Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA LECTORA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK-

INTEGRATIF BERBASIS CHARACTER BUILDING BAGI SISWA KELAS IV SD

Asni Widiastuti dan Muhammad Nur Wangid


Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta
email: asniummufatih@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan multimedia lectora pada pembelajaran tematik-inte-
gratif berbasis character building dan mengetahui efektivitas multimedia lectora pada pembelajaran te-
matik-integratif berbasis character building pada pada tema Cita-citaku Subtema Aku dan Cita-citaku
bagi peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah Bodon. Penelitian ini mengacu pada langkah yang di-
kembangkan oleh Borg & Gall yang dikelompokkan atas empat prosedur pengembangan, yaitu eks-
plorasi, pengembangan draft/prototype, uji coba produk, revisi, dan validasi akhir. Subjek uji coba ter-
batas adalah 6 orang peserta didik kelas IV SD Muhammadiyah Subjek uji coba terbatas adalah 6 siswa
kelas IV dan 1 guru SD Muhammadiyah Bodon. Subjek uji coba lapangan 20 orang peserta didik kelas
IV dan 1 guru SD Muhammadiyah Bodon. Subjek uji coba produk operasional 29 siswa kelas IVB SD
Muhammadiyah Bodon. Hasil penelitian menunjukkan multimedia lectora menurut ahli materi mau-
pun ahli media terkategori “sangat baik” sehingga layak digunakan. Hasil penelitian juga menunjuk-
kan terdapat efektivitas yang signifikan pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan multi-
media interaktif Lectora dengan hasil signifikansi 0,0001< 0,05.

Kata Kunci: media pembelajaran, lectora, tematik-integratif, character building

DEVELOPING LECTORA MULTIMEDIA FOR THE THEMATIC-INTEGRATIVE


TEACHING AND LEARNING BASED ON CHARACTER BUILDING
FOR GRADE IV STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL

Abstract: This research aimed to develop lectora multimedia for the thematic-integrative teaching and
learning based on character building and to find the effetiveness of the lectora multimedia for the the-
matic-integrative teaching and learning based on character building on the Theme of My Ideals, Sub-
theme I and My Ideals for Grade IV students of SD Muhammadiyah Bodon. This research referred to
the research steps developed by Borg & Gall, grouped into four development procedures: exploration,
draft/prototype development, product try-out, revision, and final validation. The subjects of the limited
try-out were 6 students of Grade IV A and 1 teacher of SD Muhammadiyah Bodon. The subjects of the
field try-out were 20 students of Grade IV and 1 teacher of SD Muhammadiyah Bodon. The subjects of
the operational product try-out were 29 students of Grade IV B and 1 teacher of SD Muhammadiyah
Bodon. The results showed that the lectora multimedia, acciding to the evaluation of the materials
expert and media expert, were categorized “very good” so that they were appropriate for use. It was
also found that the media were effective based on the different assessment results before and after the
use of Lectora interactive multimedia with a significance value of 0,0001< 0,05.

Keywords: teaching and learning media, lectora, thematic-integrative, character building

PENDAHULUAN nonformal, yang menyelenggarakan proses


Perkembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan bagi masyarakat dengan mem-
teknologi memberikan dampak positif bagi berikan fasilitas sebagai salah satu bukti
perkembangan pendidikan. Perkembangan bahwa pendidikan semakin berkembang
pendidikan terjadi tidak hanya pada jen- mengikuti perkembangan zaman.
jang pendidikan dasar, tetapi juga sampai Proses yang dilakukan dalam pendi-
pada tingkat lanjutan, bahkan perguruan dikan bertujuan tidak lain untuk mening-
tinggi. Banyak lembaga pendidikan, baik katkan sumber daya manusia. Proses pen-
lembaga-lembaga fomal maupun lembaga didikan di sekolah yang disebut proses

229
230

pembelajaran merupakan kegiatan peng- interdisciplinary curriculum dan unit curricu-


ajaran yang dilakuakan oleh guru dan ke- lum.
giatan belajar yang dilakukan oleh peserta Pembelajaran tematik-integratif me-
didik. Dengan kata lain, proses pembela- rupakan pendekatan pembelajaran yang
jaran merupakan interaksi antara guru dan mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
peserta didik. Melalui interaksi tersebut, berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai
diharapkan peserta didik dapat memba- tema (Kemdikbud, 2013). Pengintegrasian
ngun pengetahuan secara aktif. Proses pem- tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu in-
belajaran yang dilakukanpun diharapkan tegrasi sikap, keterampilan, dan pengeta-
berlangsung secara interaktif, menyenang- huan dalam proses pembelajaran dan inte-
kan, menantang, serta dapat memotivasi grasi berbagai konsep dasar yang berkait-
peserta didik mencapai tujuan dan kompe- an. Tema ini menjadi alat pemersatu materi
tensi yang diharapkan. yang beragam dari berbagai mata pelajar-
Kegiatan pembelajaran yang dilaksa- an. Pembelajaran tematik dimaknai sebagai
nakan di sekolah perlu dirancang dengan pembelajaran yang dirancang dan dikemas
baik agar dapat mengembangkan potensi berdasarkan tema-tema tertentu dan dalam
yang dimiliki peserta didik. Kurikulum se- pembahasannya tema-tema ditinjau dari
bagai perangkat perencanaan proses pem- berbagai mata pelajaran.
belajaran merupakan acuan dalam kegiat- Pembelajaran tematik sebagai suatu
an pembelajaran. Kurikulum memuat pedo- konsep dapat diartikan sebagai pendekatan
man penyelenggaraan kegiatan pembela- pembelajaran yang melibatkan beberapa
jaran yang memfasilitasi terlaksananya ke- mata pelajaran untuk memberikan panga-
giatan pembelajaran yang dinamis dan me- laman yang bermakna bagi peserta didik.
nyenangkan. Kurikulum juga menunjang Dikatakan bermakna karena dalam pem-
peserta didik untuk dapat belajar dengan belajaran tematik, peserta didik akan me-
baik, tidak hanya di dalam kelas tetapi juga mahami konsep-konsep yang mereka pela-
di luar kelas. Sesuai dengan tahapan per- jari melalui pengalaman langsung dan
kembangan belajar peserta didik usia SD menghubungkannya dengan konsep lain
mengenai cara belajar, konsep belajar dan yang sudah mereka pahami. Pembelajaran
pembelajaran yang bermakna, kegiatan tematik merupakan suatu pendekatan yang
pembelajaran bagi anak usia SD lebih tepat berorientasi pada praktik pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan perkem-
tematik. Pembelajaran tematik berasal dari bangan anak. Dalam proses pembelajaran
kata integrated teaching and learning atau yang dilakukan, pembelajaran itu haruslah
biasa dikenal dengan kurikulum terinte- bermakna dan menekankan pada penting-
grasi atau lebih dikenal dengan istilah inte- nya program pembelajaran yang berorien-
grated curriculum. Istilah ini menurut Fogar- tasi pada kebutuhan perkembangan anak.
ty (1991:viii-xii) adalah suatu model kuri- Salah satu prinsip pembelajaran te-
kulum yang dapat mengintegrasikan skills, matik integratif adalah guru tidak secara
themes, concepts, dan topics, baik dalam ben- langsung memberikan pengetahuan kepa-
tuk within single disciplines, across several dis- da peserta didik, tetapi peserta didiklah
ciplines, maupun within and across learners. yang harus aktif membangun pengetahuan
Di samping istilah integrated, istilah kuriku- dalam pikiran mereka sendiri. Konstrukti-
lum terpadu juga dapat dirujuk dari istilah visme merupakan landasan berpikir (filo-

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


231

sofi) pembelajaran konstektual, yaitu bah- pelajari dengan mengaktifkan lebih banyak
wa pengetahuan dibangun oleh manusia kemampuan yang bukan hanya sekedar
sedikit demi sedikit, yang hasilnya diper- kemampuan kognitif. Dalam belajar ber-
luas melalui konteks yang terbatas dan ti- makna ini, peserta didik akan menemukan
dak secara tiba-tiba. Pengetahuan bukanlah keterkaitan konsep-konsep dan keterampil-
seperangkat fakta-fakta, konsep, atau ka- an yang diperoleh dari informasi yang di-
idah yang siap untuk diambil dan diingat. pelajari sehingga merasa bahwa apa yang
Manusia harus mengkontruksi pengetahu- dipelajari memang penting dan bermanfa-
an itu dan memberi makna melalui penga- at. Konsep dan keterampilan yang dipaha-
laman nyata. Teori konstruktivisme mam- mi oleh peserta didik dapat berasal dari
pu melibatkan peserta didik untuk berpi- satu bidang studi dan dapat juga dari hasil
kir, menyelesaikan masalah, mencari ide mengatkan beberapa bidang studi. Hal ini
dan membuat keputusan. Peserta didik akan penting bagi peserta didik untuk mengeta-
lebih paham karena mereka terlibat lang- hui bahwa di dalam kehidupan permasa-
sung dalam membina pengetahuan baru, lahan yang akan dihadapi akan membu-
mereka menjadi lebih paham dan mampu tuhkan penerapan beberapa bidang ilmu
mengapliklasikannya dalam semua situasi. secara terpadu.
Selain itu, peserta didik terlibat secara Pembelajaran tematik-integratif ber-
langsung dengan aktif sehingga akan ingat mula dari penggabungan beberapa bidang
lebih lama mengenai sebuah konsep yang ilmu atau bidang studi yang mempunyai
dipelajari. Salah satu model pembelajaran kesamaan konsep dan keterampilan yang
yang tepat dalam mengaplikasikan teori ini ditarik ke dalam suatu tema sebagai pusat
adalah model pembelajaran tematik inte- perhatian pembelajaran. Tema tersebut di-
gratif. gunakan untuk mempermudah penguasa-
Pembelajaran tematik-integratif me- an terhadap konsep dan keterampilan yang
rupakan pendekatan pembelajaran tematik dipelajari. Tematik-integratif sebagai adop-
model terpadu (integrated) yang menggu- si dari model pembelajaran terintegrasi (in-
nakan pendekatan antarmata pelajaran. tegrated model). Sebagaimana yang dijelas-
Model pembelajaran dengan menggunakan kan oleh Fogarty (1991:76) bahwa model
pendekatan tematik integratif dilakukan de- integratif menggambarkan pendekatan lin-
ngan menggabungkan beberapa mata pe- tas bidang ilmu. Pembelajaran terintegrasi
lajaran dengan terlebih dahulu menetap- memadukan empat bidang ilmu utama
kan prioritas dari kurikulum dan menemu- yang pembelajarannya diprioritaskan pada
kan keterampilan, konsep, dan sifat tum- saling melengkapi keterampilan, konsep,
pang tindih dalam mata pelajaran. dan sikap (karakter).
Pembelajaran tematik-integratif mun- Kurikulum 2013 sebagai pengem-
cul dari pemikiran bahwa pembelajaran bangan dari kurikulum sebelumnya dinilai
akan membawa kebermaknaan bagi peser- mampu untuk memfasilitasi proses pembe-
ta didik jika terdapat hubungan atau kere- lajaran yang seimbang yang dilakukan oleh
levanan antara informasi-informasi baru guru dan peserta didik, bahkan berusaha
yang diperoleh dengan struktur kognitif untuk lebih mengaktifkan kegiatan peserta
awal yang dimiliki peserta didik. Belajar didik dalam memperoleh pengetahuan ba-
bermakna akan terjadi jika peserta didik ru melalui pembelajaran tematik integratif.
mengalami langsung apa yang sedang di- Kurikulum 2013 dikembangkan dalam

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


232

rangka menjawab tantangan perubahan za- racter so conceived has three interrelated parts:
man, perkembangan teknologi dan kebu- moral knowing, moral feeling, and moral beha-
tuhan peserta didik tanpa menyampingkan vior”. Menurut Lickona, karakter meliputi
nilai-nilai moral dan karakter bangsa. Fakta segala pengetahuan tentang kebaikan ke-
yang ada menunjukkan saat ini peserta di- mudian menumbuhkan perasaan tentang
dik seakan-akan menjauh dari nilai-nilai kebaikan sehingga terjadi perilaku yang
moral. Sebagai contoh di lingkungan seko- baik atau dengan kata lain melakukan ke-
lah, peserta didik tidak merasa takut mem- baikan. Karakter dalam diri seseorang ti-
bolos hanya untuk sekedar bermain game dak muncul begitu saja sebagai suatu ba-
online di warnet (Kedaulatan Rakyat, 5 Ok- waan lahir, meskipun begitu tidak menu-
tober 2013:3). Gejolak lain, misalnya mere- tup kemungkinan dalam perkembangan dan
ka berkata-kata kotor di lingkungan seko- pembentukannya dipengaruhi oleh faktor
lah, melawan pada guru, mencontek, bah- nurture dan nature. Karena karakter dapat
kan mengintimidasi teman serta berbuat diubah atau dididik melalui pendidikan
kenakalan-kenakalan yang sudah tidak da- (Aqib, 2011:41). Dengan kata lain, dalam
pat ditolelir oleh sekolah. membangun karakter dapat dilakukan se-
Guru diharapkan dapat menanam- cara terus-menerus melalui suatu proses
kan nilai-nilai karakter dalam diri peserta yang tidak instan yang disebut pendidikan
didik melalui proses pembelajaran. Dengan karakter.
pembelajaran yang di dalamnya disertai Membangun karakter pada diri pe-
penanamaan karakter peserta didik akan serta didik diharapkan dimulai sedini mung-
memiliki perilaku yang terpuji. Ini berarti kin. Mengacu pada Kebijakan Nasional Pen-
bahwa melalui pembelajaran yang tidak didikan Karakter Bangsa (2010), desain pen-
hanya hasil dari transfer of knowledge tetapi didikan karakter yang disusun oleh Ke-
juga lulus uji karakter hasil dari transfer of mentrian Pendidikan Indonesia yang akan
value. dioptimalkan pada Kurikulum 2013 ini di-
Karakter yang dimaksud dikembang- nilai sebagai model pendidikan yang mam-
kan dalam proses pembelajaran tentu saja pu memuaskan dan bahkan mengubah sis-
adalah karakter yang baik sejalan dengan tem pendidikan saat ini karena di dalam
pembelajaran value atau nilai yang pendidikan karakter terdapat banyak hal
diberikan. Karakter dalam bahasa Yunani yang diperlukan dalam mendidik peserta
berarti tanda nilai kebaikan dalam bentuk didik menjadi lebih baik dengan memberi-
tindakan atau tingkah laku seseorang. Da- kan banyak karakter yang mendukung me-
lam pengertian harfiah, karakter mempu- reka memperoleh perilaku yang lebih ber-
nyai makna psikologis atau sifat kejiwaan tanggung jawab. Perilaku yang diharapkan
yang terkait dengan kepribadian, akhlak akan terbentuk pada peserta didik dengan
atau budi pekerti, tabiat, watak, sifat kua- adanya pendidikan karakter antara lain pe-
litas yang dapat membedakan seseorang serta didik mempunyai sikap yang mencer-
dengan yang lain. Dengan kata lain, karak- minkan nilai moral, nilai kehidupan, dan
ter merupakan ciri khas seseorang yang da- sosial dalam masyarakat. Sikap lainnya
pat membedakan kualitas antar individu. yang diharapkan dari pendidikan karakter
Lickona (1991:51) mendefinisikan ka- ini adalah peserta didik mempunyai sikap
rakter sebagai “A reliable inner disposition to positif dalam menghargai diri sendiri,
respond situations in a morally good way. Cha- orang lain, dan masyarakat. Pendidikan

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


233

karakter sudah sepantasnya dilakukan da- karena dalam penyampainnya mampu


lam dunia pendidikan karena tugas pendi- mengintegrasikan berbagai media (teks,
dikan adalah untuk mengembangkan pri- gambar, suara, video, dan animasi) sehing-
badi yang besusila, dan beradab sebagai ga pembelajaran interaktif dapat berlang-
anggota dalam masyarakat (Tilaar, 2012: sung. Peserta didik cenderung lebih me-
30). nyukai pembelajaran yang menyenangkan,
Pada kenyataannya, pembelajaran de- mengasyikkan, dan santai yang di dalam
ngan menggunakan Kurikulum 2013 be- pembelajaran seakan tidak berada dalam
lum sesuai dengan yang diharapkan. Kuri- tekanan seperti ketika secara terus-menerus
kulum 2013 untuk sekolah dasar yang di- mendengarkan penjelasan dari guru di ke-
rancang dengan menggunakan pendekatan las. Melihat betapa pentingnya merumus-
tematik-integratif membuat guru kembali kan suatu tujuan dan proses pembelajaran
bingung. Ketika Kurikulum 2013 yang me- dengan mempertimbangkan teori-teori be-
ngacu pada pendidikan karakter dilakukan lajar, dalam penelitian ini menitikberatkan
secara tematik-integratif kembali menjadi pada teori konstruktivisme. Pendekatan
pembicaraan di kalangan para pendidik konstruktivisme dalam belajar dan pembe-
bagaimana akan memproses pendidikan, lajaran didasarkan pada perpaduan antara
menyatukan berbagai mata pelajaran dan beberapa penelitian dalam psikologi kogni-
mengajarkan karakter sekaligus dalam se- tif dan psikologi sosial. Dasar dari pemba-
buah proses pembelajaran. Guru dituntut tasan teori ini adalah proses dimana pe-
lebih kreatif, inovatif, dan produktif sehing- serta didik harus secara aktif membangun
ga dapat menyajikan pembelajaran yang pengetahuan dan keterampilannya serta
menyenangkan, bermakna bagi peserta di- informasi yang ada diperoleh dalam proses
dik, membuat siswa aktif, tanpa menyam- membangun kerangka oleh peserta didik
pingkan pengembangan nilai-nilai karak- dan lingkungan di luar dirinya (Baharudin
ter. & Esa, 2008:115). Proses aktif tersebut tentu
Dalam melaksanakan dan memudah- saja di dukung oleh berbagai sumber bela-
kan proses pembelajaran yang mengako- jar dan media yang mendukung konstruksi
modasikan segala kebutuhan peserta didik pengetahuan.
yang dirancang dalam Kurikulum 2013, Banyak jenis media pembelajaran ber-
guru membutuhkan alat bantu pembela- basis multimedia disarankan digunakan da-
jaran sehingga dalam proses mengintegra- lam dunia pendidikan yang bertujuan mem-
sikan pengetahuan dengan karakter menja- permudah proses pembelajaran. Meskipun
di labih mudah. Melihat perkembangan banyak media pembelajaran berbasis mul-
zaman, terutama perkembangan teknologi, timedia yang memberi kesempatan belajar
media elektronik baik visual, audio, dan dengan gaya baru dan mempermudah pe-
audio visual menjadi pilihan menarik bagi laksanaan pembelajaran, namun pendidik
para pendidik dalam menunjang proses belum banyak yang memanfaatkan media-
pembelajaran baik di dalam kelas maupun media tersebut secara optimal. Perkembang-
diluar kelas. Media pembelajaran elektro- an teknologi dalam dunia pendidikan be-
nik selanjutnya disebut media pembelajar- lum membuat para pendidik bergegas me-
an berbasis multimedia memberi nilai ter- ngikuti perkembangan dengan memanfaat-
sendiri dalam menarik minat dan motivasi kan teknologi, khususnya teknologi multi-
peserta didik dalam proses pembelajaran media sebagai media pembelajaran pada-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


234

hal banyak sekali media pembelajaran yang pat memasukkan nilai-nilai karakter dalam
berbasis multimedia disarankan digunakan software lectora sehingga pembelajaran da-
dalam proses pembelajaran. Beberapa me- pat lebih dikendalikan dan materi yang di-
dia yang sudah dikenal adalah seperti po- peroleh siswa sesuai dengan yang dibutuh-
werpoint, macromedia flash dan yang terbaru kan siswa. Oleh karena itu, guru perlu ber-
dan penggunaannya belum banyak adalah inovasi salah satunya dengan mempelajari
lectora. dan kemudian menggunakan lectora agar
Lectora merupakan salah satu software mampu menjawab tantangan Kurikulum
yang menyediakan konten interaktif yang 2013 yang ber-scientific.
dapat dijadikan media pembelajaran ber- Guru sebenarnya sangat membutuh-
basis multimedia sehingga mempermudah kan media-media yang menggunakan tek-
proses pembelajaran karena di dalamnya nologi terkini dalam membantu proses pem-
dilengkapi dengan kemampuan menggu- belajaran. Akan tetapi, guru masih meng-
nakan audio, video, animasi, serta tekno- alami kesulitan untuk mengaitkan materi
logi internet yang tentu saja lebih canggih dalam buku Kurikulum 2013 ke dalam me-
dibandingkan dengan media powerpoint. dia yang diinginkan. Ditambah lagi, media
Dengan menggunakan lectora, peserta di- yang digunakan harus sesuai dengan tan-
dik dapat secara aktif belajar, mengem- tangan Kurikulum 2013, yaitu memfasili-
bangkan pengetahuan melalui konten-kon- tasi belajar mandiri dan aktif peserta didik,
ten yang disediakan oleh aplikasi dalam menumbuhkan kenyamanan dan kebermak-
lectora. Selain dapat membantu peserta di- naan dalam pembelajaran, serta mampu
dik menguasai materi pembelajaran secara menumbuhkan karakter dalam diri peserta
mandiri melalui berbagai aplikasi dan kon- didik terutama sikap percaya diri, disiplin
ten yang disediakan di dalam lectora, me- dan bertanggung jawab. Pembatasan masa-
lalui media ini peserta didik dapat sekali- lah dalam penelitian ini yaitu belum ada
gus mengembangkan pendidikan karakter multimedia pembelajaran tematik-integra-
dalam dirinya di antaranya meliputi karak- tif dan guru kesulitan membuat multime-
ter disiplin, kerja keras, jujur, kreatif, rasa dia pembelajaran tersebut sehingga dikem-
ingin tahu, dan bertanggung jawab. bangkan multimedia lectora pada pembela-
Menggunakan lectora dapat memban- jaran tematik-integratif berbasis character
tu para pendidik dalam meningkatkan pro- building pada tema 7 subtema 1 Aku dan
duktivitas dan menghemat waktu dalam Cita-citaku bagi siswa kelas IV SD Muham-
menyiapkan materi pembelajaran. Lectora madiyah Bodon Kabupaten Bantul. Peneli-
dapat dilengkapi dengan evaluasi. Para pen- tian dan pengembangan ini difokuskan
didik dapat memantau peserta didik secara pada dua hal, yaitu bagaimana menghasil-
aktif sehingga dapat menambahkan pendi- kan media interaktif lectora dalam pembe-
dikan karakter kepada diri peserta didik. lajaran tematik integratif berbasis character
Menggunakan lectora dalam pembelajaran building pada subtema Aku dan Cita-citaku
guru dapat memilih dan mengambil sum- layak digunakan sebagai multimedia pem-
ber belajar secara bebas, namun masih ber- belajaran dan efektivitas penerapan multi-
kaitan dengan panduan kurikulum, yang media interaktif lectora pada pembelajaran
pada setiap latar belakangnya terdapat tu- tematik integratif berbasis character build-
juan, aktivitas yang dibutuhkan peserta di- ing.
dik dalam kegiatan belajar. Guru juga da-

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


235

Tujuan penelitian ini adalah mengha- katkan dan proses belajar mengajar dapat
silkan media interaktif lectora yang layak dilakukan di mana dan kapan saja; dan (4)
digunakan pada pembelajaran tematik-in- sikap belajar peserta didik dapat ditingkat-
tegratif berbasis character building bagi sis- kan hal ini sesuai dengan prinsip dari teori
wa kelas IV SD. Selain itu, juga untuk me- belajar konstruktivisme dimana dalam
ngetahui efektivitas penggunaan lectora memperoleh pengetahuan peserta didik di-
pada pembelajaran tematik-integratif ber- hadapkan pada lingkungan yang menye-
basis character building di SD Muhammadi- nangkan.
yah Bodon Kabupaten Bantul. Hasil peneli- Lectora adalah bentuk multimedia
tian ini diharapkan dapat menjadi informa- pembelajaran yang menggunakan internet
si ilmiah terkait dengan pembelajaran di di dalam menjalankan program. Dalam
sekolah, terutama dalam upaya memba- penggunaan lectora, terdapat beberapa fitur
ngun pendidikan karakter yang dilaksana- yang mendukung moodle sebagai media
kan secara tematik integratif. Secara khu- pembelajaran. Lectora merupakan aplikasi
sus, hasil penelitian ini memberikan kontri- yang tidak menuntut spesifikasi yang ter-
busi dalam hal strategi pembelajaran yang lalu besar dan dapat disesuaikan dengan
kreatif dan menyenangkan karena dalam kebutuhan user. Lectora dapat digunakan
penyampaian pembelajaran menggunakan untuk konversi dari presentasi microsoft po-
lectora sebagai media pembelajaran yang werpoint ke dalam konten e-learning. Meng-
berbasis multimedia. gunakan lectora dalam pembelajaran tidak
Multimedia sebagai bahan ajar inter- hanya sekedar untuk mempersembahkan
aktif menurut Guidelines for Bibliographic materi, tetapi pendidik dapat menyatukan
Description of Interactive Multimedia adalah segala aspek dalam pembelajaran mulai
kombinasi dari dua atau lebih media (au- dari perkenalan, standar kompetensi, tuju-
dio, teks, grafik, gambar dan video) yang an pembelajaran, materi pembelajaran, kuis
oleh penggunanya dimanipulasi untuk me- sampai ujian kompetensi, dan evaluasi da-
ngendalikan perintah dan atau perilaku lam satu paket media pembelajaran. Lecto-
alami dari suatu presentasi (Prastowo, 2011: ra mirip dengan powerpoint yang biasa di-
329). Oleh karena itu, dengan mengguna- pakai dalam pembelajaran yang berbentuk
kan bahan ajar multimedia interaktif, guru presentasi. Lectora dalam pembelajaran me-
dapat dengan mudah membuat manipulasi menuhi prinsip pengembangan media, yai-
atau perintah yang diseduaikan dengan tu dalam pengembangannya sesuai dengan
materi bahan ajar atau kebutuhan sehingga prosedur pengembangan instruksional yang
pembelajaran lebih menarik dan efektif. bertujuan untuk mencapai tujuan pembela-
Multimedia pembelajaran dipilih, dikem- jaran. Lectora dalam penggunaannya seca-
bangkan, dan digunakan secara tepat dan ra maksimal memanfaatkan potensi dan
baik akan memberikan manfaat yang sa- karakteristik yang dimiliki seperti kemam-
ngat besar bagi para pendidik dan peserta puan menampilkan teks, gambar, animasi,
didik. Secara umum, manfaat penggunaan dan unsur audio visual bahkan kemampu-
multimedia menurut Ariani dan Haryanto an koneksi secara langsung dengan inter-
(2010:26) adalah (1) proses pembelajaran net. Lectora sebagai multimedia interaktif
lebih menarik dan lebih interaktif; (2) jum- dalam pembelajaran muncul dari kebutuh-
lah waktu mengajar dapat dikurangi; (3) an untuk berbagi informasi dan pengeta-
kualitas belajar peserta didik dapat diting-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


236

huan secara penuh yang melibatkan parti-  Microsoft Internet Explorer 6.0 ke atas,
sipasi aktif dari peserta didik. Firefox 1.0, Safari 1.2 ke atas, dan atau
Lectora sebagai media pembelajaran Google Chrome
interaktif di dalamnya memuat kategori tu-  Microsoft DirectX 3.5 atau terbaru untuk
torial, drill and practice, dan simulasi. Lecto- Camtasia, Microsoft .NET Framework
ra menyampaikan informasi atau pesan be- 3,5 SP1 untuk Flypaper, dan Adobe
rupa suatu konsep yang disajikan di layar Flash Player version 9.0.115.0
komputer dengan menggunakan teks, ba-  Untuk Image dapat : TIF, GIF, JPG,
gan, dan atau grafik. Dalam penggunaan- BMP, PNG, WMF, EMF, IPIX
nya, lectora merupakan model pembelajar-  Untuk Audio: WMW, FLV, AVI, MOV,
an multimedia interaktif yang dinamis yang MPG, MPEG, RM, RAM, MP4, ASF, RM
proses pembelajarannya melalui simulasi (streaming real video).
sehingga peserta didik dihadapkan pada Salah satu penelitian yang relevan
situasi nyata kehidupan peserta didik. Me- adalah penelitian yang dilakukan oleh Fui
lalui simulasi, lingkungan kehidupan yang Theng pada tahun 2014 yang menunjukkan
kompleks dapat disampaikan hingga me- bahwa setelah menggunakan multimedia
nyerupai dunia nyata siswa. Model simu- interaktif terdapat perubahan hasil belajar
lasi ini bertujuan memberikan pengalaman siswa. Selain itu, dalam pembelajaran juga
belajar yang lebih konkret dengan meng- terlihat perubahan perilaku positif sehing-
gunakan tiruan-tiruan bentuk pengalaman ga siswa menjadi lebih aktif dan termotiva-
yang mendekati suasana yang sebenarnya. si dalam kegiatan belajar.
Lectora juga memungkinkan pengguna un-
tuk memanfaatkan susunan file multi-me- METODE
dia untuk membuat konten yang lebih me- Model penelitian ini adalah peneliti-
narik. an dan pengembangan atau Research and
Media pembelajaran ini dapat digu- Development (R&D). Model pengembangan
nakan secara langsung tanpa harus meng- menggunakan desain pengembangan Borg
install terlebih dahulu pada PC. Program and Gall, kemudian desain penelitian ter-
disajikan dengan sistem autorun yang da- sebut dikelompokkan menjadi empat tahap
pat digunakan langsung. Media ini dapat pengembangan. Keempat prosedur tersebut
digunakan baik secara online dengan sam- adalah (1) eksplorasi; (2) pengembangan
bungan internet menjadi media E-Learning draft/protype dan penilaian ahli/uji ahli (ex-
sehingga dapat diakses melalui situs (web) pert); (3) uji coba produk dan revisi; dan (4)
ataupun offline, yaitu disimpan dalam ben- validasi akhir.
tuk Compact Disk (CD) dan digunakan se- Uji coba yang dilakukan bertujuan un-
bagai media presentasi. PC yang diguna- tuk menyempurnakan media yang telah di-
kan membutuhkan sistem minimal, sebagai buat dengan menggunakannya dalam pro-
berikut. ses pembelajaran. Uji coba dalam peneliti-
 Processor Intel 1,5 GHZ an ini menggunakan eksperimen yang di-
 1GB RAM untuk Lectora Inspire lakukan meliputi tiga tahap, yaitu: (1) uji
 900MB hard drive kosong coba terbatas; (2) uji coba lapangan; dan (3)
 Microsoft Windows XP, Windows Vista uji coba produk operasional. Desain uji coba
 Flash Player 8.0 terbatas dan uji coba lapangan mengguna-

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


237

kan one-shot case study design. Berikut bagan terkait dengan Kurikulum 2013. Observasi
desain uji yang dilakukan. dilakukan selama proses pembelajaran de-
ngan menggunakan lectora sebagai media
pembelajarannya. Pengamatan dilakukan
terhadap peserta didik dan guru untuk men-
Gambar 1. One-Shot Case Study Design
dapatkan informasi terkait pelaksanaan ke-
(Sugiyono, 2009:110)
giatan pembelajaran dan informasi berke-
naan dengan perilaku yang muncul dari pe-
Uji coba produk operasional dalam
serta didik, baik berupa aktivitas belajar
tahap ini sekaligus untuk mengetahui efek-
maupun nilai-nilai karakter disiplin, tang-
tivitas produk menggunakan desain pene-
gung jawab, dan percaya diri yang sedang
litian eksperimen before-after. Berikut ada-
dikembangkan. Selain itu, obsevasi dilaku-
lah bagan desain uji yang dilakukan.
kan untuk mengetahui tingkat penguasaan
dan kemudahan peserta didik dan guru da-
lam menggunakan media. Angket diberi-
kan untuk melihat respons peserta didik
O1 adalah nilai sebelum treatment
dan guru terkait pelaksanaan pembelajaran
O2 adalah nilai sesudah treatment
dengan menggunakan media interaktif lec-
Gambar 2. Desain Eksperimen before- tora. Angket diberikan pada pertemuan
after akhir dari setiap tahap uji coba proses pem-
belajaran dengan menggunakan media in-
Subjek uji coba dalam penelitian dan
teraktif lectora.
pengembangan ini sebagai berikut.
Data sebelum pelaksanaan penelitian
 Uji ahli (expert judgement): satu orang ahli
dalam bentuk hasil wawancara dan obser-
media pembelajaran dan satu orang ahli
vasi dianalisis dengan menggunakan tek-
materi.
nik deskriptif. Data selama proses pengem-
 Uji coba terbatas: 6 orang peserta didik
bangan dianalisis secara kualitatif dan
kelas IV SD Muhammadiyah Bodon Ka-
kuantitatif sesuai prosedur pengembangan
bupaten Bantul dan 1 guru SD Muham-
yang dilakukan. Sejumlah data kuantitatif
madiyah Bodon Kabupaten Bantul.
dari uji coba dianalisis sehingga memper-
 Uji coba lapangan: 20 orang peserta di-
oleh produk penelitian yang diharapkan.
dik kelas IV dan 1 guru kelas IV SD Mu-
Semua data yang diperolah dari validator
hammadiyah Bodon Kabupaten Bantul.
untuk setiap komponen dan butir penilaian
 Uji coba produk operasional: siswa kelas
dihitung skor rata-rata yang diperoleh, ke-
IVB SD Muhammadiyah Bodon Kabu-
mudian diubah menjadi nilai dengan kri-
paten Bantul yang berjumlah 30 dan 1
teria skala (Tabel 1).
guru kelas IV.
Dalam penelitian ini ditetapkan nilai
Teknik pengumpulan data yang di-
kelayakan produk minimal “B” kriteria
gunakan adalah: wawancara, penilaian ahli
“Baik”. Dengan demikian, hasil penilaian
dan guru, pengamatan/observasi, dan ang-
ahli materi/ahli media pembelajaran tema-
ket. Wawancara dilakukan kepada guru se-
tik-integratif, jika memberi hasil akhir “B”
cara terstruktur dengan tujuan untuk men-
atau “Baik”, maka produk pengembangan
dapatkan informasi seputar implementasi
layak digunakan sebagai media pembela-
pembelajaran tematik integratif Kurikulum
jaran tematik-integratif. Namun, jika hasil
2013 dan kebutuhan media pembelajaran

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


238

analisis data yang tidak memenuhi katego- berbasis multimedia interaktif dan mem-
ri baik akan dijadikan bahan pertimbangan buat interface media pembelajaran berbasis
untuk merevisi media pembelajaran sebe- multimedia interaktif. Tahap berikutnya
lum diujicobakan. Pengujian signifikansi adalah penilaian/uji kelayakan oleh ahli
efektivitas media melalui eksperimen mo- (expert). Uji kelayakan produk dilakukan
del before-after. Untuk membuktikan signifi- oleh ahli materi dan ahli media. Penilaian
kansi perbedaan pembelajaran mengguna- produk oleh ahli didasarkan pada bebera-
kan media interaktif lectora dengan yang pa aspek, antara lain: (1) kesesuaian isi (ma-
tidak menggunakan media lectora, maka teri); (2) kesesuaian syarat konstruksi; (3) ke-
dilakukan pengujian statistik t-test berko- sesuaian syarat teknis; dan (4) kesesuaian
relasi (related) uji pihak kanan. Selanjutnya, dengan prinsip interaktif. Data hasil peni-
untuk mengetahui nilai signifikansi dilaku- laian setiap komponen media pembelajaran
kan dengan SPSS. yang berupa skor kemudian dikonversikan
menjadi skala lima.
Tabel 1. Konversi Interval Rerata Skor Gambar 3 data hasil uji coba kelayak-
Menjadi Kriteria an produk yang dilakukan oleh ahli media
Nilai Interval skor Kategori dan ahli materi.
A X > Xi + 1,8 Sbi Sangat Baik
B Xi + 0,6 SBi < X ≤ Xi + Baik
1,8 Sbi
C Xi – 0,6 SBi < X ≤ Xi + Cukup Baik
0,6 Sbi
D Xi – 1,8 SBi < X ≤ Xi – 0,6 Kurang Baik
Sbi
E X ≤ Xi – 1,8 Sbi Tidak Baik

Keterangan:
Xi : Mean/reratas skor ideal = ½ (skor maksi-
mum + skor minimun)
SBi : Simpangan Baku ideal = 1/6(skor maksi- Gambar 3. Hasil Uji Kelayakan Produk
mum – skor minimum) oleh Ahli
X : Skor yang diperoleh
Data pada Gambar 3 memperlihat-
kan bahwa hasil penilaian oleh ahli pada
HASIL DAN PEMBAHASAN aspek komponen kesesuaian dengan ma-
Hasil Pengembangan teri mendapat skor rata-rata sebesar 18,5
Tahap ini meliputi penentuan unsur- dengan kategori “sangat baik” dengan rin-
unsur yang perlu dimuatkan dalam media cian skor dari dosen ahli media 19 dan dari
yang dikembangkan sesuai dengan desain ahli materi 18. Aspek kesesuaian dengan sya-
pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan rat konstruksi mendapat skor rata-rata 108
antara lain menyusun garis-garis besar isi dengan kategori “sangat baik” dengan rin-
media serta menjabarkannya ke dalam ran- cian skor dari dosen ahli media 120 dan
cangan media berupa storyboard membuat dari ahli materi 96. Aspek kesesuaian teknis
flowchart view dan mengumpulkan kompo- mendapat skor rata-rata 31,5 dengan kate-
nen-komponen yang akan digunakan da- gori “baik” dengan rincian skor dari dosen
lam pengembangan media pembelajaran ahli media 33 dan dari dosen ahli materi

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


239

30. Aspek kesesuaian dengan prinsip inter- Hasil Uji Coba Produk
aktif mendapat skor rata-rata sebesar 52 Hasil Uji Coba Terbatas
dengan kategori “sangat baik” dengan skor Uji coba terbatas dilakukan selama 2
dari dosen ahli media 56 dan dari dosen kali pertemuan dengan subjek coba seba-
ahli materi 48. nyak 6 orang peserta didik kelas IV SD Mu-
Penilaian dari ahli media dan materi hammadiyah Bodon. Pemilihan subjek coba
rata-rata sebesar 210 dengan kategori sa- dilakukan secara acak dengan memperhati-
ngat baik. Komponen kesesuaian dengan isi kan perbedaan kemampuan peserta didik
mempunyai rata-rata 18,5 dengan kategori atas saran dari guru.Tujuan utama uji coba
sangat baik sehingga media ini mempunyai terbatas adalah mengumpulkan informasi
konsep yang benar, relevan dengan materi yang dapat digunakan sebagai bahan un-
yang dipelajari, menyajikan materi dengan tuk memperbaiki produk. Tujuan lain uji
secara jelas, sesuai dengan syarat konstruk- coba terbatas adalah mengoperasionalkan
si teknis dan prinsip interaktif serta dalam media pembelajaran interaktif lectora yang
penggunaannya menunjang tahap perkem- dikembangkan dan mengamati aktivitas
bangan belajar siswa. Komponen syarat belajar peserta didik dan karakter yang
konstruksi mendapatkan skor rata-rata 108 muncul pada diri peserta didik. Informasi
dengan kategori sangat baik sehingga di- yang diperoleh dalam uji coba terbatas di-
lihat dari konstruksinya media ini menya- olah dan dikumpulkan menjadi data, yaitu
jikan gambar-gambar, menggunakan teks, lembar pengamatan guru, lembar peng-
video yang dimasukkan serta animasi dan amatan peserta didik, respons siswa dan
audio mendukung penuh proses pembela- respons peserta didik dan data hasil bela-
jaran, sederhana tanpa membiaskan kon- jar.
sep, memotivasi belajar peserta didik, mu- Skor rata-rata hasil pengamatan pem-
dah dipahami, memperjelas konsep yang belajaran kegitan pembukaan memperoleh
akan disampaikan serta membuat pembe- skor 24 dengan nilai B terkategori “baik”
lajaran lebih menyenangkan. dengan kriteria guru mampu menyiapkan
Komponen kesesuaian dengan syarat alat bantu media pembelajaran dan me-
teknis mendapatkan skor rata-rata 31,5 de- nyiapkan sumber belajar yang diperlukan.
ngan kategori baik. Media fleksibel dalam Guru mampu membuka pelajaran dengan
pemakaian, memberikan umpan balik de- doa dan salam, menyampaikan manfaat KD
ngan segera dalam pembelajaran sehingga dan indikator yang akan dibahas dalam ke-
dan tidak membuat siswa putus asa, mu- hidupan sehari-hari, memberikan permasa-
dah, efektif dan efisien dalam penggunaan- lahan yang menantang sehingga membang-
nya. Komponen kesesuaian dengan prinsip kitkan keinginan peserta didik untuk me-
interaktif mendapatkan skor rata-rata 52 de- mecahkan masalah, dan menyampaikan ren-
ngan kategori sangat baik. Media memberi- cana kegiatan termasuk penggunaan multi-
kan simulasi dan latihan-latihan sehingga media lectora yang dikembangkan.
siswa mendapat pengetahuan yang jelas, Kegiatan inti mendapatkan rata-rata
memberikan pengalaman langsung dalam skor 140 dengan nilai A terkategori “sangat
proses pembelajaran, membuat siswa man- baik” dengan kriteria guru mampu meng-
diri dalam belajar dan dapat membuat pro- gunakan media sebangai sumber belajar
ses pembelajaran berjalan dua arah serta untuk keperluan pembelajaran, percaya diri
student centered. dan tidak ragu-ragu dalam menyajikan

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


240

materi pembelajaran, menerapkan strategi terkategori “cukup baik”. Hal tersebut ber-
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran arti siswa sudah antusias dan tertarik un-
sesuai dengan alokasi waktu yang direnca- tuk belajar dengan menggunakan media
nakan, menerapkan pembelajaran menggu- yang dikembangkan. Dalam segi pemben-
nakan model pendekatan scientific, meman- tukan karakter mendapatkan skor rata-rata
faatkan sumber belajar dan media dalam 29,5 dengan nilai B terkategori “baik” yang
pembelajaran, melibatkan peserta didik se- berarti siswa sudah memperlihatkan sikap
cara aktif dalam pembelajaran termasuk disiplin dengan datang tepat waktu seta me-
penggunaan media, menggunakan bahasa mamtikan komputer setelah selesai meng-
yang benar dan tepat serta mampu menge- gunakan. Total skor 67,5 dengan nilai B ter-
lola kelas dengan baik. kategori “baik” dengan kriteria siswa aktif
Kegiatan penutup mendapat rata-rata dalam proses pembelajaran serta mulai me-
skor 8 dengan nilai C terkategori “cukup nunjukkan sikap disiplin dan bertanggung
baik” yang berarti guru mampu mengarah- jawab seperti ditunjukkan pada Tabel 3.
kan peserta didik untuk membuat rangku-
man materi pelajaran, memberikan komen- Tabel 3. Penilaian Observasi Peserta Didik
tar terhadap tugas yang dikerjakan peserta pada Uji Coba Terbatas
didik, dan tugas pengayaan. Respons guru No. Komponen Nilai Nilai Kategori
menggunakan media pembelajaran inter- yang Dinilai Rerata
aktif lectora adalah materi yang ada di da- 1. Aktivitas 33 C Cukup Baik
lam media berkategori “baik”, yaitu cakup- 2. Karakter 29,5 B Baik
an materi sesuai dengan SK-KI-KD dan di- Skor total 67,5 B Baik
sajikan secara jelas. Kualitas media cukup
baik dengan skor 34 dengan kriteria ani- Berdasarkan data tersebut dapat di-
masi, musik dan gambar yang digunakan ketahui bahwa pada dasarnya kegiatan
sesuai dengan materi yang disajikan serta pembelajaran yang dilakukan guru dengan
media mudah digunakan. Secara lebih jelas menggunakan media pembelajaran inter-
dapat dilihat pada Tabel 2. aktif lectora cukup baik dalam meningkat-
kan aktivitas siswa. Selain itu, pembelajar-
Tabel 2. Penilaian Observasi Guru pada an dengan menggunakan media tersebut
Uji Coba Terbatas baik dan mendukung terbentuknya karak-
ter pada diri siswa. Respons peserta didik
No Komponen Nilai Nilai Kategori
yang dinilai Rerata dalam pembelajaran dengan menggunakan
1. Pembukaan 24 B Baik media pembelajaran interaktif lectora, ber-
2. Kegiatan inti 140 A Sangat Baik dasarkan angket dari 6 peserta uji coba di-
3. Penutup 8 C Cukup Baik peroleh rerata 10,6 dengan kategori baik.
Skor total 172 B Baik Hal tersebut berarti media yang dikem-
bangkan membuat siswa senang, aktif, dan
Berdasarkan hasil observasi dalam tertarik dalam kegiatan serta meningkat-
pembelajaran yang dilakukan guru meng- kan pembentukan karakter dalam diri pe-
gunakan media pembelajaran interaktif lec- serta didik
tora selama 2 kali pertemuan, aktivitas pe- Berdasarkan hasil evaluasi dari 6 pe-
serta didik dinilai cukup baik dengan men- serta uji coba, satu di antaranya belum tun-
dapatkan skor rata-rata 33 dengan nilai C tas yaitu peserta dengan inisial A2 dengan

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


241

nilai 67 masih di bawah KKM 75. Nilai ter- Tabel tersebut memperlihatkan hasil
tinggi diperoleh peserta dengan inisial A4, observasi dalam pembelajaran yang dila-
yaitu nilai sempurna 100 dengan rata-rata kukan guru menggunakan media pembe-
kelas 79,50 sehingga dapat disimpulkan se- lajaran interaktif lectora selama 2 kali per-
cara klasikal pembelajaran dengan meng- temuan. Skor rata-rata pembukaan sebesar
gunakan media pembelajaran interaktif lec- 24 dengan nilai B terkategori “baik”, ke-
tora di SD Muhammadiyah Bodon tuntas giatan inti mendapatkan rata-rata skor 140
dengan persentase di atas 80%, yaitu sebe- dengan nilai A, terkategori “sangat baik”,
sar 83,33%. Informasi selengkapnya dapat dan pada kegiatan penutup mendapat rata-
dilihat dalam Tabel 4. rata skor 10 dengan nilai B terkategori
“baik”. Data tersebut menunjukkan bahwa
Tabel 4. Daftar Skor Hasil Evaluasi Peser- guru mampu mengarahkan peserta didik
ta Didik pada Uji Coba Terbatas untuk membuat rangkuman materi pelajar-
No. Subjek Coba Nilai Kategori (KKM 65) an, memberikan komentar terhadap tugas
1. A1 75 Tuntas yang dikerjakan peserta didik, menilai pe-
2. A2 67 Belum Tuntas kerjaan peserta didik dengan objektif, me-
3. A3 80 Tuntas
nutup pelajaran dan berdoa, mengumpul-
4. A4 100 Tuntas
kan hasil kerja sebagai bahan portofolio,
5. A5 75 Tuntas
6. A6 80 Tuntas dan tugas pengayaan.
Respon guru dalam menggunakan
Hasil Uji Coba Lapangan media pembelajaran interaktif lectora, guru
Uji coba lapangan dilaksanakan di menilai materi yang ada di dalam media
SD Muhammadiyah Bodon pada bulan Juli terkategori “baik” dengan skor 42 dan kua-
2014. Peserta didik yang dijadikan sebagai litas media juga terkategori baik dengan
subjek uji coba lapangan yaitu kelas IV se- skor 44 sehingga skor total respon guru
banyak 20 peserta yang dipilih secara acak. terhadap media yang digunakan 86 dengan
Tujuan di lakukan uji coba lapangan ada- nilai B terkategori “baik”dengan kriteria
lah untuk mengimplementasikan produk cakupan materi sesuai dengan SK-KI-KD
hasil revisi berdasarkan hasil uji coba ter- dan disajikan secara jelas. Kualitas media
batas. Informasi yang diperoleh dalam uji cukup baik dengan skor 34 dengan kriteria
coba lapangan terkumpul dalam data hasil animasi, musik dan gambar yang diguna-
pengamatan dan respons guru, pengamat- kan sesuai dengan materi yang disajikan
an dan respons peserta didik, dan data ha- serta media mudah digunakan.
sil belajar siswa menggunakan media inter- Berdasarkan hasil observasi aktivitas
aktif lectora. Hasil masing-masing data da- peserta didik dalam pembelajaran yang di-
pat dilihat pada Tabel 5. lakukan guru menggunakan media pembe-
lajaran interaktif lectora selama 2 kali per-
Tabel 5. Penilaian Observasi Guru pada temuan, aktivitas peserta didik dinilai sa-
Uji Coba Lapangan ngat baik dengan mendapatkan skor rata-
rata 43 dengan nilai A terkategori “ sangat
No. Komponen Nilai Nilai Kategori
yang dinilai rerata baik”, dalam segi pembentukan karakter
1. Pembukaan 24 B Baik mendapatkan skor 34 dengan nilai A ter-
2. Kegiatan inti 140 A Sangat Baik kategori “sangat baik”. Total skor 77 de-
3. Penutup 10 B Baik
Skor Total 174 B Baik ngan nilai A terkategori “sangat baik”.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


242

Respons peserta didik dalam pembe- menyiapkan alat bantu untuk media pem-
lajaran dengan menggunakan media pem- belajaran dan menyiapkan sumber belajar
belajaran interaktif lectora, berdasarkan yang diperlukan dengan lengkap. Guru
angket dari 20 peserta uji coba diperoleh mampu membuka pelajaran dengan doa
rerata 13,5 dengan nilai A terkategori dan salam, mampu memotivasi peserta di-
“sangat baik”, yang berarti media yang di- dik, mampu mengaitkan materi pembela-
kembangkan membuat siswa senang, aktif jaran sekarang dengan pengalaman peserta
dan tertarik dalam kegiatan serta mening- didik atau pembelajaran sebelumnya, me-
katkan pembentukan karakter dalam diri nyampaikan kegunaan KD dan indikator
peserta didik. Lebih jelasnya dapat dilihat yang akan dibahas dalam kehidupan se-
dalam Tabel 6. hari-hari, memberikan permasalahan yang
menantang sehingga membangkitkan ke-
Tabel 6. Penilaian Observasi Peserta Di- inginan peserta didik untuk memecahkan
dik Pada Uji Coba Lapangan masalah, dan menyampaikan rencana ke-
Komponen Nilai giatan. Kegiatan inti mendapatkan rata-rata
No. Nilai Kategori skor 165 dengan nilai A terkategori “sangat
yang Dinilai Rerata
1. Aktivitas 43 A Sangat Baik baik” dengan kriteria guru menguasai ma-
2. Karakter 34 A Sangat Baik teri dan medai dengan baik, mampu mene-
Skor total 77 A Sangat Baik rapkan strategi pembelajaran dnegan sa-
ngat baik menggunakan pendekatan scien-
Berdasarkan hasil evaluasi dari 20 tific secara terpadu memanfaatkan sumber
peserta uji coba, empat di antaranya belum belajar dan medai dalam pembelajaran, me-
tuntas, yaitu peserta berinisial B4, B6, B7, libatkan peserta didik secara aktif dalam
dan B19 dengan nilai 70, di bawah KKM pembelajaran dan dalam membimbing pe-
75. Nilai tertinggi diperoleh peserta dengan serta didik menggunakan bahasa yang be-
inisial B15, yaitu 100. Rata-rata nilai kelas nar dan tepat. Pada kegiatan penutup men-
uji coba 80,25 dengan persentase ketuntas- dapat rata-rata skor 15 nilai A terkategori
an sebesar 80%. Nilai tertinggi diperoleh pe- “sangat baik” dengan kriteria guru mem-
serta dengan inisial B15, yaitu 100. Rata- bimbing membuat rangkuman materi pe-
rata nilai kelas uji coba 80,25 dengan per- lajaran, memberikan komentar terhadap
sentase ketuntasan sebesar 80% sehingga tugas yang dikerjakan peserta didik, me-
dapat disimpulkan secara klasikal pembe- nilai pekerjaan peserta didik dengan objek-
lajaran dengan menggunakan media pem- tif, menutup pelajaran dan berdoa, dan
belajaran interaktif lectora di SD Muham- memberikan tindak lanjut dengan memberi
madiyah Bodon tuntas dengan persentase arahan kegiatan berikutnya dan tugas pe-
sama dengan 80%. ngayaan. Skor total hasil observasi pembe-
lajaran 210 dengan nilai A terkategori “sa-
Hasil Uji Coba Operasional ngat baik”. Dalam uji coba operasional data
Berdasarkan hasil observasi dalam tentang kegiatan guru dapat dilihat dalam
pembelajaran yang dilakukan guru meng- Tabel 7.
gunakan media pembelajaran interaktif lec- Pada dasarnya, kegiatan pembelajar-
tora selama 6 kali pertemuan, kor rata-rata an yang dilakukan guru dengan menggu-
pembukaan 30 dengan nilai A terkategori nakan media pembelajaran interaktif lec-
“sangat baik” dengan kriteria guru mampu tora sudah sangat baik dan mendukung

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


243

Tabel 7. Penilaian Observasi Guru pada dan tertarik dalam kegiatan serta mening-
Uji Coba Operasional katkan pembentukan karakter dalam diri
No. Komponen Nilai Nilai Kategori peserta didik.
yang dinilai Rerata Berdasarkan evaluasi yang dilakukan
1. Pembukaan 30 A Sangat Baik terhadap 30 peserta uji coba, memperlihat-
2. Kegiatan inti 165 A Sangat Baik
kan hasil belajar peserta didik selama meng-
3. Penutup 15 A Sangat Baik
ikuti pembelajaran dengan menggunakan
Skor total 210 A Sangat Baik
media pembelajaran interaktif lectora. Ber-
dasarkan hasil evaluasi dari 30 peserta uji
terbentuknya karakter pada diri siswa. Da-
coba, memperoleh nilai lebih besar sama
lam hal respons guru dalam menggunakan
dengan 75 dengan rata-rata nilai 89,7. De-
media pembelajaran interaktif Lectora, guru
ngan demikian, dapat disimpulkan secara
menilai materi yang ada di dalam media
individu, 100% peserta didik telah tuntas
terkategori “sangat baik” dengan skor 45
dalam belajarnya, sehingga secara klasikal
dan kualitas media terkategori “sangat
pembelajaran dengan menggunakan media
baik” dengan skor 54 sehingga skor total
pembelajaran interaktif lectora di SD Mu-
respons guru terhadap media yang diguna-
hammadiyah Bodon dalam uji coba ini di-
kan 99 dengan nilai A terkategori “sangat
nyatakan tuntas dengan persentase ketun-
baik”.
tasan di atas 80%.
Tabel 8. Penilaian Observasi Peserta Didik
Pada Uji Coba Operasional Hasil Uji Evektivitas Media
No. Komponen Nilai Nilai Kategori Uji efektivitas dilakukan mengguna-
yang dinilai rerata kan desain penelitian eksperimen before-
1. Aktivitas 46,5 A Sangat Baik after, yaitu membandingkan dengan keada-
2. Karakter 35 A Sangat Baik an sebelum dan sesudah memakai media
Skor total 81,5 A Sangat Baik yang dikembangkan. Efektivitas media di-
ukur dengan cara membandingkan antara
Berdasarkan hasil observasi terha-
nilai O1 dengan O2. Jika nilai O2 lebih besar
dap aktivitas peserta didik dalam pembe-
daripada O1, maka media interaktif lectora
lajaran yang dilakukan guru menggunakan
tersebut efektif digunakan dalam pembe-
media pembelajaran interaktif lectora, akti-
lajaran tematik-integratif. Pada penelitian
vitas peserta didik dinilai sangat baik de-
ini dikaji perbandingan keadaan sebelum
ngan mendapatkan skor rata-rata 46,5 de-
dan sesudah pembelajaran dengan meng-
ngan nilai A terkategori “ sangat baik”, da-
gunakan media pembelajaran interaktif lec-
lam segi pembentukan karakter mendapat-
tora. Produk utama proses pembelajaran
kan skor 35 dengan nilai A terkategori
tidak selalu tentang hasil belajar, dengan
“sangat baik”. Total skor 81,5 dengan nilai
media ini dilihat pula aktivitas dan karak-
A terkategori “sangat baik”. Dalam hal res-
ter peserta didik yang muncul selama pro-
pons peserta didik dalam pembelajaran de-
ses pembelajaran. Data perbandingan pem-
ngan menggunakan media pembelajaran
belajaran sebelum dan sesudah mengguna-
interaktif lectora, berdasarkan angket dari
kan media interaktif lectora berdasarkan
29 peserta uji coba diperoleh rerata 14,2
aspek hasil belajar, karakter yang dikem-
dengan nilai A terkategori “sangat baik”,
bangkan dan aktivitas peserta didik dapat
yang berarti media yang dikembangkan
dilihat pada Diagram 4.
membuat siswa senang, bersemangat, aktif

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


244

dengan t-test berkorelasi (related), sebelum-


nya telah dinyatakan hipotesis nol (H0) dan
hipotesis alternatif (Ha) dalam penelitian
ini. Menggunakan dk = n-2 yaitu 28, uji
satu fihak dengan taraf kesalahan 5%,
maka harga t tabel adalah 1,70. Berdasar-
kan perhitungan diperoleh harga t hitung
adalah -16,88< 1,70 sehingga jatuh pada
penerimaan Ha atau penolakan Ho. Hasil
perhitungan SPSS juga menunjukkan nilai
Gambar 4. Hasil Uji Efektivitas Produk signifikansi yang tinggi dengan nilai p
0,0001< 0,05. Dengan demikian dapat di-
Dilihat dari aspek hasil belajar, akti- simpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
vitas dan karakter yang muncul selama signifikan (dapat digeneralisasikan) efekti-
pembelajaran sebelum menggunakan me- vitas pembelajaran sebelum dan sesudah
dia pembelajaran interaktif lectora, diketa- menggunakan media pembelajaran inter-
hui efektivitas media pembelajaran secara aktif lectora, di mana menggunakan media
keseluruhan baru mencapai 39% dari kri- pembelajaran interaktif lectora lebih efektif
teria yang diharapkan. Jika dilihat dari segi daripada pembelajaran tanpa mengguna-
aspek hasil belajar mencapai 53% dari kri- kan media lectora pada aspek hasil belajar,
teria yang diharapkan, karakter 34% dari pengembangan karakter dan aktivitas be-
kriteria yang diharapkan dan aktivitas se- lajar peserta didik.
besar 30% dari kriteria yang diharapkan.
Jadi, efektivitas pembelajaran sebelum Pembahasan
menggunakan media interaktif lectora te- Dari hasil penilaian keempat kompo-
rendah pada aspek aktivitas, baru menca- nen media memperoleh kategori sangat ba-
pai 30% dari yang diharapkan. Berdasar- ik. Sesuai dengan kualitas produk yang te-
kan data tersebut terlihat bahwa penggu- lah ditetapkan bahwa produk yang dikem-
naan media pembelajaran interaktif Lectora bangkan dianggap layak jika aspek-aspek
dapat meningkatkan hasil belajar peserta yang dinilai minimal mendapat nilai cu-
didik dari 53,3% menjadi 83,3%; karakter kup. Dengan demikian, multimedia pem-
peserta didik yang dikembangkan melalui belajaran tematik-integratif berbasis charac-
proses pembelajaran dari 34% menjadi ter building yang dikembangkan dinilai la-
93,3%; akivitas peserta didik dalam proses yak digunakan pada ujicoba dengan tetap
pembelajaran dari 30% menjadi 98,3%. De- memperhatikan saran dari pengguna.
ngan demikian, dapat disimpulkan bahwa Efektivitas media terlihat secara sig-
pembelajaran dengan menggunakan media nifikan dengan ditandai adanya perbedaan
pembelajaran interaktif lectora lebih efektif hasil belajar yang signifikan pada pembe-
dari pembelajaran tanpa menggunakan lajaran sebelum dan sesudah mengguna-
media pembelajaran interaktif lectora kan media, serta respons positif guru dan
Untuk membuktikan signifikansi per- peserta didik pada proses pembelajaran di-
bedaan pembelajaran sebelum dan sesudah karenakan beberapa hal, antara lain: (1)
menggunakan media pembelajaran inter- media menunjang tahap perkembangan
aktif lectora, maka dilakukan uji statistik belajar siswa; (2) media mendukung penuh

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


245

proses pembelajaran, dan membuat pem- mengapliklasikannya dalam semua situasi.


belajaran lebih menyenangkan; (3) media Selain itu, peserta didik terlibat secara lang-
fleksibel dalam pemakaian; dan (4) media sung dengan aktif sehingga akan ingat le-
membuat proses pembelajaran berjalan dua bih lama mengenai sebuah konsep yang di-
arah dan interaktif bahkan student centered. pelajari.
Media mendukung proses pembela- Lectora menyampaikan informasi atau
jaran sehingga pembelajaran lebih menye- pesan berupa suatu konsep yang disajikan
nangkan dikarenakan media ini dirancang di layar komputer dengan menggunakan
sangat dekat dengan peserta didik. Multi- teks, bagan, dan atau grafik. Peserta didik
media lectora menyajikan gambar-gambar dimungkinkan dapat menangkap pesan
secara konkret dilengkapi penjelasan de- tersebut namun apabila konsep belum di-
ngan teks dan video serta animasi yang pahami, komputer memberikan kesempat-
mendukung proses belajar Dengan meng- an peserta didik kembali ke informasi atau
gunakan multimedia interaktif lectora ini konsep sebelumnya. Lectora mengguna-
guru dengan mudah membuat manipulasi kan strategi pembelajaran yang memberi-
atau perintah yang disesuaikan dengan kan pengalaman belajar yang lebih nyata
materi bahan ajar atau kebutuhan sehingga melalui penyediaan latihan-latihan soal
pembelajaran lebih menarik dan efektif. Ke- yang bertujuan menguji kemampuan pe-
unggulan menggunakan lectora yang lain serta didik dalam menyelesaikan soal-soal
adalahguru dapat meningkatkan produkti- latihan yang diberikan oleh program. Pe-
vitas dan menghemat waktu dalam me- nyajian masalah oleh lectora dalam bentuk
nyiapkan materi pembelajaran. Lectora da- latihan soal didasarkan pada tingkat ter-
pat dilengkapi dengan evaluasi, para pen- tentu dari kemampuan peserta didik, jika
didik dapat memantau peserta didik secara jawaban yang diberikan peserta didik be-
aktif sehingga dapat menambahkan pen- nar, maka program akan menyajikan ma-
didikan karakter kepada diri peserta didik. teri selanjutnya, namun jika jawaban siswa
Menggunakan lectora dalam pembelajaran salah, maka lectora menyediakan fasilitas
guru dapat memilih dan mengambil sum- untuk mengulangi latihan atau remidial
ber belajar secara bebas namun masih ber- yang dapat diberikan secara bagian-bagian
kaitan dengan panduan kurikulum, yang maupun secara keseluruhan soal.
pada setiap latar belakangnya terdapat tu- Sebagaimana teori konstruktivisme
juan, aktivitas yang dibutuhkan peserta di- di mana dasar dari dari proses belajar ada-
dik dalam kegiatan belajar, guru juga dapat lah peserta didik secara aktif membangun
memasukkan nilai-nilai karakter dalam lec- pengetahuan dan keterampilannya serta
tora sehingga pembelajaran dapat lebih di- informasi yang ada diperoleh dalam proses
kendalikan dan materi yang diperoleh sis- membangun kerangka oleh peserta didik
wa sesuai dengan yang dibutuhkan siswa. dan lingkungan di luar dirinya (Baharudin
Menggunakan lectora mampu melibatkan & Esa, 2008:115). Proses aktif tersebut tentu
peserta didik secara aktif dalam berfikir, saja di dukung oleh berbagai sumber be-
menyelesaikan masalah, mencari ide dan lajar dan media yang mendukung kons-
membuat keputusan. Peserta didik akan truksi pengetahuan. Selain proses pembela-
lebih paham karena mereka terlibat lang- jaran yang berlandaskan konstruktivisme,
sung dalam membina pengetahuan baru, pada pembelajaran tematik-integratif de-
mereka menjadi lebih paham dan mampu ngan menggunakan media yang dikem-

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015


246

bangkan juga dilakukan secata utuh dan dalam subtema Aku dan Cita-citaku kelas
terpadu. Sejalan dengan pendapat Rusman IV Sekolah Dasar karena beberapa alasan
(2011:252) yang menyatakan bahwa integr- seperti berikut. Pertama, ditinjau dari kom-
atif (terpadu) berarti memandang sesuatu ponen isi, syarat konstruksi, syarat teknis
yang dipelajari sebagai satu keutuhan dan dan prinsip interaktif baik menurut ahli
terpadu. Multimedia pembelajaran tematik materi maupun ahli media terkategori “sa-
integratif yang dikembangkan berpusat ngat baik”. Kedua, pembelajaran dengan
pada peserta didik sejalan dengan pemi- menggunakan media lectora ini dapat me-
kiran Charbonneau dan Reider (1995:2-3) ningkatkan aktivitas peserta didik serta
menyatakan bahwa pembelajaran integratif mengembangkan karakter disiplin dan
(terpadu) di sekolah dasar diawali dari per- bertanggung jawab dalam pelaksanaannya
ubahan kelas yang berpusat pada peserta dengan kategori “sangat baik”. Ketiga, res-
didik yang memperhatikan kebutuhan dan pons peserta didik terhadap penggunaan
minat peserta didik sebagai fokus utama. media lectora dalam pembelajaran tematik-
Dengan menggunakan media yang dikem- integratif berbasis character building dalam
bangkan peserta didik dapat secara man- subtema Aku dan Cita-citaku terkategori
diri sesuai kebutuhan. “sangat baik”. Keempat, rata-rata keterca-
Berdasarkan kesesuaian antara teori paian hasil belajar peserta didik mengalami
dan aplikasi yang terjadi dilapangan sela- peningkatan ditinjau dari skor sebelum dan
ma proses penelitian inilah menjadi dasar sesudah menggunakan media interaktif lec-
bahwa perkembangan kognitif peserta di- tora, dimana hasil belajar sebelum meng-
dik mengalami peningkatan. Salah satu ben- gunakan media lectora 53,3% dan sesudah
tuk peningkatan hasil belajar tersebut terli- menggunakan media lectora mencapai
hat dari tes hasil belajar peserta didik sete- 83,3%. Kelima, media mempunyai nilai
lah menggunakan media yang dikembang- efektivitas yang tinggi terlihat dari terda-
kan mengalami ketuntasan individual. Pe- pat perbedaan yang signifikan pada efek-
ningkatan hasil belajar peserta didik yang tivitas pembelajaran sebelum dan sesudah
tercapai juga menunjukkan bahwa proses menggunakan media interaktif lectora, ya-
pembelajaran menggunakan multimedia in- itu rata-rata efektivitas sebelum menggu-
teraktif lectora sebagaimana yang diran- nakan media lectora 39% dan setelah meng-
cang oleh peneliti memiliki pengaruh yang gunakan media lectora menjadi 92%.
signifikan. Selain dilihat dari hasil belajar,
sesudah menggunakan multimedia yang UCAPAN TERIMA KASIH
dikembangkan terlihat peningkatan aktivi- Terselesaikannya penelitian kami ti-
tas peserta didik dan perubahan karakter dak lepas dari bantuan berbagai pihak.
selama penggunaan media dimana peserta Pada kesempatan ini kami mengucapkan
didik menjadi disiplin dan bertanggung ja- terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
wab dalam menggunakan media. direktur Program Pascasarjana UNY yang
telah memberikan kesempatan kepada
PENUTUP kami untuk meraih kesarjaan di PPS UNY.
Media pembelajaran interaktif lectora Kami juga mengucapkan terima kasih ke-
yang dikembangkan dalam penelitian ini pada para Dewan Redaksi Jurnal Pendidikan
layak digunakan dalam pembelajaran te- Karakter yang sudi memuat tulisan kami.
matik-integratif berbasis character building

Pengembangan Multimedia Lectora pada Pembelajaran Tematik-Integratif Berbasis Character Building


247

DAFTAR PUSTAKA Kedaulatan Rakyat, 5 Oktober 2013


Aqib. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung:
Kementerian Pendidikan Nasional Badan
CV. Yama Widya.
Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum. 2010. Pengembangan Pen-
Ariani, Niken dan Dany Haryanto. 2010.
Pembelajaran Multimedia di Sekolah. Pe- didkan Budaya dan Karakter Bangsa. Ja-
doman Pembelajaran Inspiratif, Kons- karta.
truktif, dan Prospektif. Jakarta: PT Pres-
Lickona, T. 1991. Educating for Character:
tasi Pustakaraya
How Our School Can Teach Respect and
Baharudin & Esa. 2008. Teori Belajar dan Responsibility. New York, Toronto,
Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-ruzz Me- London, Sydney, Auckland: Bantam
dia. Books.

Borg, W.R., & Gall, M.D. 1983. Educational Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran:
Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Research: an Introduction. New York:
Jakarta: Rajawali Press.
Longman.

Charbonneau, M.P. & Reider, B.E. 1995. The Theng, Fui. 2014. Interactive Multimedia:
Integrated Elementary Classroom. New Innovating Classroom Education in a
Malaysian University. The Turkish On-
York: Allyn and Bacon.
line Journal of educational Technology,
Fogarty, R. 1991. The Mindful School: How to 2,13.
Integrate the Curricula. Palatine, Illi-
Tilaar, H.A.R. & Nugroho, Riant. 2012. Ke-
nois :IRI/Skylight Publishing, Inc.
bijakan Pendidikan. Yogyakarta: Pusta-
Kemdikbud. 2013. Permendikbud No. 81 A ka Pelajar.
Tahun 2013 tentang Implementasi
Kurikulum. Lampiran 1. Jakarta: Kem-
dikbud.

Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun V, Nomor 2, Oktober 2015

Anda mungkin juga menyukai