Analisasi Sintesis Pemberiaan O2
Analisasi Sintesis Pemberiaan O2
Hari : Kamis
A. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan tenggorokan sakit
B. Diagnose medis
CVA Infark
C. Diagnose Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan system
neuroskeletal
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
E. Dasar Pemikiran
Oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling mendasar.
Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital
dalam proses metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
seluruh sel-sel tubuh ( Andarmoyo, Sulistyo, 2012).
Oksigen memegang peranan penting dalam semua prosestubuh secara
fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional
mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh
karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan
sangat vital bagi tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari
kondisi sistem pernapasan secara fungsional (Kusnanto,2016).
Fase Interaksi
Fase Kerja
1. Cuci tangan
2. Gunakan handscone dan masker
3. Mangatur posisi klien
4. Hubungkan kanul selang oksigen dan memastikan volume air steril dalam
tabung humidifier sesuai ketentuan
5. Kaji kelancaran aliran oksigen dengan menggunakan punggung tangan
apakah sudah ada aliran udara yang keluar dari nasal kanul
6. Atur aliran oksigen sesuai dengan indikasid an instruksi
7. Pasang nasal kanul pada hidung pasien dana tur pengikatan agar pasien
lebih nyaman
Fase terminasi
G. Analisasi tindakan
Di bangsal shofa 3 penanganan klien dengan gangguan oksigenasi dengan
dilakukan pemberian oksigen diharapkan gangguan oksigenasi tercapai dengan
baik tidak ada sesak nafas. Pemberian oksigen pada pasien cva dapat
meningkatkan suplai oksigen dalam darah sehingga saturasi oksigen dalam
batas normal. Jika pada kasus CVA tidak diberikan oksigen akan menyebabkan
kerusakan otak ireversibel, karena jika lebih dari 5 menit otak tidak
mendapatakan suplai oksigen maka akan mengalami kerusakan. Selain itu juga
transport oksigen ke otak yang tidak adekuat akan mengalami penurunan
menyebabkan gangguan pertukaran gas untuk mengatasi hal tersebut maka
diberikan tindakan pemberian terapi oksigen nasal kanul dengan dosis 4
liter/menit. Manfaat dari pemberian oksigen nasal kanul untuk mengatur
pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Hal ini sejalan dengan penelitian Roffe, etc (2017) yang berjudul “ effect
of routine low-dose oxygen supplementation on Death and Disability in adults
with acute stroke: the stroke oxygen study randomized clinical trial”
menyatakan bahwa pemberian oksigen pada pasien stroke dapat meningkatkan
suplai oksigen dalam otak karena stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak
terganggu oleh pembuluh darah yang tersumbat atau pecah sehingga otak
kekurangan suplai oksigen namun kadar oksigen yang tinggi juga bisa
membahayakan penyempitan pembuluh darah, mengurangi aliran darah ke
otak, merusak paru- paru.
Pedoman NICE (2008), Royal Collage of Physicians (2016) dan British
Thoracic Society (2017) merekomendasikan pemberian oksigen pada pasien
stroke yang mengalami penurunan kadar oksigen dibuktikan dengan saturasi
oksigen. Pemberian oksigen rutin tidak dianjurkan.
K. Evaluasi
Oksigenasi memegang peranan penting dalam semua prosestubuh secara
fungsional. Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional
mengalami kemunduran atau bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh
karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan
sangat vital bagi tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari
kondisi sistem pernapasan secara fungsional (Kusnanto,2016).
Nasal kanul adalah salah satu jenis alat yang digunakan dalam pemberian
oksigen. Alat ini adalah dua lubang hidung yang di letakan di lubang hidung.
Cara pemberian oksigen melalui kanul dengan konsentrasi hingga 44 % ( Terry
& Weaver, 2013).
DAFTAR PUSTAKA