nyeri di telinga dan keluar cairan putih dari telinga kanan serta demam. Tn. B adalah seorang
kontraktor di sebuah perusahaan, di bagian teknisi mesin. Tn, B mengatakan nyeri bertambah saat
bergerak, nyeri telinga yang dirasakan seperti di remas-remas, nyeri telinga secara terus menerus,
sehingga terganggu dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Pasien tampak cemas dengan kondisinya
saat ini. Tn, B memiliki kebiasaan membersihkan telinga menggunakan peniti setiap hari, ketika sakit
Tn, B hanya memberikan tetes telinga. sebelum Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik,
didapatkan nyeri telinga skala 7, dan serumen kental serta terdapat perforasi pada membrane timpani
telinga kanan, tes rinne (-), tes weber : lateralisasi kekanan, dan pada tes bisik, pasien tidak dapat
mendengarkan suara berfrekuensi rendah. TTV : 120/80mmHg, N: 110x/menit, P: 20x/menit, S: 39ºC.
Keluarga pasien mengatakan harus bebicara dengan nada tinggi pada klien karena klien mengalami
penurunan pendengaran.
Pengkajian
A. Anamnesa
1. Identitas pasien
Nama : An. A
Usia : 10 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : menikah
MRS : 23-11-2016
Tanggal pengkajian : 24-11-1016
Diagnosa masuk : otitis akut
2. Keluhan utama.
a) riwayat kesehatan sekarang
mengatakan nyeri bertambah saat bergerak, nyeri telinga yang dirasakan seperti di
remas-remas, nyeri telinga secara terus menerus, sehingga terganggu dalam
melakukan kegiatan sehari-hari. Pasien tampak cemas dengan kondisinya saat ini
b) Riwayat kesehatan dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat batuk dan pilek yang sering berulang dan dua
hari terakhir tiba-tiba keluar cairan bening dari telinga kiri dengan konsistensi kenyal
dan tidak bau
3 Resiko infeksi
Diagnosa keperawatan:
1. Domain 12. Kenyamanan, kelas 1 kenyamanan fisik (00214). Gangguan rasa nyamanan
berhubungan dengan sumber daya tidak adekuat
2. Domain 12. Kenyamanan, kelas 1. Kenyamanan Fisik (00132). Nyeri akut berhubungan dengan
agens cidera biologis (mis, infeksi, neoplasma)
3. Domain 11. Keamanan/Perlindungan. Kelas 1. Infeksi (00004). Resiko infeksi
Intervensi keperawtan
no Diagnosa keperawatan NOC NIC
1 Domain 12. Kenyamanan, status kenyamanan (2008) Pengurangan kecemasan
kelas 1 kenyamanan fisik 1. kesejahteraan fisik (5) (5820)
(00214). Gangguan rasa 2. kontrol terhadap gejala 1. Gunakan
nyamanan berhubungan (5) pendekatan yang
dengan sumber daya tidak 3. lingkungan sosial (5) tenang dan
adekuat 4. hubungan sosial (5) meyakinkan
Batasan karakteristik: status kenyamanan fisik (2010) 2. Pahami situasi krisis
1. Ansietas 1. kontrol terhadap gejala yang terjadi dari
2. Gelisah (5) perspektif klien
3. Merasa tidak 2. Posisi yang nyaman (5) 3. Berada di sisi klien
nyaman 3. Relaksasi otot (5) untuk meningkatkan
4. takut 4. Nyeri otot (5) rasa aman dan
Status kenyamanan: mengurangi
Sosiokultural: katakutan
1. Dukungan sosial dari 4. Dorong keluarga
keluarga (5) untuk mendampingi
2. Hubungan terhadap klien dengan cara
keluarga (5) yang tepat
3. Interaksi sosial dengan Teknik menenangkan (5880)
orang lain (5) 1. Pertahankan sikap
4. Hubungan dengan yang tenang dan
teman-teman (5) hati-hati
Status kenyamanan: 2. Kurangi stimuli yang
Psikospiritual. menciptakan
1. Kesejahteraan psikologi perasaan takut
(5) maupun cemas
2. Kecemasan (5) 3. Yakinkan
3. Harapan (5) keselamatan dan
4. Keyakinan (5) keamanan pasien
5. Ekspresi optimisme (5) 4. Identifiksi orang-
orang terdekat klien
yang bisa membantu
klien
Dukungan spiritual (5420)
1. Gunakan
komunikasi
terapeutik dalam
membangun
hubungan saling
percaya dan caring
2. Gunakan alat untuk
memantau dan
mengevaluasi
kesejahteraan
spiritual klien
dengan baik
3. Perlakukan individu
dengan hormat dan
bermartabat
4. Terbukalah dalam
ekspresi
kekhawatiran
individu
Implenemtasi:
Evaluasi:
1. Mk: Gangguan rasa nyamanan berhubungan dengan sumber daya tidak adekuat
S: klien merasakan gangguan rasa nyaman dengan kondisi
O: tidak terlihat ekspresi wajah menahan nyeri
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
2. Mk: Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera biologis (mis, infeksi, iskemia, neoplasma)
S: klien terlihat menahan rasa sakit
O: nyeri skala 7
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
3. Mk: Resiko infeksi
S:
O:
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi