Etiologi
Walau MH sudah dikenal sejak abad ke-6, penyebabnya sampai sekarang belum
diketahui. Oleh karena itu, faktor risiko penyakit ini sangat penting dipahami.
Usia
risiko meningkat pada ibu hamil berusia <20 tahun dan >35 tahun;
Gizi
Patogenesis
Banyak teori telah dilontarkan tentang kejadian MHK, antara lain teori Hertig
teori Park dan teori Sitogenetika. Hertig et al menganggap bahwa MH disebabkan oleh insufisiensi
peredaran
darah akibat kematian embrio pada minggu ke-3 hingga ke-5 (missed abortion),
kecil yang kian membesar, hingga akhirnya terbentuk gelembung mola. Proliferasi
mematikan embrio.
sebuah ovum yang tidak berinti (kosong), atau yang intinya tidak bertungs1,
berasal dari ayah dan tidak ada faktor ibu. Dengan demikian, teori ini disebut
Kehamilan yang sempurna harus terdiri dari unsur ibu, yang akan membentuk
bagian embrional (anak), dan unsur ayah yang akan membentuk bagian
ekstraembrional (plasenta, air ketuban, dll.) secara seimbang. Oleh karena tidak
ada unsur ibu, pada MHK tidak ditemukan janin; yang ada hanya bagian
Mengapa ada ovum yang kosong? Kekosongan ovum terjadi karena gangguan
gagal terpisah oleh suatu peristiwa yang disebut non-disjungsi, sehingga hasil
pemecahannya malah berupa 0 dan 46 XX. Gangguan proses meosis ini antara
seimbang
(dispermi), sehingga terjadi 46 XX atau 46 XY. Dalam keadaan ini, MHK bersifat
dizigotik,yang terdiri atas satu bayinormal dan satu MHK, walau kemungkinannya
sangat jarang.
Gambaran Klinis
Kadar 6-hCG-jauh lebih tinggi dari kehamilan biasa. Pada kehamilan biasa,
akibat
Penyulit
biasa, preeklamsia terjadi pada trimester ketiga, sedangkan preeklamsia pada MHK sudah dapat
terjadi pada kehamilan di bawah 24 minggu;
Diagnosis
1. Amenorea;
4. Tidak ditemukan tanda-tanda pasti kehamilan, seperti balotemen atau denyut jantung anak;
Pengelolaan
Oleh karena MH adalah suatu kehamilan patologis dan tidak jarang disertal
Kuretasi vakum dapat segera dilakukan bila gelembung mola sudah keluar dan
keadaan umum penderita stabil, atau dapat dilakukan dengan persiapan bila
gelembung mola belum keluar dan serviks masih tertutup. Sebagai contoh, pada
pukul 20.00, laminaria stift dipasang beserta tampon vagina, kemudian pada
dengan kuret tajam. Sediaan patologi anatomi diambil dari jaringan yang melekat
jaringan, darah, diameter gelembung, dan ada tidaknya bagian janin. Kuretasi
hanya dikerjakan sebanyak satu kali. Kuretasi selanjutnya harus dikerjakan atas
indikasi.
Histerektomi totalis (HT) hanya dikerjakan pada penderita golongan risiko tinggi
(GRT), yakni berusia >35 tahun dengan jumlah anak hidup cukup, sebagai
jaringan mola in toto atau beberapa hari sete lah kuretasi. Kista lutein tidak perlu
Profilaksis: kemoterapi
Kemoterapi diberikan kepada penderita GRT bila mereka menolak atau tidak
dapat menjalani HT, atau bila penderita masih berusia muda dan menunjukkan hasil patologi
anatomi yang mencurigakan. Kemoterapi yang diberikan berupa:
Pada MHP, hanya sebagian vili korialis mengalami degenerasi hidropik, sehingga
unsur janin selalu ada. Perkembangan janin akan bergantung kepada luas
nlasenta yang mengalami degenerasi, tetapi janin biasanya tidak dapat bertahan
lama dan akan mati dalam rahim, walau dalam kepustakaan ada yang melaporkan
MHP baru diketahui pada tahun 1977 oleh Vassilokos dkk. Secara
epidemiologi klinis, MHP tidak sejelas MHK; angka insidens, faktor risiko, dan
penyebarannya belum diketahui betul. Yang pasti, insidens MHP lebih rendah
Secara sitogenetik MHP terjadi karena satu ovum yang normal dibuahi oleh
dapat meliputi 69 XXX, 69 XXYatau 69 XYY. Jadi, MHP mempunyai satu haploid
ibu dan dua haploid bapak, sehingga disebut Diandro Triploid. Komposisi unsur
ibu dan ayah yang tidak seimbang menyebabkan pembentukan plasenta tidak
wajar, yang merupakan gabungan vili korialis yang normal dan yang mengalami
sinsitiotrofoblas. Gambaran khas MHP adalah crinkling atau scalloping vili dan