dan kelompok yang sakit.
a. Promosi Kesehatan.
b. Perlindungan khusus (specific protection).
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera
d. Pembatasan cacat (disability limitation)
e. Rehabilitasi (rehabilitation).
14
G. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
4. Keterampilan Individu
Strategi ini mewujudkan adanya keterampilan individu-individu dalam
meningkatkan dan memelihara kesehatanya. Langkah awal untuk strategi
ini adalah pemberian pemahaman tentang penyakit dalam bentuk metode
atau teknik kepada individual bukan dalam bentuk massa
15
5. Gerakan Masyarakat
Adanya gerakan dari masyarakat itu sendiri dalam meningkatkan dan
memelihara kesehatannya. Hal ini akan tampak dari prilaku masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya tanpa harus ada
kegiatan namun akan tampak dari prilaku menuju sehat.
a. Advokasi (Advocacy)
16
hasil adanya tindakan yang nyata, kepedulian, serta pemahaman
atau kesadaran dari pejabat sehingga terjadi kelanjutan kegiatan.
b. Dukungan sosial ( Social Support )
17
Dalam promosi kesehatan, metode yang bersifat individual ini
digunakan untuk membina perilaku baru, atau membina seseorang
yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi.
2. Interview (wawancara)
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien
untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima
perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi
itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila
belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
18
Dalam memilih metode promosi kelompok, harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran.
Untuk kelompok yang besar, metodenya akan lain dengan kelompok kecil.
Efektivitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
pendidikan.
1) Kelompok Besar
Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang paling tertua dalam
pendidikan kesehatan tetapi merupakan keterampilan yang paling
sulit dikuasai. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan metode ceramah:
Seminar
19
4. Keterbatasan ruang dan waktu.
5. Pelatihan professional.
6. Pimpinan seminar lebih tahu dibanding audiens.
2) Kelompok Kecil
Diskusi Kelompok.
Dalam diskusi kelompok agar semua anggota kelompok
dapat bebas berpartisapasi dalam diskusi, maka formasi duduk
para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat
berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain,
misalnya dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan
diskusi juga duduk di antara peserta sehingga tidak menimbuIkan
kesan ada yang lebih tinggi. Dengan kata lain mereka harus
merasa dalam taraf yang sama sehingga tiap anggota kelompok
mem¬punyai kebebasan dan keterbukaan untuk mengeluarkan
pendapat.
20
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi
kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok.
Bedanya, pada permulaan pemimpin kelompok memancing
dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan
jawaban atau tanggapan (curah pendapat).Tanggapan atau
jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam plipchart
atau papan tulis.Sebelum semua peserta menyurahkan
pendapatnya, tidak boleh dikomentari oleh siapa pun.Baru setelah
semua anggota mengeluarkan pendapatnya, tiap anggota dapat
mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi.
21
Main peran adalah memainkan suatu pengalaman dalam
bentuk meniru perilaku. Dalam metode ini beberapa anggota
kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk
memainkan peranan, misalnya sebagai dokter puskesmas, perawat
atau bidan, dan sebagainya, sedangkan anggota yang lain sebagai
pasien atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan, misalnya
bagaimana interaksi atau berkomunikasi sehari-hari dalam
melaksanakan tugas.
22
jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan
sebagainya
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Eny Retna Ambarwati, Konsep dan Prinsip Promosi Kesehatan, Selasa, 23 Maret
2010
Http://www.scribd.com/oc/Etika-Promosi-Kesehatan Bagian 1
25