Anda di halaman 1dari 8

KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
SPO/007/I/2019 1 dari 8
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
Ditetapkan
Kepala Rumah Sakit Tk IV 02.07.02
SPO / STANDAR Lahat
PROSEDURE
OPERASIONAL Tanggal terbit

10 / 1 / 2019
dr. Fauzi Mustakman SpB
Mayor Ckm NRP 11040000290974

Suatu cara untuk menyampaikan informasi mengenai suatu


PENGERTIAN kondisi baik kondisi pasien,hasil pemeriksaan penunjang yang
kritis,ruangan,peralatan dan permintaan, kepada seseorang
(dokter, perawat, kabag / karu, atasan dan bawahan) melalui
telepon maupun secara lisan yang dilakukan secara akurat,
lengkap, dimengerti, tidak duplikasi dan tepat kepada penerima
informasi sehingga dapat mengurangi kesalahan dan
meningkatkan keselamatan pasien.
Sebagai acuan dalam melakukan komunikasi efektif (SBAR) di
TUJUAN
Rumah Sakit Tk.IV 02.07.02 Lahat
1. Tenaga kesehatan yang melaporkan kondisi pasien kritis
kepada DPJP atau dokter yang merawat dan pasien
menggunakan tehnik SBAR (Situation, Background,
KEBIJAKAN
Assesment, Recomendation).
2. Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Rumah sakit Tk. IV
02.07.02 Lahat Nomor KEP / 002 / I /2019 tentang Kebijakan
Sasaran Keselamatan Pasien.
A. Komunikasi SBAR via telepon antara perawat / Bidan
dan Dokter (dr. Jaga dan dr.DPJP)
1. Sebelum menelpon dokter jaga atau dokter penanggung
jawab pasien, perawat / bidan telah melakukan
pemeriksaaan fisik, anamnesa (pengkajian) dan
PROSEDUR 1.1. Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
6.5.1 Saya meminta dokter untuk:
 Memindahkan pasien ke ICU?
 Segera datang melihat pasien?
 Mewakilkan dokter lain untuk datang?
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
 Konsultasi ke dokter lain?
6.5.2 Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
 Foto Rontgen?
 Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
 Pemeriksaan EKG?
 Pemberian Oksigenasi?
 Beta-beta antagonis nebulizer?
PROSEDUR 6.5.3 Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan:
 Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda
vital
 Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?
6.5.4 Konfirmasi
 Saya telah mngerti rencana tindakan pasien
 Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai disini?
2. Perawat / bidan mencatat (writing down) semua
rekomendasi/ intruksi dari dokter dalam kolom lembar
komunikasi SBAR yang tersedia/lembar intruksi dokter/
catatan terintegrasi dalam Rekam Medik pasien:
 Tnaggal dan jam pesan diterima
 Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran/
hasil test kritis yang dilaporkan.
3. Perawat/ bidan memastikan bahwa rekomendasi yang
diberikan telah sesuai dengan cara mengulang dan
membacakan kembali (repeat back dan read back) ke
pengirim pesan (dokter) untuk konfirmasi kebenaran
pesan yang telah dituliskan dan hal-hal yang telah
diintruksikan oleh dokter. Hal ini dibuktikan dengan
menulis pada lembar komunikasi SBAR untuk komunikasi
per telepon yang pertama kali dan dengan Memberikan
cap/ stempel “read back (+)” berwarna merah pada.
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
catatan perkembangan terintegrasi untuk komunikasi
pertelepon selanjutnya
4. Dokumentasikan secara lengkap intruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR/ lembar intruksi dokter/
catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama jelas
perawat/ bidan yang melapor, dan nama dokter yang
memberikan pesan. Instruksi.
PROSEDUR 5. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memeberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam
verifikasi pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi
SBAR/ lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi pada
saat:
a. Untuk dokter jaga: pada saat pergantian shift atau
selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam.
b. Untuk dokter DPJP: pada saat visite pertama kali
atau selambat-lambatanya dalam waktu 1 x 24 jam.
6. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti,sakit) maka yang melakukan verifikasi
menandatangani catatan pesan yang ditulis penerima
pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh dokter
DPJP tersebut dalam waktu 1 x 24 jam.
7. Saat pertama kali akan melaporkan pasien kepada
dokter, perawat/ bidan menggunakan formulir lembar
komunikasi SBAR, selanjutnya bila akan melaporkan
kondisi pasien melalui telepon untuk pasien yang sama,
maka perawat/ bidan menulis di lembar instruksi dokter/
catatan terintegrasi dan ditandatangani.
8. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan didalam
Rekam Medis pasien yang bersangkutan (untuk pasien
rawat inap)
9. Penulisan/ pendokumentasian pelaporan komunikasi
SBAR ke dokter oleh petugas rawat jalan (perawat/ bidan)
di dalam catatan terintegrasi di status pasien yang
bersangkutan.
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
B. Komunikasi SBAR antara Dokter – DPJP/ Dokter Konsulen
1. Sebelum menelpon dokter DPJP atau dokter konsulen,
dokter jaga ruangan telah melakukan pemeriksaan fisik,
anamnesa (pengkajian), dan membaca Rekam Medis
pasien.
2. Dokter menulis hal-hal yang akan dilaporkan di formulir
lembar komunikasi SBAR untuk pertama kali melaporkan
PROSEDUR pasien, selanjutnya bila akan menelepon dokter kembali,
dokter menuliskan dilembar intruksi dokter/ catatan
terintegrasi.
3. Dokter membaca status dan data pasien yang akan
dilaporkan untuk memastikan bahwa data sudah benar.
4. Dokter menyiapkan Rekam Medis pasien dan lembar
komunikasi SBAR yang telah diisi didekat pesawat telepon
lengkap dengan data-data yang akan dilaporkan.
5. Sebelum melaporkan, dokter menyampaikan salam
singkat, seperti: :selamat pagi/ siang/ sore/ malam dokter?”
6. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR
6.1 Situation
Sebutkan identitas perawat dan ruangan / unit Rumah
Sakit perawat bertugas, dan sebutkan nama lengkap
pasien, umur, kamar/ruangan, serta masalah utama
pasien saat ini (misalnya: sesak nafas, nyeri dada,
badan panas, dll)
6.2 Background
Sebutkan diagnosa dan data klinis pasien sesuai
kebutuhan:
 Status kardiovaskuler (nyeri dada, tekanan darah,
EKG, dsb)
 Status respirasi (frekuensi pernapasan, SPO2,
analisis gas darah, dsb).
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


5 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
 Status Gastro-Intestinal (nyeri perut, muntah,
perdarahan dsb).
 Status Neurologis (GCS, pupil, kesadaran, dsb)
 Hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
lainnya
6.3 Assesment
Sebutkan problem pasien tersebut:
PROSEDUR  Problem kardiologi (syok kardiogenik, aritmia
maligna, dsb)
 Problem Gastro-Intestinal (perdarahan massif dan
syok)
6.4 Recommendation
Rekomendasi: (pilih sesuai kebutuhan)
6.5.1 Saya meminta dokter untuk:
 Memindahkan pasien ke ICU?
 Segera datang melihat pasien?
 Mewakilkan dokter lain untuk datang?
 Konsultasi ke dokter lain?
6.5.2 Pemeriksaan atau terapi apa yang diperlukan:
 Foto Rontgen?
 Pemeriksaan Analisa Gas Darah?
 Pemeriksaan EKG?
 Pemberian Oksigenasi?
 Beta-beta antagonis nebulizer?
6.5.3 Apabila ada perubahan terapi kemudian tanyakan:
 Seberapa sering diperlukan pemeriksaan tanda vital
 Bila respon terapi tidak ada kapan harus
menghubungi dokter lagi?
6.5.4 Konfirmasi
 Saya telah mngerti rencana tindakan pasien
 Apa yang harus saya lakukan sebelum dokter
sampai
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


6 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
7. Dokter mencatat (writing down) semua rekomendasi/
instruksi dari dokter dalam kolom lembar komunikasi SBAR
yang tersedia/lembar intruksi dokter/ catatan terintegrasi
dalam Rekam Medik pasien:
 Tnaggal dan jam pesan diterima
 Dosis obat yang akan diberikan dan waktu pemberian
harus spesifik untuk menghindari salah penafsiran/ hasil
PROSEDUR test kritis yang dilaporkan.
8. Dokter memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan
telah sesuai dengan cara mengulang dan membacakan
kembali (repeat back dan read back) ke pengirim pesan
(dokter) untuk konfirmasi kebenaran pesan yang telah
dituliskan dan hal-hal yang telah diintruksikan oleh dokter
9. Dokumentasikan secara lengkap intruksi dokter dalam
formulir lembar komunikasi SBAR/ lembar intruksi dokter/
catatan terintegrasi dan berikan paraf serta nama jelas
perawat/ bidan yang melapor, dan nama dokter yang
memberikan pesan /instruksi
10. Dokter yang menerima laporan harus melihat dan
memeberikan paraf, nama jelas, tanggal dan jam verifikasi
pada kolom yang tersedia di lembar komunikasi SBAR/
lembar instruksi dokter/ catatan terintegrasi pada saat:
a. Untuk dokter jaga: pada saat pergantian shift atau
selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam.
b. Untuk dokter DPJP: pada saat visite pertama kali atau
selambat-lambatanya dalam waktu 1 x 24 jam.
11. Apabila dokter DPJP (yang menerima laporan)
berhalangan (cuti,sakit) maka yang melakukan verifikasi
menandatangani catatan pesan yang ditulis penerima
pesan adalah dokter pengganti yang ditunjuk oleh dokter
DPJP tersebut dalam waktu 1 x 24 jam
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


7 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
12. melalui telepon untuk pasien yang sama, maka perawat/
bidan menulis di lembar instruksi dokter/ catatan
terintegrasi dan ditandatangani.
13. Formulir lembar komunikasi SBAR dilampirkan didalam
Rekam Medis pasien yang bersangkutan (untuk pasien
PROSEDUR rawat inap)
C. Komunikasi SBAR antara petugas penunjang – perawat/
Dokter/ Bidan
1. Sebelum menelpon perawat/ dokter/ bidan, petugas
penunjang (farmasi, laboratorium, radiologi, rehabilitas
medik, apoteker, dan petugas lain) sudah menyiapkan
data-data yang akan dilaporkan melalui telepon
2. Petugas penunjanang mencatat dahulu hal-hal apa saja
yang akan dilaporkan dan membaca kembali untuk
memastikan bahwa data yang akan dilaporkan sudah
benar
3. Petugas penunjang menyiapkan catatan yang telah telah
dicatat di dekat pesawat telepon lengkap dengan data-data
yang akan dilaporkan
4. Sebelum melaporkan, petugas penunjang menyampaikan
salam singkat, seperti : “selamat pagi/ siang/ sore/ malam”
Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR.
5. Laporkan kondisi pasien dengan menggunakan prinsip
komunikasi SBAR.
Situasion
Sebutkan identitas petugas penunjang dan ruangan/ unit
Rumah Sakit tempat petugas tersebut bertugas, dan
ceritakan dengan jelas nkondisi/ situasi yang membuat
anda kwatir.
Background
Merupakan penemuan/ data obyektif berdasarkan
pengamatan anda laporkan yang penting dan relevan
KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


8 dari 8
SPO/007/I/2019
RUMKIT TK IV 02.07.02
LAHAT
Assesment
Hasil analisa anda terhadap situasi tersebut yang
memerlukan tindak lanjut atau dianggap memiliki risiko
Recommendation
Berikan usul atau saran:
PROSEDUR 1. Petugas penunjang yang melaporkan hasil kritis harus
mencatat tanggal dan waktu menelpon, nama lengkap
petugas kesehatan yang dihubungi dan nama lengkap
yang menelpon
2. Petugas penunjang mendokumentasikan secara
lengkap hal-hal yang sudah dilaporkan kedalam buku
catatan/ buku laporan kritikal result di unit masing-
masing.

1. Pelayanan Medik
UNIT TERKAIT 2. Pelayanan Keperawatan
3. Pelayanan Penunjang Medis

Anda mungkin juga menyukai