Anda di halaman 1dari 4

Makalah

Gunung Dua Bersaudara

Disusun Oleh :
Kelompok 7

Keyzia Tangkawarouw
Sweetly Rarun
Sesilia Nelwa
Ranisa Ponamon
Melisa tesalonika andris
Sinfianti lasaleng
SEJARAH
Gunung Dua Sudara terletak di desa Madidir, kecamatan Madidir, sekitar
12km dari pusat kota Bitung. Dua Sudara adalah gunung non-aktif yang berdiri di
sebelah timur gunung Klabat; Gunung yang menghadap langsung dengan cagar
alam Tangkoko Batuangus. Dua Saudara adalah gunung tertinggi di wilayah timur
Gunung Klabat di Sulawesi Utara. Sebenarnya ada tiga puncak utama yang diberi
nama yaitu kawasan Taman Nasional Tangkoko-Batuangus-Dua Saudara.

Puncak kembar Gunung Dua Sudara menawarkan pemotretan panorama


yang sempurna terutama saat diambil dari pantai Selat Lembeh. Meski gunung
berapi itu mengesankan, namun sampai saat ini belum banyak yang mendaki ke
puncaknya yang berada di 1.351 meter di atas permukaan laut.

Tangkoko terletak di gunung berapi timur laut paling banyak di pulau


Sulawesi dan terletak sekitar 3km timur laut Dua Saudara. Ini memiliki kawah
dalam yang besar yang sekarang dihuni dengan banyak spesies hewan dan
tumbuhan langka. Pada tahun 1801, kawah tersebut berisi kerucut yang dikelilingi
oleh air danau. Pada saat ini, kubah lava datar baru muncul. Ini dinamai Batuangus
(batu bakar) dan merupakan sumber aktivitas vulkanik kemudian (paling baru
tahun 1880). Cagar alam dibuat pada tahun 1942 oleh orang Belanda.

Bukit Gunung Dua Sudara padat dengan pohon aren yang ditanam di sini
dengan tujuan oleh pemerintah Bitung untuk konservasi lingkungan, karena
menurut Teori Wallace, Cagar Alam Tangkoko dan Gunung Dua Sudara secara
teratur ditiup oleh panas. Aliran udara yang mengalir dari selatan ke utara. Bila
dibiarkan tak terhampar, angin panas akan berhembus langsung ke Kutub Utara,
mempercepat mencairnya gletser di sana.

Selain pohon aren, masyarakat setempat sudah menanam jagung, ubi jalar,
kelapa dan pisang, yang juga terlihat menghiasi lereng gunung ini. Sisa lereng
dipenuhi vegetasi rotan, pohon beringin, hutan jati dan ilalang. Hewan endemik
Sulawesi seperti tarsius dan burung maleo juga membuat habitatnya juga.
Cagar alam itu sendiri adalah salah satu hutan hujan terindah di Indonesia
dan merupakan tempat terbaik untuk melihat tarsius langka. Banyak turis asing
berkunjung untuk melihat makhluk itu pada waktu senja atau subuh, ditambah
dengan monyet hitam, banyak burung enggang dan kuskus. Namun, desa Batuputih
adalah tempat yang sangat damai. Ada banyak homestay yang mengelilingi pintu
masuk ke taman nasional dan penduduk lokal yang memperoleh sebagian besar
pendapatan mereka dari pariwisata. Pantai berpasir hitam, pasir vulkanik yang
terletak hanya lima menit berjalan kaki dari homestay.

Meskipun Gunung Dua Sudara tidak begitu dikenal bila dibandingkan


dengan gunung berapi lainnya yang lebih terkenal di Indonesia namun
kehadirannya merupakan anugerah bagi pendaki lokal. Satu-satunya rute untuk
mencapai puncak adalah melalui kota Bitung. Biasanya memakan waktu sekitar 4
jam ke puncak, yang merupakan pendakian yang cukup sulit karena pendaki
terkadang harus mengarungi daerah berlumpur.

Mencapai Lokasi Gunung Dua Saudara


Jarak dari Manado, ibu kota Sulawesi Utara ke kota Bitung adalah sekitar 44
km. Jika Anda tidak ingin naik mobil pribadi, Anda bisa naik bus umum yang
dimulai dari Paal Dua atau Terminal Bus Karombasan. Bus yang tidak ada Ac akan
mengenakan biaya Rp. 8.000, sementara tarif untuk bus ber-AC adalah Rp. 10.000
untuk perjalanan dua jam, sementara taksi akan menghabiskan biaya sekitar Rp.
200.000.

Anda mungkin juga menyukai