Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN OPT PADA TANAMAN PANGAN

OLEH

NAMA : AGIL Y.O SELLY

NIM : 1804020129

KELAS : AGRIBISNIS 4

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2019/2020
Kata pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT kami ucapkan atas selesai nya laporan
ini. Dengan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya saya telah menyelesaikan laporan yang
berjudul “pengenalan opt pada tanaman pangan” ini dengan baik. laporan ini dapat di selesaikan
dengan semampu saya.

Dengan menyelesaikan laporan ini saya sedikit demi sedikit dapat mengerti tentang jenis-
jenis opt yang biasanya menyerang tanaman pangan dan ciri-ciri tanaman pangan yang sudah
terserang opt .

Tugas ini bermanfaat untuk saya dan semua pembaca sebagai acuan dalam proses belajar.
Akhirnya saya hanya bisa menghimbau kepada pembaca dan Dosen atas laporan ini diselesaikan
dengan sebaik mungkin dan bisa bermanfaat untuk kedepannya.

saya mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan, kata, kalimat dan mohon maaf
apabila ada kekurangan yang lainnya.

Kupang, oktober 2019

anonymous
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang..............................................................................................................


1.2. Tujuan …………………………………………………………………………………

BAB 2. METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 . Alat dan bahan ………………………………………………………………………..

2.2. waktu dan tempat …………………………………………………………………….

2.3. Cara kerja ……………………………………………………………………………

2.4. Hasil pengamatan ……………………………………………………………………

BAB 3. PEMBAHASAN

3.1. OPT pada tanaman padi ……………………………………………………………..

3.2. OPT pada tanaman jagung……………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………….…

LAMPIRAN ………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah utama yang dihadapi petani dalam budidaya tanaman pangan adalah gangguan
hama, patogen dan gulma. Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme
yang dapat menyebabkan penurunan potensi hasil secara langsung karena menimbulkan
kerusakan fisik, gangguan fisiologi dan biokimia atau kompetisi hara terhadap tanaman
budidaya. OPT dibagi menjadi tiga kelompok yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama adalah
hewan yang dapat merusak tanaman secara langsung, biasanya dengan cara memakan tanaman
tersebut. Beberapa jenis hewan yang menjadi hama adalah insekta (serangga), moluska (siput),
rodent (tikus), dan beberapa jenis hewan lainnya. Efek yang disebabkan hama biasanya terlihat
secara fisik dan tidak menular kecuali hama tersebut sebagai vektor suatu penyakit.

Penyakit dapat menurunkan imunitas dan mengganggu sistem metabolisme tanaman yang
diserang. Penyakit dapat menyebabkan kematian dan dapat menular. Penyakit dapat disebabkan
karena virus, bakteri dan jamur. Gulma adalah tumbuhan liar yang tumbuhnya tidak dikehendaki
dan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sedang dibudidayakan.
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pertumbuhan OPT. OPT dapat
diatasi dengan cara kultur teknis seperti pergiliran tanaman dan pengaturan jarak tanam,
menggunakan musuh alami, serta dengan menggunakan pestisida.

Dalam kegiatan pengendalian hama, pengenalan terhadap jenis-jenis hama (nama umum, siklus
hidup, dan karakteristik), inang yang diserang, gejala serangan, mekanisme penyerangan
termasuk tipe alat makan serta gejala kerusakan tanaman menjadi sangat penting agar tidak
melakukan kesalahan dalam mengambil langkah/tindakan pengendalian. Serangan hama pada
suatu tanaman akan menimbulkan gejala yang khas, hal ini terkait dengan alat mulut serta
perilaku yang dimiliki oleh masing-masing serangga yang juga memiliki ciri khas tersendiri.

Serangga mempunyai berbagai macam bentuk, ciri, daur hidup serta peran yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, pada laporan ini akan menjelaskan hewan (serangga) yang termasuk hama bagi
tanaman pangan.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui jenis-jenis OPT pada tanaman pangan (padi dan jagung )
BAB 2

METODOLOGI PRAKTIKUM

2.1 Alat dan bahan

Alat :

 Alat tulis menulis


 Kamera
 Tanaman pangan yang terkena opt

Bahan :
 Tanaman jagung
 Tanaman padi

2.2. Waktu dan tempat

 Waktu : 15 oktober 2019 pukul 14:30 wita


 Tempat : Laboratorium lahan kering fakultas pertanian Universitas Nusa Cendana

2.3 Cara kerja

 Mencari tanaman pangan yang terserang OPT


 Mengidentifikasi jenis-jenis OPT yang menyerang tanaman pangan
 Mengambil foto / gambar yang terkena serangan OPT

2.4 Hasil pengamatan

a. tanaman jagung

 Hama
─ Penggerek daun dan penggerek batang
─ Belalang
─ Ulat daun
 Patogen
─ Jamur ; bercak daun dan busuk batang
─ Virus ; -
─ Bakteri ; -

 Gulma
─ Rumput-rumputan
b. tanaman padi

 Hama
─ Tikus
─ Penggerek batang
─ Keong mas
─ Wereng
─ Walang sangit
─ Burung

 Patogen
─ Jamur ; pyricularia oryzae
─ Virus ; tungro
─ Bakteri ; xanthomonas oryzae
 Gulma
─ Rumput-rumputan
BAB 3

PEMBAHASAN

A . Tanaman jagung

 Hama

Beberapa jenis hama yang merusak tanaman Jagung, gejala kerusakan dan pengendaliannya
adalah sebagai berikut :

1. Ulat daun (Prodenia litura)

 Gejala : menyerang bagian pucuk daun, umur tanaman yang diserang 1 bulan dan daun
tanaman bila sudah besar menjadi rusak.

2. Ulat Grayak (Spodoptera sp.)

 Gejala : Larva kecil merusak daun serta menyerang secara serentak bergerombol dengan
meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas, transparan bahkan tinggal tulang daunnya
saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi saat musim
kemarau.

3. Penggerek Batang (Ostrinia fumacalis)

 Gejala : Larva O. Furnacalis ini mempunyai karakteristik membuat kerusakan di setiap


bagian tanaman jagung yaitu membentuk lubang kecil pada daun, lubang gorokan di
batang, bunga jantan, atau pangkal tongkol, batang dan tassel yang mudah patah, serta
tumpukan tassel yang rusak.
4. Penggerek Tongkol (Heliotis armigera, Helicoverpa armigera.)

 Gejala : Imago betina akan meletakkan telur pada silk (rambut) jagung. Rata-rata
produksi telur imago betina adalah 730 butir, telur menetas dalam tiga hari setelah
diletakkan dan sesaat setelah menetas larva akan menginvasi masuk ke dalam tongkol
jagung lalu memakan biji yang sedang mengalami perkembangan. Infestasi serangga ini
akan menurunkan kualitas mupun kuantitas tongkol jagung. Pada lubang–lubang bekas
gorokan hama ini terdapat kotoran–kotoran yang berasal dari hama tersebut, biasanya
hama ini lebih dahulu menyerang bagian tangkai bunga.

5. Belalang (Locusta sp., dan Oxya chinensis)

 Gejala : Hama ini menyerang terutama di bagian daun, daun terlihat rusak karena
serangan dari belalang tersebut, jika populasinya banyak serta belalang sedang dalam
keadaan kelaparan, hama ini bisa menghabiskan tanaman jagung sekaligus sampai
tulang–tulang daunnya.

 Patogen

Beberapa jenis penyakit yang merusak tanaman Jagung, gejala kerusakan dan
pengendaliannya adalah sebagai berikut :

1. Hawar Daun (Helmithosporium turcicum)

 Gejala : Awal terinfeksinya hawar daun, menunjukkan gejala berupa bercak kecil,
berbentuk oval kemudian bercak semakin memanjang berbentuk ellips dan berkembang
menjadi nekrotik (disebut hawar), warnanya hijau keabu-abuan atau coklat. Panjang
hawar 2,5-15 cm, bercak muncul di mulai dari daun terbawah kemudian berkembang
menuju daun atas. Infeksi berat akibat serangan penyakit hawar daun dapat
mengakibatkan tanaman jagung cepat mati atau mengering. Cendawan ini tidak
menginfeksi tongkol atau klobot jagung, cendawan dapat bertahan hidup dalam bentuk
miselium dorman pada daun atau sisa-sisa tanaman di lahan.
2. Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)

 Gejala : Gejala khas penyakit bulai adalah adanya warna khlorotik memanjang sejajar
tulang daun dengan batas terlihat jelas antara daun sehat. Bagian daun permukaan atas
maupun bawah terdapat warna putih seperti tepung, sangat jelas di pagi hari. Selanjutnya
pertumbuhan tanaman jagung akan terhambat, termasuk pembentukan tongkol buah,
bahkan tongkol tidak terbentuk, daun-daun menggulung serta terpuntir, bunga jantan
berubah menjadi massa daun yang berlebihan.

3. Busuk Batang

 Gejala : Tanaman jagung terserang penyakit ini tampak layu atau kering seluruh daunnya.
Umumnya gejala tersebut terjadi pada stadia generatif, yaitu setelah fase pembungaan.
Pangkal batang terserang berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, bagian dalam
batang busuk, sehingga mudah rebah, serta bagian kulit luarnya tipis. Pangkal batang
teriserang akan memperlihatkan warna merah jambu, merah kecoklatan atau coklat.
Penyakit busuk batang jagung dapat disebabkan oleh delapan spesies/cendawan seperti
Colletotrichum graminearum, Diplodia maydis, Gibberella zeae, Fusarium moniliforme,
Macrophomina phaseolina, Pythium apanidermatum, Cephalosporium maydis, dan
Cephalosporium acremonium.

4. Karat Daun (Puccinia polysora)

 Gejala : Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat di


permukaan daun jagung bagian atas maupun bawah, uredinia menghasilkan uredospora
berbentuk bulat atau oval serta berperan penting sebagai sumber inokulum dalam
menginfeksi Tanaman jagung lainnya, sebarannya melalui angin. Penyakit karat dapat
terjadi di dataran rendah sampai tinggi, infeksinya berkembang baik pada musim
penghujan atau musim kemarau. Penyebab Penyakit karat disebabkan oleh Puccinia
polysora.
 Gulma

Berikut beberapa gulma penting pada tanaman jagung :

1. Golongan rumput :

Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Deangan cirri, batang
bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam
dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan
helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering
kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun, contohnya:

- Digitaria sanguinalis (rumput belalang)


- Cynodon dactylon(rumput kakawatan/suket grinting)
- Echinochloa colona (jajagoan leutik)
- Eleusine indica (kelangan)
- Imperata cylindrica (alang-alang)

2. Golongan Teki:

Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae.Batang umumnya berbentuk segitiga,
kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak
memiliki lidah-lidah daun (ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering
dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya
tidak membuka, contohnya:

- Cyperus rotundus (teki)


- Cyperus byllinga (teki)

3. Golongan berdaun lebar:

Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar dengan
tulang daun berbentuk jala, contohnya:

- Amaranthus spinosus (bayam duri)


- Ageratum conyzoides (babandotan)
- Spomoea sp
- Alternanthera phyloxiroides (kremah)
B . Tanaman padi

 Hama pada tanaman Padi

1. Wereng coklat (nilaparvata lugens)

 Gejala yang ditimbulkannya adalah tanaman menguning dan cepat sekali


mengering.umumnya gejala terlihat mengumpal pada lokasi melingkar disebut
hopperburn

2. Penggerek padi kuning (schirphopaga incertulas)

 Gejala kerusakan yang ditimbulkannya mengakibatkan anakan mati yang disebut sundep
pada tanaman stadia vegetatif

3. Tikus (Rattus argentiventer)

 Tanaman padi pada semua stadium pertumbuhan dari semai hingga panen, bahkan
digudang penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus menyerang padi pada stadium
generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk anakan baru. Tikus merusak
tanaman padi mulai dari tengah petak, kemudian meluas kearah pinggir, dan menyisakan
1-2 baris padi di pinggir petakan pada keadaan serangan berat.

4.Walangsangit (Leptocirixa acuta )

 Fase pertumbuhan tanaman padi yang rentan terhadap serangan walangsangit adalah dari
keluarnya mulai sampematang susu. Kerusakan yang ditimbulkannya menyebabkan
beras berubah warna dan mengapur,serta hampa.
 Patogen
1. Hawar daun bakteri

 Penyakit ini menyerang saat kondisi musim hujan atau musim kemarau yang basah,
terutama pada lahan sawah yang selalu tergenang dan kandungan pupuk N tinggi.
Penyakit ini disebabkan bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae

.
2. Busuk Batang

 Busuk batang merupakan penyakit yang menginfeksi pada bagian tanaman bagian
kanopi dan menyebakan pada tanaman menjadi mudah rebah.

3. penyakit bercak Daun

 Disebabkan oleh serangan jamur Helmintosporiom oryzae. Serangan jamur ini


menyerang tanaman padi dari biji yang baru berkecambah , pelepah daun, malai, dan
buah yang baru tumbuh. .serangan jamur ini mempunyai gejala seperti biji padi busuk
saat berkecambah, dan kemudian mati, tanaman padi dewasa busuk dan kering, biji
bercak-bercak tetapi tetap berisi.

4. Penyakit busuk pelepah daun

 Disebabkan oleh serangan jamur Rhizoctonia sp. Jamur ini menyerang daun dan pelepah
daun yang sudah membentuk anakan padi.
5. Penyakit tungro

 Berasal dari virus yang ditularkan oleh wereng hijau , yaitu Nephotettix impicticeps.
Gejala bisa dilihat dengan perubahan tanaman menjadi kerdil, anakan berkurang, daun
menguning dari pucuk sampai ke batang, malai kecil, tidak keluar sempurna dan padi
hampa.

 Gulma

1. Golongan rumput :

Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Deangan cirri, batang
bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga.Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam
dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan
helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering
kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun, contohnya:

- Digitaria sanguinalis (rumput belalang)


- Cynodon dactylon(rumput kakawatan/suket grinting)
- Echinochloa colona (jajagoan leutik)
- Eleusine indica (kelangan)
- Imperata cylindrica (alang-alang)
DAFTAR PUSTAKA

http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/pengendalian-hama-tikus-pada-tanaman padi.

http://www.duniapendidikan.net/2016/03/definisi-atau-pengertian-hama-dan-macam-macam-
jenis-hama-tanaman-beserta-contohnya-lengkap.html
https://sugiartoagribisnis.wordpress.com/2011/01/20/macam-macam-hama-dan-penyakit-pada-
tanaman-serta-cara-pengendaliannya

Rahmawati, Reny. 2012. Hama dan Penyakit Tanamanan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta.

Rubio, J.D., Bustillo, A.E ., Valelezo, L.F., .Acuna, J. R. dan Benavides. P. 2008.

Alimentary Canal and Reproductive Tract of Hypothenemus hampei (Ferrari) (Coleoptera: Curculionidae,
Scolytidae). Neotropical Entomology 37 (2) : 143-151.

Surachman, Enceng, dkk. 2007. Hama Tanaman, Pangan, Hortikultura dan Perkebunan. Kanisius.
Yogyakarta.
Lampiran

Tanaman Jagung Di lahan kering faperta Undana

Gulma dan hama di sekitar tanaman jagung

Anda mungkin juga menyukai