2014-1-00326-MN Bab2001
2014-1-00326-MN Bab2001
LANDASAN TEORI
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut Robbins dan Coulter (2009 : 22) manajemen adalah “Proses
pengkoordinasian dan pengintegrasian kegiatan-kegiatan kerja agar diselesaikan
secara efektif dan efisien melalui orang lain”. Ada 2 kata penting yang saling terkait
di sini adalah pengkoordinasian orang lain dan efektif efisien. Pengkoordinasian
orang lain artinya melibatkan orang lain, sedangkan efektif dan efisien untuk
menunjukkan berdaya guna dan berhasil guna. Pengkoordinasian orang lain tidak
berarti kegiatan tidak dapat dilakukan sendiri, hanya saja dalam pertimbangan
efektifitas dan efisiensi, perlu pelibatan orang lain. Lalu untuk dapat tercapai secara
optimal pelibatan tersebut, perlu dikelola atau ada proses atau upaya
pengkoordinasian yang disebut manajemen.
Menurut Dyck dan Neubert (2009:7), manajemen adalah “Proses
perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan sumber daya
manusia dan sumber daya organisasi lainnya agar dapat secara efektif mencapai
tujuan organisasi.”
Menurut Griffin (2004 : 7), manajemen adalah “Suatu rangkaian aktivitas
(termasuk perencanaan dan pengambilan keutusan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian) yang diarahkan pada sumber-sumber daya
organisasi (manusia, finansial, fisik, dan informasi) dengan maksud untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan Suatu proses dalam
rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber
daya organisasi lainnya.
3. Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relatif kecil,
manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari
organisasi. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain
dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai
sasaran organisasi serta mengambil keputusan yang berkaitan dalam
jangka panjang.
2.3 Strategi
Menurut Chandler yang dikutip dari buku Rangkuti (2009 : 3), strategi
merupakan “Alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan
jangka panjang, program tindak lanjut, serta alokasi sumber daya.”
Menurut pendapat Porter yang dikutip dari buku Rangkuti ( 2009 : 4),
strategi adalah “Alat yang sangat penting untuk mencapai tujuan bersama.” Menurut
Hamel dan Prahalad yang dikutip dari buku Rangkuti (2009 : 4), strategi merupakan
“Tindakan yang bersifat incremental ( senantiasa meningkat) dan terus menerus dan
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh pelanggan
masa depan.”
Dari semua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan
suatu proses perencanaan yang dilakukan seseorang atau suatu organisasi atau suatu
perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka panjang yang diinginkan
dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal sehingga dapat menjadi
lebih baik dari pesaingnya.
Akhirnya visi dan misi menguatkan komitmen perusahaan terhadap kegiatan yang
bertanggungjawab, yang sejalan dengan kebutuhannya untuk mempertahankan dan
melindungi klaim-klaim penting dari orang- orang dalam perusahaan akan suatu
kelangsungan hidup yang tahan lama, tumbuh, dan menguntungkan untuk
perusahaan.
dan buku TheBalanced Scorecard pada tahun 1996. Sejak diperkenalkan konsep
aslinya, Balanced Scorecard telah menjadi lahan subur untuk pengembangan teori
dan penelitian, dan banyak praktisi yang telah menyimpang dari artikel asli Kaplan
dan Norton. Kaplan dan Norton sendiri melakukan tinjauan ulang terhadap konsep
ini satu dasawarsa kemudian berdasarkan pengalaman penerapan yang mereka
lakukan.
Dengan memperluas ukuran kinerja eksekutif ke kinerja non-keuangan,
ukuran kinerja eksekutif menjadi komprehensif. Balanced Scorecard telah
memperluas ukuran kinerja eksekutif menjadi penjabaran empat perspektif :
keuangan, customers, proses bisnis interns, serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Rasio Utang
Presentase total dana
terhadap Ekuitas
yang disediakan oleh
27
Keseimbangan antara
utang dan ekuitas di
Rasio Utang
dalam struktur kapital
Jangka Panjang
jangka panjang
terhadap Ekuitas
perusahaan.
Produktivitas penjualan
Perputaran Aset serta penggunaan pabrik
Tetap dan perlengkapan.
Apakah perusahaan
menghasilkan volume
Perputaran Total
bisnis yang memadai
Aset
untuk besar investasi
asetnya.
28
Rasio
Profitabilitas
Total margin yang
Margin Laba tersedia untuk menutupi
Kotor beban operasi dan
menghasilkan laba.
Margin laba
Operasi Profitabilitas tanpa
memperhitungkan pajak
dan bunga.
bersih penjualan.
pengembalian atas
investasi (ROI).
Laba
Sumber : David, (2011)
garis besar proses inovasi dapat dibagi menjadi dua yaitu : (1) pengukuran
terhadap proses inovasi yang bersifat penelitian dasar dan terapan, (2)
Pengukuran terhadap proses pengembangan produk.
b. Proses operasi : Pada proses operasi yang dilakukan oleh masing-masing
organisasi bisnis, lebih menitik beratkan pada efisiensi proses, konsistensi
dan ketepatan waktu dari barang dan jasa yang diberikan kepada customer.
aksi.”
Hasil
4. Terukur
Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan oleh sistem perencanaan
strategik menghasilkan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang
dihasilkan oleh sistem tersebut.
Dengan demikian, Balanced Scorecard merupakan suatu sistem manajemen
pengukuran dan pengendalian secara cepat dan komprehensif dapat memberikan
pemahaman kepada manajemen tentang kinerja bisnis. Penilaian kinerja tersebut
memandang unit bisnis dari empat perspektif,yaitu perspektif keuangan, pelanggan,
proses bisnis dalam perusahaan, serta proses pembelajaran da pertumbuhan.
2. Tahapan
Manajemen strategik tradisional terdiri dari empat tahap, yaitu : perencanaan
strategik, penyusunan program, penyusunan anggaran dan pengimplementasian,
sedangkan manajemen strategik berbasis Balanced Scorecard terdiri dari enam tahap
38
akan sulit untuk mengetahui seberapa efektif penerapan strategi yang telah dilakukan
perusahaan selama ini. Yuswono (2005 : 29), secara spesifik telah menyatakan bahwa
pengukuran kinerja perusahaan haruslah tidak jauh dari atribut tolak ukur kinerja
yang baik.
tindakan secepat mungkin, terlambat beberapa hari saja keputusan yang tepat tidak dapat
dilakukan. David (2007) menyatakan bahwa KPI yang khususnya dilakukan dalam
penelitian dapat dibantu dengan mengetahui tujuh karakteristik KPI, yaitu :
1. Ukuran non-finansial tidak dapat dinyatakan dalam mata uang seperti Rupiah,
Euro, Yen, Pound, dll.
2. Frekuensi pengukuran yang sering misalnya 24 jam sehari, 7 hari sepekan,
harian atau mingguan.
3. Dilaksanakan oleh CEO (Chief Executive Officer) dan tim manajemen Senior
(misalnya CEO menghubungi staff yang relevan untuk menanyakan apa yang
sedang terjadi).
4. Mengindikasikan secara jelas tindakan yang perlu dilakukan staff .
5. Ukuran yang mengikat tanggung jawab tim. (Misalnya CEO dapat memanggil
pemimpin tim yang dapat mengambil tindakan yang diperlukan).
6. Memiliki dampak yang signifikan. (Misalnya mempengaruhi satu atau lebih
critical success factor (CSF) dan lebih dari satu perspektif Balanced
Scorecards).
7. Mendorong tindakan yang tepat (Misalnya telah diuji untuk memastikan bahwa
KPIberdampak positif terhadap kinerja, sedangkan ukuran yang belum teruji
dapat menyebabkan perilaku disfungsional).
Pengembangan dan pemanfaatan KPI pada organisasi memerlukan fondasi agar
dapat berhasil. David Parmenter (2007) menyebutkan bahwa ada tiga fondasi
pengembangan dan pemanfaatan KPI :
1. Kemitraan dengan staff, serikat pekerja, pemasok utama dan pelanggan utama
2. Pemberian wewenang pada garis depan
3. Pengukuran dan pelaporan hal-hal yang penting.
dengan pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard, dapat diketahui bahwa mengukur
kinerja dari satu perspektif yakni perspektif keuangan saja dinilai kurang mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mengelola semua kompetensi yang memicu
keunggulan kompetitif perusahaan, karena pengukuran kinerja berbasis tradisional
memiliki kelemahan yaitu : tidak komprehensif dan koheren. Maka dari itu, penilaian
kinerja yang diusulkan pada PT.TUNTEX GARMENT INDONESIA adalah pengukuran
kinerja berbasis Balanced Scorecard, dalam hal ini dikarenakan Balanced Scorecard
memiliki lebih banyak keunggulan yaitu : lebih komprehensif, koheren, berimbang dan
terukur. Kerangka teoritis dapat disajikan pada gambar 2.7 berikut ini :
42